TO 5 101-150
101
Tn. Fauzan, 34 tahun, datang dengan keluhan skrotum
dan kaki kiri membengkak. Selain itu, didapatkan juga urin
berwarna putih susu. Pengobatan yang tepat diberikan
adalah…
A. DEC 6mg/kgBB selama 12 hari dan Ivermectrin
150ug/kgBB selama 12hari
B. DEC 6mg/kgBB dosis tunggal dan Ivermectrin
150ug/kgBB selama 12hari
C. DEC 6mg/kgBB selama 12 hari dan Ivermectin
150ug/kgBB dosis tunggal
D. DEC 6mg/kgBB dosis tunggal dan Ivermectrin
150ug/kgBB dosis tunggal
E. DEC 6mg/kgBB dosis tunggal
101. C. DEC 6mg/kgBB selama 12 hari
dan Ivermectin 150ug/kgBB dosis tunggal
Keywords
• Tn. Fauzan, 34 tahun, skrotum dan kaki kiri membengkak.
• Urine berwarna putih susu.
• Diagnosis: filariasis
http://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/treatment.html
http://emedicine.medscape.com/article/217776-medication#2
Dosis DEC-Ivermectin
• DEC adalah obat pilihan
untuk filariasis. Obat ini
membunuh mikrofilaria, akan
tetapi efeknya pada filaria
dewasa masih dipertanyakan.
• Albendazol sebagai
antihelmintes spektrum luas
dipakai untuk membunuh
mikrofilaria dan filaria dewasa.
• Ivermectin juga merupakan
mikro- dan makrofilarisida.
Dosis: 150 mcg/kgBB.
file:///C:/Users/HP/Downloads/buletin-filariasis.pdf
http://emedicine.medscape.com/article/217776-medicatio
n#2
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
A. Tambahkan Sulfonilurea
atau Insulin Basal
103
Ny. Athirah, 40 tahun datang ke praktik dokter dengan
keluhan lengan kiri atasnya terasa membengkak. Dua
tahun yang lalu pasien pernah menjalani mastektomi
radikal payudara kiri atas indikasi kanker payudara. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda kekambuhan
tumor payudara tersebut. Apakah kemungkinan kelainan
yang dialami pasien ini sekarang?
A. Inflamasi kronik
B. Limfangioma
C. Limfedema
D. Tromboflebitis
E. Vena varikosa
103. C. Limfedema
Keywords
• Ny. Athirah, 40 tahun, lengan kiri atasnya terasa
membengkak.
• Dua tahun yang lalu menjalani mastektomi radikal
payudara kiri atas indikasi kanker payudara.
• Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda
kekambuhan tumor payudara tersebut.
C. Limfedema
104
An. Arung Palakka, 7 tahun, datang diantar ibunya
dengan keluhan diare dan berat badan tidak naik.
Pemeriksaan fisik anak tampak lemah. Pada pemeriksaan
penunjang ditemukan organisme berinti satu, letak di
sentral, dan terdapat eritrosit. Apa penyebab kasus pada
anak tersebut?
A. Ancylostoma duodenale
B. Entamoeba histolytica
C. Ancylostoma braziliens
D. Necator americanus
E. Sarcoptes scabei
104. B. Entamoeba histolytica
Keywords
• An. Arung Palakka, 7 tahun, keluhan diare dan berat
badan tidak naik. Lemah.
• Pada pemeriksaan penunjang ditemukan organisme
berinti satu, letak di sentral, dan terdapat eritrosit.
B. Entamoeba histolytica
105
An. Luca, 5 tahun, datang dengan keluhan lemas. Pasien
juga mengeluh sering mimisan dan tidak bisa berdiri
karena nyeri di lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva anemis. Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan Hb 7.9 g/dL, leukosit 78.000/µL, dan
trombosit 45.000/µL. Sel blast positif dan terdapat
gambaran auer rod. Apakah diagnosis pada kasus diatas?
A. Leukemia limfositik akut
B. Leukemia limfositik kronik
C. Leukemia mieloid akut
D. Leukemia myeloid kronis
E. Leukemia limfoblas akut
105. C. Leukimia myeloid akut
Keywords
• An. Luca, 5 tahun, keluhan lemas. Pasien juga mengeluh
sering mimisan dan tidak bisa berdiri karena nyeri di
lutut.
• PF: konjungtiva anemis.
• Laboratorium: Hb 7.9 g/dL, leukosit 78.000/µL, dan
trombosit 45.000/µL. Sel blast 26% dan terdapat
gambaran auer rod.
D. PTU
107
Nn. Indah, 19 tahun, dibawa ke IGD RS karena
penurunan kesadaran. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
TD 110/70 mmHg, laju nafas 32 kali/menit, denyut nadi
120 kali/menit, dan suhu 38°C. Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan GDS 360 mg/dL dan keton urin (+3). Obat
apa yang digunakan untuk menurunkan gula darah pada
pasien tersebut?
A. Sulfonilurea
B. Metformin
C. Acarbose
D. Insulin
E. Glimepiride
107. D. Insulin
Keywords
• Nn. Indah, 19 tahun, penurunan kesadaran.
• Pemeriksaan fisik: TD 110/70 mmHg, laju nafas 32
kali/menit, denyut nadi 120 kali/menit, dan suhu 38 °C.
• Laboratorium: GDS 360 mg/dL dan keton urin (+3).
D. Insulin
108
Ny. Virna, 27 tahun, datang dengan keluhan tidak
sadarkan diri sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya, pasien
sering mengalami demam, sulit tidur sejak 1 tahun lalu,
dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pasien tidak sadar, TD 80/60, denyut nadi 100
kali/menit, laju nafas 22 kali/menit, dan suhu 40.1 °C.
Terdapat benjolan pada leher depan berbatas tegas.
