Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizal Akbar Ales

NIM : 050241035
Mata Kuliah : Hukum Perlindungan Konsumen
Tugas :2
Dalam membangun hukum perlindungan konsumen dengan kerangka sistem hukum
indonesia berarti menghubungkan adanya kaitan antara hukum perlindungan konsumen
dengan peraturan UU yang mempunyai tujuan memberikan perlindungan kepada konsumen.
Terdapat aspek-aspek hukum perdata dan hukum Publik.
Pertanyaan:
1. Menurut pendapat anda, apakah hukum perlindungan konsumen yang ada dalam
hukum perdata adalah bagian dari aspek hukum publik? Jelaskan!
2. Berikan penjelasan disertai contoh hukum perlindungan konsumen dari aspek hukum
perdata, aspek hukum pidana dan aspek hukum administrasi yang anda ketahui?
3. Coba and uraikan peraturan perundang-undangan yang mempunyai tujuan
memberikan perlindungan kepada konsumen?
Jawab :
1. Hukum perlindungan konsumen yang ada dalam hukum perdata tidak termasuk dalam
aspek hukum publik. Hukum perdata berkaitan dengan hubungan antara individu atau
entitas swasta, sedangkan hukum publik berkaitan dengan hubungan antara individu
atau entitas swasta dengan negara atau pemerintah.
Hukum perlindungan konsumen dalam hukum perdata lebih fokus pada perlindungan
hak-hak konsumen dalam transaksi jual beli atau kontrak dengan pihak lain.
Contohnya, jika seorang konsumen membeli barang yang cacat atau tidak sesuai
dengan deskripsi yang diberikan oleh penjual, hukum perdata akan memberikan
perlindungan kepada konsumen tersebut untuk mendapatkan ganti rugi atau
pengembalian barang yang sesuai.
Sementara itu, hukum publik dalam konteks perlindungan konsumen lebih berkaitan
dengan regulasi dan pengawasan terhadap praktik bisnis yang merugikan konsumen
secara umum. Contohnya, pemerintah dapat mengeluarkan peraturan atau undang-
undang yang melarang praktik penipuan atau penjualan barang palsu yang merugikan
konsumen secara luas.

2. Aspek hukum perdata dalam perlindungan konsumen melibatkan hubungan antara


konsumen dan pihak lain dalam transaksi jual beli atau kontrak. Contohnya, jika
seorang konsumen membeli barang yang cacat atau tidak sesuai dengan deskripsi
yang diberikan oleh penjual, hukum perdata akan memberikan perlindungan kepada
konsumen tersebut untuk mendapatkan ganti rugi atau pengembalian barang yang
sesuai. Aspek hukum pidana dalam perlindungan konsumen melibatkan tindakan
kriminal yang merugikan konsumen. Contohnya, penjualan barang palsu atau
penipuan dalam transaksi jual beli dapat dianggap sebagai tindakan pidana yang dapat
dikenakan sanksi pidana kepada pelaku. Aspek hukum administrasi dalam
perlindungan konsumen melibatkan regulasi dan pengawasan terhadap praktik bisnis
yang merugikan konsumen secara umum. Contohnya, pemerintah dapat mengeluarkan
peraturan atau undang-undang yang melarang praktik penipuan atau penjualan barang
palsu yang merugikan konsumen secara luas.
3. Berikut adalah beberapa peraturan perundang-undangan yang memiliki tujuan
memberikan perlindungan kepada konsumen:
- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen: Undang-
undang ini memberikan dasar hukum bagi perlindungan konsumen di Indonesia.
Undang-undang ini mengatur hak-hak konsumen, tanggung jawab produsen dan
penjual, serta mekanisme penyelesaian sengketa konsumen.
- Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan: Undang-undang ini
mengatur praktik perdagangan yang adil dan perlindungan konsumen. Undang-
undang ini melarang praktik penipuan, penjualan barang palsu, dan praktik bisnis
lainnya yang merugikan konsumen.
- Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2018 tentang Penyelesaian Sengketa
Konsumen: Peraturan ini mengatur mekanisme penyelesaian sengketa konsumen
di Indonesia. Peraturan ini memberikan pedoman tentang prosedur penyelesaian
sengketa melalui mediasi, arbitrase, atau melalui pengadilan.
- Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2019 tentang Pedoman
Perlindungan Konsumen dalam Perdagangan Elektronik: Peraturan ini mengatur
perlindungan konsumen dalam transaksi perdagangan elektronik. Peraturan ini
memberikan pedoman tentang hak-hak konsumen, tanggung jawab platform e-
commerce, dan penyelesaian sengketa dalam perdagangan elektronik.
Peraturan-peraturan ini bertujuan untuk melindungi hak-hak konsumen

Referensi:
Bambungan, O. (1994). Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Kenyamanan
Keamanan Dan Keselamatan Dalam Mengkonsumsi Barang Atau Jasa. Syiah Kuala
Law, 1(3), 3.

Anda mungkin juga menyukai