Seperti tarian Saman dari Aceh yang mendapat penghargaan The Best Performance dalam
cara The International Folk Festival yang diselanggarakan di Yunani pada tahun
2013.
Seni tari dimiliki masing-masing suku dari Sabang hingga Merauke yang menjadi satu
dalam Bhinneka Tunggal Ika. Tarian daerah adalah perwujudan nilai luhur kebudayaan
yang didalamnya terdapat nilai sejarah dan filosofi.
Selain itu, tarian tradisional juga menjadi identitas budaya dan adat istiadat
masyarakat. Biasanya kesenian tari adat dipertunjukkan dalam acara adat, seperti
pernikahan dan tarian penyambutan.
Sebagai kaum muda, sudah wajib tentunya untuk turut melestarikan kesenian tari
daerah dengan belajar tarian daerahnya sebagai wawasan nusantara.
Daftar Isi
Tarian Daerah Jawa Tengah
Jawa Tengah adalah propinsi di pulau Jawa yang terletak di tengah-tengah.
Kebudayaan yang ada disini dipengaruhi corak kerajaan Hindu, Budha dan Islam
sehingga menghasilkan kesenian tari daerah yang beragam.
Tari Serimpi sering dipertontonkan ketika terjadi pergantian tahta kerajaan dengan
di iringi musik gamelan. Perkembangan saat ini, tarian serimpi juga dilakukan di
acara-acara pagelaran kebudayaan dengan penyesuaian durasi tarian dan pakaian
penari.
Ciri tarian serimpi adalah pakaiannya yang sopan serta gerakan wanita yang lembut
dan lemah gemulai. Biasanya tarian dilakukan oleh 1 kelompok yang terdiri dari 4
orang penari wanita. Jumlah ini mewakili unsur api, angin, air dan bumi. Namun,
tidak jarang ada pula yang berjumlah 5 penari daerah.
Tarian tradisional Bambang Cakil hanya dilakukan oleh dua orang penari sebagai
tokoh utama. Sedangkan penari lain berperan sebagai penari pendukung dan
mencerminkan raksasa dan pasangan ksatria.
Baju penari adat mirip dengan pakaian adat Jawa Tengah yang digunakan ketika
perkawinan. Rambut penari digelung atau disanggul kemudian di hias dengan bunga
kanthil dan melati. Gerak penari diiringi oleh alat musk tradisional gamelan atau
gending ketawang.
Namun, saat ini tarian tradisional ini juga dipertontonkan ketika ada upacara
sakral dan penghormatan kedatangan tamu. Tari Gambyong memiliki sejarah berkaitan
dengan keraton kasunanan Surakarta.
Penari Gambyong jumlah tidak menentu. Sedangkan pakaian penari menggunakan baju
kembe yang disertai selendang dari kain batik. Warna pakaian tari tradisional
identik dengan warnah kuning dan hijau. Para penari dengan lembut menari diiringi
gamelan gong, kenong, kendang dan gambang.
Tarian daerah ini cukup mudah dilakukan dan dipelajari. Ciri penarinya adalah
selalu membawa payung, boneka bayu serta kendi (tempat minum). Pakaian penari
daerah adalah baju adat jawa. Perkembangan saat ini, tari Bondan Payung dibagi
menjadi tiga jenis tarian, yaitu Bondan Mardisiwi, Bondan Cindogo dan Bondan Tani.
Saat ini, aliran tari daerah Beksan Wireng terbagi menajdi 6 jenis, yaitu Panju
Anem, Panju Sepuh, Dhadap Kanoman, Jemparing Geng, Lhawung Ageng, Dhadap Kreta.
Bagi kepercayaan masyarakat Jawa Tengah, tarian daerah ini tidak dapat dilakukan
secara sembarang. Perlu persiapan khusus seperti sesajen dan menyan agar pementasan
lancar. Tari Kuda Lumping biasanya diiringi dengan tabuhan musik gamelan
banyumasan, bendhe dan gending.
Pakain penari Jlantur dilengkapi dengan ikat kepala merah dengan membawa kuda yang
terbuat dari kepang (anyaman bambu) menyerupai kisah heroik Pangeran Diponegoro.
Tarian ini bertema peperangan, sehingga gerakan penari mirip seperti seorang
prajurit yang berpedang, lengkap dengan membawah tameng dan pedang sebagai senjata.