Anda di halaman 1dari 3

Gambar 1.

 Pembetulan kalimat pada gambar 1.1 :

Bapak : “Eh Neneng, kemari! Bapak bacakan novel.”

Neneng : “Novel apa ini, Pak?”

Bapak : “Harry Potter.”

Neneng : “Saya sudah tahu, yang ada di video klip mars “Perindo” kan?”
Bapak : “Itu Harry Tanoe, Sayangku.”

Neneng : “Berbeda ya, Pak?”

Bapak : “Harry Potter yang di dahinya terdapat petir.”

Neneng : “Nah, Mengapa petirnya berwarna hitam, Pak?”

Bapak : “Kalau berwarna merah menjadi hari libur.”

Neneng : “Wah, masuk akal.”

Bapak : “Harry Potter ini dapat mennggunakan sihir.”

Neneng : “Seperti Pak Tarno ya?”

Bapak : “Iya, membaca mantra dahulu.”

Neneng :”Mantra untuk membuat konten.”

Bapak : “Bagaimana mantra untuk membuat konten?”

Neneng : “Simsalabim menjadi apa vlog vlog vlog.”

Bapak : “Ternyata seperti ini mengurus anak, lebih baik mengurus BPJS saja.”

Gambar 1.2

 Pembetulan
kalimat pada gambar 1.2
:

Jumarto : “Po, Sarpo. Kemarin


aku bertemu....”

Sarpo : “Mantap! Liverpool


menang melawan Arsenal!”

Jumarto : “Kemarin aku


bertemu dengan....”
Sarpo : “Hahaha...mengaku demokrasi tapi anti kritik. Apa kata dunia?”

Jumarto pergi meninggalkan Sarpo.

Sarpo : “Hore! Akhirnya menang juga berkat bantuan troops Bejo. Ayo makan! Aku lapar!”

Tidak ada jawaban dari Jumarto.

Sarpo :”Jum?Jumarto?Kenapa diam saja? Apa kamu tidur? Eh, sini lihat! Menggi Ndhiaz
diperbincangkan sedang dekat dengan Tungkul Rahwana

 Kesimpulan penggunaan bahasa pada meme comic

Terkadang konten kreator komik menggunakan bahasa daerah, bahasa gaul, serta
mengkombinasikan komik dengan bahasa Inggris. Hal itu ditujukan agar kesan lucu/humor
terdapat dalam meme komik tanpa terlihat kaku namun pesan tetap dapat tersampaikan
kepada pembaca.

Anda mungkin juga menyukai