Tatalaksana awal yang diberikan segera adalah…
A. Rehidrasi
B. Antibiotik
C. Anti-tiroid
D. Adrenalin IV
E. Antipiretik
108. A. Rehidrasi
Keywords
• Ny. Virna, 27 tahun, tidak sadarkan diri sejak 2 hari yang
lalu.
• Sebelumnya, pasien sering mengalami demam, sulit
tidur sejak 1 tahun lalu, dan penurunan berat badan.
• Pemeriksaan fisik didapatkan tidak sadar, TD 80/60,
denyut nadi 100 kali/menit, laju nafas 22 kali/menit,
dan suhu 40.1 °C. Terdapat benjolan pada leher depan
berbatas tegas.
A. Rehidrasi
109
Tn. Azhary, 60 tahun, datang dengan penurunan
kesadaran, terpasang kateter foley sejak seminggu yang
lalu karena kesulitan BAK. Pemeriksaan fisik
menunjukkan TD 70/40 mmHg, tidak respons terhadap
terapi cairan, denyut nadi 110 kali/menit, laju nafas 24
kali/menit, dan suhu 38,5 °C. Pemeriksaan lain dalam
batas normal. Diagnosis yang tepat pada pasien di atas
adalah …
A. SIRS
B. Sepsis
C. Sepsis berat
D. Syok septik
E. Disfungsi multiorgan
109. D. Syok septik
Keywords
• Tn. Azhary, 60 tahun, penurunan kesadaran,
terpasang kateter foley sejak seminggu yang lalu
karena kesulitan BAK.
• PF: TD 70/40 mmHg (tidak respons terhadap terapi
cairan), denyut nadi 110 kali/menit, laju nafas 24
kali/menit, dan suhu 38,5 °C. Pemeriksaan lain
dalam batas normal.
http://emedicine.medscape.com/article/234587-overview
Management
D. Syok septik
110
Tn. Faisal, 21 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan
demam sejak 8 hari yang lalu. Demam dirasakan semakin
hari semakin meningkat, panas membaik ketika pagi hari
dan meningkat ketika sore atau malam hari, namun sejak
2 hari ini keluhan demam dirasakan terus-menerus.
Pemeriksaan fisik menunjukkan TD 120/80 mmHg, denyut
nadi 70 kali/menit, laju nafas 18 kali/menit, dan suhu 38
°C, didapatkan lidah kotor dengan tepi hiperemis, dan
terdapat nyeri tekan ileosekal. Pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosis pada pasien di atas adalah ...
A. Tes widal
B. Kultur tinja
C. IgG dengue
110. A. Tes widal
Keywords
• Tn. Faisal, 21 tahun, demam sejak 8 hari yang lalu.
• Demam dirasakan semakin hari semakin meningkat, panas
membaik ketika pagi hari dan meningkat ketika sore atau
malam hari, namun sejak 2 hari ini keluhan demam
dirasakan terus-menerus.
• PF: TD 120/80 mmHg, denyut nadi 70 kali/menit, laju nafas
18 kali/menit, dan suhu 38 °C, didapatkan lidah kotor
dengan tepi hiperemis, dan terdapat nyeri tekan ileosekal.
• Pemeriksaan penunjang?
Demam Tifoid
• 96% kasus demam tifoid disebabkan S.typhii, sisanya
disebabkan oleh S.paratyphi.
• Kuman masuk melalui makanan/minuman, setelah
melewati lambung kuman mencapai ileum hingga
mencapai plaque Peyeri.
Anamnesis
• Demam naik secara bertahap tiap hari, mencapai suhu
tertinggi pada akhir minggu pertama, minggu kedua
demam terus-menerus tinggi
• Anak sering mengigau (delirium), malaise, letargi,
anoreksia, nyeri kepala, nyeri perut, diare atau konstipasi,
muntah, perut kembung
• Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan
kesadaran, kejang, dan ikterus
Pemeriksaan Fisis
• Gejala klinis bervariasi dari yang ringan hingga berat
dengan komplikasi
• Kesadaran menurun, delirium, sebagain besar anak
mempunyai lidah tifoid yaitu kotor di bagian tengah dan
hiperemis di bagian pinggir
• Meteorismus
• Hepatomegali
Pemeriksaan Penunjang
• DPL : anemia (umumnya karena supresi sumsum tulang,
defisiensi Fe, atau perdarahan usus), leukopenia, dan
trombositopenia
• Serologi
- Widal : kenaikan titer S.typhi titer 1:200 atau kenaikan 4x
titer fase akut ke fase konvalesens (biasanya dilakukan pada
minggu-2)
- Kadar IgM (tubex) dan IgG (typhi dot)
• Biakan salmonella : biakan darah terutama pada minggu 1-2
dari perjalanan penyakit
• Foto abdomen apabila diduga terjadi komplikasi
intraintestinal seperti perforasi usus (bayangan
radiolusen/udara bebas di daerah hepar)
http://idai.or.id/downloads/PPM/Buku-PPM.pdf
Tatalaksana Tifoid
• Antibiotik pada ANAK
- Kloramfenikol (DOC) : 50-100 mg/kgbb/hari, oral atau IV dibagi
dalam 4 dosis selama 10-14 hari
- Amoksisilin 100mg/kgbb/hari, oral atau intravena, selama 10 hari
- Kotrimoksasol 6mg/kgbb/hari, oral, selama 10 hari
- Seftriakson 80 mg/kgBB/hari, intravena atau intramuskular;
sekali sehari, selama 5 hari
- Sefiksim 10 mg/kgBB/hari, oral, dibagi dalam 2 dosis selama 10
hari
A. Tes widal
111
Ny. Irma, 24 tahun, datang dengan keluhan kemerahan
berbatas tegas pada punggung tangan dan sela-sela jari
tangan, terutama setelah mencuci. Pada pemeriksaan
fisik lesi teraba hangat dan tidak didapatkan nyeri tangan.
