Skripsi
Oleh :
NIM : 029114028
Skripsi
Oleh :
NIM : 029114028
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Life is a journey
It can take you anywhere you choose to go
As long as you're learning
You'll find all you'll ever need to know”
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman Persembahan
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis
v
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Yulia Eka Sari Maria Goretti (2007) Perbedaan tingkat kecemasan perawat pria
dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.Yogyakarta:
Fakultas Psikologi; Jurusan Psikologi; Program Studi Psikologi; Universitas
Sanata Dharma.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Yulia Eka Sari Maria Goretti (2007) The difference anxiety level of male and
female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. Yogyakarta:
Faculty of Psychology; Department of Psychology; Study Program of
Psychology; Sanata Dharma University.
This research aimed to find out the difference of anxiety level between male
and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. The hypothesis
proposed was there was difference between male and female married nurse in
facing the patient in Mental Hospital, with assumption the anxiety level of female
nurse is higher.
The subject of this research was 60 persons, included 30 male nurses and 30
female nurses. The method used for gathering data was using scale. The tool used
in this research was the anxiety scale arranged by the researcher. The coefficient
reliability result with Alpha-Cronbach methods was 0,971.
The analysis method used t-test with independent t-test sample technique. The
result of the data analysis was t-test -0,116 and t-table 1,67. the result showed p>
0,05 (1,67 > -0,116) which mean there wasn’t any differences of anxiety level
between male and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital.
Both subject groups’s rate had low anxiety level in facing the patient in Mental
Hospital.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan
judul “Perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam
Psikologi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak, maka penulis ingin mengucapkan rasa
3. Ibu Titik Kristiyani, S.Psi dan bpk C. Wijoyo Adi Nugroho, S.Psi selaku
4. Ibu Tanti Arini, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing atas segala
5. Ibu M.L Anantasari, S.Psi., M.si dan Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi.,
Psi., M.Si, selaku dosen penguji atas masukan dan bimbingan yang
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gik, mas Muji, mas Dony, makasih atas segala bantuan dan
keramahannya.
Yogyakarta atas kesediaannya menjadi subjek try out dalam penelitian ini.
penelitian ini.
9. Kedua orang tuaku, atas dukungan yang luar biasa dalam bentuk apapun,
10. Adikku, yang terkadang membantuku menyelesaikan skripsi ini dalam hal
11. Yasinta Ajeng, Sahabat yang extraordinary. Dari awal masuk kuliah
belajar dari kamu Jenk! Aku butuh satu kata yang bisa menggambarkan
12. Stefanus Ganjar, yang selalu jadi orang pertama yang tahu tentang kisah -
kisah hidupku, kamu yang kadang bisa membuat aku jadi balance…see,
13. Victoria “Toree” Hapsari, Makasih udah jadi sahabat yang hebat dalam
segala hal, walaupun sedikit “camen” but I proud being your friend, kamu
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Kate “Athanasia”, yang selalu hadir dengan penuh keceriaan dan akhir-
akhir ini mengklaim dirinya sebagai kakak iparku, hehehe. Matur nuwun
yo buat semangatnya biar aku bisa cepet lulus nyusul kamu, mari kita buat
(si raja cela dan tawa), Hesti (panutan menjadi seorang calon ibu rumah
tangga sekaligus wanita karir yang baik), Koez (temen yang gak jelas tapi
baek hati), Nandi (yang selalu ngasih support, walau dari jauh), Anna
Lucia (temen dari masa kecil, ayo kita berjuang bareng lagi!!) Makasih ya
semuanya.
16. Temen – temen “komkaf” dimanapun kalian sekarang berada, keep our
fraternity ya.
Vincent, Sani, Niko, Panji, ayo kapan kita ngumpul di Nasgorbi lagi??
Sukses ya buat kalian!! Elvin, Nopex, Thea & Wedha, Lita, Mita, Ntrie,
Tanti, Fista, Trisa, Ucix, Ina, Lisna, Siska (temen seperjuangan pas
18. Temen-temen kos, Angop, Rosa, Siska, Sinta, Eka, Novi, Mbak Elish dan
19. Maha karya Tuhan yang begitu indah, Donnie Cahyadi Sibarani,
(yang baca jangan protes ya, bedakan antara agape dan romance, hehehe).
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20. Last but not least, Andri Pramuhardana…makasih buat arti kata
semakin yakin bahwa mengenalmu dan semua proses yang telah kita jalani
Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN……………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. iii
MOTTO………………………………………………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………... vi
ABSTRAK……………………………………………………………… vii
ABSTRACT……………………………………………………………. viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………. ix
DAFTAR ISI…………………………………………………………… xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………..….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 7
C. Tujuan Penelitian…………………………………………........... 7
D. Manfaat Penelitian………………………………………………. 7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Perawat…………………………………………………………… 21
1. Pengertian Perawat…………………………………………… 21
2. Fungsi Perawat Rumah Sakit………………………………… 22
3. Perawat Rumah Sakit Jiwa…………………………………... 22
4. Tugas Perawat Rumah Sakit Jiwa………………………….... 23
D. Perbedaan Kecemasan Menghadapi Pasien antara Perawat Pria
dan Wanita di R.S.J……………………………………………... 24
E. Hipotesis…………………………………………………………. 27
SKEMA…………………………………………………................... 28
D. Subjek Penelitian………………………………………………… 31
E. Metode Pengumpulan Data……………………………………… 31
F. Pengujian Instrumen Penelitian………………………………….. 34
1. Uji Validitas…………………………………………………… 34
2. Daya Beda Item………………………………………………... 34
3. Uji Reliabilitas………………………………………………… 38
G. Prosedur Penelitian………………………………………………. 38
H. Teknik Analisis Data…………………………………………….. 39
3. Uji Hipotesis……………………………………………………. 44
D. Pembahasan………………………………………………………... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..…………………………………. 51
A. Kesimpulan………………………………………………………… 51
B. Saran……………………………………………………………….. 51
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 53
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini telah muncul berbagai macam jenis penyakit,
memandang suku, golongan maupun status dalam masyarakat, apalagi saat ini
banyak penyakit yang sudah menelan korban jiwa. Sebuah penelitian yang
banyak yang memilih jalur pengobatan tradisional karena dianggap lebih murah
dan mudah ditemukan di berbagai tempat, terutama bagi masyarakat yang tinggal
semakin peduli dengan perkembangan jasa pelayanan kesehatan, karena saat ini
juga sudah muncul kepercayaan dari masyarakat itu sendiri pada pelayanan jasa
satu paramedis yang memiliki tugas dan kewajiban untuk melayani pasien dengan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jam. Mereka menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dialami oleh pasien
pasien. Umumnya pada tahap awal, perawat berperan lebih besar daripada pasien,
tetapi pada proses selanjutnya diharapkan peran pasien lebih besar daripada peran
perawat sehingga dalam diri pasien tumbuh kemandirian supaya bisa memenuhi
yang berat pada sebagian besar masyarakat, misalnya masyarakat yang mengalami
krisis ekonomi tidak saja akan mengalami gangguan fisik berupa gangguan gizi,
hidup mereka. Seperti gangguan fisik, maka gangguan jiwa juga terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehari-hari (fungsi sosial dan fungsi pekerjaan) dari orang tersebut (Heerdjan,
kesehatan di rumah sakit jiwa. Rumah sakit jiwa adalah salah satu bentuk rumah
gangguan jiwa.
