Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Izin Menanggapi,
Nama Mahasiswa : Andika Puja Pratama
NIM : 043366928
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4312 / Hukum Perlindungan
Konsumen
Fakultas : Hukum
Program Studi : Ilmu Hukum
UPBJJ-UT : Jakarta

DISKUSI 4
1. Perlindungan terhadap konsumen telah diatur dalam UUPK, menurut anda selain UUPK
peraturan apa saja yang terkait dengan perlindungan konsumen ? Sebutkan dan Jelaskan

JAWAB

1. Selain UUPK peraturan yang terkait dengan perlindungan konsumen di Indonesia, dasar
hukum yang menjadikan seorang konsumen dapat mengajukan perlindungan adalah:

 Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 27, dan Pasal 33
salah satunya pada pasal 33 yang berbunyi
(1)Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
(2)Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
(3)Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

 Pada Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat. Di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Undang-Undang
Anti Monopoli) merupakan dasar kebijakan persaingan usaha di Indonesia. Undang-
Undang Anti Monopoli memiliki sistem pengaturan yang khas dalam menyikapi
hubungan persaingan usaha dan usaha kecil. Kebijakan dan hukum persaingan usaha di
Indonesia berpihak kepada UMKM. Semua tindakan pelaku UMKM dikecualikan oleh
Pasal 50 huruf h Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Undang-Undang tersebut juga
melarang pelaku usaha besar untuk menggunakan kekuatan pasarnya untuk menghambat
pelaku usaha lain (termasuk UMKM) ataupun melakukan praktek lain yang merugikan.
Salah satu tujuan Undang-Undang ini yaitu menjamin kesempatan berusaha yang sama
bagi setiap pelaku usaha.

 Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan Alternatif Penyelesian
Sengketa juga merupakan Undang-Undang perlindungan konsumen Menurut Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, penyelesaian sengketa
perdata di samping dapat diajukan ke peradilan umum juga terbuka kemungkinan
diajukan melalui arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa. Arbitrase adalah cara
penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada
perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa.

 Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan


Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen. Dalam PP No.58 Tahun 2001 dijelaskan lebih
terperinci mengenai pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah. Salah
satu tujuan dari pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah adalah menciptakan iklim
usaha dan menumbuhkan hubungan yang sehat antara pelaku usaha dan
konsumen.Pembinaan tersebut tidak lain dimaksudkan untuk memberdayakan konsumen
memperoleh haknya. Ada kekhawatiran, pelaku usaha dengan prinsip ekonominya,
menjadikan konsumen menderita kerugian karenanya.12 Jika kekhawatiran tersebut
terjadi, maka tidak ada hubungan yang sehat antara pelaku usaha dan konsumen. Dalam
upaya untuk mewujudkan hubungan yang sehat antara pelaku usaha dan konsumen,
Menteri melakukan koordinasi penyelenggaraan perlindungan konsumen dengan menteri
terknis.
 Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No. 235/DJPDN/VII/2001 Tentang
Penangan pengaduan konsumen yang ditujukan kepada Seluruh dinas Indag
Prop/Kab/Kota dan Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Nomor
795 /DJPDN/SE/12/2005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan Konsumen. Dengan
diundang-undangkannya masalah perlindungan konsumen, dimungkinkan dilakukannya
pembuktian terbalik jika terjadi sengketa antara konsumen dan pelaku usaha. Konsumen
yang merasa haknya dilanggar bisa mengadukan dan memproses perkaranya secara
hukum di badan penyelesaian sengketa konsumen (BPSK). Dasar hukum tersebut bisa
menjadi landasan hukum yang sah dalam soal pengaturan perlindungan konsumen.

Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Perlindungan_konsumen dan penjabarannya

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai