Buku Panduan Capaian Hasil Asesmen Nasional Untuk Pendidikan Ok
Buku Panduan Capaian Hasil Asesmen Nasional Untuk Pendidikan Ok
tm
n.h
buku panduan
me
ses
capaian hasil
l-a
asi
n-h
asesmen nasional
aia
ap
n-c
untuk satuan pendidikan
ua
nd
-pa
ku
/bu
/06
22
20
m/
co
ot.
sp
og
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt
l
tm
Kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan,
n.h
mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan
masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia
me
dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.
ses
l-a
atribut sekolah
asi
DI ATAS MENCAPAI DI BAWAH JAUH DI BAWAH
n-h
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
MINIMUM MINIMUM MINIMUM MINIMUM
aia
ap
Murid di sekolah Sebagian besar murid Kurang dari 50% Sebagian besar murid
n-c
menunjukkan tingkat telah mencapai murid telah mencapai belum mencapai
literasi membaca batas kompetensi kompetensi batas kompetensi
ua
yang cakap dan minimum untuk minimum untuk
nd mininum untuk
cukup banyak murid literasi membaca literasi membaca. literasi membaca
-pa
berada pada level namun perlu upaya
mahir. mendorong lebih
ku
banyak murid
/bu
menjadi mahir.
/06
RENTANG NILAI
22
2,10 s.d. 3,00 1,80 s.d. 2,09 1,40 s.d. 1,79 1,00 s.d. 1.39
20
m/
co
atribut murid
ot.
KHUSUS
og
.bl
Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik belum
mengintegrasikan membuat interpretasi menemukan dan mampu menemukan
na
lintas teks; yang ada dalam teks; eksplisit yang ada informasi eksplisit
mu
n.h
kompetensi membaca merefleksi, dan mengevaluasi teks informasional (non-fiksi).
teks informasi
me
ses
A.1.2 Kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan,
l-a
kompetensi membaca merefleksi, dan mengevaluasi teks fiksi.
asi
teks sastra
n-h
A.1.3
aia
Kemampuan peserta didik dalam membandingkan dan mengontraskan
kompetensi ide atau informasi dalam atau antarteks, membuat kesimpulan,
ap
menginterpretasi dan mengelompokkan, mengombinasikan ide dan informasi dalam teks
n-c
memahami isi teks atau antarteks informasional (non-fiksi) dan sastra.
(L2)
ua
nd
-pa
l
tm
Kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur,
n.h
fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada
berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara
me
Indonesia dan dunia.
ses
l-a
atribut sekolah
asi
DI ATAS MENCAPAI DI BAWAH JAUH DI BAWAH
n-h
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
MINIMUM MINIMUM MINIMUM MINIMUM
aia
ap
Murid di sekolah Sebagian besar murid Kurang dari 50% Sebagian besar murid
n-c
menunjukkan tingkat telah mencapai batas murid telah mencapai belum mencapai
numerasi yang cakap kompetensi minimum kompetensi batas kompetensi
ua
dan cukup banyak untuk numerasi minimum untuk
nd mininum untuk
murid berada pada namun perlu upaya numerasi. numerasi.
-pa
level mahir. mendorong lebih
banyak murid
ku
menjadi mahir.
/bu
RENTANG NILAI
/06
2,10 s.d. 3,00 1,80 s.d. 2,09 1,40 s.d. 1,79 1,00 s.d. 1.39
22
20
m/
atribut murid
co
KHUSUS
sp
og
Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik memiliki Peserta didik
.bl
berdasarkan konsep konteks yang lebih persamaan langsung, konsep yang parsial
matematika yang beragam. konsep dasar dan keterampilan
ina
menyelesaikan
ps
masalah matematika
htt
n.h
Kompetensi pada prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten bilangan untuk
domain bilangan
me
menyelesaikan masalah sehari-hari.
ses
A.2.2 Kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep,
l-a
Kompetensi pada prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten aljabar untuk
asi
domain Aljabar menyelesaikan masalah sehari-hari.
n-h
aia
A.2.3 Kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep,
ap
Kompetensi pada prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten geometri untuk
n-c
domain Geometri menyelesaikan masalah sehari-hari.
ua
nd
A.2.4 Kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep,
Kompetensi pada
-pa
prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten data dan
domain Data dan ketidakpastian untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.
ku
Ketidakpastian
/bu
/06
mengetahui (L1)
20
m/
Kompetensi tentang fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan metode pada
ot.
menerapkan (L2) konten bilangan dengan konteks situasi nyata untuk menyelesaikan
sp
l
tm
Tingkat karakter pelajar pancasila yang bersifat holistik mencakup komponen
n.h
pengetahuan, afektif, keterampilan, dan perwujudan dalam perilaku.
me
atribut sekolah
ses
MEMBUDAYA BERKEMBANG PERLU BELUM
l-a
DIKEMBANGKAN TERINTERNALISASI
asi
Murid secara proaktif Murid terbiasa Murid telah menyadari Murid belum memiliki
n-h
dan konsisten menerapkan nilai- pentingnya nilai- kesadaran akan
menerapkan nilai- nilai karakter pelajar nilai karakter pelajar pentingnya nilai-
aia
nilai karakter pelajar pancasila yang pancasila yang nilai karakter pelajar
ap
pancasila yang berakhlak mulia, berakhlak mulia, pancasila yang
n-c
berakhlak mulia, bergotong royong, bergotong royong, berakhlak mulia,
bergotong royong, mandiri, kreatif dan mandiri, kreatif dan bergotong royong,
ua
mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta bernalar kritis serta mandiri, kreatif
bernalar kritis serta berkebinekaan global nd
berkebinekaan global, dan bernalar kritis
berkebinekaan global dalam kehidupan namun masih perlu serta berkebinekaan
-pa
dalam kehidupan
sehari-hari.
/06
RENTANG NILAI
22
20
2,26 s.d. 3,00 2,01 s.d. 2.25 1,85 s.d. 2,00 1,00 s.d. 1,84
m/
co
a.3.1
sp
MEMBUDAYA
Beriman, Bertakwa
og
Maha Esa, dan baik pada sesama manusia, alam, dan negara.
