Anda di halaman 1dari 4

TUGAS III

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Nama : Della Yosi Riski Putri


NIM : 041136341
Jurusan / Semester : Ilmu Hukum / 3 (Tiga)
Nama Tutor : Rheni Mulya Sari, S.H, M.H

1. Jelaskan jenis - jenis ganti rugi yang diatur di KHUPerdata dan sebutkan unsur - unsur terkandung
dalam pasal 1365 KUHPerdata!
Jawab :
Jenis-jenis ganti rugi yang diatur pada KUHPerdata (Pasal 1329, 1243 dan lainnya) diantaranya :
a. Biaya
Biaya dalam hal ini adalah setiap uang atau ongkos yang secara nyata harus dikeluarkan pihak
yang dirugikan sebagai akibat tidak dilaksanakannya perjanjian oleh pihak lainnya. Misalnya,
dalam sebuah perjanjian jual beli, pihak penjual melakukan wanprestasi, sehingga pembeli harus
berusaha membeli barang dari pihak lain meski dengan harga yang lebih tinggi. Selisih harga
tersebut termasuk komponen yang harus diganti oleh si penjual. Biaya pengurusan dokumen,
akomodasi penginapan dan sebagainya juga termasuk biaya yang dapat dimintakan ganti rugi.
b. Rugi
Yang dimaksud dengan rugi dalam konteks ini adalah keadaan merosotnya atau berkurangnya
nilai kekayaan kreditor atau salah satu pihak yang merupakan akibat langsung dari adanya
wanprestasi dari pihak lainnya.
c. Bunga
Bunga merupakan keuntungan yang seharusnya diperoleh oleh salah satu pihak namun batal
didapatkan akibat adanya wanprestasi oleh pihak lainnya. Pengertian bunga dalam hal ini tidak
sama dengan bunga yang dimaksud pada pengertian “Bunga Bank” melainkan sebuah
keuntungan yang kemungkinan akan didapatkan bilamana perjanjian tetap dilaksanakan.

Mengenai unsur-unsur yang terkandung, berikut merupakanisi dari Pasal 1365 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUHPerdata) yangberbunyi:
“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan
orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian
tersebut.”
Dari bunyi Pasal tersebut, maka unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Ada Unsur Perbuatan Melawan Hukum;
Unsur perbuatan melawan hukum yaitu suatu perbuatan yang bertentangan dengan hak subjektif
orang lain, melanggar hak subjektif orang lain berarti melanggar wewenang khusus yang
diberikan oleh hukum kepada seseorang. Hak subjektif dalam masyarakat dikenal sebagai hak :
hak kebendaan yang absolut seperti hak milik, hak pribadi, hak kebebasan pribadi dan lain
sebagainya.
Perbuatan melawan hukum ini juga dapat dikatan sebgai perbuatan yang bertentangan dengan
kaidah kesusilaan, bertentangan dengan ketelitian, kepatutan, dan lain-lain.

b. Ada Unsur Kesalahan;


Unsur kesalahan menekankan kepada kesengajaan ataupun kesalahan. Unsur kesalahan dipakai
untuk menyatakan bahwa seseorang dinyatakan bertanggungjawab untuk akibat yang terjadi
karena perbuatan yang salah.

c. Ada Kerugian;
Pasal 1365 KUH Perdata menentukan bahwa pelaku perbuatan melawan hukum harus membayar
kerugian. Penggantian kerugian ini dinilai menurut kedudukan dan kemampuan kedua belah
pihak. Skewajiban memberikan ganti rugi adalah membawa si korban sedapat mingkin pada
keadaan saat perbuatan melawan hukum itu tidak terjadi.

d. Ada Hubungan Sebab Akibat Antara Kerugian Dan Perbuatan.


Pada unsur ini, maksudnya adalah bahwa kerugian yang diderita oleh korban haruslah benar-
benar sebagai akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh pelaku bukan akibat perbuatan lain.

2. Jelaskan secara singkat penyelesaian sengketa konsumen secara damai.


Jawab:
Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bertugas
menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau melalui peradilan yang berada di
lingkungan peradilan umum.
Penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan diselenggarakan untuk mencapai kesepakatan
mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi dan/atau mengenai tindakan tertentu untuk menjamin tidak
akan terjadi kembali atau tidak akan terulang kembali kerugian yang diderita oleh konsumen.

Penyelesaian sengketa konsumen secara damai dapat dilakukan dengan cara berikut :
1. Penyelesaian Sengketa Konsumen Secara Bipartit
Penyelesaian sengketa konsumen secara bipartit ini merupakan penyelesaian sengketa yang
dilaksanakan secara langsung antara konsumen dan pelaku usaha. Penyelesaian ini
dilaksanakan dengan jalan musyawarah dan mufakat.
Penyelesaian sengketa konsumen secara bipartit ini biasanya ditempuh melalui layanan
pengaduan konsumen yang disediakan oleh pelaku usaha. Apabila konsumen melakukan aduan
secara benar dan baik maka pelaku usaha akan mengundang konsumen untuk ditindaklanjuti
dalam penyelesaian sengketa.

2. Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)


Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) adalah badan yang dibentuk dalam rangka
mengembangkan upaya pelindungan konsumen di Indonesia. Badan ini berkedudukan di Ibukota
Negara dan bertanggungjawab pada Presiden.
BPKN menerima pengaduan tentang perlindungan konsumen dari masyarakat Lembaga
perlindungan konsumen swadaya masyarakat, pelaku usaha dengan cara datag langsung ke
tempat, menelepon, mengirim surat (email atau facsimile ), dan lainnya. Apabila kita telah
melaporkannya sesuai prosedur makan pihak BPKN akan menindaklanjutinya untuk penyelesaian
sengketa.
3. Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui Direktorat Pemberdayaan Konsumen Kementerian
Perdagangan RI.
Penyelesaian sengketa konsumen dengan cara ini, kita sebagai konsumen, pelaku usaha,
maupun pihak terkait dapat dapat memberikan laporan pengaduan dengan acara
menyampaikannya melalui layanan aduan yang disediakan seperti nomor telepon khusus aduan,
email, bahkan datang langsung ketempat. Direktorat Pemberdayaan Konsumen Kementerian
Perdagangan RI akan melakukan pemanggilan para pihak terkait untuk klarifikasi maupun
penyelesaian sengketa konsumen secara damai.
4. Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya
Masyarakat (LPKSM)
Penyelesaian sengketa konsumen dengan cara ini, adalah dengan pihak ketiga yakni Lembaga
Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM). LPKSM ini akan membantu konsumen
dalam memperjuangkan haknya, termasuk menerima keluhan dan pengaduan konsumen. Akan
tetapi Lembaga tersebut haruslah berbentuk badan hukum atau Yayasan. Sebagai contoh LPKSM
yang ada di Indonsia adalah Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Prosedur penyelesaian sengketa melalui YLKI adalah dengan menyampaikan pengaduan melalui
telepon, website (www.ylki.org), surat atau datang langsung ke kantornya. Semua laporan yang
ingin ditindaklanjuti akan diproses dan diajukan terlebih dahulu, barulah dapat ditindaklanjuti oleh
mereka.
YLKI akan memberikan kesempatan untuk konsumen dan pelaku usaha memberikan keterangan
masing-masing secara benar. Semua hal yang dijelaskan haruslah dapat dibuktikan secara benar
dan lalu harapannya adalah sengketa tersebut diselesaikan dengan baik untuk mencari win-win
solution yang menguntungkan setiap pihak. Dan disini YLKI adalah mediator yang memediasi
antara konsumen dan pelaku usaha.

Sumber : BMP HKUM 4312/3 SKS HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN Modul 8

Anda mungkin juga menyukai