Oleh:
i
SKRIPSI
Kepada
ii
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan
plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
Yang Menyatakan,
v
ABSTRAK
Tipe penelitian ini yang digunakan adalah deskriktif kualitatif yaitu penulis
bermaksud mendeskripsikan peran pemerintah dalam penertiban dan penataan
tempat hiburan malam di kota makassar dengan memilih orang tertentu yang
dianggap memiliki pengetahuan tentang peran pemerintah dalam penertiban dan
penataan tempat hiburan malam di kota makassar. Adapun jumlah informan
dalam penelitian ini adalah 11 orang, sumber data terdiri dari data primer dan data
sekunder yang diperoleh melalui wawancara, sedangkan data sekunder dari
dokumen-dokumen, catatan-catatan, laporan-laporan maupun arsip-arsip resmi
yang dapat didukung dengan kelengkapan data primer.
vi
KATA PENGANTAR
skripsi yang berjudul “Pearan Pemerintah dalam Penertiban dan Penataan Tempat
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
2. Ibunda Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., M.PA selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Makassar.
vii
tiada ternilai baik moral maupun materi, nasehat serta pengorbanan yang tak
6. Segenap Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik yang telah sudi berbagi ilmunya kepada penulis selama ini.
8. Buat kakandaku Muh.aswar darwis S.Sos yang menjadi pengganti orang tuaku
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi penelitian ini bermanfaat dan dapat
Penulis,
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
ix
D. Informan Penelitaian .................................................................. 29
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 30
F. Teknik Analisis Data .................................................................. 31
G. Keabsahan Data .......................................................................... 32
A. Kesimpulan ................................................................................ 59
B. Saran .......................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ataupun konflik. Oleh karena itu, untuk menghindari permasalahan yang timbul
dalam hal ini yang memiliki wewenang untuk terus bersinergi dengan
1
Pariwisata bagi Kota Makassar merupakan sector yang sangat
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
melalui Undang-undang.
2
usahanya, seperti pelanggaran izin usaha, penyelenggaraan usaha yang
tidak sesuai izin, bahkan usaha yang tidak memiliki izin. Hal ini
peraturan yang ada perlu dilakukan dengan tegas dan adil oleh
terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Sedangkan yang menjadi
2011 tentang Tanda Daftar Usaha Pariwisata dan juga lebih lanjut
3
Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
tahun 2011 pasal 22 ayat (1) d terdiri dari club malam (nigh
4
perizinan merupakan sarana untuk mencegah bahaya bagi lingkungan dan
masyarakat. Kota Makassar merupakan salah satu daerah yang kaya akan
objek wisata baik wisata alamnya yang sangat menarik, wisata budaya, wisata
Wilayah Kota Makassar terdapat banyak objek dan daya tarik wisata
yang kian tahun kian banyak menjadi perhatian wisatawan, baik berasal dari
wisatawan nusantara maupun wisatawan luar negeri. Salah satu tempat hiburan
yang disukai oleh masyarakat adalah Tempat Hiburan Malam. Tempat Hiburan
Malam adalah salah satu usaha wisata malam yang merupakan gaya hidup
yang mulai marak dikota kota besar salah satunya Kota Makassar yang
gaya hidup dunia malam masa kini pun sudah meluas yang awalnya hanyalah
kalangan dewasa yang memiliki mobilitas tinggi namun kini banyak dijumpai
penganut gaya hidup malam merupakan remaja bahkan anak - anak dibawah
para pelaku usaha dalam peraturan daerah tersebut, implementasi hukum yang
5
hukum disini termasuk pengawasan dan pemberian sanksi kepada penanggung
jawab tempat wisata khususnya Tempat Hiburan malam yang tidak sesuai
rangka mewujudkan Kota Makassar menuju kota Dunia terntunya hala seperti
THM dapat di lokalisasi seperti yang ada di Kota kota maju di Negara maju.
permasalah Tempat Hiburan Malam dalam hal ini adalah “Club Malam”,
salah satunya menyalahi izin lokasi usaha wisata malam serta melanggar
peraturan daerah nomor 5 tahun 2011 tentang tanda daftar usaha pariwisata.
Maka dari itu masih dibutuhkan penegakan hukum yang lebih tegas
serta pengawasan yang berlanjut guna mengetahui sejauh mana para pengusaha
lakukan oleh penulis maka penulis memiliki alasan yang kuat untuk mencoba
melakukan penelitian ini. Berpijak dari uraian diatas, maka penulis tertarik
6
untuk mengkaji, meneliti, dan selanjutnya dituangkan kedalam suatu karya
tulis dalam bentuk proposal dan skripsi dengan judul “Peran Pemerintah
Makassar”
B. Rumusan Masalah
Makassar ?
Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
di Kota Makassar.
di Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
selama perkuliahan.
7
2. Manfaat Praktis
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tingkah laku yang berbeda pula. Tetapi apa yang membuat tingkah laku itu sesuai
dalam satu situasi dan tidak sesuai dalam situasi lain relative bebas pada seseorang
Peran adalah aspek dinamis yang berupa tindakan atau perilaku yang
menjalankan peran tersebut dengan baik, dengan sendirinya akan berharap bahwa
apa yang dijalankan sesuai keinginan dari lingkungan.Peran memiliki arti perilaku
mempunyai suatu status. Sehingga peran mempunyai kaitan yang erat dengan
status, karena didalamnya terdapat aspek-aspek yang dinamis dari status, yaiutu
perangkat tingkah laku yang diharapkan, dimiliki oleh orang atau seseorang yang
9
adalah seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan
dalam masyarakat”.
penyesuaian diri dan sebagai suatu proses, jadi tepatnya adalah seseorang
menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta menjalankan suatu
peranan.’’(soekanto, 1987:221)
dalam masyarakat.
b. Suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat
sebagai organisasi.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu
d. ruktur masyarakat.
10
b. Peranan tersebur seyogyanya dilekatkan pada individu yang oleh masyarakat
dalam masyarakat.
b. Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan oleh individu
c. Peranan juga dapat dilakukan sebagai prilaku individu yang penting bagi
Secara konseptual dan empirik di berbagai negara, kata local dalam kaitannya
dengan local government dan local autonomy tidak dicerna sebagai daerah, tetapi
local government dan tercakup dalam local autonomy bersifat locality. Basis
pusat). Seperti yang tampak pada pengertian lokal government yang diberikan oleh
dikemukakan oleh Hampton bahwa : local authority are elected bodies and expected
11
to develop policies appropriate to their localities whitin the framework of national
legislation. juga ditegaskan bahwa daerah otonom harus diberikan hak untuk
Daerah otonom adalah daerah di dalam suatu negara yang memiliki kekuasaan
otonom, atau kebebasan dari pemerintah di luar daerah tersebut. Biasanya suatu
daerah diberi sistem ini karena keadaan geografinya yang unik atau penduduknya
khusus, yang hanya cocok diterapkan untuk daerah tersebut. Menurut jenisnya,
daerah otonom dapat berupa otonomi teritorial, otonomi kebudayaan, dan otonomi
lokal. Pengertian "otonom" secara etimologis adalah "berdiri sendiri" atau "dengan
wewenang, dan kewajiban daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 1 ayat (6), UU No.23 tahun 2014 Pemerintahan
Daerah).
dan ideologi yang sesuai dengan tradisi adat istiadat daerah lingkungannya. Dengan
kata lain, otonomi daerah memberikan keleluasan kepada daerah untuk mengatur
dan mengurus rumah tangga sendiri yang disesuaikan dengan kondisi dalam daerah
12
Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945.
otonomi daerah. b. Dinas Daerah dpimpin oleh kepala dinas yang diangkat dan
diberhentikan oleh kepala daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat
atas usul Sekretaris Daerah. c. Kepala Dinas daerah bertanggung jawab kepada
negara pada hakikatnya berfungsi untuk mengatur dan melayani. Fungsi pengaturan
biasanya dikaitkan dengan hakikat negara modern sebagai suatu negara hukum
(legal state), sedangkan fungsi pelayanan dikaitkan dengan hakikat negara sebagai
suatu negara kesejahteraan (welfare state). Disini terlihat jelas bahwa peran
Pengertian operasional Menurut R.S Stainton sebagai mana di kutip oleh Lalu
13
mengendalikan system yang luas mengenai kehidupan manusia, mesin-mesin,
Pendekatan yang terbaik adalah mengembangkan suati model ilmiah dari sistem
dan resiko yang di gunakan untuk meramal atau membandingkan hasil keputusan-
dan melayani. Fungsi pengaturan biasanya dikaitkan dengan hakikat negara modern
sebagai suatu negara hukum (legal state), sedangkan fungsi pelayanan dikaitkan
dengan hakikat negara sebagai suatu negara kesejahteraan (welfare state). Disini
terlihat jelas bahwa peran pemerintah dipahami sebagai upaya yang dilakukan
masyarakatnya
14
Secara lebih jelas dan detail, peran pemerintah dalam pembangunan nasional
yang dominan dalam proses pembangunan. Peran yang disoroti adalah sebagai
pembangunan tertentu. Secara lebih rinci peran tersebut diuraikan sebagai berikut:
menjadi suatu gejolak sosial, apalagi yang dapat menjadi ancaman bagi
keutuhan nasional serta kesatuan dan persatuan bangsa. Peran tersebut dapat
yang tinggi, proses sosialisasi yang elegan tetapi efektif., melalui pendidikan,
berkesinambungan.
keseluruhan harus menjadi sumber dari hal-hal baru. Jadi prakondisi yang
atau karena melalui pemilihan umum yang tidak jujur dan tidak adil, akan sulit
15
c. Modernisator, melalui pembangunan, setiap negara ingin menjadi negara yang
yang dimiliki sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi, sistem pendidikan
nasional yang andal yang menghasilkan sumber daya manusia yang produktif,
landasan kehidupan politik yang kukuh dan demokratis, memiliki visi yang
jelas tentang masa depan yang diinginkan sehingga berorientasi pada masa
depan.
d. Pelopor, selaku pelopor pemerintah harus menjadi panutan (role model) bagi
modal terbatas, kemampuan yang belum memadai, karena tidak diminati oleh
sangat mungkin terdapat berbagai kegiatan yang tidak bisa diserahkan kepada
16
mencakup peran-peran wirausaha (entrepreneur), koordinator, fasilitator dan
stimulator.
memanfaatkan potensi tanah dan bangunan untuk tujuan bisnis. Tanah atau
pembangunan atau juga dapat digunakan untuk tujuan-tujuan lain yang bersifat
ekonomi. Hal tersebut bisa membuka peluang kerja bagi masyarakat dan bisa
penetapan peraturan.
17
mempengaruhi perusahaan-perusahaan untuk masuk ke daerah tersebut dan
kelembagaan dan sumber daya manusia yang ada dan tersedia, dengan selalu
Penertiban berasal dari kata dasar tertib, yang diberi awalan pe- dan akhiran –
kan yang berarti aturan atau peraturan yang baik. Di dalam peraturan pemerintah
Nomor 23 tahun 2014 tentang pedoman polisi pamong praja, yang dimaksud
masyarakat agar tidak melanggar ketentraman dan ketertiban umum serta Peraturan
ketertiban dalam masyarakat, serta menjaga agar roda pemerintahan dan peraturan
18
Kegiatan penertiban dapat dilakukan dalam bentuk penertiban langsung dan
disinsentif, antara lain melalui pengenaan retribusi secara progresif atau membatasi
lain :
kurungan.
merupakan fungsi penyesuaian yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang
dengan fungsi pemerintah maka, dapat disimpulkan definisi peran adalah organisasi
19
daerah di Kota Makassar dalam hal ini adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Makassar.
keteraturan, ketertiban, dan keamanan. Penataan menjadi bagian dari suatu proses
sebagai hal, cara, hasil atau proses menata. (Badudu, Zein, 1995:132). Penataan ini
membutuhkan suatu proses yang panjang dimana dalam proses penataan ini perlu
tujuan. Dalam kamus Tata Ruang dikemukakan bahwa: Penataan merupakan suatu
semua kepentingan secara terpadu, berdaya guna dan berhasil guna, serasi,
menempati daerah tertentu. Wilayah penempatatan penduduk juga perlu ditata dan
diatur agar dapat mencipatakan suatu lingkungan masyarakat yang tertib dan teratur
ruang dikatakan bahwa penataan ruang adalah wujud struktural dari pola
pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak. Penataan ruang adalah proses
20
sebagai proses perencanaan , pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan
merupakan satu kesatuan sisem yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya.
Kebutuhan suatu penataan pada berbagai tingkat wilayah pada dasarnya tidak dapat
2003:50).
Penataan ruang secara umum memiliki pengertian sebagai suatu proses yang
pengendalian pelaksanaan atau pemanfaatan ruang yang harus terkait satu sama
lain. Jadi dalam penataan ruang terkandung berbagai pengertian mengenai tata
yang berada di dalam ruang sebagai wadah penyelenggara kehidupan. Tata ruang
dalam ruang-ruang tertentu (Rapoport, 1980). Konsep tata ruang ini, menurut Foley
(1964), tidak hanya menyangkut suatu wawasan yang disebut sebagai wawasan
spasial tetapi menyangkut pula aspek-aspek non spasial atau aspasial. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa struktur fisik sangat ditentukan dan dipengaruhi
pula oleh faktor-faktor non fisik seperti organisasi fungsional, pola sosial budaya
dan nilai kehidupan komunitas (Wheaton, 1974 dan Porteus, 1977) Berdasarkan
konsepsi penataan ruang tersebut, maka dalam Undang-Undang No.24 tahun 1992
(UU No 26 tahun 2007) tentang Penataan Ruang yang disebutkan secara lebih
21
spesifik bahwa penataan ruang adalah suatu upaya untuk mewujudkan tata ruang
b) lingkungan buatan,
c) lingkungan sosial,
Hiburan adalalah semua kegiatan atau perbuatan yang mempunyai tujuan untuk
tempat yang berarti suatu area/tempat atau lokasi, kedua kata hiburan, kata hiburan
jenis, diantaranya:
a. Gelanggang olahraga
b. Gelanggang seni
c. Arena permainan
22
e. Panti pijat
f. Taman rekreasi
g. Karaoke
h. Jasa impreseriat/promoter
jawab dalam bidang pariwisata adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Secara
garis besar peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah melakukan tugas
pemerintah dengan mengelola pariwisata dan kebudayaan yang ada di suatu daerah.
B. Kerangka Fikir
negara. Pariwisata dapat menimbulkan efek bola salju ganda (Multiplier effect)
23
pendidikan dan budaya. Berbagai peningkatan devisa yang terjadi setiap tahunnya
Pemerintah Daerah.
oleh Siagian (2000: 142-150) yaitu pemerintah memainkan peranan yang dominan
tertentu.
24
Peran Pemerintah Dalam Penertiban dan Penataan Tempat Hiburan
Malam di Kota Makassar
Peran Pemerintah
1. Stabilisator
2. Innovator
3. Modernisator
4. Pelopor
5. pelaksana sendiri
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah Peran Pemerintah Dalam Penertiban dan Penataan
Tempat Hiburan Malam (THM) di kota Makassar. Di mana penelitian ini terdapat
Pelaksana Sendiri.
merupakan fungsi penyesuain yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang
dengan fungsi pemerintah maka, dapat disimpulkan definisi peran adalah organisasi
25
daerah di Kota Makassar dalam hal ini adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Makassar.
1. Stabilisator.
cara antara lain: kemampuan selektif yang tinggi terkhusus dalam pemilihan
lokasi atau penataan Tempat Hiburan Malam, proses sosialisasi yang elegan
2. Inovator.
harus menjadi sumber dari hal-hal baru termasuk dalam hal penertiban dan
peranannya sebagai pemerintah maka dari itu perlu memiliki tingkat keabsahan
(legitimacy) yang tinggi. Tiga hal yang mutlak mendapatkan perhatian serius
inovasi yang sifatnya konsepsional, inovasi sistem, prosedur dan metode kerja.
3. Modernisator
kekayaan alam yang dimiliki sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi,
26
sistem pendidikan, yang handal yang menghasilkan sumber daya manusia yang
4. Pelopor
Selaku pelopor pemerintah harus menjadi panutan (role model) bagi seluruh
demi kepentingan Negara termasuk dalam hal penertiban dan penataan Tempat
5. Pelaksana sendiri
terbatas, kemampuan yang belum memadai, maka dari itu peran pemerintah
dalam hal penertiban dan penataan Tempat Hiburan Malam di Kota Makassar
27
sendiri dengan merujuk dari aturan pemerintah Kota Makassar dalam hal ini
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian ini di laksankan selama dua bulan terhitung dari tangga 28
November 2019 sampai 30 januari 2020. Adapun Lokasi pada penelitian ini
Kota Makassar, Dinas Satuan polisi Pamong Praja, Dinas Penanaman Modal
dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar, Tempat Hiburan Malam
Publiq di Jl. Arief Rate No.7, Mangkura, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan 90114, dengan tujuan untuk melihat sejauh mana peran
Makassar.
Alasan pemilihan lokasi ini di dasarkan pada: (1) Dinas Pariwisata dan
lokasi yang tidak tepat terhadap Tempat Hiburan Malam yang ada di Kota
waktu, dana dan kemudahan dalam mengumpulkan data karena lokasi tersebut
29
B. Jenis dan Tipe Penelitian
1. Jenis Penelitian
Malam di Kota Makassar yang terjadi secara obyektif, maka jenis penelitian
tentang ruang lingkup dan proses peran pemerintah dalam penertiban dan
2. Tipe Penelitian
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari informan
atau obyek penelitian. Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini
2. Data sekunder
informasi pendukung dalam analisis data primer. Data ini pada umumnya
30
D. Informan penelitian
1. Wawancara interview.
31
Peneliti melakukan wawancara langsung secara mendalam kepada informan
yang menjadi obyek penelitian yaitu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Makassar, Kepala Dinas Satuan polisi Pamong Praja Kota Makassar,
Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar, serta penanggung
penertiban dan penataan tempat hiburan malam yang ada di Kota Makassar.
2. Observasi.
3. Dokumentasi
yang terkait data-data potensi obyek wisata khususnya Tempat Hiburan Malam
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok. Menurut Miles dan Huberman
32
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti
di lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit.
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi
data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Selain dalam bentuk
naratif, display data dapat juga berupa grafik, matriks, network (jejaring kerja).
Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif adalah penarikan kesimpulan dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
G. Keabsahan Data
33
berbagai waktu. Lebih lanjut Sugiyono (2012:127) membagi triangulasi ke dalam
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara dan
dokumentasi yang ada. Dengan kata lain triangulasi sumber adalah langkah
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumen. Apabila dengan tiga
beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap
3. Triangulasi Waktu
dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar,
belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih
34
kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan
lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data
mengecek hasil peneitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan
pengumpulan data.
35
BAB IV
bagian Selatan Pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak
Maros, sebelah selatan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat adalah Selat
sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26,°C
sampai dengan 29°C. Kota Makassar adalah kota yang terletak dekat dengan
pantai yang membentang sepanjang koridor barat dan utara dan juga dikenal
genangan air pada musim hujan, terutama pada saat turun hujan bersamaan
dengan naiknya air pasang. Secara administrasi Kota Makassar dibagi menjadi
36
tujuh kecamatan yang berbatasan dengan pantai yaitu Kecamatan Tamalate,
yaitu :
a. Bagian Barat ke arah Utara relatif rendah dekat dengan pesisir pantai.
mancanegara dan membentuk citra kota Makassar sebagai Bandar dunia yang
37
dipisah karena masing-masing berdiri sendiri. Munculnya nama baru menjadi
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar. Pada pertengahan tahun
berjumlah 97 orang dan dipimpin oleh kepala Dinas bernama Ir. Hj.
memenuhi kedua tugas tersebut. Untuk memperoleh hasil yang maksimal dan
potensi dan sumber daya sebagai kekuatan internal yang harus saling bersinergi
Pariwisata Dunia” Makna pokok yang terkandung dalam visi Dinas Pariwisata
kegiatan dan subtansi tupoksi serta jati diri pelayanan yang nerupakan
38
eksistensi dari Dinas Pariwisata Kota Makassar yang diwujudkan dalam
dari alam, budaya, dan sejarah maysrakat sehingga terbentuk ikon pariwisata
kota Makassar.