kiat keperawatan yang berfokus pada upaya pencapaian dan tujuan terapiutik
hubungan pelayanan di rumah sakit berpusat pada perawat sebagai bagian yang
1995).
tidak hanya merawat pasien secara fisik melainkan juga kondisi mental pasien
yang tidak dapat dilihat secara langsung gejalanya seperti pada pasien penderita
gejala yang berbeda dan muncul oleh berbagai penyebab. Keadaan pasien yang
mengamuk, saling berkelahi antar pasien, pasien yang mencoba bunuh diri atau
hal-hal lain yang sifatnya membahayakan bagi perawat tersebut atau bahkan bagi
pasien itu sendiri dapat menimbulkan rasa cemas pada perawat ketika menghadapi
pasien.
kecemasan yang dialami oleh perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa, namun
umum. Suatu survey yang dilakukan pada para perawat oleh NIOSH atau The
menyebutkan bahwa banyak perawat yang mengalami stres pada saat melakukan
pekerjaannya. Hal ini diakibatkan selain karena beban kerja yang berlebihan juga
individu dalam mengatasi segala bentuk stressor (Santrock, 2002). Kecemasan itu
merupakan suatu bentuk stres dari suatu kondisi yang tidak pasti. Jika perawat
umum mengalami stres karena beban kerja yang berlebihan dan harus menghadapi
karakteristik pasien yang bermacam, maka perawat di rumah sakit jiwa masih
ditambah menghadapi pasien dengan kondisi mental yang tidak stabil dan tidak
dapat diprediksi tindakannya, sehingga perawat di rumah sakit jiwa mungkin saja
Rasa cemas merupakan salah satu gangguan psikologis yang dialami oleh
tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi, timbul karena berbagai
alasan dan situasi, kecemasan menimbulkan rasa yang tidak enak sehingga
membuat seseorang ingin lari dari kenyataan dan enggan berbuat sesuatu (Priest,
1991). Selain itu, seseorang yang mengalami kecemasan memiliki rasa takut dan
khawatir yang berlebihan, hal ini membuat mereka sulit untuk konsentrasi pada
suatu pokok pemikiran (Bootzin, Lotfus & Zojne, 1983). Situasi-situasi tersebut di
atas yang akhirnya akan membuat individu dalam hal ini perawat akan merasa
cemas dan selalu ragu-ragu untuk melakukan sesuatu serta kesulitan untuk
Perawat di rumah sakit terdiri dari perawat pria dan wanita. Masyarakat
biasanya cenderung membedakan pria dan wanita dari segi perbedaan secara
jasmani saja, padahal perbedaan itu juga terdapat pada aspek yang lainnya yaitu
pada aspek kejiwaan, sifat-sifatnya, cara berpikir, bentuk tubuh, suara dan gaya,
kelamin didapat dari 2 faktor, yaitu: biologis dan lingkungan sosial. Kedua hal
pria dan wanita. Penggolongan peran seks seperti ini akan berpengaruh pada
perbedaan perilaku yang muncul ini maka berbeda pula antara pria dan wanita
Perilaku pria dan wanita akan menjadi lebih kuat ketika mereka sudah
menikah. Pria dan wanita yang menikah mempunyai peran gender yang berbeda.
Wanita yang sudah menikah akan memiliki peran sebagai seorang istri yang
mempunyai tugas untuk mengurusi kebutuhan rumah tangga serta merawat anak-
anaknya. Pria juga memiliki peran sebagai seorang kepala keluarga yang
wanita ingin menyalurkan bakat dan potensinya serta menjadi partner sejajar pria,
psikologis yang ditimbulkan oleh aspek peran gendernya, dalam arti wanita lebih
dituntut untuk mengatasi urusan keluarga dan hal-hal lain yang menyangkut
Secara hukum maupun peraturan dalam dunia kerja tidak ada yang
menempatkan pria dan wanita pada status yang berbeda (Kristanto dan
Kurniawati, 2005). Begitu pula di rumah sakit jiwa, perawat pria dan wanita
secara garis besar memiliki tugas dan kewajiban yang sama tanpa ada pembedaan
yang berarti. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada salah satu
adalah perawat-perawat yang sudah senior atau yang dianggap kuat dan mampu
menghadapi kondisi pasien tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian kerja
di rumah sakit tersebut lebih pada senioritas bukan pada perbedaan jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Akibat peran gender yang dimiliki wanita yang juga bertugas untuk
mengurusi rumah tangga dan merawat anak-anaknya dapat saja membuat perawat
wanita menjadi kurang siap dibandingkan perawat pria ketika menghadapi pasien.
