UPANISA
D oleh:
I Putu Jayendra Ardiana Putra (2111011007)
Ni Putu Marini (2111011008)
Pokok pembahasan
Mantra
Tuhan dan Jagad
Perbuatan dan Kearifan
Yang Maha Tinggi adalah Immanent &
Transenden
Kebodohan Dan Pengetahuan
Yang Terwujud Dan Yang Tidak Terwujud
Doa Untuk Visi Tuhan
Pengertian upanisad
Upanisad merupakan konsep filsafat Hindu dimana,Upanisad
sendiri berasal dari kata Upa, ni, dan shad. Upa berarti
dekat, ni berarti di bawah, dan shad berarti duduk. Jadi,
Upanisad berarti duduk dekat, yaitu duduk di dekat seorang
guru untuk menerima ajaran dan pengetahuan yang lebih tinggi.
Salah satu bagian upanisad
“isha upanisad “
Isa Upanisad adalah salah satu bagian dalam Upanisad
Utama. Isa yang disebut Isavasya Upanisad ini termasuk
dalam aliran Vajasaneya dari Yajur Veda. Vajasaneya
Samhita berisi 40 bab dimana Upanisad ini merupakan
yang terakhir. Tujuan utamanya adalah mengajarkan inti
dari persatuan Tuhan dengan alam semesta, ciptaan dan
perkembangannya.
Pokok-pokok pembahasan isa
upanisad
Mantra
“ Itulah Purnam: Inilah Purnam. Yang Purnam datang dari yang
purnam. Mengambil Purnam dari yang Purnam, yang Purnam sendiri
tetap Purnam, aum, santi, santi, santi.”
Dalam mantra ini menjelaskan bahwa Brahman adalah sempurna, beliau ada dimana-
mana. Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa sempurna dan lengkap, oleh karena beliau
sempurna sepenuhnya, segala sesuatu yang berasal dariNya, seperti dunia yang dapat
dilihat ini, dilengkapi secara sempurna kesatuan-kesatuan yang lengkap. Apapun yang
dihasilkan dari Tuhan, akan seluruhnya lengkap dan sempurna, Beliau adalah
Keseluruhan Lengkap.
“Tuhan, Dia ada dimana-mana, Dia gaib
sukar dibayangkan, bagaikan angkasa, Dia
tidak dapat ditangkap oleh akal maupun
panca indriya”
Dapat kita ketahui bahwa walaupun amat gaib, tetapi
Tuhan hadir dimana-mana. Beliau bersifat wyapi wyapaka,
meresapi segalanya. tiada suatu tempat pun yang Beliau
tiada tempati. Beliau ada di sisi dan berada di sana. Tuhan
memenuhi jagat ini.
Tuhan dan Jagat
“Ketahuilah semuanya ini bahwa apapun yang bergerak di dunia ini, semuanya
dibungkus oleh Tuhan. Karena itu temukanlah kebahagiaanmu pada keterlepasan dan
jangan menginginkan sesuatu yang menjadi hak orang lain.”
Dalam mantra ini menjelaskan bahwa Tuhan adalah sebagai pencipta, Tuhan ada di setiap
jantung makhluk hidup, semua yang ada di alam ini adalah milik Tuhan. Apabila menyadari
bahwa dunia di mana kita hidup bukanlah milik kita, maka kita akan menikmatinya. Apabila
kita mengerti bahwa Tuhan adalah sumber segalanya, kita akan membuang pikiran-pikiran
untuk memiliki.
Brahmanlah yang menjadi penyebab bergeraknya segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.
alam semesta yang terdiri dari tanah, air, api, udara, dan eter, semuanya adalah milik Brahman,
semua itu muncul karena Brahman dan berada dibawah perintahNya beliau yang bersifat abadi,
dan berada dimana-mana.
Perbuatan dan Kearifan
Mantra 2
“Tetaplah melakukan pekerjaan di dunia ini seolah-olah kamu akan hidup seratus tahun. Jika
kamu hidup secara demikian, tidak ada jalan lain dimana perbuatan-perbuatanmu (Karma-mu)
tidak akan melekat pada dirimu.”
Dalam mantra ini menjelaskan bahwa dengan melakukan perbuatan tanpa mengharapkan imbalan dan
tidak terikat pada perbuatan itu, maka seseorang dapat mencapai pelepasan. Pelepasan ini dicapai karena
melalui penyucian hati dan melalui perbuatan yang dijalankan dengan semangat ini tidak akan mengikat
jiwa.
“Asurya, begitulah dunia yang diliputi kegelapan dan pada
keadaan demikianlah orang-orang yang membunuh atman
akan datang sesudah mereka meninggal.”
