Anda di halaman 1dari 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA

MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN

DI RUMAH SAKIT JIWA

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Yulia Eka Sari Maria Goretti

NIM : 029114028

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA

MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN

DI RUMAH SAKIT JIWA

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Yulia Eka Sari Maria Goretti

NIM : 029114028

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

“…Tak terbatas kuasa-Mu Tuhan


Semua dapat Kau lakukan
Apa yang kelihatan mustahil
bagiku
Itu sangat mungkin bagi-Mu

Disaat ku tak berdaya


Kuasa-Mu yang sempurna
Selama Tuhan ada
mujizat itu nyata
Bukan karena kekuatan
Namun roh-Mu ya Tuhan
Selama ku berdoa
Mujizat itu nyata…”

(taken from: song “Mujizat itu nyata”)

“Life is a journey
It can take you anywhere you choose to go
As long as you're learning
You'll find all you'll ever need to know”

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Halaman Persembahan

Karya sederhana ini aku persembahkan untuk :

Sang Maha Bijaksana….Allah Bapa di


surga Kedua Orang tuaku dan adikku
Sahabat dan teman-temanku
Orang-orang yang aku cintai dan mencintaiku
Almamaterku

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Juli 2007

Penulis

Yulia Eka Sari Maria Goretti

v
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Yulia Eka Sari Maria Goretti (2007) Perbedaan tingkat kecemasan perawat pria
dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.Yogyakarta:
Fakultas Psikologi; Jurusan Psikologi; Program Studi Psikologi; Universitas
Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan


perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.
Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan tingkat kecemasan menghadapi
pasien antara perawat pria dan wanita menikah di rumah sakit jiwa, dengan
asumsi kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada perawat pria.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 orang, terdiri dari 30 orang
perawat pria dan 30 orang perawat wanita. Metode pengumpulan data dengan
menggunakan skala. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
tingkat kecemasan yang disusun oleh peneliti. Hasil perhitungan koefisien
reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha – Cronbach adalah 0,971.
Metode Analisis data dengan menggunakan uji-t dengan teknik
Independen Sample t Test. Hasil dari analisis data diperoleh t - hitung – 0,116 dan
t – tabel 1,67. Hasil ini menunjukkan p > 0,05 (1,67 > -0,116) yang berarti tidak
ada perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria
dan wanita di rumah sakit jiwa. Kedua kelompok subjek rata-rata memiliki tingkat
kecemasan yang rendah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Yulia Eka Sari Maria Goretti (2007) The difference anxiety level of male and
female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. Yogyakarta:
Faculty of Psychology; Department of Psychology; Study Program of
Psychology; Sanata Dharma University.

This research aimed to find out the difference of anxiety level between male
and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. The hypothesis
proposed was there was difference between male and female married nurse in
facing the patient in Mental Hospital, with assumption the anxiety level of female
nurse is higher.
The subject of this research was 60 persons, included 30 male nurses and 30
female nurses. The method used for gathering data was using scale. The tool used
in this research was the anxiety scale arranged by the researcher. The coefficient
reliability result with Alpha-Cronbach methods was 0,971.
The analysis method used t-test with independent t-test sample technique. The
result of the data analysis was t-test -0,116 and t-table 1,67. the result showed p>
0,05 (1,67 > -0,116) which mean there wasn’t any differences of anxiety level
between male and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital.
Both subject groups’s rate had low anxiety level in facing the patient in Mental
Hospital.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan

limpahan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam

menghadapi pasien di rumah sakit jiwa” guna memperoleh gelar sarjana

Psikologi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan tidak

terlepas dari bantuan banyak pihak, maka penulis ingin mengucapkan rasa

terimakasih yang terdalam kepada:

1. Bpk P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Silvia Carolina, S.Psi., M.Si selaku kaprodi Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Titik Kristiyani, S.Psi dan bpk C. Wijoyo Adi Nugroho, S.Psi selaku

dosen pembimbing akademik, yang telah membimbing dan mendampingi

penulis selama kuliah di fakultas psikologi.

4. Ibu Tanti Arini, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing atas segala

masukan, nasehat, bimbingan dan kesabarannya selama penulis

penyelesaikan skripsi ini

5. Ibu M.L Anantasari, S.Psi., M.si dan Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi.,

Psi., M.Si, selaku dosen penguji atas masukan dan bimbingan yang

diberikan pada penulis.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Seluruh karyawan di fakultas Psikologi, mas Gandung, mbak Nanik, pak

Gik, mas Muji, mas Dony, makasih atas segala bantuan dan

keramahannya.

7. Bpk Drs Sumaryanto, M.Si dan segenap perawat di R.S Grhasia

Yogyakarta atas kesediaannya menjadi subjek try out dalam penelitian ini.

8. Bpk. dr M. Sigit Wahyu Purnomo, SpKJ atas ijinnya untuk melakukan

penelitian di RSJD DR. Soedjarwadi Klaten, dan segenap perawat di RSJD

DR. Soedjarwadi Klaten atas kesediaannya menjadi subjek dalam

penelitian ini.

9. Kedua orang tuaku, atas dukungan yang luar biasa dalam bentuk apapun,

terutama dalam bentuk cinta dan doa.

10. Adikku, yang terkadang membantuku menyelesaikan skripsi ini dalam hal

olah data, makasih yo…ayo cepet nyusul kuliah!

11. Yasinta Ajeng, Sahabat yang extraordinary. Dari awal masuk kuliah

sampai lulus kuliah, kesediaannya untuk selalu mengerti, aku banyak

belajar dari kamu Jenk! Aku butuh satu kata yang bisa menggambarkan

lebih dari kata “terimakasih” buat kamu.

12. Stefanus Ganjar, yang selalu jadi orang pertama yang tahu tentang kisah -

kisah hidupku, kamu yang kadang bisa membuat aku jadi balance…see,

distance doesn’t matter ya. Hatur nuhun pisan.

13. Victoria “Toree” Hapsari, Makasih udah jadi sahabat yang hebat dalam

segala hal, walaupun sedikit “camen” but I proud being your friend, kamu

lebih dari seorang teman Tor…U great!! Thanks.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Kate “Athanasia”, yang selalu hadir dengan penuh keceriaan dan akhir-

akhir ini mengklaim dirinya sebagai kakak iparku, hehehe. Matur nuwun

yo buat semangatnya biar aku bisa cepet lulus nyusul kamu, mari kita buat

tante Nuriana bangga dengan menantu - menantunya.

15. Sahabat-Sahabatku, Irin (sandaranku ketika senang maupun sedih), Martin

(si raja cela dan tawa), Hesti (panutan menjadi seorang calon ibu rumah

tangga sekaligus wanita karir yang baik), Koez (temen yang gak jelas tapi

baek hati), Nandi (yang selalu ngasih support, walau dari jauh), Anna

Lucia (temen dari masa kecil, ayo kita berjuang bareng lagi!!) Makasih ya

semuanya.

16. Temen – temen “komkaf” dimanapun kalian sekarang berada, keep our

fraternity ya.

17. Temen-temen di Psikologi, (Gank di semester 1) Ajeng, Unax, Danang,

Vincent, Sani, Niko, Panji, ayo kapan kita ngumpul di Nasgorbi lagi??

Sukses ya buat kalian!! Elvin, Nopex, Thea & Wedha, Lita, Mita, Ntrie,

Tanti, Fista, Trisa, Ucix, Ina, Lisna, Siska (temen seperjuangan pas

bimbingan) dan temen-temen yang laen, Makasih ya buat kebersamaan

kita, aku senang bisa berada di tengah-tengah kalian.

18. Temen-temen kos, Angop, Rosa, Siska, Sinta, Eka, Novi, Mbak Elish dan

yang laen-laennya, makasih ya udah boleh hidup bareng kalian.

19. Maha karya Tuhan yang begitu indah, Donnie Cahyadi Sibarani,

penyemangat hidup dan juga “energi”, teruslah bernyanyi (hanya) untukku

(yang baca jangan protes ya, bedakan antara agape dan romance, hehehe).

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20. Last but not least, Andri Pramuhardana…makasih buat arti kata

“optimis”, pengalaman cinta dan hidup yang sedikit “complicated”. Aku

semakin yakin bahwa mengenalmu dan semua proses yang telah kita jalani

itu bukan suatu kebetulan.

Penulis

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN……………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. iii
MOTTO………………………………………………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………... vi
ABSTRAK……………………………………………………………… vii
ABSTRACT……………………………………………………………. viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………. ix
DAFTAR ISI…………………………………………………………… xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………… xvi

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………..….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 7
C. Tujuan Penelitian…………………………………………........... 7
D. Manfaat Penelitian………………………………………………. 7

BAB II KERANGKA TEORI………………………………………….. 9


A. Kecemasan…………………………………………………......... 9
1. Pengertian Kecemasan……………………………………….. 9
2. Jenis Kecemasan……………………………………………... 11
3. Komponen Kecemasan……………………………………….. 13
4. Faktor Penyebab Kecemasan………………………………… 16
B. Pria dan Wanita………………………………………………….. 17
1. Jenis Kelamin………………………………………………… 17
2. Peran Gender………………………………………………… 19

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Perawat…………………………………………………………… 21
1. Pengertian Perawat…………………………………………… 21
2. Fungsi Perawat Rumah Sakit………………………………… 22
3. Perawat Rumah Sakit Jiwa…………………………………... 22
4. Tugas Perawat Rumah Sakit Jiwa………………………….... 23
D. Perbedaan Kecemasan Menghadapi Pasien antara Perawat Pria
dan Wanita di R.S.J……………………………………………... 24
E. Hipotesis…………………………………………………………. 27
SKEMA…………………………………………………................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………. 29


A. Jenis Penelitian…………………………………………………… 29
B. Identifikasi Masalah Penelitian………………………………….. 29
C. Definisi Operasional Variabel…………………………………… 29
1. Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di R.S.J………. 29
2. Perawat pria dan wanita……………………………………….. 30

D. Subjek Penelitian………………………………………………… 31
E. Metode Pengumpulan Data……………………………………… 31
F. Pengujian Instrumen Penelitian………………………………….. 34
1. Uji Validitas…………………………………………………… 34
2. Daya Beda Item………………………………………………... 34
3. Uji Reliabilitas………………………………………………… 38
G. Prosedur Penelitian………………………………………………. 38
H. Teknik Analisis Data…………………………………………….. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN………………………………………….. 41


A. Pelaksanaan Penelitian……………………………………………. 41
B. Deskripsi Subjek…………………………………………………... 41
C. Analisis Data………………………………………………………. 42
1. Analisis Statistik Deskriptif……………………………………. 42
2. Uji Asumsi……………………………………………………... 43
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Uji Hipotesis……………………………………………………. 44
D. Pembahasan………………………………………………………... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..…………………………………. 51
A. Kesimpulan………………………………………………………… 51
B. Saran……………………………………………………………….. 51
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 53

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 : Perbedaan pria dan wanita...............................................................18


2. Tabel 2 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan sebelum uji coba….................32
3. Tabel 3 : Distribusi item skala tingkat kecemasan sebelum uji coba…...........32
4. Tabel 4 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan setelah uji coba…...................36
5. Tabel 5 : Distribusi item skala tingkat kecemasan setelah uji coba….............36
6. Tabel 6 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan setelah penyetaraan item….....37
7. Tabel 7 : Distribusi item skala tingkat kecemasan setelah penyetaraan item 37
8. Tabel 8 : Deskripsi subjek pria….....................................................................42
9. Tabel 9 : Deskripsi subjek wanita…................................................................42
10. Tabel 10: Analisis statistik deskriptif….............................................43
11. Tabel 11: Ringkasan uji-t…...............................................................44

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini telah muncul berbagai macam jenis penyakit,

hingga memunculkan kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya aspek

kesehatan. Perbedaan status dan golongan tidak membuat masyarakat berbeda

dalam menanggapi betapa pentingnya kesehatan karena penyakit datang tanpa

memandang suku, golongan maupun status dalam masyarakat, apalagi saat ini

banyak penyakit yang sudah menelan korban jiwa. Sebuah penelitian yang

dilakukan oleh Walcott (2004) mengungkapkan bahwa, dahulu masyarakat

banyak yang memilih jalur pengobatan tradisional karena dianggap lebih murah

dan mudah ditemukan di berbagai tempat, terutama bagi masyarakat yang tinggal

di daerah-daerah terpencil. Hal ini disebabkan jasa pelayanan kesehatan belum

banyak tersedia di sana, namun seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat

semakin peduli dengan perkembangan jasa pelayanan kesehatan, karena saat ini

sudah banyak disosialisasikan mengenai pentingnya menjaga kesehatan, selain itu

juga sudah muncul kepercayaan dari masyarakat itu sendiri pada pelayanan jasa

kesehatan secara medis.

Perawat dalam pelayanan jasa kesehatan di rumah sakit merupakan salah

satu paramedis yang memiliki tugas dan kewajiban untuk melayani pasien dengan

baik. Tenaga keperawatan yang terlibat dalam pelayanan kesehatan harus

senantiasa memberikan pelayanannya secara kontinyu dan konsisten selama 24

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

jam. Mereka menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dialami oleh pasien

atau keluarganya, di samping itu, mereka juga harus memfokuskan pelayanannya

pada keberlangsungan kegiatan pelayanan itu sendiri (http://www.pdpersi.co.id).

Perawat mempunyai peranan penting karena berhubungan dengan pasien secara

langsung, sehingga dapat dikatakan bahwa perawat merupakan perantara antara

dokter dan pasien.

Proses keperawatan merupakan wahana kerjasama antara perawat dengan

pasien. Umumnya pada tahap awal, perawat berperan lebih besar daripada pasien,

tetapi pada proses selanjutnya diharapkan peran pasien lebih besar daripada peran

perawat sehingga dalam diri pasien tumbuh kemandirian supaya bisa memenuhi

kebutuhannya atau mengatasi permasalahannya. Pelayanan dan asuhan

keperawatan yang diberikan kepada pasien merupakan bentuk pelayanan

profesional yang bertujuan untuk membantu pasien dalam pemulihan dan

peningkatan kemampuan dirinya melalui tindakan pemenuhan kebutuhan pasien

secara komprehensif dan berkesinambungan sampai pasien mampu untuk

melakukan kegiatan rutinitasnya tanpa bantuan (http://www.pdpersi.co.id).

Perawat dalam tugasnya dihadapkan pada berbagai macam situasi dan

keadaan dalam masyarakat. Krisis multi dimensi telah mengakibatkan tekanan

yang berat pada sebagian besar masyarakat, misalnya masyarakat yang mengalami

krisis ekonomi tidak saja akan mengalami gangguan fisik berupa gangguan gizi,

terserang berbagai penyakit infeksi tapi juga dapat mengalami gangguan

kesehatan mental yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas serta kualitas

hidup mereka. Seperti gangguan fisik, maka gangguan jiwa juga terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berbagai macam dengan penyebab, gejala, dan pengobatan yang berbeda.

Gangguan jiwa adalah gangguan pikiran, gangguan perasaan atau gangguan

tingkah laku sehingga dapat menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi

sehari-hari (fungsi sosial dan fungsi pekerjaan) dari orang tersebut (Heerdjan,

1987). Masyarakat yang mengalami gangguan jiwa membutuhkan pelayanan jasa

kesehatan di rumah sakit jiwa. Rumah sakit jiwa adalah salah satu bentuk rumah

sakit yang memberikan pelayanan khusus terhadap pasien yang menderita

gangguan jiwa.

Perawat di rumah sakit jiwa, berhubungan langsung dengan pasien yang

menderita gangguan jiwa. Keperawatan jiwa merupakan area khusus dalam

praktek keperawatan dengan menggunakan ilmu perilaku manusia sesuai dengan

kiat keperawatan yang berfokus pada upaya pencapaian dan tujuan terapiutik

dalam meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat ( Rasmun, 2001). Kelancaran

hubungan pelayanan di rumah sakit berpusat pada perawat sebagai bagian yang

aktif dan keberhasilan seorang perawat ditentukan oleh kemampuannya

berhubungan dengan orang lain, berkomunikasi dan bekerja sama (Gunarsa,

1995).

Menjadi perawat di rumah sakit jiwa membutuhkan keahlian khusus karena

tidak hanya merawat pasien secara fisik melainkan juga kondisi mental pasien

yang tidak dapat dilihat secara langsung gejalanya seperti pada pasien penderita

fisik pada umumnya. Pasien yang mengalami gangguan mental memperlihatkan

gejala yang berbeda dan muncul oleh berbagai penyebab. Keadaan pasien yang

tidak menentu kondisi mentalnya seperti pasien yang mungkin tiba-tiba


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengamuk, saling berkelahi antar pasien, pasien yang mencoba bunuh diri atau

hal-hal lain yang sifatnya membahayakan bagi perawat tersebut atau bahkan bagi

pasien itu sendiri dapat menimbulkan rasa cemas pada perawat ketika menghadapi

pasien.

Peneliti tidak menemukan penelitian yang mengungkapkan adanya

kecemasan yang dialami oleh perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa, namun

peneliti menemukan penelitian tentang perawat yang bekerja di rumah sakit

umum. Suatu survey yang dilakukan pada para perawat oleh NIOSH atau The

National Institute for Occupational Safety and Health (Usman, 2005)

menyebutkan bahwa banyak perawat yang mengalami stres pada saat melakukan

pekerjaannya. Hal ini diakibatkan selain karena beban kerja yang berlebihan juga

karena harus menghadapi pasien dengan karakteristik yang bermacam-macam.

Stres adalah respon individu terhadap keadaan-keadaan dan peristiwa-peristiwa

(disebut stressor) yang mengancam individu dan mengurangi kemampuan

individu dalam mengatasi segala bentuk stressor (Santrock, 2002). Kecemasan itu

merupakan suatu bentuk stres dari suatu kondisi yang tidak pasti. Jika perawat

umum mengalami stres karena beban kerja yang berlebihan dan harus menghadapi

karakteristik pasien yang bermacam, maka perawat di rumah sakit jiwa masih

ditambah menghadapi pasien dengan kondisi mental yang tidak stabil dan tidak

dapat diprediksi tindakannya, sehingga perawat di rumah sakit jiwa mungkin saja

menjadi lebih cemas daripada perawat di rumah sakit umum.

Rasa cemas merupakan salah satu gangguan psikologis yang dialami oleh

individu. Kecemasan adalah perasaan yang dialami ketika manusia berpikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi, timbul karena berbagai

alasan dan situasi, kecemasan menimbulkan rasa yang tidak enak sehingga

membuat seseorang ingin lari dari kenyataan dan enggan berbuat sesuatu (Priest,

1991). Selain itu, seseorang yang mengalami kecemasan memiliki rasa takut dan

khawatir yang berlebihan, hal ini membuat mereka sulit untuk konsentrasi pada

suatu pokok pemikiran (Bootzin, Lotfus & Zojne, 1983). Situasi-situasi tersebut di

atas yang akhirnya akan membuat individu dalam hal ini perawat akan merasa

cemas dan selalu ragu-ragu untuk melakukan sesuatu serta kesulitan untuk

memusatkan perhatian pada pekerjaannya.

Perawat di rumah sakit terdiri dari perawat pria dan wanita. Masyarakat

biasanya cenderung membedakan pria dan wanita dari segi perbedaan secara

jasmani saja, padahal perbedaan itu juga terdapat pada aspek yang lainnya yaitu

pada aspek kejiwaan, sifat-sifatnya, cara berpikir, bentuk tubuh, suara dan gaya,

perasaannya, bakat-bakat dan sebagainya (Gilarso, 2003). Perbedaan jenis

kelamin didapat dari 2 faktor, yaitu: biologis dan lingkungan sosial. Kedua hal

tersebut kemudian memunculkan perkembangan peran seks yang menggolongkan

pria dan wanita. Penggolongan peran seks seperti ini akan berpengaruh pada

perilaku yang cenderung mereka sesuaikan dengan jenis kelaminnya. Adanya

perbedaan perilaku yang muncul ini maka berbeda pula antara pria dan wanita

dalam mempresepsi, memandang dan berpola pikir terhadap stimulus yang

diterimanya, dengan demikian berbeda pula dalam menanggapi dan merespon

segala tekanan yang dihadapi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perilaku pria dan wanita akan menjadi lebih kuat ketika mereka sudah

menikah. Pria dan wanita yang menikah mempunyai peran gender yang berbeda.

Wanita yang sudah menikah akan memiliki peran sebagai seorang istri yang

mempunyai tugas untuk mengurusi kebutuhan rumah tangga serta merawat anak-

anaknya. Pria juga memiliki peran sebagai seorang kepala keluarga yang

mempunyai tugas untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarganya. Ketika

wanita ingin menyalurkan bakat dan potensinya serta menjadi partner sejajar pria,

kaum wanita memerlukan kemampuan untuk mengatasi hambatan fisik maupun

psikologis yang ditimbulkan oleh aspek peran gendernya, dalam arti wanita lebih

dituntut untuk mengatasi urusan keluarga dan hal-hal lain yang menyangkut

keluarganya dibanding pria (Anoraga, 1992).

Secara hukum maupun peraturan dalam dunia kerja tidak ada yang

menempatkan pria dan wanita pada status yang berbeda (Kristanto dan

Kurniawati, 2005). Begitu pula di rumah sakit jiwa, perawat pria dan wanita

secara garis besar memiliki tugas dan kewajiban yang sama tanpa ada pembedaan

yang berarti. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada salah satu

karyawan di RSJD. Dr. Soedjarwadi Klaten pada tanggal 9 September 2006,

menyebutkan bahwa di rumah sakit tersebut perawat yang biasanya merawat

pasien dengan kondisi kejiwaan yang tingkat ketidakstabilannya sangat tinggi

adalah perawat-perawat yang sudah senior atau yang dianggap kuat dan mampu

menghadapi kondisi pasien tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian kerja

di rumah sakit tersebut lebih pada senioritas bukan pada perbedaan jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Akibat peran gender yang dimiliki wanita yang juga bertugas untuk

mengurusi rumah tangga dan merawat anak-anaknya dapat saja membuat perawat

wanita menjadi kurang siap dibandingkan perawat pria ketika menghadapi pasien.

Hal ini disebabkan karena perawat wanita masih harus membagi waktu dan

tenaganya sehingga ia menjadi tidak fokus dengan pekerjaannya. Perbedaan peran

gender dan kondisi fisik yang dimiliki pria dan wanita kemungkinan membuat

tingkat kecemasan mereka berbeda ketika menghadapi pasien. Wanita mungkin

menjadi lebih cemas ketika menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.

Melihat uraian di atas, maka peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan

tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah menghadapi pasien antara di

rumah sakit jiwa

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini “apakah tingkat kecemasan wanita menikah lebih

tinggi ketika menghadapi pasien di rumah sakit jiwa?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah tingkat kecemasan perawat wanita menikah

lebih tinggi daripada perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah sakit

jiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

Diharapkan dalam penelitian dapat memberikan manfaat :

1. Secara teoretis:

Memberikan sumbangan pengetahuan tentang tingkat kecemasan

menghadapi pasien di rumah sakit jiwa yang dialami perawat pria dan wanita

yang sudah menikah.

2. Secara Praktis:

a. Bagi Rumah Sakit

Memberikan data bagi rumah sakit tentang adanya perbedaan tingkat

kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di

rumah sakit jiwa.

b. Bagi Perawat

Perawat akan memperoleh masukan mengenai adanya perbedaan tingkat

kecemasan antara perawat pria dan wanita, sehingga bisa digunakan

sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja mereka, bahwa adanya

perbedaan kecemasan itu tidak menjadi halangan untuk berusaha memberi

pelayanan yang terbaik bagi pasien.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan pernah dialami oleh setiap orang dan merupakan bentuk

perasaan yang biasanya diiringi oleh suasana hati yang kurang meyenangkan.

Banyak ahli psikologi berpendapat bahwa kecemasan adalah perasaan takut,

baik nyata maupun tidak nyata, yaitu perasaan terancam sebagai tanggapan

terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak mengancam disertai dengan

peningkatan reaksi kejiwaan (Calhoun & Acocella, 1989).

Menurut Freud (Feist & Feist, 1998) kecemasan adalah suatu perasaan

yang tidak menyenangkan disertai dengan sensasi fisik atau tubuh yang

memperingatkan individu untuk melawan atau menyerang bahaya yang akan

datang. Sesuatu yang tidak menyenangkan tersebut seringkali kabur dan sulit

untuk ditujukan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan.

Prawirohusodo (1988) juga mengungkapkan bahwa kecemasan adalah

pengalaman emosi yang tidak menyenangkan yang datang dari dalam, bersifat

meningkat, menggelisahkan dan menakutkan yang dihubungkan dengan suatu

ancaman bahaya yang tidak diketahui oleh individu. Kecemasan merupakan

kondisi psikologis ketika individu merasa terganggu akibat adanya kondisi

yang mengancam meskipun masih bersifat kabur. Kecemasan juga dapat

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

terjadi karena pikiran atau perasaan yang tidak menyenangkan tentang apa

yang terjadi (Hall dan Lindzey,1978)

Menurut Johnston (1971) kecemasan adalah reaksi terhadap ancaman,

hambatan terhadap keinginan pribadi atau perasaaan tertekan yang disebabkan

oleh perasaan kecewa, rasa tidak puas, tidak aman, atau sikap bermusuhan

dengan orang lain. Dari keadaan yang mencemaskan maka akan timbul reaksi-

reaksi kecemasan yang dapat diubah dalam bentuk gangguan simtomatis, baik

berupa gejala psikologis maupun fisiologis. Kecemasan adalah suatu

pengalaman yang tidak nyaman berupa kekhawatiran, rasa takut dan ketakutan

pada sesuatu yang akan terjadi yang disertai dengan beberapa sensasi tubuh,

meliputi jantung berdebar dan peningkatan denyut nadi. (Wilson, O’lear &

Nathan, 1996).

Jika uraian diatas mengungkapkan tentang pengertian kecemasan yang

merupakan keadaan yang tidak menyenangkan dan mengancam maka di sisi

lain Stuart dan Sundeen (1998) mengungkapkan bahwa kecemasan sangat

berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini

tidak memiliki objek spesifik. Kondisi dialami secara subjektif dan dapat

dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal.

Kecemasan tidak hanya bersifat merugikan tetapi juga mempunyai sisi

positif bagi individu, menurut Corey (1999) kecemasan merupakan keadaan

tegang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu. Fungsinya adalah

memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal bagi ego yang akan

terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi bahaya itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

tidak diambil. Apabila tidak dapat mengendalikan kecemasan melalui cara-

cara rasional dan langsung, maka akan mengandalkan cara-cara yang tidak

realistis, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah

pengalaman emosi atau kondisi psikologis yang tidak menyenangkan dan

mengancam diri individu yang ditandai dengan munculnya gejala-gejala

psikologis maupun fisiologis. Secara psikis ditandai dengan adanya rasa

khawatir,takut dan gelisah sedangkan secara fisik ditandai dengan beberapa

sensasi tubuh meliputi jantung berdebar dan peningkatan denyut jantung.

Kecemasan juga berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya,

kondisi ini dialami secara subyektif dan berfungsi sebagai peringatan adanya

ancaman bahaya, yakni sinyal bagi individu tersebut untuk mengambil

tindakan dalam mengatasi permasalahannya.

2. Jenis kecemasan

Ada 3 jenis kecemasan menurut Freud (Corey, 1999), yaitu:

a. Kecemasan Realistis

Perasaan takut terhadap bahaya dari dunia eksternal, dan kecemasan ini

juga dikenal sebagai kecemasan yang obyektif karena kecemasannya

sesuai dengan derajat ancaman dan bahaya yang ada.

b. Kecemasan Neurotik

Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara id dan ego. Kecemasan

neurotik merupakan ketakutan terhadap tidak terkendalinya naluri-naluri


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

yang meyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan yang dapat

mendatangkan hukuman bagi dirinya.

c. Kecemasan Moral

Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara ego dan super ego.

Kecemasan moral adalah ketakutan terhadap hati nurani sendiri. Seseorang

yang hati nuraninya berkembang baik, cenderung merasa berdosa apabila

ia melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kode moral yang

dimilikinya.

Lazarus (1991) membedakan kecemasan berdasar reaksi yang muncul dari

individu sebagai reaksi terhadap kecemasan yang sedang dialaminya, sebagai

berikut:

a. Kecemasan Sebagai Suatu Respon.

Kecemasan merupakan reaksi yang dimunculkan oleh individu sebagai

reaksinya terhadap pengalaman tertentu. Keadaan ini dapat diketahui dari

apa yang ia katakan, dari bagaimana ia bertindak, atau dari perubahan

fisiologis yang dihubungkan dengan reaksi terhadap pengalaman tersebut.

Kegelisahan, kekhawatiran, kebingungan dan ketakutan yang muncul pada

dirinya sangat berhubungan dengan aspek-aspek subjektif dan emosi, dan

hal ini hanya dirasakan oleh yang bersangkutan. Dalam hal ini terbagi

dalam 2 aspek:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

i). State Anxiety

Kecemasan yang timbul bila individu sedang dihadapkan pada situasi

tertentu dan gejala kecemasan tersebut selalu menetap selama situasi

yang memicu kecemasan itu tetap ada.

ii).Trait Anxiety

Kecemasan yang muncul pada diri individu sebagai suatu yang

menetap pada diri individu. Kecemasan ini sangat berhubungan dengan

kepribadian individu yang mengalaminya. Kecemasan ini memiliki

pengertian bahwa individu selalu merasa cemas dalam berbagai situasi

dan sering mengarah pada kesulitan individu dalam beradaptasi.

b. Kecemasan Sebagai Intervening Variable (variabel perantara)

Kecemasan merupakan suatu keadaan yang diperkirakan terjadi karena

kondisi tertentu, tapi juga memiliki konsekuensi tertentu. Kecemasan

tersebut merupakan suatu serangkaian stimulus dan respon. Kecemasan ini

walaupun tidak dapat diketahui langsung melalui observasi, tetapi dapat

diketahui secara tidak langsung dari pengamatan kondisi stimulus dan

perilaku yang mendahuluinya serta manifestasinya sebagai akibat dari

keadaan tersebut, yang dapat dilihat melalui kondisi fisiologis dari situasi

yang mencemaskan tersebut.

3. Komponen kecemasan

Maher (dalam Calhoun & Acocella, 1989) mengungkapkan reaksi

kecemasan ada 3 komponen :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

a. Emosional

Individu yang bersangkutan secara sadar mempunyai ketakutan yang

mendalam

b. Kognitif

Ketakutan menjadi lebih besar kemungkinan akan mempengaruhi

kemampuan individu untuk berpikir jernih, memecahkan masalah dan

mengatasi tuntutan dari lingkungan.

c. Fisiologis

Tubuh yang merespon ketakutan mengarahkannya pada suatu tindakan.

Proses ini lebih karena kerja dari sistem syaraf otonom yang mengontrol

beberapa syaraf dan kelenjar tubuh. Di saat pikiran menangkap

ketakutan maka sistem syaraf otonom akan mempengaruhi tubuh.

Jantung berdegup, denyut nadi dan nafas menjadi lebih cepat, pupil mata

membesar, sistem pencernaan terganggu dan tekanan darah meningkat.

Kelenjar adrenalin memicu adrenalin ke darah yang akhirnya darah

dialirkan ke sistem skeletal sehingga menjadi lebih kencang dan siap

untuk melakukan tindakan.

Menurut Bucklew (dalam Sitepu, 2004), para ahli membagi bentuk

kecemasan dalam dua tingkat yaitu:

a. Tingkat psikologis

Berupa kecemasan yang berupa gejala-gejala kejiwaan seperti tegang,

bingung, khawatir, sukar berkonsentrasi, perasaan tidak menentu dan

reaksi psikologis lainnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

b. Tingkat fisiologis

Merupakan kecemasan yang sudah mempengaruhi atau terwujud dalam

gejala-gejala fisiologis, misalnya : tidak dapat tidur, tekanan darah naik,

jantung berdebar,gemetaran, perut mual dan sebagainya.

Hurlock (1997) menyatakan individu yang mengalami kecemasan

ditandai dengan adanya rasa khawatir, gelisah dan perasaan akan terjadi suatu

hal yang kurang menyenangkan yang diikuti perasaan tidak mampu

menghadapi tantangan, kurang percaya pada diri sendiri dan tidak dapat

menemukan penyelesaian terhadap masalahnya. Darajat (1996) juga

menyebutkan gejala-gejala kecemasan yang bersifat fisik dan mental. Gejala

fisik berupa ujung jari yang terasa dingin, pencernaan tidak teratur, detak

jantung cepat, keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak , nafsu makan hilang,

kepala pusing, sesak nafas. Gejala mental antara lain sangat takut, merasa

akan ditimpali bahaya atau kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak

berdaya atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari

dari kenyataan hidup.

