DIALOG
TIMUR-BARAt
Percakapan:
PEMBAHASAN MELIpUTI:
ï Reinkarnasi: ï Apakah Semua Agama
Fakta atau Fiksi? Itu Sama?
ï Yesus di dalam Veda ï Makan Daging dan
ï Doa dan Mantra Minum Minuman Keras
ï Bhakti yang Murni ï Siapa Itu Tuhan?
ï Keagamaan Tertinggi ï Kerajaan Tuhan
ï Pemujaan Berhala ï dan Masih Banyak Lagi!
ï Kristus dan Krishna
DIALOG TIMUR-BARAT iii
DIALOG
TIMUR-BARAt
Percakapan:
Pastur Alvin Van Pelt Hart adalah seorang teolog Kristen terkenal
dan telah bertindak sebagai Pastur Keuskupan sejak tahun 1949,
ketika beliau menerima gelar Master of Divinity dari General
Teological Seminary di New York City. Pada pertengahan tahun
1950an beliau diminta untuk menulis satu bab tentang ì Agama
dan Rintangannyaî (ì Religion and the Handicappedî ) untuk
sebuah buku yang berjudul ì Rintangan dan Cara Mengatasinyaî
(The Handicapped and Their Rehabilitation, St. Louis, Thomas
Publication, 1957). Kini karya beliau ini diakui sebagai kontribusi
penting di bidangnya. Pastur Hart bertindak sebagai pastur
khusus dan pengawas Clinical Pastoral Education di Rumah Sakit
Bellevue dari tahun 1953 sampai 1966. Sejak saat itu hingga kini
Pastur Hart masih menjabat posisi yang sama di Rumah Sakit St.
Lukeís-Roosevelt.
DIALOG TIMUR-BARAT
Percakapan:
Pastur Alvin V.P. Hart dan Satyaraja Dasa Adhikari (Steven Rosen)
Judul Asli
KriSHNa CoNSciouSNESS aNd CHriStiaNitY
EAST-WEST DIALOGUES
Conversations between
The Rev. Alvin V.P. Hart and Satyaraja Dasa Adhikari (Steven Rosen)
Para pembaca yang tertarik kepada isi buku ini dan ingin men-
dapatkan keterangan lebih lanjut, dipersilakan menghubungi
alamat di bawah ini:
NARAYANA SMRTI
Jln. Sudarsan Chakra No. 3 Maguwoharjo
Yogyakarta
www.narayanasmrti.com
DIALOG TIMUR-BARAT vii
DAFtAR ISI
KATA PENGANTAR vii
BAB SATU 1
*AGAMA ItU SAtU*
*MONOtEISME*
*î ANdA BUKAN BAdANî *
*PERINtAH TERpENtING*
*PERpINdAHAN SANG ROH*
*8.400.000 JENIS KEHIdUpAN*
*EVOLUSI SpIRItUAL*
*TUjUAN TERAKHIR*
BAB DUA 23
*VEGEtARIANISME*
*KEYAKINAN DAN KEGIAtAN*
*BELAS KASIH & KARUNIA*
*ARIStOtELES & AQUINAS*
*JANGAN MINUM MINUMAN KERAS*
*SANtO FRANSISKUS*
*KUASA*
*KEbAIKAN UNtUK SEMUA MAKHLUK*
BAB TIGA 39
*UCApKAN NAMA SUCI TUHAN*
*KESAdARAN KRISHNA*
*ASpEK PRIMER DAN SKUNdER TUHAN YANG MAHA ESA*
*KRISHNA AdALAH SESOSOK PRIbAdI*
*PEMUjAAN BERHALA*
*YAHWEH DAN VISHNU*
*GARUdA DAN CHERUb*
*PENtINGNYA GARIS PERGURUAN*
viii DIALOG TIMUR-BARAT
BAB EMPAT 61
*BHAGAVAd-GItA*
*HAtHA-YOGA*
*DIOGENES DAN KENIKMAtAN INdERA*
*EMpAt ZAMAN DAN YUGA DHARMA*
*RAMANANdA ROY*
*PENOLAKAN GItA*
BAB LIMA 79
BAB ENAM 97
KATA PENGANTAR
olEH
PASTUR AlViN VaN PElt Hart
BAB SATU
*AGAMA ItU SAtU*
*MONOtEISME*
*î ANdA BUKAN BAdANî *
*PERINtAH TERpENtING*
*PERpINdAHAN SANG ROH*
*8.400.000 JENIS KEHIdUpAN*
*EVOLUSI SpIRItUAL*
*TUjUAN TERAKHIR*
antara banyak cara ini, dan semua ada tempatnya tatkala kita
mencari pengetahuan. Tetapi, para pencari pengetahuan spiritual
utamanya menerima proses shabda, sebab shabda dipandang
tidak pernah salah, khususnya ketika diterima dengan cara yang
benar.