Mantra 4
“ Atman itu tidak bergerak-bergerak, esa dan lebih cekatan daripada pikiran. Indrya
tidak dapat mencapai-Nya sebab Dia selalu lebih dulu dari mereka. Walaupun dia diam,
Dia mengalahkan yang berlari. Pada-Nya udara yang ada dimana-mana menopang
semua kegiatan Makhluk hidup.”
Mantra 6
“Dia yang melihat semua makhluk pada dirinya sendiri dan dirinya sendiri pada semua
makhluk, dia tidaklah melihat sesuatu yang bertentangan pada pendapat yang
demikian.”
Dari kedua mantra itu dapat kita ketahui bahwa atman adalah Yang
Maha Tinggi, ia menopang segalanya, atman itu tunggal. Brahman
adalah atman itu sendiri. ia memberikan kekuatan pada seluruh jiwa
kosmis.
Atman sesungguhnya kebenaran sejati, kesadaran yang tidak dapat
disamakan dengan pikiran dan kecerdasan. Atman adalah yang nyata,
yang mendasari kekuatan yang sadar dari perseorangan, tempat
berpijak yang paling dalam jiwa manusia. Atman adalah cahayanya
cahaya, dan melalui hal ini sajalah ada cahaya di alam semesta ini. dia
adalah cahaya abadi.
Kebodohan dan Pengetahuan
“Dia yang mengerti yang terwujud dan yang tidak terwujud akan
melewati kematian melalui yang tidak terwujud dan memperoleh hidup
yang kekal melalui yang terwujud. ”
Mantra 17
“Semoga hidup ini memasuki nafas yang kekal; dan kemudian semoga raga
ini berakhir dalam abu. Wahai buddhi ingatlah apa yang telah aku perbuat.
Ingatlah wahai buddhi apa yang telah kuperbuat. Ingatlah”
Mantra 18
“ Wahai Agni bimbinglah kami sepanjang jalan harapan kepada
kebahagiaan, wahai Tuhan yang mengetahui semua perbuatan-perbuatan
kami. Bersihkanlah kami dari dosa-dosa kami. Kami menghaturkan sembah
doa untuk-mu”
Mantra yang terdapat dalam bagian ini menjelaskan tentang kewajiban kita
untuk selalu ingat kepada Tuhan dan mengingat perbuatan yang telah kita
lakukan, karena buah dari perbuatan itulah yang akan menemani kita dan itu
pula yang menentukan sifat di kehidupan berikutnya.
Isa Upanisad adalah salah satu bagian dalam Upanisad Utama. Isa yang
disebut Isavasya Upanisad ini termasuk dalam aliran Vajasaneya dari
Yajur Veda. Vajasaneya Samhita berisi 40 bab dimana Upanisad ini
merupakan yang terakhir. Isa upanisad mengajarkan inti dari persatuan
Tuhan dengan alam semesta, ciptaan dan perkembangannya serta
menjelaskan kesempurnaan tuhan.
Sumber : http://enikustirahayu.blogspot.com/2017/11/makalah-isa-
upanisad.html?m=1
Katha upanisad
Katha Upanisad, juga disebut Kathakopanisad yang termasuk dalam aliran Taittriya
dari Yayur Veda, memakai tema cerita yang terdapat dalam susastra Devanagari
(Sanskerta) kuni. Seseorang brahmana yang miskin dan saleh Vajasravasa,
melaksanakan yajna dan mendermakan kepada para pendeta, sapi-sapi yang sudah
tua dan linglung.
Bab 1 bagian 1 katha upanisad
Naciketa Dan Ayahnya
“usan ha vai vajasravasah sarva vedasam dadau. tasya ha naciketa
nama putra asa”
Mantram ini menjelaskan bhwa karena itu jalanilah hal kebajikan dan kejahatan
di dunia ini terbagi : yang jahat yang akan pergi neraka tetapi tujuan akhir dari
kebajikan adalah Svarga. Plato: “dalam setiap orang dari kita ada dua peraturan
dan pedoman yang bimbinganya adalah penilaian yang kita dapat, yang
menginginkan yang terbaik.
Lebih Tinggi Kearifan Dari Harta, Baik Keduniawian Maupun
Sorgawi
“janamy aham sevadhir ity anityam, na hy adhruvaih prapyate hi dhruvam
tat tato maya naciketas cito’gnir anityair dravyaih praptavan asmi nityam”
Terjemahan: “Ada dua atman yang meminum sari buah karma dari dua
perbuatanyang baik. Keduanya bersemayan pada tempat rahasia (di dalam jantung),
tempat utama dari Yang Maha Tinggi. Yang mengerti Brahman mengatakan tentang
kedua hal ini sebagai bayangan dan cahaya, dan juga (mereka yang menjalankan
gryahasta) yang memelihara ke lima api yajna dan yang juga menjalankan upacara
tiga api Naciketa”.
