Anda di halaman 1dari 104

MUTIARA DI

LADANG
Victor Christianto

Penerbit Graha Ilmu


Desember 2014

1
“Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang
pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya
mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya
lalu membeli mutiara itu.” (Matius 13:45-46)

Buku ini dipersembahkan bagi semua orang yang ingin menemukan


mutiara terindah dalam dunia ini, yaitu Isa (Yesus Kristus).

2
Mutiara di Ladang

Daftar Isi

Persembahan 2
Daftar Isi 3
Kata Pengantar 4
Menuju Teologi Anti-Korupsi: Refleksi atas Narasi Kejadian 3:1-8 8
Paskah dan Kemerdekaan 24
Abraham diuji imannya 29
Merdeka dari kemarahan (Freedom from anger) 34
Yusuf dibuang ke dalam sumur 42
Yusuf menafsir mimpi Firaun 47
Sudahkah Anda menjadi penjala orang? 53
Renungan: Hati yang mengampuni 65
Hebat bersama Tuhan 70
Ester menyelamatkan Israel 75
Renungan: Kekuatan Iman (The Power of Faith) 79
Renungan: Orang benar akan hidup oleh percayanya (Habakuk 2) 87
Isa dalam Qur’an 91
Biografi singkat penulis 102

3
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Allah Bapa yang Maha Pengasih, yang telah menyertai saya dalam
segala suka dan duka serta melepaskan saya dari segala problem yang pernah saya alami dalam
hidup. Ia adalah Bapa yang penuh kasih dan rahmat. Terpujilah Bapa di Sorga!
Buku ini merupakan kumpulan artikel yang ditulis dalam rentang waktu April 2014-
November 2014 saat saya menempuh pendidikan pascasarjana di STT Satyabhakti, Malang
(www.sttsati.org) maupun setelah selesai menempuh pendidikan tersebut. Sebagian adalah
makalah yang ditulis untuk keperluan jurnal teologi (meskipun belum diterima) dan sebagian
lainnya adalah tulisan-tulisan lepas yang dipersiapkan untuk mengisi berbagai kesempatan dalam
lingkungan gereja. Harapan saya adalah artikel-artikel yang dikumpulkan di sini akan berguna
bagi para pembaca yang lebih luas, khususnya dalam rangka membangun iman dan pemahaman
akan ajaran Kristen yang sehat.
Artikel pertama merupakan hasil pergumulan untuk menjawab pertanyaan: bagaimana
ajaran Alkitab dapat digunakan untuk memberikan respons atas permasalahan korupsi yang
begitu menggurita dalam hidup sehari-hari? Penulis menemukan bahwa Alkitab memberikan
petunjuk untuk etika pemerintahan (good governance) yang berakar dalam etika Kerajaan Surga.
Dari pengamatan dan pengalaman penulis, penulis berkesimpulan bahwa Yesus Kristus
(Isa Al Masih) merupakan mutiara yang indah dan sangat berharga dalam dunia ini. Bukan saja
Dia menjanjikan jalan kebenaran untuk memperoleh hidup yang kekal kelak di sorga, namun ada
banyak hal lainnya seperti:
a. Etika pemerintahan;
b. Etika dalam dunia kerja dan bisnis;
c. Sumber kesembuhan Ilahi;
d. Kunci untuk meraih hidup yang bahagia dan berkelimpahan.
Itulah sebabnya Ia mengatakan: “Carilah dahulu Kerajaan Allah serta kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Mat. 6:33) Penulis sendiri mengalami
sendiri, bahwa dengan bertekun dalam pengenalan yang akrab dengan Yesus Kristus (Isa Al
Masih), penulis menemukan berbagai kebenaran baru khususnya dalam hubungannya dengan
sains maupun sejarah gereja perdana (lihat paper no. 2). Mengenai sains, sebagaimana telah

4
diulas dalam buku sebelumnya1 bahwa gejala pengaturan diri (self-organization) berhubungan
erat dengan peristiwa para tokoh besar yang dikisahkan dalam Alkitab. Itulah yang disebut
bahwa kebenaran Allah adalah bagaikan mutiara yang tersembunyi di ladang, yang menunggu
untuk digali dan ditemukan.
Harapan saya adalah buku ini akan dapat memberikan motivasi bagi siapa saja yang ingin
menemukan kebenaran-kebenaran kerajaan Sorga dalam kehidupan, berdasarkan konsep-konsep
Alkitabiah.
Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan terimakasih yang tulus kepada:
a. Yth. Para dosen di STT Satyabhakti yang telah membimbing saya dalam berbagai
kuliah.
b. Segenap mahasiswa S1 maupun pascasarjana STT Satyabhakti yang telah berbagi
pengalaman selama proses belajar.
c. Dr. Bambang Noorsena, S.H. dan Mbak Shafa Noorsena, yang telah memberikan
banyak wawasan baru seputar makna Isa Al Masih.
d. Seluruh rekan-rekan di gereja, khususnya rekan-rekan penatua dan pelayan jemaat
anak yang telah berbagi kesaksian mereka.
e. Semua saudara-saudari saya yang telah banyak memberikan dukungan dan perhatian
baik secara moril maupun materiil selama ini, termasuk David Handriyanto, Denok
Indiarti, Eva Handriyantini, Sonny Agustinus, (Alm.) Daniel Firmanto, dan Fransisca
Sinaga. Tuhan kiranya akan memberikan upah yang berlipat ganda.
Akhirnya, terimakasih dan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan nyawa-Nya untuk menyelamatkan saya. Soli Deo Gloria.

Versi 1.0: 26 November 2014

Victor Christianto
Cellular phone: 0878-59937095
Email: victorchristianto@gmail.com
URL: http://www.IsaAlMasih.co.nr
http://www.sciprint.org
http://independent.academia.edu/VChristianto
http://www.vixra.org/author/Victor_Christianto
1
Victor Christianto. Teologi Gundukan Pasir dan kisah-kisah lainnya. Akan terbit segera. 2014.

5
http://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto
Http://www.facebook.com/vchristianto
Http://www.twitter.com/christianto2013
Skype: vic1043

6
7
Menuju Teologi Anti-korupsi:
Refleksi terhadap
2
Narasi Kejadian 3:1-8
Victor Christianto , email: victorchristianto@gmail.com

“A major fact of our present civilization is that more and more sin becomes collective,
and the individual is forced to participate in collective sin.”(Suatu fakta besar dari peradaban
kita kini adalah semakin banyak dosa kolektif dan individu digiring untuk mengambil bagian di
dalamnya.) – Jacques Ellul

Abstract
Corruption is an epidemic, systemic, and persistent problem in many countries including
Indonesia. Despite news about political corruption that has dominated Indonesia’s media
recently, most people agreed that significant improvement has been achieved; even though
corruption is still prevalent. In the present article, I discuss some progress to curb corruption by
some local governments in Indonesia. These efforts may be copied by other cities too in order to
reduce the impact of corruption and to improve public service and transparency. Another
possible approach to reduce the desire for corruption is to formulate a theology of anti-
corruption. Since most of Indonesia’s people belong to religious people, then a theology-based
ethics is likely to be considered seriously by most of Indonesia’s people rather than a
philosophical-based ethics which often lack moral basis. It is my hope that a more realistic
theology of anti-corruption will be developed in the near future, and that it can be promoted by
many spiritual and religious leaders in Indonesia.

1. Pendahuluan

Korupsi merupakan suatu persoalan yang epidemik, sistemik, dan persisten di banyak

negara termasuk Indonesia. Menurut suatu survei, korupsi justru cenderung tinggi di negara-

negara yang religius, termasuk di antaranya India, Nigeria dan Indonesia. Mengutip Heather

Marquette: “… the fact that many of the most corrupt countries in the world also rank highly in

terms of religiosity.”3 Dengan kata lain, religiusitas dari kebanyakan warga negara tampaknya

tidak memberikan kontribusi untuk mencegah korupsi. Karena itu tampaknya cukup beralasan
2
URL: http://sciprint.org or http://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto
3
Heather Marquette, “Finding God or Moral Disengagement in the fight against corruption in developing
countries? Evidence from India and Nigeria,”Public. Admin. Dev. 2011, DOI: 10.1002/pad.1605 [jurnal on-line];
diambil dari http://r4d.dfid.gov.uk/pdf/outputs/religiondev_rpc/marquette-12.pdf; Internet; diakses 23 April 2014.
Lihat juga Heather Marquette, “Corruption, Religion and Moral Development,” Working Paper 42 – 2010, Religions
and Development [artikel on-line], diambil dari
http://www.religionsanddevelopment.org/files/resourcesmodule/@random454f80f60b3f4/1274702497_Working_Pa
per_42_complete_for_web.pdf; Internet; diakses 23 April 2014.

8
untuk mengkaji bagaimana dan sejauh mana religiusitas dapat berkontribusi bagi pencegahan

tindakan korupsi. Biasanya memang pencegahan korupsi dihubungkan dengan kesadaran moral

dan kesadaran etis, tapi persoalannya adalah bahwa kesadaran moral dan etis cenderung berbeda-

beda untuk setiap orang dan agak subyektif. Jadi perlu dicari landasan moral yang lebih kokoh,

yaitu teologi. Karena itu dalam makalah ini akan dirumuskan suatu kerangka (draft) konsep

teologi anti-korupsi, berdasarkan narasi Kejadian 3:1-8. Karena teks ini membahas mengenai

asal-usul dosa maka kiranya cocok untuk dihubungkan dengan asal-usul serta motivasi orang

untuk melakukan korupsi.

2. Definisi Korupsi dan Hubungannya dengan Teologi

Salah satu definisi tentang korupsi diberikan oleh Volster (2011) sebagai berikut:

“corruption is the misuse of a public office or a position of authority for private material or

social gain at the expense of other people.” (Terjemahan bebasnya: korupsi adalah penggunaan

yang salah dari kantor publik atau jabatan yang berkuasa untuk memperoleh manfaat material

atau sosial atas biaya yang dipikul oleh orang lain.)4

Definisi lain tentang korupsi yang agak lebih lengkap diberikan oleh WordWeb

dictionary meliputi beberapa kemungkinan arti yaitu:5

a. Lack of integrity or honesty (especially susceptibility to bribery); use of a position of

trust for dishonest gain;

b. In a state of progressive putrefaction;

4
J.M. Vorster, “Managing corruption in South Africa: The ethical responsibility of Churches,” Scriptura 109(2012),
133−147 as quoted in Petria M. Theron, “Corruption in Sub-Saharan Africa: A practical theology response,” In die
Skriflig/ In Luce Verbi 47(1), Art. #676, 8 pages [jurnal on-line]; diambil dari
http://www.indieskriflig.org.za/index.php/skriflig/article/download/676/2385; Internet; diakses 23 April 2014.
5
Antony Lewis, WordWeb Dictionary software, 2010.

9
c. Decay of matter (as by rot or oxidation);

d. Moral perversion; impairment of virtue and moral principles;

e. Destroying someone’s (or some group’s) honesty or loyalty; undermining moral integrity;

f. Inducement (as of public official) by improper means (as bribery) to violate duty (as by

committing a felony);

g. (linguistics) a word adopted from another language in an altered form.

Jelas dari d dan e, bahwa korupsi berkaitan erat dengan prinsip-prinsip moral dan

integritas moral. Di sinilah tampaknya teologi dapat berperan, yaitu memberikan arahan untuk

tindakan dan pertimbangan moral. Tentunya rumusan teologi anti-korupsi tidak dimaksudkan

untuk menggantikan langkah-langkah kebijakan untuk mengurangi korupsi seperti kerangka

kerja anti-korupsi nasional, pemantauan dan evaluasi dari status implementasi, hukuman yang

keras bagi pelanggar (koruptor), dan keterlibatan dan dukungan masyarakat secara aktif.6

Dalam beberapa tahun terakhir ini telah muncul beberapa studi yang membahas

hubungan antara teologi dan gerakan anti-korupsi. Misalnya Geo-Sung Kim menulis disertasinya

tentang bagaimana membangun hubungan antara Kekristenan dengan gerakan anti-korupsi.7

Dalam ranah teologi praktis, Coetzer & Snell mengusulkan penggunaan Terapi Perilaku-Kognitif

Religius (Religious Cognitive-Behavioral Therapy) dalam konseling pastoral, dengan harapan

dapat mendorong perilaku etis.8

Sementara itu Theron menyoroti peran yang mungkin dimainkan kebudayaan dalam

mendorong perilaku korupsi. Ia juga menyatakan bahwa “it is possible to use the reformed

6
Hae-yong Song, “Anti-Corruption Policy Implementation in Korea,” [artilkel on-line], diambil dari
http://www.nacf.org.za/global_forum5/CVs/009%20e%20Song.pdf; Internet; diakses 14 April 2014.
7
Geo-Sung Kim, “Bridging Christianity and Anti-corruption Movement: Christian Ethical Reflections on
Sustainable Integrity System” (Ph.D. diss, Yonsei University, 2009), 217 pp.
8
W. Coetzer & L.E. Snell, “A Practical-Theological Perspective on Corruption: Towards a Solution-Based
Approach in Practice,” Acta Theologica 2013 33(1):29-53 [jurnal on-line]; diambil dari
www.ajol.info/index.php/actat/article/download/92852/82276; Internet; diakses 23 April 2014.

10
theological paradigm to evaluate cultural aspects in Sub-Saharan African context.” (adalah

mungkin untuk menggunakan paradigma teologi reformed untuk mengevaluasi aspek-aspek

kultural dalam konteks Afrika Sub-Sahara.)9 Theron juga menyatakan bahwa masyarakat Afrika

memiliki pandangan hidup spiritual, yaitu bahwa setiap peristiwa memiliki penyebab spiritual.

Karena dunia spiritual tidak dapat diprediksi, maka banyak orang hidup dalam ketakutan dan

mereka mencoba untuk mengendalikan dunia spiritual melalui ritual-ritual. Pandangan dunia

spiritual juga memberikan semacam pelarian terhadap perilaku yang tidak etis, karena seolah-

olah dunia spiritual dapat disalahkan untuk tindakan-tindakan seseorang.10 Menurut Theron

warisan kultural tersebut mesti dievaluasi secara kritis dalam terang ajaran Alkitab. Selanjutnya

Theron mengusulkan bahwa nilai-nilai kultural komunal seperti Ubuntu dapat dibandingkan

dengan koinonia. Ubuntu memuat gagasan-gagasan antara lain kemanusiaan, perilaku moral

yang baik, simpati dalam suka dan duka, murah hati dan perasaan cukup sebagai manusia, dan

suatu kapasitas untuk berkorban demi orang lain.11

Meskipun beberapa pendapat tersebut patut diperhatikan, namun diskusi dalam makalah

ini akan mengambil pendekatan yang berbeda dengan Kim, Coetzer & Snell atau Theron.

Sebelum membahas tentang konsep teologi anti-korupsi, akan dipaparkan sekilas situasi korupsi

di Indonesia saat ini.

9
Theron, 4.
10
Ibid, 5.
11
Ibid. 7.

11
3. Sekilas tentang Situasi Korupsi di Indonesia saat ini

Dalam artikelnya berjudul The truth about corruption in Indonesia,12 Wijayanto

melaporkan tentang hasil wawancara yang dilakukan oleh Prof. Robert Klitgaard dengan para

pembuat kebijakan, LSM, dan kalangan pengusaha sekitar tahun 2011. Secara mengejutkan,

meskipun berita-berita seputar korupsi politik cenderung mendominasi media nasional, banyak

orang sepakat bahwa ada perbaikan signifikan yang telah dicapai, sekalipun korupsi masih

merupakan problem yang meluas. Prof. Klitgaard setuju bahwa upaya-upaya untuk

menanggulangi korupsi telah menunjukkan kemajuan.

Pendapat tersebut cukup konsisten dengan survei-survei yang dilakukan oleh berbagai

institusi, misalnya Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia dari tahun 2001 hingga 2010

meningkat dari 1.7 menjadi 2.8, hal ini tentu saja cukup menggembirakan.13 Peningkatan ini

dianggap merupakan salah satu yang paling progresif di Asia, dan mungkin disumbangkan

setidaknya sebagian oleh media massa yang aktif serta kerja keras dari Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK).

Data dari TI juga menunjukkan bahwa pada tahun 2001 hanya 3% dari 91 negara yang

lebih buruk daripada Indonesia, sementara tahun 2010 persentil ini meningkat menjadi 40% dari

178 negara. Jelas hal ini cukup membanggakan, walaupun bukan berarti bahwa persoalan

korupsi sudah selesai di Indonesia.

Sekalipun sudah cukup banyak peniup peluit (whistle blower) yang tampil ke media,14

dan juga gencarnya liputan berbagai media akan masalah korupsi, tampaknya korupsi masih

12
Wijayanto, “The truth about corruption in Indonesia,” The Jakarta Globe, Jul. 31, 2011 [artikel on-line];
diambil dari http://www.thejakartaglobe.com/archive/the-truth-about-corruption-in-indonesia/; Internet; diakses
April 23, 2014.
13
Ibid.
14
K. Bertens, Whistle-blowing dan pemberantasan korupsi, dalam Perspektif Etika Baru: 55 esai tentang
Masalah Aktual (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009), 39-42

12
merajalela di mana-mana. Sebagai misal, seorang teman lama penulis, yang bekerja sebagai

salah satu staf di sebuah Departemen di Jakarta, menceritakan bagaimana seorang eselon

meminta jatah “setoran” lebih dari 100 juta sebulan dari para bawahannya. “Setoran” tersebut

kemudian sebagian akan diserahkan kepada pejabat di atasnya. Demikianlah korupsi antara lain

dipicu oleh berbagai “setoran wajib” yang harus diberikan layaknya upeti dari pejabat yang lebih

rendah kepada pejabat yang lebih tinggi. Mungkin sudah menjadi rahasia umum, bahwa setoran

semacam ini lazim dijumpai di berbagai departemen, termasuk mungkin juga di institusi

kepolisian.

Demikian pula situasi di institusi pengadilan negeri, publik umumnya cukup paham

bahwa di negeri ini berbagai keputusan dapat dibelokkan dan dipelintir demi keuntungan dari

pihak “pemesan”, bukan demi keadilan. Fenomena ini mungkin dapat dianggap sebagai

pembenaran terhadap pengamatan Pengkotbah (Kohelet) lebih dari 2000 tahun lalu, sebagaimana

tertulis dalam Pengkhotbah 3:16 dan 5:7 sebagai berikut:

“Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situ pun terdapat

ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan.” (3:16)

“Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta

keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu

mengawasi pejabat tinggi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi

mengawasi mereka.” (5:7)

Kedua ayat di atas tampaknya mencerminkan dosa sosial yang terjadi di banyak negara

sejak jaman dahulu, dan kiranya cukup mencerminkan situasi di berbagai institusi di negeri ini.

Dosa sosial tersebut bisa dihubungkan dengan kategorisasi dosa sosial-struktural oleh Gregory

Baum dalam Theology and Society. Menurutnya, pertama adalah ketidakadilan dan arus

13
dehumanisasi yang termanifestasi dalam macam-macam institusi sosial, politis, ekonomis, dan

religius. Kedua, simbol-simbol kultural-religius yang melegitimasikan dan mendesakkan situasi

tidak adil. Ketiga, kesadaran yang keliru yang terciptakan oleh institusi dan ideologi sedemikian

rupa hingga rakyat secara kolektif terlibat tindakan destruktif. Keempat, keputusan kolektif yang

lahir dari kesadaran yang rusak dan menyimpang, yang menambah ketidakadilan dalam

masyarakat dan mengintensifkan arus dehumanisasi.15

Dosa kolektif ini dapat dilihat dampaknya misalnya dalam peredaran volume kendaraan.

Penulis mendengar bahwa ada semacam kesepakatan (MOU) berjangka waktu 20 tahun antara

Menperdag dan para pedagang mobil dan motor di Indonesia, yang intinya memberikan suatu

kuota untuk menjual mobil dan motor di Indonesia sebanyak sekian juta unit dalam jangka waktu

tersebut. Jika benar ada MOU semacam itu, maka mungkin itu ada kaitannya atau mungkin

justru salah satu penyebab kenapa kemacetan semakin parah di banyak kota besar Indonesia. Jika

tidak ada kemauan baik dari pemerintah untuk mengendalikan volume peredaran dan

perdagangan mobil dan motor maka jelas bahwa 5 tahun dari sekarang problem kemacetan

tersebut mungkin sudah tidak akan dapat ditanggulangi lagi karena begitu parahnya. Selain itu

meningkatnya secara drastis volume mobil dan motor mengakibatkan keharusan untuk impor

BBM yang melonjak secara signifikan terutama sejak 2012. Jadi dapat disimpulkan bahwa

problem kemacetan yang semakin parah serta impor BBM yang meningkat secara signifikan

antara lain dipicu oleh kebijakan yang menyerahkan peredaran mobil dan motor kepada

mekanisme pasar secara tidak terkendali (akibat prinsip neoliberalisme). Bahkan impor BBM

tersebut kemungkinan besar akan terus memburuk di tahun-tahun mendatang. Yang diperlukan

tampaknya adalah itikad kolektif terutama dari pemerintah untuk memprioritaskan transportasi

15
Piet Go O.Carm, Teologi Moral Dasar (Malang: Penerbit Dioma, 2007), 93-94.

14
masal di kota-kota besar di Indonesia, dan tidak menyerah kepada bujukan para pedagang dan

produsen mobil dan motor.

Namun, bukan berarti tidak ada kisah-kisah keberhasilan menanggulangi korupsi di

Indonesia, meskipun kisah-kisah ini cenderung bersifat lokal dan bukan nasional. Misalnya,

akhir bulan Desember tahun lalu penulis mengurus SIM baru, dan ternyata dalam waktu 2 hari

sejak pertama kali mengisi formulir, SIM tersebut sudah jadi dan hanya memerlukan biaya 170

ribu rupiah saja, tanpa pungutan lain-lain dan tanpa proses yang berbelit. Padahal 5-10 tahun

lalu, boleh dibilang untuk mengurus SIM di kota yang sama, mungkin mesti lewat jalur calo atau

titipan kalau ingin SIM segera jadi dan tidak dipersulit. Mungkin ini salah satu contoh yang baik

bagaimana salah satu institusi di kota penulis berhasil menyediakan layanan publik yang cepat,

murah, efisien dan dapat diandalkan. Contoh kemudahan mengurus SIM ini mungkin belum

dapat dijumpai di semua kota di Indonesia.

Contoh yang kedua, masih mengutip Wijayanto, pada tahun 2010 Transparency

International (TI) melakukan survei terhadap tingkat korupsi di 50 kota di Indonesia. Yang

menarik dari survei ini adalah bahwa terdapat perbedaan besar antara kota-kota di Indonesia.

Misalnya Denpasar, Tegal, Yogyakarta dan Solo adalah termasuk kota-kota yang paling bersih

(dari segi korupsi), dengan skor yang yang kurang lebih setara dengan Spanyol, Taiwan, Portugis

dan UEA, jika CPI negara dan kota dapat dibandingkan.16

Perbedaan besar tersebut sebenarnya menunjukkan suatu peluang besar bagi pemerintah

daerah untuk menjadi bersih dari segi korupsi. Pemerintah daerah dapat mencontoh praktek-

praktek terbaik yang dapat mengurangi tingkat korupsi di daerahnya masing-masing. Sebagai

contoh, berbagai inovasi telah diterapkan di Yogya dan Solo, termasuk kemudahan menjalankan

16
Wijayanto.

15
usaha, di antaranya ijin mendirikan bangunan, membayar pajak lokal, dan memperoleh ijin

usaha. Proses pengurusan dilakukan di bawah satu atap dengan cara yang transparan.17

Dua kota di antara yang disebut di atas menerapkan sistem penghargaan (merit system)

untuk para pegawainya. Dengan kata lain, pegawai-pegawai pemerintahan dianggap akuntabel

untuk melakukan tugas mereka. Selanjutnya, walikota dari dua kota yang disebut tadi

menggunakan mobil-mobil yang sederhana sehingga menjadi contoh bagi para pegawai

pemerintahan yang lain. Tentunya contoh yang baik tersebut dapat juga ditiru dan diterapkan di

kota-kota lain.

Dari dua contoh yang diberikan di atas, jelas bahwa terdapat berbagai peluang bagi

pemerintah daerah dan instansi di daerah untuk meningkatkan layanan publik yang akuntabel dan

transparan, serta dapat diandalkan. Persoalannya adalah apakah ada komitmen dari para

pimpinan di daerah untuk mulai mengurangi korupsi dan memperbaiki layanan publik tersebut.

Di sinilah letak persoalannya, dari mana orang akan memperoleh komitmen dan motivassi

tersebut, jika ternyata banyak juga contoh buruk dari pemerintah pusat yang cenderung men-

demotivasi pemerintah daerah? Mungkin kuncinya adalah pertimbangan etika, moral dan

teologis. Tapi sebelum kita mempertimbangkan masalah etika dan landasan teologis, ada baiknya

kita menyimak sebentar beberapa mitos dan fakta seputar korupsi.

4. Beberapa Mitos dan Fakta seputar Korupsi18

Berikut ini adalah beberapa mitos dan fakta seputar korupsi berdasarkan suatu situs dari

Irlandia:

17
Ibid.
18
Dochas, Corruption: Myths and Facts, URL:
http://www.dochas.ie/pages/resources/documents/Corruption_Myths_and_Facts.pdf (accessed at April 23, 2014)

16
Mitos: Korupsi terutama adalah problem Afrika

Fakta: Korupsi terjadi di mana-mana di mana risiko ketahuan kecil, dan peluang akan

hasil (rewards) adalah besar. Korupsi pada skala yang mengancam hak-hak manusia dan

pembangunan ekonomi kemungkinan besar terjadi di mana struktur-struktur negara lemah, telah

rusak atau sedang berubah cepat.

Mitos: Korupsi adalah problem yang terkait dengan bantuan pembangunan (development

aid)

Fakta: Ada 2 sisi dari korupsi: sisi permintaan dan sisi penawaran. OECD

memperkirakan bahwa perusahaan-perusahaan multinasional (MNC) membayar suap hingga

sekitar 80 milyar US dollar setiap tahun. Institusi-institusi finansial di negara-negara maju juga

berperan dalam memfasilitasi pembayaran yang korup. Bank Dunia memperkirakan bahwa

jumlah uang yang dicuci (money laundering) oleh institusi-institusi finansial negara-negara Utara

mencapai 1 triliun US dollar setiap tahun.

Mitos: Kebanyakan negara Afrika diperintah oleh diktator yang korup

Fakta: Demokrasi telah mengubah banyak wajah diktator pemerintahan di Afrika dalam

dua dekade terakhir.

Mitos: Para donor, seperti Irish Aid, menggelontorkan uang ke negara-negara

berkembang tanpa memonitor bagaimana dana-dana tersebut digunakan

Fakta: Semua donor memiliki sistem manajemen dan audit untuk memonitor penggunaan

bantuan (aid).

Mitos: Adalah lebih baik untuk menyalurkan bantuan melalui LSM (NGO) daripada

pemerintah, yang mungkin akan memboroskannya

17
Fakta: Sebuah studi yang dilakukan OECD pada 2006 menemukan tidak ada bukti bahwa

bantuan yang disalurkan melalui pemerintah di negara-negara berkembang adalah lebih arau

kurang rawan dibandingkan bantuan yang diberikan melalui saluran-saluran lain.

Mitos: Korupsi adalah masalah kultural

Fakta: Korupsi terjadi di mana saja di tempat terdapat campuran yang tepat dari

kesempatan dan kecenderungan, khususnya di mana mereka yang ada dalam posisi yang

berkuasa dan berpengaruh dapat mengambil keuntungan atas orang-orang lainnya demi

kepentingan mereka sendiri.

Mitos: Korupsi bukanlah isyu pembangunan yang penting

Fakta: Kaitan antara pembangunan dan korupsi telah diketahui selama lebih dari 20

tahun.

Mitos: Masyarakat di negara-negara berkembang hanya dapat melakukan sedikit untuk

menanggulangi korupsi

Fakta: Transparansi adalah musuh terbesar dari korupsi: Jika diberikan informasi dan

dukungan yang tepat, partai-partai politik dan organisasi-organisasi lokal dapat melakukan

pekerjaan besar untuk memantau pengeluaran publik dan administrasi yang akuntabel.

Setelah kita mempertimbangkan berbagai mitos dan fakta di atas, maka kini kita akan

membahas suatu kerangka pemikiran teologis berdasarkan narasi Kejadian 3:1-8 yang kiranya

akan bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran moral dan etis untuk mencegah tindakan

korupsi. Karena Kitab Kejadian diterima baik oleh umat Kristen, Katolik dan Muslim, maka

pengaruhnya mungkin akan cukup luas dibandingkan jika kita mengutip Perjanjian Baru.

18
5. Menuju Teologi Anti-Korupsi: Renungan terhadap narasi Kejadian 3:1-8

Pernahkah kita merasa bahwa Tuhan tidak adil dan tidak baik kepada kita? Mungkin kita

melihat bahwa banyak orang lain yang hidup berkelimpahan walaupun hidupnya tidak mengenal

Tuhan, kita lalu ingin protes terhadap Tuhan atau ingin meniru perbuatan banyak orang yang

jahat yang cenderung korup atau mencari jalan pintas dalam memperkaya diri. Ada beberapa

filsuf dan teolog yang membahas pertanyaan berikut: Jika Tuhan itu Mahabaik dan Mahakuasa,

mengapa Ia membiarkan penderitaan di dunia? Semua ini berasal dari gagasan bahwa Tuhan itu

tidak baik kepada kita. Kita akan menyoroti persoalan ini dalam terang narasi Kejadian 3:1-8.

Kita membaca dalam Kejadian 3:1, bahwa ular membuka percakapan dengan perempuan

di taman Eden. Disebutkan bahwa ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah

berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Di sini kita

mendapati bagaimana ular itu berupaya menipu perempuan itu dengan cara mengganti firman

Allah menjadi berkesan bahwa seolah-olah Allah melarang manusia memakan buah dari semua

pohon dalam taman Eden. Padahal Allah tidak pernah melarang manusia untuk memakan buah

dari semua pohon di dalam taman itu. Di sinilah terletak kecerdikan ular, yang disebut sebagai

yang paling cerdik dari segala binatang di darat. Dalam kalimat pertama pada Kejadian 3 ini ular

telah dengan cerdik menanamkan gagasannya bahwa Allah tidak baik dan murah hati kepada

manusia.

Perempuan itu, yang mulai terpengaruh dengan bujukan ular, menjawab bahwa buah

pohon-pohonan dalam taman Eden boleh dimakan, kecuali buah pohon yang di tengah-tengah

taman.

19
Ular kemudian melancarkan tipuannya yang kedua, yaitu bahwa mereka tidak akan mati

ketika makan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat, melainkan menjadi seperti Allah,

mengetahui apa yang baik dan yang jahat.

Di sini ular tidak saja membelokkan perintah Allah, melainkan ia membantah perintah

Allah seolah-olah manusia tidak akan mati ketika makan buah pohon pengetahuan yang baik dan

yang jahat. Ular juga memberikan impian bahwa manusia akan menjadi seperti Allah. Dengan

kata lain, ular mengatakan bahwa Allah berbohong kepada manusia dan menyembunyikan

kebenaran.

Di sini lalu perempuan itu mempercayai perkataan ular bahwa mereka akan menjadi

seperti Allah. Lalu disebutkan bahwa perempuan itu mulai melihat bahwa buah pohon itu baik

untuk dimakan dan sedap kelihatannya, dan menarik hati karena memberi pengertian.

Itulah kisah kejatuhan manusia dalam dosa menurut narasi Kejadian 3:1-8. Beberapa

teolog mengatakan bahwa kisah ini mewakili pengalaman manusia jatuh dalam dosa sepanjang

sejarah. Ada beberapa ciri dari bujukan ular yang mewakili Iblis, yang dapat membawa manusia

kepada dosa:

- Anggapan bahwa Allah itu tidak baik dan cenderung selalu melarang manusia.

- Anggapan bahwa manusia tidak akan mati ketika melawan perintah Allah.

- Anggapan bahwa Allah berbohong kepada manusia dan menyembunyikan kebenaran.

- Anggapan bahwa menjadi seperti Allah adalah suatu keinginan yang wajar.

- Anggapan bahwa memiliki pengertian dan pengetahuan itu selalu baik, tidak peduli

apakah caranya melanggar perintah Allah.

Di antara kelima anggapan tersebut, tampaknya yang paling menentukan adalah

anggapan bahwa Allah itu tidak baik kepada manusia. Bukankah kerap terjadi bahwa jika kita

20
merasa tidak dipedulikan oleh Allah, maka kita merasa berhak untuk melakukan apa saja,

termasuk berbuat dosa? Jadi perasaan sebagai orang yang paling sengsara itulah yang mendorong

kita untuk mengabaikan Tuhan dalam hidup kita, padahal Tuhan senantiasa mengasihi dan

melimpahkan kebaikan kepada kita. Karena itu kita mesti waspada jika kita mulai merasa

sebagai orang yang paling menderita di dunia, dan bahwa banyak orang lain yang lebih

beruntung. Itu adalah tanda-tanda bujukan Iblis agar kita lalu jatuh dalam dosa, misalnya mulai

korupsi, mencuri, menyerobot hak orang lain dst. Bahkan boleh dikatakan bahwa kejatuhan

manusia yang pertama dalam dosa disebabkan oleh korupsi, jika korupsi dapat diartikan

termasuk dalam mengambil apa yang bukan hak sebenarnya.

Sebaliknya, daripada bersikap seolah-olah Allah tidak mempedulikan kita, lebih baik jika

kita terus bersyukur atas kebaikan dan pemeliharan Tuhan dalam hidup kita. Dengan sikap

bersyukur kita akan terus menjaga iman kita bahwa Tuhan sungguh-sungguh baik kepada kita

dan mempedulikan kita, betapapun kesulitan yang kita alami. Lihatlah misalnya kisah Ayub yang

tidak mau mengumpat Tuhan sekalipun seluruh harta dan anak-anaknya direnggut daripadanya,

dan ia juga mendapat penyakit kulit yang parah di sekujur tubuhnya. Itulah sebabnya dalam

banyak bagian di Alkitab ditekankan untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan. Sikap bersyukur

ini berhubungan erat dengan sukacita yang dari Tuhan. Itulah sikap iman yang sejati.

Memang tidak setiap kali Tuhan melepaskan kita dari semua kesulitan dan problem yang

kita hadapi, tapi kita bisa berdoa kepada Tuhan agar diberikan kekuatan dan ketabahan dalam

menjalani setiap kesulitan tersebut. Itulah sebabnya kita patut senantiasa bersyukur kepada

Tuhan, dan tidak sekali-kali berpikiran bahwa Tuhan tidak baik dan tidak mempedulikan kita.

Sebagai penutup, perkenankan saya mengajak kita semua merenung: Sudahkah kita mengucap

syukur kepada Tuhan atas kebaikan-Nya hari ini?

21
6. Implikasi: 5 perintah untuk Etika bisnis

Setelah kita memahami bagaimana seharusnya kita bersyukur atas kebaikan Tuhan alih-

alih mencurigai bahwa Tuhan bertindak tidak adil kepada kita, maka ada baiknya sebagai

penutup tulisan ini kita mengutip 5 perintah untuk Etika bisnis menurut Jerry White, sebagai

berikut:19

a. Batu timbangan yang benar: “Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan

tepat…” (Ul. 25:35-15)

b. Kejujuran total: hal ini dapat dikaitkan dengan integritas karakter pejabat publik.

c. Hukum melayani: dalam bidang layanan publik perlu diterapkan prinsip kepemimpinan

pelayan (servant leadership). Lihat Mark. 9:35; juga Luk. 22:26 (“….yang terbesar di

antara kamu hendaklah menjadi sebagain yang paling muda dan pemimpin sebagai

pelayan.”). Dalam bidang kepemimpinan pelayan ini ada buku yang baik ditulis oleh

Greenleaf.

d. Tanggungjawab pribadi: setiap aspek dari layanan publik mesti akuntabel dan dapat

dipertanggungjawabkan.

e. Keuntungan yang wajar: dalam dunia usaha maupun BUMN, tidak etis untuk

menerapkan target keuntungan yang spektakuler hanya untuk mencapai target laba

tahunan tertentu, bahkan sekalipun perusahaan atau BUMN tersebut mencapai situasi

monopolis atau oligopolis dalam bidang industri tertentu.

Demikianlah beberapa pokok pemikiran penulis, dengan harapan akan dapat memotivasi

karya-karya berikutnya dalam rangka merumuskan teologi anti-korupsi khususnya untuk konteks

Indonesia.

19
Jerry White, Kejujuran, Moral dan Hati Nurani. Diterjemahkan oleh Soetarto (Jakarta, BPK Gunung
Mulia, 1979), 59-66.

22
7. Penutup

Dalam makalah ini, penulis membahas beberpa kemajuan yang beberapa dicapai

pemerintahan daerah di Indonesia dalam menanggulangi masalah korupsi. Langkah-langkah

tersebut dapat dicontoh oleh kota-kota lain untuk mengurangi dampdak dari korupsi dan juga

memperbaiki layanan publik dan transparansi birokrasi. Pendekatan lain yang mungkin

dilakukan adalah dengan cara mengurangi niat untuk korupsi dengan cara merumuskan dan

mempromosikan suatu teologi anti-korupsi. Karena kebanyakan masyarakat Indonesia adalah

religius, maka etika anti-korupsi yang berdasarkan teologi dan keyakinan religius mungkin lebih

akan dipertimbangkan secara serius oleh masyarakat Indonesia, daripada etika yang dirumuskan

berdasarkan pemikiran filsafat etika. Adalah merupakan harapan penulis bahwa teologi anti-

korupsi akan dapat dikembangkan dalam waktu dekat, dan kemudian disosialisasikan oleh

banyak pemimpin religius dan spiritual di Indonesia. Makalah ini adalah salah satu upaya awal

ke arah itu.

Document history: Versi 1.0: 26 Februari 2014; versi 1.1: 30 April 2014; versi 1.2: 11
Mei 2014

Victor Christianto
Cellular phone: 0878-59937095
Email: victorchristianto@gmail.com
URL: http://www.sciprint.org
URL: http://independent.academia.edu/VChristianto
URL: http://www.vixra.org/author/Victor_Christianto
URL: http://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto

23
Paskah dan Kemerdekaan
By Victor Christianto, email: victorchristianto@gmail.com

Bahan ajar Sekolah Minggu 17 Agustus 2014

Tema: Paskah dan Kemerdekaan


Teks: Kel. 12:43-50

1. Fokus

Hari ini bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaan yang ke-69. Meskipun bukan tanpa

pelbagai masalah, ternyata Tuhan tetap mengijinkan bangsa ini dalam kondisi persatuan dan

kedamaian yang baik. Anak-anak juga akan belajar menghubungkan kemerdekaan dengan

peristiwa Paskah bangsa Israel, sebagaimana dikisahkan dalam Kel. 12.

2. Tujuan:

2.a. Mengajak anak-anak untuk menghargai kemerdekaan yang telah dianugerahkan

Tuhan kepada bangsa Indonesia.

2.b. Mengajak anak-anak untuk memahami pentingnya mengisi kemerdekaan dengan ha-

hal yang memuliakan Tuhan.

3. Penjelasan bahan:

3.a. Paskah yang telah diperingati beberapa bulan lalu sebenarnya berakar pada hari

pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Melalui tangan Tuhan yang kuat, bangsa

Israel dilepas pergi oleh Firaun setelah semua anak sulung di Mesir dibunuh oleh malaikat

Tuhan.

24
3.b. Paskah juga disebut Pascha atau Passover. Passover atau pass over memiliki berbagai

arti, di antaranya adalah “bypass” atau “fly over.” Artinya kira-kira adalah bahwa malaikat

Tuhan melompati bangsa Israel dan tidak membunuh anak-anak sulung mereka, karena di

ambang pintu orang-orang Israel mereka telah menaruh tanda berupa darah anak domba Paskah.

Anak domba Paskah yang membuat umat Israel terbebas dari maut itu melambangkan penebusan

Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang menyelamatkan seluruh dunia.

3.c. Dalam konteks bangsa Indonesia, kita juga mengingat akan jasa para pahlawan yang

telah mengorbankan diri mereka agar bangsa Indonesia terbebas dari perbudakan. Dan kita juga

tergugah untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa Indonesia dan bagi kemuliaan Tuhan.

4. Pelajaran untuk anak kelas besar (4-6 sd) dan kelas tengah (1-3 sd)

4.a. Bacalah teks Kej. 12:43-50 secara bergantian.

4.b. Pendahuluan: tanyakan kepada anak-anak apa yang biasa mereka lakukan di bulan agustus

dalam rangka menyongsong Hari Kemerdekaan Indonesia? Mungkin ada yang wajib ikut

upacara di sekolah atau ada yang ikut lomba di rt/rw? Biarkan anak-anak mendiskusikan

jawaban yang diberikan.

4.c. Ilustrasi: Dedi sering merasa bersalah karena ibunya meninggal ketika melahirkannya. Ia

merasa bahwa ialah yang membunuh ibunya, sehingga ia merasa rendah diri dan ia sering

mengucilkan diri. Suatu kali ketika ia sedang berulang tahun ke-17, ia berkunjung ke makam

ibunya. Ketika ia sedang merenung, tiba-tiba ia seperti mendengar Tuhan menegur dia:

“Lihatlah, ibumu rela mengorbankan nyawanya untuk melahirkanmu, itu karean engkau adalah

orang yang penting untuk dunia. Jadi sebaiknya mulailah melakukan sesuatu dengan itu.” Sejak

itu, Dedi berubah dari polapikir yang lama, ia sekarang bersemangat untuk menjadi manusia

25
yang berguna bagi masyarakat, karena ia berpikir: “Karena ibu saya telah mati untuk melahirkan

saya, saya harus menjadi orang yang berguna.”

4.d. Untuk mempersiapkan bangsa Israel dari tulah kesepuluh yang akan dilaksanakan oleh

Tuhan kepada bangsa Mesir, Musa memerintahkan umat Israel untuk mengambil darah anak

domba Paskah lalu dioleskan di ambang pintu rumah mereka masing-masing. Musa juga

memerintahkan umat Israel untuk mempersiapkan roti tidak beragi.

4.e. jelaskan pelajaran dari teks ini:

Ada setidaknya 2 pelajaran yang bisa dipetik dari teks yang kita baca hari ini, antara lain:

- adik-adik mesti belajar mengucap syukur kepada Tuhan yang telah memberikan

kemerdekaan kepada bangsa Indonesia 69 tahun lalu, sehingga kita sekarang bisa hidup bebas

dengan pemerintahan yang dipilih secara demokratis.

- adik-adik mesti belajar untuk peduli terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi

oleh bangsa Indonesia termasuk lingkungan sekitar adik-adik, misalnya krisis air minum, krisis

listrik, kemacetan yang semakin parah dan seterusnya. Jika besar nanti, belajarlah untuk menjadi

seorang penyelesai masalah (problem solver) bukan pembawa masalah. Banyak krisis yang

dihadapi bangsa ini, misalnya: krisis pertumbuhan penduduk, krisis pangan, krisis energi, krisis

listrik, krisis impor bbm dan seterusnya. Uluran tangan untuk membantu masyarakat yang

tertinggal juga perlu diberikan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain: naiklah

angkutan umum jika mungkin, matikan air dan lampu jika tidak perlu.

4.f. Tutuplah dengan pesan agar anak-anak berdoa agar bangsa Indonesia dapat menjaga

persatuan dan kedamaian di semua daerah, dan khususnya agar pemerintahan dan presiden yang

baru dapat membawa banyak perubahan ke arah kebaikan bagi bangsa Indonesia.

26
4.g. Penerapan:

- hendaknya kita terus berdoa bagi kesejahteraan bangsa Indonesia dan bagi presiden dan

wakil presiden yang baru terpilih agar dapat menjalankan tugas mereka dengan baik untuk

memimpin bangsa Indonesia menjadi lebih sejahtera dan lebih beriman kepada Tuhan.

- hendaknya kita belajar melakukan sesuatu yang berguna bagi keluarga dan lingkungan

sekitar.

- Pertanyaan: apakah yang adik-adik bisa lakukan untuk memuliakan Tuhan dan

membantu sesama di rumah dan di sekolah?

4.h. Saran lagu penutup: Pelangi KasihNya.

5. Pelajaran untuk kelas kecil (1-5 tahun)

5.a. Tidak usah membacakan teks Keluaran 12:43-50.

5.b. ceritakanlah tentang bangsa Israel yang dibebaskan dari perbudakan oleh Firaun.

5.c. Pertanyaan: apakah yang adik-adik bisa lakukan untuk memuliakan Tuhan di rumah dan di

sekolah?

5.d. Ajak anak-anak menyanyi: Pelangi KasihNya.

Version 1.0: 13 Agustus 2014

Victor Christianto

Email: victorchristianto@gmail.com

URL: http://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto
URL: http://independent.academia.edu/VChristianto

27
Pelangi KasihNya

Apa yang kau alami kini


Mungkin tak dapat engkau mengerti
Satu hal tanamkan dalam hati,
Indah semua yang Tuhan bri

Tuhanmu tak akan member


Ular beracun pada yang minta roti
Cobaan yang kau alami,
Tak melebihi kekuatanmu

Reff.:
Tangan Tuhan sedang merenda
Suatu karya yang agung mulia
Saatnya kan tiba nanti,
Kau lihat pelangi kasihNYA.

28
Abraham diuji imannya
By Victor Christianto, email: victorchristianto@gmail.com

Bahan ajar Sekolah Minggu 13 juli

Tanggal: Minggu II, 13 juli 2014

Tema: Abraham diuji imannya

Teks: Kej. 22:1-19

1. Fokus

Salah satu tema yang cukup menonjol dalam Alkitab adalah tentang orang-orang besar yang diuji

iman dan kesetiaan mereka kepada Tuhan, misalnya bisa disebut di sini Abraham dan Ayub.

Anak-anak akan diajak untuk merenungkan bagaimana mengambil sikap yang benar jika

menghadapi ujian atau masalah yang melibatkan hal-hal yang mereka cintai.

2. Tujuan:

2.a. Mengajak anak-anak untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka di atas segala hal.

2.b. Mengajak anak-anak untuk percaya bahwa Tuhan tidak pernah mencobai lebih dari

kemampuan kita, dan Ia senantiasa memberikan jalan keluar dari persoalan kita asal kita tetap

percaya kepadaNya.

3. Penjelasan bahan:

3.a. Dalam tradisi banyak agama kuno di dunia ini, terdapat ritual mengenai persembahan kepada

dewa-dewa untuk meredakan kemarahan para dewa tersebut. Persembahan itu mungkin berupa

hewan seperti kambing dan domba, tapi juga tidak jarang berupa manusia. Misalnya ritual suku

29
Maya dan Inca di amerika latin, pada jaman dulu mereka sering melakukan upacara persembahan

korban manusia, yang diabadikan dalam teks teks kuno atau pahatan di piramida-piramida

mereka. Demikian juga dengan suku-suku asli di pedalaman Papua, praktek praktek semacam ini

pernah dijumpai.

3.b. karena itu jika kita membaca teks Kejadian 22:1-19 maka mau tidak mau teks ini

mengingatkan kita akan ritual kuno persembahan kurban manusia tersebut. Benarkah Tuhan

menghendaki Abraham untuk mempersembahkan anaknya sendiri sebagai kurban bakaran?

3.c. Dari teks ini kita belajar bahwa ternyata Tuhan tidak menghendaki persembahan amak

Abraham, sebaliknya Tuhan menyediakan sendiri anak domba untuk dijadikan korban. Karena

itu Abraham mengatakan: “Tuhan menyediakan” (Jehovah Jireh). Hal ini juga merupakan

simbol bagi pengorbanan Yesus di atas kayu salib bagi penebusan dosa manusia, ternyata Tuhan

tidak menghendaki umat manusia mati, dan karena itu Ia mengutus AnakNya sendiri sebagai

Anak Domba Allah untuk menghapus doss dunia (lihat Yoh. 1:29,1:36 ).

4. Pelajaran untuk anak kelas besar (4-6 sd) dan kelas tengah (1-3 sd)

4.a. Bacalah teks Kej. 22:1-19 secara bergantian.

4.b. pendahuluan: tanyakan kepada anak-anak apa yang akan mereka lakukan jika ada orang

yang meminta barang-barang yang mereka cintai, misalnya mainan kesayangan, sepeda, tas atau

lainnya? Maukah mereka memberikannya?

4.c. Ilustrasi: Rita adalah seorang anak kelas 3 sd, dia mempunyai sebuah boneka beruang yang

sangat dia sukai, dan setiap malam boneka itu menemani dia di tempat tidur. Suatu kali seorang

guru sekolah minggu menanyakan kepada Rita apakah bonekanya boleh dipinjam oleh guru-guru

sekolah minggu untuk digunakan dalam pertunjukan panggung boneka. Bagaimana sikap adik-

30
adik jika menjadi Rita, akan memberikan boneka kesayangan atau tidak?

4.d. Abraham juga memiliki sesuatu yang sangat disayanginya selain istrinya, yaitu anaknya

yang telah ditunggunya selama 25 tahun. Tuhan juga menjanjikan bahwa anaknya itu akan

menjadi bangsa yang besar. Tetapi Abraham kaget mendengar perintah Tuhan supaya dia

mempersembahkan anaknya yang tunggal itu. Namun ia tidak bertanya: mengapa saya,Tuhan?

Tetapi keesokan harinya ia langsung berkemas untuk pergi ke gunung bersama Ishak dan

bujangnya. Ketika Ishak bertanya kepada ayahnya: Di manakah domba untuk persembahan? ( ay.

7) Maka Abraham dengan penuh iman menjawab bahwa Tuhanlah yang akan menyediakan (ay.

8). Mungkin juga Abraham menjawab anaknya itu dengan nada agak putus asa. Tapi yang jelas

is berjalan terus ke atas gunung, dan ternyata pada menit terakhir sebelum ia menyembelih

anaknya, ternyata Tuhan menyetop dia dan memang ada anak domba di belakangnya yang telah

disiapkan Tuhan.

4.e. jelaskan pelajaran dari teks ini:

- kata mencoba dalam ayat 1 merupakan pengaruh King James Version dalam alkitab LAI.

Dalam KJV kej. 22:1 menggunakan kata "tempt" atau mencobai, padahal Tuhan tidak pernah

mencobai. Kata yang lebih tepat adalah menguji atau "test."

- Tuhan kadang mendidik anak-anakNya dengan cara menguji iman mereka dengan tujuan agar

iman mereks bertumbuh. Karena itu anggaplah ujian adalah suatu tanda bahwa adik adik akan

naik kelas.

- Tuhan melarang manusia untuk mempersembahkan anak-anaknya, jadi Tuhan tdsk seperti

dewa dewa kuno yang menuntut persembahan anak. Baca Imamat 18:21, 20:2. Bahkan menurut

Imamat, jika ada orang yang mempersembahkan kurban anaknya sendiri kepada Molokh, maka

ia harus dihukum mati. Jelas bahwa Tuhan tidak ingin ada manusia yang mati untuk menebus

31
dosa yang lainnya, karena itu Tuhan mengutus AnakNya yang tunggal untuk menjadi Anak

domba Allah yang menebus dosa manusia (Yoh. 1:29, 1:36).

- ada suatu pola dalam hidup orang beriman khususnya dalam hidup Abraham, yaitu di mana ada

suatu situasi krisis, ia tidak menyerah tapi terus melangkah dan berjalan dengan iman hingga

Tuhan membuka jalan keluar. Ini dapat kita amati ketika ia meninggalkan sanak familinya,

memasuki tanah mesir dst. Abraham terus berjalan bersama Tuhan. Dalam kalimat Prof.

Yohanes Surya, kita perlu menerapkan krilangkun. Kri artinya setiap krisis pasti memiliki jalan

keluar. Lang artinya melangkah terus dengan iman dan doa. Kun artinya tekun dalam

menempuh perjalanan bersama Tuhan hingga Tuhan menggerakkan alam semesta untuk

menolong kita menemukan jalan keluar. Itulah prinsip Mestakung (semesta mendukung). Situasi

kritis bisa berasal dari orang lain, situasi, Tuhan, atau kita menciptakan sendiri situasi kritis,

misalnya adik-adik memasang suatu target untuk tampil sebagai penyanyi lagu rohani yang

populer di youtube.com. Maka itu juga suatu kondisi kritis atau tantangan untuk dicapai.

4.f. Tutuplah dengan pesan agar anak-anak semakin mempercayai dan mengasihi Tuhan di atas

segalanya. Yakinlah bahwa Tuhan senantiasa menyediakan jalan keluar dari masalah-masalah

kita. Ajak anak-anak berdoa agar Tuhan menguatkan dan memampukan adik-adik untuk tetap

setia dan mengasihi Tuhan apapun yang terjadi.

4.g. Penerapan:

- hendaknya kita dengar-dengaran kepada perintah orangtua, guru dan Tuhan

- hendaknya kita mengasihi Tuhan di atas segala hal

- hendaknya kita yakin untuk berjalan dengan iman sampai Tuhan membukakan jalan keluar atas

masalah kita

- percayalah bahwa Tuhan menyediakan apa yang kita perlukan (Jehovah Jireh).

32
4.h. Tutup dengan lagu: Kutahu Tuhan pasti buka jalan.

5. Pelajaran untuk kelas kecil (1-5 tahun)

5.a. Tidak usah membacakan teks Kejadian 22:1-19

5.b. ceritakanlah tentang Abraham yang diminta oleh Tuhan untuk mempersembahkan anaknya

yang tunggal yaitu Ishak, ternyata Abaham menurut dan tidak membantah Tuhan.

5.c. Pertanyaan: apakah adik-adik mau menurut perintah orang tua, guru dan Tuhan Yesus?

5.d. Ajak anak-anak menyanyi: kutahu Tuhan pasti buka jalan.

Version 1.0: 2 juli 2014

Victor Christianto

Email: victorchristianto@gmail.com

URL: http://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto
URL: http://independent.academia.edu/VChristianto

33
Merdeka dari kemarahan
(Freedom from anger)

Waktu: 17 agustus 2014 (HUT RI, tapi batal karena upacara)

Ayat: Mat. 5:22

Waktu: jam 7:30-9:30

Pendahuluan

Selamat pagi bapak-bapak dan saudara-saudara yang dikasihi Tuhan. Hari ini kita memperingati

hari kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke68, jadi saya akan serukan kata "Merdeka". Tolong

disambut dengan seruan "Merdeka" juga dengan suara keras. Mari kita serukan: Merdeka!

Merdeka! Merdeka!

Di hari kemerdekaan yang indah ini, saya kira ada baiknya kita belajar untuk merdeka juga dari

kemarahan. Karena itu saya memberi judul kotbah pagi ini: "Merdeka dari kemarahan" atau

Freedom from anger.

Tentu bukan berarti kita tidak boleh marah sama sekali, tapi sebagai umat kristen kita mesti

menuruti perintah Yesus, yaitu: kita tidak boleh dikuasai oleh rasa marah itu. Sebelum saya

melanjutkan, izinkan saya bertanya kepada bapak-bapak sekalian: Siapa yang pernah marah?

Silakan angkat jari. Ya, saya kira kita semua pernah marah.

Lalu pertanyaan berikutnya: apakah bapak-bapak pernah melakukan suatu tindak kekerasan

karena marah? Mungkin sebagian ada yang pernah, atau malah ada yang justru masuk ke tempat

ini karena tidak dapat mengendalikan amarah.

Ya, kita perlu untuk mengendalikan kemarahan, karena kemarahan dapat menghancurkan rumah

34
tangga, keluarga, atau bahkan hidup orang lain. Kemarahan juga bisa muncul kepada diri sendiri,

kepada pemerintah atau bahkan kepada Tuhan.

Mungkin ada baiknya kita merenung sejenak selama 3 menit, apakah sikap bapak-bapak selama

menunggu hari kebebasan yang mungkin akan datang 1 tahun, 2 tahun atau bahkan 10 tahun

lagi?. Saya membayangkan bahwa ada beberapa kemungkinan sikap:

A. Penuh kemarahan. Bersumpah akan membalas orang-orang yang menyebabkan kita masuk

penjara,

B. menyalahkan aparat negara yang menangkap kita, serta hakim yang memvonis kita.

C. Menerima hukuman untuk memperbaiki sikap kita, dan berjanji untuk berbuat lebih baik

setelah keluar dari lp,

D. Marah kepada Tuhan yang memberikan nasib buruk kepada kita,

E. bertobat dan berjanji untuk hidup sebagai orang kudus.

Tentunya kita perlu belajar untuk tidak menyalahkan orang lain atau menyalahkan keadaan atau

dunia yang tidak adil, tapi kita perlu belajar berdamai dengan diri sendiri dan mulai memperbaiki

kelakuan kita.

3 jenis respons: agresif, pasif, asertif

Yang perlu diingat, kemarahan adalah sesuatu yang wajar, tapi respons yang destruktif (merusak)

terhadap rasa marah itu yang tidak wajar. Secara garis besar, ada tiga jenis respons dalam

menanggapi kemarahan, yaitu: agresif, pasif, atau asertif. Misalnya setelah keluar dari ruangan

ini, ada seseorang yang menampar wajah bapak-bapak, lalu bagaimana respons kita? Kalau kita

agresif, kita mungkin akan naik pitam lalu mungkin memukul atau menghajar orang yang

memukul kita. Kalau kita pasif, mungkin kita akan pasrah atau "nrimo" dalam bahasa jawa. Atau

35
kita bisa juga mengambil sikap asertif, yaitu mengikuti ajaran Yesus: "jika orang menampar pipi

kananmu, berikanlah juga kepadanya pipi kirimu." (Matius 5:39)

Jadi bukan tindakan orang yang memancing marah itu yang penting, tapi respons atau sikap kita

terhadap tindakan tersebutlah yang menentukan.

Perlu diperhatikan bahwa sikap agresif atau pasif itu keduanya tidak baik, karena jika kita

"agresif" maka kita cenderung melampiaskan marah dengan cara yang merusak, mungkin

merusak benda-benda di sekitar kita atau bahkan melukai orang-orang di sekitar kita. Sebaliknya,

jika kita "pasif" maka energi kemarahan itu akan kita serap, dan akibatnya suatu saat mungkin

akan meletus, seperti balon yang ditiup terus maka akan meledak. Atau jika tidak meletus maka

tubuh kita tidak akan sanggup menampung energi kemarahan itu, dan energi itu lalu berubah jadi

penyakit jantung, sakit lever, atau sakit kepala.

Sikap yang sehat dalam menunjukkan kemarahan adalah "asertif." Asertif artinya dapat

menunjukkan sikap yang terkendali dan tenang sambil mengemukakan persoalan sebenarnya.

Lebih baik lagi, jika sikap asertif itu kita tunjukkan dengan cara memberi pipi kiri kita, jika pipi

kanan kita ditampar. Hal ini akan mendorong orang lain untuk berubah sikap, dan lalu kita dapat

berdamai dengan dia.

Pentingnya mengendalikan marah

Menurut sebuah studi, rata-rata orang dewasa terpicu kemarahannya sekitar 6 kali sehari, mulai

dari merasa dilecehkan hingga amarah yang meledak. Jadi ini merupakan suatu masalah yang

penting. Bahkan seorang psikolog mengatakan bahwa banyak kasus yang dihadapi laki-laki

dewasa yang datang kepada konselor, pada intinya berasal dari marah dan seks. Jadi marah

bukanlah hanya masalah perempuan, tapi juga laki-laki, meskipun perempuan mungkn lebih

36
ekspresif dalam menunjukkan kemarahan.

Landasan Alkitab

Bapak-bapak serta saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, Dalam alkitab LAI ada 46 kali disebut

kata "marah, meski saya belum cek bahasa asli yang digunakan. Salah satu ayat yang terkenal

adalah ucapan Yesus: "setiap orang yang marah kepada saudaranya harus dihukum." (Mat. 5:22)

Apakah ayat ini mengajarkan bahwa kita sama sekali tidak boleh marah? Atau marah adalah

sejenis kejahatan?

Kemarahan adalah sejenis alarm yang mengingatkan manusia akan bahaya yang mungkin akan

menimpa dirinya, sehingga dia bereaksi secara instingtif. Jika alarm tersebut berbunyi, maka

secara tidak sadar akan timbul respons defensif yaitu terpicunya otak reptil (reptilian brain) yang

ada di belakang kepala kita. Respons defensif itu akan membuat kita melakukan salah satu di

antara 3 pilihan berikut:

- fight ( lawan )

- flight ( lari )

- freeze ( diam secara kaku )

Ketiganya adalah respons dasar manusia terhadap ancaman.

Yang menjadi persoalan adalah bahwa mungkin alarm itu terlalu sensitif dan tidak pernah disetel

sebelumnya, sehingga terlalu cepat berbunyi walau pun tidak ada bahaya. Jadi cara

menanggulanginya adalah kita perlu memeriksa pola pikir kita yang menyebabkan bahaya itu

dari mana asalnya atau kapan mulai terbentuk.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa otak reptil kita hanya dapat mengatur respons seketika

terhadap problem, tapi tidak dapat mengambil keputusan rasional, karena keputusan rasional

37
dilakukan oleh otak frontal di bagian depan (frontal lobe). Karena itulah tujuan utama

pengendalian kemarahan adalah mengembalikan proses kontrol perilaku dari otak reptil ke otak

frontal kita, caranya adalah dengan melakukan pengelolaan tensi (tension management). Baru

setelah tensi atau suhu dapat dikelola, kita dapat memecahkan masalah sebenarnya (problem

solving).

Langkah-langkah mengendalikan marah

Menurut Fredric Provenzana, ada 2 tahapan utama untuk mengendalikan marah yaitu

pengelolaan suhu atau tensi (tension management) dan pemecahan masalah (problem solving).

Yesus sendiri tercatat pernah marah beberapa kali menurut PB, lihat Mark. 3:5 dan 10:14. Jadi

agaknya kesimpulan sederhana bahwa Alkitab melarang orang untuk marah kurang tepat, yang

betul adalah Alkitab mengajarkan bagaimana mengelola kemarahan secara positif dan untuk

tujuan kreatif. Misalnya Yesus menggunakan kemarahan-Nya untuk menyembuhkan orang

(Mark. 3:5).

Petunjuk ini dapat kita lihat dalam Ef. 4:26 : "apabila kamu marah, jangan berbuat dosa". Jadi

bukan marahnya yang keliru, tapi bagaimana kita dapat terhindar dari perilaku destruktif seperti

membanting piring, merusak tv atau kulkas, melukai orang, membalas dendam dst.

Petunjuk lain adalah dari Yakobus 1:19 "hendaklah kamu ... Lambat untuk marah."

Jika kita membaca ayat ini dalam terang psikologi, maka mungkin yang dimaksud adalah

pengelolaan tensi.

A. Pengelolaan tensi

Langkah 1. Akui kemarahanmu. Cek tanda-tanda dalam tubuh. Rasakanlah di mana kemarahan

38
itu terjadi dalam tubuhmu, mungkin di perut, mungkin di leher, mungkin di kepala dst.

Langkah 2. Stop dari aksimu. Tenangkan dirimu, dan katakan kepada dirimu: "Tenang!"

Langkah 3. Relaks (de-eskalasi). Salah satu cara adalah bernafaslah perlahan melalui hidung, dan

lepaskan perlahan juga. Cara lain adalah berbicara dengan dirimu sendiri.

Langkah 4. Cek tingkat kontrol dirimu. Tanyakan pada dirimu: "apakah aku tuan atas tubuhku?"

Periksa apakah tanda-tanda kemarahan dalam tubuhmu sudah menurun. Jika belum, ulangi

langkah 3 atau pergilah menjauh dari situasi stress tersebut.

Note: menurut Dr. Tom Dooley, jika kita mulai marah, perlu ambil waktu sejenak untuk

menenangkan diri yang disebut "time out." Waktunya bisa berkisar antara 20 menit sampai 60

menit, menurut situasi.

B. Pemecahan masalah

Jika tensi Anda sudah menurun, Anda dapat mulai memecahkan masalah dengan empat langkah

berikut:

Langkah 1. Definisikan masalah Anda.

Langkah 2. Buatlah rencana. Rencana sebaiknya mencakup apa yang ingin Anda capai dan apa

yang Anda ingin hindari. Pikirkan juga rencana cadangan, untuk jaga jaga jika rencana awal

tidak berhasil.

Langkah 3. Laksanakan rencana itu. Jika rencana Anda tidak berhasil, tanyakan apakah itu

karena Anda kurang memberi waktu cukup untuk melaksanakan, atau karena itu memang

waktunya untuk beralih ke rencana cadangan?

Langkah 4. Evaluasilah rencana tersebut. Jangan lupa memberi hadiah pada diri Anda sendiri

39
atas keberhasilan Anda mengelola amarah, meskipun mungkin semuanya tidak berjalan sesuai

keinginan Anda.

Ilustrasi

Berikut ini saya ingin menceritakan pengalaman saya sendiri minggu lalu. Beberapa tahun lalu,

saya merasa sulit mengendalikan kemarahan saya. Kadang saya agak emosional.

Tapi kira-kira 2 minggu yang lalu, ada seorang teman dari Jakarta yang menulis sms kepada saya

bertulisan: "bodo".

Saya seketika itu marah dan ingin membalas sms itu dengan ejekan atau balasan yang lebih hebat

lagi, tapi kemudian saya menyadari bahwa cara itu tidak berguna dan hanya akan mengurangi

teman saya di dunia. Jadi sepanjang malam itu saya hampir tidak bisa tidur, memikirkan

bagaimana cara saya mengirim tanggapan yang baik, tapi juga menunjukkan bahwa saya agak

tersinggung dengan sms tersebut.

Paginya sekitar jam 6, baru saya membalas sms balasan yang bunyinya seperti ini: "Kamu selalu

merendahkan saya. Tidak jadi masalah, saya mengampuni kamu. Tapi kamu sedang sakit."

Kira-kira dua jam kemudian baru dia membalas sms saya lagi, mengatakan bahwa dia minta

maaf dan dia tidak bermaksud untuk menghina atau mengejek, tapi lebih seperti ungkapan orang

betawi: bodo amat atau peduli amat. Jadi tidak ada maksud merendahkan saya. Dia juga

mengatakan bahwa dia tidak sakit.

Jadi saya merasa lega dapat menangani kemarahan saya, dan tidak perlu kehilangan seorang

teman gara-gara respons saya yang terlalu emosional.

Pelajaran penting di sini adalah bahwa kita akan dapat bersikap lebih tenang dan asertif jika kita

mengambil waktu yang cukup untuk "time out", kalau perlu 1 sampai 3 jam, sebelum kita

40
menunjukkan reaksi kita. Setelah waktu time out tersebut, maka kita dapat bereaksi dengan

kepala dingin. Ingat pepatah yang mengatakan: "hati boleh panas, tapi kepala mesti tetap dingin."

Penerapan

Bagaimana dengan bapak-bapak serta saudara-saudara sekalian? Apakah punya cerita juga

tentang bagaimana mengendalikan kemarahan?

Tuhan kiranya memberikan kita kekuatan untuk mengendalikan kemarahan kita, sehingga itu

tidak merusak hidup kita sehingga kita menyesalinya kemudian. Jika kita dapat mengendalikan

kemarahan kita, maka itu akan dapat menjadi suatu kesaksian yang baik di antara saudara-

saudara kita yang belum beriman kepada Yesus. Namun jika kita masih sulit mengendalikan

kemarahan kita, mintalah pertolongan Roh Kudus. Kiranya damai sejahtera Allah menyertai

Anda semua.

Amin.

Version 1.0: 9 agustus 2014, version 1.1: 14 agustus 2014


Victor Christianto
Email: victorchristianto@gmail.com
Http://independent.academia.edu/VChristianto
Http://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto

41
Yusuf dibuang ke dalam sumur
By Victor Christianto, email: victorchristianto@gmail.com

Bahan ajar Sekolah Minggu 3 Agustus 2014

Tema: Yusuf dibuang ke dalam sumur

Teks: Kej. 37:1-36

1. Fokus

Salah satu tema yang sangat menarik untuk dipelajari dalam Alkitab khususnya Perjanjian Lama

adalah mengenai perjalanan iman seorang tokoh Alkitab. Dalam 2 minggu ini anak-anak akan

diajak untuk merenungkan perjalanan iman Yusuf, salah satu tokoh besar dan penyelamat

keluarga Yakub.

2. Tujuan:

2.a. Mengajak anak-anak untuk saling menghargai dan mengasihi dalam anggota

keluarga meskipun memang tidak mungkin menghilangkan persaingan antara saudara (sibling

rivalry).

2.b. Mengajak anak-anak untuk memahami pentingnya suatu visi atau mimpi dalam

hidup, khususnya visi yang diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk dilaksanakan.

3. Penjelasan bahan:

3.a. Dalam tradisi kuno banyak bangsa di dunia termasuk di Jawa, mimpi memiliki peran

yang khas dan agak misterius, kadang mimpi dihubungkan dengan ramalan akan masa depan

42
atau nasib yang akan menimpa seseorang. Di Jawa bahkan ada sebuah buku yang khusus

membahas mengenai tafsir mimpi, dan kabarnya banyak orang yang diam-diam menafsirkan

mimpi-mimpi mereka menurut buku tersebut.

3.b. Dalam Alkitab memang tidak dijelaskan apakah dahulu juga ada semacam pakem

untuk meramalkan arti mimpi, namun yang jelas mimpi atau visi seseorang dapat menimbulkan

kecemburuan sosial di antara saudara-saudara sekandung, sebagaimana yang dialami Yusuf.

Bahkan ia nyaris dibunuh oleh saudara-saudaranya sendiri gara-gara mimpinya yang radikal

tersebut.

3.c. Selain karena mimpi, Yusuf dibenci oleh kakak-kakaknya karena Yakub mengasihi

dia lebih dari saudara-saudaranya yang lain. Memang jika orangtua cenderung pilih kasih maka

akan mudah terjadi perselisihan dalam keluarga.

4. Pelajaran untuk anak kelas besar (4-6 sd) dan kelas tengah (1-3 sd)

4.a. Bacalah teks Kej. 37:1-36 secara bergantian.

4.b. pendahuluan: tanyakan kepada anak-anak apa yang akan mereka lakukan jika ada seorang

temanmu di kelas yang bercerita kalau dia bermimpi tinggal di istana? Bisa dipahami bahwa

sebagian anak akan merasa iri hati.

4.c. Ilustrasi: Andi adalah seorang anak yang sangat cerdas di sekolah, dan menjadi murid

kesayangan dari semua guru di sekolahnya. Namun banyak teman sekelasnya yang agak iri hati

dengan perhatian lebih yang diterima Andi dari para guru, sehingga suatu hari mereka menaruh

serbuk gatal di bangku Andi. Akibatnya Andi mengalami gatal-gatal sepanjang hari itu.

Bagaimana menurut adik-adik, bolehkah kita “mengerjai” seorang anak yang dikasihi oleh para

guru?

43
4.d. Yakub memiliki seorang anak yang sangat dikasihinya melebihi semua anaknya yang lain,

yaitu Yusuf. Yakub mengasihi Yusuf karena ia lahir pada masa tuanya, dan lalu Yakub

membuatkan jubah yang maha indah untuk Yusuf. Namun itu belum seberapa, yang membuat

kakak-kakak Yusuf jengkel kepada anak remaja ini (usia baru 17 tahun) adalah karena ia

bercerita tentang mimpinya bahwa semua berkas akan menyembah kepada berkasnya. Ada

mimpi lain tentang matahari, bulan dan sebelas bintang yang menyembah bintangnya, yang

membuat iri hati kakak-kakaknya memuncak. Akibatnya Yusuf hampir dibunuh karena

mimpinya itu.

4.e. jelaskan pelajaran dari teks ini:

Ada setidaknya 4 pelajaran yang bisa dipetik dari teks yang kita baca hari ini, antara lain:

- perilaku orangtua atau guru yang pilih kasih kadang memang tidak terelakkan,

walaupun sebagai akibatnya akan muncul suasana yang tidak enak di antara saudara (sibling

rivalry). Karena itu orangtua mesti sedapat mungkin bersikap adil dalam menyayangi anak-

anaknya, meski itu tidak berarti harus selalu menyamakan dalam memberikan hadiah.

- kadang-kadang rasa iri hati atau jengkel dengan saudara sendiri menimbulkan

keinginan kita untuk menyingkirkan saudara kita, apalagi kalau dia lebih muda dan lemah dari

usia kita. Sehingga kita mencari jalan untuk melenyapkan adik kita yang menjengkelkan itu. Di

sini kita mesti belajar untuk mengendalikan emosi dan menyayangi saudara-saudara sekandung.

- mungkin adik-adik pernah merasakan di-bully (disakiti atau diancam) oleh kakak-kakak

kelas di sekolah? Adik-adik perlu belajar sabar namun tegas dalam menghadapi para pem-bully

tersebut.

- memiliki mimpi atau visi tentang masa depan memang berresiko bahwa kita akan

diolok-olok, misalnya jika kita bermimpi akan jadi menteri atau presiden, maka banyak teman

44
yang tidak akan senang. Tapi jika kita serius menekuni mimpi atau visi kita, apalagin jika mimpi

itu untuk kemuliaan Tuhan, maka pasti Tuhan akan melapangkan jalan. Tapi bersiap-siaplah

untuk menghadapi berbagai kejutan dalam mewujudkan mimpi tersebut, seperti Yusuf yang jalan

hidupnya susah ditebak. Beranikah adik-adik bermimpi seperti Yusuf?

4.f. Tutuplah dengan pesan agar anak-anak semakin mempercayai dan mengasihi Tuhan di atas

segalanya, dan berani meminta kepada Tuhan akan menumbuhkan visi atau mimpi yang besar.

Yakinlah bahwa Tuhan senantiasa menyediakan jalan keluar dari masalah-masalah kita

khususnya dalam mewujudkan mimpi kita. Ajak anak-anak berdoa agar Tuhan menguatkan dan

memampukan adik-adik untuk tetap tekun dalam menekuni mimpi dan visi yang diberikan

Tuhan. Jadilah manusia yang berani bermimpi seperti Yusuf, dalam bahasa sekarang ia disebut

sebagai contoh manusia yang visioner. Seorang misonaris pelopor dari abad 18, William Carey

pernah mengatakan: Mintalah hal-hal besar dari Tuhan, kerjakanlah hal-hal besar untuk Tuhan.

(“Expect great things from God. Attempt great things for God.”) Lihat:

www.goodreads.com/quotes/154702

4.g. Penerapan:

- hendaknya kita berani memiliki mimpi dan visi yang besar untuk kemuliaan Tuhan. Dunia

memerlukan orang-orang yang berani bermimpi besar untuk kemajuan umat manusia.

- hendaknya kita berani menekuni mimpi dan visi yang besar tersebut, bersama Tuhan tidak ada

yang mustahil.

- hendaknya kita yakin untuk berjalan dengan iman sampai Tuhan membukakan jalan keluar atas

masalah kita

4.h. Tutup dengan lagu: Tuhan adalah Gembalaku (Mazmur 23).

45
5. Pelajaran untuk kelas kecil (1-5 tahun)

5.a. Tidak usah membacakan teks Kejadian 37:1-36

5.b. ceritakanlah tentang Yusuf yang dimusuhi saudara-saudaranya karena mimpinya, namun ia

tidak takut untuk bermimpi. Akhirnya ia dibuang ke dalam sebuah sumur dan dijual menjadi

budak di Mesir.

5.c. Pertanyaan: apakah adik-adik mau mengerjakan yang terbaik untuk memuliakan Tuhan?

5.d. Ajak anak-anak menyanyi: Jalan serta Yesus.

Version 1.0: 31 juli 2014

Victor Christianto

Email: victorchristianto@gmail.com

URL: http://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto
URL: http://independent.academia.edu/VChristianto

46
Yusuf menafsir mimpi Firaun
By Victor Christianto, email: victorchristianto@gmail.com

Bahan ajar Sekolah Minggu 10 Agustus 2014

Tema: Yusuf menafsir mimpi Firaun

Teks: Kej. 41:1-36

1. Fokus

Jika minggu lalu anak-anak telah diajak merenungkan bagaimana Yusuf berani bermimpi, dalam

minggu ini anak-anak akan belajar bagaimana Yusuf membantu Firaun, seorang penguasa besar

pada jamannya, untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana di masa depan. Anak-anak akan

belajar bahwa masa depan perlu dipersiapkan tidak saja secara pribadi tapi juga dalam lingkup

nasional.

2. Tujuan:

2.a. Mengajak anak-anak untuk menghargai pemerintahan yang bertugas mengatur

jalannya suatu negara.

2.b. Mengajak anak-anak untuk memahami pentingnya mempersiapkan dan

mengantisipasi masa depan, khususnya dalam lingkup pribadi dan keluarga.

3. Penjelasan bahan:

3.a. Sejak zaman dahulu para raja dan pemerintahan yang berkuasa selalu berupaya untuk

mengantisipasi masa depan sejauh mungkin. Hal ini tercermin antara lain dalam sistem irigasi

47
yang telah dikenal orang sejak dahulu. Demikian juga saat ini, masalah energi dan pertumbuhan

penduduk merupakan masalah nasional yang perlu dipikirkan oleh segenap bangsa Indonesia.

3.b. Sebagai umat Kristen di tengah-tengah bangsa Indonesia, kita perlu belajar bersikap

seperti Yusuf yang tidak berdiam diri melihat Mesir akan menghadapi bencana kelaparan.

4. Pelajaran untuk anak kelas besar (4-6 sd) dan kelas tengah (1-3 sd)

4.a. Bacalah teks Kej. 41:1-36 secara bergantian.

4.b. pendahuluan: tanyakan kepada anak-anak apa yang akan mereka lakukan jika mereka diberi

kesempatan untuk menjadi menteri di Indonesia? Biarkan anak-anak mendiskusikan jawaban

yang diberikan.

4.c. Ilustrasi: Desa tempat Hadi tinggal sedang mengalami krisis air minum, karena sumur yang

digunakan mengalami kekeringan akibat kemarau. Hadi dan teman-temannya di sekolah

kemudian berinisiatif untuk menggalang dana dari masyarakat untuk membangun saluran pvc

untuk mengambil air dari sungai ke desanya.

4.d. Setelah sebelumnya menolong mengartikan mimpi juru minuman Firaun, ternyata juru

minuman itu lupa akan pertolongan Yusuf. Namun ia baru teringat lagi dua tahun kemudian, saat

Firaun kebingungan mengartikan mimpinya sendiri. Akhirnya Yusuf dipanggil untuk

menafsirkan mimpi Firaun. Tidak hanya itu, Yusuf juga memberikan saran-saran bagaimana agar

Firaun dapat memimpin Mesir menghadapi bahaya kelaparan selama 7 tahun. Karena Firaun

terkesan dengan penjelasan Yusuf, maka Yusuf diangkat sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.

4.e. jelaskan pelajaran dari teks ini:

Ada setidaknya 2 pelajaran yang bisa dipetik dari teks yang kita baca hari ini, antara lain:

- adik-adik mesti belajar bersandar pada Tuhan yang memiliki kemampuan yang tidak

48
terbatas, karena Dialah yang akan menolong kita dalam setiap persoalan, seperti Ia

memberitahukan rahasia mimpi Firaun kepada Yusuf.

- adik-adik mesti belajar untuk peduli terhadap problem yang dihadapi oleh lingkungan

sekitar, misalnya krisis air minum, krisis listrik, kemacetan yang semakin parah dan seterusnya.

Jika besar nanti, belajarlah untuk menjadi seorang penyelesai masalah (problem solver) bukan

pembawa masalah. Banyak krisis yang dihadapi bangsa ini, misalnya: krisis pertumbuhan

penduduk, krisis pangan, krisis energi, krisis listrik, krisis impor bbm dan seterusnya. Uluran

tangan untuk membantu masyarakat yang tertinggal juga perlu diberikan.

4.f. Tutuplah dengan pesan agar anak-anak semakin mempercayai dan mengasihi Tuhan dalam

segala hal, dan berani memohon kepada Tuhan agar memberikan kemampuan dan kekuatan

untuk menjadi penyelesai masalah seperti Yusuf.

4.g. Penerapan:

- hendaknya kita berani bersandar pada kekuatan Tuhan yang memampukan kita menjadi

penyelesai masalah bukan pembuat masalah. Sudahkah adik-adik menjadi penyelesai masalah di

rumah dan di sekolah?

- hendaknya kita yakin untuk berjalan dengan iman sampai Tuhan membukakan jalan

keluar atas masalah kita.

- Pertanyaan: apakah yang adik-adik bisa lakukan untuk memuliakan Tuhan dan

membantu sesama di rumah dan di sekolah?

4.h. Tutup dengan lagu: Mengikut Yesus keputusanku.

4.i. Area: berikanlah selembar kertas kepada setiap anak, lalu minta mereka membagi kertas

menjadi 2 kolom. Di kolom kiri minta mereka menuliskan masalah-masalah yang mereka jumpai

49
di sekolah atau rumah, di kolom kanan minta mereka menuliskan apa yang bisa mereka lakukan

untuk memecahkan masalah tersebut.

5. Pelajaran untuk kelas kecil (1-5 tahun)

5.a. Tidak usah membacakan teks Kejadian 41:1-36

5.b. ceritakanlah tentang Yusuf yang diminta untuk menafsirkan mimpi Firaun.

5.c. Pertanyaan: apakah yang adik-adik bisa lakukan untuk memuliakan Tuhan di rumah dan di

sekolah?

5.d. Ajak anak-anak menyanyi: Mengikut Yesus keputusanku.

5.e. Area: ajak anak-anak untuk menempel gambar sapi gemuk dan sapi kurus.

Version 1.0: 31 juli 2014

Victor Christianto

Email: victorchristianto@gmail.com

URL: http://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto
URL: http://independent.academia.edu/VChristianto

Lampiran : Masalah-masalah yang dihadapi anak-anak di rumah dan sekolah

1. Nama: Iyos
Masalah Apa yang bisa saya lakukan
1. Diganggu oleh adik teman 1. Tidak membalasnya
2. Selalu bangun siang 2. Meminta orangtua untuk
membangunkan

2. Nama: Richard
Masalah Apa yang bisa saya lakukan
1. Jalan ke sekolah selalu macet 1. Mencoba bangun lebih pagi
2. Waktu istirahat cuma sebentar 2.Mencoba terbiasa dengan istirahat
50
yang sebentar
3. Sulit berkumpul dengan 3.Mengajak rekreasi
keluarga
4. Susah mendapatkan air panas 4.Merebus air dingin
5. Susah untuk berdoa bersama 5.Mengajak berdoa bersama-sama

3. Nama: Jerry
Masalah Apa yang bisa saya lakukan
1. Piring sering pecah
2. Minuman tumpah
3. Jalanan macet
4. Listrik mati

4. Nama: Raka
Masalah Apa yang bisa saya lakukan
1.Mau cuci piring air mati 1.Kita harus mencuci piring lebih pagi
2.Lampu di rumah mati 2.Kita harus memanggil PLN untuk
memperbaiki lampu
3.Kebakaran rumah tetangga 3.Kita harus membantu memadamkan
apinya
4.Air minum habis waktu haus 4.Kita harus beli air minum lagi
5.Mau pergi selalu macet jalannya 5.Harusnya berangkat lebih pagi

5. Nama: Naomi
Masalah Apa yang bisa saya lakukan
1.Sering macet waktu mau berangkat 1.Bangun dan berangkan lebih pagi
sekolah
2.Air mati saat mencuci piring 2.Menyediakan air sebelum air mati
3.Lampu mati saat belajar 3.Belajar lebih awal
4.Listrik mati saat mau menonton tv 4.Menunggu listrik hidup kembali

6. Nama: Nadine
Masalah Apa yang bisa saya lakukan
1.Saat ke sekolah suka macet 1.Berangkat sekolah lebih awal
2.Kesulitan mengerjakan ujian di 2.Belajar lebih giat dan berdoa minta
sekolah bantuan Tuhan
3.Di rumah banyak nyamuk 3.Merapikan barang-barang agar tidak
menjadi sarang nyamuk
4.Saat mati lampu kesulitan mencari 4.Mencari korek api pakai sinar HP
lilin atau korek api mama atau sinar HP papa
5.Kadang lupa sarapan 5.Bangun lebih pagi agar sempat
sarapan

7. Nama: Rasna

51
Masalah Apa yang bisa saya lakukan
1.Listrik sering mati 1.Diperiksakan oleh PLN
2.Bangun tidur mau mandi airnya mati 2.Sebelum tidur harus diisi dulu
3.Terlambat ke sekolah karena telat 3.Kalau tidur jangan terlalu malam agar
bangun tidak terlambat bangun

8. Nama: Rachel
Masalah Apa yang bisa saya lakukan
1.Kalau pagi pompa air sering mati 1.Hanya menyalakan satu keran saja
(kalau dua pompa mati)
2.Jika bangun pagi susah bangun 2.Tidur lebih awal
3.Kalau ke sekolah kadang-kadang 3.Berangkat lebih awal
macet
4.Listrik sering turun voltasenya 4.Lapor ke PLN

52
Sudahkah Anda menjadi penjala orang?

Teks: Yohanes 1:35-51; Mark. 1:17; Mat. 13:47

Waktu: sabtu, 23 agustus 2014, pk. 18:00

Waktu: sabtu 30 agustus 2014, pk. 18.00

Pendahuluan

Selamat malam bapak ibu sekalian yang dikasihi Tuhan, terimakasih atas kesempatan yang

diberikan untuk menyampaikan renungan pada malam hari ini. Dalam kesempatan yang baik ini,

saya ingin mengajak bapak ibu sekalian untuk merenungkan Yoh. 1:35-51 bersama-sama dengan

Mark. 1:17 dan Mat. 13:47. Renungan ini antara lain berangkat dari keprihatinan saya akan

situasi pertumbuhan gereja kita yang cenderung stagnan. Saya terinspirasi artikel Joseph

Castleberry yang judulnya "The Kingdom Net: Learning to network like Jesus" atau belajar

membangun jaringan seperti Yesus.[1]

Sebelum saya melanjutkan, saya ingin menanyakan 2 hal:

1. Sudah berapa orang yang selama ini telah kita bawa kepada Tuhan?

2. Maukah kita belajar bagaimana cara menjadi penjala orang?

Jaring jaring nelayan, jaringan dan menjala manusia

Jika kita membaca Mat. 13:47 maka kita akan lebih memahami konteks kehidupan nelayan.

Terjemahan versi KJV berbunyi: "The kingdom of heaven is like unto a net." Di laut nelayan

menebarkan pukat untuk menangkap ikan. Apa itu pukat? Yang dimaksud dengan pukat itu

seperti jaring biasa, hanya diikat di kerangka yang terbuat dari bambu atau kayu. Setelah pukat

53
berisi ikan, maka pukat akan diangkat dan ikan akan dipilah-pilah.

Yang perlu diperhatikan adalah hubungan antara menjala manusia dan menjala ikan. Orang

menjala ikan menggunakan jaring-jaring, dan Tuhan Yesus mengajarkan kita menjala manusia,

artinya jangan menggunakan pancing, karena banyak orang tidak suka dipancing menjadi

kristen. Misalnya dipancing dengan sembako, dengan ibadah yang diiringi artis terkenal dst. Tapi

kalau kita menggunakan jaringan (network) yang kita kenal, maka akan lebih mudah untuk

menjala manusia.

Ada sebuah contoh dari catatan sejarah. Seorang penginjil di jawa timur pada abad 19 yang kerap

disebut dengan akrab sebagai mbah Cullen memperkenalkan syahadat Kristen di antara orang-

orang Jawa. Bunyi syahadat tersebut mirip dengan syahadat biasa tapi diganti sedikit, menjadi:

"lha ilaha illallah, Isa putra Maryam Rohullah." Pada waktu itu sebutan untuk Yesus Kristus di

jawa timur adalah Isa ruhullah (sekarang Isa Almasih). Dengan cara itu, umat yang belum

percaya mudah untuk mengikuti karena syahadat Kristen itu sangat sederhana dan juga mereka

tidak perlu harus dibaptis. Tambahan lagi, gelar Isa Almasih sebagai Ruhullah dan

Kalimatullah memang ada disebut dalam Quran (QS Al Anbiyaa' ayat 21). [2]

Pesan cerita ini kiranya adalah orang yang belum percaya akan lebih mudah diajak menjadi

pengikut Tuhan jika : 1. Diperkenalkan oleh orang-orang yang mereka kenal dan dengan bahasa

yang mereka pahami, 2. Tidak memerlukan proses yang ribet. Saya kira kita perlu banyak belajar

dari mbah Cullen tentang menjala manusia. Kita juga perlu belajar tentang riwayat para penginjil

di tanah jawa seperti Kiai Sadrach [3][5] dan Kiai Ibrahim Tunggul Wulung. [4]

Pelajaran yang lain tentang menjaring manusia dapat kita peroleh dari Injil Yohanes 1:35-51.

Kalau kita pilah prosesnya, maka ada 3 langkah di situ:

54
Yohanes pembaptis -> Andreas -> Yesus

Andreas->Simon Petrus-> Yesus

Yesus-> Filipus -> Natanael

Jadi dari Andreas yang mendengar tentang kesaksian Yohanes pembaptis tentang Yesus, maka ia

membawa seekor ikan tangkapan baru yaitu Simon Petrus. Sedangkan Filipus memperkenalkan

Natanael kepada Yesus. Itulah prinsip kerja jaringan, yaitu mulailah dengan orang-orang di

lingkaran pergaulan Anda, karena lebih mudah membawa seorang teman kepada Yesus daripada

seorang yang belum kita kenal. Lihat Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Penafsiran Yoh. 1:35-51 sebagai diagram jaringan (node diagram).[6]

Pekerjaan Rumah (PR)

Untuk menjadi penjala orang kita perlu ingat untuk mengerjakan 3 hal ini:

A. Network (jaringan)

B. Teamwork (kerja tim)

55
C. Prayerwork (berdoa)

Yang dimaksud dengan network adalah, kita mesti mulai membentuk jaringan orang. Jaringan

bisa terdiri dari orang percaya dan orang yang belum percaya. Cara yang mudah adalah misalnya

berkomunikasi dan menjaring teman baru via bbm, twitter atau facebook. Untuk memulai kita

bisa mencatat nanti di rumah, nama-nama 10 orang yang kita kenal (termasuk teman dan

keluarga) yang belum percaya Tuhan. Jika kita mau mendoakan 10 orang tadi selama kira kira 2

minggu maka Roh Kudus akan bekerja dalam hatinya, lalu kita bisa mulai bercakap-cakap

tentang pengalaman kita bersama Yesus. Tidak perlu berusaha menggurui, cukup ceritakan

pengalaman Bapak ibu saja. Ceritakanlah apa yang telah Tuhan kerjakan dalam hidup anda,

bandingkan dengan kesaksian orang buta yang disembuhkan (Yoh. 9:25).

Jika kita mendoakan 10 orang tersebut mulai besok, maka dalam setahun mungkin 5 diantaranya

akan mau ikut Tuhan. Jika ada 10 orang dari bapak ibu yang memenangkan 5 orang dalam

setahun, maka jemaat Gereja kita akan bertambah 50 orang dalam setahun. Itu sekitar 30 persen

dari jumlah jemaat sekarang yang aktif. Fantastis bukan? Metode jaringan ini istilah jawanya

yaitu "gethok tular."

Selanjutnya teamwork, artinya perlu kita bekerja sebagai tim yang solid. Mungkin ada di antara

bapak ibu yang lebih tekun berdoa, ada yang pandai mengajar, ada yang bisa memasak. Jika

kemampuan yang beraneka ragam tersebut dikombinasikan, akan dapat menjangkau orang-orang

secara lebih efektif dengan cara saling mengisi.

Prayerwork berarti terus menerus mendoakan ke10 orang tadi selama setahun. Ya kalau tidak

bisa tiap hari, minimal seminggu sekali kita bawa mereka dalam doa syafaat. Saya percaya

bahwa Roh Kudus akan bekerja jika kita meminta dalam doa. (Mat. 7:7) Dengan berdoa berarti

56
kita melibatkan kuasa Tuhan dalam penginjilan kita, bukan sekedar usaha manusia. Penginjilan

dengan kuasa telah terbukti efektif di banyak daerah (Dalam konteks pekabaran Injil, hal ini

kerap disebut sebagai “power evangelism”).

A. Kalau mendoakan 10 orang rasanya berat, ada cara lain yang lebih mudah: buatlah

artikel renungan seminggu sekali dan posting di facebook.com, saya yakin dalam waktu relatif

singkat artikel artikel tersebut akan dibaca banyak orang. Tentunya kalau di facebook, anda

tinggal klik add friend untuk menambah teman anda minimal 50 orang, baru posting anda akan

dibaca orang. Kalau anda merasa tidak atau kurang berbakat menulis artikel, anda bisa mengutip

ayat Alkitab atau ucapan tokoh-tokoh Kristen yang dapat memotivasi. Mengklik add friend di

facebook tidak perlu ongkos dan tenaga, hanya perlu dua detik untuk mengklik Enter.

B. Atau ibu-ibu mungkin dapat mengundang beberapa anak di lingkungan sekitar untuk

bermain di rumah atau datang ke acara pesta ulang tahun anak Anda. Kemudian dalam acara

pesta bisa disisipkan lagu pujian dan renungan singkat. Cara lain yang sedikit lebih sulit dan

perlu keberanian adalah bersaksi saat datang ke acara kumpul-kumpul seperti arisan.

D. Cara lain yang bisa dicoba adalah sering menyanyikan lagu pujian rohani di manapun

bapak ibu berada, dan kalau ada uang lebih, mungkin bisa membelikan dvd atau kaset musik

rohani bagi orang-orang yang anda cintai tersebut. Alasannya adalah kemauan untuk bertobat

adalah soal emosi, dan ini lebih mudah dipicu oleh musik, daripada secara nalar atau kognitif.

Adalah suatu kebenaran yang perlu diingat: tidak ada orang yang menjadi Kristen karena kalah

berdebat.

E. Metode pelayanan alternatif lainnya antara lain adalah mengembangkan sekolah

minggu tambahan atau menjadi ketua kelompok tumbuh bersama. Adakah di antara anda yang

berminat menjadi ketua kelompok tumbuh bersama?

57
Ilustrasi

Dalam kesempatan sebelumnya saya pernah ceritakan bagaimana saya pada tahun 2009 pulang

ke Jakarta dari Moskow dengan hanya berbekal 100 dolar di saku dan tiket Moscow-Singapore,

akibatnya saya hampir tersangkut di Bandara Changgi dan tidak bisa pulang ke Jakarta. Sekarang

saya mau mengisahkan kelanjutan cerita itu. Kira kira dua bulan setelah itu, saya mengalami

sakit di dada pada malam hari, saya tidak tahu entah itu serangan jantung atau masuk angin tapi

yang jelas sakit sekali. Terus saya berdoa kepada Tuhan agar disembuhkan, ternyata Tuhan

menjawab doa saya dan mengatakan bahwa saya mesti bertobat dan mengaku dosa.

Karena itu keesokan harinya saya minta diantar ke seorang pendeta untuk mengaku dosa dan

dilayani doa pelepasan. Kira kira 30 menit setelah saya didoakan oleh pendeta dengan tumpang

tangan, saya mendengar Tuhan berbicara dalam hati saya: "Victor, apakah engkau mengasihi

Aku?" Saya menjawab: "Ya, Tuhan, Engkau tahu aku mengasihi-Mu." Lalu Tuhan menjawab

saya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kemudian pertanyaan itu diulang sampai 3 kali,

sehingga saya jadi teringat akan dialog Yesus dengan Petrus.

Kira kira 2 atau 3 malam berselang, saya kemudian mendengar Tuhan berbicara lagi kepada

saya, intinya adalah bahwa seharusnya saya dihukum karena selama saya bekerja, saya tidak

menghasilkan buah apapun, aktif di gereja juga tidak. Tuhan juga memanggil saya untuk

melayani Dia secara penuh. Karena itu saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan lalu mulai

pergi ke jalan-jalan di jakarta untuk mulai mempedulikan orang orang miskin. Tapi karena saya

tidak bekerja, maka tidak ada penghasilan jadi akhirnya beberapa minggu kemudian saya

putuskan untuk pulang ke kota asal saya. Ongkos transport saya peroleh dari melego laptop yang

saya beli di Moskow, dan hasilnya pas untuk beli tiket bis.

58
Sesampai di kota asal tersebut, saya belum tahu apa yang saya akan lakukan untuk menjawab

panggilan Tuhan tersebut. Jadi saya menemui pak Pendeta di gereja setempat untuk tanya daftar

jemaat yang sudah jarang hadir di kebaktian, dan saya mulai mengunjungi mereka satu per satu.

Memang tidak semua mau kembali ke gereja.

Selanjutnya, saya mulai menulis artikel-artikel dalam bahasa inggris dan saya taruh di beberapa

situs blog serta saya kirim ke berbagai koran (online) di luar negeri, tapi banyak yang ditolak.

Setelah mengumpulkan lebih dari seratus artikel, saya mulai bukukan dan terbitkan di sebuah

situs online. Tapi memang waktu itu (2010) saya belum menemukan penerbit di luar negeri yang

bersedia menerbitkan kumpulan artikel tersebut. Saya juga mencoba menerjemahkan sebagian

artikel tersebut ke dalam bahasa Indonesia dan mengirimkannya ke beberapa penerbit di

Indonesia, tapi tidak ada respons.

Saya juga mulai melibatkan diri di gereja, antara lain dalam tim pokja dan juga menjadi guru

sekolah minggu (gsm). Tentunya selama keterlibatan dalam tim pokja dan gsm saya belajar

untuk menggembalakan domba-domba yang dipercayakan kepada para gsm, yaitu anak-anak.

Lalu saya tergerak untuk mengambil kuliah teologi sebagai bekal untuk pelayanan ke depan, jadi

setelah saya berdoa mohon petunjuk Tuhan, kemudian saya kuliah lagi mulai agustus 2011

sampai sekarang. Syukurlah saat ini sudah selesai dengan hasil yang baik. Setelah ini masih

belum jelas Tuhan ingin saya melayani di mana, tapi prinsip saya adalah kalau tidak menjadi

pendeta, menjadi pengajar atau dosen juga tidak apa. Prinsip kedua adalah pelayanan yang baik

mesti berbuah, tapi karena saya masih kuliah, ditambah lagi dana penginjilan tidak ada, maka

cara terbaik adalah melayani umat Tuhan secara online, antara lain dengan cara menerbitkan

artikel-artikel saya di www.academia.edu. Beberapa di antara artikel tersebut saat ini sudah

dilihat lebih dari 800 orang, ada yang 500an dst. Malah ada dua artikel yang telah dilihat oleh

59
lebih dari 1000 orang. Kalau ditotal jumlah orang yang melihat tulisan saya lebih dari 11000

orang (viewer). Jumlah viewer rata rata di atas 50 orang per hari, atau sekitar 1500 orang per

bulan, bahkan dua hari terakhir pengunjung mencapai lebih dari 100 orang per hari dan halaman

saya masuk dalam top 1% sejak minggu lalu (bisa dilihat di

http://independent.academia.edu/VChristianto). Itu adalah hasil kerja selama lebih kurang 2

tahun. Mungkin itulah yang dimaksud dengan berbuah 100 kali lipat, dan 60 kali lipat. (Mat.

13:8)

Selain itu artikel artikel yang saya kumpulkan dari 2010 hingga 2012 saat ini sudah diterima oleh

salah satu penerbit Kristen di Jerman (Blessed Hope Publishing, Saarbrucken,

http://www.blessedhope-publishing.com), dan menjadi 3 buku yang saya rilis dengan modal nol,

alias hanya modal laptop dan email. Itulah cara Tuhan bekerja melalui saya, paling tidak sampai

saat ini. Segala puji syukur bagi kemuliaan Tuhan. Soli Deo gloria!

Selain buku-buku kristen, kebetulan saya juga berminat pada bidang sains terutama kosmologi,

mungkin karena kosmologi memiliki kedekatan dengan teologi. Bulan lalu ada buku saya yang

baru rilis juga di Jerman (LAP Academic Publishing, Saarbrucken, http://www.lap-

publishing.com), yang intinya membahas bagaimana kita dapat menerapkan Yohanes 1:1 dalam

bidang kosmologi.[7] Dalam penafsiran saya, Yoh. 1:1 menunjukkan bahwa Logos itu memiliki

pra-eksistensi, atau keberadaan sebelum penciptaan. Karena Logos adalah Kristus, maka saya

menyebut teori ini sebagai Kristogenesis. Itu adalah upaya saya menjangkau beberapa orang

ilmuwan bagi Kristus, dan sejauh ini ada 2 orang ilmuwan senior dari India yang berminat untuk

menulis tinjauan ilmiah terhadap buku saya tersebut. Kedua ilmuwan India itu bukan kristen, tapi

mereka dapat memahami keyakinan saya.

Saya menceritakan kisah saya ini bukan untuk membanggakan diri saya sendiri, sebaliknya saya

60
hanya menceritakan apa yang sudah saya lakukan dalam 5 tahun terakhir dengan biaya relatif

kecil. Saya senang bisa berkenalan dan melayani bersama dengan bapak ibu sekalian di sini.

Saya sendiri masih terus belajar bagaimana bisa berbuah dan menjala manusia di tengah konteks

masyarakat yang majemuk. Tapi saya yakin, jika kita mau membuka mata dan telinga untuk

melihat berbagai peluang di sekeliling kita serta berpikir sedikit lebih kreatif, maka banyak yang

bisa dikerjakan asal kita mau. Saya yakin bapak ibu sekalian yang dikasihi Tuhan juga memiliki

kerinduan untuk mengembangkan lebih lanjut pelayanan untuk memuliakan Tuhan khususnya

untuk menjadi penjala manusia.

Beberapa pandangan yang keliru

Mungkin ada di antara bapak ibu yang dikasihi Tuhan yang membatin: "Kok mau maunya

sekolah teologi yang tidak ada duitnya, kerja di luar kan enak." Ya mungkin bagi sebagian orang,

studi teologi itu tidak banyak gunanya. Tapi saya selalu mengingat Yoh. 15:2 yang intinya setiap

ranting yang tidak berbuah akan dipotong oleh Tuhan, dan ranting yang berbuah akan

dibersihkan. Saya sering terpikir tentang pohon ara yang dikutuk oleh Yesus karena tidak ada

buahnya (lihat Mat. 21:19). Mungkin akan seperti itu jugalah nasib orang orang Kristen yang

terlalu santai dan tidak mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar.

Mungkin ada juga yang berpikir: "Kan tugas mencari domba itu pekerjaan pak pendeta yang

dibayar fulltime untuk melayani jemaat." Jawaban saya adalah kita semua adalah ranting-ranting

yang diharapkan untuk berbuah. Yang tidak berbuah nanti akan dipotong, jadi tugas menjala

manusia adalah tugas kita semua umat Kristiani, apalagi yang menjabat jadi penatua.

Mungkin ada juga yang bertanya: "Kan saya belum kaya, bagaimana mungkin saya bisa menjala

orang?" Ijinkan saya mengutip Theodore Roosevelt: lakukan apa yang anda bisa, dengan apa

61
yang anda miliki, di tempat anda berada. ("Do what you can, with what you have, where you

are.") Artinya jangan menunggu sampai situasi kondusif, atau tunggu kalau bapak ibu sekalian

mendapat rejeki nomplok baru bersaksi, tapi carilah kesempatan bersaksi di manapun dan kapan

saja. Ingatlah, Yesus mengatakan bahwa bukan orang yang sering berseru Tuhan, Tuhan, yang

akan diterima dalam kerajaan surga, tapi yang mau melaksanakan kehendak Tuhan, walaupun

sulit. (Mat. 7:21)

Dari pengalaman saya, tampaknya ada dua jenis orang Kristen: jenis pertama, orang kristen yang

sering bertanya: "Apalagi yang Tuhan atau gereja bisa lakukan untuk saya?" Jenis yang kedua

agak berbeda, mereka sering bertanya: "Apalagi yang saya bisa lakukan untuk Tuhan?" Menurut

pendapat bapak ibu, manakah umat Kristen yang sebenarnya?

Penutup

Kita telah melihat bagaimana Yesus merintis gerejaNya sebagai sebuah jaringan, dan memang

gereja pada hakikatnya adalah jaringan orang-orang percaya untuk menjangkau orang-orang lain

yang belum percaya. Jika gereja tidak mau menjangkau orang-orang yang belum percaya, maka

tentu tidak akan berbuah.

Jadi, pertanyaan terakhir untuk kita renungkan:

- sudahkah kita mengerjakan pr kita untuk menjala manusia?

- Sudahkah kita menjangkau orang-orang di lingkaran terdekat kita? 10 orang saja kalau kita

kerjakan dengan tekun akan membuahkan hasil yang membawa sukacita.

Tuhan kiranya menolong bapak ibu sekalian menjadi penjala manusia di lingkungan

masing-masing. Tuhan memberkati bapak ibu sekalian.

Mungkin ada yang ingin memberikan komentar atau tanggapan? Silakan.

62
Amin

Ver. 1.0: 21 aug. 2014, ver. 1.1: 26 aug. 2014, ver. 1.2: 31 aug. 2014, ver. 1.3: 8 sept. 2014

Victor Christianto

Hp: (062) 0878-59937095

Email: victorchristianto@gmail.com

Url: http://independent.academia.edu/VChristianto

Url: http//www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto

Url: http://www.facebook.com/vchristianto

Url: http://www.twitter.com/christianto2013

Skype, userid: vic1043

Line, username: Vic1043

Referensi:

[1] Joseph Castleberry, "The Kingdom Net: learning to network like Jesus," Enrichment

Journal, january 2014,

http://enrichmentjournal.ag.org/201401/201401_036_Network_LikeJesus.cfm

[2] tentang gelar Rohullah bagi Isa, lihat mis. Http://id.wikipedia.org/wiki/Isa

[3] biografi Kiai Sadrach, lihat http://biokristi.sabda.org/kiai_sadrach

[4] biografi Kiai Ibrahim Tunggul Wulung, lihat

http://id.wikipedia.org/wiki/Kiai_Ibrahim_Tunggul_Wulung

[5] Komunitas Kyai Sadrach, http://karangyoso.blogspot.com/2008/12/kyai-sadrach.html

[6] Victor Christianto, “How you can do evangelism with social network,” in V. Christianto,
Grace for you: 44 Guides for Living Inspired by Jesus Christ (Saarbrucken, Germany: Blessed

63
Hope Publishing, 2013), p. 171-175. Bisa diperoleh di http://www.morebooks.de atau
http://www.amazon.com.
[7] Victor Christianto, Seeking a Theory for the End of the World: Introduction to Fractal
Vibrating String (Saarbrucken, Germany: LAP Academic Publishing, 2014). Bisa diperoleh di
http://www.morebooks.de atau http://www.amazon.com.

64
Renungan: Hati yang mengampuni

Teks: Mat. 18:21-35

Waktu: 6 sept. 2014

Pendahuluan

Adik-adik yang dikasihi Tuhan, mengampuni teman yang bandel itu sulit atau gampang? Pasti

sulit ya. Petang ini kita akan belajar mengapa Tuhan ingin kita mengampuni saudara atau teman

kita yang berbuat salah kepada kita.

Konteks

Konteks bacaan petang ini adalah pertanyaan Petrus: berapa kali saya harus mengampuni saudara

saya? Tuhan Yesus menjawab : bukan tujuh kali, tapi tujuhpuluh kali tujuh kali. Selanjutnya

Yesus memberikan perumpamaan tentang hamba yang tidak mau mengampuni.

Ringkasan cerita

Dalam perumpamaan yang terkenal ini, seorang hamba berutang 10000 talenta, yang merupakan

bilangan terbesar dalam alam pemikiran Yunani waktu itu. Artinya suatu hutang yang terlalu

besar yang tidak mungkin dilunasi. Tapi raja itu tergerak oleh belaskasihan, dan mengampuni

semua hutang hamba itu. Sebaliknya hamba itu, tidak mau mengampuni hutang temannya yang

jauh lebih kecil.

Akibatnya, raja mencabut kembali pengampunan yang diberikan, dan hamba yang tidak mau

mengampuni ini harus masuk penjara dan mengalami hukuman yang berat.

65
Pesan moral yang disampaikan Yesus cukup jelas, yaitu bahwa kita harus belajar untuk

mengampuni saudara kita dengan melimpah dan murah hati, sama halnya dengan Tuhan yang

telah mengampuni semua dosa kita. Dan hanya jika kita mau mengampuni saudara kita, maka

dosa-dosa kita pun akan diampuni. Itulah yang Yesus ajarkan dalam doa Bapa Kami. (mat.

6:12,14-15)

Logika pengampunan

Kunci untuk memahami teks ini adalah kata belaskasihan (18:33). Tuhan ingin kita berbelas

kasihan sama seperti Dia mengasihani kita, bandingkan dengan Mat. 9:13; 12:7 (yang

Kukehendaki adalah belaskasihan bukan persembahan). Jadi belaskasihan memiliki tingkatan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan persembahan, apalagi persembahan yang diberikan

dengan bersungut-sungut.

Jika kita menyimak juga Luk. 6:36, maka jelas bahwa Tuhan murah hati, dan karena itu kita juga

diminta untuk mengubah hidup kita menjadi murah hati sama seperti Dia.

Di sini kita menjumpai paralelisme yang mencolok:

A. Tuhan berbelas kasihan --> kita juga mesti berbelas kasihan kepada sesama

B. Tuhan bermurah hati --> kita juga mesti bermurah hati kepada sesama

C. Tuhan mengampuni --> kita juga mesti mengampuni sesama

Artinya kemurahhatian dan belaskasihan serta pengampunan yang diberikan Tuhan

sesungguhnya adalah suatu panggilan bagi kita untuk berubah, bertobat dan meneladani Dia.

Sesungguhnya dosa terbesar adalah penolakan kita untuk berbelaskasihan kepada sesama,

walaupun Tuhan telah begitu bermurahhati kepada kita.

66
Ilustrasi

Ada sebuah film baru yang sangat menarik yang mengisahkan tentang pengampunan ini, yaitu

Malevicent yang diperankan oleh Angelina Jolie.

Kisahnya sudah sering kita dengar, yaitu tentang seorang peri yang mengutuk seorang bayi

bahwa kalau dia sudah berumur 16 tahun, maka ia akan tertusuk jarum pemintal benang dan akan

tertidur sampai ada seorang pemuda yang mau memberikan ciuman yang tulus.

Namun film ini mengisahkan latar belakang cerita kutukan tadi, yaitu bahwa peri itu

(Malevicent) mengalami kisah tragis yaitu pernah dikhianati oleh seorang pemuda sehingga

kehilangan kedua sayapnya. Pemuda yang mengkhianati Malevicent kemudian menjadi raja,

sehingga Malevicent sangat membenci manusia terutama raja itu. Akhirnya waktu raja memiliki

seorang bayi, Malevicent datang dan memberikan kutukannya.

Malevicent yang penuh kebencian selalu mengawasi si bayi yang dijaga oleh ketiga peri lainnya.

Namun dengan kepolosan si bayi yang tumbuh menjadi anak kecil, akhirnya Malevicent jatuh

hati dan menyesal telah memberikan kutukannya. Namun kutukan tidak dapat dicabut oleh

siapapun termasuk dia sendiri.

Tepat pada hari ulang tahun yang ke 16, putri raja itu mendengar cerita tentang kutukan itu, dan

lalu mencari sebuah jarum pemintal, lalu mencucukkan jarinya untuk melihat efeknya. Akhirnya

dia jatuh tertidur.

Lalu seorang pangeran datang dari negeri lain, lalu mendekati putri yang tertidur tadi lalu

mencium putri tadi. Tapi tidak ada efeknya, dan sang putri tidak bangun.

Akhirnya, Malevicent datang mendekat dan mengaku sangat menyesal telah membiarkan dirinya

dikuasai kebencian. Kemudian dengan meneteskan air mata, Malevicent mencium dahi sang

putri. Ternyata kemudian sang putri terbangun. Malevicent sangat senang karena ia telah pulih

67
dari kebenciannya, dan ia dapat mengampuni orang lain. Kini ia memiliki hati yang gembira

seperti dulu ketika dia muda.

Akhir cerita bisa ditebak, Malevicent memperoleh sayapnya kembali, lalu ia kembali ke hutan

dan hidup bahagia.

Penerapan

Jika kita tidak mau mengampuni sesama kita, maka kita akan dipenuhi kebencian dan hati kita

akan membatu.

Sebaliknya jika kita mau mengampuni, maka hati kita akan dilembutkan seperti hati Yesus.

Sudahkah adik adik belajar mengampuni orang orang yang menyakiti adik adik, termasuk teman,

saudara, orangtua, atau guru?

Tuhan akan menolong kita semua untuk mau mengampuni sesama kita.

Amin.

Version 1.0: 5 sept 2014

Victor Christianto

Email: victorchristianto@gmail.com

Http://www.sciprint.org

Http://www.facebook.com/vchristianto

Http://www.twitter.com/christianto2013

Phone: (62) 341-403205

Papers and books can be found at: http://independent.academia.edu/VChristianto

68
Http://independent.academia.edu/VictorChristianto

Http://vixra.org/author/victor_christianto

Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/

Http://id.linkedin.com/pub/victor-christianto/b/115/167

Http://www.academicroom.com/article/how-you-can-get-closer-jesus-christ

Http://barnesandnoble.com/s/victor-christianto

http://academic.research.microsoft.com/Author/18116142/vic-christianto

http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E

http://www.amazon.com/Jesus-Christ-Evangelism-Difficult-ebook/dp/B00AZDJCLA

http://www.scribd.com/victorchristianto

http://issuu.com/christianto2013/docs

Http://gospel.16mb.com

Http://www.slideshare.com/guidetorepent

69
Hebat bersama Tuhan

Waktu: Sabtu, 13 September 2014

Teks: Ef. 1:15-23

Pendahuluan

Selamat sore adik-adik yang dikasihi Tuhan, bagaimana kabar? Semoga semua dalam keadaan

sehat. Apakah adik-adik ingin mengetahui resep menjadi hebat bersama Tuhan? Sore in kita akan

membahas topik tersebut, berdasarkan Ef. 1:15-23.

Efesus 1

Surat kepada jemaat Efesus ini menurut tradisi ditulis oleh Rasul Paulus. Pada ayat 16 dijelaskan

bahwa Paulus mendoakan jemaat Efesus. Isi doanya adalah agar jemaat di Efesus agar:

- memperoleh Roh hikmat dan wahyu

- memiliki mata hati yang terang

- mengerti akan kekayaan kemuliaan yang disediakan Tuhan bagi semua orang kudus

- mengalami betapa hebat kuasa Tuhan

Keempat hal tersebut mungkin tidak dialami oleh semua umat Kristen. Lalu apa kuncinya agar

kita mengalami hal-hal yang luarbiasa tersebut?

Menurut pengalaman saya, untuk dapat mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita, kita perlu

belajar untuk:

A. Mengakui di hadapan Tuhan dan bertobat dari semua dosa (1 Yoh. 1:9)

B. memohon agar hidup kita dipimpin dan dikuasai oleh Roh Kudus (Kis. 1:8)

70
C. Senantiasa menjalin komunikasi yang akrab dengan Tuhan, usahakan untuk mendengar suara

Tuhan

D. Belajar menjadi saluran berkat bagi orang lain dan melaksanakan perintah Tuhan

Kalau kita mulai dapat berkomunikasi dengan Roh Kudus, maka kuasaNya yang hebat akan kita

alami sehari-hari.

Kuasa Tuhan

Kehebatan kuasa Tuhan yang dapat kita alami tersebut sifatnya tidak terbatas, jadi sebenarnya

kita dapat menyelesailan apa saja, karena Roh Kudus akan memampukan kita. Karena itu

beranikah dirimu untuk memiliki mimpi yang besar untuk memuliakan Tuhan, maka niscaya

Tuhan alan memberikan pertolonganNya. Jadi bayangkan bahwa adik-adik bisa melakukan apa

saja, lalu apa yang adik-adik ingin capai dalam hidup? William Carey mengatakan: "upayakan

hal-hal besar untuk Tuhan, dan harapkanlah hal-hal besar dari Tuhan." (Attempt great things for

God, expect great things from God).

Kuasa Tuhan itu bahkan lebih besar daripada kuasa apa saja termasuk maut sekalipun, sehingga

kita dapat yakin bahwa kita akan terlindungi dari marabahaya. Percayalah bahwa malaikat Tuhan

diutus untuk menjaga kita dari berbagai gangguan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Namun, untuk dapat mengerjakan hal-hal yang hebat bersama Tuhan, kita juga perlu

memperhatikan karakter kita sendiri. Menurut penelitian Daniel Goleman, hal yang sangat

penting untuk dimiliki dalam meniti karier dalam bidang apapun adalah: kecerdasan emosi.

Kecerdasan emosi seringkali lebih menentukan dibandingkan dengan kemampuan logika

71
intelektual yang diasah di sekolah. [1]

Kecerdasan emosi terdiri dari 2 kelompok, yaitu: kecakapan pribadi dan kecakapan sosial.

A. Kecakapan pribadi meliputi antara lain:

- kesadaran emosi

- percaya diri

- dapat dipercaya

- adaptibilitas atau keluwesan dalam menghadapi perubahan

- dorongan prestasi

- komitmen

- inisiatif

- optimisme

B. kecakapan sosial meliputi:

- Memahami orang lain

- berorientasi melayani

- komunikasi

- kepemimpinan

- kooperatif

- kemampuan kerja tim

Kecerdasan emosi ini dalam bahasa sederhananya mungkin adalah kedewasaan dan integritas. Di

dalamnya termasuk: jujur, dapat dipercaya, mau melayani, berinisiatif dan lain-lain.

Tentang sifat "dapat dipercaya" merupakan karakter yang dicari di manapun, bahkan sejak jaman

72
dahulu. Misalnya kita baca dari Kel. 18:21, "kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang

cakap, takut akan Tuhan, dapat dipercaya dan benci kepada pengejaran suap."

Jadi sifat dapat dipercaya disandingkan dengan takut akan Tuhan dan benci kepada pengejaran

suap.

Amsal 28:20 juga menegaskan bahwa orang yang dapat dipercaya akan mendapat banyak berkat.

Penutup

Demikianlah bahwa kuasa Tuhan yang hebat tersedia untuk diakses oleh semua orang percaya,

asal kita mau datang kepada Tuhan dan memintanya. Tapi kuasa yang hebat perlu juga

diimbangi dengan karakter yang kuat serta kecerdasan emosi. Itulah resep untuk menjadi hebat

bersama Tuhan.

Pesan terakhir: no matter what you do, fear God, have a passion, and follow the rhythm of your

heart.

Versi 1.0: 13 sept. 2014

Victor Christianto

Email: victorchristianto@gmail.com

Referensi:

[1] Daniel Goleman, Working with emotional intelligence (1999)

[2] John Piper, "The immeasurable greatness of His power toward us," in John Piper's

sermons.

73
Victor Christianto

Http://www.sciprint.org

Http://www.facebook.com/vchristianto

Http://www.twitter.com/christianto2013

Phone: (62) 341-403205

Papers and books can be found at: http://independent.academia.edu/VChristianto

Http://independent.academia.edu/VictorChristianto

Http://vixra.org/author/victor_christianto

Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/

Http://id.linkedin.com/pub/victor-christianto/b/115/167

Http://www.academicroom.com/article/how-you-can-get-closer-jesus-christ

Http://barnesandnoble.com/s/victor-christianto

http://academic.research.microsoft.com/Author/18116142/vic-christianto

http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E

http://www.amazon.com/Jesus-Christ-Evangelism-Difficult-ebook/dp/B00AZDJCLA

http://www.scribd.com/victorchristianto

http://issuu.com/christianto2013/docs

Http://gospel.16mb.com

Http://www.slideshare.com/guidetorepent

74
Ester menyelamatkan
20
Israel
Oleh Victor Christianto, email: victorchristianto@gmail.com

Bahan ajar sekolah minggu: minggu ke 3, 21 sept 2014

Teks: Ester 5:1-9

1. Fokus

Kerapkali perempuan diperlakukan kurang adil dalam masyarakat, bahkan kadang

juga di dalam gereja. Dalam tradisi jawa ada pepatah yang mengatakan bahwa

perempuan adalah “konco wingking” alias teman di belakang (dapur). Namun dalam

kisah Ester ini anak-anak akan belajar bahwa perempuan juga dapat berperan penting

dalam menyelamatkan sebuah bangsa yang besar, yaitu umat Israel yang sedang dalam

pembuangan.

2. Tujuan

a. Mengajak anak-anak untuk menghargai peran perempuan terutama ibunya dalam

keluarga

b. Mengajak anak-anak untuk bernisiatif dan bertindak jika menjumpai masalah

ketidakadilan dalam masyarakat

3. Penjelasan bahan:

20
URL: http://www.sciprint.org, http://independent.academia.edu/VChristianto

75
a. Pada jaman dahulu, raja memiliki kekuasaan yang sangat besar bahkan nyaris

tanpa kontrol, sehingga akan sangat berbahaya jika disalahgunakan, misalnya

untuk memunahkan suatu bangsa yang tidak bersalah.

b. Sebagai umat Kristen, anak-anak diajak untuk berperan aktif jika terdapat

ketidakadilan dalam masyarakat, tentunya dengan melibatkan orangtua dan para

guru. Perlu belajar melatih kepekaan dan kepedulian.

4. Bahan untuk kelas besar (4-6 SD) dan kelas tengah (1-3 sd)

a. Bacalah teks Ester 5:1-9 secara bergantian

b. Pendahuluan: tanyakan kepada anak-anak, apa sikap mereka jika mendengar

berita tentang anak-anak di pedalaman Papua yang tidak dapat bersekolah karena

tidak ada guru? Ajaklah anak-anak untuk mendiskusikan jawaban-jawaban yang

diberikan.

c. Ilustrasi: seorang guru perempuan menyediakan diri untuk dikirim mengajar di

salah satu sekolah dasar di Papua. Sebelumnya ia mempersiapkan diri dengan

baik termasuk mencari gereja sponsor untuk membiayai perjalanan ke lokasi

sekolah.

d. Mordekhai berusaha membujuk Ester agar mau berbuat sesuatu untuk mencegah

pembantaian orang Yahudi di seluruh kerajaan. Meskipun awalnya Ester enggan,

namun kemudian ia mau bertindak dengan cara menghadap raja, sekalipun itu

berresiko hukuman mati. Sebelum ia menghadap raja, Ester minta semua orang

Yahudi untuk berpuasa dan mendoakan dia.

e. Pelajaran dari teks:

76
i. Adik-adik mesti belajar memiliki hati yang penuh dengan belaskasihan

dan kepedulian terhadap ketidakadilan dalam masyarakat. Dalam ayat

Mat. 9:13; 12:7 Yesus menyampaikan tafsiranNya terhadap Kitab Suci:

“Yang Kukehendaki adalah belaskasihan dan bukan persembahan.” Jadi

seandainya adik-adik sedang berangkat ke sekolah minggu, lalu di tengah

jalan menjumpai orang miskin. Dalam kantong ada uang 10rb rupiah yang

rencananya untuk persembahan, maka mana yang lebih baik: memberikan

semuanya untuk persembahan atau memberikannya kepada orang miskin

tersebut?

ii. Setelah memiliki kepedulian, maka langkah selanjutnya adalah

KriLangKun menurut Prof. Yohanes Surya. Kri artinya dalam kondisi

kritis pasti ada jalan keluar. Lang artinya mulai melangkah. Kun artinya

terus melangkah dengan tekun sampai Tuhan membuka jalan keluar. Jika

kita terus maju bersama Tuhan, maka akhirnya alam semesta akan

mendukung tercapainya tujuan kita (itulah yang disebut Mestakung).

iii. Demikian juga dengan Ester, setelah ia membulatkan tekadnya, ia

berpuasa beberapa hari, lalu mulai melangkah. Akhirnya raja (alam

semesta) mendukung rencananya. Perlu dicatat bahwa pada jaman dahulu

perempuan kerap tidak diperhitungkan, tapi Ester dengan cerdik dapat

menyelamatkan sebuah bangsa yang besar.

f. Penerapan:

77
i. Hendaknya adik-adik belajar menghargai dan berterimakasih kepada ibu

dan guru-guru perempuan termasuk para guru sekolah minggu yang telah

mendidik dengan sabar.

ii. Hendaknya anak-anak laki belajar memperlakukan teman-teman dan

saudara perempuan dengan sopan

iii. Hendaknya adik-adik belajar untuk memiliki kepekaan, kepedulian dan

belaskasihan terhadap ketidakadilan dan penderitaan sesama.

iv. Hendaknya kita yakin untuk berjalan dengan iman sampai Tuhan

membukakan jalan keluar.

g. Tutuplah dengan pertanyaan: apakah adik-adik melihat adanya ketidakadilan di

sekolah atau di dekat rumah? Apa yang bisa dilakukan?

h. Saran lagu penutup: kutahu Tuhan pasti buka jalan.

5. Bahan untuk kelas kecil (1-5 thn)

a. Tidak perlu membacakan teks Ester 5:1-9

b. Ceritakanlah bagaimana akal Ester untuk menyelamatkan bangsanya.

c. Pertanyaan: maukah adik-adik berterimakasih kepada ibu dan para guru?

d. Ajak anak-anak menyanyi: kutahu Tuhan pasti buka jalan.

Version 1.0: 5 sept 2014; Victor Christianto, Email: victorchristianto@gmail.com

78
Renungan: Kekuatan Iman (The Power of Faith)
Teks: Matius 8:13

Waktu: 18 oktober 2014, pk. 18:00 (acara dibatalkan)

Pendahuluan

Selamat sore adik-adik yang dikasihi Tuhan, tema kita sore ini adalah tentang kekuatan iman,

atau mungkin dalam bahasa Inggris bisa dibuat judul: The power of faith.

Memang sebagai orang Kristen modern, kita cenderung menilai segala sesuatu menurut akal atau

rasio kita. Dan karena iman itu tidak rasional, maka kita juga cenderung tidak mengerti makna

frase "kekuatan iman." Tapi justru tema tentang kekuatan iman ini seringkali ditekankan oleh

Yesus, khususnya dalam Injil Matius dan Markus.

Dalam perjanjian lama kita juga dapat melihat Ayub yang akhirnya melihat kemuliaan Tuhan

dan kemudian menarik kembali ucapannya. Meskipun ia sangat beriman, tapi sebelum melihat

Tuhan imannya berdasarkan kata orang, bukan karena pengalamannya sendiri melihat Tuhan

yang penuh kuasa.

Karena itu sore ini kita akan mendiskusikan bersama tentang kekuatan iman menurut beberapa

teks dalam perjanjian baru.

Beberapa teks dan penafsiran bebas

Berikut ini adalah beberapa teks yang sering dijadikan rujukan tentang kekuatan iman dan

kemungkinan penafsiran yang bisa ditarik dari teks-teks tersebut:

A. Mat. 8:13 -- "jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Konteks dekat ayat ini adalah

79
Mat. 8:5-12, yang mengisahkan tentang seorang perwira (mungkin Romawi) yang merasa tidak

layak menerima Yesus, dan hanya meminta Yesus bersabda saja supaya hambanya sembuh.

Intinya adalah ia percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan dengan bersabda saja, artinya ia

meyakini kuasa dalam sabda Yesus.

Kalau kita merenungkan perkataan Yesus dalam ayat 13 ini, maka jelas sekali bahwa Yesus

ingin menekankan bahwa apa yang kita percayai maka itulah yang akan terjadi dalam hidup kita.

Atau dalam kalimat yang lebih ringkas: "Jadilah padamu sesuai imanmu." Dalam terminologi

psikologi modern, ada setidaknya 2 konsep yang menarik dalam hubungan dengan ini yaitu:

- efek placebo: sebuah percobaan yang menarik pernah dilakukan di Amerika Serikat, yaitu dua

kelompok pasien di rumah sakit yang penyakitnya sama dikumpulkan dan kepada dua kelompok

itu diberikan pil yang netral (tidak ada obatnya), tapi kepada kelompok yang satu diberitahukan

bahwa pil itu adalah obat mujarab hasil temuan terbaru, sedangkan kepada kelompok kedua tidak

diberitahukan apa-apa.

Ternyata kelompok yang pertama lebih menunjukkan kemajuan dibandingkan kelompok kedua,

padahal pil yang diberikan sama. Kesimpulannya adalah kelompok yang pertama "percaya"

sungguh-sungguh akan obat tersebut, sedangkan kelompok kedua tidak. Demikian juga

seringkali kita dengar cerita tentang seseorang yang sakit kanker kronis atau lumpuh tapi bisa

sembuh karena semangat hidup dan kemauan kuat untuk sembuh.

- Mestakung: konsep semesta mendukung atau mestakung ini diajukan oleh Prof. Yohanes

Surya, intinya adalah jika seseorang percaya bahwa ia bisa mengatasi situasi atau kondisi kritis

misalnya persoalan akademis atau dunia kerja atau penyakit, maka jika ia terus melangkah

dengan tekun, maka alam semesta akan mendukung dia untuk mencapai tujuannya. Gagasan

tentang mestakung ini diadopsi dari pengamatan tentang gejala pengaturan diri dalam berbagai

80
disiplin ilmu, misalnya pasir yang membentuk gundukan dengan sudut 38-43 derajat yang

disebut dengan sudut lereng kritis.

Ilustrasi: Salah satu ilustrasi yang diberikan Prof. Yohanes Surya adalah seseorang yang dikejar

anjing, lalu mendadak dia mampu melompati pagar setinggi satu setengah meter, padahal

biasanya ia tidak akan sanggup. Itu bisa terjadi karena tubuhnya menyesuaikan diri dengan

keadaan darurat, atau dengan kata lain "alam semesta mendukung" upayanya untuk

menyelamatkan diri dari kejaran anjing. (Lihat www.yohanessurya.com)

Kiranya kedua konsep di atas dapat membantu kita memahami pentingnya menerapkan ajaran

Yesus tentang kekuatan iman. Artinya adalah bahwa ilmu pengetahuan mulai menyingkapkan

misteri tentang pengaturan diri yang dipicu oleh kemauan dan harapan serta iman.

Namun kiranya perlu ditegaskan di sini bahwa kekuatan iman yang diajarkan Yesus tidak sama

dengan kekuatan batin atau kekuatan berpikir positif, bedanya adalah jika kekuatan iman

mengandalkan kuasa Tuhan, maka teori kekuatan pikiran mengajarkan bahwa kita mesti

membangkitkan kekuatan besar dalam diri kita sendiri. Jadi ajaran tentang kekuatan pikiran yang

tersembunyi lebih dekat dengan New Age. Menurut sejarah, ajaran New Age didahului dengan

ajaran New Mind. Lihat juga misalnya tulisan-tulisan Tentang Neuro-Linguistic Progamming

atau Human Potential Movement (http://www.huffingtonpost.com/debra-ollivier/the-esalen-

institute-and-the-human-potential-movement-turn-50_b_1536989.html).

B. Mat. 17:20 -- "...sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja ...takkan ada yang

mustahil bagimu." Konteks dekat ayat ini adalah teks 17:14-19, yang mengisahkan seseorang

yang datang kepada Yesus karena anaknya sakit ayan dan tidak dapat disembuhkan oleh murid-

muridNya. Yang menarik adalah di sini kita membaca penegasan Yesus sekali lagi akan

81
kekuatan iman bagi orang percaya. Menurut Yesus, iman sebesar biji sesawi saja tidak hanya

mampu menyembuhkan sakit ayan tapi juga dapat memindahkan gunung. Meski demikian besar

kekuatan iman, perlu juga diingat catatan dalam ayat 17:21, yaitu bahwa dalam beberapa kasus

seperti pengusiran setan diperlukan doa yang tekun dan puasa.

Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa yang dimaksud Yesus dengan kekuatan iman berbeda dengan

konsep kekuatan batin yang diajarkan banyak guru meditasi modern. Bagi Yesus, kekuatan iman

diperoleh dari doa dan puasa yang sungguh-sungguh, bukan dengan membangunkan kekuatan

batin manusia yang luar biasa seperti diajarkan para guru New Age (seperti Anand Krishna).

Sejauh yang saya ketahui, masih sedikit yang disingkapkan oleh ilmu pengetahuan modern

tentang misteri kekuatan iman tersebut, dan bagaimana sebenarnya iman dapat mempengaruhi

peristiwa alam seperti memindahkan gunung. Tapi saya yakin Yesus tidak sedang bercanda.

Ilustrasi: salah satu kisah yang bisa kita pelajari adalah tentang Yosua yang suatu kali

menghentikan gerak matahari dan bulan (Yos. 10:13), yang bunyinya "Maka berhentilah

matahari dan bulanpun tidak bergerak." Para ilmuwan berusaha menjelaskan bahwa mungkin

waktu itu sedang ada fenomena alam yang luar biasa terjadi, sehingga waktu siang menjadi

mulur, tapi yang jelas Alkitab mencatat bahwa itu adalah fenomena kuasa iman.

Ilustrasi lain yang dapat diajukan di sini adalah doa Elia yang membuat api Tuhan turun dari

langit menyambar korban bakaran (I Raja 18:36-38), dan juga doa Elia yang mendatangkan

hujan setelah bertahun-tahun Israel tanpa hujan.

Ilustrasi dalam sejarah: di Mesir ada sebuah bukit di mana dibangun Gereja yang besar disebut

Gereja Sampah. Kisahnya adalah pada Kekhalifahan pertama, orang-orang kristen (koptik)

dituduh pembohong buktinya ada ayat bahwa orang bisa memindahkan gunung. Kalifah lalu

memerintahkan orang-orang kristen koptik untuk membuktikan ayat ini atau mereka harus pergi

82
dari mesir atau dibunuh. Maka patriarkh berdoa dan lalu memperoleh petunjuk, meminta semua

orang kristen untuk puasa 3 hari, kemudian patriarkh meminta bantuan dari seorang bernama

Samaan yang mengikuti ajaran Alkitab sungguh-sungguh. Maka semua orang kristen dipimpin

Samaan berdoa sambil menangis mengelilingi bukit, sampai akhirnya kalifah menyuruh berhenti

karena ada gempa besar dan gunung itu bergerak beberapa puluh kilometer, yang disebut

Taharakh. Kisah ini dicatat oleh sejarawan muslim di mesir waktu itu, dan sampai sekarang

Gereja Sampah banyak dikunjungi wisatawan yang mengharapkan mukjizat. Di gereja gereja

oriental banyak kisah seperti itu.

C. Mat. 21:21 -- "jika kamu percaya dan tidak bimbang..." Konteks ayat ini adalah Yesus

mengutuk pohon ara. Yesus menegaskan sekali lagi tentang kuasa iman yang dapat

memindahkan gunung. Namun jelas bahwa iman yang dimaksudkan di sini tidak sama dengan

kekuatan pikiran, karena di ayat 21 Yesus bersabda: "apa saja yang kamu minta dalam doa

dengan penuh kepercayaan, maka kamu akan menerimanya."

Jika kita boleh menyimpulkan ketiga ayat di atas, maka ajaran Yesus untuk memiliki kuasa

dalam permohonan kita adalah 5 faktor ini:

- iman sebesar biji sesawi

- percaya dengan penuh

- doa kepada Tuhan yang Mahakuasa bahwa Ia akan mengabulkan

- didukung oleh puasa

- didukung oleh lebih dari 2 orang

Ilustrasi: sekitar akhir juni 2009 saya pulang dari moskow, waktu itu saya hampir tersangkut di

bandara changgi karena uang di saku tidak cukup buat beli tiket ke jakarta. Saya berangkat dari

83
moskow ke singapore hanya berbekal tiket pesawat ke singapore dan uang di saku 100 dolar.

Sesampai di singapore saya mencari penerbangan termurah ke jakarta, ternyata harga tiket

termurah adalah $105, jadi saya kurang $5. Kemudian saya berjalan ke bagian cargo flight,

maunya cari penerbangan yang murah via cargo, tapi hari itu pas tidak ada flight ke jkt hari itu.

Lalu saya kembali ke bagian tadi, dan menuju atm. Saya berdoa supaya Tuhan menolong saya

agar saya tidak tersangkut di bandara seperti kisah dalam film The Terminal.

Setelah berdoa, saya coba memasukkan kartu atm ke mesin, padahal saya tahu sudah tidak ada

tabungan saya, dan ternyata memang tidak keluar uang. Saya ulangi lagi dan masih tidak keluar

uang. Terus saya berjalan jalan sebentar sambil berdoa dengan sungguh sungguh agar Tuhan

memberikan jalan keluar, lalu saya putuskan untuk mencoba sekali lagi. Pada kali ketiga,

ternyata mesin atm mengeluarkan uang pas $5, sehingga saya bisa beli tiket ke jakarta.

Sampai sekarang saya tidak pernah tahu siapa yang mengirimkan uang $5 tersebut, mungkin

malaikat Tuhan. Itulah salah satu dari banyak kisah yang pernah saya alami bersama Tuhan.

Masih banyak kisah lain, tapi yang jelas adalah bahwa sabda Yesus tentang kuasa iman adalah

benar.

D. I Pet. 1:8 -- "Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya." Yang

sebenarnya ingin dikatakan oleh Petrus di sini adalah bahwa untuk mempercayai Tuhan yang

tidak kelihatan diperlukan iman. Itulah sebabnya orang-orang yang hidup atas dasar iman disebut

sebagai anak-anak Abraham, sebab Abrahamlah bapak orang beriman.

Ilustrasi: perhatikan bagaimana Abraham menuruti perintah Tuhan untuk meninggalkan tanah

kelahirannya dan merantau hingga ke tanah Kanaan (Kej. 12:4). Sekalipun tanah itu belum

menjadi miliknya, namun ia percaya bahwa suatu hari kelak Tuhan akan menggenapi janjiNya

84
untuk memberikan Kanaan kepada kaum keturunannya.

Kesimpulan

Demikianlah doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yak. 5:16).

Itulah kiranya pesan inti dari keempat ayat yang kita bahas di atas.

Untuk membantu kita memahami cara kerja otak dan keajaiban iman, kita dapat menggunakan

dua konsep yang telah diakui dalam dunia ilmu pengetahuan:

- efek placebo

- Konsep Mestakung.

Yang jelas, iman tidaklah rasional karena ia adalah fenomena otak kanan (right brain). Karena itu

jika kita hanya menggunakan otak kiri, maka itu berarti kita tidak akan pernah dapat melangkah

dengan iman. Belajarlah untuk mengembangkan pemikiran yang seimbang antara otak kiri dan

otak kanan. Para perempuan biasanya lebih seimbang dalam menggunakan kedua bagian otak

daripada laki-laki, karena itulah perempuan cenderung lebih peka dan sensitif.

Kiranya renungan ini akan mendorong kita untuk semakin tekun berdoa dan bersandar kepada

Tuhan saja. Beranikah kita untuk melangkah dengan iman seperti Ayub, Abraham, Musa, Elia,

Daud dan tokoh tokoh iman lainnya? Bagaimana dengan Anda?

Amin

Victor Christianto

Email: victorchristianto@gmail.com

Url: http://independent.academia.edu/VChristianto

85
Url: http://researchgate.net/profile/victor_christianto

Http://www.sciprint.org

Http://www.facebook.com/vchristianto

Http://www.twitter.com/christianto2013

Phone: (62) 341-403205 or cellular: (62) 87859937095

Http://vixra.org/author/victor_christianto

Http://id.linkedin.com/pub/victor-christianto/b/115/167

Http://www.academicroom.com/article/how-you-can-get-closer-jesus-christ

Http://barnesandnoble.com/s/victor-christianto

http://academic.research.microsoft.com/Author/18116142/vic-christianto

http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E

http://www.amazon.com/Jesus-Christ-Evangelism-Difficult-ebook/dp/B00AZDJCLA

http://www.scribd.com/victorchristianto

http://issuu.com/christianto2013/docs

Http://gospel.16mb.com

Http://www.slideshare.com/guidetorepent

Donate to our new energy initiative: http://www.gofundme.com/4rixkk

https://www.academia.edu/5130389/A_Journey_into_Quantization_in_Astrophysics_A_collection_of_s

cientific_papers

http://fs.gallup.unm.edu/JOurneyIntoQuantization.pdf

86
Renungan: Orang benar akan hidup karena
percayanya21 (Habakuk 2)
Oleh Victor Christianto, email: victorchristianto@gmail.com

Bahan ajar sekolah minggu: minggu ke 3, 16 November 2014

Teks: Habakuk 2:1-5

1. Fokus

Kerapkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari bahwa keadilan hanya berlaku

untuk yang kuat, sementara mereka yang lemah seringkali sulit memperoleh keadilan.

Apakh memang Tuhan menutup mata atas berbagai aniaya dan ketidakadilan? Tema

minggu ini akan mengajak anak-anak untuk merenungkan bagaimana seharusnya

bersikap di tengah-tengah ketidakadilan.

2. Tujuan

a. Mengajak anak-anak untuk mengutamakan ketaatan kepada Tuhan di tengah-

tengah masyarakat dan sekolah.

b. Mengajak anak-anak untuk bertekun dalam iman percaya mereka kepada Yesus

Kristus.

c. Mengajak anak-anak untuk bernisiatif mendoakan upaya-upaya menegakkan

keadilan di Indonesia.

21
URL: http://www.sciprint.org, http://independent.academia.edu/VChristianto

87
3. Penjelasan bahan:

a. Pada jaman nabi Habakuk hidup, kalau kita perhatikan konteks bacaan kita pada

ayat 1:3-4, rupanya banyak terjadi kelaliman, aniaya, dan ketidakadilan di tengah-

tengah bangsa Israel. Sehingga Habakuk kemudian bertanya dengan nada

mengeluh: “Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku

memandang kelaliman?”

b. Demikian pula kita sebagai masyarakat modern mungkin sering melihat

kenyataan pahit bahwa justru orang-orang kuatlah yang kerap melakukan

ketidakadilan dalam masyarakat. Sehingga keadilan kerap dijungkirbalikkan. Lalu

bagaimana sebaiknya sikap kita?

4. Bahan untuk kelas besar (4-6 SD) dan kelas tengah (1-3 sd)

a. Bacalah teks Habakuk 2:1-5 secara bergantian

b. Pendahuluan: tanyakan kepada anak-anak, apa sikap mereka jika mendengar

berita di televisi atau koran tentang seorang koruptor yang ternyata dibebaskan

oleh pengadilan? Ajaklah anak-anak untuk mendiskusikan jawaban-jawaban yang

diberikan.

c. Ilustrasi: ada seorang akrobat bernama Blondin yang di depan orang banyak

menunjukkan kehebatannya menyeberangi air terjun Niagara di atas seutas

tambang baja. Setelah selesai menyeberangi air terjun tsb, ia kemudian

mengulangi aksinya kali ini dengan mendorong sebuah gerobak. Setelah sampai

di seberang, ia menanyakan kepada penonton: “Apakah Anda semua yakin bahwa

saya bisa mendorong seseorang di atas gerobak ini sampai di seberang dengan

88
selamat?” Semua orang menjawab: “Yakin.” Blondin lalu bertanya lagi: “Apakah

ada seseorang yang bersedia naik ke gerobak ini untuk saya dorong melintasi air

terjun?” Ternyata tidak ada yang mau naik ke gerobak itu, kecuali seorang anak

kecil. Setelah ia naik ke gerobak lalu didorong oleh Blondin sampai di seberang

dengan selamat. Ternyata si anak kecil itu adalah anak dari Blondin.

d. Nabi Habakuk mengemukakan keluhannya dalam Hab. 1:3-4. Dalam Hab. 2

Tuhan berfirman untuk menjawab keluhan tersebut, antara lain disebutkan bahwa

orang yang membusungkan dadanya tidak lurus hatinya, dan juga orang sombong

dan khianat ia tidak akan tetap ada. Namun Tuhan menegaskan bahwa orang yang

benar akan hidup oleh percayanya.

e. Pelajaran dari teks:

i. Adik-adik mesti belajar memiliki hati yang penuh iman dan yakin bahwa

Tuhan senantiasa mendengar keluhan umatNya, meski mungkin jawaban

Tuhan terasa lambat menurut ukuran kita.

ii. Setelah memiliki iman yang kuat, maka langkah selanjutnya adalah hidup

bersandar kepada Tuhan (disebut sebagai berjalan dengan iman). Ada

perbedaan besar antara iman yang hanya sebatas pengetahuan bahwa

Tuhan berkuasa, dengan iman yang bersedia menyerahkan diri untuk

dipimpin oleh Tuhan seperti kisah Blondin dan anaknya di atas. Jadi yang

penting adalah hidup berjalan dengan iman, artinya menyerahkan diri

dipimpin oleh Tuhan. Itulah yang dimaksud oleh firman Tuhan dalam

Hab. 2:4.

f. Penerapan:

89
i. Hendaknya adik-adik belajar untuk berjalan dengan iman dan

menyerahkan diri untuk dipimpin oleh Tuhan.

ii. Sudahkah adik-adik menyerahkan hidup adik-adik kepada Tuhan Yesus?

g. Tutuplah dengan pertanyaan: Apakah adik-adik mau mendoakan keluarga atau

sahabat-sahabat yang belum mengenal Yesus Kristus secara teratur mulai hari ini?

h. Saran lagu penutup: Dalam Yesus ada kemenangan.

5. Bahan untuk kelas kecil (1-5 thn)

a. Tidak perlu membacakan teks Habakuk 2:1-5

b. Ceritakanlah bagaimana Tuhan menjawab pertanyaan nabi Habakuk tentang

mengapa terjadi banyak penindasan di sekitarnya.

c. Pertanyaan: maukah adik-adik mendoakan keluarga atau sahabat-sahabat yang

belum mengenal Yesus Kristus secara teratur mulai hari ini?

d. Ajak anak-anak menyanyi: Dalam Yesus ada kemenangan.

Version 1.0: 11 November 2014;


Victor Christianto, Email: victorchristianto@gmail.com

90
Isa dalam Qur’an
By Victor Christianto,22 email: victorchristianto@gmail.com

Qur’an menempatkan Isa sebagai tokoh yang sangat penting. Qur’an memberikan

berbagai gelar kepada Isa yang lebih tinggi daripada para tokoh lainnya dalam Qur’an. Beberapa

gelar tersebut antara lain adalah: Mesias, Putra Maryam, Yang Diutus (Messenger), Nabi,

Kalimatullah (Firman Allah), dan Roh dari Tuhan (Rohullah). Dia adalah satu-satunya nabi yang

lahir dari seorang perawan dan Dia melakukan lebih banyak mukjizat dibandingkan dengan para

nabi lainnya. Isa juga disebut dalam sekitar 90 ayat dalam 15 surah dalam Qur’an.23

Berikut adalah beberapa petikan ayat tentang Isa dengan maksud agar pembaca dapat

mempelajari sendiri apa yang tertulis tentang Isa menurut Qur’an. Sumber yang digunakan di

sini adalah Al Qur’an Digital.

1. An Nisaa’ 157

157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa

putra Maryam, Rasul Allah[378]", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)

menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi

mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa,

benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai

keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka

tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
22
URL: http://www.IsaAlMasih.co.nr dan http://independent.academia.edu/VChristianto
23
http://www.debate.org.uk/debate-topics/theological/qur-jes/

91
2. Az Zukruf 58

58. Dan mereka berkata: "Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?"

Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud

membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.

3. Al Ma’aidah 112

112. (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam,

sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?." Isa

menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman."

4. An Nisaa’ 159

159. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa)

sebelum kematiannya[380]. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi

terhadap mereka.

5. An Nisaa’ 171

171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu[383], dan

janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al

Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan)

92
kalimat-Nya[384] yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh

dari-Nya[385]. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan

janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu)

lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah

dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya.

Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.

6. Al Baqarah 87

87. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa,

dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan

telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan

Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus[69]. Apakah setiap datang kepadamu

seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu

lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan

beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?

7. Al Maa’idah 110

110. (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku

kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus.

Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah

dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan

Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang

berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu

93
menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu

menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang

berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan

orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku

menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu

mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang

kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata."

8. Al Maa’idah 116

116. Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu

mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain

Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa

yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah

Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada

pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-

ghaib."

9. An Nisaa’ 158

158. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya[379]. Dan

adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

10. Ali Imran 45

94
45. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah

menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan

kalimat[195] (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam,

seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan

(kepada Allah),

11. Az Zukruf 57

57. Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu

(Quraisy) bersorak karenanya.

12. Maryam 34

34. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka

berbantah-bantahan tentang kebenarannya.

13. Maryam 30:

30. Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil)

dan Dia menjadikan aku seorang nabi,

14. Ali Imran 84:

84. Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan

kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-

anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka.

95
Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-

Nyalah kami menyerahkan diri."

15. Al An’aam 85:

85. dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shaleh.

16. Al Maa’idah 114

114. Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami

suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami

yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi

tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezki Yang

Paling Utama."

17. Ali Imran 55:

55. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan

menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta

membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang

mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya

kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang

selalu kamu berselisih padanya."

18. Al Maa’idah 75:

96
75. Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah

berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-

duanya biasa memakan makanan[433]. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan

kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah

bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).

19. Al Maa’idah 72:

72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah

ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil,

sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang

mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan

kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu

seorang penolongpun.

20. Ash Shaff 6:

6. Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku

adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan

memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang

sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang

kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah

sihir yang nyata."

21. Az Zukruf 59:

97
59. Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat

(kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani

lsrail[

22. An Nisaa’ 163:

163. Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami

telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami

telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak

cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada

Daud.

23. Az Zukruf 61:

61. Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari

kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku.

Inilah jalan yang lurus.

24. Al Baqarah 253:

253. Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di

antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya

Allah meninggikannya[158] beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera

Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus[159]. Dan

kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang

datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam

98
keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman

dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah

mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.

25. Al Baqarah 136:

136. Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa

yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il,

Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta

apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan

seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

26. Al Ahzab 7:

7. Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu

(sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil

dari mereka perjanjian yang teguh[1202].

27. Al Maa’idah 46:

46. Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera

Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah

memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya

(yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan

menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

99
28. Ash Shaff 14:

14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah

sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia:

"Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama)

Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong

agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir;

maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-

musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.

29. Az Zukruf 63:

14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah

sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia:

"Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama)

Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong

agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir;

maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-

musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.

30. Al Hadid 27:

27. Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami

iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami

jadikan dalam hati orang- orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang.

Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah[1460] padahal kami tidak mewajibkannya

100
kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari

keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang

semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka

pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik.

31. Al Mu’minuum 50:

50. Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang

nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi

yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air

bersih yang mengalir[1005].

32. Asy Syuura 13:

13. Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-

Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah

Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan

janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik

agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang

yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang

kembali (kepada-Nya).

Document history: Version 1.0: 26 Nov. 2014


VC, email: victorchristianto@gmail.com

101
Biografi singkat penulis

Victor Christianto lahir di Jawa Timur, Indonesia, dan menempuh pendidikan dasar
hingga universitas di Malang. Ia mengalami lahir baru pada tahun 1987. Ia menyelesaikan studi
di Fakultas Teknik - Universitas Brawijaya pada bulan September 1992. Selanjutnya ia bekerja
sebagai insinyur dari 1993-2000 dalam pelbagai proyek di Jakarta dan luar Jawa. Pada tahun
2000 dia kembali ke Jakarta dan beralih profesi menjadi webdeveloper dan database designer
yang ditekuninya hingga 2008.
Ia pernah menempuh studi gravitasi dan kosmologi di Institute of Gravitation and
Cosmology di Peoples’s Friendship University of Russia, Moscow (Desember 2008-Juni 2009),
sebelum beralih fokus ke teologi. Ia telah menyelesaikan studi pascasarjana (MTh.) di Sekolah
Tinggi Teologi Satyabhakti (www.sttsati.org) pada September 2014. Saat ini ia adalah staf
pengajar di Institut Pertanian Malang. Bidang minatnya meliputi antara lain: teologi, sejarah
Kekristenan Perdana, Naskah-naskah Laut Mati, energi terbarukan dan kosmologi.
Ia telah menerbitkan 3 buku spiritual, yaitu: Grace for you: 44 Guides for Living Inspired
by Jesus Christ (2013), A.L.I.C.E. with Jesus: A LIfe-Changing Experience with Jesus (2014),
dan Drink the New Wine (2014). Ketiga buku tersebut diterbitkan oleh Blessed Hope Publishing,
Germany, dan dapat diperoleh di http://www.morebooks.de atau http://www.amazon.com.
Aktivitas lain di antaranya adalah kegiatan gerejawi di samping mengelola situs jejaring
sosial untuk pengembangan energi terbarukan (www.sciprint.org). Hingga Pebruari 9, 2014, situs
jejaring sosial tersebut telah memiliki lebih dari 30.000 anggota terdaftar dari seluruh dunia.
Dalam kurun waktu 2005-2013 ia telah menerbitkan lebih dari 12 buku baik bersama-
sama dengan Prof. Florentin Smarandache dan ilmuwan lainnya, maupun sendiri, termasuk:
a. Florentin Smarandache & Victor Christianto. Multi-Valued Logic, Neutrosophy, and
Schrödinger Equation. USA: Hexis-Phoenix, 2006.
b. Florentin Smarandache, Victor Christianto, Radi Khrapko, Fu Yuhua, John Hutchison.
Unfolding the Labyrinth: Open Problems in Physics, Mathematics, Astrophysics and other Areas
of Science. USA: Hexis-Phoenix, 2006. (Koleksi paper-paper ilmiah)

102
c. Florentin Smarandache & Victor Christianto (editors). Quantization in Astrophysics,
Brownian Motion and Supersymmetry. Chennai, Tamil Nadu, India: MathTiger, 2007. (Koleksi
paper-paper ilmiah)
d. Florentin Smarandache & Victor Christianto (editors). Hadron Models and related
New Energy issues (2008). (Koleksi paper-paper ilmiah)
e. Florentin Smarandache & Victor Christianto. Cultural Advantage for Cities: An
alternative for developing countries (2008).
f. Fu Yuhua, Florentin Smarandache & Victor Christianto (editors). Cultural Advantages
in China: Tale of Six Cities (2009). (Koleksi paper-paper tentang kebudayaan Cina.)
g. Florentin Smarandache & Victor Christianto. Neutrosophic Logic, Wave Mechanics,
and Other Stories: Selected Works 2005-2008 (2009). (Koleksi paper-paper ilmiah.)
h. Florentin Smarandache, Victor Christianto & Pavel Pintr (editors). Quantization and
Discretization at Large Scales. Columbus, Ohio: ZIP Publishing, 2012. (Koleksi paper-paper
ilmiah tentang astrofisika.)
i. Victor Christianto. Some Problems of Nuclear Energy Development in Asia. Amazon
Kindle Digital Publishing, 2013. URL: http://www.amazon.com/dp/B00B4LW5ZW or:
http://www.amazon.co.jp/problems-nuclear-energy-development-ebook/dp/B00B4LW5ZW
j. Florentin Smarandache & Victor Christianto. Clan Capitalism, Graph Distance, and
Other Issues. Bucharest: Kogaion Editions, 2013. URL:
http://www.gallup.unm.edu/~smarandache/ClanCapitalism.pdf
k. Florentin Smarandache , Victor Christianto. A Journey into Quantization in
Astrophysics: A Collection of Scientific Papers. Gallup, New Mexico, USA: Multimedia Larga,
2013. (Koleksi paper-paper ilmiah tentang astrofisika dan kosmologi.)
l. Victor Christianto. Grace for you: 44 Guides for Living inspired by Jesus Christ.
Saarbrucken, Germany: Blessed Hope Publishing, 2013. URL:
https://www.morebooks.de/store/gb/book/grace-for-you/isbn/978-3-639-50070-7
m. Victor Christianto. A.L.I.C.E. with Jesus: A Life-Changing Experience with Jesus.
Saarbrucken, Germany: Blessed Hope Publishing, 2014. URL:
https://www.morebooks.de/store/gb/book/a-l-i-c-e-with-jesus/isbn/978-3-639-50080-6
n. Victor Christianto. Drink the New Wine: Experience God in your daily life.
Saarbrucken, Germany: Blessed Hope Publishing, 2014. http://www.morebooks.de

103
o. Victor Christianto Seeking a Theory for the End of the World: Introduction to Fractal
Vibrating String. Saarbrucken, Germany: Lambert Academic Publishing, 2014.
http://www.morebooks.de
Dia juga telah menulis lebih dari 50 paper fisika maupun ekonomi dan diterbitkan di
http://vixra.org, misalnya:
n. www.vixra.org/abs/0912.0036
o. www.vixra.org/abs/0912.0037
p. www.vixra.org/abs/1001.0005
q. www.vixra.org/abs/1001.0003
r. www.vixra.org/abs/0912.0053
Saat ini dia berbicara secara aktif tentang Yesus Kristus dan bagaimana Tuhan mengasihi
dunia. Dia senang menceritakan apa yang Yesus telah perbuat dalam hidupnya, dan apa yang
Yesus ingin perbuat dalam hidupmu juga. Penulis sangat senang untuk menjawab panggilan
telepon atau email mengenai buku ini. Silakan mengirim email ke victorchristianto@gmail.com
atau menelepon ke +062-87859937095 atau +062-341403205. Atau Anda dapat juga
menghubungi dia melalui skype dengan userid: vic1043.
Ia juga senang menjawab pertanyaan-pertanyaan melalui email atau sms:

Hubungi: Ir. Victor Christianto, MTh.


Cellular phone: 0878-59937095 / 0341-403205
Email: victorchristianto@gmail.com
URL: http://www.IsaAlMasih.co.nr
http://www.sciprint.org
http://independent.academia.edu/VChristianto
http://www.vixra.org/author/Victor_Christianto
http://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto
Http://www.facebook.com/vchristianto
Http://www.twitter.com/christianto2013
Skype: vic1043

104

Anda mungkin juga menyukai