Reaksi apa yang mendasari terjadinya keluhan tersebut?
A. Reaksi hipersensitivitas tipe I
B. Reaksi hipersensitivitas tipe II
C. Reaksi hipersensitivitas tipe III
D. Reaksi hipersensitivitas tipe IV
E. Reaksi hipersensitivitas tipe I dan II
111. D. Reaksi hipersensitivitas tipe IV
Keywords
• Ny. Irma, 24 tahun, keluhan kemerahan
berbatas tegas pada punggung tangan dan
sela2 jari tangan, terutama setelah mencuci.
• Pemeriksaan fisik lesi teraba hangat dan tidak
didapatkan nyeri tangan.
Dermatitis kontak
• Intrakorpuskular
• Gangguan membran eritrosit (membranopati)
• Gangguan enzim eritrosit (enzimopati): defisiensi G6PD
• Gangguan hemoglobin : thalasemia
• Ekstrakorpuskular
• Autoimun
• Makroangiopatik
• Terjadi peningkatan bilirubin serum
Hasil lab :
1. Gambaran penghancuran eritrosit yang meningkat:
bilirubin, urobilinogen, sterkobilinogen feses meningkat
2. Retikulositosis
3. Morfologi anemia ini pada umumnya ialah normokromik
normositer dan juga terdapat peningkatan retikulosit
4. Tes Coombs positif.
Pilihan Lain
• A. Anemia pernisiosa defisiensi B12, anemia
makrositik, ikterik (-)
• B. Anemia defisiensi besi anemia mikrositik hipokrom,
ikterik (-)
• C. Anemia aplastic ketiga jalur berkurang (anemia,
leukopenia, trombositopenia)
• E. Anemia asam folat anemia makrositik, ikterik (-)
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
D. Anemia hemolitik
113
An. Hasan, 10 tahun, datang dengan keluhan lesu dan
pucat. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda vital dalam
batas normal, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, dan
hepatosplenomegali (-). Pada pemeriksaan darah tepi
didapatkan sel pensil dan sel target. Pemeriksaan
penunjang berikutnya yang tepat dilakukan untuk
menunjang diagnosis adalah…
A. SI, TIBC, Ferritin
B. Coombs test
C. Hb elektroforesis
D. Kadar B12
E. Kadar asam folat
113. A. SI, TIBC, Ferritin
Keywords
• An. Hasan, 10 tahun, lesu dan pucat.
• Pemeriksaan fisik: tanda vital dalam batas
normal, konjungtiva anemis, sklera anikterik,
dan hepatosplenomegali (-).
• Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan sel
pensil dan sel target.
• Pemeriksaan penunjang?
Anemia
• Pendekatan awal dalam hal pucat/anemia adalah
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
• Pemeriksaan laboratorium yang cukup bermanfaat adalah
nilai morfologi eritrosit (MCV, MCH, dan MCHC) serta
hitung retikulosit
• Hal-hal lain yang biasanya diperhatikan dalam pemeriksaan
eritrosit:
• Ukuran: normositik, mikrositik, makrositik
• Derajat hemoglobinisasi (berdasarkan warna): normokrom, hipokrom
• Bentuk
• Indikatornya:
• MCV: rata-rata volume eritrosit (femtoliter μm3)
• MCH: rata-rata massa hemoglobin per eritrosit (pikogram)
• MCHC: rata-rata hemoglobin pada sel-sel darah merah dengan volume
tertentu (g/dl)
• RDW: koefisien variasi volume sel darah merah.
Ukuran
• Anemia mikrositik : defisiensi Fe, thalassemia, penyakit
kronik (gangguan utilisasi Fe), anemia hemolitik.
• Anemia normositik : perdarahan akut, anemia penyakit
kronik, anemia aplastik, gagal ginjal
• Anemia makrositik : defisiensi folat, defisiensi B12
Beberapa kelainan morfologi eritrosit
• Thalassemia: sel target, berinti, basophilic stipping dan
leukosit imatur
• Defisiensi G6PD: bite cells
• Anemia defisiensi besi: sel pensil
• Leukemia: leukositosis abnormal dan sel blast
Pendekatan Berdasarkan Penyakit
• Anemia defisiensi Besi : Darah tepi anemia mikrositik hipokrom,
Serum Iron ↓, Feritin↓, TIBC ↑, sel pensil. Terapi : suplementasi besi.
• Anemia hemolitik : Darah tepi anemia mikrositik hipokrom. Terdapat
sel target dan anisopoikilositosis(bentuk sel bermacam-macam
karena lisis), Bilirubin indirek ↑. Ikterik, splenomegali. Biasanya
karena thalassemia. Pemeriksaan tambahan : elektroforesis Hb.
• Anemia karena keganasan (Leukemia) : Pansitopenia, leukosit
meningkat namun abnormal. Blast +, hepatomegali. Pemeriksaan
tambahan : Bone Marrow Puncture (BMP). Tx : kemoterapi.
• Anemia aplastik : Pansitopenia. Tidak ada organomegali.
Pemeriksaan tambahan : BMP – gambaran hipoplastik.
• Anemia penyakit kronis (infeksi kronis) : Karena gangguan utilisasi
besi. Anemia mikrositik hipokrom
• Anemia karena penyakit ginjal kronis (CKD): anemia normositik
normokrom karena gangguan produksi eritropoietin
• Anemia perdarahan : Normositik normokrom.
• Anemia makrositik : karena defisiensi B12 (pada post-op
gastrointestinal), asam folat, liver disease
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
http://emedicine.medscape.com/article/
228392-overview
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
C. Ascaris lumbricoides
115
Tn. Ridwan Kamil, 52 tahun, datang dengan keluhan penurunan berat
badan sejak 3 bulan lalu. Keluhan disertai peningkatan nafsu makan
dan BAK malam 5 kali/hari. Urin banyak namun tidak nyeri dan tidak
keruh. Pasien juga mengeluhkan gatal pada sela paha dan
kesemutan pada kedua tungkai. Pasien merupakan seorang perokok.