Makassar harus memiliki daya saing yang unggul dan terkemuka sehingga
daya saing;
3. Peningkatan kompetensi dan daya saing SDM pariwisata Kota Makassar yang
berstandar internasional;
39
4. Peningkatan kapasistas kelembagaan Dinas Pariwisata Kota Makassar.
Dinas Pariwisata Kota Makassar, yaitu sesuatu (apa) yang akan dicapai atau
merupakan penjabaran dari tujuan Dinas Pariwisata Kota Makassar, yaitu hasil
yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terperinci,
dapat diukur dan dapat dicapai, serta dalam kurun waktu yang lebih pendek
dari tujuan. Tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Pariwisata Kota
Makassar tahun 2014-2019 berdasa kan rumusan misi dapat dilihat pada tabel
4.1. Strategi pada dasarnya lebih bersifat grand design (agenda), sebagai suatu
cara atau pola yang dirancang untuk merespon isu strategis yang dihadapi
atau untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran instansi. Dengan kata lain,
strategi merupakan suatu cara atau pola untuk mewujudkan tujuan atau misi
dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi.
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan strategi dan
kebijakan sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk merespon isu strategis
40
serta prospek pembangunan tahun 2014-2019. Berikut tabel strategi dan
terencana
41
Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Makassar
42
3. Koordinasi Dinas PTSP dengan Tempat Hiburan Malam di Kota
Makassar
pelayanan terpadu satu pintu terkait koordinasi dinas PTSP kota dalam peran
pemerintah untuk penataan dan penertiban tempat hiburan malam yang tidak
Peraturan daerah kota makassar No. 05 Tahun 2011, tentang tanda daftar
perizinan. Dinas PTSP kota yang terkait mempunyai tugas pelayanan dan
penandatanganan izin penataan dan non izin terkait pertiban usaha yang
malam yang ada di kota Makassar, yang di mana dinas PTSP sangat berperan
dalam menerbitkan izin usaha tempat hiburan malam, atau pun izin lain yang
43
ingin di urus oleh suatu tempat Hiburan Malam (THM) seperti izin penjualan
apabila terdapat kesalahan pada perijinan suatu usaha tempat hiburan malam
maka dinas PTSP kota berhak mencabut izin usaha berdasarkan rekomendasi
Dalam pencabutan izin usaha yang di lakukan oleh pihak dinas PTSP
tidak serta merta langsung melakukan tindakan namun melalui kajian dan
tindakan pencabutan izin usaha dan tahapan selanjutnya ada tim khusus yang
melaksanakan Penyegelan suatu Usaha Tempat Hiburan Malam dalam hal ini
Dinas pariwisata membentuk tim yang terdiri dari beberapa stakeholder yakni
Dinas PTSP, Dinas Satuan Polisi Pamong praja. Sebelum terlalu jauh kembali
44
ditekankan bahwa istilah pengawasan biasanya digunakan untuk menunjuk
kepada apa yang hendak dicapai oleh pengawasan. Dapat di tarik kesimpulan
bahwa penataan dan penertiban pada setiap usaha atau tindakan serta kegiatan
Makassar hanya tidak terekspose dan pemerintah Kota Makassar sendiri tidak
jumlah usaha tempat hiburan malam di Kota makassar selain sebagai media
pelanggaran izin usaha, penyelenggaraan usaha yang tidak sesuai izin bahkan
ada yang sama sekali tidak memiliki izin usaha. Hal tentu meresahkan banyak
di kota Makassar.
Untuk menemukan hasil data yang akurat dalam peran pemerintah kota
penataan yang harus dilalui untuk pelaksanaan aktivitas yang di lakukan dalam
45
dalam Penataan dan Penertiban Tempat Hiburan Malam, sehingga koordinasi
sasaran dan pencapaian visi dan misi Dinas Pariwisata sebagai pengontrol
Tabel 4.2 Rekap Usaha Tempat Hiburan Malam Yang Terdafrtar Di Kota
Makassar
TAHUN
No Jenis Usaha
2012 2013 2015 2017 2019
1 Hotel 120 175 200 221 244
2 Bar 5 9 10 6 6
3 Bilyard 15 11 8 8 8
4 Pijat 47 60 75 85 86
5 Diskotik 1 1 1 1 8
6 Karaoke 60 69 83 92 92
Jumlah 201 325 377 413 425
Berdasarkan tabel rekap di atas apat di lihat jumlah Tempat hiburan malam
yang ada kota makassar dari beberapa tahun terakhir mencapai 425 dari 6 jenis
usaha yang ada. Dari 6 jenis Usaha Hiburan yang tentunya dapat kita ketahui
berdasarkan jumlah di setiap jeni usaha yang ada di kota makakassar, sehingga
kita dapat mengidentifikasi data hiburan berdasarkan jenisnya seperti pada usaha
hotel yang sampai hari ini sudah mencapai jumlah 244 hotel di kota makassar
46
Tabel 4.3 Data THM Yang Berdiri Sendiri Maupun Di Bawah Naungan Hotel.
Berdasarkan tabel di atas kita dapat mengetahui THM yang berdiri sendiri
serta yang berada di bawah naungan Usaha Hotel atau dapat di katakan THM
yang menjadi fasilitas Hotel. Di dua kecamatan yang ada di kota makassar
dapat kita lihat dari perbedaan antara THM yang berdiri sendiri dan yang menjadi
fasilitas Hotel.
Berdasarkan hasil wawan cara di atas maka penulis dapat mengetahui tahap
penataan tempat hiburan malam berdasarkan era modernisasi 4.0 yakni revolusi
industri yang nota benenya dimana era 4.0 memberikan dampak perubahan yang
47
sangat pesat termasuk dalm aspek kehidupan, sedikit mengenal era revolusi industri
konteks penertiban dan penataan THM mengacu kepada Perda no.5 tahun 2011,
sehingga THM di makassaar itu tumbuh seperti jamur karena tidak ada aturan yang
melokalisasi THM sampai hari ini di kota makassar, jadi setiap THM dapat tumbuh
dan berkembang di hampir semua wilayah yang ada di kota makassar, sehingga
terkait lokalisasi THM karena masih mengacu pada perda no.5 tahun 2011.
Lain hal yang di sampaikan oleh dinas PTSP Kota Makassar yang berhasil
“Sudah menjadi hal mutlak bagi kami selaku Dinas PTSP untuk
menangani pengurusan izin usaha seperti Tempat Hiburan Malam
berdasarkan surat rekomendasi yang di berikan kepada kami dari pihak
Dinas Pariwisata kota Makassar untuk kami tindak lanjuti, baik itu surat
rekomendasi pembuatan izin usaha ataupun pencabutan izin susaha
Tempat Hiburan Malam. Jadi tugas kami di PTSP dalam penertiban dan
penataan THM di Makassar itu hanya di bidang administrasi tergantung
Dinas Pariwisata kota apakah ingin mengeluarkan rekomendasi
pembuatan ataupun pencabutan” (hasil wawancara dengan AP, 20
Desember 2019).
kebijakan penertiban dan penataan THM di kota Makassar itu sendiri tidak
terlepas dari aturan yang sudah ada yang di jadikan acuan Dinas terkait untuk
khusus maupun secara tim, untuk mencapai tujuan yang ingin di capai di
Makassar.
