Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 11, No.

1, 2023: 245 - 254

Optimalisasi Penggunaan Pompa Untuk Sistem Penyaliran Tambang


PT. Hasindo Mineral Persada

Rachmat Ichwanudin1, Hendri Sutrisno1*, Fitriana Meilasari1, M. Khalid


Syafrianto1
1
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
*E-mail : hendry@enviro.untan.ac.id

Abstract

The drainage system is an effort to control runoff discharge. Runoff discharge if not managed
properly can cause flooding of the mining area. One of the efforts to control flooding is with a
pumping system. Pumping activities are to control the volume of water in the mining area, so that
excess water does not flood the mining area which can disrupt and even stop mining activities.
The purpose of this research is to analyze the optimization of the pumping system . The method
applied in this research is quantitative research with an empirical approach. The results obtained
in this study are (1) the actual discharge of the pump is 42.2852m 3/hour; (2) actual pump head
7.3218 m; (3) Pumping time of 41.85 hours with the need for 4 pumps; (4) Pump efficiency 21%;
(5) The results of optimizing the pump system: pump flow rate of 80m 3/hour, pump head of
10.3355 m, pumping time of 22.12 hours with the need for pump units, pump efficiency of
56.25%.
Keywords: Distribution System, Granite Mining, Pumping

Abstrak

Sistem penyaliran merupakan upaya pengedalian terhadap debit limpasan. Debit limpasan jika
tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan banjir area penambangan. Salah satu upaya
untuk pengendalian banjir dengan sistem pemompaan. Kegiatan pemompaan untuk
mengendalikan volume air di area penambangan, supaya air yang masuk dalam jumlah berlebih
tidak membajiri area penambangan yang dapat mengganggu bahkan menghentikan dari aktivitas
penambangan. Tujuan dari penelitian adalah analisis optimalisasi sistem pemompaan. Metode
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan empiris.
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah (1) debit aktual pompa 42,2852m3/jam; (2)
Head aktual pompa 7,3218 m; (3) Waktu pemompaan 41,85 jam dengan kebutuhan pompa 4; (4)
Efisiensi pompa 21%; (5) Hasil optimalisasi sistem pompa: debit pompa 80m 3/jam, head pompa
10,3355 m, waktu pemompaan 22,12 jam dengan kebutuhan pompa unit, efisiensi pompa 56,25%.
Kata Kunci: Pemompaan, Penambangan Batu Granit, Sistem Penyaliran

245
Submitted : 24-01-2023 Revised : 27-01-2023 Accepted : 31-01-2023
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 11, No. 1, 2023: 245 - 254

PENDAHULUAN
PT. Hansindo Mineral Persada merupakan perusahaan penambangan batu granit
yang terletak di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat (PT. Hansindo,
2011). PT. Hansindo Mineral Persada menerapkan sistem penyaliran mine dewatering
yaitu membiarkan air masuk ke lokasi penambangan kemudian terkumpul pada sump
kemudian dilakukan kegiatan pepompaan (Gautama, 2019). Sistem pompa dan pemipaan
merupakan salah satu dari kegiatan penyaliran tambang. Sistem pompa dan pemipaan
merupakan cara untuk mengendalikan volume air di area penambangan (Armelia et al.,
2020; Khusairi et al., 2018; Putra & Ariyanto, 2017; Riyanto, 2012). Sebagai alat untuk
memindahkan fluida dari lokasi satu ke lokasi lain melalui gaya mekanik, pompa adalah
salah satu sarana satu sarana penting dalam penyaliran tambang (Ranggatama & Pranoto,
2020; Siahaan et al., 2017). Perencanaan sistem pemompaan yang sesuai dapat membantu
mengatasi permasalahan air (Gultom et al., 2018; Kibriyanti et al., 2021). Sistem
pemipaan berguna untuk penyedia julang yang harus disediakan oleh pompa (Handayani
et al., 2015). Julang merupakan energi yang harus dimiliki pompa untuk mengalirkan
fluida dari satu lokasi ke lokasi lain(Wibowo et al., 2018). Debit pompa harus sesuai
dengan kebutuhan perusahaan agar tidak mengganggu aktivitas kegiatan penambangan
(Nauli et al., 2015; Riswan & Aditya, 2012).
Kondisi di lapangan menunjukan bahwa pompa yang digunakan hanya 1 unit dengan
kapasitas yang kecil. Ketika musim hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air yang
masuk ke area tambang juga tinggi. Hal tersebut menjadi masalah karena kapasitas sump
yang terbatas menyebabkan air dapat meluap dan membajiri area penambangan karena
upaya pemompaan yang dilakukan belum maksimal. Akibatnya kegiatan penambangan
dapat terganggu bahkan dapat menghentikan dari aktivitas penambangan. Upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan mengkaji terhadap optimalisasi sistem pemompaan.
Harapan dilakukan optimalisasi sistem pemompaan supaya permasalahan air yang ada
pada area penambangan dapat teratasi dan kegiatan penambangan dapat berjalan sesuai
rencana. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis optimalisasi sistem pemompaan di
PT. Hansindo Mineral Persada.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan empiris.
Tahapan penelitian yaitu persiapan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data serta
analisis.
A. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian dimulai dari studi literatur dan survei lokasi. Referensi pustaka
yang digunakan penelitian adalah jurnal, dokumen perusahaan, brosur, ebook serta buku.
Tujuan dari survei lokasi untuk mengetahui kondisi aktual untuk mendapat gambaran
tentang kondisi lapangan agar ssehingga dapat mempermudah dalam pengumpulan dan
analisis data.

B. Pengumpulan Data
Data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diambil
dari lokasi penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari PT. Hansindo Mineral
Persada.
1. Pengumpulan Data Primer
- Pengukuran Debit Pompa
Debit pompa aktual didapat dengan pengukuran secara manual saat mesin pompa
dihidupkan dengan mengukur panjang tembakan air yang keluar dari outline pompa
menggunakan bantuan alat flowbar sehingga mendapat nilai x dan y.

246
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 11, No. 1, 2023: 245 - 254

- Pengukuran Pipa
Pengukuran pipa untuk mengetahui seberapa panjang dan diameter pipa yang
digunakan oleh perusahaan. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan meteran dan
roll meter, hasil dari pengukuran untuk menghitung head total pompa.
2. Pengumpulan Data Sekunder.
- Data Spesifikasi Pompa dan Pipa
Data spesifikasi pompa serta pipa untuk mendapati head total pompa, dimana data-
data yang tidak dapat di lapangan dapat diperoleh dari pihak perusahaan atau mencari
informasi di brosur atau internet.
- Peta Layout Pemompaan
Peta layout pemompaan digunakan untuk mengetahui instalsi dan kondisi layout
pompa yang telah diterapkan oleh perushaan. Data informasi dari peta layout untuk
membantu dalam perhitungan head total pompa.

C. Pengolahan dan Analisis Data


Perhitungan sistem pemomaan adalah untuk menghitung debit aktual pompa, head
total pompa, waktu pemompaan, efisiensi pompa dan kebutuhan pompa. Tujuan dari
perhitungan ini untuk mengetahui optimalisasi dari sistem kerja pompa yang digunakan
oleh perusahaan, berikut perhitungan dari sistem pemompaan.
1. Debit Aktual Pompa
Perhitungan debit aktual bertujuan untuk mendapati berapa besar kapasitas aktual
pompa yang bekerja di lapangan. Data debit pemompaan didapatpengukuran di lokasi
dengan menggunakan flowbar. Data yang didapatmerupakan x dan y, data yang didapat
di lokasi dihitung menggunakan persamaan (Gautama, 2019):
Q = AV
𝜋𝑑 2 𝑥
Q= × 2𝑦 (1)
4
√𝑔

Keterangan:
Q = Debit aliran dalam pipa (m3/s)
V = Kecepatan aliran (m/s)
A = Luas penampang pipa (m2)
d = Diameter dalam pipa (m2)
x = Panjang lintasan arah horizontal (m)
y = Tinggi vertikal jatuh air (m)
g = Percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
2. Menghitung Head Total Pompa
Perhitungan head pompa bertujuan untuk mengetahui besar tekanan yang terjadi
pada pompa berdasarkan kapasitas aktual dari kerja pompa di lapangan, dari data head
pompa dapat diketahui optimalisasi kerja dari pompa. Berdasrkan debit aktula pompa,
data-data pengukuran di lapangan, spesifikasi pompa dan peta layout dari sistem
pemompaan, data-data tersebut diolah dengan persamaan head total pompa (Sepniko et
al., 2018):
H = hs + ∆hp + hf + hsv + hv (2)

Keterangan:
H = Head total pompa (m)
hs = Total head statis (m)
hv = Head kecepatan keluar (m)
247
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 11, No. 1, 2023: 245 - 254

hsv = Kerugian pada belokan (m)


hf = Kerugian head pada gesekan (m)
∆hp = Perbedaan head tekanan (m)
3. Menghitung Waktu Pemompaan
Untuk menghitung lamanya waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pemompaan
sump dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Endriantho & Ramli, 2013):
Volume air total (m3 )
Waktu yang dibutuhkan (jam) = m3
Kapasitas pompa (jam) (3)

Setelah mendapatkan waktu pemompaan maka selanjutnya di bagi dengan jam kerja
pompa dalam sehari, sehingga dapat diketahui berapa lama estimasi waktu pemompaan.
4. Kebutuhan Pompa
Kebutuhan pompa dihitung dengan membagi debit air total yang masuk ke tiap sump
(m /hari) dengan debit pemompaan aktual (m3/hari). Kebutuhan pompa didapat dengan
3

kebutuhan pompa dikurangi jumlah pompa eksisting (Kibriyanti et al., 2021).


Debit total air
Kebutuhan pompa = (4)
Debit pompa
5. Efisiensi Pompa
Efisiensi pompa merupakan pembandingan antara daya yang masuk dengan daya
yang dihasilkan oleh sebuah pompa. Semakin besar nilai efisiensi atau mendekati 100%
maka semakin baik kondisi atau performa sebuah pompa. Berikut persamaan perhitungan
efisiensi pompa (Gultom et al., 2018):
daya 𝑜𝑢𝑡
Efisiensi = ×100 % (5)
daya 𝑖𝑛
Daya hidraulik merupakan daya yang diperlukan untuk mengalirkan air secara
efektif yang diterima pompa (Gautama, 2019).
Ph = γ × g × H × Q (6)
Keterangan:
Ph = Daya hidraulik (Watt)
H = Head total pompa (m)
Q = Debit (m3/s)
γ = Berat jenis air (kg/m3)
Daya poros merupakan motor yang dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah pompa
agar menghasilkan daya untuk mengalirkan air atau daya hidraulik. Daya poros
bergantung ke efisiensi dari pompa (Gautama, 2019).
Ph
Ps = (7)
η
Keterangan:
Ps = Daya poros (kW)
Ph = Daya hidraulik (kW)
η = Efisiensi pompa
Hasil perhitungan sistem pompa yang digunakan dengan melakukan perhitungan
debit aktual pompa, head total pompa, waktu pemompaan, kebutuhan pompa, dan
efisiensi pompa (Riswan & Aditya, 2012). Kemudian dilakukan analisis apakah sistem
pemopaan sudah bekerja secara optimal atau belum, jika belum perlunya rekomendasi
terhadap optimaslisasi sistem pemompaan agar masalah air yang masuk ke dalam area
penambangan dapat teratasi

248
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 11, No. 1, 2023: 245 - 254

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis optimalisasi pompa berdasarkan debit aktual pompa, nilai head total,
efiseinsi pompa, waktu pemompaan dan kebutuhan pompa (Riswan & Aditya, 2012).
A. Perhitungan Debit Aktual Pompa, Head Pompa dan Efisiensi Pompa
Data-data yang diperoleh dari hasil pegukuran langsung di lapangan serta data
spesfikasi pompa yang telah di peroleh kemudian dilakukan pengolahan.
Diketahui:
• Jenis pompa : Pompa hisap
• Tipe pompa : NS-100
• Power : 6 HP
• Diameter dalam pipa : 0,1016 m
• Waktu kerja pompa : 12 jam
• Debit (spesifikasi) : 86 m3/jam
• Head (spesifikasi) : 16 m
• Jenis pipa : Pipa PVC (koefisien = 130)
• Panjang pipa : 52 m
• Diameter pipa : 0,1016 m
• Debit aliran : 0,0117 m3/s
• Belokan pada pipa : 37° dan 39°
• Elevasi inlet pipa : 13 m
• Elevasi outlet pipa : 18 m
Tabel 1. Hasil Perhitungan Debit Aktual
Pengukuran x y d A V Q Q
(n) (m) (m) (m) (m2) (m/s) (m3/s) (m3/jam)
1 0,36 0,3 0,1016 0,0081 1,4549 0,0118 42,4424
2 0,37 0,3 0,1016 0,0081 1,4953 0,0121 43,6213
3 0,39 0,3 0,1016 0,0081 1,5762 0,0128 45,9792
4 0,37 0,3 0,1016 0,0081 1,4953 0,0121 43,6213
5 0,37 0,3 0,1016 0,0081 1,4953 0,0121 43,6213
6 0,37 0,3 0,1016 0,0081 1,4953 0,0121 43,6213
7 0,37 0,3 0,1016 0,0081 1,4953 0,0121 43,6213
8 0,35 0,3 0,1016 0,0081 1,4145 0,0115 41,2634
9 0,36 0,3 0,1016 0,0081 1,4549 0,0118 42,4424
10 0,35 0,3 0,1016 0,0081 1,4145 0,0115 41,2634
11 0,34 0,3 0,1016 0,0081 1,3741 0,0111 40,0844
12 0,35 0,3 0,1016 0,0081 1,4145 0,0115 41,2634
13 0,35 0,3 0,1016 0,0081 1,4145 0,0115 41,2634
14 0,34 0,3 0,1016 0,0081 1,3741 0,0111 40,0844
15 0,34 0,3 0,1016 0,0081 1,3741 0,0111 40,0884
Jumlah (∑) (m3/jam) 634,277
∑ 634,277
Rata-rata (𝐱̅) (m3/jam) = x̅ = n = = 42,2852 m3/jam
15

249
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 11, No. 1, 2023: 245 - 254

Untuk hasil perhitungan head pompa total dengan nilai 7,3218.


Tabel 2. Hasil Perhitungan Head Total Pompa
Jenis Head Nilai (m)
hs 6
∆hp 0,0073
hf 1,19
hsv 0,0181
hv 0,1064
Total 7,3218

Berdasarkan hasil perhitungan debit aktual pompa di lapangan diketahui rata-rata


dari pemompaan sebesar 42,2852 m3/jam (Tabel 1). Sementara itu dari hasil perhitungan
debit aktual di lapangan diperoleh head minimum yang bekerja pada pompa sebesar
7,3128 m(Tabel 2). Head yang kecil mempengaruhi terhadap debit yang dihasilkan.
Perbandingan nilai debit dan head pompa dapat diketahui efisiensi pompa yang bekerja
di lapangan sebesar 21 %.
Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan debit aktual pompa yang dihasilkan lebih
kecil dari debit di spesifikasi pompa. Hal tersebut diakibatkan beberapa faktor seperti usia
pompa, tipe pipa dan head tidak sesuai dengan spesifikasi pompa (Wibowo et al., 2018).
Pompa tidak dapat bekerja secara optimum dikarenakan nilai head tidak sesuai dengan
spesifikasi pompa dan kondisi pompa yang buruk dapat mempengaruhi dari
pengoptimalan kerja pompa. Pengaruh optimalisasi pompa sangat berpengaruh terhadap
waktu dan kebutuhan pompa (Riswan & Aditya, 2012). Maka dari itu perlunya
pengoptimalan sistem pemompaan agar debit yang dihasilkan dapat sesuai dengan
spesifikasi pompa.
Debit dan head yang kecil mempengaruhi terhadap waktu pengeringan dan
kebutuhan pompa yang diperlukan dalam kegiatan pemompaan (Kibriyanti et al., 2021).
Waktu pemompaan yang panjang dapat mempengaruhi terhadap umur dan kinerja dari
pompa. Semakin lama durasi pompa bekerja maka umur pompa juga semakin kecil.
Semantara itu kebutuhan pompa yang banyak akan mempengaruhi terhadap biaya yang
dikeluarkan semakin besar. Penentuan debit dan head pompa yang sesuai dapat
membantu dalam pemilihan pompa yang sesuai kebutuhan (Wirmanto et al., 2019).
Instalasi dalam sistem pemompaan dapat mempengaruhi debit dan head pompa.
Semakin panjang dan tinggi instalasi sistem pemompaan dapat mempengaruhi debit,
karena semakin tinggi dan jauh instalasi sistem pemompaan maka semakin besar juga
energi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan air (Gautama, 2019).

250
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 11, No. 1, 2023: 245 - 254

Sumber: ((PT. Hansindo, 2011))


Gambar 1. Peta Layout Pemompaan PT. Hansindo Mineral Persada

251
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 11, No. 1, 2023: 245 - 254

B. Perhitungan Waktu Pemompaan dan Kebutuhan Pompa


Perhitungan waktu pemompaan volume air aktual pada sump Persamaan 3.
Volume yang harus dibuang
Waktu yang dibutuhkan =
Debit aktual pompa
1.769,76 m3
=
42,2852 m3/jam
= 41,85 jam
Perhitungan kebutuhan pompa dengan Persamaan 4.
Debit total air
Kebutuhan pompa =
Debit pompa
1.769,76 m3
Kebutuhan pompa =
507,4224 m3/hari
Kebutuhan pompa = 3,48 pompa ≈ 4 pompa
Berdasarkan hasil perhitungan waktu pemompaan diketahui waktu yang dibutuhkan
untuk mengeluarkan terhadap air limpasan yang masuk selama 41,85 jam atau 4 hari kerja
pompa. Waktu pemompaan yang cukup panjang berdampak terhadap efisiensi
pemompaan karena jika kondisi pompa yang tidak bekerja dengan optimal maka waktu
pemompaan akan bertambah (Riswan & Aditya, 2012).
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan pompa diperlukan 4 unit pompa untuk
dapat menangani air limpasan yang masuk. Kebutuhan pompa yang banyak dapat
mempengaruhi terhadap biaya yang di keluarkan serta manajemen pompa yang banyak
dapat mempengaruhi terhadap maintance alat (Ranggatama & Pranoto, 2020).
Rekomendasi diberikan untuk mengoptimalkan kinerja pompa serta untuk
mengantisipasi agar area penambangan tidak mengalami banjir. Berdasarkan perhitungan
dan analisis diketahui debit pompa yang kecil menyebabkan kinerja pompa yang bekerja
juga kecil sehingga penangan air yang masuk belum optimal, dari waktu pemompaan
yang panjang dan kebutuhan pompa tambahan yang cukup banyak menjadi pertimbangan
terhadap pengotimalan sistem pemompaan yang ada. Supaya sistem pemompaan dapat
berjalan optimal peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut.

C. Pengoptimalisasi Sistem Pemompaan


Pengoptimalan sistem pemompaan dilakukan untuk meningkatkan kinerja pompa
berdasarkan spesifikasi pompa dengan penentuan debit dan head yang sesuai dengan
kebutuhan. Pembelian unit baru berdasarkan pertimbangan efisiensi pompa sudah kecil
serta umur alat yang sudah lama mendasari peneliti melaksanakan rekomendasi ini. Untuk
analisis sistem pemompaan yang direncanakan berdasarkan debit dan head rencana
sebagai berikut.
Debit rencana pompa = 80m3/jam
Hasil perhitungan head total pompa berdasarkan debit rencana = 10,355 m
Maka efisiensi kerja pompa sebesar 56,25%
Perhitungan waktu pemompaan.
Volume yang harus dibuang
Waktu yang dibutuhkan =
Debit aktual pompa
1.769,76 m3
=
80 m3 /jam
= 22,12 jam

252
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 11, No. 1, 2023: 245 - 254

Perhitungan kebutuhan pompa setelah maintance.


Debit total air
Kebutuhan pompa =
Debit pompa
1.769,76 m3
Kebutuhan pompa =
960 m3/hari
Kebutuhan pompa = 1,84 pompa ≈ 2 pompa
Berdasarkan hasil analisis rekomendasi sistem pemompaan hasil rekomendasi debit
pompa direncankan menjadi 80m3/jam dan head total pompa menjadi 10,355, maka
efisiensi pompa meningkat menjadi 56,25%, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
memompa mengeluarkan air selama ± 22,12 jam atau 2 hari kerja pompa dan kebutuhan
pompa tambahan yang diperlukan hanya 2 unit pompa. Hasil dari pengotimalan sistem
pemompaan diketahui lebih efisien dari segi waktu dan kebutuhan tambahan unit pompa.
Diharapkan dengan cara pengoptimalisasi sistem pemompaan dapat mengatasi
permasalahan sistem penyaliran tambang di PT. Hansindo Mineral Persada.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil analisis sistem pemompaan di perusahaan menunjukkan debit aktual pompa sebesar
42,2852 m3/jam, head minimum sebesar 7,0453 m, efisensi pompa sebesar 21%, waktu
pemompaan selama 41,85 jam atau 4 hari kerja pompa, dengan 4 unit pompa. Setelah
dilakukan pengoptimalan dengan pebelian unit baru debit rencana pompa menjadi
80m3/jam, head total pompa sebesar 10,3355, efisiensi pompa menjadi 56,25%, waktu
pemompaan menjadi selama 22,12 jam atau 2 hari kerja pompa dengan 2 unit pompa.

B. Saran
Salah satu upaya untuk pengendalian banjir dengan sistem pemompaan. Kegiatan
pemompaan untuk mengendalikan volume air di area penambangan, supaya air yang
masuk dalam jumlah berlebih tidak membajiri area penambangan yang dapat
mengganggu bahkan menghentikan dari aktivitas penambangan.

DAFTAR PUSTAKA
Armelia, Y., Asyik, M., Syarifuddin, & Wijaya, M. (2020). Perencanaan Ulang Dimensi
Sump Dan Pompa Pada Sump A Di PT. Buana Eltra. Jurnal Pertambangan,
4(2), 114–120. http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP/article/view/40
Endriantho, M., & Ramli, M. (2013). Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang Terbuka
Batubara. 09(01), 29–40.
https://geologiunhas.files.wordpress.com/2017/08/vol-09-no-1.pdf
Gautama, R. S. (2019). Sistem Penyaliran Tambang. ITB Press.
Gultom, R., Yusuf, M., & Abro, M. A. (2018). Evaluasi Kapasitas Pemompaan Dalam
Sistem Penyaliran Pada PIT 1 Timur Penambangan Banko Barat PT. Bukit Asam
(Persero), Tbk, Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Jurnal Pertambangan, 2(1),
1–8. https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/mining/article/view/5765/3140
Handayani, M. R., Nurhakim, N., Mustofa, A., & Maghribi, S. (2015). Studi Kinerja
Pompa Multiflow 420 Pada Sump Hw Barat PT Sapta Indra Sejati Job Site Adaro
Mining Operation (Admo), Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Jurnal
GEOSAPTA, 1(01), 19–20. https://doi.org/10.20527/jg.v1i01.738

253
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 11, No. 1, 2023: 245 - 254

Khusairi, A. R., Kasim, T., & Yunasril. (2018). Kajian Teknis Sistem Penyaliran
Tambang pada Tambang Batubara Nusa Alam Lestari, Terbuka PT Sinamar,
Kenagarian Asam Jujuhan, Kecamatan Dharmasraya. Jurnal Bina Tambang,
3(3), 1202–1212.
Kibriyanti, U. N., Nirmala, A., & Meilasari, F. (2021). Kajian Teknis Sistem Penirisan
Tambang Batubara PT. Bhumi Rantau Energi Kabupaten Tapin Provinsi
Kalimantan Selatan. JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 8(2), 1–9.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26418/jelast.v8i2.48671
Nauli, F., Paramita, C., Lewier, S. E., & Firaz, M. F. (2015). Rancangan Sistem
Penyaliran Pada Tambang Batubara Air Laya Tanjung Enim Sumatera Selatan.
In D. Sugati, S. Kadiman, & A. Setyawan (Eds.), Prosiding Seminar Nasional
ReTII ke-10 (Issue 1, pp. 262–268). STTNAS Yogyakarta.
PT. Hansindo. (2011). Dokumen Studi Kelayakan PT. Hansindo Mineral Persada.
Putra, A. Y. U., & Ariyanto. (2017). Kajian Tekniks Optimalisasi Pompa Pada Sistem
Penyalian Tambang Bawah Tanah Di PT Cibaliung Sumber Daya Provinsi
Banten. In D. Sugati, S. Kadiman, & A. Setyawan (Eds.), Prosiding seminar
nasional ReTII ke-10 (Vol. 1, pp. 215–225). STTNAS Yogyakarta.
Ranggatama, G., & Pranoto, H. (2020). Analisis Perancangan Pompa Sentrifugal pada
Perancangan Shower Tester Booth di PT X. Jurnal Teknik Mesin, 9(1), 88–95.
https://doi.org/10.22441/jtm.v9i2.4921
Riswan, & Aditya, D. (2012). Analisis Kebutuhan Pompa pada Sistem Penyaliran
Tambang Terbuka dengan Persamaan Material Balance (Studi Kasus pada PT
TIA). Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA …, 9(1), 66–75.
https://doi.org/.org/10.20527/flux.v9i1.3135
Riyanto, T. (2012). Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang Di Tambang Batubara
PT. Gorby Putra Utama Musi Rawas Sumatera Selatan [UPN]. In UVN.
http://repository.upnyk.ac.id/id/eprint/3436
Sepniko, R., Murad, M., & Anaperta, Y. M. (2018). Kajian Teknis Sistem Penyaliran
Tambang Terbuka pada Penambangan Batubara Blok B PT Minemex Indonesia
Desa Talang Serdang Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun Provinsi
Jambi. Bina Tambang, 3(4), 1456–1470.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mining/article/view/102253
Siahaan, R., Alam, P. N., & Mutia, F. (2017). Evaluasi Teknis Sistem Penyaliran
Tambang Studi Kasus: PT. Bara Energi Lestari Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian, 1(1), 30–37.
https://jim.unsyiah.ac.id/BUMI/article/view/4718
Wibowo, Y. G., Zahar, W., MZ, N., & Maryani, A. T. (2018). Studi Kasus Perencanaan
Pompa Pada Tambang Terbuka Pit Donggang Utara Blok 32,PT Buana Bara
Ekapratama. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 10(2), 115–124.
https://doi.org/10.20885/jstl.vol10.iss2.art4
Wirmanto, Kasim, T., & MS, M. (2019). Perencanaan Teknis Dan Anggaran Biaya
Sistem Penyaliran Tambang Pada Tambang Terbuka Batu Andesit PT. Anshar
Terang Crushindo Pangkalan Kabupaten 50 Kota Provinsi Sumatera Barat.
Jurnal Bina Tambang, 4(1), 414–423.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mining/article/view/103655

254

Anda mungkin juga menyukai