Pemeriksaan fisik menunjukkan IMT 29.7 kg/m2, TD 160/90 mmHg,
tanda vital lain dalam batas normal. Pulsasi a. dorsalis pedis dan a.
tibialis posterior teraba lemah. Pemeriksaan GDS 220 mg/dl. Pasien
sebelumnya belum pernah minum obat antidiabetik. Tatalaksana
yang paling tepat diberikan pada pasien ini adalah…
A. Insulin
B. Sulfoniluria
C. Biguanid
D. Akarbosa
E. DPP-4 inhibitor
115. C. Biguanid
Keywords
• Tn. Ridwan Kamil, 52 tahun, penurunan berat badan sejak 3
bulan lalu. Keluhan disertai peningkatan nafsu makan dan
BAK malam 5 kali/hari. Urin banyak namun tidak nyeri dan
tidak keruh. Pasien juga mengeluhkan gatal pada sela paha
dan kesemutan pada kedua tungkai. Pasien merupakan
seorang perokok.
• Pemeriksaan fisik menunjukkan IMT 29.7 kg/m2, TD 160/90
mmHg, tanda vital lain dalam batas normal. Pulsasi a. dorsalis
pedis dan a. tibialis posterior teraba lemah. Pemeriksaan GDS
220 mg/dl.
C. Biguanid
116
Ny. Putri, 35 tahun, datang dengan keluhan benjolan di leher. Pasien
juga mengeluh demam, nyeri tenggorokan, dan sulit menelan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, denyut nadi 120
kali/menit, laju nafas 22 kali/menit, dan suhu 38.5 °C, didapatkan
struma difus pada leher yang nyeri jika ditekan, dan pembesaran
kelenjar limfa submandibular. Diagnosis yang tepat pada pasien
tersebut adalah…
A. Tiroiditis hasimoto
B. Tiroiditis akut
C. Struma nodusa toksik
D. Graves disease
E. Tumor tiroid suspek ganas
116. B. Tiroiditis akut
Keywords
• Ny. Putri, 35 tahun, benjolan di leher. Demam, nyeri
tenggorokan, dan sulit menelan.
• Pemeriksaan fisik: TD 110/80 mmHg, denyut nadi 120
kali/menit, laju nafas 22 kali/menit, dan suhu 38.5 °C,
didapatkan struma difus pada leher yang nyeri jika
ditekan, dan pembesaran kelenjar limfa
submandibular.
• Diagnosis?
Penyakit Tiroid: Klasifikasi
• Pembesaran tiroid (goiter) • Klinis Hipertiroidisme
• Defisiensi yodium (struma difusa • Penyakit Graves
nontoksik/goiter endemik) • Struma nodular nontoksik
• Bisa berkembang menjadi struma yang menjadi toksik
nodular nontoksik • Adenoma toksik
• Goiter sporadik (jarang) • Lain-lain (mis. tiroiditis
destruktif, hormon tiroid
ekstratiroidal, tumor hipofisis)
• Klinis hipotiroidisme
• Defisiensi yodium yang lebih berat
• Tiroiditis Hashimoto, tiroiditis • Neoplasma
subakut (awal hipertiroid namun • Pada pemeriksaan dapat
berkembang menjadi hipotiroid ditemukan massa terfiksir,
• Iatrogenik cepat membesar
• Lain-lain (mis. obat, kongenital,
hipopituitarisme, kelainan Tiroiditis subakut: dapat ditemukan
hipotalamus) keluhan demam, nyeri pada kelenjar
Pilihan Lain
• A. Tiroiditis hasimoto: tidak ada tanda infeksi, penyakit
autoimun
• C. Struma nodusa toksik: gejala hipertiroid, nodul, tidak ada
tanda inflamasi
• D. Graves disease: gejala hipertiroid, difus, tidak ada tanda
inflamasi
• E. Tumor tiroid suspek ganas: permukaan tidak rata, sesak,
serak, atau sulit menelan, dan kronik.
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
B. Tiroiditis akut
117
An. Naufal, 6 tahun, datang dengan keluhan luka pada kaki yang
berdarah tidak berhenti sejak 2 jam yang lalu. Kakak pasien
meninggal akibat perdarahan hebat yang tidak berhenti ketika sedang
disunat. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 6.2 g/dL, leukosit
8.600/µL, trombosit 260.000/µL, BT normal, CT normal, PT normal
APTT memanjang. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini
adalah …
A. ITP
B. Leukemia akut
C. Thalasemia
D. Hemofilia
E. SLE
117. D. Hemofilia
Keywords
• An. Naufal, 6 tahun, luka pada kaki yang berdarah tidak
berhenti sejak 2 jam yang lalu. Kakak pasien meninggal
akibat perdarahan hebat yang tidak berhenti ketika
sedang disunat. Ada riwayat keluarga (X-Linked)
• Pemeriksaan fisik: tanda vital dalam batas normal.
• Laboratorium: Hb 6.2 g/dL, leukosit 8.600/µL, trombosit
260.000/µL, BT normal, CT 20 normal, PT normal APTT
memanjang. kelainan faktor pembekuan
• Diagnosis?
Hemostasis & Kaskade Koagulasi
• Hemostasis primer: dari
perdarahan sampai terbentuk
thrombocyte primary plug.
Defek pada proses ini
menyebabkan penyakit Von
Willebrand dengan perdarahan
lama (prolonged bleeding)
• Hemostasis sekunder: dari
thrombocyte primary plug
hingga terbentuk cross-linking
fibrin. Defek pada proses ini
menyebabkan penyakit
Hemofilia dengan perdarahan
tertunda (delayed bleeding).
Hemofilia
• Patogenesis: terjadi akibat defek pada Aktifitas Perdaraha
Klinis
secondary hemostasis akibat FVIII/FIX n
defisiensi FVIII atau FIX Trauma
Ringan 5-25%
• X-linked resesif; hanya pada laki-laki berat
• Klasifikasi Trauma
Sedang 1-5%
ringan
• Hemofilia A: ↓ FVIII (1:10.000)
Berat <1% Spontan
• Hemofilia B: ↓ FIX (1:30.000-
50.000)
Dasar diagnosis
• Anamnesis: delayed bleeding, soft tissue bleeding, epistaksis, hematuria
• PF:
• Neonatus: perdarahan umbilikus
• Anak: hemarthrosis
• TRM (+) bila terjadi perdarahan intrakranial
• PP: trombosit (N), BT (N), CT ↑, PT (N), APTT ↑, ↓FVIII/FIX, inhibitor
FVIII/FIX
www.nhs.uk/conditions/haemophilia/Pages/Introduction.aspx
Pilihan Lain
• A. ITP: trombositopenia
• B. Leukemia akut: trombositopenia
• C. Thalasemia: Anemia hemolitik
• E. SLE: disertai 4 kriteria dari MD SOAP BRAIN
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
D. Hemofilia
118
Ny. Indira, 35 tahun, datang dengan keluhan lemas, dada berdebar-
debar, keringat berlebih, dan terkadang gemetar. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, ditemukan struma
difusa di leher. Hasil yang diharapkan pada pemeriksaan penunjang
adalah…
A. TSH normal fT4 Menurun
B. TSH menurun fT4 meningkat
C. TSH meningkat fT4 menurun
D. TSH menurun fT4 normal
E. TSH meningkat fT4 normal
118. B. TSH menurun FT4 meningkat
Keywords
• Ny. Indira, 35 tahun, lemas, dada berdebar,
keringat berlebih, dan terkadang gemetar.
• Pemeriksaan fisik: tanda vital dalam batas
normal, ditemukan struma difusa di leher.
Medscape
Identifikasi etiologi malaria melalui pola
demam
• Malaria dengan pola demam selang tiga
hari (tiap 72 jam) malariae (kuartana)
B. TT
121
Tn. Fatih, 47 tahun, datang ke dokter untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin. Pasien memiliki riwayat DM dan hipertensi sejak 5
tahun yang lalu. Saat ini pasien tidak memiliki keluhan. Pemeriksaan
fisik menunjukkan BB 90kg, TB 169cm, lingkar perut 109 cm,
Tekanan Darah 140/90 mmHg, GDS 230 mg/dl, Trigliserid 170 mg/dL,
dan HDL 30 mg/dL. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah…
A. Obesitas
B. Dislipidemia
C. Hiperlipidemia
D. Sindrom cushing
E. Sindrom metabolik
121. E. Sindrom metabolik
Keywords
• Tn. Fatih, 47 tahun, riwayat DM dan hipertensi sejak 5
tahun yang lalu. Saat ini pasien tidak memiliki keluhan.
• Pemeriksaan fisik: BB 90kg, TB 169cm, lingkar perut
109 cm, Tekanan Darah 140/90 mmHg, GDS 230 mg/dl,
Trigliserid 170 mg/dL, dan HDL 30 mg/dL.
E. Sindrom metabolik
122
An. Lukman, 5 tahun 9 bulan, datang dibawa oleh ibunya ke dokter
dengan keluhan badan terlalu gemuk. Badan pasien juga banyak
ditumbuhi bulu. Pasien adalah penderita asma dengan pengobatan
kortikosteroid oral jangka lama yang tidak dikontrol oleh dokter. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, denyut nadi 100
kali/menit, laju nafas 18 kali/menit, suhu afebris, dan moon face (+).
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien diatas adalah…
A. Sindrom Turner
B. Sindrom Noonan
C. Sindrom Cushing
D. Sindrom Nefritik
E. Sindrom Nefrotik
122. C. Sindrom cushing
Keywords
• An. Lukman, 5 tahun 9 bulan, badan terlalu gemuk.
Badan pasien juga banyak ditumbuhi bulu. Pasien
adalah penderita asma dengan pengobatan
kortikosteroid oral jangka lama yang tidak dikontrol
oleh dokter.
• Pemeriksaan fisik: TD 130/80 mmHg, denyut nadi 100
kali/menit, laju nafas 18 kali/menit, suhu afebris, dan
moon face (+).
• Diagnosis?
Hiperkortisol
• Hiperkortisol: keadaan dimana kortisol dalam darah
terlalu tinggi
• Cushing syndrome: hiperkortisolism oleh sebab apapun.
• Sentral : adenoma pituitari
• Perifer : adrenal hiperseksresi kortisol, ektopik ACTH, konsumsi
prednison/dexamethasone berlebihan
• Cushing disease: hyperkortisolism sentral (adenoma
pituitari)
Pemeriksaan
• Pemeriksaan low-dose dexamethasone suppression test:
1 mg dexametason pada jam 11 malam, esok
harinya diperiksa lagi kadar kortisol plasma.
Pada keadaan normal kadar ini menurun
• Supresi (+): bukan cushing sindrom
• Supresi (-): cushing sindrom (+)
Sumber: emedicine/medscape
Pilihan Lain
• A. Sindrom turner: 45,XO
• B. Sindrom noonan: turner pada laki-laki
• D. Sindrom nefritik: hematuria, hipertensi, azotemia,
edema
• E. Sindrom nefrotik: edema anasarka, proteinuria,
hipoalbuminemia, hierkolesterolemia
Sindrom Turner
Dengan demikian, jawabannya
adalah
C. Sindrom cushing
123
An. Logo, 23 bulan, dibawa oleh ibunya karena lemas dan demam.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak kurus, rambut
seperti jagung, baggy pants, dan perut buncit. Apa kondisi yang tepat
untuk menggambarkan anak tersebut?