Hal ini disebabkan karena perawat wanita masih harus membagi waktu dan
gender dan kondisi fisik yang dimiliki pria dan wanita kemungkinan membuat
Melihat uraian di atas, maka peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan
tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah menghadapi pasien antara di
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
lebih tinggi daripada perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah sakit
jiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoretis:
menghadapi pasien di rumah sakit jiwa yang dialami perawat pria dan wanita
2. Secara Praktis:
b. Bagi Perawat
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
perasaan yang biasanya diiringi oleh suasana hati yang kurang meyenangkan.
baik nyata maupun tidak nyata, yaitu perasaan terancam sebagai tanggapan
Menurut Freud (Feist & Feist, 1998) kecemasan adalah suatu perasaan
yang tidak menyenangkan disertai dengan sensasi fisik atau tubuh yang
datang. Sesuatu yang tidak menyenangkan tersebut seringkali kabur dan sulit
untuk ditujukan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan.
pengalaman emosi yang tidak menyenangkan yang datang dari dalam, bersifat
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
terjadi karena pikiran atau perasaan yang tidak menyenangkan tentang apa
oleh perasaan kecewa, rasa tidak puas, tidak aman, atau sikap bermusuhan
dengan orang lain. Dari keadaan yang mencemaskan maka akan timbul reaksi-
reaksi kecemasan yang dapat diubah dalam bentuk gangguan simtomatis, baik
pengalaman yang tidak nyaman berupa kekhawatiran, rasa takut dan ketakutan
pada sesuatu yang akan terjadi yang disertai dengan beberapa sensasi tubuh,
meliputi jantung berdebar dan peningkatan denyut nadi. (Wilson, O’lear &
Nathan, 1996).
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini
tidak memiliki objek spesifik. Kondisi dialami secara subjektif dan dapat
memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal bagi ego yang akan
terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi bahaya itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
cara rasional dan langsung, maka akan mengandalkan cara-cara yang tidak
Kecemasan juga berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya,
kondisi ini dialami secara subyektif dan berfungsi sebagai peringatan adanya
2. Jenis kecemasan
a. Kecemasan Realistis
Perasaan takut terhadap bahaya dari dunia eksternal, dan kecemasan ini
b. Kecemasan Neurotik
Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara id dan ego. Kecemasan
12
c. Kecemasan Moral
Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara ego dan super ego.
dimilikinya.
berikut:
hal ini hanya dirasakan oleh yang bersangkutan. Dalam hal ini terbagi
dalam 2 aspek:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ii).Trait Anxiety
keadaan tersebut, yang dapat dilihat melalui kondisi fisiologis dari situasi
3. Komponen kecemasan
14
a. Emosional
mendalam
b. Kognitif
c. Fisiologis
Proses ini lebih karena kerja dari sistem syaraf otonom yang mengontrol
Jantung berdegup, denyut nadi dan nafas menjadi lebih cepat, pupil mata
a. Tingkat psikologis
15
b. Tingkat fisiologis
ditandai dengan adanya rasa khawatir, gelisah dan perasaan akan terjadi suatu
menghadapi tantangan, kurang percaya pada diri sendiri dan tidak dapat
fisik berupa ujung jari yang terasa dingin, pencernaan tidak teratur, detak
jantung cepat, keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak , nafsu makan hilang,
kepala pusing, sesak nafas. Gejala mental antara lain sangat takut, merasa
akan ditimpali bahaya atau kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak
berdaya atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari
kecemasan yaitu :
a. Fisiologis
seperti jantung berdebar, gemetaran, perut mual, tidak dapat tidur, tekanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bercucuran, tubuh terasa panas dingin, kepala pusing dan sesak nafas.
a. Kognitif
b. Afektif
rasa takut yang kuat, mudah tersinggung, mudah khawatir, tidak berdaya
atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari dari
kenyataan hidup.
a. Faktor Internal
tidak percaya diri, perasaan bersalah dan rendah diri. faktor internal ini
17
b. Faktor Eksternal
kritikan dari orang lain, beban tugas atau kerja yang berlebihan, maupun
1. Jenis Kelamin
kompleks. Sel-sel seks pria dan wanita adalah sama, dalam arti bahwa
keturunan. Sel-sel seks pria dan wanita juga berbeda dalam 2 hal penting.
kromosum Y.
Dua jenis spermatozoa matang diproduksi dalam jumlah yang sama, yang
18
perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologi. Istilah seks lebih
komposisi kimia dan hormon dalam tubuh, anatomi fisik, reproduksi dan
Tabel 1.
Perbedaan Pria dan Wanita
Perbedaan biologis
Pria Wanita
1. Pada tubuh pria menonjol garis 1. Tubuh wanita lebih menonjol,
- garis lurus, tegak, kuat dan garis-garis melingkar, bulat,
kekar, yang melambangkan lambang kelembutan, kasih
keperkasaan dan kekuatan. sayang dan perasaan aman.
2. Dada lapang, bahu lebar, untuk 2. Bahu relatif kecil dan
bekerja dan untuk melindungi melengkung, buah dada
yang lemah. berkembang.
3. Pinggul agak kecil dibanding 3. Pinggang kecil tapi tulang pinggul
dengan bahu. menonjol bulat.
4. Kaki kokoh, kuat, tegak lurus 4. Karena tulang pinggulnya lebih
tampak otot-ototnya. besar, paha besar dan kaki
5. Lengan dan tangan penuh meruncing ke bawah.
dengan otot, kekar, kuat, dan 5. Lengan dan tangan lembut dan
keras. lemas.
6. Suara besar, ada jakun pada 6. Suara kecil merdu, dan lehernya
leher. rata.
7. Alat kelamin sebagian terletak 7. Alat kelamin tersembunyi di
di luar rongga tubuh. dalam rongga tubuh.