Pastur Hart: Pada awal diskusi, Anda menyebutkan ada
8.400.000 jenis kehidupan. Saya mengerti bahwa itu adalah
pengetahuan Veda, pernyataan kitab suci saya kira Anda akan
menyebutnya sebagai shabda, setidaknya menurut pramana-
pramana yang baru saja Anda sebutkan. Tapi, saya tidak bisa
mengerti bagaimana hal itu bisa merupakan hal yang akurat.
Kelihatannya hanya ada beberapa jenis kehidupan, setidaknya
itulah yang dapat saya pahami.
Satyaraja Dasa: Yang dimaksud 8.400.000 jenis kehidupan tersebut
adalah keanekaragaman spesies. Dalam hal pengelompokan yang
lebih luas, sebenarnya ada enam jenis kehidupan, yaitu bangsa
ikan, tumbuh-tumbuhan, serangga, jenis unggas, binatang buas,
dan bangsa manusia.
Pastur Hart: Itu lebih masuk akal.
Satyaraja Dasa: Oh, ya. Menurut Padma Purana ada 900.000 je-
nis ikan; 2.000.000 jenis tumbuh-tumbuhan dan pohon; 1.100.000
jenis serangga; 1.000.000 jenis unggas; 3.000.000 jenis binatang,
dan 400.000 jenis manusia tidak dapat diragukan bahwa kita dapat
melihat banyak di antaranya di New York ini.
Pastur Hart: [tertawa] Oke. Jadi, itulah semua 8.4000.000 jenis
ke-hidupan. Itu bisa saya terima. Tunggu, Anda mengatakan ada
400.000 jenis manusia? Bagaimana bisa demikian?
Satyaraja Dasa: Tidak seperti para ahli biologi modern, literatur
Veda tidak menarik perbedaan berdasarkan penampilan fisik
la-hiriah atau sifat morfologis semata. Faktor utama yang
menentukan adalah tingkat kesadaran. Dan dalam hal ini ada
banyak tingkat kesadaran...
Pastur Hart: Saya paham. Banyak yang dapat saya serap.
Mari kita mundur sebentar. Jadi, melalui suatu evolusi alamiah
DIALOG TIMUR-BARAT 13
kita sampai pada wujud manusia...hmm... Ini mirip dengan
pernyataan Origen. Origen adalah seorang pastur Gereja awal
yang menya-takan bahwa ketika sang roh jatuh dari dunia
spiritual, pertama-tama ia lahir sebagai malaikat mungkin Anda
akan mengatakan dia lahir sebagai Dewa Brahma, atau dewa
tingkat tinggi lainnya dan kemudian, karena kontak dengan
hawa nafsu yang tidak ra-sional yang terlahir dari kehidupan
materialistik, ia jatuh ke dalam jenis kehidupan yang lebih
rendah dan dari sana lalu naik ke ke-hidupan manusia. Secara
alamiah dia meningkat. Pada titik ini tingkat manusia seseorang
menjadi bertanggungjawab terhadap perbuatannya. Kembali, di
sinilah karma aksi dan reaksi men-cuat, dan sang roh bisa naik
ataupun turun. Ke surga atau ke neraka. Tentunya tergantung
pada perbuatan seseorang dan ke-yakinannya akan Tuhan.
Satyaraja Dasa: Itu adalah konsep Veda. Tetapi Veda melangkah
lebih jauh. Yang dimaksud naik dan turun, seperti yang Anda
ka-takan, adalah kehidupan di dunia ini ada planet-planet surga
dan planet-planet neraka, dan menurut perbuatan seseorang dan
keyakinan relatifnya terhadap Tuhan atau iblis, orang menda-
patkan badan di salah satu planet tersebut. Bisa naik atau turun.
Tetapi, Krishna mengajarkan untuk melampaui ì naik dan
turunî di dunia ini. Krishna bersabda, ì Siapa pun yang pada
saat ke-matian meninggalkan badannya sambil ingat pada diri-
Ku, ia men-capai kerajaan Tuhan.î Pencapaian yang demikian
sangatlah jarang. Dan ada perbedaan nyata baik di dalam Alkitab
maupun Veda antara surga dan Kerajaan Tuhan. Orang-orang
yang ber-kebajikan dan saleh boleh jadi masuk surga, tetapi
hanya pe-nyembah-murni Tuhan yang dapat pergi ke Kerajaan
Tuhan. Hal ini jarang dicapai. Surga adalah tempat yang ì baik,î
tetapi Kerajaan Tuhan adalah ì transenden.î Dengan kata lain,
Kerajaan Tuhan berada melampaui baik dan buruk dualitas dunia
ini. Tempat itu adalah persinggahan terakhir.
Pastur Hart: Saya punya satu pertanyaan, dan saya ingin tahu
apakah ada jawabannya di dalam Veda. Melalui jenis kehidupan
yang mana kita memasuki wujud manusia ini?
14 DIALOG TIMUR-BARAT
BAB SATU
*AGAMA ItU SAtU*
*MONOtEISME*
*î ANdA BUKAN BAdANî *
*PERINtAH TERpENtING*
*PERpINdAHAN SANG ROH*
*8.400.000 JENIS KEHIdUpAN*
*EVOLUSI SpIRItUAL*
*TUjUAN TERAKHIR*
saat kema-tian?
