Anda di halaman 1dari 5

SISTEM AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

3.5 PIHAK TERKAIT


Pihak-pihak terkait dalam sistem akuntansi beban dan belanja antara lain:
a. Bendahara Pengeluaran SKPD, yang memiliki tugas menyiapkan dan mencatat dokumen
atas transaksi tunai belanja SKPD.
b. Bendahara Pengeluaran PPKD, yang memiliki tugas menyiapkan dan mencatat dokumen
transaksi tunai belanja PPKD.
c. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) dan Pejabat Penatausahaan
Keuangan PPKD (PPK-PPKD), yang memiliki tugas melakukan proses akuntansi belanja
yang dimulai dari jurnal sampai dengan penyajian laporan keuangan SKPD dan laporan
keuangan PPKD.
d. Bendahara Umum Daerah, yang memiliki tugas mencatat dokumen transaksi tunai
belanja PPKD.

3.5.1 AKUNTANSI PENGAKUAN BEBAN DAN BELANJA SKPD


Beban merupakan kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurang kekayaan
bersih/ekuitas. Beban diakui pada saat terjadi penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Belanja diakui pada saat:
 Terjadinya pengeluaran dari RKUD.
 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran (Uang Persediaan/Ganti
Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan atau UP/GU/TU) pengakuannya
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran (SPJ) tersebut disahkan
oleh PA/KPA.
 Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum dan
kebijakan akuntansi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Akuntansi beban pada SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD. Sistem dan prosedur akuntansi
beban pada SKPD meliputi:
a. Beban Pegawai
b. Beban Persediaan
c. Beban Jasa
d. Beban Pemeliharaan
e. Beban Perjalanan Dinas
f. Beban Penyusutan
g. Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dan
h. Beban Lain-lain.
Pencatatan atas masing-masing beban tersebut dengan menggunakan asumsi pendekatan
mekanisme LS dan UP/GU/TU.

3.5.1.1 Akuntansi Beban Pegawai dan Belanja Pegawai SKPD


Beban pegawai merupakan pengeluaran untuk kompensasi terhadap
pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang dibayarkan kepada
pegawai di lingkungan SKPD Pemerintah Daerah dalam maupun luar negeri
baik kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil dan pegawai yang
dipekerjakan oleh Pemerintah Daerah yang belum berstatus PNS sebagai
imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan termasuk pembayaran
honorarium kegiatan kepada non pegawai dan pemberian hadiah atas
kegiatan tertentu terkait dengan suatu prestasi, kecuali pekerjaan yang
berkaitan dengan pembentukan modal.

Asumsi LS
Apabila pengakuan beban pegawai berdasarkan dokumen
pengeluaran/ transfer langsung dari Kas Daerah/BUD ke pegawai
maka pencatatannya menggunakan asumsi LS. Pengeluaran/transfer
langsung dari Kas Daerah/BUD ke pegawai menggunakan dokumen
SP2D-LS. PPK-SKPD mencatat pengakuan beban pegawai tersebut
dengan melakukan penjurnalan pada Buku Jurnal.
Dokumen sumber untuk mencatat beban pegawai adalah SP2D-LS, dengan
jurnal sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 9.1.x.xx.xx.xxx Beban Pegawai .... xxx
3.1.3.xx.xx.xxx RK PPKD xxx

dan
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 5.1.x.xx.xx.xxx Belanja Pegawai .... xxx
0.0.0.00.00 Perubahan SAL xxx

Asumsi UP/GU/TU
Apabila pengakuan beban pegawai diakui berdasarkan pengeluaran
melalui Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu
maka pencatatannya menggunakan asumsi UP/GU/TU. Dokumen
sumber untuk mencatat adalah dokumen Pengesahan SPJ. PPK-SKPD
mencatat pengakuan beban pegawai tersebut dengan melakukan
penjurnalan pada Buku Jurnal sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 9.1.1.xx.xx.xxx Beban Pegawai .... xxx
1.1.1.03.01.001 Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

dan
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 5.1.x.xx.xx.xxx Belanja Pegawai .... xxx
0.0.0.00.00 Perubahan SAL xxx

3.5.1.2. Akuntansi Beban Persediaan dan Belanja Barang dan Jasa SKPD
Beban persediaan merupakan bagian dari beban barang dan jasa.
Beban persediaan adalah beban yang diakui oleh SKPD di lingkungan
Pemerintah Daerah atas pembeliaan/pengadaan barang yang bersifat
pakai habis atau untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat.
Beban persediaan yang menjadi kebutuhan di level SKPD antara lain
berupa bahan pakai habis (misalnya ATK, alat listrik), bahan material,
dan bahan-bahan lainnya.
Asumsi: Pencatatan atas beban persediaan menggunakan Metode
Periodik dan Pendekatan Beban

Asumsi LS
Apabila pengakuan beban persediaan terjadi melalui mekanisme
Kontrak/Surat Perjanjian Kerjasama (SPK)/Berita Acara Serah Terima
(BAST) maka PPK-SKPD mencatat pengakuan beban persediaan
berdasarkan dokumen Kontrak/Surat Perjanjian Kerjasama
(SPK)/Berita Acara Serah Terima (BAST) tersebut. PPKSKPD mencatat
pengakuan beban persediaan tersebut dengan melakukan penjurnalan
pada Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 1.1.3.xx.xx.xxx Beban Persediaan .... xxx
2.1.x.xx.xx.xxx Utang Belanja Persediaan .... xxx