Dari uraian diatas, maka diambil kesimpulan mengenai komponen

kecemasan yaitu :

3 komponen yang terdapat pada kecemasan, adalah :

a. Fisiologis

Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan reaksi dari tubuh individu,

seperti jantung berdebar, gemetaran, perut mual, tidak dapat tidur, tekanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

darah naik, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, keringat

bercucuran, tubuh terasa panas dingin, kepala pusing dan sesak nafas.

a. Kognitif

Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan proses berpikir, seperti

kemampuan individu untuk berpikir jernih, kesulitan dalam

berkonsentrasi, sukar untuk memecahkan masalah dan sulit dalam

mengatasi tuntutan dari lingkungan.

b. Afektif

Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan perasaan seperti adanya

rasa takut yang kuat, mudah tersinggung, mudah khawatir, tidak berdaya

atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari dari

kenyataan hidup.

4. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan

Menurut Kretch & Qrutch ( Hartanti & Dwijanti, 1997) timbulnya

kecemasan disebabkan kurangnya pengalaman dalam menghadapi berbagai

kemungkinan yang membuat individu kurang siap menghadapi situasi baru.

Sumber kecemasan juga terdiri dari dua faktor yaitu:

a. Faktor Internal

Kecemasan berasal dari dalam individu misalnya perasaan tidak mampu,

tidak percaya diri, perasaan bersalah dan rendah diri. faktor internal ini

umumnya dipengaruhi oleh pikiran-pikiran negatif dan tidak rasional.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

b. Faktor Eksternal

Kecemasan berasal dari luar individu, dapat berupa penolakan sosial,

kritikan dari orang lain, beban tugas atau kerja yang berlebihan, maupun

hal-hal lain yang dianggap mengancam.

B. Pria dan wanita

1. Jenis Kelamin

Hurlock (1999) mengemukakan, dalam perkembangan kehidupan

manusia, perkembangan perbedaan jenis kelamin merupakan proses yang

kompleks. Sel-sel seks pria dan wanita adalah sama, dalam arti bahwa

keduanya mengandung kromosum. Setiap sel seks yang matang mempunyai

23 kromosum, dan tiap-tiap kromosum mengandung gen, yaitu pembawa

keturunan. Sel-sel seks pria dan wanita juga berbeda dalam 2 hal penting.

Pertama, di dalam telur yang matang terdapat 23 kromosum yang berpasangan

sedangkan di dalam spermatozoon terdapat 22 kromosum dan 1 kromosum

yang tidak berpasangan yang mungkin berbentuk kromosum X atau

kromosum Y.

Dua jenis spermatozoa matang diproduksi dalam jumlah yang sama, yang

pertama mengandung 22 pasang kromosum ditambah 1 kromosum X, yang

kedua mengandung 22 pasang kromosum ditambah 1 kromosum Y.

Kromosum X dan Y adalah kromosum penentu jenis kelamin. Telur yang

matang selalu mengandung kromosum X. Bila telur ini dibuahi oleh

spermatozoon, pembawa kromosum Y, maka terjadi anak laki-laki, kalau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

dibuahi oleh spermatozoon pembawa kromosum X, maka anak yang lahir

adalah perempuan ( Hurlock, 1999).

Seks atau jenis kelamin secara umum digunakan untuk mengidentifikasi

perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologi. Istilah seks lebih

banyak berkonsentrasi pada aspek biologi seseorang, yang meliputi perbedaan

komposisi kimia dan hormon dalam tubuh, anatomi fisik, reproduksi dan

karakteristik biologis lainnya (Sahrah, 2004)

Tabel perbedaan pria dan wanita menurut Gilarso (2003) :

Tabel 1.
Perbedaan Pria dan Wanita

Perbedaan biologis
Pria Wanita
1. Pada tubuh pria menonjol garis 1. Tubuh wanita lebih menonjol,
- garis lurus, tegak, kuat dan garis-garis melingkar, bulat,
kekar, yang melambangkan lambang kelembutan, kasih
keperkasaan dan kekuatan. sayang dan perasaan aman.
2. Dada lapang, bahu lebar, untuk 2. Bahu relatif kecil dan
bekerja dan untuk melindungi melengkung, buah dada
yang lemah. berkembang.
3. Pinggul agak kecil dibanding 3. Pinggang kecil tapi tulang pinggul
dengan bahu. menonjol bulat.
4. Kaki kokoh, kuat, tegak lurus 4. Karena tulang pinggulnya lebih
tampak otot-ototnya. besar, paha besar dan kaki
5. Lengan dan tangan penuh meruncing ke bawah.
dengan otot, kekar, kuat, dan 5. Lengan dan tangan lembut dan
keras. lemas.
6. Suara besar, ada jakun pada 6. Suara kecil merdu, dan lehernya
leher. rata.
7. Alat kelamin sebagian terletak 7. Alat kelamin tersembunyi di
di luar rongga tubuh. dalam rongga tubuh.
8.Bulu rambut pada muka 8. Rambut didada dan kulit hanya
(kumis), lengan, kaki, dada. tipis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Perbedaan pria dan wanita secara fisiologis menurut Kimball (1988)

adalah pria memiliki hormon androgen yang mempengaruhi perkembangan

dan pertumbuhan reproduksi pria sedangkan wanita memiliki hormon

estrogen, yaitu hormon yang mempengaruhi perkembangan kematangan dan

fungsi dari reproduksi wanita. Kekurangan estrogen menyebabkan penurunan

yang berhubungan dengan keinginan (nafsu) atau pola perilaku lainnya.

Hormon estrogen dan androgen memberi perbedaan pada struktur tubuh pria

dan wanita, sehingga pria secara fisik terlihat lebih kuat daripada wanita. Pria

selain juga memiliki hormon testosteron yang menjadikan pria memiliki

tingkat agresivitas yang lebih tinggi daripada wanita (Pinel, 1997).

Menurut Pinel (1997) pria cenderung memiliki tingkat aktivitas

metabolisme yang lebih tinggi di beberapa bagian dari lobus temporal otak

dan sistem limbik, yang berhubungan dengan peningkatan emosi dan

mempertajam ingatan. Wanita di sisi lain memiliki tingkat aktivitas yang lebih

tinggi di cingulate gyrus, yang meliputi persepsi dari kesedihan dan reaksi

emosional untuk stimulus yang tidak menyenangkan dan pengalaman yang

tidak menyenangkan lainnya. Perbedaan ini dapat saja berhubungan dengan

perbedaan perilakunya, karena itu semua berhubungan dengan perbedaan

fungsi kognitif dan emosional.

2. Peran Gender

Peran gender menurut Myers (1996) merupakan suatu set perilaku-

perilaku yang diharapkan (norma-norma) untuk laki-laki dan perempuan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Bervariasinya peran gender diantara berbagai variasi budaya serta jangka

waktu menunjukan bahwa budaya memang membentuk peran gender kita.

Abbot (1992) juga mencoba mendefinisikan peran gender sebagai harapan

sosial akan perilaku maskulin dan feminim. Harapan ini diawali dan

dikukuhkan oleh institusi dan nilai-nilai tertentu dalam masyarakat. Abbot

(1992) membedakan peran gender dari peran jenis. Peran jenis didefinisikan

sebagai perilaku yang diwarisi secara kodrati karena ciri biologisnya, seperti

menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui untuk perempuan atau

ejakulasi dan membuahi untuk laki-laki. Melahirkan dan menyusui anak

dengan demikian merupakan peran jenis feminim, tetapi memelihara dan

mendidik anak merupakan peran gender feminim.

Suswati (2004) di sisi lain juga mengemukakan bahwa peran gender secara

tradisional mencirikan laki-laki sebagai makluk yang lebih aktif, kompetitif,

agresif, dominan, bebas dan penuh percaya diri. Sementara perempuan

dicirikan sebagai makhluk yang lembut, rapi, emosional, ekspresif, perasa dan

lebih taktis. Dengan ciri tersebut muncul pembagian kerja berdasar

ketidaksetaraan gender, perempuan selalu dikaitkan dengan tugas domestik

dan laki-laki pada sektor publik. Permasalahan yang menyangkut sektor

produksi adalah tanggung jawab laki-laki dan perempuan bertanggung jawab

pada permasalahan yang menyangkut reproduksi. Budaya paternalistik yang

kuat dan meliputi seluruh struktur stratifikasi sosial dalam masyarakat

Indonesia pada umumnya, memposisikan “bapak” sebagai pemimpin dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

sumber kekuasaan serta “ibu” sebagai pendamping dengan posisi yang lebih

rendah.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pria dan wanita dibedakan

berdasarkan seks (jenis kelamin) dan peran gender. Seks (jenis kelamin)

berarti pembedaan secara biologis dan fisiologis yang berkaitan dengan tubuh

laki-laki dan perempuan yang fungsinya tidak dapat dipertukarkan. Di sisi

lain, peran gender adalah pencirian laki-laki dan perempuan yang merupakan

harapan sosial akan perilaku maskulin dan feminim. Budaya dalam hal ini

juga membentuk peran gender.

C. Perawat

1. Pengertian Perawat

Istilah perawat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata

benda yang berasal dari kata kerja “rawat” yang berarti pelihara, urus.

Kemudian istilah “perawat” berarti orang yang mendapatkan pendidikan

khusus untuk merawat terutama orang sakit.

(Gunarsa, 1995) mengemukakan, perawat adalah seorang yang telah

dipersiapkan melalui pendidikan untuk turut serta merawat dan

menyembuhkan orang sakit, usaha rehabilitasi dan pencegahan penyakit yang

dilaksanakan secara mandiri atau dibawah pengawasan dan supervisi dokter

atau suster kepala.

Menurut Depkes RI (1983) perawat adalah seorang yang telah

menyelesaikan suatu program pendidikan dasar dan diberi wewenang oleh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

pemerintah serta memenuhi syarat untuk memberikan pelayanan perawatan

yang bermutu dan penuh tanggung jawab. Pendidikan dasar perawat adalah

suatu program pendidikan terencana yang memberikan landasan yang luas dan

mendasar untuk melaksanakan tugas perawatan secara efektif, serta

merupakan dasar bagi pendidikan perawatan lanjutan.

2. Fungsi Perawat Rumah Sakit

Dalam buku Pedoman Perawatan Psikiatrik (1983), disebutkan bahwa

fungsi perawat adalah :

a. Membantu individu, keluarga, dan masyarakat baik yang sakit maupun

sehat dalam melaksanakan kegiatan yang menunjang kesehatan atau

penyembuhan, yang pada hakekatnya dapat mereka laksanakan tanpa

bantuan apabila mereka memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan

yang diperlukan.

b. Membantu individu, keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan

program pengobatan yang telah ditentukan oleh dokter.

c. Sebagai anggota tim kesehatan, bekerjasama dan saling membantu

dalam merencanakan dan melaksanakan program kesehatan secara

menyeluruh.

3. Perawat Rumah Sakit Jiwa

Perawat rumah sakit jiwa adalah perawat yang mengaplikasikan ilmunya

dan meyumbangkan tenaga serta pelayanan pada orang-orang yang menderita

penyakit kejiwaan dan dirawat di rumah sakit jiwa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

ANA ( American Nurse Association ) mendefinisikan keperawatan

kesehatan jiwa sebagai suatu bidang spesialisasi praktek keperawatan yang

menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri

sendiri secara terapiutik sebagai kiatnya. Artinya pelayanan keperawatan harus

dilandasi dengan menggunakan ilmu keperawatan dan kiat keperawatan yang

difokuskan pada pemberian asuhan keperawatan sehingga pasien merasa puas

dan nyaman (Stuart dan Sundeen 1998).

4. Tugas Perawat Rumah Sakit Jiwa

Menurut Stuart dan Sundeen (1998) tugas dari perawat rumah sakit jiwa

adalah :

a. Membuat kajian kesehatan biopsikososial yang sesuai dengan budaya.

b. Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan untuk pasien dan

keluarga dengan masalah kesehatan dan kondisi yang dapat menimbulkan

sakit.

c. Berperan serta dalam aktivitas pengelolaan kasus, seperti mengorganisasi,

mengkaji, negosiasi, koordinasi dan mengintegrasi pelayanan serta

perbaikan bagi individu maupun keluarga.

d. Memberikan pedoman pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga dan

kelompok untuk menggunakan sumber yang tersedia di rumah sakit

termasuk pemberian pelayanan terkait, teknologi dan sistem sosial yang

paling tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

e. Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental serta mengatasi pengaruh

penyakit mental melalui penyuluhan dan konseling.

f. Memberi asuhan kepada mereka yang mengalami penyakit fisik dengan

masalah psikologik dan penyakit jiwa dengan masalah fisik.

g. Mengelola dan mengkoordinasi sistem pelayanan yang mengintegrasikan

kebutuhan pasien, keluarga, staf dan pembuat kebijakan.

D. Perbedaan Kecemasan Perawat Pria dan Wanita Menikah dalam

Menghadapi Pasien di Rumah Sakit Jiwa

Perbedaan pria dan wanita sudah ada sejak mereka lahir dan dalam

proses perkembangannya lingkungan sosial ikut memperkuat perbedaan dalam

memperlakukan mereka. Secara fisik pria dan wanita memang berbeda, pria

dilahirkan dengan fisik yang lebih kuat yang dapat dilihat dari tubuh yang

kekar, bahu lebar, dada lapang dan otot yang kuat yang biasanya digunakan

untuk bekerja dan untuk melindungi. Wanita dilahirkan dengan tubuh yang

lebih menonjol dengan garis-garis melingkar yang merupakan lambang

kelembutan dan kasih sayang, bahunya relatif kecil serta lengan dan tangan

yang lembut dan lemas. Komposisi tubuh pria lebih banyak diisi dengan otot,

sedangkan komposisi tubuh wanita lebih banyak diisi dengan lemak. Hal ini

membuat tubuh pria menjadi lebih kuat daripada wanita. Pria dan wanita juga

berbeda dari segi fisiologisnya, bahwa pria dan wanita mempunyai komposisi

hormon yang berbeda. Perbedaan hormon itu berpengaruh terhadap kondisi

fisik serta perilaku pria dan wanita.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Wanita pada umumnya, sesuai peran jenis yang dimilikinya akan

menjadi seorang istri dan ibu. Tantangan dalam hidup berkeluarga dimulai

dari kebutuhan rumah tangga, kehamilan dan merawat rumah sampai

meyesuaikan diri dengan peran barunya itu (Aputra & Husni, 1990). Bagi

kaum pria mengaktualisasikan diri dalam lingkungan kerja dianggap lebih

positif dan sudah sepatutnya, hal ini selaras dengan pandangan masyarakat

bahwa pria dilahirkan dan disiapkan sebagai kepala rumah tangga dan pencari

nafkah serta pelindung keluarga (Crittenden, 2002).

Bekerja sebagai perawat dalam proses keperawatan pada klien dengan

masalah kesehatan jiwa merupakan tantangan yang unik karena masalah

kesehatan jiwa gejalanya mungkin tidak dapat dilihat langsung seperti pada

masalah kesehatan fisik pada umumnya, pasien yang mengalami gangguan

jiwa menunjukkan gejala yang berbeda dan muncul oleh berbagai penyebab.

Banyak pasien yang tidak dapat menceritakan masalahnya bahkan mungkin

menceritakan hal yang berbeda dan kontradiksi (Keliat dkk, 1998). Keadaan

kejiwaan pasien yang tidak stabil sewaktu-waktu mungkin saja dapat

mengancam keselamatan jiwa perawat tersebut maupun pasien yang lain.

Perawat jiwa dituntut untuk mampu mengidentifikasikan,

menguraikan, dan mengukur hasil asuhan yang mereka berikan pada pasien,

keluarga dan komunitas. Hasil asuhan adalah semua hal yang terjadi pada

pasien dan keluarga ketika mereka berada dalam sistem pelayanan kesehatan.

Hasil tersebut meliputi status kesehatan, ada tidaknya penyakit, dan kualitas

kehidupan. Evaluasi hasil aktivitas keperawatan jiwa secara kritis merupakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

tugas perawat jiwa apapun peran, kualifikasi atau tatanan prakteknya. Tugas

ini membutuhkan kehati-hatian dan ketelitian yang cukup tinggi sehingga

membuat perawat terkadang merasa cemas jika ia melakukan kesalahan

(Stuart dan Sundeen, 1998).

Berawal dari hal-hal tersebut maka dinamika tingkat kecemasan pria

dan wanita yang bekerja dalam hal ini seorang perawat yang bekerja di rumah

sakit jiwa menjadi berbeda. Kondisi fisik wanita yang lebih lemah daripada

pria serta peran jenisnya sebagai seorang istri dan ibu yang memiliki tugas

untuk mengatur rumah tangga serta merawat anak-anaknya, di sisi lain

pekerjaannya sebagai seorang perawat di rumah sakit jiwa juga menuntutnya

untuk dapat berkonsentrasi lebih dengan pekerjaannya, karena harus

menghadapi pasien yang mengalami gangguan kejiwaan. Hal ini kemudian

membuat wanita harus membagi energi dan waktunya untuk pekerjaan dan

perannya sebagai seorang istri dan ibu yang bertanggung jawab untuk

mengurusi rumah tangganya. Keadaan yang demikian membuat perawat

wanita mengalami kelelahan fisik dan pikiran yang dapat mengganggunya

dalam berkonsentrasi dengan pekerjaannya.