Berakhlak Mulia
na
BERKEMBANG
lya
berkaitan dengan baik pada sesama manusia, alam, dan negara, serta 1,85 s.d. 2,25
ina
n.h
a.3.2 MEMBUDAYA
me
Gotong Royong Murid telah mengimplementasikan dan menggerakkan
2,26 s.d. 3,00
ses
aktivitas terkait kegiatan yang bertujuan memperbaiki
Kesediaan dan kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial secara
l-a
pengalaman proaktif serta konsisten.
asi
berkontribusi
dalam kegiatan BERKEMBANG
n-h
yang bertujuan Murid memiliki kesediaan dan kemauan
memperbaiki kondisi berkontribusi dalam kegiatan yang bertujuan
aia
1,85 s.d. 2,25
lingkungan fisik dan memperbaiki kondisi lingkungan fisik dan sosial,
ap
lingkungan sosial. serta sudah diimplementasikan dengan baik dalam
n-c
kehidupan sehari-hari.
PERLU DITINGKATKAN
ua
nd
Murid menyadari pentingnya kontribusi dalam
kegiatan yang bertujuan memperbaiki kondisi
-pa
1,00 s.d. 1,84
lingkungan fisik dan sosial, namun belum
ku
a.3.3 MEMBUDAYA
Kreativitas
20
menghasilkan
BERKEMBANG
sp
pemikiran, gagasan,
Murid memiliki kesenangan dan pengalaman untuk
og
secara optimal.
lya
PERLU DITINGKATKAN
mu
n.h
a.3.4 MEMBUDAYA
me
Nalar Kritis Murid secara rutin dan konsisten telah menelusuri,
2,26 s.d. 3,00
ses
menganalisis, dan mengevaluasi informasi, serta
Kemauan dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat.
l-a
kebiasaan membuat
BERKEMBANG
asi
keputusan yang
etis berdasarkan Murid terbiasa untuk menelusuri, menganalisis, dan
1,85 s.d. 2,25
n-h
analisis logis dan mengevaluasi informasi, serta bertanggung jawab
pertimbangan yang terhadap keputusan yang dibuat.
aia
objektif atas beragam
PERLU DITINGKATKAN
ap
bukti dan perspektif.
Murid menyadari pentingnya menelusuri,
n-c
menganalisis, dan mengevaluasi informasi, serta
1,00 s.d. 1,84
ua
bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat,
nd
namun belum sepenuhnya diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
-pa
ku
a.3.5 MEMBUDAYA
Kebinekaan Global
/06
keragaman di
BERKEMBANG
m/
terhadap isu-isu di berbagai negara serta memiliki kepedulian 1,85 s.d. 2,25
ot.
PERLU DITINGKATKAN
.bl
n.h
a.3.6 MEMBUDAYA
me
Kemandirian Murid secara rutin dan konsisten mampu mengelola
2,26 s.d. 3,00
ses
pikiran, perasaan, dan tindakan untuk mencapai
Kemauan dan tujuan belajar.
l-a
kebiasaan mengelola
BERKEMBANG
asi
pikiran, perasaan,
dan tindakan untuk Murid terbiasa mengelola pikiran, perasaan, dan
1,85 s.d. 2,25
n-h
mencapai tujuan tindakan untuk mencapai tujuan belajar dalam
belajar dalam kehidupan sehari-hari.
aia
berbagai konteks.
PERLU DITINGKATKAN
ap
Murid menyadari pentingnya mengelola pikiran,
n-c
perasaan, dan tindakan untuk mencapai 1,00 s.d. 1,84
ua
tujuan belajar, namun belum sepenuhnya
nd
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
-pa
ku
/bu
/06
22
20
m/
co
ot.
sp
og
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt
l
tm
Kesenjangan nilai literasi murid terdiri dari: kesenjangan antar
n.h
kelompok gender; kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi
status; dan kesenjangan antar kelompok wilayah.
me
ses
TIDAK ADA KESENJANGAN ADA KESENJANGAN
l-a
KESENJANGAN SANGAT TINGGI
asi
Tidak ada perbedaan Ada perbedaan capaian Ada perbedaan sangat tinggi pada
n-h
capaian literasi baik berdasar literasi baik berdasar capaian literasi baik berdasar
aia
kelompok gender, kelompok kelompok gender, kelompok gender, kelompok
sosial ekonomi maupun antar kelompok sosial ekonomi sosial ekonomi maupun antar
ap
wilayah urban dan rural. maupun antar wilayah wilayah urban dan rural.
n-c
urban dan rural.
ua
RENTANG NILAI nd
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84
-pa
ku
/bu
Kesenjangan Literasi Tidak ada perbedaan capaian literasi murid Laki-Laki dengan murid
Antar Kelompok
22
Perempuan.
Gender
20
ADA PERBEDAAN
m/
Kesenjangan nilai Terdapat perbedaan antara capaian literasi murid Laki-Laki dengan
literasi murid antar
co
murid Perempuan.
kelompok gender.
ot.
SANGAT BERBEDA
sp
sosial ekonomi
ADA PERBEDAAN
ina
Kesenjangan nilai Terdapat perbedaan antara capaian literasi murid antar kelompok sosial
://a
l
tm
wilayah rural.
n.h
Kesenjangan nilai ADA PERBEDAAN
Terdapat perbedaan antara capaian literasi murid di wilayah urban
me
literasi murid antar
kelompok wilayah. dengan wilayah rural.
ses
SANGAT BERBEDA
l-a
Ada perbedaan sangat tinggi antara capaian literasi murid di wilayah
asi
urban dengan wilayah rural.
n-h
aia
B.2 KESENJANGAN NUMERASI
ap
n-c
Kesenjangan nilai numerasi murid terdiri dari: kesenjangan antar
ua
kelompok gender; kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi
nd
status; dan kesenjangan antar kelompok wilayah.
-pa
ku
Tidak ada perbedaan capaian Ada perbedaan capaian Ada perbedaan sangat tinggi pada
numerasi baik berdasar numerasi baik berdasar capaian numerasi baik berdasar
22
sosial ekonomi maupun antar kelompok sosial ekonomi sosial ekonomi maupun antar
m/
wilayah urban dan rural. maupun antar wilayah wilayah urban dan rural.
urban dan rural.
co
ot.