Satyaraja Dasa: Tidak diragukan, itu sebuah pernyataan retorik,
yang tidak perlu dijawab lagi.
Pastur Hart: Tentu. Reinkarnasi adalah jawaban yang dapat
dite-rima. Para pendiri Gereja pada masa-masa awal mengetahui
hal itu. Kenyataannya, cukup menarik jika Anda mempelajari
sejarah tentang bagaimana dunia Kristen modern sampai menolak
doktrin ini. Hal ini dijelaskan secara terperinci oleh seorang teolog
Kristen terkenal, Dr. Geddes Mac-Gregor. Buku karyanya berjudul
Reinkar-nasi di dalam Kristen (Reincarnation in Christianity).
Buku itu sangat mengagumkan.
Satyaraja Dasa: Saya mengerti bahwa pada masa-masa awal,
Gereja dipengaruhi oleh Plato, yang telah memberikan penekanan
tambahan terhadap kepercayaan reinkarnasi.
Pastur Hart: Ajaran Kristen awalnya adalah pengikut Plato sampai
pada zaman Aquinas, ketika filsafat Aristoteles mulai me-rembes
ke dalam ajaran Gereja. Tapi, Gereja yang sudah dipe-ngaruhi
oleh Plato, seperti Plato sendiri, mendukung dengan kuat
pemikiran tentang reinkarnasi. Saya pikir doktrin ini disingkirkan
sebelum Dewan Gereja Kelima, atau Dewan Kedua di Konstan-
tinopel. Hal itu terjadi pada abad keenam.
Satyaraja Dasa: Mengapa ajaran reinkarnasi disingkirkan?
Pastur Hart: Itu sulit untuk... Ada masalah-masalah... Yah,
awalnya ajaran reinkarnasi disingkirkan karena sebuah maklumat
paus, yang kemudian pada gilirannya dipengaruhi oleh para
pemimpin politik saat itu terutama Kaisar Justinian. Kelihatannya
bahwa ì yang berkuasaî mengharapkan orang menjadi kurang
berkete-tapan hati untuk mencapai kesempurnaan. Jika orang-
orang ber-pikir bahwa mereka memiliki lebih dari satu kehidupan
untuk menjadi orang Kristen yang sempurna, mereka mungkin
meng-ambil jalan perbuatan berdosa dalam hidup ini, dengan
berpikir ì saya akan menebusnya pada kehidupan berikutnya.î
Jadi, di-putuskan untuk menghapus ajaran reinkarnasi. Semua
teks re-inkarnasi dikeluarkan dari Alkitab... Bagaimanapun, ini
skenario yang lebih simpatik. Sebenarnya ada persepektif lain
DIALOG TIMUR-BARAT 33
yang meng-ungkap kisah yang lebih penuh tipu daya. Politik...
intrik... Apa pun itu, demikianlah sejarah. Dan tidak banyak yang
dapat kita lakukan terkait hal itu.
Satyaraja Dasa: Namun, kami bisa memberi mereka kebenaran.
Kami dapat menjelaskan logika dan bahkan landasan kitab suci
atas reinkarnasi. Tradisi Veda nihil politik, setidaknya pada
tingkat spiritual dan filosofis. Para penganut yang terlibat dalam
organisasi dan manajemen barangkali harus mengotori tangan
mereka sampai tingkat tertentu, tetapi hal itu tidak sampai pada
poin-poin teologi atau interpretasi ajaran. Politik hanya terjadi
sampai tingkat or-ganisasi.
Pastur Hart: Tapi, bagaimana cara seseorang menerima penge-
tahuan? Tentunya dia mesti menggunakan daya pikir dan daya
spekulasinya. Pemimpin-pemimpin politik cenderung mempe-
ngaruhi cara berpikir kita, dan mereka cenderung mengarahkan
cara kita berspekulasi...
Satyaraja Dasa: Tidak. Barangkali demikian di dunia Barat me-
mang, demikianlah sejarah kebudayaan Barat dan anomali tra-disi
Yudea-Kristen. Tetapi di Timur, khususnya dalam tradisi Vaish-
nava, adalah para brahmana golongan pendeta dan intelektual-
murni yang akan dimintai bimbingan. Tentunya bukan para
politisi.
Anda tahu, ada tolok-ukur, pramana, atau cara untuk memper-
oleh pengetahuan, dalam tradisi Veda. Dan hal ini membuat para
pemimpin politik sulit untuk meluaskan pengaruhnya. Pramana
yang paling penting adalah shruti atau shabda yang merupakan
kesaksian atau ilham yang valid, khususnya sebagaimana
yang dinyatakan menurut kitab suci oleh para penyembah-
murni Tuhan yang termasuk dalam rangkaian garis perguruan
(parampara). Jadi, kecil sekali ruang bagi pengaruh luar.
