Anda di halaman 1dari 8

Wisata Halal

Wisata Halal
Wisata dapat diartikan sebagai bepergian atau berkunjung ke suatu
tempat yang bertujuan untuk bersenang-senang, menambah
pengetahuan, dan lain-lain.
Sedangkan h a l a l dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat
dibenarkan menurut ajaran islam.
Jadi, wisata h a l a l dapat diartikan sebagai wisata yang dibenarkan
oleh ajaran islam.
Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan salah satu
penunjang perekonomian di Daerah
maupun Provinsi NTB.
Sehingga, pemerintah pun harus
memfokuskan sektor pariwisata sebagai
fokus utama.
Sektor pariwisata, terlebih lagi
pariwisata halal, telah diatur dalam
Peraturan Gubernur dan juga Peraturan
Daerah.
Peraturan Gubernur
Peraturan Gubernur yang mengatur
mengenai wisata halal adalah
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat

Pergu Nomor 51 Tahun 2015


tentang Wisata Halal.

b dan
Peraturan Daerah
Perda Peraturan Daerah yang mengatur mengenai
wisata halal adalah
Peraturan Daerah Nusa Tenggara Barat
Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pariwisata Halal.
Peraturan Gubernur
Dalam peraturan gubernur, ruang lingkup dari peraturannya adalah destinasi,
pemberian penghargaan/reward, peran serta masyarakat, dan pembinaan
dan pengawasan.

Setiap pelaku wisata halal


dapat diberikan penghargaan
Destinasi Wisata Halal terdiri dari wisata pembinaan yang dimaksud
dan/atau kemudahan
alam, wisata budaya, dan wisata buatan adalah berupa sosialisasi,
promosi yang diatur lebih
yang mana harus menediakan fasilitas ibadah, lanjut oleh kepala dinas
advokasi, dan juga bimbingan.
makanan minuman halal, pertunjukan sesuai Sedangkan pengawasan yang
dengan islam, dan kebersihan lingkungan. masyarakat (perorangan, badan dimaksud yaitu berupa monitoring
Seluruh unsur tersebut haruslah dibarengi dan usaha, dan kelompok) berperan dan evaluasi yang kemudian
juga disesuaikan dengan yang dibenarkan menyediakan fasilitas, akan dilaporkan hasilnya kepada
oleh ajaran isman mengawasi pelaksanaan wisata, Gubernur.
dan menyampaikan informasi
Peraturan Daerah
Dalam peraturan gubernur, ruang lingkup dari peraturannya adalah destinasi, pemasaran
dan promosi, industri, kelembagaan, pembinaan dan pengawasan, dan pembiayaan.

Destinasi Wisata Halal terdiri dari wisata alam Industri pariwisata kelembagaan dalam pariwisata
dibedakan menjadi
dan wisata budaya. halal meliputi kelembagaan
konvensional, serrta halal
yang mana harus menediakan fasilitas ibadah pemerintah daerah, dan non
yang harus menunjang
yang memenuhi standar syariah. pemerintah.
fasilitas sesuai dengan yang
Adapun pemberdayaan masyarakat meliputi dibenarkan islam.
pembinaan juga harus dilakukan
penguatan kesadaran, peningkatan peran, dan oleh pemerintah terhadap pelaku
peningkatan pendapata. Pembiayaan pengembangan pariwisata, pengawasan berupa
Pengembangan investasi juga sangat penting, bersumber dari APBD dan/atau evaluasi, dan juga pelaporan
yang dapat dilakukan dengan cara sumber lain yang sah dan
yang kemudian dilaporkan
tidak mengikat
menyediakan informasi, serta promosi. kepada Gubernur.
Pariwisata
Halal di NTB
Masjid Hubbul Wathan, Islamic
Centre
Jalan Udayana No. 1, Dasan
Agung, Kecamatan Selaparang,
Kota Mataram
Pariwisata
Halal di NTB
Pariwisata Halal lainnya di NTB sedang dalam
pengembangan, walaupun masih belum ada banyak.
Jadi, pariwisata halal di NTB masih dalam tahap
pengembangan dan juga penguatan pariwisata halal.

Anda mungkin juga menyukai