Anda di halaman 1dari 3

Nama: Made Okky Permana Putra

Nim: 2111011057
Kelas: PAH 2C

(1).Kewajiban yang harus di lakukan seseorang umat Hindu pada brahmacari yaitu 1.Menaati
petunjuk dan nasihat yang diajarkan oleh guru yang mengajarnya, Memperdalam ilmu
pengetahuan,Memiliki ingatan yang kuat melalui latihan, Mengikuti ajaran kitab suci
Weda,Memiliki ketekunan dan rasa keingintahuan yang tinggi,Rajin mengulangi pelajaran di
rumah,Tidak bersifat malas saat belajar dan tidak banyak bicara.
Sebagai seorang siswa yang sedang menuntut ilmu pengetahuan ia harus taat terhadap
petunjuk dan nasihat yang diajarkan oleh guru yang mengajarnya. Dalam ajaran agama Hindu
dikenal empat guru yang disebut Catur Guru yaitu :
1).Guru Swadhyaya yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Adapun kewajiban sebagai seorang siswa terhadap Guru Swadhyaya tersebut, harus taat
terhadap segala petunjuk dan ajaran-Nya. Sebagai umat yang percaya tentang kemahakuasaan
Tuhan, yang merupakan sumber dari segala yang ada di dunia ini, maka taat kepada Guru
Swadhyaya dapat diwujudkan dengan cara sujud bhakti memujanya.
2).Guru rupaka yaitu orang tua (ibu dan bapak) yang melahirkan dan membesarkan kita.
Guru Rupaka ialah orangtua (Ibu dan Bapak) yang mengadakan atau yang ngerupaka kita.
Sebagai seorang anak harus menyadari bahwa jasa orangtua (Ibu dan Bapak) adalah sangat
berat, dan tak ternilai berapa besar jasanya lebih-lebih sang ibu yang mengandung dan
melahirkan kita, dengan bertaruhan nyawa.
3).Guru Pengajian, yaitu guru yang mendidik dan mengajar di sekolah
Tugas guru pengajian cukup berat tetapi mulia. Guru pengajian berfungsi untuk melanjutkan
pendidikan dari Guru Rupaka, yang bertitik tolak dari segi kerohanian dan juga ilmu
pengetahuan lainnya.
4).Guru Wisesa yaitu pemerintah
Sebagai seorang siswa, dan sekaligus juga merupakan bagian dari anggota masyarakat maka
kita harus menghormati dan menjunjung tinggi martabat bangsa, Negara dan
pemerintahannya. Sebaliknya pemerintah selalu memikirkan dan mengusahakan kesentosaan
dan kemakmuran rakyat

(2). Dalam masa grehasta kita memiliki kewajiban berbakti kepada ida sang hyabg widhi
wasa dengan cara melaksanakan ajaran panca yadnya, dan kita memiliki kewajiban berbakti
kepada orang tua dengan cara merawat dan menyayangi orang tua kita, serta mewujudkan
bakti di masyarakat kita bisa melaksanakan ngayah di lingkungan masyarakat.
(3).Mengendalikan sifat-sifat dari Sad Ripu adalah hal mutlak yang patut kita lakukan.
Banyaklah kita diberikan pencerahan baik dari orang tua, guru, penglingsir, lingkungan yang
baik, serta pula dari guru kerohanian agar terhindar dari sad ripu ini. Dan secara simbolis
bahwa ada upacara metatah atau potong gigi yang dapat pula sebagai upacara yang berkaitan
dengan pengurangan sad ripu tersebut.
Lobha
Lobha artinya kerakusan. Artinya suatu sifat yang selalu menginginkan lebih melebihi
kapasitas yang dimilikinya. Untuk mendapatkan kenikmatan dunia dengan merasa selalu
kekurangan, walaupun ia sudah mendapatnya secara cukup.

Krodha
Krodha berarti sifat kemarahan. Jika berlebihan akan membawa manusia ke jurang
kehancuran. Pengendalian sifat-sifat marah tentu saja akan lebih menyejukkan hati manusia
dalam menjalani berbagai jalan kehidupan. Musuh akan bisa dikurangi dengan tidak
melanjutkan amarah secara membabi buta,
Cara untuk menekankan atau juga mengendalikan sadripu yaitu :
1. Cara pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan. Seperti
menjaga sikap, ucapan, maupun menjaga dari pikiran-pikiran negative terhadap apapun yang
dihadapi
2. Cara kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar saat suatu
bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu
menangkap pikiran atau perasaan yang muncul.
3. Cara ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak tahan, mau
”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan
4. Cara keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi naik,
turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran

(4). Untuk mengembangkan sifat-sifat kedewan dalam diri sendri kita dapat melakukan nya
dengan cara 1.Dharma Wecana: memberikan siraman rohani atau isi kitab suci Weda.
2.Dharma Tula : Diskusi diskuai agama
3.Dharma Githa : Melantunkan lagu lagu rohani, baik sekar alit,sekar madya dan sekar
agung.
4.Dharma Sadhana : Mempraktekan atau merealisasikan ajaran agama dalam kehidupan
sehari hari.
5.Dharma Yatra : Perjalanan suci agama.
6.Dharma Santi : membangun Pesimakraman ,saling Amulatsarira dalam mewujudkan
kedamain hidup.
(5). Cara kita menjelaskan pada generasi penerus yaitu dengan cara menyakinkan bahwa ada
nya surga dan neraka karena pada Dalam pandangan agama Hindu, terutama yang
berlandaskan pada kitab-kitab purana, surga dan neraka merupakan kondisi yang dialami oleh
seluruh roh ketika dia mengalami proses kematian.Artinya, kita sudah pasti masuk surga dan
neraka. Hal ini diceritakan dalam epos Mahabharata, dalam kisah perjalanan Panca Pandawa
menuju akhirat. Dalam cerita itu kita ketahui, Korawa yang semasa hidupnya diceritakan
cenderung berbuat adharma, tetapi dia tetap merasakan kehidupan di surga.dan juga kita
harus menyakinkan bahwa jika kita melakukan kebaikan atau pun kesalahan itu akan
menjadikan perbuatan yang disebut karma ,Kita menikmati kehidupan di surga dan neraka
tergantung karma kita.Kalau kita lebih banyak berbuat buruk, berarti waktu yang kita
habiskan lebih banyak di neraka. Begitu juga sebaliknya.Jadi dengan demikian, dalam
pandangan agama Hindu, setiap roh pasti merasakan surga dan neraka.Surga diterima sebagai
ganjaran terhadap karma baik. Neraka adalah ganjaran daripada karma buruknya, sehingga
dia wajib menerima neraka.

Anda mungkin juga menyukai