Seorang perawat pria di saat memasuki kehidupan rumah tangga, akan

mengalami perubahan status dan penambahan peran sebagai seorang suami

dan ayah serta mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap keluarganya.

Perawat pria dengan peran gendernya itu, maka akan cenderung lebih fokus

dengan pekerjaannya daripada wanita karena memang tugasnya untuk bekerja

dan mencari nafkah, tidak seperti wanita yang masih harus membagi waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

dan energinya untuk mengurusi urusan rumah tangga. Selain itu, pria

dilahirkan sebagai makhluk yang mempunyai fisik kuat dan lebih aktif, yang

memang dibutuhkan ketika menghadapi pasien dengan kondisi kejiwaan yang

tidak stabil yang terkadang menjadi agresif dan sekuat tenaga.

Berdasarkan uraian diatas, maka perawat pria menjadi lebih siap dalam

bekerja menghadapi pasien dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil

dibandingkan dengan dengan perawat wanita. Hal ini karena secara fisik lebih

kuat serta tugas peran gendernya sebagai seorang pria yang bertugas untuk

bekerja dan menafkahi keluarganya menjadikannya lebih dapat fokus dengan

pekerjaannya.

Kecemasan perawat pria dan perawat wanita dalam menghadapi pasien

jiwa di rumah sakir jiwa dari sini dapat dikatakan berbeda, karena kondisi fisik

yang berbeda dan beban psikologis yang mereka hadapi juga berbeda. Melihat

hal ini maka kemungkinan perawat wanita mempunyai tingkat kecemasan

yang lebih tinggi daripada perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah

sakit jiwa.

E. Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesisnya adalah ada perbedaaan tingkat

kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di

rumah sakit jiwa. Tingkat kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada

perawat pria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

SKEMA PERBEDAAN KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA


MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA

Wanita Pria
-Fisiknya lebih lembut, bahu relatif -Fisiknya kuat, tubuh kekar, bahu
kecil, lengan dan tangan lembut lebar dan otot yang kuat untuk
dan lemas. bekerja dan melindungi.
-Komposisi hormonnya membuat -Komposisi hormonnya membuat
perilaku wanita lebih lembut. perilaku pria lebih emosional dan
-Peran gendernya menjadi istri dan agresif
ibu, mengurus rumah tangga dan -Peran gendernya sebagai kepala
merawat anak. keluarga, bekerja, mencari
nafkah dan menjadi pelindung
keluarga.

Bekerja sebagai perawat di rumah sakit jiwa

-Wanita secara fisik lebih lemah -Pria secara fisik lebih kuat
-Membagi energi dan waktu untuk -Pria lebih fokusdengan karenamemang
bekerjasebagaiperawatdanpekerjaannya
tugasnya sebagai seorang istri dan ibu. tugasnya untukbekerjadan
mencari nafkah.

Wanita kurang siap dalam Pria lebih siap dalam menghadapi


menghadapi pasien di RSJ yang pasien di RSJ yang memiliki kondisi
memiliki kondisi kejiwaan yang kejiwaan yang tidak stabil
tidak stabil

Perawat wanita lebih cemas dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah komparasi atau penelitian perbandingan.

Penelitian ini ingin membandingkan variabel yang sama dari 2 populasi yang

berbeda yaitu antara perawat pria dan wanita.

B. Identifikasi Metodologi Penelitian

1. Variabel tergantung : Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di

rumah sakit jiwa

2. Variabel bebas : Perawat pria dan wanita

C. Definisi Operasional Variabel

1. Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa

Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa adalah

kondisi psikologis atau perasaan tidak menyenangkan dan mengancam dari

individu berkaitan dengan kesiapannya menghadapi pasien di rumah sakit jiwa

yang ditandai dengan munculnya gejala-gejala psikologis maupun fisiologis.

3 komponen yang terdapat pada kecemasan, yaitu :

a. Fisiologis

Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan reaksi dari tubuh individu,

seperti jantung berdebar, gemetaran, perut mual, tidak dapat tidur, tekanan

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

darah naik, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, keringat

bercucuran, tubuh terasa panas dingin, kepala pusing dan sesak nafas.

b. Kognitif

Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan proses berpikir, seperti

kemampuan individu untuk berpikir jernih, kesulitan dalam

berkonsentrasi, sukar untuk memecahkan masalah dan sulit dalam

mengatasi tuntutan dari lingkungan.

c. Afektif

Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan perasaan seperti adanya

rasa takut yang kuat, mudah tersinggung, mudah khawatir, tidak berdaya

atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari dari

kenyataan hidup.

Tinggi rendahnya tingkat kecemasan yang dialami subjek dilihat dari

skor total skala kecemasan. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek

menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi,

sebaliknya skor yang rendah menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat

kecemasan yang rendah.

2. Perawat pria dan wanita

Perawat pria dan wanita adalah seseorang yang telah dipersiapkan melalui

pendidikan untuk turut serta merawat dan menyembuhkan orang sakit, usaha

rehabilitasi dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan secara mandiri atau

dibawah pengawasan dan supervisi dokter atau suster kepala.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Data jenis kelamin perawat pria dan wanita dapat diperoleh dari identitas

subjek yang diisikan pada lembar jawaban.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa.

Dalam penelitian ini peneliti memakai 60 perawat, yang terdiri dari 30

perawat pria dan 30 perawat wanita dengan kriteria :

1. Perawat pria dan wanita yang sudah menikah dan berkeluarga, karena

disesuaikan dengan tugas dan peran gender pria dan wanita.

2. Perawat yang sudah bekerja minimal 1 tahun. Asumsi 1 tahun waktu

yang cukup untuk beradaptasi dengan pekerjaannya, dalam arti kata

kecemasan yang dialami tidak tercampur dengan faktor lain diluar

fokus penelitian.

3. Perawat bangsal pasien jiwa, bukan perawat poliklinik umum.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala tingkat

kecemasan. Skala ini digunakan untuk mengungkap tinggi rendahnya tingkat

kecemasan pada perawat.

Skala kecemasan disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan landasan

teori yang sudah ada sebelumnya, skala kecemasan yang disusun ini terdiri

dari 3 komponen, yaitu : (1) fisiologis (2) kognitif (3) afektif


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Skala kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa ini terdiri

dari 68 butir pernyataan yang berisi 34 pernyataan favorabel dan 34

pernyataan unfavorabel.

Dibawah ini tabel blue print skala kecemasan dalam menghadapi pasien di

rumah sakit jiwa :

Tabel 2
Spesifikasi skala tingkat kecemasan
Sebelum uji coba

No Komponen Favorabel Unfavorabel Total


25
1 Fisiologis 13 12 36,7%
20
2 Kognitif 10 10 29,4%
23
3 Afektif 11 12 33,8%
34 34 68
Total
50% 50% 100%

Tabel 3
Distribusi item skala tingkat kecemasan
Sebelum uji coba

No Komponen Favorabel Unfavorabel Total


1, 11, 12, 21, 28, 5, 6, 14, 18, 23, 25
1 Fisiologis 37, 45, 46, 55, 57, 24, 32, 35, 40, 49,
36,7%
58, 60, 66 52, 65
2, 7, 22, 25, 29, 4, 15, 16, 19, 33, 20
2 Kognitif 36, 48, 61, 67, 68 39, 41, 44, 50, 53
29,4%
3, 8, 13, 20, 26, 9, 10, 17, 30, 31, 23
3 Afektif 27, 38,47 ,54, 56, 34, 42, 43, 51, 62,
59 63, 64 33,8%

Total 50% 50% 100%


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Skala tersebut disusun dengan menggunakan metode rating yang

dijumlahkan (Summated Rating), yaitu metode penskalaan pernyataan sikap

yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya.

Setiap butir item memuat 4 kategori pilihan jawaban yaitu Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Penskoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk pernyataan-pernyataan Favorable pilihan Sangat Setuju (SS) diberi

skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, Sangat

Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.

2. Untuk pernyataan-pernyataan Unfavorable pilihan Sangat Setuju (SS)

diberi skor 1, Setuju (S) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 3,

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4.

Skor untuk tiap-tiap item pada skala dijumlahkan sehingga menjadi

skor total. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek menunjukkan

bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi, sebaliknya skor

yang rendah menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang

rendah.

Uji coba dilaksanakan mulai tanggal 12 Maret 2007, pada tanggal

tersebut peneliti mulai membagikan skala kepada subjek. Subjek Uji coba ini

adalah perawat pria dan wanita di Rumah Sakit Ghrasia Yogyakarta, yang

berasal dari 6 bangsal rawat inap, 3 bangsal pria dan 3 bangsal wanita dengan

jumlah subjek 62 orang. Subjek yang dipakai dalam penelitian ini juga harus

memenuhi kriteria penelitian, maka peneliti dibantu dengan petugas dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta memilih subjek yang sesuai dengan kriteria

penelitian. Dari seluruh jumlah skala yang ada terdapat 2 skala yang kosong

karena subjek yang bersangkutan sedang berada diluar kota serta 2 subjek

yang gugur karena ada beberapa item soal dalam skala yang tidak dijawab

lengkap, jadi subjek uji coba ini berjumlah 58.

F. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang

tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut. Tes yang

menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan

sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2000).

Uji validitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan validitas isi

(content validity). Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian

terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement,

dalam hal ini dilakukan dengan dosen pembimbing. Pertanyaan yang dicari

jawabannya dalam validitas ini adalah sejauhmana item-item tes mewakili

mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang

hendak diukur (aspek representasi) dan sejauhmana item-item tes


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

mencerminkan ciri-ciri perilaku yang hendak diukur (aspek relevansi) (Azwar,

2001).

2. Daya Beda Item

Prosedur seleksi item didasarkan pada data empiris yaitu data hasil uji

coba item pada kelompok subjek yang karakteristiknya setara dengan subjek

yang hendak dikenai skala. Kualitas item-item diukur dengan analisis butir,

yang menggunakan parameter daya beda item. Daya beda item adalah sejauh

mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang

memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2000).

Indeks daya beda item merupakan konsistensi antar fungsi item dengan

fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi item

total. Pengujian daya beda item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi

antara distribusi skor skala yang akan menghasilkan koefisien korelasi total,

yang disebut parameter daya beda item. Suatu item dikatakan memiliki daya

beda item yang baik bila koefisien korelasi total mencapai nilai ≥0,30 (Azwar,

2000).

Hasil uji coba yang dilakukan terhadap 68 item skala kecemasan

menghadapi pasien di rumah sakit jiwa ini mempunyai daya beda item berkisar

antara 0,197 sampai dengan 0,823. Uji coba ini terdapat 2 item yang gugur

karena daya bedanya berada di bawah 0,30 yaitu 0,197 dan 0,288.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Tabel 4
Spesifikasi skala tingkat kecemasan
Setelah uji coba

No Komponen Favorabel Unfavorabel Total


24
1 Fisiologis 13 11
36,4%
20
2 Kognitif 10 10
30,2%
22
3 Afektif 11 11 33,4%
34 32 66
Total
51,5% 48,5% 100%

Tabel 5
Distribusi item skala tingkat kecemasan
Setelah uji coba

No Komponen Favorabel Unfavorabel Total


1, 11, 12, 21, 28, 5*, 6, 14, 18, 23, 24
1 Fisiologis 37, 45, 46, 55, 57, 24, 32, 35, 40, 49,
36,4%
58, 60, 66 52, 65
2, 7, 22, 25, 29, 4, 15, 16, 19, 33, 20
2 Kognitif 36, 48, 61, 67, 68 39, 41, 44, 50, 53
30,2%

3, 8, 13, 20, 26, 9, 10, 17, 30, 31, 22


3 Afektif 27, 38,47 ,54, 56, 34, 42, 43, 51, 62,
59 63*, 64 33,4%

Total 51,5% 48,5% 100%

Keterangan * = item yang gugur

Prosentase item per aspek kurang seimbang, maka untuk menentukan

item-item yang digunakan dalam penelitian sesungguhnya, peneliti dengan dosen

pembimbing melakukan penyetaraan item yaitu dengan memilih item terbaik dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

66 item yang sahih,. Pengurangan sebanyak 2 item ini dilakukan dengan asumsi

bahwa 64 item yang terbaik masih mewakili setiap aspek yang hendak diukur dan

dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat kecemasan yang dimiliki

subjek penelitian.

Tabel 6
Spesifikasi skala tingkat kecemasan
Setelah penyetaraan item

No Komponen Favorabel Unfavorabel Total


22
1 Fisiologis 12 10
34,4%
20
2 Kognitif 10 10 31,2%
22
3 Afektif 11 11 34,4%
33 31 64
Total
51,6% 48,4% 100%

Tabel 7
Distribusi item skala tingkat kecemasan
Setelah penyetaraan item

No Komponen Favorabel Unfavorabel Total


1*, 11, 12, 21, 28, 6, 14, 18, 23, 24, 22
1 Fisiologis 37, 45, 46, 55, 57, 32*, 35, 40, 49,
58, 60, 66 52, 65 34,4%
2, 7, 22, 25, 29, 4, 15, 16, 19, 33, 20
2 Kognitif 36, 48, 61, 67, 68 39, 41, 44, 50, 53
31,2%
3, 8, 13, 20, 26, 9, 10, 17, 30, 31, 22
3 Afektif 27, 38, 47, 54, 56, 34, 42, 43, 51, 62,
34,4%
59 64

Total 51,6% 48,4% 100%

Keterangan * = item yang dihilangkan untuk penyetaraan skala


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

3. Uji Reliabilitas

Istilah reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability,

mempunyai asal kata dari rely dan ability yang pada prinsipnya menunjukkan

sejauhmana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda

bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama (Azwar,2000).

Reliabilitas sebenarnya mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan

hasil ukur, yang mengandung kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak

reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan

skor yang terjadi di antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror (kesalahan)

daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel

tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu ( Azwar, 1999).

Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya

berada dalam rentang 0 – 1,00. semakin koefisien reliabilitas mendekati 1,00

berarti semakin tinggi reliabilitasnya sebaliknya semakin mendekati angka 0

berarti semakin rendah reliabilitasnya ( Azwar, 1999).

Dari hasil uji coba yang dilakukan, reliabilitas skala kecemasan

menghadapi pasien di rumah sakit jiwa pada item yang terseleksi sebesar 0,971.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur atau langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini adalah :

1. Membuat skala pengukuran tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di

rumah sakit jiwa dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

(summated rating) untuk diuji cobakan pada kelompok uji coba yang memiliki

karekteristik sama dengan kelompok subjek yang sesungguhnya.

2. Mengadakan uji coba skala tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien

rumah sakit jiwa pada individu yang memiliki ciri-ciri sama dengan subjek

penelitian,yaitu di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta.

3. Menganalisis item-item skala tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di

rumah sakit jiwa serta melihat reabilitas skala untuk mendapatkan butir yang

sahih dan skala yang reliabel.

4. Menentukan subjek penelitian sesuai kriteria yaitu di RSJD Dr. Soedjarwadi

Klaten, kemudian diberikan skala tingkat kecemasan dalam menghadapi

pasien di rumah sakit jiwa yang sudah diuji kesahihan dan keandalannya.

5. Menganalisis data penelitian yang masuk dengan statistik uji-t untuk

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tingkat kecemasan dalam

menghadapi pasien di rumah sakit jiwa antara perawat pria dan wanita.

6. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Analisis Data

Untuk memperoleh kesimpulan yang tidak menyimpang dari tujuan

penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi data penelitian yang

meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran

variabel bebas dan variabel tergantung bersifat normal atau tidak.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians dari sampel

yang akan diuji tersebut adalah sama.

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Uji-t (T-Test). Uji-t yaitu suatu cara membandingkan 2 kelompok subjek dengan

mencari perbedaaan mean dari kedua jenis subjek yaitu perawat pria dan

perawat wanita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 April 2007 di RSJD

Dr.Soedjarwadi Klaten. Pada tanggal tersebut peneliti membagikan skala kepada

60 subjek penelitian yaitu perawat pria dan wanita. Subjek penelitian memiliki

jadwal shift yang berbeda-beda, maka skala ditinggal untuk beberapa waktu.

Skala dapat terkumpul pada tanggal 13 April 2007 dan 16 April 2007. Dari 60

skala yang terkumpul, seluruhnya memenuhi persyaratan untuk diuji selanjutnya

dalam penelitian ini.

B. Deskripsi Subjek

Subjek dari penelitian ini adalah perawat di RSJD Dr. Soedjarwadi Klaten

yang terdiri dari perawat pria dan wanita yang masing-masing berjumlah 30

orang. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini juga harus memenuhi kriteria

penelitian yaitu sudah menikah, minimal sudah bekerja selama 1 tahun dan

merupakan perawat bangsal pasien, bukan perawat poliklinik umum. Subjek

perawat pria berasal dari 3 ruang bangsal perawatan dan 1 ruang VIP. Subjek

perawat wanita juga berasal dari 3 ruang bangsal perawatan dan 1 ruang VIP.

Data dari subjek dapat dilihat pada tabel berikut ini:

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Tabel 8
Deskripsi Subjek Pria

Keterangan Tahun Jumlah Prosentase


Umur 20 – 30 tahun 8 27%
31 – 40 tahun 14 47%
41 – 50 tahun 7 23%
51 – 60 tahun 1 3%
Lama bekerja 1 – 5 tahun 7 23,3%
6 – 10 tahun 3 10%
> 10 tahun 20 66,7%

Tabel 9
Deskripsi Subjek Wanita

Keterangan Tahun Jumlah Prosentase


Umur 20 – 30 tahun 8 27%
31 – 40 tahun 13 43%
41 – 50 tahun 9 30%
51 – 60 tahun - 0%
Lama bekerja 1 – 5 tahun 9 30%
6 – 10 tahun 7 23,3%
> 10 tahun 14 46,7%

C. Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Hasil dari analisis statistik deskriptif penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Tabel 10
Analisis Statistik Deskriptif

Empirik
Statistik Teoritik Pria Wanita
N 60 30 30
Skor Maksimum 256 141 147
Skor Minimum 64 64 72
Mean 160 116,77 117,30
SD 32 16,57 18,89

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan SPPS for windows versi 13,0 dengan

Kolmogorov-Smirnov Test. Uji normalitas skor kecemasan perawat pria dalam

menghadapi pasien di rumah sakit jiwa diperoleh p sebesar 0,099, karena p >

0,05 maka distribusi skor kecemasan perawat pria dalam menghadapi pasien di

rumah sakit jiwa dikatakan normal. Uji normalitas skor kecemasan perawat

wanita dalam menghadapi pasien di rumah jiwa diperoleh skor sebesar 0,096

karena p > 0,05 maka distribusi skor kecemasannya juga dikatakan normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan SPPS for windows versi 13,0. Uji

homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data varians sama. Dari

perhitungan yang dilakukan, diperoleh p sebesar 0,253 karena p > 0,05 maka

varians tersebut adalah homogen, sehingga syarat untuk melakukan uji-t

terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini menggunakan SPSS for windows versi 13,0.

Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi : “Adanya perbedaaan tingkat

kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita di rumah sakit

jiwa. Tingkat kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada perawat pria.”

Ringkasan uji-t dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 11
(Ringkasan uji-t)
Perbedaan tingkat kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan
wanita
Tingkat N Mean Mean SD db t t-tabel ket
Kecemasan Empiris Teoritis
Perawat pria 30 116,77 16,57 t-hitung <
160 58 -0,116 1,67 t-tabel
Perawat wanita 30 117,30 18,89 Tidak
signifikan

Berdasarkan data dari tabel 11 dapat dilihat bahwa dari 60 subjek yang

dikenai pengukuran skala tingkat kecemasan, perawat pria menghasilkan

mean sebesar 116,77 dan perawat wanita sebesar 117,30. Uji hipotesis

penelitian tersebut, t hitung yang diperoleh sebesar -0,116 dan dari t tabel

dengan db 58 diketahui t 5 % (one tailed) sebesar 1,67 sehingga t sebesar -

0,116 (p>0,05) dinyatakan tidak signifikan. Pemilihan tes signifikan one tailed

karena peneliti sudah memihak pada salah satu dari 2 kelompok penelitian,

dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan

bahwa tidak ada perbedaan signifikan tingkat kecemasan menghadapi pasien

antara perawat pria dan wanita di rumah sakit jiwa,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terbukti tidak ada

perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa

antara perawat pria dan wanita. Perbedaan jenis kelamin dan peran jenis

antara pria dan wanita ternyata tidak membuat tingkat kecemasan pria dan

wanita menjadi berbeda ketika menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.

Tidak adanya perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien

antara perawat pria dan perawat wanita di rumah sakit jiwa dapat disebabkan

oleh lamanya pengalaman kerja perawat dalam menghadapi pasien. Hal ini

dapat terjadi karena pada umumnya perawat yang bekerja rata-rata sudah

senior dan banyak yang bekerja diatas 5 tahun, dapat dilihat dari data subjek

wanita, yang bekerja antara 1 – 5 tahun sebanyak 30 %, 6 – 10 tahun sebanyak

23,3 % dan lebih dari 10 tahun sebanyak 46,7 %, tampak prosentase perawat

yang memiliki pengalaman bekerja di rumah sakit jiwa dengan masa kerja

lebih dari 5 tahun itu lebih banyak, yaitu sejumlah 70 % . Hal ini berarti

bahwa perawat wanita sudah terbiasa dengan tugasnya sebagai perawat di

rumah sakit jiwa yang memang tugasnya merawat pasien dengan kondisi

kejiwaan yang tidak stabil sehingga rasa cemas yang muncul sudah tidak

terlalu tinggi.

Peneliti juga melakukan wawancara pada tanggal 11 Mei 2007,

dengan seorang perawat wanita yang berusia 46 tahun dan sudah bekerja di

rumah sakit jiwa selama 25 tahun, berikut kutipan wawancaranya:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

“Nek cemas niku justru mboten mbak, niki pun biasa. Paling-paling sing
cemas niku perawat-perawat anyar sing nembe mlebet, ning niku nggih ming
sehari dua hari, bar niku nggih pun biasa kados ngeten”

dalam bahasa Indonesia berarti :

“Kalau cemas itu justru tidak mbak, ini sudah biasa. Paling -paling yang
merasa cemas itu perawat yang baru masuk kerja, tapi itu juga hanya sehari
dua hari, setelah itu ya terbiasa juga seperti ini”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat terungkap bahwa

selama mereka bekerja menjadi perawat di rumah sakit jiwa mereka sudah

terbiasa menghadapi pasien dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil. Pokok

pemikirannya adalah bahwa suatu perilaku ditentukan oleh apa yang dipelajari

sebelumnya. Dalam situasi tertentu, seseorang akan mempelajari perilaku

tertentu sebagai suatu kebiasaan, dan bila menghadapi situasi tertentu itu

kembali, orang tersebut akan cenderung berperilaku sesuai dengan

kebiasaannya itu (Sears, 1991). Karena sudah terbiasa maka jarang rasa cemas

itu muncul dalam diri mereka, selain itu mereka juga sudah dibekali dengan

pengetahuan tentang bagaimana merawat pasien dengan masalah kejiwaan,

maka perawat tidak terlalu kesulitan dan cemas ketika menghadapi para

pasien.

Subjek perawat pria dan wanita rata-rata usianya masih produktif kerja

antara 22 – 55 tahun, dalam arti kata kondisi fisik mereka masih cukup baik

untuk menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Hal ini juga didukung dengan

sistem pembagian kerja di rumah sakit tersebut yang menempatkan perawat

pria untuk menangani pasien pria dan perawat wanita untuk menangani pasien

wanita, sehingga karena perawat wanita juga khusus menghadapi pasien


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

wanita, maka rasa cemaspun tidak terlalu tinggi karena secara fisik masih

sebanding dengan mereka.

Pria dan wanita secara fisik memang berbeda, pria dilahirkan dengan

fisik yang lebih kuat daripada wanita, akan tetapi itu bukan menjadi

penghalang bagi wanita untuk dapat menunjukkan potensi dan prestasi yang

mereka miliki sehingga dapat sejajar dengan kaum pria. Wanita pun dapat

berbuat banyak seperti rekan prianya, bahkan ada kalanya mereka lebih dari

apa yang telah diperbuat kaum pria (Anoraga, 1992), ini dapat ditunjukkan

dari hasil penelitian, perolehan mean wanita sebesar 117,30 tidak jauh berbeda

dengan mean pria yaitu 116,77 yang menunjukkan bahwa baik pria dan wanita

sama-sama memiliki tingkat kecemasan yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan

dari hasil kedua mean empirik subjek lebih rendah dari mean teoritik sebesar

160 sehingga kecemasan subjek masuk pada kategori rendah. Hal ini berarti

bahwa walaupun wanita secara fisik lebih lemah, tetapi ketika menghadapi

situasi yang sulit ketika bekerja, mereka dapat menghadapinya sama seperti

kaum pria.

Selama ini wanita memang dipandang pasif, tetapi di sisi lain kaum

wanita berusaha menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan yang

berhubungan dengan tugas dan karyanya serta dalam memenuhi kebutuhan-

kebutuhan dan pencapaian tujuan dalam lingkungan kerja dan sosial. Sekarang

ini wanita semakin banyak melakukan hal – hal yang semula dipandang hanya

untuk pria khususnya peran serta wanita dalam bidang pekerjaan sudah

meningkat, mengurangi peran ekslusif pria sebagai pencari nafkah bagi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

keluarga, karena banyak bidang pekerjaan yang tidak lagi dibatasi oleh

persoalan jenis kelamin (Sears, 1991).

Seorang wanita yang bekerja membutuhkan dukungan sosial agar

dapat mengatasi konflik peran yang dialaminya (Huffman dkk, 1997).

Dukungan yang diterima dari suami sangat penting artinya bagi istri untuk

mengelola konflik peran gandanya. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan

oleh Lailatushifah (2003) mengungkapkan bahwa kesadaran akan kesetaraan

gender merupakan salah satu hal penting yang berperan dalam perkawinan.

Kesadaran ini membuat suami istri dapat berperan secara lebih luwes sehingga

tidak mengkotak-kotakkan peran menurut ideologi gender. Dukungan dari

suami kepada istrinya dalam menghadapi peran gandanya itu kemungkinan

membuat wanita yang bekerja tidak merasa cemas ketika bekerja.

Kini stereotip bahwa wanita adalah orang rumah semakin pudar.

Masyarakat sudah dapat menerima kehadiran wanita dalam berperan di segala

bidang. Sesuai dengan perkembangan zaman serta pendidikan yang meningkat

dan kemudahan dalam mendapatkan informasi, meningkat pula kemampuan

dan wawasan masyarakat. Kondisi tersebut mempengaruhi sikap pandang

masyarakat terhadap wanita dalam menjalani peran gandanya, sehingga

wanita pekerja pun merasa mendapat dukungan dari masyarakat dan

lingkungannya dalam menjalani perannya baik sebagai ibu rumah tangga

maupun sebagai wanita pekerja. Wanita merasa mantap untuk menggeluti

peran lain di luar rumah yaitu bekerja, selain itu pertentangan dalam dirinya

yang berkaitan dengan kompleksitas perannya menjadi berkurang, sehingga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

antara tugas kerumahtanggaan dan tugas dalam pekerjaannya dapat dijalani

dengan baik dan pada akhirnya tidak menimbulkan kecemasan pada wanita

yang bekerja.

Perbedaan keadaan fisik maupun peran gender yang dimiliki oleh pria

maupun wanita tidak membuat kecemasan dalam menghadapi pasien antara

perawat pria dan wanita menjadi berbeda. Kesiapan dalam menghadapi pasien

lebih pada bagaimana sikap profesionalisme perawat dalam menjalani

tugasnya sebagai seorang perawat.

Tugas keperawatan bukanlah tugas yang mudah, apalagi bekerja

sebagai perawat di rumah sakit jiwa, karena pasien yang dihadapi mengalami

gangguan fungsi maupun struktur kepribadiannya, sehingga pasien tersebut

tidak sanggup melakukan tugas sehari-hari dan ada kegagalan dalam

penanggulangan masalah hidupnya. Keadaan seperti ini membuat perawat

dituntut untuk dapat bekerja secara profesional guna memenuhi kebutuhan

pasien.

Perawat sebelumnya sudah melewati proses pendidikan yang

membentuk mereka sehingga berada pada kondisi siap untuk menghadapi

tugas-tugas keperawatan. Kesulitan dan hambatan masih akan mereka

temukan, namun keyakinan bahwa seseorang dapat menyelesaikan suatu tugas

tidak dengan sendirinya menghilangkan kesulitan atau hambatan yang

mungkin muncul, keyakinan diri itu mendorong usaha yang lebih keras untuk

mengatasi semua kesulitan dan membuat individu mampu menghadapi dan

memecahkan masalah tanpa tekanan emosional sehingga dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

menghilangkan kecemasan yang mungkin muncul ketika bekerja menghadapi

pasien kejiwaan (Ambarwati, 2003).

Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah subjek yang sedikit, yaitu

sejumlah 60 orang. Dalam arti kata subjek sejumlah itu masih kurang dapat

mewakili untuk digeneralisasikan dalam penelitian ini. Selain itu keterbatasan

yang lainnya adalah peneliti tidak menggunakan perbedaan tingkat pendidikan

subjek sebagai data dalam penelitian sehingga tidak bisa memperoleh

sumbangan atau temuan hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikan

subjek, karena dimungkinkan perawat lulusan SPK dan perawat lulusan

AKPER memperoleh bekal pengetahuan yang berbeda dalam menghadapi

pasien sehingga bisa berpengaruh terhadap kesiapan perawat dalam

menghadapi pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada

perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria dan

wanita di rumah sakit jiwa. Secara umum perawat di rumah sakit jiwa memiliki

kecemasan yang rendah ketika menghadapi pasien. Tidak adanya perbedaan

tingkat kecemasan antara perawat pria dan wanita dalam menghadapi pasien di

rumah sakit jiwa dapat disebabkan karena para perawat sudah terbiasa dengan

tugasnya dalam menghadapi pasien, selain itu didukung pula dengan sistem

pembagian kerja di rumah sakit dan juga profesionalisme dari perawat. Perawat

sebelumnya sudah melewati proses pendidikan yang membentuk mereka sehingga

berada pada kondisi siap untuk menghadapi tugas-tugas keperawatan

B. Saran

1. Bagi Perawat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat di rumah sakit jiwa memiliki

kecemasan yang rendah ketika menghadapi pasien. Kondisi seperti ini

sebaiknya terus dipertahankan, sehingga tetap dapat melayani pasien dan

melaksanakan tugasnya sebagai perawat dengan baik.

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

2. Bagi Rumah Sakit

Dalam penelitian ini jenis kelamin tidak terbukti berpengaruh terhadap kinerja

perawat ketika menghadapi pasien. Bagi pihak rumah sakit dapat

mempertimbangkan sistem penempatan kerja di bangsal pasien berdasarkan

kemampuan dan profesionalisme perawat dalam bekerja bukan berdasarkan

jenis kelamin, sehingga setiap perawat dapat termotivasi untuk berusaha

memberikan pelayanan yang terbaik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian ini subjeknya hanya sedikit, maka disarankan agar

menambah jumlah subjek penelitian, sehingga lebih representatif dan

dapat mendukung hasil penelitian.

b. Mengumpulkan data-data tambahan misalnya tingkat pendidikan subjek

sehingga dapat mendukung dan memberi sumbangan pada hasil

penelitian, sehingga hasil penelitian dapat lebih kuat dan tajam.

c. Subjek penelitian yang ditentukan oleh peneliti adalah perawat yang

sudah bekerja lebih dari 1 tahun, agar kecemasannya tidak tercampur

dengan faktor adaptasi mereka dengan lingkungan pekerjaannya,

namun hasilnya ternyata kecemasan mereka rendah. Jika ingin meneliti

tentang kecemasan sebaiknya subjek yang digunakan adalah subjek

yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 tahun. Hal ini dengan

asumsi bahwa mereka masih belum terbiasa dengan tugas-tugasnya

sebagai perawat pasien kejiwaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Abbott, Marie (1992) Masculine and Feminine; Gender Roles Over the Life Cyrcle.
New York; The Mc Graw Hill inc.

Ambarwati, Krismi Diah (2003) Hubungan Antara Efikasi Diri dan Kecemasan
Menghadapi Tugas Keperawatan Pada Mahasiswa Akademi Perawatan
(AKPER) Tingkat III di Akademi Perawatan (AKPER) Bethesda Yogyakarta.
Psiko Wacana vol II no. 2; Fakultas Psikologi Universitas Satya Wacana.

Anoraga, P (1992) Psikologi Kerja. Jakarta; P.T Rineka Cipta.

Aputra & Husni (1990) Tuntunan Hidup berkeluarga. Kerjasama Departemen Agama
RI dengan BKKBN; Jakarta.

Azwar, Saiffudin, MA (1999) Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta;


Pustaka Belajar.

Azwar, Saiffudin, MA (2000) Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta; Pustaka


Belajar.

Azwar, Saiffudin, MA (2001) Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta; Pustaka


Belajar.

Bootzin, Lotfus & Zojne, (1983) Psychology Today : An Introduction. New


York; Random House.

Calhoun, J.F and Acocella, J.J (1989) Adjusment Psycology and Human Relationship.
New York; Mc Graw Hill companies.

Corey, Gerald (1999) Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi .Bandung;
PT. Eresco.

Crittenden, Danielle.pengantar: Ratna Megawangi (2002). Wanita Salah Tingkah?


Bandung; Ganita.

Darajat,Z (1996) Kesehatan Mental. Jakarta; P.T Gunung Agung.

Depkes RI (1983) Pedoman Perawatan Psikiatrik. Jakarta; Depkes RI.

Depkes RI (1983) Pedoman Teknis Penerapan Proses Perawatan di Rumah


Sakit Jiwa. Jakarta; Depkes RI Direktorat Kesehatan Jiwa.

Feist, J. Feist G. J (1998) Theories of Personality 4th ed. New York; Mc Graw Hill
companies.

Gilarso, T. SJ (2003) Moral keluarga.Yogyakarta; Universitas Sanata Dharma.

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gunarsa (1995) Psikologi Perawatan. Jakarta; BPK Gunung Mulia.

Hall, Calvin S & Lindzay, Gardner (1970) Theory of Personality: Second


Edition. John Wiley and Sons Inc.

Hartanti, & Dwijanti J.E (1997) Hubungan Antara Konsep Diri dan
Kecemasan Menghadapi Masa Depan dengan Penyesuaian Anak-anak
Madura. Anima vol XII no 46.

Heerdjan, Soeharto (1987) Apa Itu Kesehatan Jiwa?. Jakarta; Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia.

Huffman, K.,Vernoy,M. & Vernoy, J (1997) Psychology in Action. New York;


John Willey & Sons,Inc.

Hurlock, E (1997) Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Jakarta; Erlangga.

Johnston, M.K (1971) Mental Health and Mental Illness. Philadelphia;


Lippencott Company

Keliat dkk (1998) Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta; Kedokteran


EGC.

Kristanto, Heru & Kurniawati, Cicik (2005) Diskriminasi Gender di Tempat


Kerja dan Upaya Mengatasinya. Media Informasi Penelitian no 184
tahun ke 29.

Lailatushifah, Siti N.F (2003) Kesadaran Akan Kesetaraan Gender dan


Kepuasan Perkawinan Pada Suami Istri Pekerja Ganda. Insight Tahun I
Nomor 2.

Lazarus, R.S (1991) Emotional and Adaption. New York; Mc Graw Hill Publishing
Companies.

Myers, E.G (1996) Social Psychology. New York; The Mc Graw Hill Publishing
Companies.

Nurachmah, Elly (2005) Leadership Dalam Proses Keperawatan.


(http://www.pdpersi.co.id) diambil tanggal 26 November 2006.

Pinel, J.P (1997) Biopsychology. Toronto; Ally and Bacon Inc.

Poerwadarminta, W.J.S (1986) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai


Pustaka.

Prawirohusodo, S (1988) Stress dan Kecemasan. Tidak diterbitkan.


Yogyakarta; Fakultas Kedokteran UGM.

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Priest (1991) Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi Cemas dan Depresi.
Disadur dari Anxiety & Depression. Semarang; Dahara Prise.

Rasmun (2001) Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan


Keluarga. Jakarta; P.T Fajar Interpratama.

Sahrah (2004) Persepsi Terhadap Kepemimpinan Perempuan. Anima vol. 13 no.3

Santrock J.W (2002) Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. jilid 1.
Jakarta; P.T Erlangga.

Sears, O David., Freedman, J.L & Peplau, L.A (1991) Psikologi Sosial. Jilid 2:
Jakarta; P.T Erlangga.

Sitepu, Santa Evelin (2004) Studi Deskriptif Kecemasan Masinis yang


Mengalami Kecelakaan Kereta api. Skripsi (tidak diterbitkan).
Yogyakarta; Fakultas Psikologi USD.

Stuart, Gail Wiscarz & Sundeen, Sandra J (1998) Keperawatan Jiwa. Jakarta;
Kedokteran EGC.

Suswati, Irma (2004) “Unwanted Child” dan Peran Gender dalam Tumbuh Kembang
Bayi. Santika. Medika vol. 1 no.1; Fakultas Kedokteran Universitas
Muhamadiyah Malang.

Usman (2005) Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Burn Out Pada
perawat di RSUD R. Syamsudin, SH Sukabumi Jawa Barat. Jurnal Psikologi vol
1 no.1.

Walcott, Esther (2004) Seni Pengobatan Alternatif Pengetahuan dan Persepsi.


Malang; Australian Consortium for In Country Indonesia Studies.
(www.acicis.murdoch.edu.au).

Wilson, G.T, O’Lear, K.D & Nathan, P.E, Clark, L.A (1996) Abnormal
Psychology. New York; Allyn and Bacon Inc.

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN:
1. Skala Uji Coba
2. Data Uji Coba
3. Reliabilitas Uji Coba
4. Skala Penelitian
5. Data Penelitian
6. Uji Normalitas
7. Uji Homogenitas
8. Uji – T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKALA PENELITIAN UNTUK SKRIPSI

Disusun oleh:
Yulia Eka Sari M.G
029114028

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kepada YTH : Bapak / Ibu Perawat


RS. GRHASIA Yogyakarta
Di Tempat

Dengan Hormat,
Bersama ini saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, bermaksud mengadakan penelitian dengan tujuan untuk memenuhi
tugas akhir di Universitas sebagai prasyarat untuk mendapat gelar kesarjanaan.
Untuk itu kiranya saya mohon kesediaan bapak / ibu di tengah-tengah
kesibukan dalam bekerja untuk mengisi skala yang saya bagikan tersebut dengan
sesungguhnya dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Pada kesempatan ini pula saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan
kerjasamanya. Apabila ada sesuatu hal yang kurang berkenan atas skala ini, saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

(Yulia Eka Sari M.G)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

I . Identitas Diri
Umur............................................tahun
Jenis Kelamin : L/P
Status : ………………………
Lama bekerja................................tahun

II. Petunjuk Pengisian


Pada skala ini terdapat 68 pernyataan. Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban
yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda selama ini.
Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut :
SS : Jika pilihan SANGAT SETUJU
S : Jika pilihan SETUJU
TS : Jika pilihan TIDAK SETUJU
STS : Jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU

Tidak ada jawaban benar atau salah, maka pilihlah jawaban yang sesuai dengan
keadaan diri Anda sendiri.
Jawaban Anda tidak ada hubungannya dengan nama baik , karir dan kedudukan Anda
di rumah sakit ini.

Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya

Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Jantung saya berdetak keras saat melihat ada X

pasien yang mengamuk

“SELAMAT MENGERJAKAN”

No Pernyataan SS S TS STS
1 Jantung saya berdetak keras saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

melihat ada pasien yang

mengamuk

2 Saya sering lupa dengan tugas-

tugas yang harus saya kerjakan

3 Saya merasa tegang saat melihat

pasien yang sering berkelahi

4 Saya dapat berpikir dengan cepat


untuk mengambil tindakan dalam
menghadapi pasien
5 Saya merasa rileks dan santai

ketika menghadapi pasien

6 Saya merasa pencernaan saya

baik-baik saja ketika ada dalam

keadaan gawat

7 Saya tiba-tiba sering kesulitan


dalam menentukan tindakan
ketika menghadapi pasien
8 Saya menjadi mudah putus asa

saat menghadapi pasien yang

tidak mengalami kemajuan

9 Saya tak mudah tersinggung


dengan kelakuan-kelakuan pasien
10 Meskipun keadaan mereka sangat
labil, saya peduli dengan pasien
yang membutuhkan pertolongan
saya
11 Saya sering merasa pusing setelah

pulang dari bekerja


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12 Saya menjadi kehilangan selera

makan ketika ada pasien yang

terus-terusan mencari saya

13 Ketika sedang bekerja saya

menjadi mudah tersinggung dan

sensitif

14 Tubuh saya selalu sehat tanpa

mengkonsumsi suplemen

tambahan saat bekerja

15 Saya dapat mengatasi

permasalahan kerja yang saya

hadapi di rumah sakit.

16 Walaupun harus bekerja

menghadapi pasien jiwa, saya

tetap dapat mengambil keputusan

dengan tepat

17 Saya merasa betah dan nyaman

bekerja di rumah sakit jiwa

18 Kondisi fisik saya cukup prima

untuk menghadapi pasien yang

kondisinya labil

19 Dalam situasi mendesak di rumah

sakit saya tetap dapat berpikir

jernih

20 Saya merasa kecewa pasien-


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pasien yang saya rawat tidak


kunjung sembuh
21 Saya menjadi gemetaran ketika

ada pasien yang tiba-tiba

menghampiri saya

22 Saya ingin pindah tempat kerja

dari rumah sakit jiwa

23 Saya sulit mengambil keputusan


jika berada dalam situasi yang
gawat
24 Saya masih tetap energik dan

bersemangat sampai waktu

bekerja selesai

25 Wajah saya tampak segar

meskipun harus menghadapi

pasien yang sulit diatur

26 Sejak menjadi perawat, saya

merasa semua keputusan yang

saya ambil selalu salah

27 Saya merasa tertekan dalam

bekerja di rumah sakit jiwa

28 Saya sering uring-uringan tanpa

alasan yang jelas ketika bekerja

29 Saya menderita migrain sejak


menjadi perawat di rumah sakit
jiwa
30 Saya sulit berkonsentrasi saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bekerja

31 Saya ramah dan mudah senyum

pada pasien

32 Saya merasa senang dan

menikmati pekerjaan sebagai

perawat di rumah sakit jiwa

33 Ketika sedang menghadapi pasien

yang mengamuk, detak jantung

saya tetap stabil

34 Saya mampu menyelesaikan tugas

tepat waktu, meskipun harus

selalu bertemu dengan pasien

yang jiwanya labil

35 Saya merasa optimis dengan apa

yang saya kerjakan

36 Walaupun bekerja sebagai

perawat di rumah sakit jiwa, saya

merasa jantung saya sehat-sehat

saja

37 Saya merasa sekarang ini sering

kesulitan memecahkan

permasalahan yang berhubungan

dengan pasien

38 Keringat saya tiba-tiba keluar

banyak saat menghadapi pasien


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang mulai melawan

39 Saya sering tiba-tiba merasa sedih

tanpa sebab semenjak menjadi

perawat di RSJ

40 Walaupun menghadapi pasien


yang sangat labil, saya mampu
memahami prosedur penanganan
pasien dengan baik
41 Nafsu makan saya tetap normal,
meskipun baru saja ada pasien
yang mengganggu saya
42 Saya mampu memfokuskan

perhatian pada tugas saya dalam

menghadapi pasien

43 Saya selalu tenang dalam


menghadapi situasi apapun
44 Saya merawat pasien dengan
sabar
45 Saya dapat mengingat dengan

baik semua tugas-tugas yang

harus saya lakukan ketika

menghadapi pasien

46 Semenjak bekerja di rumah sakit


jiwa saya sering mengalami
gangguan tidur pada malam hari
47 Saya merasa berdebar-debar saat

akan berangkat kerja

48 Saya khawatir dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

keselamatan saya ketika

menghadapi pasien dengan

kondisi kejiwaan yang labil

49 Saya sering mendadak menjadi

bingung dengan prosedur

penanganan pasien.

50 Walaupun harus menghadapi

pasien yang sulit diatur, tubuh

saya tak terasa gemetaran

51 Saya dapat mempertimbangkan

dengan matang setiap keputusan

dan tindakan dalam penanganan

pasien

52 Saya tetap bersemangat dalam

menghadapi pasien - pasien

bagaimanapun kondisinya

53 Saya dapat tidur dengan nyenyak

walaupun pagi harinya ada pasien

yang menyerang saya

54 Saya mampu berkonsentrasi

dengan baik dalam menghadapi

tugas yang sulit di rumah sakit

55 Saya kesal terhadap pasien yang

bandel dan sering membantah

56 Detak jantung saya terasa lebih


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

cepat saat memasuki bangsal

pasien

57 Saya merasa gelisah ketika harus

menghadapi pasien baru

58 Semenjak ada pasien baru yang

sangat agresif, pencernaan saya

menjadi bermasalah

59 Tubuh saya terasa panas dingin

ketika menghadapi pasien baru

60 Saya mudah kehilangan kesabaran

jika pasien sulit untuk diatur

61 Tubuh menjadi tiba-tiba lemas

ketika ada pasien yang menyerang

saya

62 Ide-ide saya sulit keluar ketika

sedang bekerja

63 Saya senang bercanda dengan


pasien maupun rekan kerja di
rumah sakit
64 Saya melayani kebutuhan semua

pasien dengan rileks

65 Selama bekerja di rumah sakit

jiwa saya belum pernah

mengalami gangguan penyakit

migrain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66 Wajah saya menjadi pucat pasi

saat melihat pasien yang sedang

berkelahi

67 Saya merasa kemampuan berpikir

saya menjadi lamban, semenjak

bekerja menjadi perawat di sakit

jiwa

68 Saya sering merasa terburu-buru

dalam mengambil keputusan saat

sedang bekerja

Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.


Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi anda, rumah sakit dan peneliti sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DATA TRYOUT

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8


1 3 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2
4 3 2 2 3 2 3 2 2
5 2 2 2 2 2 2 2 3
6 2 2 3 2 2 2 2 2
7 3 3 3 2 2 2 3 3
8 2 2 3 2 2 2 3 2
9 2 1 2 1 2 2 1 2
10 1 1 1 1 1 1 1 2
11 3 1 2 1 2 2 1 2
12 2 2 2 2 2 2 2 2
13 3 2 3 2 1 2 2 3
14 3 2 3 2 1 2 1 2
15 2 2 2 2 2 2 3 2
16 3 3 2 2 2 2 2 2
17 3 2 2 1 2 2 2 2
18 3 2 3 2 2 2 2 2
19 2 2 2 2 2 2 3 2
20 4 2 3 3 3 2 2 3
21 2 2 2 2 2 2 2 2
22 2 2 2 2 2 2 2 2
23 3 2 3 2 2 3 3 2
24 3 2 3 1 1 1 2 1
25 3 2 3 2 1 2 2 2
26 2 2 3 2 2 2 2 2
27 2 2 3 2 2 2 2 2
28 2 2 3 2 1 1 2 2
29 2 2 2 2 2 2 2 2
30 3 2 3 2 2 2 2 2
31 2 1 2 2 2 2 2 2
32 2 3 3 2 2 2 2 2
33 3 1 3 2 2 2 2 2
34 2 2 2 2 2 2 2 2
35 1 1 1 1 1 1 1 1
36 3 2 3 2 3 3 2 2
37 2 2 2 2 2 2 3 2
38 2 2 2 2 2 2 3 2
39 2 1 2 2 2 2 2 2
40 2 2 2 2 2 2 3 2
41 2 2 3 1 1 2 3 2
42 2 2 2 2 2 1 2 2
43 1 1 1 1 4 1 1 1
44 2 2 2 2 2 2 2 2
45 3 2 3 2 2 2 3 3
46 3 2 3 2 2 2 3 3
47 3 2 3 2 2 2 2 2
48 2 1 1 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49 3 2 3 2 2 2 2 2
50 2 2 2 2 2 2 2 2
51 4 2 3 2 2 3 2 2
52 2 2 2 2 2 2 2 2
53 2 2 3 2 2 2 2 2
54 2 1 2 1 1 1 1 2
55 2 2 2 2 2 2 2 1
56 2 2 2 2 2 2 2 2
57 3 2 4 2 3 3 3 2
58 2 3 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17


2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 3 3 2 2 2 1 3
2 1 2 2 2 2 2 2 3
2 1 1 1 1 1 1 1 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 1 2 1 1 1 2 2
2 1 2 1 2 2 1 1 1
3 2 2 2 2 3 2 2 3
2 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
4 1 2 1 1 1 2 2 1
3 1 1 2 2 2 2 2 1
2 2 1 2 2 2 2 2 1
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 1 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 3 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 3 2 2 2 2 3
4 1 1 2 1 2 3 2 1
2 1 1 1 1 2 2 2 2
2 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 3 1
2 2 1 2 1 1 2 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 2 2 2 2 2
1 1 1 2 1 1 1 1 1
1 2 1 1 2 2 1 2 2
1 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26


2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 2 2 2 3 2 2
2 2 3 2 3 2 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 2 3 2 2 2
2 1 3 1 2 2 2 1 2
1 1 2 1 1 1 3 2 1
1 2 3 2 2 4 2 1 1
1 2 1 1 1 2 2 1 1
2 2 3 3 2 2 2 1 2
2 2 3 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 1 1
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1 2 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 1 1
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 4 2 1 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 3 2 2 2 3 2 3
2 2 2 2 3 2 3 2 1
2 2 2 1 2 2 2 1 1
2 2 2 1 2 2 2 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 1 1
1 2 3 1 2 1 2 1 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 3 2 3 2 2
2 2 3 2 3 2 3 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2
1 1 2 2 2 1 2 1 1
2 2 1 1 1 2 2 1 1
2 2 1 2 2 2 2 2 3
3 2 3 3 3 2 3 2 2
2 2 3 2 2 2 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35


2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 3
1 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 3 2 2 2
2 3 2 1 2 2 2 2 2
1 1 1 2 2 3 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 2 2 3 2 1 2
1 1 1 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 1 2 2 2 1
1 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
1 1 1 1 1 3 3 1 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2
1 1 2 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 1 3 2 1 3 3 2 2
1 1 2 2 2 3 2 2 1
1 2 2 2 2 2 2 1 1
2 2 2 2 2 3 2 2 2
1 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 3 2 1
2 2 2 2 2 3 3 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 2 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 3 3 2 2
1 1 1 2 2 1 1 1 1
1 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44


2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2
3 2 1 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 2 1 1 2 2 1
1 2 2 1 2 1 1 1 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2
1 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 1 2 2 2 1 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 3 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3
2 3 2 2 2 2 3 2 2
1 1 1 2 1 1 1 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2
2 1 1 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2
3 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 3 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 1 2 1 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 3 2 2
2 3 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item45 item46 item47 item48 item49 item50 item51 item52 item53


2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 3 2
1 1 3 2 2 1 1 2 2
1 1 1 1 2 1 1 2 2
1 1 2 1 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 3 2
2 1 3 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 3 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
1 1 3 2 1 2 1 1 1
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 3 2 2 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 3
1 1 3 2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 3 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2 2
1 2 3 2 2 2 1 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 3 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 1 1 1 1
1 1 2 1 1 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 3 2 2 3 2
2 2 3 3 2 2 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item54 item55 item56 item57 item58 item59 item60 item61 item62


3 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 1
3 2 2 2 2 3 3 2 2
3 2 2 1 1 2 2 2 1
3 1 1 1 1 3 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1 1 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 2 2 2 3 3 2 1
2 1 1 2 1 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 3
3 2 2 2 2 3 3 2 2
3 1 1 1 1 2 1 2 1
3 2 2 2 2 2 3 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 1 2 2
2 1 1 2 2 3 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 1 2 1 2 2
2 2 2 1 1 2 1 1 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 1 2 1 1 1 2 2
3 1 3 1 2 3 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 3 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 1 2 2 3 3 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1 1 2 1
2 1 1 1 1 1 1 1 2
3 2 2 2 2 3 2 2 1
2 3 2 3 2 2 3 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item63 item64 item65 item66 item67 item68


2 2 2 2 2 2
1 2 3 2 2 2
2 2 3 2 2 2
2 2 3 2 3 2
3 2 3 2 2 2
2 2 3 2 2 2
3 2 2 2 2 2
3 2 3 2 3 3
4 2 2 2 1 1
2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 1 2
2 1 2 2 1 1
3 2 2 2 2 2
1 3 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2
3 2 3 2 2 2
2 2 3 2 3 2
2 2 2 2 3 2
2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 3
1 1 3 1 1 1
1 2 1 3 2 2
1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2
2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 3
2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2
2 2 1 1 2 2
2 2 1 2 1 2
4 2 3 2 2 2
2 2 2 1 1 2
4 2 1 1 1 2
1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2
2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 1 1
2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2
2 2 1 1 1 1
2 2 2 1 1 1
3 2 2 2 4 2
3 2 3 3 2 2
2 2 3 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Reliability
Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the
analysis.

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 58 100.0
Excluded(
a) 0 .0
Total 58 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.970 68

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
item1 129.9483 339.559 .511 .970
item2 130.4138 342.282 .531 .970
item3 129.9138 339.659 .501 .970
item4 130.4310 341.162 .686 .969
item5 130.3621 347.744 .197 .971
item6 130.3448 340.230 .687 .969
item7 130.2241 340.177 .548 .970
item8 130.2759 342.730 .591 .970
item9 130.2241 344.598 .318 .970
item10 130.6207 342.731 .526 .970
item11 130.5000 340.605 .592 .970
item12 130.4310 341.197 .684 .969
item13 130.4828 341.973 .630 .969
item14 130.3793 339.538 .632 .969
item15 130.4483 341.831 .688 .969
item16 130.4483 344.041 .535 .970
item17 130.3966 341.507 .484 .970
item18 130.4138 342.317 .637 .969
item19 130.3966 342.173 .678 .969
item20 130.0517 338.436 .539 .970
item21 130.5000 337.939 .617 .969
item22 130.3621 341.147 .608 .969
item23 130.3966 344.138 .441 .970
item24 130.2069 345.255 .397 .970
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item25 130.5862 340.843 .661 .969


item26 130.5000 340.254 .539 .970
item27 130.6034 339.858 .707 .969
item28 130.5862 338.808 .723 .969
item29 130.3966 339.261 .726 .969
item30 130.4483 346.252 .438 .970
item31 130.4655 344.148 .573 .970
item32 130.0172 341.105 .484 .970
item33 130.2759 344.484 .477 .970
item34 130.4483 341.831 .688 .969
item35 130.4828 341.798 .641 .969
item36 130.3276 340.084 .666 .969
item37 130.3448 340.826 .560 .970
item38 130.6034 343.156 .510 .970
item39 130.3621 346.270 .688 .970
item40 130.4310 343.548 .532 .970
item41 130.3966 344.349 .725 .969
item42 130.2586 341.564 .542 .970
item43 130.3793 344.976 .592 .970
item44 130.3276 345.207 .516 .970
item45 130.5345 339.165 .690 .969
item46 130.5517 340.322 .724 .969
item47 129.9655 342.209 .400 .970
item48 130.4138 342.949 .594 .970
item49 130.2931 341.193 .657 .969
item50 130.4138 343.229 .766 .969
item51 130.4138 340.913 .732 .969
item52 130.3103 343.025 .640 .969
item53 130.3103 344.077 .563 .970
item54 129.8276 341.759 .473 .970
item55 130.5172 339.693 .675 .969
item56 130.5000 341.623 .632 .969
item57 130.5000 338.605 .823 .969
item58 130.5345 339.446 .801 .969
item59 130.1552 340.975 .495 .970
item60 130.3448 339.809 .576 .970
item61 130.4138 345.931 .527 .970
item62 130.5172 344.851 .419 .970
item63 130.1897 344.332 .288 .971
item64 130.3621 345.428 .603 .970
item65 130.1552 338.168 .545 .970
item66 130.3793 341.538 .614 .969
item67 130.4138 338.878 .567 .970
item68 130.3621 340.656 .637 .969

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


132.3103 352.042 18.76279 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Reliability
Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the
analysis.

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 58 100.0
Excluded(
0 .0
a)
Total 58 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.971 66

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
item1 125.8793 327.687 .518 .971
item2 126.3448 330.475 .534 .971
item3 125.8448 327.712 .511 .971
item4 126.3621 329.428 .686 .971
item6 126.2759 328.554 .684 .970
item7 126.1552 328.519 .545 .971
item8 126.2069 331.009 .588 .971
item9 126.1552 332.519 .330 .971
item10 126.5517 330.953 .527 .971
item11 126.4310 328.846 .593 .971
item12 126.3621 329.428 .686 .971
item13 126.4138 330.142 .635 .971
item14 126.3103 327.762 .635 .971
item15 126.3793 330.029 .692 .971
item16 126.3793 332.169 .541 .971
item17 126.3276 330.259 .459 .971
item18 126.3448 330.475 .643 .971
item19 126.3276 330.364 .681 .971
item20 125.9828 326.894 .532 .971
item21 126.4310 326.285 .615 .971
item22 126.2931 329.474 .604 .971
item23 126.3276 332.435 .436 .971
item24 126.1379 333.384 .400 .971
item25 126.5172 329.026 .666 .971
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item26 126.4310 328.811 .525 .971


item27 126.5345 328.113 .709 .970
item28 126.5172 327.096 .724 .970
item29 126.3276 327.487 .730 .970
item30 126.3793 334.485 .433 .971
item31 126.3966 332.559 .557 .971
item32 125.9483 329.489 .478 .971
item33 126.2069 332.623 .481 .971
item34 126.3793 329.959 .697 .971
item35 126.4138 330.001 .644 .971
item36 126.2586 328.230 .674 .970
item37 126.2759 329.010 .564 .971
item38 126.5345 331.446 .506 .971
item39 126.2931 334.421 .691 .971
item40 126.3621 331.744 .533 .971
item41 126.3276 332.505 .729 .971
item42 126.1897 329.981 .533 .971
item43 126.3103 333.235 .586 .971
item44 126.2586 333.248 .528 .971
item45 126.4655 327.411 .692 .970
item46 126.4828 328.570 .726 .970
item47 125.8966 330.410 .402 .971
item48 126.3448 331.142 .597 .971
item49 126.2241 329.510 .653 .971
item50 126.3448 331.353 .775 .971
item51 126.3448 329.107 .737 .970
item52 126.2414 331.309 .635 .971
item53 126.2414 332.292 .563 .971
item54 125.7586 330.046 .471 .971
item55 126.4483 328.076 .669 .970
item56 126.4310 330.039 .622 .971
item57 126.4310 326.846 .827 .970
item58 126.4655 327.727 .802 .970
item59 126.0862 329.343 .490 .971
item60 126.2759 328.028 .580 .971
item61 126.3448 334.054 .531 .971
item62 126.4483 333.024 .420 .971
item64 126.2931 333.544 .609 .971
item65 126.0862 326.536 .542 .971
item66 126.3103 329.727 .618 .971
item67 126.3448 327.107 .570 .971
item68 126.2931 328.772 .646 .971

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


128.2414 340.116 18.44224 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Reliability
Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the
analysis.

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 58 100.0
Excluded(
a) 0 .0
Total 58 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.971 64

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
item2 121.6897 308.183 .532 .971
item3 121.1897 306.016 .488 .971
item4 121.7069 307.088 .690 .970
item6 121.6207 306.485 .673 .970
item7 121.5000 306.325 .542 .971
item8 121.5517 308.708 .586 .970
item9 121.5000 310.325 .321 .971
item10 121.8966 308.586 .529 .971
item11 121.7759 306.668 .589 .970
item12 121.7069 307.123 .688 .970
item13 121.7586 307.695 .644 .970
item14 121.6552 305.458 .640 .970
item15 121.7241 307.712 .693 .970
item16 121.7241 309.817 .539 .971
item17 121.6724 308.084 .452 .971
item18 121.6897 308.253 .636 .970
item19 121.6724 308.014 .684 .970
item20 121.3276 304.926 .522 .971
item21 121.7759 303.896 .626 .970
item22 121.6379 307.182 .605 .970
item23 121.6724 310.119 .431 .971
item24 121.4828 311.026 .397 .971
item25 121.8621 306.577 .677 .970
item26 121.7759 306.423 .532 .971
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item27 121.8793 305.757 .717 .970


item28 121.8621 304.717 .734 .970
item29 121.6724 305.101 .741 .970
item30 121.7241 312.028 .433 .971
item31 121.7414 310.160 .558 .971
item33 121.5517 310.462 .465 .971
item34 121.7241 307.572 .703 .970
item35 121.7586 307.625 .649 .970
item36 121.6034 305.928 .678 .970
item37 121.6207 306.696 .567 .970
item38 121.8793 309.020 .511 .971
item39 121.6379 312.060 .680 .971
item40 121.7069 309.404 .532 .971
item41 121.6724 310.084 .733 .970
item42 121.5345 307.727 .530 .971
item43 121.6552 310.791 .589 .971
item44 121.6034 310.875 .525 .971
item45 121.8103 305.069 .700 .970
item46 121.8276 306.250 .731 .970
item47 121.2414 308.467 .385 .971
item48 121.6897 308.779 .598 .970
item49 121.5690 307.197 .655 .970
item50 121.6897 309.060 .770 .970
item51 121.6897 306.814 .739 .970
item52 121.5862 308.949 .637 .970
item53 121.5862 309.826 .569 .970
item54 121.1034 307.884 .464 .971
item55 121.7931 305.746 .675 .970
item56 121.7759 307.721 .623 .970
item57 121.7759 304.633 .828 .970
item58 121.8103 305.490 .803 .970
item59 121.4310 307.057 .490 .971
item60 121.6207 305.783 .580 .970
item61 121.6897 311.656 .528 .971
item62 121.7931 310.553 .424 .971
item64 121.6379 311.077 .614 .971
item65 121.4310 304.425 .539 .971
item66 121.6552 307.423 .619 .970
item67 121.6897 304.674 .581 .971
item68 121.6379 306.270 .661 .970

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


123.5862 317.475 17.81783 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKALA PENELITIAN UNTUK SKRIPSI

Disusun oleh:
Yulia Eka Sari M.G
029114028

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kepada YTH : Bapak / Ibu Perawat


RSJD Dr. Soedjarwadi Klaten
Di Tempat

Dengan Hormat,
Bersama ini saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, bermaksud mengadakan penelitian dengan tujuan untuk memenuhi
tugas akhir di Universitas sebagai prasyarat untuk mendapat gelar kesarjanaan.
Untuk itu kiranya saya mohon kesediaan bapak / ibu di tengah-tengah
kesibukan dalam bekerja untuk mengisi skala yang saya bagikan tersebut dengan
sesungguhnya dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Pada kesempatan ini pula saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan
kerjasamanya. Apabila ada sesuatu hal yang kurang berkenan atas skala ini, saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

(Yulia Eka Sari M.G)

I . Identitas Diri
Umur............................................tahun
Jenis Kelamin : L/P
Status : ………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lama bekerja................................tahun

II. Petunjuk Pengisian


Pada skala ini terdapat 70 pernyataan. Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban
yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda selama ini.
Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut :
SS : Jika pilihan SANGAT SETUJU
S : Jika pilihan SETUJU
TS : Jika pilihan TIDAK SETUJU
STS : Jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU

Tidak ada jawaban benar atau salah, maka pilihlah jawaban yang sesuai dengan
keadaan diri Anda sendiri.
Jawaban Anda tidak ada hubungannya dengan nama baik , karir dan kedudukan Anda
di rumah sakit ini.

Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya

Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya sering lupa dengan tugas- X

tugas yang harus saya kerjakan

Artinya : Anda setuju bahwa Anda sering lupa dengan tugas-tugas yang harus anda
kerjakan.

“SELAMAT MENGERJAKAN”
Perhatian : Mohon semua pernyataan diisi dan diperiksa kembali agar tidak ada
pernyataan yang terlewatkan.

No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya sering lupa dengan tugas-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tugas yang harus saya kerjakan

2 Saya merasa tegang saat melihat

pasien yang sering berkelahi

3 Saya dapat berpikir dengan cepat


untuk mengambil tindakan dalam
menghadapi pasien
4 Saya merasa pencernaan saya

baik-baik saja ketika ada dalam

keadaan gawat

5 Saya tiba-tiba sering kesulitan


dalam menentukan tindakan
ketika menghadapi pasien
6 Saya menjadi mudah putus asa

saat menghadapi pasien yang

tidak mengalami kemajuan

7 Saya tak mudah tersinggung


dengan kelakuan-kelakuan pasien

8 Meskipun keadaan mereka sangat


labil, saya peduli dengan pasien
yang membutuhkan pertolongan
saya
9 Saya sering merasa pusing setelah

pulang dari bekerja

10 Saya menjadi kehilangan selera

makan ketika ada pasien yang

terus-terusan mencari saya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11 Ketika sedang bekerja saya

menjadi mudah tersinggung dan

sensitif

12 Tubuh saya selalu sehat tanpa

mengkonsumsi suplemen

tambahan saat bekerja

13 Saya dapat mengatasi

permasalahan kerja yang saya

hadapi di rumah sakit.

14 Walaupun harus bekerja

menghadapi pasien jiwa, saya

tetap dapat mengambil keputusan

dengan tepat

15 Saya merasa betah dan nyaman

bekerja di rumah sakit jiwa

16 Kondisi fisik saya cukup prima

untuk menghadapi pasien yang

kondisinya labil

17 Dalam situasi mendesak di rumah

sakit saya tetap dapat berpikir

jernih

18 Saya merasa kecewa pasien-


pasien yang saya rawat tidak
kunjung sembuh
19 Saya menjadi gemetaran ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ada pasien yang tiba-tiba

menghampiri saya

20 Saya sulit mengambil keputusan


jika berada dalam situasi yang
gawat
21 Saya masih tetap energik dan

bersemangat sampai waktu

bekerja selesai

22 Wajah saya tampak segar

meskipun harus menghadapi

pasien yang sulit diatur

23 Sejak menjadi perawat, saya

merasa semua keputusan yang

saya ambil selalu salah

24 Saya merasa tertekan dalam

bekerja di rumah sakit jiwa

25 Saya sering uring-uringan tanpa

alasan yang jelas ketika bekerja

26 Saya menderita migrain sejak


menjadi perawat di rumah sakit
jiwa
27 Saya sulit berkonsentrasi saat

bekerja

28 Saya ramah dan mudah senyum

pada pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29 Saya merasa senang dan

menikmati pekerjaan sebagai

perawat di rumah sakit jiwa

30 Saya mampu menyelesaikan tugas

tepat waktu, meskipun harus

selalu bertemu dengan pasien

yang jiwanya labil

31 Saya merasa optimis dengan apa

yang saya kerjakan

32 Walaupun bekerja sebagai

perawat di rumah sakit jiwa, saya

merasa jantung saya sehat-sehat

saja

33 Saya merasa sekarang ini sering

kesulitan memecahkan

permasalahan yang berhubungan

dengan pasien

34 Keringat saya tiba-tiba keluar

banyak saat menghadapi pasien

yang mulai melawan

35 Saya sering tiba-tiba merasa sedih

tanpa sebab semenjak menjadi

perawat di RSJ

36 Walaupun menghadapi pasien


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang sangat labil, saya mampu


memahami prosedur penanganan
pasien dengan baik
37 Nafsu makan saya tetap normal,
meskipun baru saja ada pasien
yang mengganggu saya
38 Saya mampu memfokuskan

perhatian pada tugas saya dalam

menghadapi pasien

39 Saya selalu tenang dalam


menghadapi situasi apapun

40 Saya merawat pasien dengan


sabar
41 Saya dapat mengingat dengan

baik semua tugas-tugas yang

harus saya lakukan ketika

menghadapi pasien

42 Semenjak bekerja di rumah sakit


jiwa saya sering mengalami
gangguan tidur pada malam hari
43 Saya merasa berdebar-debar saat

akan berangkat kerja

44 Saya khawatir dengan

keselamatan saya ketika

menghadapi pasien dengan

kondisi kejiwaan yang labil

45 Saya sering mendadak menjadi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bingung dengan prosedur

penanganan pasien.

46 Walaupun harus menghadapi

pasien yang sulit diatur, tubuh

saya tak terasa gemetaran

47 Saya dapat mempertimbangkan

dengan matang setiap keputusan

dan tindakan dalam penanganan

pasien

48 Saya tetap bersemangat dalam

menghadapi pasien - pasien

bagaimanapun kondisinya

49 Saya dapat tidur dengan nyenyak

walaupun pagi harinya ada pasien

yang menyerang saya

50 Saya mampu berkonsentrasi

dengan baik dalam menghadapi

tugas yang sulit di rumah sakit

51 Saya kesal terhadap pasien yang

bandel dan sering membantah

52 Detak jantung saya terasa lebih

cepat saat memasuki bangsal

pasien

53 Saya merasa gelisah ketika harus


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menghadapi pasien baru

54 Semenjak ada pasien baru yang

sangat agresif, pencernaan saya

menjadi bermasalah

55 Tubuh saya terasa panas dingin

ketika menghadapi pasien baru

56 Saya mudah kehilangan kesabaran

jika pasien sulit untuk diatur

57 Tubuh menjadi tiba-tiba lemas

ketika ada pasien yang menyerang

saya

58 Ide-ide saya sulit keluar ketika

sedang bekerja

59 Saya senang bercanda dengan


pasien maupun rekan kerja di
rumah sakit
60 Saya melayani kebutuhan semua

pasien dengan rileks

61 Selama bekerja di rumah sakit

jiwa saya belum pernah

mengalami gangguan penyakit

migrain

62 Wajah saya menjadi pucat pasi

saat melihat pasien yang sedang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berkelahi

63 Saya merasa kemampuan berpikir

saya menjadi lamban, semenjak

bekerja menjadi perawat di sakit

jiwa

64 Saya sering merasa terburu-buru

dalam mengambil keputusan saat

sedang bekerja

Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.


Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi anda, rumah sakit dan peneliti sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DATA PENELITIAN

subjek item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8


1 pria 2 2 2 2 2 1 1 1
2 pria 2 2 2 2 1 2 2 1
3 pria 2 2 2 2 2 2 2 2
4 pria 1 2 1 2 1 1 2 2
5 pria 2 2 2 2 2 1 1 1
6 pria 2 2 1 2 1 1 2 1
7 pria 2 2 3 2 2 3 2 2
8 pria 3 2 2 2 2 2 2 2
9 pria 1 1 2 4 1 2 3 2
10 pria 2 2 2 2 2 2 2 2
11 pria 1 2 2 2 2 2 2 2
12 pria 2 2 2 2 1 2 2 1
13 pria 1 2 2 2 2 2 2 2
14 pria 2 2 2 2 2 2 2 1
15 pria 2 3 2 2 2 2 2 1
16 wanita 2 2 2 2 2 3 2 2
17 wanita 2 2 2 2 2 1 1 2
18 wanita 1 2 2 2 2 2 2 2
19 wanita 2 2 2 4 1 2 2 2
20 wanita 1 1 1 1 1 1 2 1
21 wanita 2 3 1 2 2 2 1 1
22 wanita 2 2 2 2 2 2 2 2
23 wanita 2 3 2 2 2 2 1 2
24 wanita 2 3 2 2 2 2 2 2
25 wanita 2 4 1 2 2 1 1 1
26 wanita 1 2 2 2 2 2 2 2
27 wanita 1 1 2 2 2 1 2 2
28 wanita 1 2 1 1 2 1 3 1
29 wanita 3 3 2 1 2 2 2 1
30 wanita 1 1 1 1 1 1 1 1
31 wanita 2 2 2 2 1 1 2 2
32 wanita 2 3 2 2 2 1 1 1
33 wanita 2 2 1 2 2 3 2 1
34 wanita 3 3 2 2 3 2 3 2
35 wanita 2 2 2 3 1 2 1 2
36 wanita 2 2 1 2 2 2 2 2
37 wanita 2 2 1 2 2 2 1 1
38 wanita 3 2 2 2 2 2 2 2
39 wanita 3 2 2 2 2 2 2 2
40 wanita 2 3 2 2 2 2 2 2
41 wanita 1 2 2 2 2 2 1 1
42 wanita 3 2 3 3 3 2 2 2
43 wanita 1 1 4 1 1 1 1 2
44 wanita 1 3 2 1 2 2 1 1
45 wanita 2 2 2 2 2 2 2 1
46 wanita 2 2 2 2 2 2 2 1
47 wanita 2 2 2 2 2 2 2 2
48 wanita 2 2 2 2 2 2 2 2
49 wanita 2 2 1 2 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50 wanita 2 2 2 3 2 2 2 2
51 wanita 1 1 2 2 2 2 2 2
52 wanita 2 2 2 2 2 2 2 2
53 wanita 2 2 2 3 2 2 2 2
54 wanita 1 2 1 1 1 1 1 1
55 wanita 2 2 2 2 2 2 2 2
56 wanita 1 2 1 2 1 2 2 1
57 wanita 1 2 2 2 2 2 2 2
58 wanita 1 1 1 2 2 2 3 2
59 wanita 3 2 3 2 2 2 2 2
60 wanita 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17


2 2 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 1 1 1 1 1 1 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 2 2 1 1 1 2 2
2 2 2 3 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 1 1 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 1 1 1 1
2 2 1 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 1 4 1 1 2 2 1
2 2 2 3 2 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 1 1 2 2 2
1 2 2 1 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 1 3 1 1 1 2 1
2 2 2 1 1 1 1 1 1
2 3 2 3 2 2 2 2 2
1 1 2 1 2 2 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 1 2
1 2 1 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 2 2 1 1 2
1 2 1 1 1 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 1 2 2
2 2 1 1 2 2 1 1 2
2 2 2 3 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 3 2 2 2 2 2
2 2 3 3 3 2 2 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2 3 2
2 1 1 2 1 1 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1 2 1 1
2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26


2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 2 2 2 1 2 2
2 1 2 2 2 1 1 1 2
2 1 2 2 2 1 1 1 1
1 1 2 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 1 1
3 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1
1 2 2 2 2 2 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 2 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 1 1
4 1 2 2 2 1 1 1 2
1 1 2 2 1 1 1 2 1
3 2 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 1 1 2 1
3 2 2 2 2 1 3 2 1
3 1 2 2 2 1 2 2 2
2 2 2 1 2 1 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 3 1 2 1 1 1 1
1 2 2 1 1 1 1 2 1
2 2 3 2 2 1 2 2 2
3 2 2 2 3 1 1 2 1
2 2 2 1 1 2 2 2 2
1 2 2 2 2 1 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 1 1 2 1
3 1 2 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 1 2 1 1 1
1 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 2 2 2 2 1 2
3 2 2 3 3 2 2 2 2
2 1 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 1 1 1 1 1 1
3 2 2 1 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35


2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 1
1 1 1 2 2 1 1 1 1
1 1 1 2 2 1 4 1 1
1 1 1 2 1 2 1 1 1
2 2 2 2 2 1 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 1
2 2 1 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 3 2 2 1 2 1 2 1
1 2 1 2 1 2 2 2 1
2 2 2 2 2 1 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 3 3 2 2 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 2 1 2 1
1 1 1 1 1 1 2 3 3
3 2 2 3 3 2 2 3 2
2 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2
1 2 1 2 2 1 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 2 1 2 1
2 2 2 3 3 2 2 2 2
2 1 1 2 2 1 2 1 1
2 1 1 2 2 1 2 2 1
2 2 1 2 2 1 2 2 2
1 2 2 2 2 2 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2 3 2
1 1 1 2 2 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2 2 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 2 2 1 1
2 2 2 2 2 1 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 3 2
2 2 2 3 2 2 2 3 2
1 2 2 2 2 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44


2 2 2 2 1 1 2 2 3
2 1 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 1 2 2 2 2 1 2
1 2 1 1 1 1 1 1 2
1 2 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 3
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 1 2
2 2 1 1 1 2 2 2 4
2 2 1 1 1 1 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 3 3 2 2 1 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 1 2 1 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 2 2 1 1 3
1 1 1 1 1 1 1 2 2
2 3 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 2 1 2 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2 2 3
2 1 1 2 1 1 1 1 2
2 2 2 3 3 3 2 2 2
1 1 2 1 1 2 1 1 1
2 1 2 2 1 2 1 1 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 3
2 2 2 3 2 3 2 2 3
2 1 2 2 2 2 4 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item45 item46 item47 item48 item49 item50 item51 item52 item53


2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 1 2 2 2 1 2
1 2 2 2 1 2 3 1 1
2 4 4 2 2 2 2 2 1
1 2 1 1 2 1 1 2 1
1 2 2 2 2 2 3 1 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2
1 1 1 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 1 1
1 1 2 2 2 2 2 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 2 1 2 1 1
2 2 3 3 3 3 3 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 3 2 1 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 2 2 2 2 3 1 2
2 1 1 1 2 1 3 2 1
2 2 3 2 3 2 3 2 2
1 2 2 2 2 2 2 1 1
2 2 2 2 2 2 3 2 2
2 2 1 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2
1 1 2 2 1 2 2 1 1
2 2 2 2 2 3 2 2 2
1 2 1 1 2 2 2 1 1
2 2 2 2 2 2 3 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 2 2 2 2 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2
2 2 3 2 2 3 2 2 2
1 2 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 2 1 1 1 2
3 2 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item54 item55 item56 item57 item58 item59 item60 item61 item62


2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 1 2 1 1 2 2 2 2
1 1 2 2 2 2 1 2 2
1 1 3 1 1 1 2 1 1
1 1 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 1 1 1 2 2 2
2 2 2 1 2 1 1 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 1 2 2 2
2 1 2 1 1 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 1 1 2 2 3
2 2 2 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 2 1 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 1 2 2 1 1
1 1 2 2 1 1 2 3 2
1 1 1 2 2 1 2 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 2 1 1 2 3
2 2 3 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 2 1 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 1 3 2 1 1 1 2 2
2 1 4 2 2 1 1 1 2
2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 1 2 2 2 2 2 3 2
2 2 3 2 2 2 2 3 2
1 1 1 2 2 2 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 3 2
1 1 2 2 2 1 1 1 1
2 2 3 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 2 1 1
2 2 2 2 2 1 1 1 2
2 2 2 2 2 1 2 3 1
1 1 1 1 1 1 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 3 3 2
1 1 2 1 1 2 2 2 1
2 2 2 2 2 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2 2 3 2
1 1 1 1 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 1 1 1 2 2
2 2 2 2 2 1 1 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 1 2 1 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item63 item64 skor total


2 2 126
2 2 117
2 3 109
1 2 97
1 1 101
2 2 87
2 2 125
2 2 130
2 2 131
2 2 129
2 2 126
2 2 117
2 2 128
2 3 117
2 2 125
2 2 129
2 2 119
2 2 128
1 1 115
1 2 105
1 1 98
2 2 128
2 1 126
2 2 129
2 1 91
2 3 141
2 2 125
2 2 111
3 2 129
1 1 64
2 2 125
2 3 104
2 1 97
2 2 144
2 3 115
2 2 127
1 2 101
2 3 130
2 2 129
2 3 129
1 1 90
2 2 139
1 2 87
1 2 101
1 2 121
1 1 100
1 2 128
2 2 128
2 2 125
2 2 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1 2 107
2 2 128
1 2 130
1 2 72
2 2 129
2 1 82
2 2 126
2 2 127
2 2 135
1 2 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uji Normalitas Pria

NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

skor_total
N 30
Mean 116.7667
Normal Parameters(a,b) 16.57519
Std. Deviation
Most Extreme Absolute .224
Differences Positive .162
Negative -.224
Kolmogorov-Smirnov Z 1.225
Asymp. Sig. (2-tailed) .099
a Test distribution is Normal. b
Calculated from data.

Uji Normalitas Wanita

NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

skor_total
N 30
Mean 117.3000
Normal Parameters(a,b) 18.88833
Std. Deviation
Most Extreme Absolute .225
Differences Positive .117
Negative -.225
Kolmogorov-Smirnov Z 1.232
Asymp. Sig. (2-tailed) .096
a Test distribution is Normal. b
Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uji Homogenitas

subjek

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
subjek N Percent N Percent N Percent
skor_total pria 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
wanita 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Descriptives

subjek Statistic Std. Error


skor_total pria Mean 116.7667 3.02620
95% Confidence Lower Bound 110.5774
Interval for Mean Upper Bound
122.9559

5% Trimmed Mean 118.1111


Median 125.0000
Variance 274.737
Std. Deviation 16.57519
64.00
Minimum
141.00
Maximum
77.00
Range
20.25
Interquartile Range
-1.427 .427
Skewness
2.243 .833
Kurtosis
wanita Mean 117.3000 3.44852
95% Confidence Lower Bound 110.2470
Interval for Mean Upper Bound 124.3530

5% Trimmed Mean 118.0370


Median 125.5000
356.769
Variance
18.88833
Std. Deviation
72.00
Minimum
147.00
Maximum
75.00
Range 28.00
Interquartile Range -.733 .427
Skewness -.208 .833
Kurtosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Test of Homogeneity of Variance

Levene
Statistic df1 df2 Sig.
skor_total Based on Mean 1.334 1 58 .253
Based on Median .471 1 58 .495
Based on Median and
.471 1 57.946 .495
with adjusted df
Based on trimmed mean 1.321 1 58 .255

skor_total

Spread vs. Level Plot of skor_total by subjek

3.4

3.3
Spread

3.2

3.1

3.0

4.828
4.829 4.830 4.831 4.832

Level

* Plot of LN of Spread vs LN of Level

Slope = 81.174 Power for transformation = -80.174


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

T-Test

Group Statistics

Std. Error
subjek N Mean Std. Deviation Mean
skor_total pria 30 116.7667 16.57519 3.02620
wanita 30 117.3000 18.88833 3.44852

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper
skor_total Equal variances
1.334 .253 -.116 58 .908 -.53333 4.58805 -9.71731 8.65064
assumed
Equal variances
-.116 57.038 .908 -.53333 4.58805 -9.72061 8.65394
not assumed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN:
IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Anda mungkin juga menyukai