RENTANG NILAI
sp
Kelompok Gender
ADA PERBEDAAN
ina
Kesenjangan nilai Terdapat perbedaan antara capaian numerasi murid Laki-Laki dengan
://a
SANGAT BERBEDA
htt
l
tm
ekonomi status.
Berdasarkan status
n.h
sosial ekonomi ADA PERBEDAAN
Terdapat perbedaan antara capaian numerasi murid antar kelompok sosial
me
Kesenjangan nilai ekonomi status.
ses
numerasi murid
antar kelompok SANGAT BERBEDA
l-a
sosial ekonomi Ada perbedaan sangat tinggi antara capaian numerasi murid antar kelompok
asi
status. sosial ekonomi status.
n-h
b.2.3 TIDAK ADA PERBEDAAN
aia
Kesenjangan Tidak ada perbedaan capaian numerasi murid di wilayah urban dengan
Numerasi Antar
ap
wilayah rural.
Wilayah
n-c
ADA PERBEDAAN
ua
Kesenjangan nilai Terdapat perbedaan antara capaian numerasi murid di wilayah urban
numerasi murid dengan wilayah rural. nd
antar kelompok
-pa
Tidak ada perbedaan capaian Ada perbedaan capaian Ada perbedaan sangat tinggi pada
karakter baik berdasar karakter baik berdasar capaian karakter baik berdasar
mu
sosial ekonomi maupun antar kelompok sosial ekonomi sosial ekonomi maupun antar
wilayah urban dan rural. maupun antar wilayah wilayah urban dan rural.
://a
RENTANG NILAI
htt
n.h
Kesenjangan Tidak ada perbedaan indeks karakter murid Laki-Laki dengan murid
Indeks Karakter
me
Perempuan.
Berdasarkan
ses
Gender ADA PERBEDAAN
l-a
Terdapat perbedaan antara indeks karakter murid Laki-Laki dengan murid
Kesenjangan Perempuan.
asi
indeks karakter
SANGAT BERBEDA
n-h
antar kelompok
gender. Ada perbedaan sangat tinggi antara indeks karakter murid Laki-Laki dengan
aia
murid Perempuan.
ap
n-c
b.3.2 TIDAK ADA PERBEDAAN
Kesenjangan Tidak ada perbedaan indeks karakter murid antar kelompok sosial ekonomi
ua
Indeks Karakter status. nd
Berdasarkan
status sosial ADA PERBEDAAN
-pa
ekonomi Terdapat perbedaan antara indeks karakter murid antar kelompok sosial
ku
ekonomi status.
/bu
Kesenjangan
indeks karakter SANGAT BERBEDA
/06
antar kelompok Ada perbedaan sangat tinggi antara indeks karakter murid antar kelompok sosial
gender. ekonomi status.
22
20
Kesenjangan Tidak ada perbedaan indeks karakter satuan pendidikan di wilayah urban
co
Indeks Karakter dengan wilayah rural Selisih rerata Indeks Karakter satuan pendidikan urban
Antar Wilayah
ot.
Indeks karakter Terdapat perbedaan antara indeks karakter satuan pendidikan di wilayah
.bl
wilayah.
SANGAT BERBEDA
lya
l
tm
Tingkat kualitas interaksi antara guru, murid, dan materi
n.h
pembelajaran dalam proses pengajaran dan pembelajaran.
me
OPTIMAL TERARAH DISORIENTASI
ses
l-a
Pembelajaran menunjukkan Pembelajaran mengarah pada Suasana pembelajaran yang
asi
kualitas yang optimal peningkatan kualitas yang kondusif, dukungan afektif
n-h
ditunjukkan dengan suasana ditunjukkan dengan suasana dan aktivasi kognitif belum
kelas yang kondusif, dukungan kelas yang mulai kondusif dan diberikan oleh guru.
aia
afektif dan aktivasi kognitif adanya dukungan afektif serta
dari guru yang konstruktif. aktivasi kognitif dari guru.
ap
n-c
RENTANG NILAI
ua
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84
nd
-pa
ku
/bu
/06
22
20
m/
co
ot.
sp
og
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt
n.h
d.1.1 MEMBUDAYA
me
Manajemen Seluruh kelas suasananya kondusif untuk melangsungkan 2,26 s.d.
kelas 3,00
ses
pembelajaran dan semua guru berupaya aktif untuk melibatkan
peserta didik dalam pengelolaan kelas.
l-a
Praktik
pembelajaran MENERAPKAN
asi
melihat proses Sebagian kelas suasananya kondusif untuk melangsungkan 1,85 s.d.
n-h
perilaku murid pembelajaran dan sejumlah guru berupaya aktif untuk 2,25
dan pemusatan melibatkan peserta didik dalam pengelolaan kelas.
aia
perhatian
DISORIENTASI
ap
terhadap
aktivitas tugas Suasana kelas belum kondusif untuk melangsungkan 1,00 s.d.
n-c
yang relevan. pembelajaran dan hanya sebagian kecil guru yang berupaya 1,84
ua
aktif untuk melibatkan peserta didik dalam pengelolaan kelas.
nd
Indikator Rentang Nilai
-pa
d.1.2 KONSTRUKTIF
ku
Dukungan Dukungan afektif berupa perhatian, kepedulian dan umpan balik 2,26 s.d.
/bu
pembelajaran RESPONSIF
20
dengan melihat Dukungan afektif berupa perhatian, kepedulian dan umpan 1,85 s.d.
pemenuhan balik untuk meningkatkan ekspektasi akademik, diberikan guru 2,25
m/
guna merasa
PASIF
ot.
kompeten
dan dihargai Dukungan afektif berupa perhatian, kepedulian dan umpan 1,00 s.d.
sp
sebagai bagian balik untuk meningkatkan ekspektasi akademik, diberikan oleh 1,84
og
n.h
d.1.3 KONSTRUKTIF
me
Aktivasi kognitif Aktivasi kognitif dalam proses pembelajaran berupa
2,26 s.d.
ses
menciptakan iklim pembelajaran terbuka dengan memberikan
Praktik instruksi dan panduan, serta aktivitas yang interaktif pada 3,00
l-a
pengajaran yang pembelajaran literasi dan numerasi yang dipraktikkan oleh
bertujuan untuk
asi
guru bersifat konstruktif.
membimbing
n-h
dan mendukung RESPONSIF
murid dalam Aktivasi kognitif dalam proses pembelajaran berupa
aia
membangun menciptakan iklim pembelajaran terbuka dengan memberikan 1,85 s.d.
ap
pemahaman instruksi, panduan dan aktivitas yang interaktif pada 2,25
n-c
atau pembelajaran literasi dan numerasi yang dipraktikkan oleh
pengetahuan guru bersifat terbatas.
ua
baru.