48
Tempat Hiburan Malam di Kota Makassar tidak seperti di Ibukota DKI
memiliki beberapa THM yang memiliki Izin Usaha. Tetapi yang paling sering
- orang tertentu saja yang bisa merasakan, tempat hiburan yang di maksudkan
hiburan malam identik dengan hal-hal yang negatif misalnya adanya peredaran
narkoba, seks bebas dan lain-lain. Hal itu di buktikan dengan adanya razia
salah satu tempat hiburan malam di Kota Makassar, seperti THM PUBLIQ
yang ada di jalan arif rate, yang nota benenya hanya memiliki izin usaha
café & resto dan tidak memiliki izin Usaha Hiburan Malam serta tidak
antaranya di bawah dan tidak memiliki KTP, Maka dari itu kebutuhan
masyarakat akan hiburan itu masih tidak terfasilitasi dengan baik. Berdasarkan
konsep di atas dapat di uraikan bahwa inti dari regulasi dan deregulasi proses
49
B. Penertiban dan Penataan Tempat Hiburan Malam di Kota makassar
1. Stabilisator
menjadi suatu gejolak sosial, apalagi yang dapat menjadi ancaman bagi
keutuhan nasional serta kesatuan dan persatuan bangsa. Peran tersebut dapat
yang tinggi, proses sosialisasi yang elegan tetapi efektif melalui pendidikan,
Penegakan.
50
Berdasarkan pejelasan di atas maka dapat di ketahui bahwa dinas Pariwisata
Malam, sebagai mana kita ketahui bahwa berdirinya suatu usaha tentunya melalui
proses yang tidak melanggar aturan termasuk mendirikan usaha THM, selain dari
pada itu menurut narasumber di atas Dinas Pariwisata tentunya akan bersikap nertal
yang dimna tidak melakukan tidakan di luar tugasnya sebagai fasilitator untuk
syarat.
mengatakan bahwa :
Berdasarkan wawancara di atas tugas dan peran bidang tersebut terkait THM
itu berdasarkan rekomendasi dari Dinas Pariwisata, tentunya sangat erat kaitannya
dengan pengeluaran izin usaha. Kita ketahui bahwa suatu Usaha THM di kota
makassar tentunya berdiri berdasarakan izin yang di keluarkan oleh dinas PTSP
yang prosesnya tentunya melalu Dinas Pariwisata, karena dalam Tahap pengeluaran
Izin suatu Usaha Hiburan di kota makassar kuncinya ada pada Dinas Pariwisata
51
sebagai dinas yang menaungi langsung Usaha Hiburan. Begitup mengenai
pencabutan Suatu izin Usaha THM di keluarkan oleh dinas PTSP tatapi tentunya
dalam hal ini dinas PTSP memeliki tugas sebagai satuan Tugas yang mendukung
Dinas Pariwwisata dalam menangani malah izin Usaha THM di kota makassar.
Seksi Penegakan di Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota
“Kami dari pihak Polisi Pamong Praja kota kalau bahas THM itu
memiliki peran tersendiri khususnya di bidang pengamanan yang
berkoordinasi langsung sama Dinas Pariwisata, kalau di Tanya sebagai
Stabilisator, kami itu bisa di bilang stakeholder pendukung Karena
dalam pengambilan keputusan khususnya masalah penertiban THM, kami
bergerak berdasarkan laporan yang masuk dan rekomendasi dari Dinas
Pariwisata. Kami sendiri turun dan bersentuhan langsung dengan
beberapa THM jika memang perlu tindakan penertiban tetapi kami turun
dengan bergabung menjadi satgas khusus bersama beberapa Dinas terkait
termasuk Dinas Pariwisata yang mengeluarkan rekomendasi. (hasil
wawancara dengan MU, 21 Desember 2019).
Berdasarkan wawancara di atas tugas dan peran bidang ini terkait THM
THM tentunya melakukan tugas sebagai tim pengamanan berdasarkan aturan serta
Dinas yang memiliki kepentingan langsung Terkait usaha THM. Satgas tentunya
kita ketahui bersama adaalah satuan Tugas atau sebuah unit yang sengaja di bentuk
52
untuk mengoptimalkan suatu tugas tertentu termasuk Satgas yang di bentuk untuk
kebijakan penertiban dan penataan THM di kota Makassar itu sendiri tidak
dari peranan beberapa SKPD sebagai Stabilisator itu sendiri dapat kita lihat
dari Satuan Tugas yang terbentuk dari Beberapa stakeholder SKPD memiliki
bekerjasama dalam penertiban dan penataan Tempat Hiburan Malam yang ada
2. Innovator
harus menjadi sumber dari hal-hal baru termasuk dalam hal penertiban dan
53
terlebih dahulu, inovasi yang sifatnya konsepsional, inovasi sistem, prosedur
Pariwisata, Kepala Seksi Pengkajian dan Verivikasi Perizinan Non Teknis PTSP,
bentuk problem yang menyangkut THM yang ada di kota makassar itu ditangani
langsung oleh Dinas Pariwisata, konteksnya tentunya dapat kita ketahui karena
Dinas Pariwisata tentunya menjadi Dinas yang Netral dalam hal ini tidak
usaha THM, dalam konteks netral tentunya tidak ada keberpihakan misalnya
THM Dinas Pariwisata yang menangani Usaha Pariwista Tentunya tidak memilih-
54
milih Usaha THM berdasarkan kedekatan emosional melaikan mengacu pada
aturan yang sudah ada, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan baik dalam bentuk
materi maupun non materi, maka dari itu sebagai Innovator yang baik Dinas
perubahan yang baik kepada seluruh pelaku Usaha yang sudah ada dan terdaftar.
Verivikasi Non Teknis di Dinas PTSP Kota Makassar yang berhasil di himpun
bidang Pengkajian dan Verivikasi Non Teknis kaitannya dengan indikator yang
ada terkait Usaha Tempat Hiburan Malam di kota makassar penulis dapat
mengidentifikasi Tujuan dan fungsi dari bidang ini dalam menangani masalah
THM. Tujuan di libatkannya bidang yang berada di luar dinas pariwisata tentunya
THM di Kota Makassar, terlepas tari tugas utamanya tentunya bidang ini juga harus
55
stakeholder Utama dalam hal ini Dinas Pariwisata agar progres tidak staknan dana
peraturan tentunya berjalan dengan baik sesuai dengan aturan yang sudah ada.
Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar yang di himpun
oleh penulis yang ada di bawah ini terkait peranannya sebagai Innovator:
Penegakan di Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar
menegakkan suatu aturan yang ada, dalam kontek THM tentunya satpol PP sebagai
Stakeholder pendukung tenya bisa dikatan sebagai innovator yang baik dapat kita
lihat dari kasus THM yang di laporkan tentunya Satpol melaksankan tugasnya
dangan baik dalam penegakan aturan terkait Usaha Tempat Hiburan Malam dengan
56
THM yakni dinas Pariwisata. Tugas Satpol pada Konteks Usaha Tempat Hiburan
Usaha THM.
dan penataan THM di kota Makassar itu sendiri tidak terlepas dari mekanisme
rekreasi, dan berbicra mengenai SOP tentu itu dapat di benarkan dengan
melihat Peraturan Daerah No.05 tahun 2011 tentang tanda daftar usaha
pariwisata dapat kita lihat pada pasal 33 ayat (1) yang berbunyi pendirian
tempat usaha rumah bernyanyi keluarga, karaoke, klub malam, diskotik dan
panti pijat, di larang berada dalam radius 200 (dua ratus) meter dari tempat
ibadah dan sekolah. Ini sangat mendukung kinerja dari pihak tim satuan tugas
penertiban dan penataan Tempat Hiburan Malam yang ada di kota makassasar.
3. Moderenisator
kekayaan alam yang dimiliki sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi,
57
yang produktif, landasan kehidupan politik yang kukuh dan
kepada kemajuan pariwisata yang ada di Kota Makassar, dalam dalam hal ini
tentu sangat mengacu pada aturan pemerintah terkait perizininan serta syrat
dan prosedural dalam mengoptimalkan aturan yang ada yang mengikat usaha
Tempat Hiburan Malam yang di atur oleg Peraturan Daerah No.05 Tahun
1. Satuan Tugas
Satuan Tugas ini termasuk dari beberapa orang-orang yang di tunjuk dan
di tugaskan untuk ikut serta bergabung dalam satu tim yang terdiri dari
beberapa SKDP kota Makassar yakni Dinas Pariwisata, Dinas PTSP, Dinas
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Makassar untuk turun ke
Di tuturkan oleh M.U pada saat wawancara terkait SATGAS ini, bahwa:
58
di lapangan Khususnya Tempat Hiburan Malam yang sering kita dapati
laporannya makanya dinas Pariwisata Kota itu bentuk tim yang
memeiliki wewenang dalam Menegakkan aturan termasuk peraturan
Daerah No.05 Tahun 2011 Tentang Tanda Daftar Usaha Pariwisata”
(hasil wawancara dengan MU, 21 Desember 2019).
Tahun 2011, Bab V Hak dan Kewajiban, bagian ke dua pasal 10 yang
budaya.
berkompeten dalam menganalisis hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang
Yang seharusnya berdiri lebih dari jarak radius 200 (dua ratus) meter dari
tempat ibadah dan sekolah, tetapi di akali karena berada di radius kurang
dari 200 (dua ratus) meter dari ketetpan Perda. Hal ini di perkuat dengan
adanya temuan di lapangan seperti salah satu THM yakni PUBLIQ yang
berada di Jl. Arif rate Makassar bebrapa minggu silam, maka dari itu tim
tugasnya masing-masing.
59
Adapun yang di tambahkan oleh salah satu tokoh pemuda sedikit berbeda
wawancara yang di lakukan oleh penulis yang tampak di bawah ini terkait
Makassar yang di atur oleh Peraturan Daerah No.05 Tahun 2011 Tentang
Tanda Daftar Usaha Pariwisata, akan tetapi masih ada beberapa pendapat
60
informan yang saling bertolak belakang dengan tujuan dari Tim yang di
Adapun Pendapat dari RA selaku Staf Bidang HRD THM Publiq yang
“Menurut saya sebagai salah satu orang yang bergelut di dunia THM
tentunya berbicara penataan dan penertiban di kembalikan lagi ke
pemerintah tapi kami di THM itu cuman menjalankan SOP suatu usaha
tetapi tentunya kami bersinergi dengan pemerintah, namun terkdang dari
pihak pemerintah terlalu banyak neko-neko persoalan keberadaan kami
di kota makassar. Soal usaha kami di tutup tentunya kami sudah
berkoordinasi dengan pihak dinas di kota makassar tetapi sampai hari
ini masih dalam proses. Berbicara kami sebagai pelaku yang
mengoprasikan THM tentunya kami tidak terlepas dari pihak dinas
terkait tetapi dalam pengoprasian kami tentunya menjalankan sesuai
dengan SOP kami yang tentunya tidak terlepas dari aturan yang sudah
ada. Cuman kami sebagai THM yang berdiri sendiri kesulitan karena
banyak dinas yang harus kami temani berkoordinasi. Berbicara kinerja
pemerintah tentunya kami sudah anggap baik namun masih perlu di
tingkatkan pada mode pelayanan terkait usaha-usaha yang bergerak di
bidang yang seperti kami ini. Kalau berbicara seperti yang ada pada
indikator adek tentunya saya jawab beberpa saja karna kami selaku
THM itu cuman betul-betul menjalankan Usaha yang sebagai mana
berusaha mengikuti semua aturan yang di buat Oleh pemerintah
setempat, kalau pun kami memiliki pelanggaran kami tentunya pasti di
tindak langsung oleh Satuan Tugas dari dinas yang menanungi Usaha
kami.” (hasil wawancara dengan RA, 23 februari 2020 ).
