NIM: 20180610366
Mata Kuliah: Hukum Perlindungan Konsumen & Persaingan Usaha
Kelas : B
Ada 2 proses atau alur yang harus dilalui apabila konsumen ingin menyelesaikan
sengketa konsumen dengan pelaku usaha, yaitu:
Dari penyelesaian sengketa konsumen tersebut, pelaku usaha yang terbukti bersalah
dapat dikenakan sanksi administratif maupun sanksi pidana. Kerugian sebagai
konsumen tentu bukan harapan dari setiap orang, hal tersebut dapat direalisasikan
dengan menjadikan diri kita konsumen yang cerdas yang mengetahui hak-hak dan
kewajiban konsumen atas setiap barang dan/atau jasa yang kita gunakan.
4. Dalam UU Perlindungan Konsumen dikenal adanya gugatan Class Action dan
Legal Standing . Jelasakan konsep tersebut dan berikan contoh nyata kasus
dengan model gugatan tersebut.
- Legal standing atau yang juga disebut dengan ius standi (hak gugatan
organisasi) merupakan perseorangan, organisasi ataupun kelompok yang
berperan sebagai pihak Penggugat di pengadilan. Sederhananya, legal
standing berarti hak seseorang, organisasi, atau sekelompok orang untuk
menjadi Penggugat dalam proses peradilan perdata (civil proceding) di
pengadilan.
Adapun kepentingan hukum yang berkaitan dengan hak gugatan organisasi
adalah tentang kepemilikan atau munculnya kerugian yang langsung dialami
oleh Penggugat. Pada dasarnya, aturan mengenai legal standingi telah tercatat
dalam hukum nasional secara materiil. Namun, hukum acara yang berperan
sebagai hukum formil untuk mempertahankan hukum materiil ini belum diatur
oleh negara.
Secara materiil, aturan mengenai hak gugatan organisasi ada pada Undang-
Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 37,
Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan Pasal 71 ayat (1), dan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 46.
Contoh kasus dari Legal Standing = Walhi vs 5 Instansi Pemerintah & PT
Indi Indorayon Utama
- Class action merupakan salah satu cara untuk suatu kelompok yang memiliki
kepentingan dalam suatu permasalahan, baik satu orang anggotanya atau lebih
sebagai pihak Penggugat atau yang Digugat sebagai wakil dari kelompok tanpa
harus berpartisipasi dari masing-masing kelompok tersebut. Intinya, class action
menjadi cara untuk seseorang yang memiliki kepentingan atau permasalahan yang
sama untuk saling bergabung untuk pengajuan tuntutan agar lebih efekti dan
efisien.
Contoh kasus dari Class Action =
1. Kasus RO Tambunan vs Bentoel Remaja, Perusahaan Iklan, dan Radio Swasta
Niaga Prambors (1987)
2. Kasus Mukhtar Pakpahan vs Gubernur DKI Jakarta & Kakanwil Kesehatan
DKI Tahun 1988 (Kasus endemic demam berdarah) PN Jakarta Pusat
3. Kasus YLKI vs PT. PLN Persero – Kasus pemadaman listrik se-Jawa & Bali
(19 April 1997) di PN Jakarta Pusat