Kepala Sekolah
RAMA PRANADA, SH
SUSUNAN ACARA APEL PEMBUKAAN
MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)TAHUN PELAJARAN
2017/2018 SMK DHARMA BHAKTI HUSADA
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, iklim belajar mengajar yang dapat
menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat perlu terus
dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju.
Sekolah sering dianggap sebagai satu-satunya tumpuan untuk mendidik anak, sehingga lupa
pada factor-faktor lain yang menyebabkan beban sekolah menjadi semakin berat.
Oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang dipakai untuk
mengelola sekolah. Wawasan itu dikenal dengan istilah wawasan wiyata mandala.
Dalam mencipatakan wawasan wiyata mandala perlu diciptakan kondisi yang dinamis dan
iklim yang menguntungkan disekolah agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan
tertib, aman dan dalam suasana kekeluargaan. Oleh karena itu partisipasi seluruh komponen
baik kepala sekolah, guru maupun karyawan
Untuk itu maka peran aktif siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan.
Tugas guru dan siswa adalah menciptakan suasana kelas sedemikian rupa sehingga terjadi
interaksi yang mendorong para siswa untuk belajar interaktif. Dalam hal ini yang mendapat
perhatian adalah :
1. Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas.
2. Jumlah kelompok dalam kelas
3. Jumlah siswa dalam kelompok
Keaktifan siswa dapat tercipta dengan langkah sebagai berikut :
1. Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran
2. Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran
3. Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan
4. Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan
Dalam hal ini perlu juga dukungan dari semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan
ekstrakurikuler disamping kegiatan kurikuler.
Kondisi yang mendukung kegiatan Wawasan Wiyata Mandala :
1. Menaati tata tertib sekolah
Tata tertib sekolah disusun secara operasional untuk mengatur tingakah laku dan sikap siswa
dan guru serta karyawan. Dalam tata tertib sekolah dikemukakan tentang hal-hal yang
diharuskan, dianjurkan dan yang tidak boleh dilakukan dalampergaulan di lingkungan
sekolah.
2. Hormat dan taat pada guru
Guru memiliki tugas professional yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan
keterampilan. Tugas berat guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta
mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
3. Kerjasama antar warga sekolah
Antara warga sekolah dan masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat
untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan menimbulkan saling pengertian
dan akan lebih membuka cakrawala pandangan oran tua siswa tentang hal-hal yang menjadi
tugas dan tanggungjawab dalam mendidika anaknya.
VI. PENUTUP
Seperti telah diuraikan diatas bahwa Wawasan Wiyata Mandala diartikan sebagai suatu
pandangan atau tinjauan mengenai lingkungan pendidikan. Sekolah sebagai suatu lembaga
pendidikan secara ideal harus mempunyai kelengkapan yang memadai. Suasana kondusif dan
dinamis dukungan partisipasi keluarga, masyarakat dan pemerintah yang lebih positif juga
sangat diperlukan. Disamping itu semua komponen harus memiliki rasa memiliki dan rasa
tanggungjawab terhadap terpeliharanya dan terbinanya lebaga pendidikan sehingga terjamin
kelancaran proses belajar mengajar yang mendukung masukan yang diharapkan.
Kata “Mandala” mengandung arti bulatan, lingkaran, lingkungan daerah atau kawasan. Jadi
kata “Wiyatamandala” mengandung arti lingkungan pendidikan/pengajaran.
Kata “Wawasan” : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat
2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan
pendidikan dalam lingkungan sekolah.
3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk
mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi)
4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan
citra guru
5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga. image
2. Pandangan hidup/kepribadian
4. Kemampuan berkarya.
FUNGSI SEKOLAH
Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib
kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis.