Pastur Hart: Adakah pramana yang lain?
Satyaraja Dasa: Oh, ada pratyaksha, atau ì persepsi indera,î dan
anumana atau ì simpulan analisisî . Juga kadang ada upamana,
atau ì analogi;î abhava (kadangkala disebut anupalabdhi), atau
ì bukti yang berasal dari non-eksistensi atau non-persepsi;î dan
34 DIALOG TIMUR-BARAT
seperti Krishna, tapi dalam skala kecil. Oke. Sekarang salah satu
dari sifat-sifat Krishna adalah Penikmat Tertinggi. Jadi kita juga
pasti memiliki kecenderungan untuk menikmati dalam takaran
kecil. Kenikmatan mengisyaratkan personalitas dan rasa rasa
inilah esensi jawaban saya atas pertanyaan Anda.
Beberapa orang menyukai makanan yang banyak jenisnya, dan
mewah, sementara ada orang lain yang hanya menyukai nasi.
Keduanya ingin menikmati, tapi yang satu ingin sesuatu yang
me-wah dan yang lain suka yang sederhana. Itulah yang disebut
rasa. Keanekaragaman rasa berasal dari dunia spiritual, sehingga
rasa itu bisa terefleksi di sini secara terbalik. Rasa baik dan rasa
yang tidak begitu baik.
Kenikmatan sempurna ada di dunia spiritual, sementara ke-
nikmatan dan kepuasan yang lebih rendah atau tidak sempurna
terdapat di dunia material ini. Kemudian, ketika pada awalnya,
masih di kerajaan Tuhan, terbetik pada diri kita cita rasa yang
le-bih rendah, hal itu masih tetap dalam bentuk pelayanan
suci sebab tidak begitu mudah bagi kita untuk meninggalkan
pelayanan suci tersebut. Kerajaan Tuhan adalah alam cinta kasih
dan pe-layanan tidak ada hal lain di sana. Kita tidaklah menjadi
iri hati di dunia spiritual, seperti yang sering dikatakan. Tidak.
Tidak ada sifat material seperti rasa iri tersebut bisa muncul di
dunia spiritual. Yang terjadi adalah bahwa kita ingin melayani
Krishna dengan cara yang lebih rendah, suatu cara yang tidak
diperlukan di dunia spiritual.
Sebagai contoh, kita barangkali ingin melayani Tuhan
sebagai pencipta. Mengingat bahwa di dunia spiritual tidak ada
penciptaan maupun peleburan di sana kekal pelayanan sebagai
pencipta hanya dapat terlaksana di tempat lain. Di dunia material.
Itulah sebabnya kita lahir sebagai dewa mulia, seperti Brahma,
dan kita melayani sebagai pencipta. Perhatikan bahwa kita
masih melayani. Tapi, dalam wujud Dewa Brahma sekarang kita
berada di dunia material kesulitan mulai muncul, dan tanpa dapat
dihindari kita jatuh semakin merosot ke dalam jenis kehidupan
DIALOG TIMUR-BARAT 41
yang lebih ren-dah. Dengan cara demikian, keterikatan dan
berbagai sifat material yang lebih rendah berkembang. Sifat-sifat
ini menghantui dan menyiksa kita kelahiran demi kelahiran.
Lambat laun kita tersadar kembali, dan sewajarnya kita meningkat,
bertemu seorang pe-nyembah-murni Tuhan ketika akhirnya kita
siap dan maju kem-bali kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tapi, marilah kita kembali ke belakang sebentar. Perlu juga di-
tekankan bahwa terdapat unsur-unsur tertentu yang melekat pada
ranah kenikmatan tingkat rendah yang barangkali cocok dengan
cita rasa kita. Misalnya, di dunia material kita dapat menjadi pusat
perhatian, bukannya Krishna. Jadi, ketika kita memiliki rasa yang
rendah seperti itu yang terlahir dari sifat iri hati dan nafsu (ini
sangat disederhanakan) maka kita harus memuaskannya di alam
yang rendah. Itulah sebabnya dunia material diciptakan agar
kita dapat memainkan kegiatan yang menyimpang itu yakni me-
nuruti rasa yang lebih rendah tersebut dan sibuk dalam sebuah
pelayanan yang lebih rendah.
Tetapi, kita hanya dapat memainkan hal itu secara sementara
saja, dan berangsur-angsur Krishna memperlihatkan kepada
kita sifat lebih rendah yang sebenarnya dari cita rasa kita itu.
Dengan demikian kita mengembangkan suatu rasa yang lebih
tinggi seiring berjalannya waktu, dan secara sukarela kita kembali
kepada Tuhan. Ini seperti timbulnya rasa untuk merokok. Dan
kemudian ketika kita menderita sakit karena berusaha memenuhi
hasrat tersebut, kita menjadi sadar lalu meninggalkan kebiasaan
buruk itu, kemudian sedikit demi sedikit mengembangkan rasa
yang lebih tinggi ketika racun rokok sudah keluar dari pembuluh
darah. Maka kemudian kita akan heran mengapa kita bisa sampai
me-rokok.