61
Berdasarkan hasil wanwancara dari RA selaku Staf Bidang HRD THM
Publiq dapat kita ketehui bahwa Usaha Tempat Hiburan Malam di makssar dari
usaha Tempat Hiburan Malam jenis Club malam banyak kita jumpai di Kota
Makassar, seperti pada hasil wanwancara di atas bahwa masih ada THM yang
Izinnya di cabut karena berbagai persoalan. Menurut apa yang bisa kita lihat bahwa
peran pemerintah dalam hal penertiban dan penataan Tempat Hiburan Malam di
Kota Makassar berdasarkan pendapat dari RA itu sudah berjalan dengan baik dan
benar namun perlu di tingkatkan dalam hal pelayan, berbicaraa pelayanan tentunya
kita berbicara layanan baik dalam bentuk barang maupun jasa yang pada prinsipnya
menjadi tanggung jawab dari pihak yang berikan pelayanan. Dalam Konteks THM
tentunya pelayanan Publik menjadi tolak ukur kepuasan sebuah layanan dalam
pelayanan yang perlu ditingkatkan karena THM di Makassar yang memiliki jenis
yang sama itu banyak dan perlu tingkat pelayanan yang maksilal, namun
keterbatasan suatu dinas dapat di lihat dari hasil kinerjanya, untuk dinas pariwisata
sendiri sampai hari ini menurut narasumber sudah menjalankan tugasnya dengan
baik begitupun Stkae Holder yang berkaitan dengan penertibandan Penataan Usaha
62
“Menurut saya sebagai salah satu orang yang bergelut di dunia THM
tentunya berbicara penataan dan penertiban tentunya tidak terlepas dari
aturan yang sudah ada tetapi kalau bahas Tempat Hiburan Malam kami
sendiri dari pihak Retro club mengatakan kami memang salah satu
Tempat Hiburan yang sering di kunjungi. Namun kami berbeda dengan
Usaha THM yang berdiri sendiri seperti THM Publiq, mengapa karena
kami adalah fasilitas Hotel. Tetapi tidak menutup kemungkinan kami
tetap bersinergi dangan aturan pemerintah terkait THM, pada dasarnya
izin usaha kami itu mengikut pada izin berdinya Hotel ini, tetapi kami
juga tetap mengurus izin Minol (Minuman Beralkohol), berbicara
penertiban tentunya kami sendiri tertib terhadap aturan yang sudah ada
kami juga tetap menjaga koordinasi dengan pemerintah melalui bidang
HRD yang ada di Club kami, jadi begitu dek. Kalau soal penataan
kami tentunya menempatkan diri sesuai dengan kapasitas kami, tetapi
berbicara relokasi THM tentunya bertentangan dengan izin usaha hotel
yang sudah di keluarkan sejak berdirinya hotel ini, tentunya sesuai SOP
Hotel club ini kami usahakan tidak melanggar peraturan, untuk menilai
pemerintah mengenai THM saya mungkin bilang ada hal yang kurang
pada pemerintah terkait pengelolaan dan pengawasan terhadap THM,
saya tidak menafikkan kalau banyak THM yang di bawah Standar
Operasional yang sewajibnya, tetapi orng butuh makan, harusnya
makassar buat aturan yang benar-benar tidak saling merugikan, karena
di sisi lain ada THM yang di keluarkan Izinnya tapi belakangan
bermasalah kan ada pihak yang di rugikan..” (hasil wawancara dengan
ZK, 25 februari 2020).
Berdasarakan hasil di atas kita dapat melihat perbedaan atara Usaha Tempat
Hiburan Malam yang berdiri sendiri dangan yang berada pada fasilitas Usaha Yang
lain. Inlah yang menjadi kelemahan Perda no.5 tahun 2011 karena tidak adanya
turan yang betul-betul mengikat terkait lokalisasi Tempat Hiburan Malam karena
masih ada THM yang izin berdirinya berdasarkan Izin dari usaha Induk seperti
Hotel yang memiliki fasilitas THM, meskipun demikian pemerintah tidak menutup
semua THM dapat di kontrol berdasarkan kriteria masing-massing baik yang berdiri
sendiri maupun yang berdiri di bawah naungan Usaha yang lain. Sikap yang di
ambil pemerintah tentunya dapat kita lihat dari hasil wawan cara di atas, tentunya
63
memberikan kontrol dan dampak yang positif sehingga THM yang sulit di jangkau
banyak THM yang diditup karena tidak memenuhi Standar Operasional Prosedur
pemerintah karena melihat informasi tersebut tidak terlepas dari apa yang di
aturan dan izin mereka namun belakangan menjadi persoalan karena penguatan
izin yang mereka miliki ysng di keluarkan oleh pihak pemerintah itu sendiri
Kota Makassar No.5 Tahun 2011, dimana ada pelanggaran yakni jarang dari
beberapa tempat seperti sekolah dan rumah ibadah serta Rumah sakit, tentunya
pemerintah Kota Makassar menjadi masalah karena faktor aturan yang saling
memberikan efek yang besar baik untuk pengelola THM maupun pemerintah
itu sendiri.
4. Pelopor
Selaku pelopor pemerintah harus menjadi panutan (role model) bagi seluruh
64
kepeloporan dalam bekerja seproduktif mungkin, kepeloporan dalam
dalam konteks Penertiban dan Penataan Tempat Hiburan Malam di kota makassar
adalah Stakeholeder Utama yang menjadi pelopor bedirinya satuan tugas atau biasa
di sebut Satgas dalam menangani masalah masalah yang terkait dengan Usaha
Tempat Hiburan Malam tentunya teidak terlepas dari peran dari beberapa SKPD
sebagai Stakeholder Pendukung. Di lihat dari konteks siapa yang menjadi pelopor
dalam Penertiban dan Penataan Tempat Hiburan Malam di Kota Makassar dinas
65
pariwisata adalah inisiator karena Dinas Pariwisata adalah Dinas yang menaungi
langsung Usaha Tempat Hiburan Malam yang ada di kota makassar Berdasarkan
Perda No.05 tahun 2011, Dinas pariwisata adalah tempat untuk mendaftarkan jenis
Usaha Tempat Hiburan Malam sehingga semua Tempat Hiburan Malam di Kota
makassar di kordinir oleh Dinas Pariwisata dan di bantu oleh beberapa SKPD.
Dinas Satuan Polisi Pamong Praja yang mempertegas peran Dinas Pariwisata
dan kebudayaan Kota Makassar sesui dengan hasil wawancara yang di lakukan
oleh penulis yang tampak di bawah ini terkait peran sebagai Pelopor seperti:
Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Makassar menjadi pelopor serta dinas
yang paling penting dalam melaksakan pengawasan dalam segala hal yang
berhubungan dengan THM itu sendiri Karena segela sesuatu hal yang
berhubungan denga THM maka tentu saja kita akan berkoordinasi dengan
Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Makassar termasuk dalam hal sebagai
66
bebrapa dinas terkait yang berhubungan dengan penertiban dan penataan THM
di Makassar sendiri, maka dari itu untuk mengetahui banyak hal tentang
THM maka harus berhubungan dengan Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota
Makassar, karena dari sanalah keluar segala bentuk rekomendasi tentang THM.
5. Pelaksana Sendiri
terbatas, kemampuan yang belum memadai, maka dari itu peran pemerintah
dalam hal penertiban dan penataan Tempat Hiburan Malam di Kota Makassar
dengan merujuk dari aturan pemerintah Kota Makassar dalam hal ini
oleh penulis, dimana menbahas tentang Tempat Hiburan Malam serta kaitannya
67
saja menunjang pendapatan suatu daerah tapi kami di dinas selalu sigap
dalam pengawasan dan memberikan tanggung jawab kepada semua THM
yang ada agar mengikuti aturan yang memang sudah di tetapkan, jadi
mereka tidak serta merta mendirikan usaha harus melalui banyak
prosedur karena di takutkan bertolak belakang dengan peraturan.”(hasil
wawancara dengan AK, 19 Desember 2019).
Berdasarkan pejelasan di atas maka dapat di ketahui bahwa dinas Pariwisata
adalah adalah salah satu dinas yang sangat punya peranan penting dalam
Tempat Hiburan Malam kaitannya dengan Pelaksana Sendiri seperti pada Dinas
pencabutan Izin Usaha. Dengan adanya bebrapa Usaha tentu saja memberikan
dalam kontek pelaksana sendiri Dinas Pariwista sebagai pelaksana Utama tentu saja
tetap membutuhkan bantuan SkPD yang yang lain sebagai tim, jadi tidak benar-
68
pengangguran yang ada di Makassar paling tidak dapat membantu
perekonomian masyarakat dan menambah pemasukan Daerah, yah tentu
da barengi dengan pengawasan dari kami sebagai dinas yang menaungi
Usaha THM. Sebagai pelaksana sendiri kami tak jarang melakukan
pengecekan secara rutin kepada THM yang ada di kota Makassar agar
selalu memperhatikan aturan dan tentunya Pemilik THM kami selalu
menekankan ikut aturan Sekalipu mereka sebagai Pelaksana Usaha
sendiri tentu tidak terlepas dari tanggung jawab” (hasil wawancara
dengan HT, 19 Desember 2019).
sebelumnya akan tetapi ada beberapa hal yang tentunya menjadi penekanan dalam
konteks pelaksana sendiri terkait Penertiban dan Penataan Tempat Hiburan Malam
lapangan kerja dalam bentuk Usaha Tempat Hiburan Malam di Kota Makassar dari
sini juga tentunya memberikan dmpak yang positif. Tidak terlepas dari aturan yang
ada pemerintah dalam hal penertiban dan penataan tempat Hiburan Malam di Kota
Makassar tentunya sangat menekankan para pelaku Usaha Tempat Hiburan Malam
mngsukseskan aturan yang ada sehingga tidak ada pihak yang di rugikan, seperti
“Seperti yang sudah katakana bahwa ini menjadi hal mutlak bagi kami
selaku Dinas PTSP kota Makassar untuk menangani pengurusan izin
usaha seperti Tempat Hiburan Malam berdasarkan surat rekomendasi
69
yang di berikan kepada kami dari pihak Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan kota Makassar untuk kami tindak lanjuti, kalau di bilang
bagaimana tanggapan kami dalam hal pelaksana sendiri, tentu kami
bilang kami bekerja sesuai dengan spesifikasi kami yakni mengeluarakn
dan mencabut Izin, jadi dalam hal penertiban dan penataan tempat
hiburan malam di kota Makassar kami juga punya peran sebagai
pelaksana sendiri mungkin bisa di bilang kami sebagai bidang
administrasinya” (hasil wawancara dengan AP, 20 Desember 2019).
Berdasarkan pejelasan di atas penulis melihat bahwa dinas PTSP kota makassar
dalam hal penertiban dan penataan tempat hiburan malam juga memenuhi indikator
suatu Usaha Tempat Hiburan Malam, karena Dinas PTSP adalah Stakeholder
tentunya tidak melibatkan dinas lain sehingga dapat di katakan memenuhi indikator
yang ada.
bahwa point penting dari Pelaksana Sendiri memang sangat punya peranan
dan penataan Temppat Hiburan Malam di Kota Makassar, tentu tidak terlepas
dari peraturan daerah, sebagai pelaksana sendiri beberapa dinas terkait tersebut
Sesuai dengan tujauan penulis kita dapat melihat bahwa di Kota Makassar
Usaha Tempat Hiburan Malam memiliki banyak peminat dangan itu kita dapat
70
serta mengurangi jumlah pengangguran karena memberdayakan masyarakat
Kota Menjadi tenaga kerja di usaha tersebut, tetapi tentu saja dengan di
lakukan pengawasan yang rutin agar tidak melanggar norma-norma dan Perda
itu sendiri. THM pada dasarnya tentusaja sangat menunjang Kemajuan Suatu
Kota tetapi pelu di lakukan pengawasan oleh pihak pemerintah secara objektif
dan rutin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan yang merugikan
dari pemrintah kota tentu pertumbuhan THM di kota Makassar dapat di saring
dengan baik karena melalui banyak prosedur, sebagai Usaha yang biasanya
pemerintah uantuk selalu menjadi pengawas yang baik agar tidak terjadi
71
BAB V
PENUTUP
E. Kesimpulan
Tempat Hiburan di Kota Makassar. Maka dari itu penulis dapat menyimpulkan
Penataan, ada dua Sub indikator yaitu Pembentukan Satuan Tugas dalam
Pada indikator ini tentunya terdiri dari beberapa metode seperti (1)
72
meakukan pendampingan jika suatu THM membutuhkan solusi untuk
menyelesaikan suatu masalah yang ada Usaha THM itu sendiri. Termasuk
yang bijak agar antara Pemerintah, pihak pemilik usaha THM, dan
terdiri dari kegiatan pemerintah memberikan solusi dan innovasi yang tidak
Hiburan Malam, singgah nantinya masyarakat dan Owner suatu THM saling
memberikan feedback yang lebih baik kedepannya dan tidak ada yang di
rugikan.
termasuk dalam konteks wisata malam dalam hal ini pemerintah menjadi
akses untuk melihat THM mana saja yang tentunya memiliki standar
73
F. Saran
Tempat Hiburan di Kota Makassar. Maka dari itu penulis dapat menyimpulkan
Perda No.5 Tahun 2011 Tentang tanda daftar usaha pariwisata, agar jauh
instansi yang lain serta Kelompok Usaha atau sasaran untuk merealisasikan
Perda Tentang tanda daftar usaha pariwisata. Maka dari itu Dinas Pariwisata
Perda No.5 Tahun 2011 Tentang tanda daftar usaha pariwisata Kota
Makassar.
3. Selain Dinas Pariwisata & kebudayan tentu untuk instansi yang lain Seperti
Dinas PTSP kota Makassar, Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
melanggar aturan seperti kawasan yang memang layak dan tidak melanggar
74
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, Zein, 1995. Penataan ini membutuhkan suatu proses yang panjang dimana
dalam proses penataan ini perlu ada perencanaan dan pelaksanaan yang
lebih teratur demi pencapaian tujuan.
Poerwodarminta 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PT. Balai Pustaka: Jakarta.
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 5 tahun 2011 tentang Tanda Daftar Usaha
dan Pariwisata.
75
Sumber Internet
76
LAMPIRAN-LAMPIRAN
77
Wawancara dengan bapak A. Nazaruddin zainal, S.Sos,. M.M selaku kasi
retribusi Dinas Pariwisata kota makassar selaku bidang yang menangani Tempat
Hiburan Malam.
78
\
79
Ruangan Penetapan Retribusi Non teknis dinas PTSP kota makassar.
80
Wawan cara dengan Bapak Rahmatullah selaku staf HRD THM PUBLIQ DINE
AND WINE.
81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
2006. Pada tahun yang sama penulis melajutkan pendidikan tingkat menengah
SMPN 2 BALOCCI dan selesai pada tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Program Studi Ilmu Administrasi
menimba ilmu pengetahuan yang nantinya dapat diamalkan dan memberi manfaat.
82