PRINSIP SEKOLAH
Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, juga
harus mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar ataupun tidak dapat
menimbulkan pertentangan antara sesama karena perbedaan suku, agama,
asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham politik. Sekolah tidak
boleh hidup menyendiri melepaskan diri dari tantangan sosial budaya dalam masyarakat
tempat sekolah itu berada. Sekolah juga menjadi suri teladan bagi kehidupan masyarakat
sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan
pertentangan. Untuk itu sekolah memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup. Dalam hal ini sekolah
seharusnya bukan hanya sekedar lembaga yang mencetak para intelektual muda namun lebih
dari itu sekolah harus menjadi rumah kedua yang memberikan pelayanan dan pengalaman
tentang hidup, mulai dari berorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi), pendidikan
lingkungan hidup (PLH) atau bahkan pengalaman hidup yang sesungguhnya.
2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar dibawah bimbingan pendidik.
Bimbingan lebih dari sekedar pengajaran. Dalam bimbingan peran pendidik berubah dari
seorang pendidik menjadi seorang orangtua bahkan menjadi seorang kakak.
3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi stakeholdernya. Hal
tersebut bisa berupa pemerataan kesempatan mendapatkan transfer of knowledge, maupun
transfer of experience, dengan tanpa membedakan baik dari segi kemampuan ekonomi,
kemampuan intelegensia, dan juga kemampuan fisik (gagasan sekolah inklusi).
4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa. Prinsip ini sejalan dengan
teori multiple intelligence (Howard Gardner) yang memandang bahwa kecerdasan intelektual
bukanlah satu-satunya yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan, terutama sekolah.
Kemampuan bersosialisasi, kemampuan kinestik, kemampuan seni dan kemampuan-
kemampuan lainnya juga perlu diperhatikan secara seimbang.
7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. Sikap sederhana, jujur, terbuka,
penuh toleransi, rela berkomunikasi dan berinteraksi, ramah tamah dan bersahabat, cinta
negara, cinta lingkungan, siap bantu membantu khususnya kepada yang kurang beruntung
merupakan sikap dan watak yang perlu dibentuk di dalam lingkungan sekolah.
8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam dunia yang berubah begitu cepat,
salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar:
belajar secara mandiri. Dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidik
tidak lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah. Lebih dari itu peserta
didik akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar ketika ia mencari dan mendapatkan
apa yang ia butuhkan untuk hidupnya.
9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society). Sekolah bukan hanya
sebagai tempat pembelajaran bagi peserta didik, namun juga seharusnya sekolah mampu
menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat di lingkungan sekitar.
PENGGUNAAN SEKOLAH
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat proses kegiatan
belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat :
3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang bertentangan
dengan undang-undang.
4. Propaganda politik/kampanye.
Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor : 13090/CI.84
tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah,
maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah
di lingkungan pembinaan.
1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif. Upaya
represif dilakukan apabila upaya-upaya lain sekolah tidak memungkinkan.
2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan
Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah :
a. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah
sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar
mengajar.
c. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk
terselenggaranya ketahanan sekolah.
g. Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/
informasi/penemuan para ahli.
Kepala Sekolah sebagai pimpinan utama, bertugas dan bertanggung jawab memimpin
penyelenggaraan belajar mengajar serta membina pendidik dan tenaga kependidikan serta
membina hubungan kerja sama dan peran serta masyarakat. Kepala Sekolah dalam
melaksanakan penataan Wiyata Mandala di sekolah, dengan melakukan kegiatan-kegiatan :
1. Melaksanakan program-program yang telah disusun bersama Komite Sekolah.
3. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk perangkat keras (sarana prasarana)
dan perangkat lunak (peraturan-peraturan, tata tertib, tata upacara dan lain lain).
4. Mengadakan pertemuan baik rutin maupun insidentil yang bersifat intern sekolah (kepala
sekolah, pendidik, orangtua siswa, siswa).