A. Gizi kurang
B. KEP marasmus
C. KEP marasmus kwasiorkor
D. Gizi baik
E. KEP Kwhasiorkor
123. C. KEP Marasmus Kwasiorkor
Keywords
• An. Logo, 23 bulan, lemas dan demam.
• Pemeriksaan fisik: tampak kurus, rambut
seperti jagung, baggy pants, dan perut buncit.
D. BT
125
Tn. La Mase, 35 tahun, datang dengan keluhan badan menjadi
kuning. Keluhan disertai dengan demam dan mata berwarna merah.
Pasien bekerja sebagai petani. Pemeriksaan fisik menunjukkan TD
120/80 mmHg, denyut nadi 80 kali/menit, laju nafas 18 kali/menit,
suhu 37.6 °C, perdarahan subkonjungtiva, dan nyeri tekan otot
gastrocnemius (+). Tidak ada keluhan lain pada pasien. Pengobatan
yang paling tepat pada pasien tersebut adalah…
A. Amoxicillin
B. Ciprofloksasin
C. Metronidaxol
D. Doksisiklin
E. Cotrimoxazol
125. D. Doksisiklin
Keywords
• Tn. La Mase, 35 tahun, badan menjadi kuning. Keluhan
disertai dengan demam dan mata berwarna merah.
Pasien beprofesi sebagai petani.
• Pemeriksaan fisik: TD 120/80 mmHg, denyut nadi 80
kali/menit, laju nafas 18 kali/menit, suhu 37.6 °C,
perdarahan subkonjungtiva, dan nyeri otot
gastrocnemius (+).
Sumber: Harrison
Manifestasi Klinis
• Manifestasi klinis dari leptospirosis adalah:
• Sakit kepala
• Demam
• Ikterik
• Rigors
• Nyeri otot (betis)
• Mual dan muntah
• Diare
• Batuk
• Faringitis
• Konjungtivitis
• Nonpruritic skin rash
Sumber: Medscape
• Pemeriksaan Penunjang yang dapat dilakukan untuk
menegakkan leptospirosis:
• Kultur darah (dalam 7-14 hari setelah terpajan)
• Microscopic Agglutination Testing (MAT)
Sumber: Medscape
Tata Laksana Leptospirosis
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
D. Doksisiklin
126
Tn. Ariel, 22 tahun mengalami luka bakar pada seluruh lengan kanan
dan kirinya dan dada, terdapat bula dengan jaringan berwarna
kemerahan, disertai dengan nyeri yang hebat. Bagaimana deskripsi
luka bakar pada pasien ini?
A. Luka bakar derajat I dengan luas 18%
B. Luka bakar derajat II dengan luas 18%
C. Luka bakar derajat II dengan luas 27%
D. Luka bakar derajat III dengan luas 27%
E. Luka bakar derajat III dengan luas 36%
126. C. Luka bakar derajat II dengan luas 27%
Keywords
• Laki-laki, 22 tahun
• Luka bakar lengan kanan dan kiri, dada
• Bula dengan warna kemerahan, nyeri hebat
A. Lipoma
129
Ibu Asri, 41 tahun datang dengan keluhan gatal pada
kedua punggung kaki sejak 1 hari yang lalu. Keluhan
dirasakan sejak pasien memakai sandal jepit berbahan
plastik. Gatal hanya dirasakan pada bagian yang terkena
sandal jepit. Pasien memiliki riwayat asma. Pada
pemeriksaan status dermatologis punggung kaki
didapatkan: eritematosa, edema, vesikel dan bula, erosi
dan ekskoriasi yang membentuk sesuai dengan bentu
sandal jepit. Tipe hipersensitivitas apa yang berperan
pada kasus pasien ini?
A. Hipersensitivitas tipe I
B. Hipersensitivitas tipe II
C. Hipersensitivitas tipe III
D. Hipersensitivitas tipe IV
129. D. Hipersensitivitas tipe IV
Keywords
• Wanita, 41 tahun
• gatal pada kedua punggung kaki sejak 1 hari yang lalu
• memakai sandal jepit berbahan plastik
• riwayat asma
• Status dermatologis: punggung kaki eritematosa, edema,
vesikel dan bula, erosi dan eksoriasi berbentuk sandal
jepit
D. Hipersensitivitas tipe
IV
130
Ny. Mirna, 34 tahun datang dengan keluhan bercak
berwarna keputihan disertai gatal pada lengan dan leher.
Status dermatologis didapatkan makula hipopigmentasi
disertai skuama halus, pada pemeriksaan efloresensi
didapatkan warna kuning keemasan. Pemeriksaan
penunjang yang dibutuhkan adalah...
A. Pemeriksaan KOH 10%
B. Pemeriksaan Gram
C. Skin prick test
D. Mencari terowongan pada kulit
E. Skin patch test
130. A. Pemeriksaan KOH 10%
Keywords
• Wanita, 34 tahun
• bercak berwarna keputihan disertai gatal pada lengan dan
leher
• Status dermatologis: makula hipopigmentasi disertai
skuama halus
• Pem.efloresensi : warna kuning keemasan
A. Pemeriksaan KOH
10%
D. Asiklovir 5x200 mg 7
hari
132
Pasien datang dengan keluhan gatal pada badannya.
Setelah diperiksa tampak lesi bulat berbatas tegas dan
eritema dengan bentuk polisiklik, disertai dengan
gambaran tepi lesi aktif seperti gambar dibawah ini.
Diagnosis yang tepat adalah...