Dalam bagian satu ini menjelaskan dua bentuk atman yaitu atman individu/jivatman dan
atman semesta/paramaatman. Jivatman bersifat abadi, namun karena terpengaruh oleh
badan manusia yang tersusun dari unsur yang menyebabkan atman bersifat maya.
Jivatman tidak mengetahui asal dan sifat sesungguhnya, sehingga keadaan itu di sebut
Dalam bhagawadgita VI. 28 dijelaskan bahwa Tuhan yang Maha Kuasa
bersemayam di dalam hati semua orang sebagai Roh Yang Utama
(Paramaatma). Tuhan dalam aspeknya sebagai paramaatma, bersemayam
di dalam hati seekor anjing dan juga di dalam hati seorang brahmana.
Seorang yogi yang sempurna mengetahui bahwa Tuhan bersifat rohani
untuk selamanya dan tidak terpengaruh secara material bila Beliau berada
.
di dalam hati seekor anjing atau dalam hati seorang brahmana
Perumpamaan Tentang Kereta
Terjemahan: “Di luar mahat adalah yang tidak terwujud; di luar yang tidak
terwujud adalah purusa. Di luar purusa tidak ada apa-apa. Itu lah akhir
(dari perjalanan): itulah tujuan akhir”.
“paranci khani vyatrnat svayambhus tasmat paran pasyati nantaratman: kas cid
dhirah pratyag-atmanam aiksad avrtta-caksur amrtatvam icchan”
Mantra ini menjelaskan bahwa atman tidak dapat diketahui melalui indera-indera, ia
tidak dapat diketahui oleh nalar, ia tidak dapat dipahami dengan pikiran diskursif, ia
hanya diketahui melalui intuisi yang berada diatas nalar. Intuisi dapat dicapai melalui
tidak berbuat salah, pengendalian indera, konsentrasi pikiran, dan absent dari
kenikmatan seksual. Indera-indera harus ditempatkan lebih rendah dari pikiran, pikiran
Jiwa Individu Adalah Satu Dengan Semesta
“Dia yang mengerti atman ini, yang merasakan pengalaman sebagai jiwa yang
hidup dekat denpan penguasa yang lalu dan yang akan datang, seseorang
tidaklah akan pergi dari-nya. Begitulah keadaan yang sesungguhnya”.
Mantra ini menjelaskan tentang semua objek terlahir dari Brahman dan semuanya
mendapatkan kehidupan dari Brahman. Beliau dinyatakan kurang lebih melalui
matahari, bulan, bintang, air, api, udara, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, hari,
bulan dan musim. Tak satupun yang menyamai atau melebihi-Nya dalam kemuliaan.
Akhirnya, dengan anugerahNya dan dengan pengetahuan tentang Dia, manusia dapat
terlepas dari samsara dan memperoleh kebahagiaan terakhir.
BAB II Bagian 2 Katha Upanisad
Atman Individu
“ada sebuah kota dengan sebelas pintu, milik dia yang tidak terlahir, yang pikiranya lurus.
Dengan memerintahkan kota ini seseorang tidak akan pernah bersedih dan terbebas
sepenuhnya. Begitulah keadaan sesungguhnya”
“dengan akar-akarnya diatas dan cabang cabangnya dibawah berdirilah pohon ara yang
tua ini. Itulah sesungguhnya yang murni, itulah brahman. Itu pulalah yang disebut abadi.
Padanya semua dunia berada dan tidak ada seorang yang pernah diluar dia. Begitulah
keadaan sesungguhnya.
Mantram ini menjelaskan tad eva itulah sesugguhnya, yaitu akar dari pohon ini.
Gambaranya disini mepunyai persamaan dengan gambaran pohon igrasil dalam mitologi
Skandinavia. Pohon kehidupan mempunyai akarnya dan tidak terlihat pada brahman.
Pohonya, akar-akarnya dan cabang-cabangnya mewakili brahman dalam bentuknya yang
kesimpulan
Katha Upanisad adalah salah satu bagian dalam Upanisad Utama. Katha
upanisad yang juga disebut kathakopanisad ini termasuk dalam aliran Taitiriya
dari Yajur Veda. Upanisad ini terdiri dari dua pasal, dan masing-masing pasal
terdiri dari tiga vali atau bagian. Ada beberapa pesan-pesan umum yang bisa
ditemukan baik dalam bagawadgita maupun dalam Katha Upanisad yang sudah
ada di dalam mataeri ini.