1. Manipulasi pasar adalah tindakan menggembungkan atau menurunkan harga
instrumen keuangan secara artifisial atau memengaruhi perilaku pasar untuk keuntungan pribadi. Tindakan manipulasi pasar dapat dilakukan dengan berbagai cara. Terdapat berbagai dampak buruk dari tindakan manipulasi pasar, tidak hanya merugikan investor lain yang melakukan kegiatan investasi di pasar modal, bahkan dapat mengganggu stabilitas ekonomi secara nasional. Apabila terdapat pihak yang melakukan hal-hal tersebut di atas, maka diancam dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak 15 miliar rupiah (Pasal 104 UU Pasar Modal). a. Dari uraian pernyataan diatas analisislah tindakan manipulasi pasar yang bagaimana yang dilarang, berikan pendapat saudara sesuaikan dengan UU pasar modal yang berlaku! Jawab : Berdasarkan kasus tersebut, tindakan manipulasi pasar yang dilarang adalah menggembungkan atau menurunkan harga untuk keuntungan pribadi. Hal ini jelas bertentangan dengan UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Bab XI. Disana tertulis bahwa baik secara langsung ataupun tak langsung, setiap pihak dilarang menipu, mengelabui, membuat pernyataan tidak benar dengan tujuan menguntungkan diri dan merugikan orang lain. Semua tertera dalam pasal 90 s.d Pasal 99.
b. Berikanlah suatu contoh dari manipulasi pasar tersebut!
Jawab : Contoh kasus manipulasi pasar yang pernah terjadi adalah kasus transaksi saham PT Bank Pikko Tbk, dimana Benny Tjokrosaputro pada tahun 1997 melakukan transaksi saham menggunakan 13 nama berbeda sehingga harga saham Bank Pikko meningkat 20%, sehingga kemudian dapat dijual dengan harga yang tinggi.
Referensi Kasus : https://www.pphbi.com/manipulasi-pasar-di-pasar-modal/
diakses pada 11 Desember 2021 Pukul 23.33 WIB 2. Persaingan Usaha Tidak Sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha, menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Persaingan produsen air minum dalam kemasan (AMDK) khusunya di wilayah Jabodetabek tengah ramai dengan kasus yang menyeret penguasa pasar PT Tirta Investama (terlapor I) dan distributornya, PT Balina Agung Perkasa (terlapor II). Dalam kasus ini produsen Aqua PT Tirta Investama diduga melanggar tiga pasal sekaligus, yaitu Pasal 15 ayat (3), Pasal 19 dan Pasal 25 UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. a. Coba saudara analisis dari uraian diatas menurut pendapat saudara Persaingan Usaha Tidak Sehat dapat terjadi!. Jawab : Dari kasus diatas dan dari pasal yang dilanggar, dapat kita analisis bahwa Persaingan Tidak Sehat terjadi disebabkan oleh 1. Pelaku usaha dan pelaku usaha pemasok, (PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa) telah membuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu atas barang dan atau jasa, yang memuat beberapa persyaratan untuk dapat dikategorikan melanggar. (Pasal 15 ayat 3) 2. Keduanya telah melakukan satu atau beberapa kegiatan yang mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. (Pasal 19) 3. Pelaku usaha telah menggunakan posisi dominan baik secara langsung maupun tidak langsung (Pasal 25) dan ketiga kegiatan ini cukup dikatakan bentuk dari Persaingan Usaha Tidak Sehat
b. Menurut saudara adakah dampak dari monopoli tersebut, jelaskan!
Jawab : Jelas ada, dari sisi untuk usaha tidak sehat, dampak yg jelas terlihat yaitu penyalahgunaan terhadap kekuatan ekonomi. Contohnya, perusahaan monopoli hanya meningkatkan produksi ketika ada permintaan, cenderung menetapkan harga yang tinggi, dan tidak pernah menambah suplai produk sehingga memicu kenaikan harga. Adapun dampaknya yg lain yaitu : 1) Pelecehan terhadap posisi konsumen 2) Kesenjangan dalam pembagian pendapatan 3) Tidak adanya persaingan 4) Mengurangi kesejahteraan konsumen 5) Melemahnya sisi lain dari kuatnya perekonomian
Sumber : selain modul, UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.