Anda di halaman 1dari 2

Human Trafficking : Indonesia

Pendahuluan
Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang letaknya tersebar. Hal ini menyebabkan
keanekaragaman di Indonesia. Namun, tak jarang kenekaragaman yang tersebar di berbagai
pulau ini juga memberikan dampak. Diantara wilayah-wilayah juga terjadi kesenjangan yang
sangat jauh jaraknya, terlebih lagi dengan yang tiggal di perkotaan Jawa dengan Papua. Tentu
saja sangat terlihat perbedaaannya. Karena banyaknya pulau ini juga terkadang membuat
pengawasan tidak merata, sehingga ada berbagai daerah yang mendapatkan pengawasan yang
kurang. Hal ini yang menjadi penyebab utama terdapat berbagai kejahatan, salah satunya
perdagangan orang secara illegal atau human trafficking. Ditambah lagi perkembangan teknologi
yang sangat pesat, maka peluang terjadinya perdagangan manusia semakin besar.

Perdagangan Orang
Perdagangan orang atau human trafficking merupakan perdagangan manusia yang
biasanya terjalin secara internasional atau antar Negara. Perdagangan orang dari hari ke hari juga
semakin meningkat. Hal ini sangat didorong dengan adanya globalisasi dan perkembangan
teknologi, sehingga lebih mempermudah untuk terjadinya perdagangan orang karena komunikasi
dan juga kegiatan perdagangan ini semakin mudah. Korban-korban perdagangan orang ini
biasanya akan dipekerjakan sebagai buruh, menjadi pekerja seks komersial (PSK), tenaga kerja
yang illegal atau mengalami pengeksploitasian, dan juga tak jarang korban perdagangan orang
ini akan dibunuh dan diambil organ-organnya. Tentu saja itu masih sedikit, dan juga pada
kenyataannya mungkin masih banyak penderitaan yang dialami oleh korban perdagangan orang
ini.
Perdagangan orang tentu saja merupakan tindakan yang melanggar hukum dan juga hak
asasi manusia. Oleh karena itu, diperlukan perhatian yang khusus dalam mengatasi permasalahan
ini, baik dari dunia internasional maupun dari kebijakan nasional Negara sang korban yang
diperjualkan kepada pihak lain. Pembuatan hukum terkait perdagangan manusia, serta aturan
mengenai hukuman-hukuman bagi pelaku perdagangan tersebut sudah sepatutnya dibuat dan
juga disahkan oleh pemerintah. Kembali lagi guna menjaga hak-hak bagi setiap individu.
Perdagangan Orang di Indonesia
Di Indonesia sendiri, kasus perdagangan orang pun semakin meningkat setiap tahunnya.
Tetapi, dari pemerintah sendiri tidak merilis berapa jumlah yang pasti dari kasus beserta korban
perdagangan orang ini. Namun, dari sekian banyaknya kasus, korban perdagangan orang di
Indonesia didominasi oleh perempuan dan anak-anak. Hal ini karena perempuan dan anak-anak
dianggap sebagai kaum yang lebih lemah, sehingga akan lebih mudah untuk ditangkap dan juga
ditransaksikan. Maka tak heran apabila kebanyakan korban perdagangan orang di Indonesia
adalah perempuan dan anak-anak. Terlebih lagi di wilayah yang memang sangat jauh dari
perhatian, terutama di wilayah yang dapat dikatakan terbelakang. Selain itu, wilayah perbatasan
Indonesia juga sangat rentan dan rawan dengan perdagangan orang untuk dijadikan pekerja.
Karena seperti yang kita ketahui, wilayah perbatasan Indonesia terbentang dengan sangat luas,
sehingga tentu saja keamanan akan lebih susah untuk dimeratakan, sehingga akibat kurangnya
pengawasan maka akan lebih lancarlah kegiatan ini. Jadi, untuk menekan angka perdagangan
orang ini, pemerintah harus selalu melakukan pengawasan dan juga dibentuknya berbagai
undang-undang yang melindungi warganya dan juga untuk mengadili para pelaku perdagangan
orang.
Karena semakin meningkatnya kasus perdagangan orang ini, pemerintah dituntut untuk
lebih memperketat pengawasan terhadap warga Negara, hal ini guna membendung dan juga
memberantas kasus perdagangan orang di Indonesia. Upaya-upaya yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia dalam melindungi rakyatnya adalah dengan membuat kebijakan-kebijakan
yang tertuang dalam peraturan-peraturan serta perundang-undnagan. Mengenai hal ini,
pemerintah Indonesia juga telah memberlakukan peraturan perundang-undangan mengenai
perdagangan orang ini. Salah satu undang-undang yang mengatur mengenai perdagangan orang
ini ialah Undang-undang no. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan
Orang, undang-undang ini dibentuk guna menjaga hak-hak yang dimiliki oleh manusia dalam hal
ini korban perdagangan, serta untuk memberantas tindak perdagangan orang. Undang-undang
yang dibentuk juga ini merujuk pada pasal 28B ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945, yang
berbunyi “setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Jadi pembentukan perundangan-undangan
ini tentu saja pada dasarnya untuk melakukan perlindungan terhadap hak-hak setiap individu
tanpa adanya diskriminasi.

Anda mungkin juga menyukai