8.Bulu rambut pada muka 8. Rambut didada dan kulit hanya
(kumis), lengan, kaki, dada. tipis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Hormon estrogen dan androgen memberi perbedaan pada struktur tubuh pria
dan wanita, sehingga pria secara fisik terlihat lebih kuat daripada wanita. Pria
metabolisme yang lebih tinggi di beberapa bagian dari lobus temporal otak
mempertajam ingatan. Wanita di sisi lain memiliki tingkat aktivitas yang lebih
tinggi di cingulate gyrus, yang meliputi persepsi dari kesedihan dan reaksi
2. Peran Gender
20
sosial akan perilaku maskulin dan feminim. Harapan ini diawali dan
(1992) membedakan peran gender dari peran jenis. Peran jenis didefinisikan
sebagai perilaku yang diwarisi secara kodrati karena ciri biologisnya, seperti
Suswati (2004) di sisi lain juga mengemukakan bahwa peran gender secara
dicirikan sebagai makhluk yang lembut, rapi, emosional, ekspresif, perasa dan
21
sumber kekuasaan serta “ibu” sebagai pendamping dengan posisi yang lebih
rendah.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pria dan wanita dibedakan
berdasarkan seks (jenis kelamin) dan peran gender. Seks (jenis kelamin)
berarti pembedaan secara biologis dan fisiologis yang berkaitan dengan tubuh
lain, peran gender adalah pencirian laki-laki dan perempuan yang merupakan
harapan sosial akan perilaku maskulin dan feminim. Budaya dalam hal ini
C. Perawat
1. Pengertian Perawat
benda yang berasal dari kata kerja “rawat” yang berarti pelihara, urus.
22
yang bermutu dan penuh tanggung jawab. Pendidikan dasar perawat adalah
suatu program pendidikan terencana yang memberikan landasan yang luas dan
yang diperlukan.
menyeluruh.
23
Menurut Stuart dan Sundeen (1998) tugas dari perawat rumah sakit jiwa
adalah :
sakit.
paling tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Perbedaan pria dan wanita sudah ada sejak mereka lahir dan dalam
memperlakukan mereka. Secara fisik pria dan wanita memang berbeda, pria
dilahirkan dengan fisik yang lebih kuat yang dapat dilihat dari tubuh yang
kekar, bahu lebar, dada lapang dan otot yang kuat yang biasanya digunakan
untuk bekerja dan untuk melindungi. Wanita dilahirkan dengan tubuh yang
kelembutan dan kasih sayang, bahunya relatif kecil serta lengan dan tangan
yang lembut dan lemas. Komposisi tubuh pria lebih banyak diisi dengan otot,
sedangkan komposisi tubuh wanita lebih banyak diisi dengan lemak. Hal ini
membuat tubuh pria menjadi lebih kuat daripada wanita. Pria dan wanita juga
berbeda dari segi fisiologisnya, bahwa pria dan wanita mempunyai komposisi
25
menjadi seorang istri dan ibu. Tantangan dalam hidup berkeluarga dimulai
meyesuaikan diri dengan peran barunya itu (Aputra & Husni, 1990). Bagi
positif dan sudah sepatutnya, hal ini selaras dengan pandangan masyarakat
bahwa pria dilahirkan dan disiapkan sebagai kepala rumah tangga dan pencari
kesehatan jiwa gejalanya mungkin tidak dapat dilihat langsung seperti pada
jiwa menunjukkan gejala yang berbeda dan muncul oleh berbagai penyebab.
menceritakan hal yang berbeda dan kontradiksi (Keliat dkk, 1998). Keadaan
menguraikan, dan mengukur hasil asuhan yang mereka berikan pada pasien,
keluarga dan komunitas. Hasil asuhan adalah semua hal yang terjadi pada
pasien dan keluarga ketika mereka berada dalam sistem pelayanan kesehatan.
Hasil tersebut meliputi status kesehatan, ada tidaknya penyakit, dan kualitas
26
tugas perawat jiwa apapun peran, kualifikasi atau tatanan prakteknya. Tugas
dan wanita yang bekerja dalam hal ini seorang perawat yang bekerja di rumah
sakit jiwa menjadi berbeda. Kondisi fisik wanita yang lebih lemah daripada
pria serta peran jenisnya sebagai seorang istri dan ibu yang memiliki tugas
membuat wanita harus membagi energi dan waktunya untuk pekerjaan dan
perannya sebagai seorang istri dan ibu yang bertanggung jawab untuk
dan ayah serta mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap keluarganya.
Perawat pria dengan peran gendernya itu, maka akan cenderung lebih fokus
dan mencari nafkah, tidak seperti wanita yang masih harus membagi waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dan energinya untuk mengurusi urusan rumah tangga. Selain itu, pria
dilahirkan sebagai makhluk yang mempunyai fisik kuat dan lebih aktif, yang
Berdasarkan uraian diatas, maka perawat pria menjadi lebih siap dalam
dibandingkan dengan dengan perawat wanita. Hal ini karena secara fisik lebih
kuat serta tugas peran gendernya sebagai seorang pria yang bertugas untuk
pekerjaannya.
jiwa di rumah sakir jiwa dari sini dapat dikatakan berbeda, karena kondisi fisik
yang berbeda dan beban psikologis yang mereka hadapi juga berbeda. Melihat
yang lebih tinggi daripada perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah
sakit jiwa.
E. Hipotesis
rumah sakit jiwa. Tingkat kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada
perawat pria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Wanita Pria
-Fisiknya lebih lembut, bahu relatif -Fisiknya kuat, tubuh kekar, bahu
kecil, lengan dan tangan lembut lebar dan otot yang kuat untuk
dan lemas. bekerja dan melindungi.
-Komposisi hormonnya membuat -Komposisi hormonnya membuat
perilaku wanita lebih lembut. perilaku pria lebih emosional dan
-Peran gendernya menjadi istri dan agresif
ibu, mengurus rumah tangga dan -Peran gendernya sebagai kepala
merawat anak. keluarga, bekerja, mencari
nafkah dan menjadi pelindung
keluarga.
-Wanita secara fisik lebih lemah -Pria secara fisik lebih kuat
-Membagi energi dan waktu untuk -Pria lebih fokusdengan karenamemang
bekerjasebagaiperawatdanpekerjaannya
tugasnya sebagai seorang istri dan ibu. tugasnya untukbekerjadan
mencari nafkah.