Saat terjadi pembayaran beban persediaan oleh Kas Daerah/BUD,


PPK-SKPD mencatat pembayaran beban persediaan tersebut
berdasarkan dokumen SP2DLS. PPK-SKPD mencatat pengakuan beban
persediaan tersebut dengan melakukan penjurnalan pada Buku Jurnal
sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 2.1.x.xx.xx.xxx Utang Belanja Persediaan .... xxx
3.1.3.xx.xx.xxx RK PPKD xxx
dan
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 5.2.x.xx.xx.xxx Belanja Barang .... xxx
0.0.0.00.00 Perubahan SAL xxx

Asumsi UP/GU/TU
Apabila beban persediaan terjadi akibat pengeluaran melalui
Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu maka
pengakuan beban persediaan diasumsikan menggunakan UP/GU/TU.
PPK-SKPD mencatat pengakuan beban persediaan berdasarkan pada
dokumen Pengesahan SPJ. Pencatatan pengakuan beban persediaan
di Buku Jurnal dilakukan sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 9.1.x.xx.xx.xxx Beban Persediaan .... xxx
1.1.1.03.01.001 Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

dan

Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit


xxx 5.1.x.xx.xx.xxx Belanja Barang .... xxx
0.0.0.00.00 Perubahan SAL xxx

Saat akhir periode pelaporan/tahun anggaran yang berkenaan, PPK-


SKPD mencatat sisa persediaan berdasarkan metode periodik melalui
perhitungan fisik (stock opname). Dokumen sumber pencatatan sisa
persediaan adalah Berita Acara Stock Opname. Pencatatan
penyesuaian sisa persediaan di Buku Jurnal dilakukan sebagai berikut:

Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit


xxx 1.1.3.xx.xx.xxx Persediaan xxx
9.1.x.xx.xx.xxx Beban Persediaan xxx

Beban persediaan menggunakan Metode Perpetual dan


Pendekatan Pencatatan atas Pendekatan Aset.

Asumsi LS
Apabila pengakuan persediaan terjadi melalui mekanisme
Kontrak/Surat Perjanjian Kerjasama (SPK)/Berita Acara Serah Terima
(BAST) maka PPK-SKPD mencatat pengakuan persediaan berdasarkan
dokumen Kontrak/Surat Perjanjian Kerjasama (SPK)/Berita Acara
Serah Terima (BAST) tersebut. PPKSKPD mencatat pengakuan
persediaan tersebut dengan melakukan penjurnalan pada Buku Jurnal
dengan jurnal sebagai berikut:

Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit


xxx 1.1.3.xx.xx.xxx Persediaan .... xxx
2.1.x.xx.xx.xxx Utang Belanja Persediaan .... xxx

Saat terjadi pembayaran persediaan oleh Kas Daerah/BUD, PPK-SKPD


mencatat pembayaran persediaan tersebut berdasarkan dokumen
SP2D-LS. PPK-SKPD mencatat pengakuan persediaan tersebut dengan
melakukan penjurnalan pada Buku Jurnal sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 2.1.x.xx.xx.xxx Utang Belanja Persediaan .... xxx
3.1.3.xx.xx.xxx RK PPKD xxx
dan
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 5.1.x.xx.xx.xxx Belanja Barang .... xxx
0.0.0.00.00 Perubahan SAL xxx

Asumsi UP/GU/TU
Apabila persediaan terjadi akibat pengeluaran melalui Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu maka pengakuan
persediaan diasumsikan menggunakan UP/GU/TU. PPK-SKPD mencatat
pengakuan persediaan berdasarkan pada dokumen Pengesahan SPJ.
Pencatatan pengakuan persediaan di Buku Jurnal dilakukan sebagai
berikut:
Tgll Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 1.1.3.xx.xx.xxx Persediaan .... xxx
1.1.1.03.01.001 Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
dan
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 5.1.x.xx.xx.xxx Belanja Barang .... xxx
0.0.0.00.00 Perubahan SAL xxx

Saat pemakaian persediaan, PPK-SKPD mencatat pemakaian


persediaan berdasarkan bukti memorial. Pencatatan pemakaian
persediaan di Buku Jurnal dilakukan sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 9.1.x.xx.xx.xxx Beban Persediaan xxx
1.1.3.xx.xx.xxx Persediaan xxx

Saat akhir periode pelaporan/tahun anggaran yang berkenaan, PPK-SKPD


melakukan penyesuaian atas sisa persediaan melalui perhitungan fisik (stock
opname). Dokumen sumber pencatatan penyesuaian sisa persediaan
adalah Berita Acara Stock Opname (BASO). Pencatatan penyesuaian
sisa persediaan di Buku Jurnal dilakukan sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 1.1.3.xx.xx.xxx Persediaan xxx
9.1.x.xx.xx.xxx Beban Persediaan xxx
Jika Nilai Persediaan Berdasarkan Perhitungan Fisik Lebih Besar dari Saldo Buku Persediaan
Atau
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 9.1.x.xx.xx.xxx Beban Persediaan xxx
1.1.3.xx.xx.xxx Persediaan xxx
Jika Nilai Persediaan Berdasarkan Perhitungan Fisik Lebih Kecil daripada Saldo Buku
Persediaan

Anda mungkin juga menyukai