Dalam rangka pelaksanaan Wiyata Mandala perlu upaya penang-gulangan secara dini setiap
permasalahan yang timbul sehingga dapat menghilangkan dampak negatifnya, yaitu
dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berlanjut sebagai berikut :
1. Tahap Preventif
a. Memelihara sekolah, dan lingkungan sekolah serta menciptakan kebersihan dan ketertiban
agar siswa merasa nyaman dan menyenangkan dan tidak ada tempat tertentu yang dijadikan
siswa untuk hal-hal negatif.
b. Menciptakan suasana yang harmonis antara pihak pendidik/staf dan siswa serta penduduk
di sekitar sekolah.
g. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada masa awal/akhir semester dan masa liburan
sekolah.
h. Peningkatan keamanan dan ketertiban khususnya pada saat berangkat/ usai sekolah.
2. Tahap Represif
Upaya untuk menindak siswa yang telah melanggar peraturan-peraturan dan tata tertib
sekolah. Upaya Represif seperti :
a. Mendamaikan para pihak yang terlibat perselisihan berikut orangtua/pendidik pembinanya.
d. Berkoordinasi dengan pihak keamanan apabila terdapat pihak luar sekolah yang melanggar
keamanan, ketertiban dan perbuatan kriminalitas di lingkungan sekolah.
e. Mengungkap lebih lanjut keterlibatan pihak luar sekolah atas kasus yang timbul dan
menyelesaikan secara hukum.
g. Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku. Silahkan materi Materi Wawasan
Wiyata Mandala dikembangkan sesuai dengan sekolah anda. Selain Materi Wawasan Wiyata
Mandala untuk MOS (Masa Orientasi Siswa).
Mau pintar yaa harus rajin belajar. Namun dari banyak kasus, banyak juga orang yang rajin
belajar tetapi tidak pintar. Hmm sepertinya ada yang salah dari cara belajar nya. Walaupun
bagaimanapun rajinnya belajar, tetapi jika cara belajar sudah salah maka orang tersebut tetap
saja tidak pintar. Lalu, bagaimana cara belajar yang baik dan benar? langsung saja kita simak
yang pertama:
Selalu dan selalu. Mungkin ini hal yang paling sering dilupakan oleh sebagian besar para
pelajar. Padahal segala sesuatu yang akan kita lakukan harus kita awali dan kita akhiri dengan
berdoa. Dengan berdoa, kita akan berserah diri kepada Tuhan dan Beliau akan membantu kita
supaya hasil belajar kita menjadi maksimal.
(Selengkapnya baca artikel tentang 5 Cara Memilih Tempat Belajar yang Baik dan Benar)
Tempat belajar juga sangat mempengaruhi konsentrasi belajar Anda. Pilihlah tempat yang
nyaman tetapi tidak membuat Anda mengantuk dan tidak membuat Anda merasa boring atau
bosan. Seperti di teras rumah atau di lantai. Jika Anda mudah terganggu oleh suara dari luar,
cobalah untuk belajar di tempat yang sunyi tetapi tidak membuat Anda merasa kesepian.
3. Musik
(Selengkapnya baca artikel tentang Mendengarkan Musik Saat Belajar: Baik atau Buruk?)
Jika perlu, hidupkan juga lagu-lagu klasik atau lembut tetapi tidak membuat Anda bad mood.
Juga jangan juga mendengarkan musik rock karena itu akan mengganggu otak Anda sehingga
belajar menjadi tidak maksimal.
4. Latihan soal
5. Belajar kelompok
6. Pembimbing
Pembimbing bisa saja diperlukan untuk menemani Anda belajar. Anda bisa bertanya-tanya
kepadanya. Pembimbing itu tidak selalu guru atau orangtua. Teman pun bisa Anda jadikan
pembimbing. Tapi yang pasti teman Anda yaa harus pintar supaya bisa ditanya-tanya.
Gunakan pembimbing Anda secara maksimal. Tanyakan segala hal yang belum Anda pahami
berkaitan tentang materi pelajaran yang Anda pelajari.
Internet memang memberikan wahana belajar yang sangat luas dan biasanya gratis. Gunakan
juga internet sebagai sarana bantu untuk belajar dan bertanya kepada orang-orang di dunia
maya. HdSBlog dalam Materi Pelajaran memberikan beragam materi pelajaran yang lengkap
dan mudah dipahami. Check this out!
