Anda di halaman 1dari 2

Anda penasaran mengapa beban induktif murni menyebabkan arus listrik harus

terlambat 90� dari tegangan pada rangkaian listrik AC?

Mengapa arus terlambat 90� terhadap tegangan pada listrik AC dengan beban induktif
murni
Pada Rangkaian Listrik AC dengan Beban Induktif Murni, Arus Listrik akan selalu
terlambat 90� terhadap Tegangan Listrik
Fenomena ini memang membingungkan banyak orang. Termasuk saya tentu saja. Namun
setelah saya pelajari sana-sini memang untuk menjelaskan hal ini tidak bisa melalui
analogi mekanis atau penyederhanaan lainnya.

Untuk menjelaskan fenomena ini hanya bisa kita pahami melalui sederet penurunan
persamaan dasar teori-teori listrik. Tidak usah panjang lebar mari kita bahas
bersama.

Hukum Faraday menjelaskan bahwa Gaya Gerak Listrik akan terbentuk pada sebuah
kumparan, ketika ada perubahan garis gaya magnet pada setiap perubahan waktu.

GGL=-\dfrac {dB}{dt}

Tanda negatif di atas menandakan bahwa nilai dari GGL akan selalu melawan sumber
tegangan utama. Ini menandakan tegangan sumber akan selalu melawan GGL yang
terbentuk pada kumparan sehingga supply arus listrik akan terus terjaga.

Dengan demikian, karena tegangan apit pada kumparan sama dengan negatif dari GGL.

V=-GGL

Maka tegangan akan sama dengan perubahan fluks magnet per perubahan waktu:

V=\dfrac {dB}{dt}

Jika fluks magnet sama dengan induktansi kumparan dikalikan arus listrik yang
mengalir melewati kumparan,

B=L\times i

Dan karena pada suatu rangkaian listrik AC nilai induktansi kumparan konstan,
sedangkan nilai arus listrik berubah-ubah, maka tegangan jepit kumparan sama dengan
induktansi kumparan dikalikan perubahan arus listrik per perubahan waktu.

V=L\times \dfrac {di}{dt}

Sekarang jika kita kembali ke grafik sinusoidal tegangan listrik, maka nilai
tegangan di satu titik tertentu, adalah sama dengan nilai tegangan maksimum
dikalikan sinus ?t. Dimana ? adalah frekuensi anguler yang nilainya sama dengan
2p�.

V=V_m \times \sin \omega t

Maka sekarang dapat kita tulis persamaan sebelumnya menjadi:

\dfrac {di}{dt}=\dfrac {V_m \sin \omega t}{L}

Lalu jika tujuan utama kita adalah mencari nilai arus listrik di suatu titik waktu,
maka mari kita integralkan persamaan di atas sehingga menjadi seperti berikut ini:

i=\int \dfrac {V_m \sin \omega t}{L}dt


Dimana kita tahu bahwa

\int \sin\omega t dt=- \dfrac {1}{\omega}\cos \omega t

sehingga,

i=\dfrac {-V_m\cos \omega t}{\omega L}

Selanjutnya jika:

-\cos\omega t=\sin (\omega t-\dfrac {p}{2})

dan juga jika:

V_m=i_m\times \omega L

maka:

i=i_m \sin(\omega t - \dfrac {p}{2})

Naaaaaahhhh,, sudah kelihatan kan sekarang darimana asal dari 90�? Karena tentu
Anda semua sudah paham, bahwa p/2 sama dengan 90�.

Sekarang mari kita sandingkan rumus arus listrik di atas dengan rumus tegangan
listrik pada beban induktif.

V=V_m \sin \omega t

i=i_m \sin(\omega t - 90^{\circ})

Sekarang sudah nampak jelas kan, bahwa pada rangkaian listrik AC yang hanya
memiliki beban induktif murni, arus listrik akan tertinggal 90� dari tegangan.

Artikel-Teknologi.com didukung oleh Pusat Pakaian Dalam


Categories: ELECTRICAL
Tags: beban ac

1 Comment
Pengertian Beban Resistif, Induktif, dan Kapasitif Pada Jaringan Listrik AC |
Artikel Teknologi Indonesia � November 9, 2019 at 6:15 am
[�] Mengapa arus listrik harus tertinggal sejauh 90� terhadap tegangan pada beban
induktif murni? Simak pembahasannya di artikel berikut. [�]

Anda mungkin juga menyukai