Asumsi LS
Apabila pengakuan beban pegawai berdasarkan dokumen
pengeluaran/ transfer langsung dari Kas Daerah/BUD ke pegawai
maka pencatatannya menggunakan asumsi LS. Pengeluaran/transfer
langsung dari Kas Daerah/BUD ke pegawai menggunakan dokumen
SP2D-LS. PPK-SKPD mencatat pengakuan beban pegawai tersebut
dengan melakukan penjurnalan pada Buku Jurnal.
Dokumen sumber untuk mencatat beban pegawai adalah SP2D-LS, dengan
jurnal sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 9.1.x.xx.xx.xxx Beban Pegawai .... xxx
3.1.3.xx.xx.xxx RK PPKD xxx
dan
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 5.1.x.xx.xx.xxx Belanja Pegawai .... xxx
0.0.0.00.00 Perubahan SAL xxx
Asumsi UP/GU/TU
Apabila pengakuan beban pegawai diakui berdasarkan pengeluaran
melalui Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu
maka pencatatannya menggunakan asumsi UP/GU/TU. Dokumen
sumber untuk mencatat adalah dokumen Pengesahan SPJ. PPK-SKPD
mencatat pengakuan beban pegawai tersebut dengan melakukan
penjurnalan pada Buku Jurnal sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 9.1.1.xx.xx.xxx Beban Pegawai .... xxx
1.1.1.03.01.001 Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
dan
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 5.1.x.xx.xx.xxx Belanja Pegawai .... xxx
0.0.0.00.00 Perubahan SAL xxx
3.5.1.2. Akuntansi Beban Persediaan dan Belanja Barang dan Jasa SKPD
Beban persediaan merupakan bagian dari beban barang dan jasa.
Beban persediaan adalah beban yang diakui oleh SKPD di lingkungan
Pemerintah Daerah atas pembeliaan/pengadaan barang yang bersifat
pakai habis atau untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat.
Beban persediaan yang menjadi kebutuhan di level SKPD antara lain
berupa bahan pakai habis (misalnya ATK, alat listrik), bahan material,
dan bahan-bahan lainnya.
Asumsi: Pencatatan atas beban persediaan menggunakan Metode
Periodik dan Pendekatan Beban
Asumsi LS
Apabila pengakuan beban persediaan terjadi melalui mekanisme
Kontrak/Surat Perjanjian Kerjasama (SPK)/Berita Acara Serah Terima
(BAST) maka PPK-SKPD mencatat pengakuan beban persediaan
berdasarkan dokumen Kontrak/Surat Perjanjian Kerjasama
(SPK)/Berita Acara Serah Terima (BAST) tersebut. PPKSKPD mencatat
pengakuan beban persediaan tersebut dengan melakukan penjurnalan
pada Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 1.1.3.xx.xx.xxx Beban Persediaan .... xxx
2.1.x.xx.xx.xxx Utang Belanja Persediaan .... xxx
Asumsi UP/GU/TU
Apabila beban persediaan terjadi akibat pengeluaran melalui
Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu maka
pengakuan beban persediaan diasumsikan menggunakan UP/GU/TU.
PPK-SKPD mencatat pengakuan beban persediaan berdasarkan pada
dokumen Pengesahan SPJ. Pencatatan pengakuan beban persediaan
di Buku Jurnal dilakukan sebagai berikut:
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 9.1.x.xx.xx.xxx Beban Persediaan .... xxx
1.1.1.03.01.001 Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
dan
Asumsi LS
Apabila pengakuan persediaan terjadi melalui mekanisme
Kontrak/Surat Perjanjian Kerjasama (SPK)/Berita Acara Serah Terima
(BAST) maka PPK-SKPD mencatat pengakuan persediaan berdasarkan
dokumen Kontrak/Surat Perjanjian Kerjasama (SPK)/Berita Acara
Serah Terima (BAST) tersebut. PPKSKPD mencatat pengakuan
persediaan tersebut dengan melakukan penjurnalan pada Buku Jurnal
dengan jurnal sebagai berikut:
Asumsi UP/GU/TU
Apabila persediaan terjadi akibat pengeluaran melalui Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu maka pengakuan
persediaan diasumsikan menggunakan UP/GU/TU. PPK-SKPD mencatat
pengakuan persediaan berdasarkan pada dokumen Pengesahan SPJ.
Pencatatan pengakuan persediaan di Buku Jurnal dilakukan sebagai
berikut:
Tgll Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 1.1.3.xx.xx.xxx Persediaan .... xxx
1.1.1.03.01.001 Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
dan
Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit
xxx 5.1.x.xx.xx.xxx Belanja Barang .... xxx
0.0.0.00.00 Perubahan SAL xxx