PASIF nd
Aktivasi kognitif dalam proses pembelajaran berupa
-pa
d.1.4 TERPADU
20
Kualitas
pelaksanaan TERBATAS
sp
praktik dan Pembelajaran sudah setara antara teori dan praktik, sarana dan 1,85 s.d.
og
teori di satuan prasarana yang terstandar mulai mendukung, serta pelibatan 2,25
.bl
di SMK.
TEORITIS
lya
l
tm
n.h
Tingkat aktivitas refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru.
me
ses
l-a
MEMBUDAYA AKTIF PASIF
asi
n-h
Guru aktif meningkatkan Kegiatan pengembangan Upaya peningkatan kualitas
aia
kualitas pembelajaran kualitas pembelajaran pembelajarannya sporadis
setelah melakukan refleksi yang dilakukan belum hanya untuk sekedar
ap
pembelajaran yang telah lalu, terstruktur. Guru belum menyelesaikan tugas.
n-c
mengeksplorasi referensi konsisten melakukan Guru menggunakan cara
pengajaran baru, dan refleksi pembelajaran, berulang untuk melakukan
ua
berinovasi menghadirkan mengeksplorasi referensi nd pembelajaran dan tidak
pembelajaran yang memantik pengajaran baru, dan nampak adanya proses
-pa
keterlibatan peserta didik. mencetuskan inovasi baru. reflektif.
ku
RENTANG NILAI
/bu
l
tm
diskusi, praktik baik guru lain, dll untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
n.h
Aktivitas belajar AKTIF
yang bertujuan Guru belum secara intensif mencari referensi pengajaran melalui buku,
me
meningkatkan seminar, diskusi, praktik baik guru lain, dll untuk meningkatkan kualitas
ses
pengetahuan pengajaran, sehingga masih perlu ditingkatkan intensitasnya.
dan keterampilan
l-a
mengajar. PASIF
asi
Guru pasif mencari referensi pengajaran melalui buku, seminar, diskusi,
praktik baik guru lain, dll untuk meningkatkan kualitas pengajaran, sehingga
n-h
perlu pendampingan dalam mengaktifkan semangat belajar guru.
aia
ap
d.2.2 MEMBUDAYA
Refleksi
n-c
Proses refleksi telah secara rutin dan konsisten, ditindaklanjuti dengan
atas praktik pencarian sumber belajar baik dari buku, diskusi, praktik baik orang lain,
ua
mengajar maupun berbagai sumber belajar lainnya untuk peningkatan kualitas dan
pengembangan inovasi.
nd
Tingkat refleksi
-pa
pembelajaran Proses refleksi untuk peningkatan kualitas yang dilakukan, tidak terbatas ketika
oleh guru khusus
/bu
atas praktik
mengajar. Proses refleksi dilakukan hanya ketika menghadapi permasalahan dalam
22
d.2.3 MEMBUDAYA
Penerapan
ot.
Guru terbiasa mencari cara, sumber, dan strategi pengajaran baru dalam
praktik inovatif
sp
Tingkat refleksi
.bl
pembelajaran Guru mulai aktif mencari cara, sumber, dan strategi pengajaran baru dalam
oleh guru rangka melakukan inovasi pembelajaran untuk meningkatkan ketertarikan,
lya
penerapan
praktif inovatif. PASIF
ina
Guru pasif mencari cara, sumber, dan strategi pengajaran baru dalam
rangka melakukan inovasi pembelajaran untuk meningkatkan ketertarikan,
://a
l
tm
Tingkat kepemimpinan instruksional sekolah yang
n.h
mendukung perbaikan kualitas pembelajaran.
me
BERDAMPAK TERARAH TERBATAS
ses
l-a
Kepemimpinan instruksional yang Kepemimpinan instruksional Kepemimpinan
visioner dengan mengacu pada mengarah pada visi-misi instruksional belum
asi
visi-misi sekolah secara konsisten sekolah sehingga mendorong mengacu pada visi misi
n-h
termasuk mengkomunikasikan sebagian perencanaan, sekolah, belum mendorong
visi-misi kepada warga sekolah praktik dan asesmen perencanaan, praktik dan
aia
sehingga perencanaan, praktik pembelajaran mulai asesmen pembelajaran
ap
dan asesmen pembelajaran mengarah pada orientasi yang berorientasi pada
n-c
berorientasi peningkatan hasil peningkatan hasil belajar peningkatan hasil
belajar murid melalui dukungan murid dengan adanya belajar murid dan belum
ua
program, sistem insentif atau program, sistem insentif atau mengembangkan program,
sumber daya yang memadai yang sumber daya yang mulai
nd sistem insentif dan sumber
-pa
berdampak pada membudayanya mendukung guru melakukan daya yang mendukung guru
guru melakukan refleksi dan refleksi dan perbaikan melakukan refleksi dan
ku
RENTANG NILAI
/06
l
tm
kerja sekolah serta dikomunikasikan kepada warga sekolah yang dipantau
kemajuan realiasisasi mewujudkan visi-misi sekolah menggunakan data.
n.h
Penyampaian
dan penerapan TERARAH
me
visi-misi sekolah Visi-misi sekolah menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
ses
yang berpusat program kerja sekolah serta dikomunikasikan kepada warga sekolah.
pada perbaikan
l-a
pembelajaran. SIMBOLIS
asi
Visi-misi sekolah tidak menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi program kerja sekolah serta tidak dikomunikasikan kepada warga
n-h
sekolah.
aia
ap
d.3.2 BERDAMPAK
Pengelolaan
n-c
Perencanaan pembelajaran, praktik pembelajaran, dan praktik asesmen di
kurikulum satuan pendidikan sudah berorientasi pada peningkatan hasil belajar murid.
ua
sekolah
BERORIENTASI nd
Mengelola
-pa
Perencanaan pembelajaran, praktik pembelajaran, dan praktik asesmen di
pengembangan satuan pendidikan berorientasi pada peningkatan hasil belajar murid.
ku
kurikulum
sekolah dengan DISORIENTASI
/bu
pada satuan pendidikan belum berorientasi pada peningkatan hasil belajar murid.
peningkatan
22
hasil belajar
20
murid.
m/
co
d.3.3 TERSTRUKTUR
Dukungan untuk
ot.