A. Tinea korporis
B. Candidiasis
C. Dermatitis numularis
D. Pitiriasis rosea
E. Dermatitis sirkumscripta
132. A. Tinea korporis
• Keywords
• Perempuan, gatal pada badan
• PF: lesi bentuk bulat polisiklik berbatas tegas dan eritem
dengan tepi lesi aktif
A. Tinea korporis
133
An. Abdillah, 8 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan
timbul bintik-bintik merah setelah makan makanan laut.
Pasien pernah mengalami kejadian yang sama dan
diberikan CTM, lalu keluhan menghilang. Namun, pasien
mengantuk saat belajar di sekolah. Obat apa yang bisa
diberikan untuk mengatasi gejala pada pasien tanpa efek
membuat mengantuk?
A. Cetirizine
B. Clesmatine
C. Alimemazine
D. Promethazine
E. Ondansetron
133. A. Cetirizine
Keywords
• Anak, 8 tahun
• timbul bintik-bintik merah setelah makan seafood
• diberikan CTM lalu mengantuk
A. Cetirizine
134
Tn. Joseph, usia 30 tahun datang dengan keluhan
kemerahan di tungkai, disertai dengan nyeri dan rasa
panas. Hasil pemeriksaan fisis ditemukan eritema dengan
berbatas tegas. Diagnosis yang paling mungkin adalah
A. Erisipelas
B. Eritrasma
C. Impetigo
D. Selulitis
E. Ektima
134. A. Erisipelas
Keywords
• Laki-laki, 30 tahun
• keluhan kemerahan di tungkai, disertai rasa panas
• PF: eritem, nyeri dan berbatas tegas
A. Erysipelas
135
An. Satria, 4 tahun diantar oleh ibunya dengan keluhan
terdapat keropeng di sekitar hidung dan bibir. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan gambaran sebagai berikut:
Terapi yang tepat untuk kasus diatas adalah?
A. Gentamisin IV
B. Mupirosin krim
C. Kloramfenikol oral
D. Ketokonazole oral
E. Albendazole oral
135. B. Mupirosin krim
Keywords
• Anak, 4 tahun
• keropeng disekitar hidung dan bibir
B. Mupirosin krim
136
An. Edwin, 5 tahun datang dengan keluhan merasa gatal
pada lipat pahanya. Tampak lesi dengan tepi yang lebih
aktif di sekitarnya, dengan penyembuhan di sentral. Apa
penampakan pada pemeriksaan KOH?
A. Hifa panjang dengan artrospora
B. Hifa panjang dengan blastospora bergerombol
C. Hifa pendek
D. Pseudohifa
E. Hifa bersekat dengan pseudohifa
136. A. Hifa panjang dengan artrospora
Keywords
• Anak, 5 tahun
• keluhan merasa gatal pada lipat pahanya
• Tampak lesi aktif di sekitarnya
• Apakah diagnosisnya?
• Berdasarkan pembahasan diatas, diagnosis pasien ini
adalah
A. Morbus hansen
138
Tn. Agung, 45 tahun datang dengan keluhan muncul
bercak kemerahan pada siku, lutut, dan bokong. Sejak
muncul bercak tersebut, muncul juga banyak ketombe di
kepala. Efloresensi makula eritema dilapisi skuama yang
tebal. Apa diagnosis yang tepat?
A. Dermatitis seboroik
B. Dermatitis numularis
C. Psoriasis
D. Tinea corporis
E. Liken simpleks kronikus
138. C. Psoriasis
Keywords
• Laki-laki, 45 tahun
• muncul bercak kemerahan pada siku, lutut, dan pantat
• banyak ketombe di kepala
• Efloresensi: makula eritema dilapisi skuama tebal
C. Psoriasis
139
Tn. Yohanes, 50 tahun, terdapat benjolan berjonjot seperti
kembang kol di daerah pipi yang mudah berdarah. Dari
hasil pemeriksaan berupa lesi dengan permukaan
verukosa, berukuran sekitar 4 x 4, sirkumskripta, soliter,
tepi tidak teratur. Hasil pemeriksaan histopatologi terdapat
keratinisasi dan mutiara tanduk. Diagnosisnya adalah...
A. Karsinoma sel basal
B. Karsinoma sel skuamosa
C. Melanoma maligna
D. Epitelial sel basal
E. Nevus pigmentosus
139. B. Karsinoma sel skuamosa
Keywords
• Laki-laki, 50 tahun, benjolan berjonjot seperti kembang kol
di daerah pipi yang mudah berdarah
• PF: verukosus 4x4, sirkumskripta, soliter, tepi tidak teratur
• Pem.histopatologi: keratinisasi dan mutiara tanduk
• Diagnosisnya adalah
Karsinoma sel skuamosa
• KSS sering terjadi pada usia 40-50 tahun
• Lokasi tersering: daerah yang banyak terpapar sinar
matahari seperti wajah, telinga, bibir bawah, tangan.
• Histopatologi: sel-sel tumor tersusun secara fokal dan
konsentris disertai massa keratin, sehingga terbentuk
mutiara tanduk (horn pearls)
• Berdasarkan pembahasan diatas, diagnosis pasien ini
adalah
B. Scabies
141
Ny. Arini, usia 29 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan bercak kemerahan bersisik pada lipat paha. Dari
pemeriksaan menggunaan lampu wood didapatkan
fluoresensi warna coral red. Diagnosis pasien tersebut
adalah...
A. Eritrasma
B. Leukoderma
C. Urtikaria
D. Tinea corporis
E. Candidiasis
141. A. Eritrasma
Keywords
• Perempuan, usia 29 tahun
• bercak kemerahan bersisik pada lipat paha
• Lampu wood didapatkan fluoresensi warna coral red
A. Eritrasma
142
Tn. Chandra, 31 tahun diantar ke UGD setelah
kecelakaan lalu lintas. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
GCS 15 tanpa amnesia. Tidak didapatkan riwayat
penurunan kesadaran, mual, muntah. Terdapat hematoma
periorbital. PF lain dalam batas normal. Tindakan yang
tepat untuk dilakukan adalah...
A. Observasi selama 24 jam
B. CT-scan, jika tidak didapatkan kelainan diperbolehkan
pulang
C. Kesadaran baik, pasien boleh pulang
D. CT-scan jika terdapat penurunan kesadaran
E. CT-scan, pasien tetap diobservasi selama 24 jam
142. B. CT-scan, pasien tetap diobservasi selama 24
jam
Keywords
• Laki-laki, 31 tahun, setelah kecelakaan lalu lintas. GCS 15
tanpa amnesia
• Tidak didapatkan riwayat penurunan kesadaran, mual,
muntah
• Terdapat hematom periorbital (curiga fraktur basis
cranii)
• PF lain dalam batas normal
A. Sarkoma ewing
144
Tn. Rizky, 25 tahun post KLL mengalami penurunan
kesadaran. Terdapat fraktur femur terbuka dextra. Tidak
ada cedera pada bagian lain. Apa komplikasi yang paling
mungkin terjadi pada pasien ini?
A. Syok kardiogenik
B. Syok neurogenik
C. Syok hipovolemik
D. Syok sepsis
E. Syok distribusi
144. C. Syok hipovolemik
Keywords
• Laki-laki, 25 tahun post KLL mengalami penurunan
kesadaran
• Terdapat fraktur femur terbuka dextra
C. Syok hipovolemik
145
Ny. Maria, 27 tahun bekerja di pabrik sol sepatu memiliki
kista ganglion di lengan bawahnya. Pasien bekerja sehari-
hari dengan mengangkat beban berat dan mengerjakan
pekerjaan rumah seperti mencuci dengan tangan. Pasien
memiliki riwayat fraktur radius. Apa penyebab kista
ganglion pada pasien yang paling mungkin?
A. Kebiasaan mengangkat berat
B. Mencuci dengan tangan
C. Kontak dengan sol sepatu
D. Terkena bahan-bahan di tempat kerja
E. Riwayat fraktur os radius
145. A. Kebiasaan mengangkat berat
Keywords
• Perempuan, 27 tahun
• bekerja di pabrik sol sepatu memiliki kista ganglion di
lengan bawahnya
• mengangkat beban berat, mencuci dengan tangan
• riwayat fraktur radius
http://emedicine.medscape.com/article/1243454-clinical
• Penyebab kista ganglion belum diketahui secara pasti.
• Kemungkinan karena trauma yang menyebabkan jaringan
dari sendi rusak dan membentuk kista kecil.
Emedicinehealth.com
• Berdasarkan pembahasan diatas, penyebab kista
ganglion pada pasien yang paling mungkin adalah
A. Spondilitis TB
147
Tn. Deny, 24 tahun diantar ke IGD puskesmas karena
nyeri saat berjalan, sebelumnya kecelakaan lalu lintas.
Dari pemeriksaan fisik, tanda vital dalam batas normal,
dari lutut sampai pangkal paha pasien mengeluhkan nyeri
dan didapatkan bengkak dan krepitasi pada lutut.
Tatalaksana awal yang tepat adalah...
A. Traksi
B. ORIF
C. Pembidaian
D. Reduksi
E. Diurut
147. C. Pembidaian
Keywords
• Laki-laki, 24 tahun
• nyeri saat berjalan, sebelumnya kecelakaan
• vital signs dalam batas normal
• dari lutut sampai pangkal paha nyeri dan didapatkan
bengkak dan krepitasi pada lutut
C. Pembidaian
148
Tn. Aziz, 27 tahun datang ke UGD diantar polisi akibat
luka bakar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 7,
frekuensi napas 6x/menit, denyut nadi 90x/menit, teraba
kuat. Luka bakar derajat IIIII dengan luas luka bakar
masingmasing 3% pada ekstermitas atas, 4% ekstermitas
bawah kiri, 3% punggung, 10% badan. Ditemukan bulu
hidung yang terbakar. Tindakan awal yang tepat dilakukan
adalah...
A. Membebaskan jalan napas
B. Debridement luka
C. Memberikan cairan albumin untuk mencegah edema
D. Melakukan pemeriksaan EKG
E. Melakukan pemeriksaan analisa gas darah
148. A. Membebaskan jalan napas
Keywords
• Laki-laki, 27 tahun
• Luka bakar derajat IIIII dengan luas luka bakar masing
masing 3% pada ekstermitas atas, 4% ekstermitas bawah
kiri, 3% punggung, 10% badan
• kesadaran compos mentis, frekuensi napa 20x/menit,
denyut nadi 97x/menit
• Bulu hidung terbakar
B. Osteoporosis
150
Ibu Sutinah, 70 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri pada kedua lutut, terutama saat akan
beranjak berdiri dan saat menaiki anak tangga. Keluhan
yang dirasakan bengkak dan panas pada pagi hari. Pada
pemeriksaan lab terdapat osteofit, dengan klasifikasi
Kellgren-Lawrence Grade II. Diagnosis pasien adalah...
A. Neuropati
B. Nefropati
C. Osteoporosis
D. Osteoartritis
E. Gangguan vaskular
150. D. Osteoarthritis
Keywords
• Wanita, 70 tahun
• keluhan nyeri pada kedua lutut, terutama saat akan
beranjak berdiri dan saat menaiki anak tangga. Keluhan
yang dirasakan bengkak dan panas pada pagi hari
• Terdapat osteofit kellgren Lawrence grade II
Faktor risiko
• Usia tua, riwayat keluarga dengan OA,
berat badan berlebih
• Berdasarkan pembahasan diatas, diagnosis pasien ini
adalah
D. Osteoarthritis