Perawat wanita lebih cemas dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini ingin membandingkan variabel yang sama dari 2 populasi yang
a. Fisiologis
seperti jantung berdebar, gemetaran, perut mual, tidak dapat tidur, tekanan
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bercucuran, tubuh terasa panas dingin, kepala pusing dan sesak nafas.
b. Kognitif
c. Afektif
rasa takut yang kuat, mudah tersinggung, mudah khawatir, tidak berdaya
atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari dari
kenyataan hidup.
skor total skala kecemasan. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek
Perawat pria dan wanita adalah seseorang yang telah dipersiapkan melalui
pendidikan untuk turut serta merawat dan menyembuhkan orang sakit, usaha
31
Data jenis kelamin perawat pria dan wanita dapat diperoleh dari identitas
D. Subjek Penelitian
1. Perawat pria dan wanita yang sudah menikah dan berkeluarga, karena
fokus penelitian.
metode skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala tingkat
teori yang sudah ada sebelumnya, skala kecemasan yang disusun ini terdiri
32
Skala kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa ini terdiri
pernyataan unfavorabel.
Dibawah ini tabel blue print skala kecemasan dalam menghadapi pasien di
Tabel 2
Spesifikasi skala tingkat kecemasan
Sebelum uji coba
Tabel 3
Distribusi item skala tingkat kecemasan
Sebelum uji coba
33
Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, Sangat
diberi skor 1, Setuju (S) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 3,
skor total. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek menunjukkan
bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi, sebaliknya skor
rendah.
tersebut peneliti mulai membagikan skala kepada subjek. Subjek Uji coba ini
adalah perawat pria dan wanita di Rumah Sakit Ghrasia Yogyakarta, yang
berasal dari 6 bangsal rawat inap, 3 bangsal pria dan 3 bangsal wanita dengan
jumlah subjek 62 orang. Subjek yang dipakai dalam penelitian ini juga harus
34
Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta memilih subjek yang sesuai dengan kriteria
penelitian. Dari seluruh jumlah skala yang ada terdapat 2 skala yang kosong
karena subjek yang bersangkutan sedang berada diluar kota serta 2 subjek
yang gugur karena ada beberapa item soal dalam skala yang tidak dijawab
1. Uji Validitas
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang
tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut. Tes yang
Uji validitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan validitas isi
(content validity). Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement,
dalam hal ini dilakukan dengan dosen pembimbing. Pertanyaan yang dicari
35
2001).
Prosedur seleksi item didasarkan pada data empiris yaitu data hasil uji
coba item pada kelompok subjek yang karakteristiknya setara dengan subjek
yang hendak dikenai skala. Kualitas item-item diukur dengan analisis butir,
yang menggunakan parameter daya beda item. Daya beda item adalah sejauh
mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang
memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2000).
Indeks daya beda item merupakan konsistensi antar fungsi item dengan
fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi item
total. Pengujian daya beda item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi
antara distribusi skor skala yang akan menghasilkan koefisien korelasi total,
yang disebut parameter daya beda item. Suatu item dikatakan memiliki daya
beda item yang baik bila koefisien korelasi total mencapai nilai ≥0,30 (Azwar,
2000).
menghadapi pasien di rumah sakit jiwa ini mempunyai daya beda item berkisar
antara 0,197 sampai dengan 0,823. Uji coba ini terdapat 2 item yang gugur
karena daya bedanya berada di bawah 0,30 yaitu 0,197 dan 0,288.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 4
Spesifikasi skala tingkat kecemasan
Setelah uji coba
Tabel 5
Distribusi item skala tingkat kecemasan
Setelah uji coba
pembimbing melakukan penyetaraan item yaitu dengan memilih item terbaik dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
66 item yang sahih,. Pengurangan sebanyak 2 item ini dilakukan dengan asumsi
bahwa 64 item yang terbaik masih mewakili setiap aspek yang hendak diukur dan
dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat kecemasan yang dimiliki
subjek penelitian.
Tabel 6
Spesifikasi skala tingkat kecemasan
Setelah penyetaraan item
Tabel 7
Distribusi item skala tingkat kecemasan
Setelah penyetaraan item
38
3. Uji Reliabilitas
mempunyai asal kata dari rely dan ability yang pada prinsipnya menunjukkan
sejauhmana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda
reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan
skor yang terjadi di antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror (kesalahan)
tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu ( Azwar, 1999).
menghadapi pasien di rumah sakit jiwa pada item yang terseleksi sebesar 0,971.
G. Prosedur Penelitian
39
(summated rating) untuk diuji cobakan pada kelompok uji coba yang memiliki
rumah sakit jiwa pada individu yang memiliki ciri-ciri sama dengan subjek
rumah sakit jiwa serta melihat reabilitas skala untuk mendapatkan butir yang
pasien di rumah sakit jiwa yang sudah diuji kesahihan dan keandalannya.
menghadapi pasien di rumah sakit jiwa antara perawat pria dan wanita.
penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi data penelitian yang
meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
a. Uji normalitas
b. Uji homogenitas
Uji-t (T-Test). Uji-t yaitu suatu cara membandingkan 2 kelompok subjek dengan
mencari perbedaaan mean dari kedua jenis subjek yaitu perawat pria dan
perawat wanita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
A. Pelaksanaan Penelitian
60 subjek penelitian yaitu perawat pria dan wanita. Subjek penelitian memiliki
jadwal shift yang berbeda-beda, maka skala ditinggal untuk beberapa waktu.