Sekolah sudah memiliki program, sistem insentif, dan sumber daya yang telah
refleksi guru mendukung guru untuk melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran.
sp
og
insentif, dan Sekolah sudah memiliki program, sistem insentif, dan sumber daya yang
sumberdaya
na
mendukung
TERBATAS
mu
refleksi guru
dan perbaikan Sekolah belum memiliki program, sistem insentif, dan sumber daya yang
ina
l
tm
Tingkat rasa aman dan kenyamanan murid dari hal rasa aman disekolah,
n.h
perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan aktivitas narkoba di
lingkungan sekolah.
me
ses
AMAN WASPADA RAWAN
l-a
asi
Satuan pendidikan memiliki Satuan pendidikan mulai Satuan pendidikan belum
n-h
lingkungan sekolah mengembangkan iklim mendukung terciptanya
yang aman, terlihat dari keamanan dalam aspek iklim keamanan dalam aspek
aia
kesejahteraan psikologis yang kesejahteraan psikologis, kesejahteraan psikologis,
ap
baik dan rendahnya kasus perundungan, hukuman perundungan, hukuman
n-c
perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, fisik, kekerasan seksual, dan
fisik, kekerasan seksual, dan dan penyalahgunaan penyalahgunaan narkoba di
ua
penyalahgunaan narkoba. narkoba di lingkungan lingkungan sekolah. Oleh karena
Satuan pendidikan dapat sekolah. Oleh karena itu, nd itu, satuan pendidikan harus
mempertahankan kualitas satuan pendidikan dapat melakukan intervensi dengan
-pa
RENTANG NILAI
20
d.4.1
sp
MAJU
2,26 s.d.
Kesejahteraan
og
murid
na
BERKEMBANG
1,85 s.d.
lya
murid di sekolah
terhadap PERLU DIKEMBANGKAN
ina
perasaan Peserta didik belum merasa aman dan nyaman ketika berada di 1,00 s.d.
://a
d.4.2 MAJU
l
Kesejahteraan
tm
Guru merasa menjadi bagian tak terpisahkan dari satuan 2,26 s.d.
psikologis guru pendidikan sehingga mereka sudah sepenuhnya antusias 3,00
n.h
dalam menjalani peran sebagai seorang pendidik.
me
Tingkat
kesejahteraan BERKEMBANG
ses
guru ketika Guru masih belum sepenuhnya merasa sebagai bagian dari 1,85 s.d.
berada di 2,25
l-a
satuan pendidikan sehingga mereka menikmati perannya
lingkungan sebagai seorang pendidik hanya pada situasi tertentu saja.
asi
sekolah dan saat
MERINTIS
n-h
mengajar.
Guru belum merasa menjadi bagian dari satuan pendidikan 1,00 s.d.
aia
sehingga mereka merasa kurang menikmati perannya sebagai 1,84
seorang pendidik.
ap
n-c
Indikator Rentang Nilai
ua
d.4.3 AMAN nd
Perundungan Satuan pendidikan aman dari kasus perundungan. Kepala 2,26 s.d.
-pa
sekolah dan guru telah memiliki konsepsi yang tepat dan yakin 3,00
Perilaku dengan pengetahuan dan kemampuannya terkait perundungan.
ku
menyakiti orang
/bu
dilakukan secara kepala sekolah dan guru sudah mengenal konsepsi dan cukup 1,85 s.d.
22
RAWAN
co
1,00 s.d.
kepala sekolah dan guru masih menilai perundungan sebagai
1,84
sp
n.h
d.4.4 AMAN
me
Hukuman fisik Satuan pendidikan aman dari kasus hukuman fisik. Kepala
2,26 s.d.
ses
sekolah dan guru telah memiliki konsepsi yang tepat dan yakin
Tingkat aktivitas 3,00
dengan pengetahuan dan kemampuannya terkait hukuman
l-a
yang berkaitan fisik.
dengan
asi
pemberian WASPADA
n-h
hukuman Di satuan pendidikan masih terjadi kasus hukuman fisik
fisik untuk meskipun kepala sekolah dan guru sudah mengenal konsepsi 1,85 s.d.
aia
meningkatkan dan cukup yakin dengan pengetahuan dan kemampuannya 2,25
ap
disiplin murid. menangani hukuman fisik. Perlu dilakukan intervensi
n-c
pencegahan dan penanganan hukuman fisik pada peserta didik.
RAWAN
ua
nd
Di satuan pendidikan kasus hukuman fisik sering terjadi karena
1,00 s.d.
kepala sekolah dan guru masih menilai hukuman fisik sebagai
-pa
1,84
hal yang wajar. Satuan pendidikan harus melakukan intervensi
ku
d.4.5 AMAN
22
yang berkaitan
WASPADA
ot.
dengan
kekerasan Di satuan pendidikan jarang terjadi kasus pelecehan seksual.
sp
seksual Kepala sekolah dan guru sudah memahami konsep, definisi dan 1,85 s.d.
og
1,00 s.d.
bentuk-bentuk pelecehan seksual. Satuan pendidikan harus
1,84
://a
pelecehan seksual.
htt
n.h
d.4.6 AMAN
me
Narkoba Satuan pendidikan aman dari kasus penyalahgunaan narkoba. 2,26 s.d.
3,00
ses
Kepala sekolah dan guru memahami pengertian narkoba dan
Tingkat aktivitas contoh penyalahgunaan narkoba.
l-a
yang berkaitan
dengan narkoba WASPADA
asi
di satuan Di satuan pendidikan masih terjadi kasus terkait penyalahgunaan
n-h
pendidikan narkoba karena kepala sekolah dan guru hanya memahami 1,85 s.d.
dan murid pengertian narkoba, namun tidak memahami contoh 2,25
aia
yang berada penyalahgunaan narkoba. Perlu dilakukan intervensi pencegahan
ap
pada sekolah dan penanganan terkait penyalahgunaan pada peserta didik.
n-c
tersebut.
RAWAN
ua
Di satuan pendidikan kasus terkait penyalahgunaan narkoba
nd
sering terjadi karena kepala sekolah dan guru belum memahami
1,00 s.d.
pengertian narkoba dan penyalahgunaan narkoba. Satuan
-pa
1,84
pendidikan harus melakukan intervensi pencegahan dan
ku
l
tm
Kesenjangan iklim yang aman secara fisik dan psikologis berdasarkan
n.h
kelompok sosial ekonomi status dan kelompok wilayah.
me
TIDAK ADA KESENJANGAN ADA KESENJANGAN
ses
KESENJANGAN SANGAT TINGGI
l-a
Tidak ada perbedaan Ada kesenjangan indeks Kesenjangan sangat tinggi indeks
asi
indeks iklim keamanan baik iklim keamanan baik iklim keamanan baik berdasar
berdasar kelompok sosial berdasar kelompok sosial kelompok sosial ekonomi
n-h
ekonomi maupun antar ekonomi maupun antar maupun antar wilayah urban dan
aia
wilayah urban dan rural. wilayah urban dan rural. rural.
ap
RENTANG NILAI
n-c
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84
ua
nd
-pa
antar status
sosial ekonomi ADA PERBEDAAN
/06
sosial ekonomi.
iklim keamanan
20
sosial ekonomi. Terdapat perbedaan indeks keamanan satuan pendidikan yang sangat tinggi
co
d.5.2
sp
Tidak ada perbedaan indeks keamanan antar satuan pendidikan yang berada di
Iklim Keamanan wilayah urban dan wilayah rural.
.bl
antar Wilayah
na
ADA PERBEDAAN
lya
Kesenjangan (Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah urban indeks keamanan
iklim keamanan lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang berada di wilayah rural. (Jika
mu
antar kelompok Negatif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah rural indeks keamanan lebih
willayah.
ina
SANGAT BERBEDA
://a
(Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah urban indeks keamanan
ps
jauh lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang berada di wilayah rural. (Jika
htt
Negatif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah rural indeks keamanan jauh
lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang berada di wilayah urban.
l
tm
Dukungan atas kesetaraan hak dan kemampuan laki-laki dan perempuan
n.h
dalam menjalankan peran publik.
me
MEMBUDAYA MERINTIS PERLU PENINGKATAN
ses
l-a
Satuan Pendidikan secara Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan belum
asi
aktif mensosialisasikan dan mendukung kesetaraan mendukung kesetaraan
menyuarakan dukungan akan hak-hak sipil antar kelompok hak-hak sipil antar kelompok
n-h
pentingnya mewujudkan gender. Dukungan tersebut gender, dimana keduanya
aia
kesetaraan hak-hak sipil antar seringkali didasari oleh alasan cenderung melihat posisi
kelompok gender dengan pragmatis dan cenderung suatu kelompok gender lebih
ap
dasar prinsip keadilan. bersifat pasif. tinggi dari kelompok gender
n-c
lainnya.
ua
RENTANG NILAI nd
-pa
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84
ku
/bu
d.6.1 MEMBUDAYA
/06
Dukungan atas Kepala Sekolah dan Guru secara aktif mensosialisasikan dan menyuarakan
kesetaraan
22
MERINTIS
m/
Kesenjangan Kepala Sekolah dan Guru mendukung kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok
co
iklim keamanan gender, tetapi dukungan seringkali didasari oleh alasan pragmatis (misalnya:
ot.
antar kelompok tidak ingin menyinggung orang lain) dan cenderung bersikap pasif dan
sp
PERLU PENINGKATAN
.bl
Kepala Sekolah dan Guru tidak mau mendukung kesetaraan hak-hak sipil antar
na
l
tm
Kesenjangan kesetaraan hak dan kemampuan laki-laki dan
n.h
perempuan dalam menjalankan peran publlik berdasarkan
kelompok sosial ekonomi status dan kelompok wilayah.
me
ses
TIDAK ADA KESENJANGAN ADA KESENJANGAN KESENJANGAN SANGAT TINGGI
l-a
Tidak ada perbedaan indeks Ada kesenjangan indeks Kesenjangan sangat tinggi
asi
iklim kesetaraan gender baik iklim kesetaraan gender baik indeks iklim kesetaraan gender
n-h
berdasar kelompok sosial berdasar kelompok sosial baik berdasar kelompok sosial
ekonomi maupun antar ekonomi maupun antar ekonomi maupun antar wilayah
aia
wilayah urban dan rural. wilayah urban dan rural. urban dan rural.
ap
RENTANG NILAI
n-c
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84
ua
nd
-pa
Kesenjangan Iklim Tidak ada perbedaan indeks kesetaraan gender satuan pendidikan
Kesetaraan gender
/bu
kesetaraan gender
SANGAT BERBEDA
m/
antar kelompok
sosial ekonomi. Terdapat perbedaan indeks kesetaraan gender satuan pendidikan yang
co
l
tm
berada di wilayah urban dan wilayah rural.
gender
n.h
berdasarkan ADA PERBEDAAN
wilayah (Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah urban indeks
me
kesetaraan gender lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang berada di
ses
Kesenjangan wilayah rural. (Jika Negatif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah rural
iklim kesetaraan indeks kesetaraan gender lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang berada
l-a
gender antar di wilayah urban.
asi
kelompok
willayah. SANGAT BERBEDA
n-h
(Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah urban indeks
aia
kesetaraan gender jauh lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang berada
di wilayah rural. (Jika Negatif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah rural
ap
indeks kesetaraan gender jauh lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang
n-c
berada di wilayah urban.
ua
nd
-pa
nasionalisme.
ps
RENTANG NILAI
htt
d.8.1 MEMBUDAYA
ku
2,26 s.d.
Toleransi Satuan pendidikan mengakui, menghargai, menerima, mendukung
agama dan
3,00
/bu
MERINTIS
Sikap Satuan pendidikan mengakui adanya keragaman agama/ 1,85 s.d.
22
menerima dan kepercayaan dan budaya, tetapi tidak sepenuhnya menerima 2,25
20
keragaman
agama dan PERLU PENINGKATAN
co
sekolah. 1,84
keragaman agama/kepercayaan dan budaya di sekolah.
sp
og
d.8.2 MEMBUDAYA
na
2,26 s.d.
Sikap Inklusif Satuan pendidikan mendukung dan mengakomodir semua peserta
3,00
lya
2,25
didik untuk mendapatkan pengalaman belajar yang berkualitas.
://a
PERLU PENINGKATAN
ps
d.8.3 MENDUKUNG
l
Dukungan atas
tm
Satuan pendidikan secara aktif mensosialisasikan dan
kesetaraan
2,26 s.d.
n.h
menyuarakan dukungan pentingnya mewujudkan kesetaraan
agama dan hak-hak sipil antara kelompok agama/kepercayaan dan budaya
3,00
budaya
me
mayoritas dan minoritas dengan dasar prinsip keadilan.
ses
Dukungan MERINTIS
dalam
l-a
Satuan pendidikan mendukung kesetaraan hak-hak sipil antara
kesetaraan hak- 1,85 s.d.
kelompok agama/kepercayaan dan budaya mayoritas dan
asi
hak sipil antara 2,25
minoritas. Akan tetapi, dukungan tersebut sering kali didasari
n-h
kelompok alasan pragmatis dan cenderung bersikap pasif.
mayoritas
aia
dan minoritas PERLU PENINGKATAN
agama dan Satuan pendidikan belum mendukung kesetaraan hak-hak sipil
ap
budaya dari antara kelompok agama/kepercayaan dan kelompok budaya. 1,00 s.d.
n-c
guru dan Mereka berpandangan bahwa kelompok minoritas agama/ 1,84
ua
pimpinan kepercayaan dan budaya seharusnya menyesuaikan diri dengan
sekolah. agama/kepercayaan dan budaya mayoritas. nd
-pa
d.8.4 MEMBUDAYA
/bu
Tingkat
komitmen MERINTIS
20
1,85 s.d.
pimpinan kebangsaan dan menindak tegas terhadap pelanggaran
2,25
co
PERLU PENINGKATAN
1,00 s.d.
og
l
Kesenjangan indeks kebinekaan sekolah berdasarkan kelompok sosial
tm
ekonomi status dan kelompok wilayah.
n.h
me
TIDAK ADA KESENJANGAN ADA KESENJANGAN KESENJANGAN SANGAT TINGGI
ses
Tidak ada perbedaan indeks Ada kesenjangan indeks Kesenjangan sangat tinggi indeks
l-a
iklim kebinekaan baik iklim kebinekaan baik iklim kebinekaan baik berdasar
asi
berdasar kelompok sosial berdasar kelompok sosial kelompok sosial ekonomi maupun
n-h
ekonomi maupun antar ekonomi maupun antar antar wilayah urban dan rural.
wilayah urban dan rural. wilayah urban dan rural.
aia
RENTANG NILAI
ap
n-c
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84
ua
nd
d.9.1 TIDAK ADA PERBEDAAN
-pa
Kesenjangan Tidak ada perbedaan indeks iklim kebinekaan satuan pendidikan
Iklim Kebinekaan berdasarkan status sosial ekonomi.
ku
antar status
sosial ekonomi
/bu
ADA PERBEDAAN
Terdapat perbedaan indeks iklim kebinekaan satuan pendidikan
/06
Tidak ada perbedaan indeks iklim kebinekaan antar satuan pendidikan yang
iklim
og
(Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah urban indeks iklim
lya
kebinekaan kebinekaan lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang berada di wilayah urban.
antar
ina
willayah. (Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah urban indeks iklim
kebinekaan jauh lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang berada di
ps
wilayah rural. (Jika Negatif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah rural
htt
indeks iklim kebinekaan jauh lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang
berada di wilayah urban.
l
Iklim inklusivitas menyangkut bagaimana lingkungan sekolah menyikapi
tm
keragaman seperti perbedaan individu, identitas, maupun latar belakang
n.h
sosial-budaya.
me
ses
AKOMODATIF BERKEMBANG PERLU PENINGKATAN
l-a
Satuan pendidikan sudah Satuan pendidikan mulai Satuan pendidikan
asi
memiliki pengetahuan, sikap memiliki pengetahuan, sikap membutuhkan pengetahuan,
n-h
yang tepat, dan kemampuan yang tepat, dan kemampuan sikap yang tepat, dan
untuk melaksanakan praktik untuk melaksanakan praktik kemampuan untuk
aia
pembelajaran khusus pembelajaran khusus melaksanakan praktik
ap
bagi peserta didik dengan bagi peserta didik dengan pembelajaran khusus bagi
n-c
disabilitas. disabilitas. peserta didik dengan disabilitas.
ua
RENTANG NILAI
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25
nd 1,00 s.d. 1,84
-pa
ku
d.10.1 AKOMODATIF
/06
2,26 s.d.
Layanan Satuan pendidikan mengakui, menghargai, menerima, mendukung
disabilitas
3,00
dan merawat keragaman agama/kepercayaan dan budaya.
22
20
yang melingkupi Satuan pendidikan mengakui adanya keragaman agama/ 1,85 s.d.
pengetahuan kepercayaan dan budaya, tetapi tidak sepenuhnya menerima 2,25
co
tentang
PERLU PENINGKATAN
sp
disabilitas. 1,84
keragaman agama/kepercayaan dan budaya di sekolah.
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt
ap
n-c
d.10.2 AKOMODATIF
Layanan Satuan pendidikan sudah memiliki pengetahuan, sikap
ua
sekolah untuk
2,26 s.d.
yang tepat, dan kemampuan untuk melaksanakan praktik
nd
murid cerdas pembelajaran khusus bagi peserta didik dengan kecerdasan dan
3,00
dan bakat
-pa
bakat istimewa.
istimewa
ku
BERKEMBANG
Layanan
/bu
melingkupi 2,25
pembelajaran khusus bagi peserta didik dengan kecerdasan dan
pengetahuan bakat istimewa.
22
dan sikap
20
1,84
istimewa. pembelajaran khusus bagi peserta didik dengan kecerdasan dan
ot.
bakat istimewa.
sp
og
d.10.3 MENERIMA
na
2,26 s.d.
Sikap Terhadap Murid sudah menerima keberadaan murid disabilitas, sehingga
Disabilitas
3,00
lya
tentang aspek
afektif, kognitif, MENOLAK
ps
dan perilaku. Murid belum memiliki pandangan yang positif, sehingga merasa 1,00 s.d.
htt
l
tm
Kesenjangan iklim inklusivitas sekolah berdasarkan kelompok sosial ekonomi
n.h
status dan kelompok wilayah.
me
TIDAK ADA KESENJANGAN ADA KESENJANGAN KESENJANGAN SANGAT TINGGI
ses
l-a
Tidak ada perbedaan indeks Ada kesenjangan indeks Kesenjangan sangat tinggi indeks
asi
iklim inklusivitas baik iklim inklusivitas baik iklim inklusivitas baik berdasar
berdasar kelompok sosial berdasar kelompok sosial kelompok sosial ekonomi maupun
n-h
ekonomi maupun antar ekonomi maupun antar antar wilayah urban dan rural.
wilayah urban dan rural. wilayah urban dan rural.
aia
ap
RENTANG NILAI
n-c
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84
ua
nd
d.11.1 TIDAK ADA PERBEDAAN
-pa
Kesenjangan Tidak ada perbedaan indeks iklim inklusivitas satuan pendidikan berdasarkan
Iklim status sosial ekonomi.
ku
Inklusivitas
antar status
/bu
ADA PERBEDAAN
sosial ekonomi Terdapat perbedaan indeks iklim inklusivitas satuan pendidikan berdasarkan
/06
kelompok sosial. Terdapat perbedaan indeks iklim inklusivitas satuan pendidikan yang sangat
m/
Tidak ada perbedaan indeks iklim inklusivitas antar satuan pendidikan yang
iklim
og
(Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah urban indeks iklim
lya
inklusivitas inklusivitas lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang berada di wilayah urban.
antar kelompok
ina
(Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah urban indeks iklim
inklusivitas jauh lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang berada di
ps
wilayah rural. (Jika Negatif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah rural
htt
indeks iklim inklusivitas jauh lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang
berada di wilayah urban.
l
tm
n.h
Nilai kesenjanagan fasilitas satuan pendidikan berdasarkan kelompok sosial
me
ekonomi status dan kelompok wilayah.
ses
l-a
TIDAK ADA KESENJANGAN ADA KESENJANGAN KESENJANGAN SANGAT TINGGI
asi
n-h
Tidak ada perbedaan fasilitas Ada kesenjangan Kesenjangan sangat tinggi
literasi satuan pendidikan fasilitas literasi satuan fasilitas literasi satuan pendidikan
aia
baik berdasar kelompok pendidikan baik berdasar baik berdasar kelompok sosial
ap
sosial ekonomi maupun antar kelompok sosial ekonomi ekonomi maupun antar wilayah
n-c
wilayah urban dan rural. maupun antar wilayah urban dan rural.
urban dan rural.
RENTANG NILAI
ua
nd
-pa
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84
ku
/bu
/06
22
20
m/
co
ot.
sp
og
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt
n.h
Kesenjangan Tidak ada perbedaan fasilitas pembelajaran literasi satuan pendidikan
fasilitas literasi
me
berdasarkan status sosial ekonomi.
antar status sosial
ses
ekonomi ADA PERBEDAAN
l-a
Terdapat perbedaan fasilitas pembelajaran literasi satuan pendidikan
Kesenjangan
berdasarkan status sosial ekonomi.
asi
kepemilikan buku
dan akses lain SANGAT BERBEDA
n-h
yang berkaitan Terdapat perbedaan fasilitas pembelajaran literasi satuan pendidikan
aia
dengan literasi yang sangat tinggi berdasarkan status sosial ekonomi.
murid (baca, hitung,
ap
dll) berdasarkan
n-c
kelompok ekonomi.
wilayah (Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah urban fasilitas
/06
kepemilikan buku rural fasilitas pembelajaran literasi lebih tinggi daripada satuan pendidikan
20
murid (baca, hitung, (Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah urban fasilitas
ot.
dll) berdasarkan pembelajaran literasi jauh lebih tinggi daripada satuan pendidikan yang
kelompok wilayah.
sp
l
tm
n.h
Partisipasi warga sekolah.
me
Tingkat partisipasi orang tua dan peserta didik dalam pengelolaan sekolah.
ses
l-a
asi
n-h
aia
ap
n-c
ua
nd
-pa
ku
/bu
/06
22
20
m/
co
ot.
sp
og
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt
l
Satuan pendidikan telah Satuan pendidikan melibatkan Satuan pendidikan sangat
tm
melibatkan orang tua dan orang tua dan murid dalam terbatas melibatkan orang
n.h
murid baik dalam kegiatan beberapa kegiatan di satuan tua dan murid dalam
me
akademik maupun non- pendidikan khususnya berupa berbagai kegiatan di satuan
akademik secara keseluruhan kegiatan akademik dan atau pendidikan.
ses
di satuan pendidikan. non-akademik.
l-a
RENTANG NILAI
asi
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84
n-h
aia
ap
E.1.1 INKLUSIF
n-c
Partisipasi Satuan pendidikan melibatkan orang tua baik dalam kegiatan akademik
orang tua maupun non-akademik secara keseluruhan di satuan pendidikan.
ua
SELEKTIF
nd
Tingkat
-pa
keterlibatan Satuan pendidikan melibatkan orang tua dalam beberapa kegiatan di satuan
orang tua pendidikan khususnya berupa kegiatan akademik dan atau non-akademik.
ku
dalam proses
RESTRIKTIF
/bu
perencanaan,
pengembangan, Satuan pendidikan masih sangat terbatas melibatkan orang tua dalam
/06
aktivitas di
sekolah.
20
m/
E.1.2 INKLUSIF
co
Partisipasi murid Satuan pendidikan melibatkan peserta didik baik dalam kegiatan akademik
ot.
Tingkat
SELEKTIF
og
keterlibatan
Satuan pendidikan melibatkan peserta didik dalam beberapa kegiatan di
.bl
murid dalam
proses satuan pendidikan khususnya berupa kegiatan akademik dan atau non-
na
perencanaan, akademik.
lya
pengembangan,
RESTRIKTIF
mu
dan pelaksanaan
Satuan pendidikan masih sangat terbatas melibatkan peserta didik dalam
aktivitas di
berbagai kegiatan di satuan pendidikan.
ina
sekolah.
://a
ps
htt
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
m/
REPUBLIK INDONESIA
co
ot.
sp
og
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt