Anda di halaman 1dari 6

Nelsy Mariza Syahyuda : Desain

Ulang Perencanaan Sistem Plambing Gedung Energi


Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat.
Padang, 21 Juli 2018
Desain Ulang Perencanaan Sistem Plambing Gedung Energi Sumber Daya
dan Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat
Nelsy Mariza Syahyuda Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang
*penulis korespondensi Email : nelsymariza@gmail.com; Telp: 082392101421

ABSTRAK: Gedung Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera
Barat adalah gedung pelayanan pemerintahan Kota Padang. Demi meningkatkan kenyamanan
di lingkungan gedung maka diperlukannya merencanakan sistem plambing yang meliputi
sistem penyediaan air bersih, sistem penyaluran air buangan dan ven, sistem penyaluran air
hujan dan sistem pencegahan kebakaran. ESDM bertingkat 5 lantai dengan jumlah penghuni
sebesar 160 orang memerlukan air bersih sebesar 16 m3/hari. Kapasitas bak penampung air
bawah digunakan sebesar 26,6 m3, untuk bak air atas (Roof Tank) digunakan bak penampung
air sebasar 1,8 m3 pompa yang digunakan sebanyak 2 unit dengan daya poros pompa 5,24
Kw dan daya motor pompa 6,29 kW. Sistem penyaluran air buangan menggunakan sistem
terpisah sedangkan untuk ukuran pipa air bekas berkisar 40 mm – 65 mm serta untuk air
kotor berkisar 65 mm – 100 mm. Sistem ven yang digunakan adalah ven sirkit dan ven
tunggal untuk ukuran pipa berkisar 40 mm – 65 mm. Sistem penyaluran air hujan
menggunakan pipa tegak air hujan dan kemudian dialirkan ke saluran drainase gedung
menuju roil kota dengan ukuran pipa berkisar 3 – 4 inci. Sistem pencegahan pencegahan
kebakaran menggunakan sistem hidran tipe basah-otomatis pelayanan kelas II. Pompa yang
digunakan adalah diesel dan electric pump dengan daya poros pompa 7,57 kW dan daya
motor pompa 9 kW sedangkan jockey pump daya poros pompa 2,6 kW dan daya motor
pompa 3,1 kW. Total rencana anggaran biaya pada perencanaan sistem plambing Gedung
Energi Sumber Daya (ESDM) Sumbar adalah sebesar Rp 4.320.000.000,00.

Kata kunci : Sistem Plambing, Air Bersih, Air Buangan dan Ven, Air Hujan, Pencegahan
Kebakaran

PENDAHULUAN ESDM ini, maka salah satu upayanya adalah dengan


merancang sistem plambing yang baik dalam
Provinsi Sumatera Barat adalah salah satu lingkungan gedung, yang meliputi sistem penyedian
provinsi di Indonesia yang sedang berusaha air minum, sistem penyaluran air buangan dan ven,
mengoptimalkan peningkatan pembangunan kota. sistem pencegah kebakaran dan sistem penyaluran
Peningkatan ini memerlukan pembangunan gedung air hujan.
pada instansi-instansi yang ada. Salah satunya Sistem plambing yang tidak dirancang
adalah pembangunan gedung baru Energi Sumbr dengan baik akan membahayakan kesehatan
Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera manusia, memberikan banyak masalah operasi dan
Barat. perawatan mahal dan tidak efektif.
Gedung Energi Sumber Daya dan Mineral Menurut Soufyan M. Noerbambang dan
(ESDM) ini adalah gedung yang berfungsi sebagai Takeo Morimura (1993) sistem plambing gedung
kantor. Keberadaan gedung ini sangat penting. merupakan aspek yang sangat berpengaruh dalam
Gedung ini merupakan sarana dan akses dalam kesehatan, kenyaman dan kepuasan para pengguna
menunjang kinerja para karyawan gedung Energi gedung sehingga diperlukan suatu perancangan
Sumber Daya dan Mineral (ESDM) . Untuk sistem plambing. Dalam meningkatkan kualitas
meningkatkan kualitas sarana dan prasarana gedung sarana dan prasarana guna memberikan kenyamanan