Skala dapat terkumpul pada tanggal 13 April 2007 dan 16 April 2007. Dari 60
B. Deskripsi Subjek
Subjek dari penelitian ini adalah perawat di RSJD Dr. Soedjarwadi Klaten
yang terdiri dari perawat pria dan wanita yang masing-masing berjumlah 30
orang. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini juga harus memenuhi kriteria
penelitian yaitu sudah menikah, minimal sudah bekerja selama 1 tahun dan
perawat pria berasal dari 3 ruang bangsal perawatan dan 1 ruang VIP. Subjek
perawat wanita juga berasal dari 3 ruang bangsal perawatan dan 1 ruang VIP.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 8
Deskripsi Subjek Pria
Tabel 9
Deskripsi Subjek Wanita
C. Analisis Data
Hasil dari analisis statistik deskriptif penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 10
Analisis Statistik Deskriptif
Empirik
Statistik Teoritik Pria Wanita
N 60 30 30
Skor Maksimum 256 141 147
Skor Minimum 64 64 72
Mean 160 116,77 117,30
SD 32 16,57 18,89
2. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan SPPS for windows versi 13,0 dengan
menghadapi pasien di rumah sakit jiwa diperoleh p sebesar 0,099, karena p >
0,05 maka distribusi skor kecemasan perawat pria dalam menghadapi pasien di
rumah sakit jiwa dikatakan normal. Uji normalitas skor kecemasan perawat
wanita dalam menghadapi pasien di rumah jiwa diperoleh skor sebesar 0,096
karena p > 0,05 maka distribusi skor kecemasannya juga dikatakan normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan SPPS for windows versi 13,0. Uji
perhitungan yang dilakukan, diperoleh p sebesar 0,253 karena p > 0,05 maka
terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Uji Hipotesis
kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita di rumah sakit
jiwa. Tingkat kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada perawat pria.”
Tabel 11
(Ringkasan uji-t)
Perbedaan tingkat kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan
wanita
Tingkat N Mean Mean SD db t t-tabel ket
Kecemasan Empiris Teoritis
Perawat pria 30 116,77 16,57 t-hitung <
160 58 -0,116 1,67 t-tabel
Perawat wanita 30 117,30 18,89 Tidak
signifikan
Berdasarkan data dari tabel 11 dapat dilihat bahwa dari 60 subjek yang
mean sebesar 116,77 dan perawat wanita sebesar 117,30. Uji hipotesis
penelitian tersebut, t hitung yang diperoleh sebesar -0,116 dan dari t tabel
0,116 (p>0,05) dinyatakan tidak signifikan. Pemilihan tes signifikan one tailed
karena peneliti sudah memihak pada salah satu dari 2 kelompok penelitian,
dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan
45
D. Pembahasan
antara perawat pria dan wanita. Perbedaan jenis kelamin dan peran jenis
antara pria dan wanita ternyata tidak membuat tingkat kecemasan pria dan
antara perawat pria dan perawat wanita di rumah sakit jiwa dapat disebabkan
oleh lamanya pengalaman kerja perawat dalam menghadapi pasien. Hal ini
dapat terjadi karena pada umumnya perawat yang bekerja rata-rata sudah
senior dan banyak yang bekerja diatas 5 tahun, dapat dilihat dari data subjek
23,3 % dan lebih dari 10 tahun sebanyak 46,7 %, tampak prosentase perawat
yang memiliki pengalaman bekerja di rumah sakit jiwa dengan masa kerja
lebih dari 5 tahun itu lebih banyak, yaitu sejumlah 70 % . Hal ini berarti
rumah sakit jiwa yang memang tugasnya merawat pasien dengan kondisi
kejiwaan yang tidak stabil sehingga rasa cemas yang muncul sudah tidak
terlalu tinggi.
dengan seorang perawat wanita yang berusia 46 tahun dan sudah bekerja di
46
“Nek cemas niku justru mboten mbak, niki pun biasa. Paling-paling sing
cemas niku perawat-perawat anyar sing nembe mlebet, ning niku nggih ming
sehari dua hari, bar niku nggih pun biasa kados ngeten”
“Kalau cemas itu justru tidak mbak, ini sudah biasa. Paling -paling yang
merasa cemas itu perawat yang baru masuk kerja, tapi itu juga hanya sehari
dua hari, setelah itu ya terbiasa juga seperti ini”.
selama mereka bekerja menjadi perawat di rumah sakit jiwa mereka sudah
terbiasa menghadapi pasien dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil. Pokok
pemikirannya adalah bahwa suatu perilaku ditentukan oleh apa yang dipelajari
tertentu sebagai suatu kebiasaan, dan bila menghadapi situasi tertentu itu
kebiasaannya itu (Sears, 1991). Karena sudah terbiasa maka jarang rasa cemas
itu muncul dalam diri mereka, selain itu mereka juga sudah dibekali dengan
maka perawat tidak terlalu kesulitan dan cemas ketika menghadapi para
pasien.
Subjek perawat pria dan wanita rata-rata usianya masih produktif kerja
antara 22 – 55 tahun, dalam arti kata kondisi fisik mereka masih cukup baik
untuk menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Hal ini juga didukung dengan
pria untuk menangani pasien pria dan perawat wanita untuk menangani pasien
47
wanita, maka rasa cemaspun tidak terlalu tinggi karena secara fisik masih
Pria dan wanita secara fisik memang berbeda, pria dilahirkan dengan
fisik yang lebih kuat daripada wanita, akan tetapi itu bukan menjadi
penghalang bagi wanita untuk dapat menunjukkan potensi dan prestasi yang
mereka miliki sehingga dapat sejajar dengan kaum pria. Wanita pun dapat
berbuat banyak seperti rekan prianya, bahkan ada kalanya mereka lebih dari
apa yang telah diperbuat kaum pria (Anoraga, 1992), ini dapat ditunjukkan
dari hasil penelitian, perolehan mean wanita sebesar 117,30 tidak jauh berbeda
dengan mean pria yaitu 116,77 yang menunjukkan bahwa baik pria dan wanita
sama-sama memiliki tingkat kecemasan yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan
dari hasil kedua mean empirik subjek lebih rendah dari mean teoritik sebesar
160 sehingga kecemasan subjek masuk pada kategori rendah. Hal ini berarti
bahwa walaupun wanita secara fisik lebih lemah, tetapi ketika menghadapi
situasi yang sulit ketika bekerja, mereka dapat menghadapinya sama seperti
kaum pria.
Selama ini wanita memang dipandang pasif, tetapi di sisi lain kaum
kebutuhan dan pencapaian tujuan dalam lingkungan kerja dan sosial. Sekarang
ini wanita semakin banyak melakukan hal – hal yang semula dipandang hanya
untuk pria khususnya peran serta wanita dalam bidang pekerjaan sudah
48
keluarga, karena banyak bidang pekerjaan yang tidak lagi dibatasi oleh
Dukungan yang diterima dari suami sangat penting artinya bagi istri untuk
gender merupakan salah satu hal penting yang berperan dalam perkawinan.