Pastur Hart: Sangat menarik. Ini merupakan jawaban yang
sangat memuaskan, lebih dalam dari apa yang saya bayangkan
pada a-walnya. Aquinas memberikan penjelasan yang mirip
dalam bu-kunya berjudul Summa Theologiae tetapi sekarang
ini menjadi sangat jelas. Anda tahu, masih akan ada orang-orang
yang tidak dapat mengikuti logika yang kuat ini.
42 DIALOG TIMUR-BARAT
BAB DUA
*VEGEtARIANISME*
*KEYAKINAN DAN KEGIAtAN*
*BELAS KASIH & KARUNIA*
*ARIStOtELES & AQUINAS*
*JANGAN MINUM MINUMAN KERAS*
*SANtO FRANSISKUS*
*KUASA*
*KEbAIKAN UNtUK SEMUA MAKHLUK*
Alkitab?
Pastur Hart: Oh, tentu saja. Kita ketahui dari Alkitab bahwa mi-
numan keras menimbulkan ketagihan (Amsal 23.35), bermuara
pada kelaliman (Amsal 4.17), dan menjauhkan si peminum dari
Tuhan (Amos 6.6).
Satyaraja Dasa: Sangat menarik...sungguh...dan saya hanya ber-
harap bahwa orang Kristen awam akan belajar dari semua ini.
Tetapi, saya ingin kembali sebentar kepada masalah vegetarian
ini. Dalam riset saya atas tradisi Kristen, saya menemukan bahwa
mereka juga menganjurkan vegetarian, setidaknya pada suatu
ma-sa dalam sejarah Kristen. Sudah pasti demikian halnya pada
masa-masa awal Pendiri Gereja. Tetapi bagian yang membuat
pikiran saya bertanya-tanya adalah: kapan ini terhenti? Bagaimana
kea-daan yang mengelilingi masa dipopulerkannya makan daging
da-lam tradisi Kristen?
Pastur Hart: Saya pikir kebiasaan makan daging dapat dilacak
sampai zaman Kaisar Konstantin, pada permulaan abab keempat...
Oh, ya, ini menyangkut Maklumat Milan... Anda tahu, Konstantin
bukanlah seorang teolog. Ia hanyalah seorang politisi, dan Ke-
kristenan yang lebih sederhana diwariskan kepadanya î cukup
beriman saja kepada Yesus.î
Satyaraja Dasa: Saya pikir itu adalah doktrin Paulus... Walau
Paulus tidak pernah bertemu Yesus secara fisik. Tetapi, dia me-
miliki keberanian untuk berbantah dengan murid-murid Yesus
tentang doktrin. Dia berbantah dengan mereka yang belajar secara
langsung dari Yesus!
Pastur Hart: Yah, Anda mungkin akan menemui masalah dengan
pemikiran seperti itu. Terjadi salah kaprah umum bahwa Paulus
berselisih paham dengan murid-murid Yesus, terutama karena ia
menitikberatkan iman. Tetapi, harus diingat bahwa Paulus meng-
gunakan kata bahasa Yunani pistis, yang artinya bukan hanya
ì keyakinanî atau ì kepercayaan,î seperti yang dimengerti pada
umumnya, tetapi kata itu juga bermakna ì penyerahan diri sepe-
nuhnya.î Kata itu mengisyaratkan penerapan nyata dari iman.
Jadi, kata-kata Paulus ì cukup beriman sajaî tidaklah sesederhana
DIALOG TIMUR-BARAT 49
itu. Doktrin Paulus belakangan dikacaukan oleh para politisi dan
orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tapi...
Satyaraja Dasa: Saya paham. Jadi Paulus bersama para rasul
me-nyatakan bahwa orang hendaknya mengikuti hukum lama ter-
masuk diet makanan.
Pastur Hart: Bukan hanya hukum itu sendiri. Paulus juga mene-
kankan spirit di balik hukum itu. Ini cukup rumit. Cukuplah
dikata-kan bahwa orang bisa mendapatkan bukti kuat untuk
menjalani kehidupan vegetarian berdasarkan pada hukum lama,
Torah, se-perti yang Anda kutip dalam buku Anda Makanan untuk
Sang Jiwa. Tetapi, beberapa orang juga mengatakan bahwa Paulus
menolak hukum-hukum itu. Namun, Yesus sendiri menyatakan
bahwa hukum ini harus diikuti setidaknya menurut Matius. Tapi
Paulus, dalam satu makna, mengatakan ì tidakî hal yang penting
adalah iman kepada Yesus.
Satyaraja Dasa: Jadi, dalam satu makna, yang saya maksudkan
masihlah tetap demikian. Oleh karena doktrin Paulus lebih me-
narik bagi Kaisar Konstantin tidak persis doktrin Paulus, melain-
kan penyimpangan dari doktrin Paulus, yang menyatakan bahwa
ì keyakinanî hanyalah ì kepercayaanî dan bukan penerapan nyata
keimanan bentuk Kekristenan yang demikianlah yang dipeluk
oleh Kekaisaran Roma, dan norma-norma pada akhirnya ditetap-
kan oleh mereka yang sedang berkuasa. Ajaran Kristen yang asli
dan murni akhirnya dikaburkan oleh penyimpangan atas ajaran
Paulus. Sebenarnya, saya bahkan pernah membaca bahwa ahli-
ahli agama masa kini mencibir dengan menyebut Kristen modern
sebagai ì Pauliani,î atau ì Gerejani,î tapi mereka jarang menye-
butnya sebagai ì Kristiani.î
Pastur Hart: Kembali, Anda mengatakan bahwa ì Konstantin
memilihî ajaran Kristen Paulus. Saya tidak tahu apa kita bisa
me-nyebutnya sebagai pilihan secara sadar. Konstantin bukanlah
seorang teolog. Ia dan para politisi lainnya hanyalah tertarik
untuk menjadikan Kristen ì dapat diterima secara sosial.î Dan
hal inilah, dapat dikatakan sebagai saat di mana tradisi Kristen
paling banyak menderita.
50 DIALOG TIMUR-BARAT
BAB TIGA
*UCApKAN NAMA SUCI TUHAN*
*KESAdARAN KRISHNA*
*ASpEK PRIMER DAN SKUNdER TUHAN YANG MAHA ESA*
*KRISHNA AdALAH SESOSOK PRIbAdI*
*PEMUjAAN BERHALA*
*YAHWEH DAN VISHNU*
*GARUdA DAN CHERUb*
*PENtINGNYA GARIS PERGURUAN*
dunia material.
Pastur Hart: Dapatkah Anda memberikan beberapa contoh?
Satyaraja Dasa: Ya, tetapi jika Anda tidak familiar dengan
rincian sifat-sifat internal Tuhan, sebagaimana yang terungkap
di dalam kitab-kitab suci Veda, sewajarnya nama-nama itu akan
terdengar asing bagi Anda. Sebagai contoh, nama-nama seperti
Yashomati-nandana, Nanda-kishor, Damodara nama-nama ini
menguraikan Krishna dalam hubungan dengan kawan-kawan
kekal-Nya, di kerajaan-Nya. Sebenarnya nama-nama ini tidak
ada kaitannya dengan dunia kita yang bersifat relatif ini. Jenis
nama ini bersifat primer, dan nama ini sangat rahasia serta sangat
dicintai oleh Krishna. Nama-nama itu juga sangat dicintai oleh
para penyembah-murni Krishna, yang mengenal Krishna dengan
sangat baik.
Nama-nama skunder kurang lebih seperti uraian tentang Tuhan
dari cara pandang kita. Dan, ingat, cara pandang kita sudah
ter-pisah dari realitas. Kita sedang terjangkit amnesia spiritual.
Se-mentara nama-nama primer itu seperti uraian dari lingkungan
da-lam Tuhan. Umpamanya, jika saya menyebut Anda sebagai
ì sang pastur,î murid-murid seminari Anda mungkin akan tahu
siapa yang saya maksudkan. Tetapi jika saya menyebut Anda
dengan nama Anda sendiri ini bersifat lebih intim dan orang
tidak akan salah duga.
Selanjutnya, untuk mengembangkannya lebih jauh, jika saya
menyebut Anda dengan nama julukan Anda katakanlah nama
yang hanya orang tua dan kawan-kawan dekat Anda yang menge-
tahuinya ini bahkan lebih intim lagi. Nama yang demikian dapat
disamakan dengan nama-nama Tuhan yang diungkap di dalam
kitab suci Veda, seperti ì Krishnaî atau ì Govinda.î Nama-nama ini
bersifat lebih intim dan dengan demikian mempercepat proses
penyembuhan amnesia spiritual kita. Lebih daripada itu, nama-
nama itu dengan rnudah manghantarkan kita ke dalam rasa cinta
kasih kepada Tuhan.
Pastur Hart: Saya kira saya mengerti sekarang. Misalnya, nama
DIALOG TIMUR-BARAT 67
ì Tuhan,î tentunya merupakan nama skunder. Kita menyebut Dia
ì God (Tuhan)î karena Dia ìgood (baik)î kepada kita. Kata itu
berasal dari bahasa Jerman yang artinya ì the Good One (Dia Yang
Baik),î Nama itu merupakan sebuah uraian tentang bagaimana
Tuhan berhubungan dengan kita.
Bagaimana mengenai ì Awoonî ? Ini adalah nama dalam bahasa
Armenia yang digunakan Yesus untuk menyebut Tuhan. Nama
itu berarti ì Bapa Semesta Kita.î Apakah ini...
Satyaraja Dasa: Kembali, nama itu hanya menggambarkan
bagai-mana Tuhan berhubungan dengan kita di dunia material
ini. Yesus ingin memperlihatkan kepada para pengikutnya bahwa
kita me-miliki asal-usul yang sama. Kita semua berasal dari Bapa
semesta yang sama. Akan tetapi, rasa, atau hubungan seperti itu
tidak ter-dapat di dunia spiritual.
Pastur Hart: Tuhan bukan Bapa di kerajaan Tuhan?
Satyaraja Dasa: Tuhan memang selalu merupakan sumber
kita. Jadi, dalam makna yang seperti itu...Tapi sang anak selalu
menjadi terbiasa mengambil sesuatu dari sang ayah. ì Berikanlah
kami roti setiap hari...î
ì Apa yang ayah saya dapat lakukan untuk saya?î sang anak se-
lalu meminta. ì Ayah harus memelihara saya.î Mentalitas seperti
itu wajar bagi anak kecil, tetapi ketika ia dewasa, dia ingin me-
lakukan sesuatu sebagai balasan. Demikian pula, ketika seseorang
matang secara spiritual dan pergi ke Kerajaan Tuhan, dia tidaklah
menginginkan hubungan yang belum sempurna ini. Sebaliknya,
ia ingin memberikan pelayanan, bukan meminta.
Sebenarnya Yesus menggunakan konsep ì Bapaî sebagai pen-
dorong bagi kita untuk mengingat kebergantungan kita kepada
Tuhan, khususnya dalam tahap permulaan kehidupan spiritual
kita.
Tetapi, Kerajaan Tuhan adalah negeri pengabdian dan cinta
ka-sih. Kita tidak hendak mengambil sesuatu dari-Nya. Kita di
sana hanyalah untuk mempersembahkan pelayanan suci. Di
tempat tinggal tertinggi itu, ada lima hubungan (rasa) utama:
seseorang dapat melayani Tuhan dalam hubungan netral, atau
68 DIALOG TIMUR-BARAT
BAB EMPAT
*BHAGAVAd-GItA*
*HAtHA-YOGA*
*DIOGENES DAN KENIKMAtAN INdERA*
*EMpAt ZAMAN DAN YUGA DHARMA*
*RAMANANdA ROY*
*PENOLAKAN GItA*
sudah kita bahas. Proses Bhakti-yoga ini adalah ì Rajaî yoga yang
tertinggi, karena raja berarti ì raja.î Bhakti-yoga adalah raja segala
proses yoga.
Pastur Hart: Tetapi, apa kemudian Raja yoga yang lebih rendah
ini, yang begitu populer dewasa ini?
Satyaraja Dasa: Meskipun pada umumnya disebut sebagai Raja
yoga, kebanyakan orang dewasa ini sebenarnya menunjuk pada
Ashtangga yoga atau yoga dengan delapan bagian yang juga
dikenal sebagai Hatha yoga.
Delapan bagian dari proses ini meliputi Yama (ì disiplin dan
pengekangan diriî ), Niyama (ì praktik keagamaanî ), Asana
(ì po-sisi badanî ), Pranayama (mengendalikan dan mengatur
perna-pasan), Pratyahara (ì mengekang indera dari obyek indera),
Dharana (memantapkan pikiran kepada Tuhan), Dhyana (me-
ditasi kepada Tuhan), dan Samadhi (ì kekhusukan sepenuhnya
kepada Tuhanî ).
Ini dimaksudkan sebagai proses bertahap yang memerlukan
waktu ribuan tahun untuk mencapai kesempurnaan. Ya, yoga
ini dimaksudkan untuk zaman sebelumnya, ketika orang hidup
se-lama ribuan tahun lamanya. Itulah sebabnya dengan benar
Arjuna menolak, dengan menyebutnya sebagai hal yang sulit
dan tidak praktis untuk zaman saat ini. Aslinya, proses Raja yoga
dimak-sudkan untuk memberikan para pengikutnya suatu tingkat
pengu-asaan atas badan dan pikiran, agar keduanya perlahan-
lahan dapat digunakan dalam pelayanan dan kekhusukan kepada
Tuhan.
Orang telah mengalihkannya menjadi urusan kenikmatan in-
dera. Kini mereka menghentikannya pada tahap pertengahan,
yaitu tatkala energi ì Kundaliniî bangkit, dan mereka mendapati
badan mereka sehat untuk melakukan hubungan seks, dan
melupakan Tuhan.
Energi Kundalini ini diangkat melalui nadi Shushumna, salah
satu dari 72.000 nadi yang ada di dalam tubuh kita. Proses yoga
dimaksudkan untuk membersihkan, atau menyucikan nadi-nadi
DIALOG TIMUR-BARAT 93
kita sehingga energi Kundalini bisa bergerak tanpa halangan. Hal
ini biasanya dicapai melalui bagian Pranayama dari porses yoga
ini, yang untuk satu proses ini saja memerlukan waktu lebih dari
satu kehidupan untuk menjadi sempurna.
Pastur Hart: Jadi, proses yang rumit ini ditolak oleh kitab suci
untuk zaman sekarang dan sebaliknya Bhakti-yoga dianjurkan.
Tapi, mengapa Krishna tidak memulai ajaran tentang hal ini
pada halaman pertama? Mengapa ada anjuran untuk mencoba
Raja yoga dan hanya setelah Arjuna menolaknya baru Krishna
menganjurkan Bhakti? Apa itu berarti bahwa proses Ashtanga
dianjurkan pada zaman sebelumnya? Kelihatannya Anda tadi
menyinggung hal ini...
Satyaraja Dasa: Ya, Krishna muncul pada penghujung zaman
se-belumnya, Dvapara-yuga. Krishna mengemukakan pandangan
sejarah tentang proses yoga tersebut, hanya untuk memperlihat-
kan, dengan adanya penolakan oleh Arjuna, bahwa proses itu
memang sudah ketinggalan zaman. Arjuna adalah individu yang
sangat berkualifikasi. Jika proses itu tidak mungkin dilakukan oleh
Arjuna, kita hendaknya bahkan tidak berpikir untuk melaksa-
nakannya.
Proses Raja yoga, menurut kitab suci, sebenarnya dimaksudkan
untuk Satya-yuga, zaman yang pertama, yaitu ketika masa-hidup
manusia teramat panjang sebenarnya mereka hidup sampai
ri-buan tahun lamanya. Setelah zaman itu, datang Treta-yuga,
dimana umur manusia mulai berkurang, dan proses yang
dianjurkan untuk menginsafi Tuhan adalah melaksanakan
upacara yadnya secara besar-besaran. Berikutnya datang
Dvapara-yuga, dan kembali umur manusia berkurang. Pada
zaman itu, pemujaan di kuil secara mewah dianjurkan sebagai
proses yang telah ditetapkan.
Dvapara-yuga ini memiliki makna istimewa dalam banyak segi.
Pertama, Sri Krishna sendiri muncul pada waktu itu, sehingga
orang mendapat inspirasi secara langsung. Lebih jauh, proses
me-ditasi mantra menjadi sarana yang populer guna memuaskan
94 DIALOG TIMUR-BARAT
Arca. Hal ini menjadi persiapan bagi para penyembah pada Kali-
yuga, ketika meditasi mantra akan menjadi latihan spiritual yang
dianjurkan.
Tetapi, kita kembali sejenak ke zaman Dvapara-yuga. Caitanya-
caritamrita (madhya 8) secara khusus mencatat bahwa pada
Dvapara-yuga Tuhan dipuja dengan mantra sebagai berikut:
namas te vasudevaya
namak samkarshanaya cha
pradyumnayanirudhaya
tubyam bhagavate namaha
BAB LIMA
*ApAKAH YESUS DIRAMALKAN DALAM VEdA?*
*BRAHMAN, PARAMAtMA, DAN BHAGAVAN*
*KERAjAAN TUHAN*
*DOA KRIStEN*
*ApA ItU OM*
*MENGUCApKAN HARE KRISHNA*
*SIApAKAH RAdHARANI?*
BAB ENAM
*SRI CHAItANYA DAN YESUS KRIStUS*
*VASUdEVA DAttA*
*KEbAHAGIAAN ROHANI DALAM BHAKtI*
*MAHAbHAVA & SAINS TENtANG CINtA*
*CINtA KASIH KEpAdA TUHAN DALAM PERpISAHAN*
*TUjUAN TERtINGGI*
Pastur Hart: Tidak bisa dihindari diri saya berpikir tentang per-
samaan antara kehidupan Sri Chaitanya dan kehidupan Yesus
Kristus. Sebagai contoh, mereka masing-masing melakukan ke-
ajaiban, atau perbuatan yang luar biasa seperti membangkitkan
orang dari kematian. Setelah terjadinya keajaiban itu, kedua ke-
pribadian rohani itu melarang mereka yang menyaksikan untuk
mengatakan kepada orang lain tentang apa yang telah mereka
saksikan.
Di dalam Alkitab, setelah banyak penyangkalan, Yesus pada
akhirnya menerima julukan ì Anak Allahî dan mengakui sifat-sifat
mesiahnya, atau ì sang juru selamat.î Ada banyak makna di dalam
pernyataan Yesus ì Aku adalahî di dalam kitab Markus, sebab
dengan cara demikian, dikatakan bahwa Yesus telah menegaskan
Keilahiannya.
Demikian pula, ketika Sri Chaitanya pertama-tama melakukan
keajaiban, Dia meminta agar para saksi merahasiakan apa yang
telah mereka lihat. Tetapi, pada akhimya Sri Chaitanya meng-
ungkap Keillahian-Nya secara penuh, seperti yang terjadi di
ha-laman rumah Shrivas Pandit. Di sana, seperti yang Anda
ketahui, sementara Sri Chaitanya berada di atas ì singgasana
Vishnu,î secara implisit Dia mengungkap bahwa diri-Nya adalah
avatara yang ditunggu-tunggu untuk zaman ini. Kenyataannya,
Sri Caitanya memperlihatkan Keilahian-Nya kepada semua yang
120 DIALOG TIMUR-BARAT