8. Refreshing
Tidak ada manusia yang bisa belajar terus-menerus. Hasil penelitian menunjukan bahwa
manusia hanya bisa konsentrasi terhadap satu hal selama 15 menit saja. Jadi, manusia hanya
bisa belajar satu mata pelajaran selama 15 menit saja dan setelah itu konsentrasinya akan
buyar. Maka dari itu, setiap 15 menit belajar
dianjurkan untuk beristirahat selama 5 menit
atau ganti dengan mata pelajaran lain. Setelah
selesai belajar, hibur diri Anda dengan membeli
makanan favorit atau jalan-jalan ke taman
supaya Anda tidak stress.
10. Yakin
Kunci kesuksesan berawal dari keyakinan. Yakinlah bahwa Anda bisa memahami materi
pelajaran tersebut. Keyakinan membuat Anda tidak ragu saat menjawab soal ulangan atau
ujian nasional.
Untuk bisa pandai dan pintar pastinya harus giat dan tekun belajar. Bagaimana cara belajar
yang baik efektif dan tepat untuk murid/siswa. Kapan waktu yang tepat agar hasilnya juga
maksimal.
Setiap orang bisa menentukan sendiri kapan waktu yang paling tepat untuk belajar. Apakah
memilih pagi, sore atau mala hari. Semua sesuai dengan kondisi yang ada. Sebaiknya cara
belajar yang baik di lakukan setiap hari, walaupun dengan waktu yang tidak lama. Misalnya 1
atau 2 jam setiap hari.
Banyak sekali murid-murid sekolah saat ini belajar ngoyo hanya jika ada ulangan atau ujian.
Waktu yang paling tepat untuk belajar bisa di sesuaikan dengan mood dan toleransi tubuh
kita. Tidak harus setiap malam. Kalau kita jam 8 atau jam 9 malam sudah merasa mengantuk
bisa memilih waktu sore atau sehabis maghrib.
Jadi waktu belajar seseorang memang tidak bisa sama. Yang penting jangan terlalu
memaksakan atau memporsir balajar hingga larut malam karena biasanya hasilnya juga tidak
akan bisa maksimal.
Berikut Ini Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Menghadapi Ujian
1. Belajar Kelompok
Bosan belajar sendirian? Coba saja belajar secara kelompok bareng teman. Belajar kelompok
merupakan salah satu belajar yang baik dan efektif. Dengan belajar kelompok kegiatan
belajar akan menjadi sangat menyenangkan karena ada temannya. Belajar secara kelompok
sebaiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar bisa termotivasi dan ketularan
pintar.
Setiap bab pelajaran selalu ada bagian-bagian yang penting. Nah bagian yang penting ini
sebaiknya dibuat catatan di buku tersendiri. Cara belajar yang baik dengan merangkum
bahan atau materi pelajaran juga sangat berguna saat menghadapi ujian.
Cara Belajar Yang Baik Ini masih ada beberapa tips cara belajar yang baik efektif dan
efisien dari blog UMY, silahkan disimak..
Tips cara belajar yang baik dengan melihat garis besar materi. Jika membaca bahan pelajaran
yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan
pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan
gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah
dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.
Tips cara belajar dengan teknik meringkas intisari dari pelajaran. Kalau kamu meringkas
materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat
membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti
membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya
catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga
bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada. Tips Cara belajar yang baik bukan?
Cara Belajar Yang Baik dengan teknik kemampuan mengingat. Agar lebih mudah kamu ingat
sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci
(Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk
singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan
Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan
menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.
Tips cara belajar yang baik dan paling ampuh adalah dengan tekun dan rutin. Belajar tepat
waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu
jarang belajar maupun hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan
maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan
belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar yang baik seperti
itu hasilnya juga nggak akan maksimal.
Demikian beberapa tips cara belajar yang baik efektif dan efisien untuk anda coba, semoga
sukses!!