Anda di halaman 1dari 17

Susunan Acara MPLS

Tahun Pelajaran 2022 - 2023


Pada hari Selasa – Kamis (12-14 Juli 2022 )

Selasa, 12 Juli 2022

NO WAKTU KEGIATAN PENGISI TEMPAT


.
1 07.30 – 08.30 Upacara Panitia Lapangan
Sekolah
2 08.30 – 08.40 Break - Lapangan
Sekolah
3 08.40 – 09.20 Kepemimpinan dan Menajemen Rama Pranada,
Kelas
Sekolah SH
4 09.20 – 10.40 Games Panitia
5 10.40 – 11.40 Pengenalan Program Keahlian Apt. Dina Eka
Kelas
Afrianti, S.Farm
6 11.40 – 12.30 Osis Pembina Osis Kelas
7 12.30 – 13.00 Ishoma
8 13.00 – 14.00 PBB Panitia Lapangan

Rabu, 13 Juli 2022

NO WAKTU KEGIATAN PENGISI TEMPAT


.
1 07.30 – 08.00 Absen Pagi Halaman
Panitia
Sekolah
2 08.00 – 08.10 Break -
3 08.30– 09.30 Pengenalan kurikulum Reska Susanti,
Kelas
S.Pd
4 09.00 – 10.00 Games
5 11.00 – 11.30 Panitia
6 11.30 – 12.30 Pengembangan Bakat dan
Zulfikar, S.Pd Kelas
Esktrakurikuler
7 12.30 – 13.00 Ishoma Panitia
8 13.00 – 14.30 Rohis Kelas
9 14.30 – 15.30 Motivasi dan Bina Bakat Iffiandi, Msi, MM Kelas
10 15.30 – 16.00 Sholat asar Panitia
11 16.00 – 17.00 Olaraga Panitia Lapanagn
12 17.00 – 18.00 Mandi
13 18.00 – 19.00 Sholat magrib berjamaah dan
Rohis
mengaji
14 19.00 – 19.30 Makan malam -
15 19.30 – 20.00 Sholat isya -
16 20.00 – 21.30 Muhasabah - Kelas
17 21.30 – 03.00 Tidur

Kamis , 14 Juli 2022

NO WAKTU KEGIATAN PENGISI TEMPAT


.
1 03.00 - 04.30 Renungan Suci Lapangan
2 04.30 – 05.00 Bersihkan Diri
3 05.00 – 06.00 Sholat shubuh
4 06.00 – 07.00 Senam dan serapan
5 07.00 – 08.00 Upacara penutupan

Pasir Pengaraian, 06 Juli 2022

Kepala Sekolah

RAMA PRANADA, SH

 
SUSUNAN ACARA APEL PEMBUKAAN
MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)TAHUN PELAJARAN
2017/2018 SMK DHARMA BHAKTI HUSADA

APEL PEMBUKAAN KEGIATAN MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH


(MPLS) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SMK DHARMA BHAKTI
HUSADA ,TANGGAL 18 JULI 2017
SEGERA DIMULAI

1.PERSIAPAN APEL (barisan disiapkan)


2.PEMIMPIN APEL MEMASUKI LAPANGAN APEL
3.PENGHORMATAN PESERTA APEL KEPADA PEMIMPIN APEL
4.PEMBINA APEL MEMASUKI LAPANGAN APEL
5.PENGHORMATAN KEPADA PEMBINA APEL
6.LAPORAN PEMIMPIN APEL kepada PEMBINA APEL
7. AMANAT PEMBINA APEL, SEKALIGUS PEMBUKAAN KEGIATAN MASA
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH TAHUNPELAJARAN 2017/2018
9.PENYEMATAN TANDA KEGIATAN MASA MPLS PESERTA DIDIK BARU,
SECARA SIMBOLIS
10.PEMBACAAN DOA
11.LAPORAN PEMIMPIN APEL kepada PEMBINA APEL
12.PENGHORMATAN KEPADA PEMBINA APEL
13.PEMBINA APEL MENINGGALAKAN LAPANGAN APEL
14. APEL SELESAI, PASUKAN DIBUBARKAN
WAWASAN WIYATA MANDALA
MATERI MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU (MOPDB)
SMK NEGERI 1 KUTASARI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, iklim belajar mengajar yang dapat
menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat perlu terus
dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju.
Sekolah sering dianggap sebagai satu-satunya tumpuan untuk mendidik anak, sehingga lupa
pada factor-faktor lain yang menyebabkan beban sekolah menjadi semakin berat.
Oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang dipakai untuk
mengelola sekolah. Wawasan itu dikenal dengan istilah wawasan wiyata mandala.
Dalam mencipatakan wawasan wiyata mandala perlu diciptakan kondisi yang dinamis dan
iklim yang menguntungkan disekolah agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan
tertib, aman dan dalam suasana kekeluargaan. Oleh karena itu partisipasi seluruh komponen
baik kepala sekolah, guru maupun karyawan