Prodi Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang


Nelsy Mariza Syahyuda : Desain
Ulang Perencanaan Sistem Plambing Gedung Energi
Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat.
Padang, 21 Juli 2018

dan kepuasan kepada pengguna gedung dimana dan Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat,
dalam kondisi normal penggunanya tidak dihitung bedasarkan jumlah penghuni bagunan
memberikan bahaya potensial pada kesehatan dan jenis gedung. Rasio efektif untuk
manusia maka salah satu upayanya adalah dengan perkantoran 60-70% (Noerbambang dan
cara merancang sistem plambing yang baik pada Morimura, 1993). Populasi masing-masing
bagian dalam gedung dan lingkungan gedung ruangan dilihat bedasarkan KEPMEN PU
tempat bekerjamaupun permukiman yang meliputi No.10/Kpts/2000. Berikut ini perbandingan
sistem penyediaan air minum, sistem penyaluran air hasil evaluasi jumlah alat plambing yang
buangan dan ven, sistem pencegah kebakaran dan irencanakan (arsitek) dengan jumlah alat
sistem penyaluran air hujan plambing minimum (bedasarkan SNI 8153-
Terkait dengan hal tersebut di atas maka 2015) :
perlu diadakannya kegiatan perencanaan sistem
plambing untuk meningkatkan efisiensi kelancaran Tabel 1 Perbandingan Jumlah Alat Plambing
dalam pelaksanaan operasional pada gedung Eavauasi Vs Rancangan Arsitek
tersebut.
Melihat kondisi dan permasalahan yang
ada, maka penulis tertarik untuk membahasnya dan
mencari solusi dalam pemecahan masalah yang
diwujudkan dalam bentuk sebuah perencanaan
Sistem Plambing dengan judul : Desain Ulang
Perencanaan Sistem Plambing Gedung Energi
Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi
Sumatera Barat.

METODOLOGI PENELITIAN
Bedasarkan hitungan evaluasi alat plambing
Waktu Dan Tempat diperoleh jumlah alat plambing minimumnya harus
Penelitian ini dilakukan pada tanggal februari direncanakan sebanyak 75 buah alat plambing
sampai Agustus 2018 di Energi Sumber Daya dan sedangkan pada rancangan arsiek terdapat sebanyak
Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat. 63 alat plambing. Maka disimpulkan bahwa hasil
desain arsitek telah memenuhi alat plambing dari
Kerangka Metodologi hasil perhitungan evaluasi. Sehingga dalam
A. Pengumpulan Data perencanaan sistem plambing gedung Energi
a. Data hail Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi
1) Informasi sumber air baku dan Sumatera Barat ini mengacu pada hasil perhitungan
lokasi penyaluran air buangan evaluasi menurut SNI.
didapatkan dari tinjauan langsung
ke lapangan. B. Sistem Penyediaan Air Bersih
2) Data denah gedung Energi Sisem penyediaan air bersih gedung Energi
Sumber Daya dan Mineral Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi
(ESDM) yang diperoleh dari PT Sumatera Barat berasal dari Perusahaan Daerah
Rimbo Peraduan. Air Minum (PDAM) Kota Padang. Jenis pipa
B. Pengolahan Data yang digunakan pada pipa persil dan pipa
a. Sistem penyedian air bersih transmisi adalah jenis pipa GIP sedangkan pipa
b. Sistem penyaluran air buangan dan ven distribusi adalah jenis pipa PVC.
c. Penyaluran air hujan
d. Sistem pencegahan kebakaran 1. Ukuran Pipa
C. Detail Desain Berikut masing-masing ukuran pipa
D. Spesifikasi Teknis bedasarkan perhitungan :
E. RAB a. Pipa persil memilki diameter 20 mm
b. Pipa transmisi memiliki diameter 10
mm
HASIL DAN PEMBAHASAN c. Pipa distribusi horizontal memilki
diameter berkisar 13 mm – 20 mm
A. Evaluasi Jumlah Alat Plambing Desain Arsitek d. Pipa tegak distribusi memilki diameter
Evaluasi dari jumlah alat plambing yang berkisar 20 mm – 40 mm
digunakan pada gedung Energi Sumber Daya

Prodi Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang


Nelsy Mariza Syahyuda : Desain
Ulang Perencanaan Sistem Plambing Gedung Energi
Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat.
Padang, 21 Juli 2018

Salah satu contoh gambar detail jalur dan dan pompa booster. Berikut data pompa
detail isometric air bersih : bedasarkan perhitungan :
a. Pompa Transmisi
1) Jenis pompa : Sentrifugal
2) Jumlah pompa : 2 unit
3) Head pompa : 25,51 m
4) Laju aliran : 0,08 m3/menit
5) Daya poros pompa : 5,24 kW
6) Daya motor pompa : 6,29 kW
b. Pompa Booster
1) Head pompa : 11,93 meter
2) Laju aliran : 80 L/menit
3) Daya poros pompa : 2,44 kW
4) Daya motor pompa : 2,44 kW

5. Tangki
Sistem penyediaan air bersih gedung
Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM)
Provinsi Sumatera Barat dirancang
menggunakan sistem tangki atap. Pada
sistem tangki atap terdapat dua komponen
Gambar 1 Detail Jalur dan Detail Isometri Air
yaitu tangki bawah dan tangki atas. Tangki
Bersih
atas gedung Energi Sumber Daya dan
Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat
berjumlah 2 dengan kapasitas masing-
2. Headloss Pipa Distribusi
Pengaliran air menggunakan tangki atas masing 1,8 m3 sedangkan tangki bawah
perlu memperhatikan letak tangki atas atap memilki kapasitas 26,6 m3.
atau dengan suatu konstruksi khusus.
C. Sitem Penyaluran Air Buangan dan Ven
Penentuan bedasarkan jenis alat plambing
Sistem penyaluran air buangan gedung Energi
yang menuntut tekanan kerja tertinggi serta
tergantung dari besarnya headloss pipa Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi
distribusi. Sumatera Barat disesain menggunakan sistem
terpisah. Seluruh air bekas masuk sumur
resapan lalu ke roil kota sedangkan untuk air
3. Tinggi Tangki Atas
kotor masuk tangki bioseptik ke sumur resapan
Penentuan tinggi tangki atas didasarkan
baru ke roil kota. Diameter air buangan kategori
pada head yang tersedia. Dari hasil
perhitungan, head pada lantai 4 dan dack air bekas pada gedung Energi Sumber Daya dan
belum terpenuhi. Shingga posisi tangki atas Mineral (ESDM) Sumatera Barat berkisar 40
mm – 65 mm sedangkan untuk air kotor
harus berada pada ketinggian minimal
berkisar 65 mm – 100 mm. berikut merupakan
11,93 meter dan lantai atap untuk
salah satu contoh gamabr detail jalur air
memenuhi tekanan pada lantai 4 dan dack.
buangan dan ven lengkap dengan detail
Akan tetapi mengingat jika tangki atap
dinaikkan setinggi 11,93 dari lantai atap isometri.
dan ditinjaudari segi estetika juga keaman
tidak memungkin membuat menara tangki
atas setinggi 11,93 m, sehingga ditetapkan
untuk membuat tinggi dari tangki atas dari
lantai atap hanya 0,5 m dan kemudian
dipasang pompa bsster untuk memenuhi
besarnya head yang dibutuhkan.

4. Pompa
Pompa yang digunakan dalam sistem
peyediaan air bersih gedung Energi Sumber
Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi
Sumatera Barat meliputi pompa transmisi

Prodi Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang


Nelsy Mariza Syahyuda : Desain
Ulang Perencanaan Sistem Plambing Gedung Energi
Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat.
Padang, 21 Juli 2018

Tabel 4 Perhitungan Diameter Pipa Datar


Roof Drain

Tabel Perhitungan Diameter Pipa Tegak Air


Hujan

Gambar 2 Detail jalur dan Isometri Air


Buangan dan Ven

D. Sistem Penyaluran Air Hujan


Sistem penyaluran air hujan untuk gedung
Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM)
Provinsi Sumatera Barat ini berupa pipa tegak
air hujan yang kukurannya disesuaikan dengan
luas atap yang dilayaninya. Dalam penentuan
talang hujan gedung Energi Sumber Daya dan
Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat
diperlukan data curah hujan Kota Padang.
Curah hujan yang dipakai adalah curah hujan
Kota Padang sebasar 421 mm per jam (Data
Badan Pusat Statistik Kota Padang, 2018).
Untuk itu, harus dilakukan pengkoversian nlai
beban maksimum yang diijinkan.

Tabel 2 Beban Maksimum yang


diperbolehkan Untuk Diameter Pipa Datar
Air hujan Gambar 3 Pembagian Luas Atap

E. Sistem Pencegah Kebakaran


Sistem pencegahan kebakaran gedung Energi
Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi
Sumatera Barat direncanakan menggunakan
sistem pipa tegak dan slang kebakaran. Sesuai
dengan SNI 03-3989-2000 gedung Energi
Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi
Sumatera Barat
Tabel 3 Beban Maksimum yang
diperbolehkan Untuk Diameter Pipa Tegak KESIMPULAN DAN SARAN
Air Hujan
KESIMPULAN
Adapun kesimpuan yang didapatkan dari hasil
penelitiaan ini adalah sebagai beriku :
1. Sumber air bersih berasal dari Perusahaan Air
Minum (PDAM) Kota Padang. Sistem penydian
air bersih menggunakan siostem tangki atap,
dimana air ditampung terlebih dahulu di tangki
bawah kemudian dipompakan ke tangki atas

Prodi Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang


Nelsy Mariza Syahyuda : Desain
Ulang Perencanaan Sistem Plambing Gedung Energi
Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat.
Padang, 21 Juli 2018

dan didistribusian ke alat-alat plambing secara 3. Perencanaan sistem plambing sebaiknya dapat
gravitasi. tangki atas berkapasitas 1 m3 direncanakan dengan memakai sistem green
sedangkan kapasitas tangki bawah 26,6 m3. building agar lebih efisien.
Untuk menaikkan air dari tangki bawah e tangki .
atas digunakan pompa sentrifugal sebanyak 1
buah dengan masing-masing pompa DAFTAR PUSTAKA
mempunyai head sebesar 21,2 m, daya poros
pompa 5,24 Kw dan daya motor 6,29 kW. Badan Standarisasi Nasional. 2015. Sistem
Selain itu, pompa bosster digunakan untuk Plambing pada Bangunan Gedung-2015 SNI
melayani kekurangan tekanan pada lantai empat 8135:2015. Badan Standardisasi Naonal
dengan head sebesar 11,93 m, daya poros
pompa 2,44 kW dan daya motor pompa 4,62 Badan Standarisasi Nasional, 2000. Sistem
kW. Jenis pipa yang digunakan untuk transmisi Plambing-2000 sni 03-6481-2000. Badan
dan inlet adalah pipa GIP, sedangkan untuk Standarisasi Nasional
distribusi adalah pipa PVC;
2. Sistem penyaluran air buangan dirancang Badan Standarisasi Nasional 2000. Tata Cara
menggunakan sistem terpisah. Air kotor Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa
disalurkan ke biotech sedangkan untuk air Tegk dan Slang untuk Pencegahan Bahaya
bekas langsung ke sumur resapan dan Kebakaran pada Bangunan Gedung SNI 03-
disalurkan ke roil kota. 1745-2000. Badan Standarisasi Nasional
3. Sistem ven yang digunakan adalah sisten ven
tunggal dan sistem vent sirkit yang Badan Standarisasi Nasional 2000. Tata Cara
penempatanya tergantung pada perletakan alat Perencanaan dan Pemasangan Sistem
plambing; Sprinkler Otomatik untuk Pencegahan
4. Sistem penyaluran air hujan untuk Gedung Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) SNI 03-3989-2000. Badan Standarisasi
Provinsi Sumatera Barat berupa pipa tegak air Nasional
hujan dialirkan ke drainasi gedung yang
kemudian dialirkan ke roil kota; Dapertemen PU. 1987. Panduan Pemasangan
5. Gedung Energi Sumber Daya dan Mineral Sistem Hidran untuk Pencegahan Kebakaran
(ESDM) Provinsi Sumatera Barat tergolong pada Bangunan Rumah dan Gedung
bahaya kebakaran ringan klasifikasi D. Sistem
pipa tegak dan slang kebakaran. Tangki Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
penyediaan air untuk kebakaran dirancang 2013. Pengetahuan Bahan Plambing 1.
tergabng dengan tangki penyediaan air bersih. Dapertemen Pendidikan Nasional
Sistem pencegahan kebakaran ini dilengkapi
dengan jockey pump yang mempunyai daya Ervil Riko, dkk. 2015. Buku Panduan Penulisan dan
poros pompa sebesar 2,6 kW dan daya motor Ujian Skripsi. Sekolah Tinggi Teknologi
sebesar 3,1 kW. Selain itu, dilengkapi dengan Industri (STTIND) Padang
diesel pump dan electric pump yang
mempunyai daya poros pompa sebesar 7,57 kW Gordon C.D. 2008. Plumbing Skills Development
dan daya motor pompa sebesar 9 kW; for A Healthy Future. College: United
6. Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Kingdom
pekerjaan sistem plambing Gedung Enegi
Sumber Daya dan Mineal (ESDM) Provinsi Harold, Babbit E. 1960. Plumbing. Mc Graw Hill
Sumatera Barat adalah sebesar Rp Book Company Inc: Singapore
4.500.000.000,- (Empat Milyar Enam Ratus
Juta Rupiah) Morimuran dan Noerbambang. 1993. Perencanaan
dan Pemeliharaan Sistem Plambing. PT
SARAN Pradnya Paramita: Jakarta
Agar pelaksanaan pengembangan sistem
plambing gedung dapat berjalan dengan baik, maka Hermansyah, Muhammad Rezki. 2016.
perlu diperhatkan hal-hal sebagai berikut : Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air
1. Perencanaan sistem plambing sebaiknya dibuat Buangan Gedung Park View, Hotel dan
sesuai peraturan dan spesifikasi teknis yang Restoran. Itenas: Bandung
telah ditetapkan.
2. Perlu peninjauan dari segi teknis, ekonomis dan
estetika dalam perencanaan sistem plambing

Prodi Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang


Nelsy Mariza Syahyuda : Desain
Ulang Perencanaan Sistem Plambing Gedung Energi
Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat.
Padang, 21 Juli 2018

Kementerian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Teknis


Prasarana Rumah Sakit, Siestem Kebakaran
Aktif. Kementrian Kesehatan RI

Ketut Catur Budi Artayana. 2010. Perencanaan


Instalasi Air Bersih dan Air Kotor pada
Bangunan Gedung dengan Menggunakan
Sistem Pompa. Universitas Udayana:
Denpasar

Menteri Kesehatan 2010. Peraturan Menteri


Kesehatan Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum. Menteri
Kesehatan

Menteri Pekerjaan Umum 2008. Keputusan Menteri


Negara Pekerjaan Umum Nomor:
26/PRT/M/2008, Tentang Persyaratan Teknis
Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan. Menteri Pekerjaan
Umum

Racmad Kurniadi. 2009. Perencanaan Sistem


Plambing dan Sistem Fire Hydrant di
Gedung Tower “A” Apartemen Bersubsidi
Puncak Permai Surabaya. Institut Teknologi
Surabaya

Rizkie, Nuthfa. 2012. Pipa Vent. Universitas Negeri


Jakarta

Sistem Penyedian Air Dingin.


http://www.ilmutekniksipil.com/. Diakses 15
Oktober 2017

Suhardiyanto. 2016. Perancangan Sistem Plambing


Instalasi Air Bersih dan Buangan Pada
Pembangunan Gedung Perkantoran
Bertingkat Tujuh Lantai. Universitas Mercu
Buana: Jakarta

Tangki Bioseptik dan Grease Trap.


http://didikrouzi.wordpreaa.com/. Diakses
tangggal 15 Oktober 2017

Prodi Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

Anda mungkin juga menyukai