Anda di halaman 1dari 4

UAS HUKUM BISNIS

NAMA : MOCHAMAD NURUL FADHIL

NIM : 20201221018

PRODI : MANAJEMEN (SORE)

1. Tuntutan ganti rugi konsumen terhadap pelaku usaha dapat terjadi karena dua hal. Sebutkan dan
jelaskan pula perbedaan signifikan antara kedua hal tersebut!

jawab :

Secara garis besar ada 2 kategori tuntutan ganti kerugian atas kerugian yang dialami oleh konsumen,
yaitu :

a.Tuntutan berdasarkan Wanprestasi

Suatu perjanjian dapat terlaksana dengan baik apabila para pihak telah memenuhi prestasinya
masing-masing seperti yang telah diperjanjikan tanpa ada pihak yang dirugikan. Tetapi ada kalanya
perjanjian tersebut tidak terlaksana dengan baik karena adanya wanprestasi yang dilakukan oleh
salah satu pihak atau debitur.

b.Tuntutan berdasarkan perbuatan melanggar hukum.

Perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad ) diatur dalam ps. 1365 sampai dengan ps.1380
KUHPer. Tiap perbuatan melanggar hukum yang menimbulkan kerugian pada orang lain,
mewajibkan pembuat yang bersalah untuk mengganti kerugian (ps. 1365 KUHPer).

Perbedaan Signifikan antara kedua hal yang menyebabkan Tuntutan ganti rugi konsumen kepada
pelaku usaha yaitu :

- Tuntutan berdasarkan Wanprestasi : terjadi karena pihak pelaku usaha tidak memenuhi hak dan
kewajibannya (wanprestasi) .

- Tuntutan berdasarkan perbuatan melanggar hukum : terjadi karena adanya kerugian yang diterima
atau terjadi pada konsumen, sehingga konsumen meminta pertanggungjawaban untuk mengganti
kerugian.

2. UUPK tidak memberikan pengelompokan yang jelas mengenai macam atau jenis barang/jasa, hal
tersebut disatu sisi menguntungkan bagi konsumen . Kemukakan alasannya?
Jawab :

Karena UUPK tidak memberikan pengelompokkan macam atau jenis barang/jasa hal ini
menguntungkan konsumen , alasannya karena : agar segala macam jenis barang bisa masuk dalam
kategori yang mendapatkan perlindungan hukum menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999.

3. Apakah adanya klausula arbitrase dalam perjanjian dapat menjadi dasar bagi pengadilan untuk
menolak permohonan pailit ?

Jawab :

Adanya pemilihan forum arbitrase dalam suatu perjanjian secara otomatis menghilangkan
kewenangan pengadilan negeri dalam mengadili sengketa yang timbul terkait perjanjian tersebut.
Baik sengketa tersebut termasuk perkara wanprestasi ataupun perbuatan melawan hukum.

Namun hal tersebut tidak berlaku dalam ruang lingkup pengadilan niaga, khususnya dalam perkara
kepailitan.

4. Jelaskan mengapa pengajuan pailit bagi perusahaan asuransi harus dilakukan melalui Menteri
Keuangan ?

Jawab :

Karena sudah ada syarat-syarat untuk mengajukan pengajuan pailit terhadap debitor-debitor
tertentu sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat (3), ayat (4) dan ayat (5), sebagai berikut:

Dalam hal Debitor adalah bank, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Bank
Indonesia.

Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Efek, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Badan
Pengawas Pasar Modal.

Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Dana Pensiun, atau Badan
Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik, permohonan pernyataan pailit
hanya dapat diajukan oleh Menteri Keuangan.

5. Apakah asuransi bisa digunakan untuk mencari untung?


Jawab :

Tidak. karena tujuan asuransi itu sendiri sebenarnya untuk mengganti kerugian. Bukan tempat untuk
mendapatkan keuntungan.

6. Apa yang harus saya lakukan dengan polis yang saya miliki agar polis tetap berlaku, dan apa
akibatnya jika pembayaran premi saya terhenti?

Jawab :

Menjaga agar polis saya tetap berlaku (inforce) dapat dilakukan, dengan cara membayar premi tepat
waktu (pada saat jatuh tempo). Apabila pembayaran premi terhenti maka akan diberlakukan kondisi
sebagai berikut:

Apabila polis belum mempunyai nilai tunai, maka polis akan menjadi batal.

Apabila polis mempunyai nilai tunai dan telah mencukupi maka beberapa fasilitas keleluasaan
pembayaran premi dapat dimanfaatkan yaitu :

Pembayaran premi diambil dari nilai tunai, disebut dengan Pinjaman Premi Otomatis (Automatic
Premium Loan) dan polis tetap berlaku (In Force)

Polis tetap berlaku (In Force) dan menjadi Polis Bebas Premi (Reduced Paid Up) dengan manfaat
asuransi yang menurun jumlahnya (Silakan menghubungi agen asuransi atau petugas customer
service untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut).

7. Apa yang dimaksud dengan E-Commerce Business to Business (B2B) ?

Jawab :

Business to business (B2B) :Jenis di mana sebuah perusahaan menjual produk atau jasa kepada
perusahaan lainnya. Dalam model ecommerce ini, biasanya pembeli memesan barang dalam jumlah
besar. Contohnya adalah sebuah perusahaan yang membeli perlengkapan kantor dari sebuah
produsen.

8. Apakah Perbedaan E-Commerce dengan E-Business?

Jawab :

E-commerce merupakan pemanfaatan jaringan internet untuk proses jual-beli, penggantian produk
dan pelayanan. Dengan kata lain, e-commerce merupakan transaksi bisnis yang meliputi transfer
maupun serahterima kepemilikan hak atas suatu barang atau jasa dengan menggunakan internet.
Transaksi bisnis yang dimaksud meliputi pembelian dan penjualan barang serta jasa melalui internet.
Sedangkan ;

E-business merupakan semua transaksi yang terjadi di dalam bisnis online, transaksi tersebut
meliputi penjualan langsung ke konsumen (e-commerce), transaksi dengan produsen dan pemasok,
interaksi yang dilakukan dengan mitra bisnis. Dengan kata lain, e-business merupakan aktivitas
dalam menjalin relasi dengan konsumen dan pertukaran data dalam satu perusahaan dengan
memanfaatkan jaringan internet.

9. Apa Perbedaan Litigasi Dan Non Litigasi Jelaskan!

Jawab :

Litigasi adalah persiapan dan presentasi dari setiap kasus, termasuk juga memberikan informasi
secara menyeluruh sebagaimana proses dan kerjasama untuk mengidentifikasi permasalahan dan
menghindari permasalahan yang tak terduga. Sedangkan ;

Non-Litigasi merupakan penyelesaian sengketa di luar pengadilan (non-litigasi) atau upaya tawar-
menawar atau kompromi untuk memperoleh jalan keluar yang saling menguntungkan. Kehadiran
pihak ketiga yang netral bukan untuk memutuskan sengketa, melainkan para pihak sendirilah yang
mengambil keputusan akhir.

10. Jelaskan Unifikasi Dan Harmonisasi Hukum Perdagangan Internasional!

Jawab :

Unifikasi dan Harmonisasi adalah upaya atau proses menyeragamkan dari sistem-sistem hukum yang
ada.

· Unifikasi yaitu penghapusan & penggantian untuk sistem hukum baru(menyesuaikan).

· Harmonisasi yaitu penyeragaman,titik temu antara prinsip-prinsip yang sifatnya fundamental dari
berbagai sistem hukum yang ada.

Anda mungkin juga menyukai