Anda di halaman 1dari 6

CSSD RUMAH SAKIT

RSIA ADINA WONOSOBO

 Tahapan sterilisasi
1. Cleaning
Merupakan proses yang paling penting, karena pada proses ini terjadi
penghilangan jumlah mikroorganisme yang paling banyak.
Akan dilakukan semua pembersihan, yaitu penghilangan semua bagian yang
bukan merupakan bagian dari instrumen. Dengan menggunakan air, yaitu air
yang sudah diproses yang disebut dengan soft water (aquades atau
aquadem). Penggunaan air ini bertujuan agar menghindari terjadinya korosi
yang sering disebabkan oleh mineral yang terdapat diair kran atau air biasa.
2. Disinfection
Merupakan proses pengurangan jumlah mikroorganisme.
Proses ini dilakukan dengan bantuan bahan kimia atau dengan desinfeksi
termal. Misalnya, alkohol atau klorin, dll.
3. Sterilization
Terdapat 2 metode sterilisasi, yaitu:
a. Sterilisasi suhu tinggi (autoklaf atau oven)
Digunakan untuk mensterilisasi alat-alat yang tahan terhadap pemanasan
atau suhu tinggi.
b. Sterilisasi suhu rendah (H2O2 atau Formaldehide)
Digunakan untuk mensterilisasi alat-alat yang tidak tahan terhadap
pemanasan atau suhu tinggi.
CSSD
(Central Sterile Supply Department)
Pelayanan Sterilisasi Sentral

CSSD atau steriliasai sentaral adalah Instalasi atau Unit di Rumah Sakit yang
melakukan pelayanan yang tersentralisasi terutama dala proses dekontaminasi untuk
instrument yang terkontaminasi.

Fungsi utama CSSD adalah menyiapkan alat-alat bersih dan steril untuk
keperluan perawatan pasien di RS. Secara lebih rinci, fungsi CSSD adalah
menerima, memperoses, memproduksi, mensterilkan, menyimpan serta
mendistribusikan peralatan medis ke bagian ruangan di RS untuk kepentingan
perawatan pasien.

Ruang lingkup CSSD adalah proses sterilisasi alat kesehatan, penyediaan


barang medis habis pakai steril, proses sterilisasi linen.

Standar CSSD sesuai Surfok SNARS ED 1.1


1. Standar 1
Sumber daya manusia dengan kompetensi khusus yang dibutuhkan dalam
kegiatan pelayanan sterilisasi sentral
2. Standar 2
Sarana prasarana yang menjamin proses pelayanan sterilisasi
ketersediaan tiga area yang saling terpisah satu sama lain dalam alur
pemerosesan, yaitu area kotor (soiled zone) sebagai area pencucian
(cleaning), area bersih (clean zone) sebagai area assembly atau area
packing (disinfecting), dan area steril (sterile zone) sebagai tempat
penyimpanan alat yang sudah steril.
3. Standar 3
Proses yang menjamin mutu dari setiap tahap proses sterilisasi instrument
yang terkontaminasi, proses penyediaan BMHP (Barang Medis Habis
Pakai) dan proses penyimpanan linen steril.

Fungsi CSSD yaitu:


1. Membantu unit lain di RS yang membutuhkan peralatan dengan kondisi steril,
untuk mencegah terjadinya infeksi.
2. Menekan kejadian infeksi Healthcare Associated Infections (HAis) di RS dan
meningkatkan mutu pelayanan di RS.
3. Mengadakan pengawasan dan control mutu terhadap hasil sterilisasi.
Pelayanan sterilisasi sentral sesuai standar:
1. Menurunkan angka kejadian infeksi dan mendukung program Patient Safety di
RS.
2. Menekan biaya operasional, efisiensi tenaga dan memudahkan pengawasan.
3. Memberikan rasa aman untuk pasien dan petugas pelayanan kesehatan di
RS.
4. Menghidarkan RS dari persoalan hokum akibat pelayanan yang merugikan
pasien.

Aktivitas CSSD:
1. Pembilasan
2. Pembersihan
3. Pengeringan
4. Inspeksi dan pengemasan
5. Memberi label
6. Membuat dan mempersiapkan kapas serta kasa balut yang kemudian
disterilkan
7. Sterilisasi
8. Penyimpanan
9. Distribusi

Alur pemerosesan peralatan pasien:


1. Pre Cleaning (pembersihan awal)
2. Pembersihan (cuci, bersih dan tiriskan)
3. Sterilisasi (peraltan kritsi)  peralatan yang masuk dalam pembuluh darah
atau jaringan tubuh.
4. Disinfeksi
a. Disinfeksi tingkat tinggi
Untuk peralatan semi kritikal yaitu peralatan yang masuk dalam mukosa
tubuh  endothracheal tube dan NGT
b. Disinfeksi tingkat rendah
Untuk peralatan non kritikal yaitu peralatan yang hanya menyentuh
permukaan tubuh yang utuh  tensimeter, thermometer
Monitoring dan Evaluasi:
1. Memberikan jaminan bahwa alkes steril yang dihasilkan dan tersedia pasti
steril
2. Memastikan bahwa parameter proses dekontaminasi sudah dipenuhi dengan
baik dan benar
3. Mengetahui sedini mungkin bila terjadi kegagalan selama proses
dekontaminasi
Sistem kontrol kualitas:
1. Parameter uji
 Uji kelayakan
 Daya cuci mesin
 Uji hasil pencucian
 Uji fungsi instrument
 Validasi mesin sealing
 Uji Bowie Dick (BD Test) adalah uji indikator kimia spesifik yang
dikembangkan untuk memantau efektifitas penghilangan udara pada
mesin sterilisasi uap prevakum (penghilangan udara secara mekanis)
 Uji biologi
 Uji mikrobiologi
2. Pencatatan uji
 Pemantauan suhu, kelembaban dan tekakan
 Monitoring mesin
 Monitoring proses sterilisasi
 Dokumen uji kelayakan
 Dokumen proses sterilisasi
 Pemantauan penggunaan barang single-use yang di re-use

Anda mungkin juga menyukai