Kesadaran ini membuat suami istri dapat berperan secara lebih luwes sehingga
peran lain di luar rumah yaitu bekerja, selain itu pertentangan dalam dirinya
49
dengan baik dan pada akhirnya tidak menimbulkan kecemasan pada wanita
yang bekerja.
Perbedaan keadaan fisik maupun peran gender yang dimiliki oleh pria
perawat pria dan wanita menjadi berbeda. Kesiapan dalam menghadapi pasien
sebagai perawat di rumah sakit jiwa, karena pasien yang dihadapi mengalami
pasien.
mungkin muncul, keyakinan diri itu mendorong usaha yang lebih keras untuk
50
sejumlah 60 orang. Dalam arti kata subjek sejumlah itu masih kurang dapat
menghadapi pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria dan
wanita di rumah sakit jiwa. Secara umum perawat di rumah sakit jiwa memiliki
tingkat kecemasan antara perawat pria dan wanita dalam menghadapi pasien di
rumah sakit jiwa dapat disebabkan karena para perawat sudah terbiasa dengan
tugasnya dalam menghadapi pasien, selain itu didukung pula dengan sistem
pembagian kerja di rumah sakit dan juga profesionalisme dari perawat. Perawat
B. Saran
1. Bagi Perawat
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dalam penelitian ini jenis kelamin tidak terbukti berpengaruh terhadap kinerja
yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 tahun. Hal ini dengan
DAFTAR PUSTAKA
Abbott, Marie (1992) Masculine and Feminine; Gender Roles Over the Life Cyrcle.
New York; The Mc Graw Hill inc.
Ambarwati, Krismi Diah (2003) Hubungan Antara Efikasi Diri dan Kecemasan
Menghadapi Tugas Keperawatan Pada Mahasiswa Akademi Perawatan
(AKPER) Tingkat III di Akademi Perawatan (AKPER) Bethesda Yogyakarta.
Psiko Wacana vol II no. 2; Fakultas Psikologi Universitas Satya Wacana.
Aputra & Husni (1990) Tuntunan Hidup berkeluarga. Kerjasama Departemen Agama
RI dengan BKKBN; Jakarta.
Calhoun, J.F and Acocella, J.J (1989) Adjusment Psycology and Human Relationship.
New York; Mc Graw Hill companies.
Corey, Gerald (1999) Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi .Bandung;
PT. Eresco.
Feist, J. Feist G. J (1998) Theories of Personality 4th ed. New York; Mc Graw Hill
companies.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hartanti, & Dwijanti J.E (1997) Hubungan Antara Konsep Diri dan
Kecemasan Menghadapi Masa Depan dengan Penyesuaian Anak-anak
Madura. Anima vol XII no 46.
Lazarus, R.S (1991) Emotional and Adaption. New York; Mc Graw Hill Publishing
Companies.
Myers, E.G (1996) Social Psychology. New York; The Mc Graw Hill Publishing
Companies.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Priest (1991) Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi Cemas dan Depresi.
Disadur dari Anxiety & Depression. Semarang; Dahara Prise.
Santrock J.W (2002) Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. jilid 1.
Jakarta; P.T Erlangga.
Sears, O David., Freedman, J.L & Peplau, L.A (1991) Psikologi Sosial. Jilid 2:
Jakarta; P.T Erlangga.
Stuart, Gail Wiscarz & Sundeen, Sandra J (1998) Keperawatan Jiwa. Jakarta;
Kedokteran EGC.
Suswati, Irma (2004) “Unwanted Child” dan Peran Gender dalam Tumbuh Kembang
Bayi. Santika. Medika vol. 1 no.1; Fakultas Kedokteran Universitas
Muhamadiyah Malang.
Usman (2005) Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Burn Out Pada
perawat di RSUD R. Syamsudin, SH Sukabumi Jawa Barat. Jurnal Psikologi vol
1 no.1.
Wilson, G.T, O’Lear, K.D & Nathan, P.E, Clark, L.A (1996) Abnormal
Psychology. New York; Allyn and Bacon Inc.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN:
1. Skala Uji Coba
2. Data Uji Coba
3. Reliabilitas Uji Coba
4. Skala Penelitian
5. Data Penelitian
6. Uji Normalitas
7. Uji Homogenitas
8. Uji – T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Disusun oleh:
Yulia Eka Sari M.G
029114028
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan Hormat,
Bersama ini saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, bermaksud mengadakan penelitian dengan tujuan untuk memenuhi
tugas akhir di Universitas sebagai prasyarat untuk mendapat gelar kesarjanaan.
Untuk itu kiranya saya mohon kesediaan bapak / ibu di tengah-tengah
kesibukan dalam bekerja untuk mengisi skala yang saya bagikan tersebut dengan
sesungguhnya dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Pada kesempatan ini pula saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan
kerjasamanya. Apabila ada sesuatu hal yang kurang berkenan atas skala ini, saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
I . Identitas Diri
Umur............................................tahun
Jenis Kelamin : L/P
Status : ………………………
Lama bekerja................................tahun
Tidak ada jawaban benar atau salah, maka pilihlah jawaban yang sesuai dengan
keadaan diri Anda sendiri.
Jawaban Anda tidak ada hubungannya dengan nama baik , karir dan kedudukan Anda
di rumah sakit ini.