II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA


Sekolah sebagai tempat penyelenggara proses belajar mengajar, menanamkan dan
mengembangkan berbagai nilai, Iptek, keterampilan dan wawasan dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional. Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan lembaga formal yang
utuh dan bulat, yang memiliki makna sebagai suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari
bagian-bagian yang saling berperan dan berkaitan teranyam menjadi satu.
Apabila terjadi kekurangan atau tidak berfungsinya bagian-bagian itu maka akan
menyebabkan fungsi sekolah akan terganggu sehingga akan menghambat pencapaian tujuan.
Bagian-bagian itu antara lain gedung, perabot, bangku, meja, papan tulis, perpustakaan,
laboratorium, aula (bentuk fisik dan kurikulum peserta didik, instruktur dan karyawan).
Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta digunakan sesuai dengan
fungsinya. Siswa dapat merawat dan menjaganya dengan berpedoman pada prinsip 5K yaitu
Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan dan Kekeluargaan.
Sekolah pada dasarnya mempunyai fungsi dan tugas menyelenggarakan proses pendidikan
secara terencana, tertib dan teratur. Sekolah juga dapat dipandang sebagai masyarakat belajar
yang utuh dan bulat yang memiliki kepribadian tersendiri. Sebagai masyarakat belajar maka
sekolah tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena sekolah
sebenarnya merupakan sub system dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

III. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA


Wawasan secara harafiah berarti pandangan, penglihatan atau tanggapan inderawi. Dan juga
dapat diartikan sebagai cara memandang atau cara melihat atau cara meninjau. Kata wawasan
berarti pengajaran atau pendidikan sedangka mandala berarti lingkungan atau lingkaran atau
daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala berarti cara pandang kalangan pendidikan tentang
keberadaan sekolah sebagai pengemban tugas dan fungsi sekolah di lingkungan masyarakat.
Agar tujuan pendidikan dan fungsi serta tugas sekolah dapat terlaksana dengan baik maka
diperlukan pandangan yang sama dari seluruh warga mengenai sekolah sebagai lembaga
pendidikan.
Setiap sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses pendidikan di seklahnya. Kesatuan
pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala merupakan kebijakan di lingkungan
sekolah. Wawasan Wiyata Mandala harus merupakan satu kesatuan yang menjamin
berlangsungnya proses pendidika di sekolah secara efisien dan efektif. Wawasan Wiyata
Mandala merupakan wawasan yang mengikat seluruh warga sekolah sebagai suatu wahana
menuju tercapainya suatu tujuan pendidikan nasional.
Unsure-unsur Wawasan Wiayata Mandala :
1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab penuh atas penyelenggaraan
pendidikan dalam lingkungan sekolahnya.
3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk
mengemban tugas pendidikan.
4. Para warga sekolah di dalam maupun diluar sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi
martabat dan citra guru.
5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung antar warga.

IV. SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN


Dikarenakans sekolah sebagai Wiyata Madala atau lingkungan pendidikan maka sekolah
tidak boleh digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan yang
bertentangan dengan tujuan pendidikan. Sekolah merupakan tempat siswa belajar dan guru
mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat membina dan mengembangkan pandangan
hidup dan kepribadian bangsaa, tata karma, nilai-nilai agama, Iptek serta berbagai macam
keterampilan siswa.
Oleh karena itu sudah sewajarnya kita mempunyai kewajiban moral untuk senantiasa
menjunjung tinggi nama baik sekolah, menghormati sekolah, serta menjaga dan melindungi
sekolah dari segala macam unsure yang dapat menganggu proses pendidikan. Disini
diperlukan kemanunggalan, persatuan dan kesatuan warga sekolah untuk menghadapi segala
kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar disekolah. Setiap
warga sekolah harus dapat menunjukan loyalitas atau pengabdian kepada sekolah.

Untuk itu maka peran aktif siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan.
Tugas guru dan siswa adalah menciptakan suasana kelas sedemikian rupa sehingga terjadi
interaksi yang mendorong para siswa untuk belajar interaktif. Dalam hal ini yang mendapat
perhatian adalah :
1. Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas.
2. Jumlah kelompok dalam kelas
3. Jumlah siswa dalam kelompok
Keaktifan siswa dapat tercipta dengan langkah sebagai berikut :
1. Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran
2. Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran
3. Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan
4. Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan
Dalam hal ini perlu juga dukungan dari semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan
ekstrakurikuler disamping kegiatan kurikuler.
Kondisi yang mendukung kegiatan Wawasan Wiyata Mandala :
1. Menaati tata tertib sekolah
Tata tertib sekolah disusun secara operasional untuk mengatur tingakah laku dan sikap siswa
dan guru serta karyawan. Dalam tata tertib sekolah dikemukakan tentang hal-hal yang
diharuskan, dianjurkan dan yang tidak boleh dilakukan dalampergaulan di lingkungan
sekolah.
2. Hormat dan taat pada guru
Guru memiliki tugas professional yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan
keterampilan. Tugas berat guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta
mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
3. Kerjasama antar warga sekolah
Antara warga sekolah dan masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat
untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan menimbulkan saling pengertian
dan akan lebih membuka cakrawala pandangan oran tua siswa tentang hal-hal yang menjadi
tugas dan tanggungjawab dalam mendidika anaknya.

V. KETAHANAN SEKOLAH DALAM WAWASAN WIYATA MANDALA


Ketahanan sekolah adalah suatu kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan
dlam menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar sekolah yang
langsung ataupun tidak langsung dapat mengganggu proses belajar mengajar. Kondisi
dinamik yang dimaksud adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya kekuatan positif
yang sumbernya antara lain dari siswa yang aktif melaksanakan tugasnya sesuai dengan
fungsi masing-masing, maupun unsru kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata
usaha dan anggota masyarakat di lingkungan seklah.

Untuk mencipta ketahanan sekolah maka perlu dicipta :


1. Menaati dan memenuhi tata tertib sekolah
2. Menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, keluarga dan sekolah
3. Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan
4. Belajar keras, teratur dan terencana
5. Melaksanakan upacara bendera dengan tertib, disiplin, khidmat dan penuh kesungguhan.
6. Memelihara 7 K

VI. PENUTUP
Seperti telah diuraikan diatas bahwa Wawasan Wiyata Mandala diartikan sebagai suatu
pandangan atau tinjauan mengenai lingkungan pendidikan. Sekolah sebagai suatu lembaga
pendidikan secara ideal harus mempunyai kelengkapan yang memadai. Suasana kondusif dan
dinamis dukungan partisipasi keluarga, masyarakat dan pemerintah yang lebih positif juga
sangat diperlukan. Disamping itu semua komponen harus memiliki rasa memiliki dan rasa
tanggungjawab terhadap terpeliharanya dan terbinanya lebaga pendidikan sehingga terjamin
kelancaran proses belajar mengajar yang mendukung masukan yang diharapkan.

Wawasan Wiyata Mandala

ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA


Kata Wiyatamandala terdiri dari dua bagian kata, yaitu “Wiyata” dan “Mandala”. Kata
“Wiyata” mempunyai arti pelajaran atau pendidikan,

Kata “Mandala” mengandung arti bulatan, lingkaran, lingkungan daerah atau kawasan. Jadi
kata “Wiyatamandala” mengandung arti lingkungan pendidikan/pengajaran.

Kata “Wawasan” : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat

Dengan demikian “Wawasan Wiyatamandala” diartikan sebagai suatu pandangan atau


tinjauan mengenai lingkungan pendidikan/pengajaran atau sikap menghargai dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan

Unsur-unsur wiyata mandala:

1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan

2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan
pendidikan dalam lingkungan sekolah.

3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk
mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi)

4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan
citra guru

5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga. image

SEKOLAH DAN FUNGSINYA


Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan mengembangkan
berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Sekolah merupakan lembaga
pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk membina dan mengembangkan:

1. Ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Pandangan hidup/kepribadian

3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya.

4. Kemampuan berkarya.

FUNGSI SEKOLAH

Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib
kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis.

CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARALAT BELAJAR

Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah

1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib.

2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras.

3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya.

PRINSIP SEKOLAH

Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, juga
harus mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar ataupun tidak dapat
menimbulkan pertentangan antara sesama karena perbedaan suku, agama,
asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham politik. Sekolah tidak
boleh hidup menyendiri melepaskan diri dari tantangan sosial budaya dalam masyarakat
tempat sekolah itu berada. Sekolah juga menjadi suri teladan bagi kehidupan masyarakat
sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan
pertentangan. Untuk itu sekolah memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup. Dalam hal ini sekolah
seharusnya bukan hanya sekedar lembaga yang mencetak para intelektual muda namun lebih
dari itu sekolah harus menjadi rumah kedua yang memberikan pelayanan dan pengalaman
tentang hidup, mulai dari berorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi), pendidikan
lingkungan hidup (PLH) atau bahkan pengalaman hidup yang sesungguhnya.

2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar dibawah bimbingan pendidik.
Bimbingan lebih dari sekedar pengajaran. Dalam bimbingan peran pendidik berubah dari
seorang pendidik menjadi seorang orangtua bahkan menjadi seorang kakak.
3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi stakeholdernya. Hal
tersebut bisa berupa pemerataan kesempatan mendapatkan transfer of knowledge, maupun
transfer of experience, dengan tanpa membedakan baik dari segi kemampuan ekonomi,
kemampuan intelegensia, dan juga kemampuan fisik (gagasan sekolah inklusi).

4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa. Prinsip ini sejalan dengan
teori multiple intelligence (Howard Gardner) yang memandang bahwa kecerdasan intelektual
bukanlah satu-satunya yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan, terutama sekolah.
Kemampuan bersosialisasi, kemampuan kinestik, kemampuan seni dan kemampuan-
kemampuan lainnya juga perlu diperhatikan secara seimbang.

5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar intelegensi. Peningkatan kemampuan


intelektual, emosional maupun kemampuan-kemampuan lainnya mendapat perhatian yang
seimbang.

6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan kemampuan emosional


dan sosial, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, kemampuan bekerjasama dalam
kelompok, dan lain-lain.

7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. Sikap sederhana, jujur, terbuka,
penuh toleransi, rela berkomunikasi dan berinteraksi, ramah tamah dan bersahabat, cinta
negara, cinta lingkungan, siap bantu membantu khususnya kepada yang kurang beruntung
merupakan sikap dan watak yang perlu dibentuk di dalam lingkungan sekolah.

8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam dunia yang berubah begitu cepat,
salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar:
belajar secara mandiri. Dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidik
tidak lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah. Lebih dari itu peserta
didik akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar ketika ia mencari dan mendapatkan
apa yang ia butuhkan untuk hidupnya.

9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society). Sekolah bukan hanya
sebagai tempat pembelajaran bagi peserta didik, namun juga seharusnya sekolah mampu
menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat di lingkungan sekitar.

PENGGUNAAN SEKOLAH

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat proses kegiatan
belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat :

1. Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan yang tidak berhubungan dengan


pendidikan.

2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak.

3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang bertentangan
dengan undang-undang.
4. Propaganda politik/kampanye.

5. Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah Daerah.

6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan perselisihan,


sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif.

PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH

Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor : 13090/CI.84
tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah,
maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah
di lingkungan pembinaan.

1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif. Upaya
represif dilakukan apabila upaya-upaya lain sekolah tidak memungkinkan.

2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan
Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah :

a. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah
sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar
mengajar.

b. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.

c. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk
terselenggaranya ketahanan sekolah.

d. Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah 

e. Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa.

f. Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila,


kepribadian sopan santun dan berdisiplin.

g. Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/
informasi/penemuan para ahli.

h. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri.

i. Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.

TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH DALAM HAL


PELAKSANAAN WIYATA MANDALA

Kepala Sekolah sebagai pimpinan utama, bertugas dan bertanggung jawab memimpin
penyelenggaraan belajar mengajar serta membina pendidik dan tenaga kependidikan serta
membina hubungan kerja sama dan peran serta masyarakat. Kepala Sekolah dalam
melaksanakan penataan Wiyata Mandala di sekolah, dengan melakukan kegiatan-kegiatan :
1. Melaksanakan program-program yang telah disusun bersama Komite Sekolah.

2. Menyelenggarakan musyawarah sekolah yang melibatkan pendidik, OSIS, Komite


Sekolah, tokoh masyarakat serta pihak keamanan setempat.

3. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk perangkat keras (sarana prasarana)
dan perangkat lunak (peraturan-peraturan, tata tertib, tata upacara dan lain lain).

4. Mengadakan pertemuan baik rutin maupun insidentil yang bersifat intern sekolah (kepala
sekolah, pendidik, orangtua siswa, siswa).

5. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang ketahanan sekolah seperti PKS,


Pramuka, PMR, Paskibraka, kesenian dan sebagainya.

MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA 

Dalam rangka pelaksanaan Wiyata Mandala perlu upaya penang-gulangan secara dini setiap
permasalahan yang timbul sehingga dapat menghilangkan dampak negatifnya, yaitu
dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berlanjut sebagai berikut :

1. Tahap Preventif 

Upaya untuk meniadakan peluang-peluang yang dapat memungkinkan terjadinya kasus-kasus


negatif di sekolah, melalui antara lain :

a. Memelihara sekolah, dan lingkungan sekolah serta menciptakan kebersihan dan ketertiban
agar siswa merasa nyaman dan menyenangkan dan tidak ada tempat tertentu yang dijadikan
siswa untuk hal-hal negatif.

b. Menciptakan suasana yang harmonis antara pihak pendidik/staf dan siswa serta penduduk
di sekitar sekolah.

c. Membentuk jaring-jaring pengawasan/kontrol dan razia terhadap kegiatan siswa di


lingkungan sekolah.

d. Menghilangkan bentuk-bentuk perpeloncoan pada saat MOS.

e. Meminimalisir keterlibatan kelompok maupun perorangan dalam kegiatan sekolah. 

f. Mengisi jam-jam kosong dengan pelajaran atau kegiatan ekstra lainnya.

g. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada masa awal/akhir semester dan masa liburan
sekolah.

h. Peningkatan keamanan dan ketertiban khususnya pada saat berangkat/ usai sekolah. 

2. Tahap Represif 

Upaya untuk menindak siswa yang telah melanggar peraturan-peraturan dan tata tertib
sekolah. Upaya Represif seperti :
a. Mendamaikan para pihak yang terlibat perselisihan berikut orangtua/pendidik pembinanya.

b. Membatasi areal tempat terjadinya aksi.

c. Menetralisir isu-isu yang berkembang dan mencegah timbulnya isu-isu baru.

d. Berkoordinasi dengan pihak keamanan apabila terdapat pihak luar sekolah yang melanggar
keamanan, ketertiban dan perbuatan kriminalitas di lingkungan sekolah.

e. Mengungkap lebih lanjut keterlibatan pihak luar sekolah atas kasus yang timbul dan
menyelesaikan secara hukum.

f. Mengikutsertakan para ahli untuk mengadakan bimbingan dan penyuluhan.

g. Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku. Silahkan materi Materi Wawasan
Wiyata Mandala dikembangkan sesuai dengan sekolah anda. Selain Materi Wawasan Wiyata
Mandala untuk MOS (Masa Orientasi Siswa).

Mau pintar yaa harus rajin belajar. Namun dari banyak kasus, banyak juga orang yang rajin
belajar tetapi tidak pintar. Hmm sepertinya ada yang salah dari cara belajar nya. Walaupun
bagaimanapun rajinnya belajar, tetapi jika cara belajar sudah salah maka orang tersebut tetap
saja tidak pintar. Lalu, bagaimana cara belajar yang baik dan benar? langsung saja kita simak
yang pertama:

1. Mulailah dengan berdoa

(Selengkapnya baca artikel tentang 7 Manfaat Berdoa Saat Belajar)

Selalu dan selalu. Mungkin ini hal yang paling sering dilupakan oleh sebagian besar para
pelajar. Padahal segala sesuatu yang akan kita lakukan harus kita awali dan kita akhiri dengan
berdoa. Dengan berdoa, kita akan berserah diri kepada Tuhan dan Beliau akan membantu kita
supaya hasil belajar kita menjadi maksimal.

2. Pilih tempat belajar Anda

(Selengkapnya baca artikel tentang 5 Cara Memilih Tempat Belajar yang Baik dan Benar)

Tempat belajar juga sangat mempengaruhi konsentrasi belajar Anda. Pilihlah tempat yang
nyaman tetapi tidak membuat Anda mengantuk dan tidak membuat Anda merasa boring atau
bosan. Seperti di teras rumah atau di lantai. Jika Anda mudah terganggu oleh suara dari luar,
cobalah untuk belajar di tempat yang sunyi tetapi tidak membuat Anda merasa kesepian.
3. Musik

(Selengkapnya baca artikel tentang Mendengarkan Musik Saat Belajar: Baik atau Buruk?)

Jika perlu, hidupkan juga lagu-lagu klasik atau lembut tetapi tidak membuat Anda bad mood.
Juga jangan juga mendengarkan musik rock karena itu akan mengganggu otak Anda sehingga
belajar menjadi tidak maksimal.

4. Latihan soal

(Selengkapnya baca artikel tentang 6 Tips Belajar dengan Latihan Soal)

Belajar dengan membaca materinya terlebih


dahulu, latihan soal, kemudian evaluasi
dengan melihat pembahasan di setiap soalnya
adalah cara belajar yang terbaik. Untuk itu,
sangat diperlukan untuk membeli buku-buku
dengan materi pelajaran dan soal-soal yang
berkualitas. Materi pelajaran yang
berkualitas itu adalah materi yang ringkas,
mudah dipahami, dan mengandung konsep
yang tersirat. Sedangkan soal-soal yang
berkualitas adalah soal yang berbobot, sesuai
dengan materi pelajaran, dan mengandung
pembahasan tentang cara menjawab soal tersebut jika Anda tidak memahami cara menjawab
soal tersebut. Tentu saja sesuaikan juga dengan uang yang Anda miliki.

5. Belajar kelompok

Belajar bersama teman-teman memang sangat


mengasyikan dan seru. Namun, sebaiknya
anggota kelompok belajar Anda maksimal 5
orang saja karena jika terlalu banyak, maka
akan mengganggu proses belajar Anda.
Usahakan juga supaya ada satu dari anggota
kelompok belajar Anda yang pintar atau
memahami sebuah materi pelajaran yang akan
dipelajari. Kelebihan dari belajar kelompok
adalah bisa sharing secara langsung dengan
teman-teman tentang hal yang belum dipahami.
kekurangan belajar kelompok adalah
konsentrasi belajar kita bisa saja terganggu jika
teman Anda mengajak Anda mengobrol.

6. Pembimbing

Pembimbing bisa saja diperlukan untuk menemani Anda belajar. Anda bisa bertanya-tanya
kepadanya. Pembimbing itu tidak selalu guru atau orangtua. Teman pun bisa Anda jadikan
pembimbing. Tapi yang pasti teman Anda yaa harus pintar supaya bisa ditanya-tanya.
Gunakan pembimbing Anda secara maksimal. Tanyakan segala hal yang belum Anda pahami
berkaitan tentang materi pelajaran yang Anda pelajari.

7. Belajar dari internet

Internet memang memberikan wahana belajar yang sangat luas dan biasanya gratis. Gunakan
juga internet sebagai sarana bantu untuk belajar dan bertanya kepada orang-orang di dunia
maya. HdSBlog dalam Materi Pelajaran memberikan beragam materi pelajaran yang lengkap
dan mudah dipahami. Check this out!

8. Refreshing

Tidak ada manusia yang bisa belajar terus-menerus. Hasil penelitian menunjukan bahwa
manusia hanya bisa konsentrasi terhadap satu hal selama 15 menit saja. Jadi, manusia hanya
bisa belajar satu mata pelajaran selama 15 menit saja dan setelah itu konsentrasinya akan
buyar. Maka dari itu, setiap 15 menit belajar
dianjurkan untuk beristirahat selama 5 menit
atau ganti dengan mata pelajaran lain. Setelah
selesai belajar, hibur diri Anda dengan membeli
makanan favorit atau jalan-jalan ke taman
supaya Anda tidak stress.

9. Selalu tutup dengan doa

Sama seperti saat memulai belajar, mengakhiri


belajar juga harus diakhiri dengan doa. Anda
berdoa kepada Tuhan agar apa yang Anda
pelajari telah Anda pahami dengan maksimal
dan memberi manfaat ke depannya.

10. Yakin

Kunci kesuksesan berawal dari keyakinan. Yakinlah bahwa Anda bisa memahami materi
pelajaran tersebut. Keyakinan membuat Anda tidak ragu saat menjawab soal ulangan atau
ujian nasional.

Berikut Cara Belajar Yang Baik

Untuk bisa pandai dan pintar pastinya harus giat dan tekun belajar. Bagaimana cara belajar
yang baik efektif dan tepat untuk murid/siswa. Kapan waktu yang tepat agar hasilnya juga
maksimal.

Setiap orang bisa menentukan sendiri kapan waktu yang paling tepat untuk belajar. Apakah
memilih pagi, sore atau mala hari. Semua sesuai dengan kondisi yang ada. Sebaiknya cara
belajar yang baik di lakukan setiap hari, walaupun dengan waktu yang tidak lama. Misalnya 1
atau 2 jam setiap hari.

Banyak sekali murid-murid sekolah saat ini belajar ngoyo hanya jika ada ulangan atau ujian.
Waktu yang paling tepat untuk belajar bisa di sesuaikan dengan mood dan toleransi tubuh
kita. Tidak harus setiap malam. Kalau kita jam 8 atau jam 9 malam sudah merasa mengantuk
bisa memilih waktu sore atau sehabis maghrib.

Jadi waktu belajar seseorang memang tidak bisa sama. Yang penting jangan terlalu
memaksakan atau memporsir balajar hingga larut malam karena biasanya hasilnya juga tidak
akan bisa maksimal.

Berikut Ini Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Menghadapi Ujian

1. Belajar Kelompok
Bosan belajar sendirian? Coba saja belajar secara kelompok bareng teman. Belajar kelompok
merupakan salah satu belajar yang baik dan efektif. Dengan belajar kelompok kegiatan
belajar akan menjadi sangat menyenangkan karena ada temannya. Belajar secara kelompok
sebaiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar bisa termotivasi dan ketularan
pintar.

2. Coba Rajin Membuat Catatan Atau Intisari Dari Pelajaran

Setiap bab pelajaran selalu ada bagian-bagian yang penting. Nah bagian yang penting ini
sebaiknya dibuat catatan di buku tersendiri. Cara belajar yang baik dengan merangkum
bahan atau materi pelajaran juga sangat berguna saat menghadapi ujian.

3. Selalau Disiplin Dan Tekun Dalam Belajar


Yang penting di sini adalah kualitas belajarnya. Walaupun hanya 1-2 jam sehari tapi kalau di
lakukan setiap hari pasti akan lebih baik dari pada belajar dalam waktu yang sangat lama
pada waktu tertentu saja. Misalnya hanya belajar kalau ada ulangan atau ujian saja.

4. Bertanya Kalau Belum Paham


Biasanya saat guru selesai membahas satu mata pelajaran akan bertanya pada murid
muridnya. Apakah sudah jelas? Jangan ragu dan takut untuk bertanya kalau memang kurang
paham atau kurang mengerti.

5. Hindari Sukap Tidak Jujur


Sekarang ini banyak siswa membuat catatan untuk mencontek saat ada ulangan atau ujian.
Dengan belajar dengan jadwal yang teratur seorang murid akan selalu siap jika ada ulangan
dadakan dan tidak perlu mencontek. Bagaimana dengan tips cara belajar yang baik diatas
mungkin masih belum bisa meningkatkan hasil belajar anda?

Baca juga :  Tips Belajar Efektif dan Efisien

Cara Belajar Yang Baik Ini masih ada beberapa tips cara belajar yang baik efektif dan
efisien dari blog UMY, silahkan disimak..

Tips Cara Belajar yang Baik

1. Ciptakan suasana yang kondusif


Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk
belajar. Cara ini merupakan salah satu cara belajar yang baik karena bagaimanapun jika ingin
materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam
keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan
mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang
dan nggak penat dalam belajar.

2. Lihat garis besarnya dahulu

Tips cara belajar yang baik dengan melihat garis besar materi. Jika membaca bahan pelajaran
yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan
pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan
gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah
dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.

3. Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaran

Tips cara belajar dengan teknik meringkas intisari dari pelajaran. Kalau kamu meringkas
materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat
membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti
membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya
catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga
bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada. Tips Cara belajar yang baik bukan?

4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat

Cara Belajar Yang Baik dengan teknik kemampuan mengingat. Agar lebih mudah kamu ingat
sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci
(Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk
singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan
Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan
menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.

5. Belajarlah dengan tekun dan rutin.

Tips cara belajar yang baik dan paling ampuh adalah dengan tekun dan rutin. Belajar tepat
waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu
jarang belajar maupun  hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan
maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan
belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar yang baik seperti
itu hasilnya juga nggak akan maksimal.

Demikian beberapa tips cara belajar yang baik efektif dan efisien untuk anda coba, semoga
sukses!!

Anda mungkin juga menyukai