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Jantung saya berdetak keras saat melihat ada X
“SELAMAT MENGERJAKAN”
No Pernyataan SS S TS STS
1 Jantung saya berdetak keras saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengamuk
keadaan gawat
sensitif
mengkonsumsi suplemen
dengan tepat
kondisinya labil
jernih
menghampiri saya
bekerja selesai
bekerja
pada pasien
saja
kesulitan memecahkan
dengan pasien
perawat di RSJ
menghadapi pasien
menghadapi pasien
penanganan pasien.
pasien
bagaimanapun kondisinya
pasien
menjadi bermasalah
saya
sedang bekerja
migrain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkelahi
jiwa
sedang bekerja
DATA TRYOUT
49 3 2 3 2 2 2 2 2
50 2 2 2 2 2 2 2 2
51 4 2 3 2 2 3 2 2
52 2 2 2 2 2 2 2 2
53 2 2 3 2 2 2 2 2
54 2 1 2 1 1 1 1 2
55 2 2 2 2 2 2 2 1
56 2 2 2 2 2 2 2 2
57 3 2 4 2 3 3 3 2
58 2 3 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 2 2 2 2 2
1 1 1 2 1 1 1 1 1
1 2 1 1 2 2 1 2 2
1 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2
1 1 2 2 2 1 2 1 1
2 2 1 1 1 2 2 1 1
2 2 1 2 2 2 2 2 3
3 2 3 3 3 2 3 2 2
2 2 3 2 2 2 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 3 3 2 2
1 1 1 2 2 1 1 1 1
1 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 3 2 2
2 3 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 3 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 1 1 1 1
1 1 2 1 1 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 3 2 2 3 2
2 2 3 3 2 2 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1 1 2 1
2 1 1 1 1 1 1 1 2
3 2 2 2 2 3 2 2 1
2 3 2 3 2 2 3 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2
2 2 1 1 1 1
2 2 2 1 1 1
3 2 2 2 4 2
3 2 3 3 2 2
2 2 3 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the
analysis.
N %
Cases Valid 58 100.0
Excluded(
a) 0 .0
Total 58 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.970 68
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the
analysis.
N %
Cases Valid 58 100.0
Excluded(
0 .0
a)
Total 58 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.971 66
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the
analysis.
N %
Cases Valid 58 100.0
Excluded(
a) 0 .0
Total 58 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.971 64
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Disusun oleh:
Yulia Eka Sari M.G
029114028
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan Hormat,
Bersama ini saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, bermaksud mengadakan penelitian dengan tujuan untuk memenuhi
tugas akhir di Universitas sebagai prasyarat untuk mendapat gelar kesarjanaan.
Untuk itu kiranya saya mohon kesediaan bapak / ibu di tengah-tengah
kesibukan dalam bekerja untuk mengisi skala yang saya bagikan tersebut dengan
sesungguhnya dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Pada kesempatan ini pula saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan
kerjasamanya. Apabila ada sesuatu hal yang kurang berkenan atas skala ini, saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
I . Identitas Diri
Umur............................................tahun
Jenis Kelamin : L/P
Status : ………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lama bekerja................................tahun
Tidak ada jawaban benar atau salah, maka pilihlah jawaban yang sesuai dengan
keadaan diri Anda sendiri.
Jawaban Anda tidak ada hubungannya dengan nama baik , karir dan kedudukan Anda
di rumah sakit ini.
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya sering lupa dengan tugas- X
Artinya : Anda setuju bahwa Anda sering lupa dengan tugas-tugas yang harus anda
kerjakan.
“SELAMAT MENGERJAKAN”
Perhatian : Mohon semua pernyataan diisi dan diperiksa kembali agar tidak ada
pernyataan yang terlewatkan.
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya sering lupa dengan tugas-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keadaan gawat
sensitif
mengkonsumsi suplemen
dengan tepat
kondisinya labil
jernih
menghampiri saya
bekerja selesai
bekerja
pada pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saja
kesulitan memecahkan
dengan pasien
perawat di RSJ
menghadapi pasien
menghadapi pasien
penanganan pasien.
pasien
bagaimanapun kondisinya
pasien
menjadi bermasalah
saya
sedang bekerja
migrain
berkelahi
jiwa
sedang bekerja
DATA PENELITIAN
50 wanita 2 2 2 3 2 2 2 2
51 wanita 1 1 2 2 2 2 2 2
52 wanita 2 2 2 2 2 2 2 2
53 wanita 2 2 2 3 2 2 2 2
54 wanita 1 2 1 1 1 1 1 1
55 wanita 2 2 2 2 2 2 2 2
56 wanita 1 2 1 2 1 2 2 1
57 wanita 1 2 2 2 2 2 2 2
58 wanita 1 1 1 2 2 2 3 2
59 wanita 3 2 3 2 2 2 2 2
60 wanita 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2 3 2
2 1 1 2 1 1 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1 2 1 1
2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 1 1 1 1 1 1
3 2 2 1 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 2 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 2 2 1 1
2 2 2 2 2 1 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 3 2
2 2 2 3 2 2 2 3 2
1 2 2 2 2 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 2 1 1 1 2
3 2 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 2 3 2
1 1 1 1 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 1 1 1 2 2
2 2 2 2 2 1 1 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 1 2 1 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 107
2 2 128
1 2 130
1 2 72
2 2 129
2 1 82
2 2 126
2 2 127
2 2 135
1 2 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
skor_total
N 30
Mean 116.7667
Normal Parameters(a,b) 16.57519
Std. Deviation
Most Extreme Absolute .224
Differences Positive .162
Negative -.224
Kolmogorov-Smirnov Z 1.225
Asymp. Sig. (2-tailed) .099
a Test distribution is Normal. b
Calculated from data.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
skor_total
N 30
Mean 117.3000
Normal Parameters(a,b) 18.88833
Std. Deviation
Most Extreme Absolute .225
Differences Positive .117
Negative -.225
Kolmogorov-Smirnov Z 1.232
Asymp. Sig. (2-tailed) .096
a Test distribution is Normal. b
Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Homogenitas
subjek
Cases
Valid Missing Total
subjek N Percent N Percent N Percent
skor_total pria 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
wanita 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Descriptives
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
skor_total Based on Mean 1.334 1 58 .253
Based on Median .471 1 58 .495
Based on Median and
.471 1 57.946 .495
with adjusted df
Based on trimmed mean 1.321 1 58 .255
skor_total
3.4
3.3
Spread
3.2
3.1
3.0
4.828
4.829 4.830 4.831 4.832
Level
T-Test
Group Statistics
Std. Error
subjek N Mean Std. Deviation Mean
skor_total pria 30 116.7667 16.57519 3.02620
wanita 30 117.3000 18.88833 3.44852
LAMPIRAN:
IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI