Anda di halaman 1dari 6

EVALUASI SEMESTER GANJIL

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mata Diklat : KK PERIKANAN


Kelas : XII APSP
Waktu : 90 menit

A. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar
1. Pertumbuhan phytoplankton dapatdiketahui dengan melakukan kegiatan...
A. Perhitungan jumlah phytoplankton D. Perhitungan jumlah sel
B. Perhitungan kepadatan sel E. Perhitungan jenis plankton
C. Perhitungan isi sel
2. Perkembangbiakan phytoplankton dapat dikelompokkan ke dalam beberapa fase, fase dimana
terjadi pertumbuhan yang paling cepat adalah:
A. Fase Lag C. Fase Stasioner E. Fase dorman
B. Fase Eksponensial D. Fase Kematian
3. Perkembangbiakan phytoplankton dapat dikelompokkan ke dalam beberapa fase, fase dimana
jumlah sel yang mati dan jumlah sel yang membelah seimbang adalah:
A. Fase Lag C. Fase Stasioner E. Fase dorman
B. Fase Eksponensial D. Fase Kematian
4. Daur hidup berbagai macam phytoplankton adalah hampir sama Berapakah kisaran hidup
phytoplankton tersebut?.
A. 1-3 hari C. 5-7 hari E. 9-11 hari
B. 3-5 hari D. 7-9 hari
5. Fase istirahat berdasarkan pengelompokan para pembudidaya phytoplankton adalah termasuk
dalam tahapan...
A. Stasioner C. Pembelahan E. Parthogenesis
B. Pertumbuhan D. Adaptasi
6. Tahapan phytoplankton dimana sel mengalami pembelahan berkali-kali akibat faktor lingkungan
yang sangat mendukung proses pertumbuhan adalah:
A. Stasioner C. Pembelahan E. parthogenesis
B. Pertumbuhan D. Adaptasi
7. Faktor yang mempengaruhi kecepatan tumbuh phytoplankton adalah sebagai berikut, kecuali:
A. Kekurangan nutrien C. Perubahan pH E. Kekeruhan
B. Oksigen D. Salinitas
8. Tahapan pertumbuhan phytoplankton secara berurutan adalah sebagai berikut:
A. Adaptasi, Pembelahan, Pertumbuhan dipercepat, Stasioner dan Kematian
B. Pembelahan, Adaptasi, Pertumbuhan dipercepat, Stasioner dan Kematian
C. Pembelahan, Pertumbuhan dipercepat, Stasioner, Adaptasi, dan Kematian
D. Adaptasi, Pertumbuhan dipercepat, Stasioner, Pembelahan dan Kematian
E. Pembelahan, Pertumbuhan dipercepat, Stasioner, dan Adaptasi
9. Tujuan melakukan perhitungan kepadatan phytoplankton adalah sebagai berikut kecuali:
A. Mengetahui pertumbuhan phytoplankton
B. Mengetahui kepadatan bibit phytoplankton
C. Mengetahui kematian phytoplankton
D. Mengethui kepadatan kultur phytoplankton
E. Mengetahui jenis plankton
10. Alat yang digunakan untuk menghitung kepadatan phytoplankton yang dikultur adalah:
A. Haemocytometer C. Mikroskop E. Labu ukur
B. Hand Counter D. Pipet
11. Rumus yang digunakan untuk menghitung kepadatan sel phytoplankton, jika dilajukan perhitungan
dalam 400 kotak adalah:
A. N X 103 sel/ml C. N x 105 sel/ml E. N X 107sel/ml
4 6
B. N x 10 sel/ml D. N X 10 sel/ml
12. Dalam melakukan budidaya Chlorella secara kultur massal dapat digunakan beberapa formulasi
media yang telah dicoba oleh para ahli yaitu:
A. Media Benneck D. Media Allan Miquel
B. Media Detmer E. Media Agar
C. Media Pupuk Komersial
13. Media yang sangat cocok untuk membudidayakan Chlorella air laut adalah:
A. Media Benneck D. Media Allan Miquel
B. Media Detmer E. Me
C. Media Pupuk Komersial dia Agar
14. Volume inokulan yang dibutuhkan untuk membudidayakan kultur phytoplankton yang berasal dari
kultur murni untuk budidaya kultur semi massal adalah:
A. ˂ 10%
B. 15 %
C. 20 %
D. 25 %
E. 30%
15.
16. Media yang dipergunakan untuk membudidayakan Tetraselmis chuii di Jepara terdiri dari komposisi
pupuk sebagai berikut kecuali:
A. 10 ppm Na2HPO4 C. 10 ppm TSP E. 10 ppm prebiotik
B. 80 ppm Urea D. 5 ppm FeCl3
17. Salinitas yang optimal untuk membudidayakan Tetraselmis chuii adalah:
A. 22-25 permill C. 32-37 permill E. 42-47 permill
B. 27-32 permill D. 37-42 permill
18. Waktu yang tepat untuk melakukan pemanenan Tetraselmis chuii adalah pada hari ke-:
A. 2-3
B. 3-4
C. 4-5
D. 5-6
E. 7-8
19. Salinitas yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan Skeletonema costatumadalah:
A. 16-22 permil C. 28-34 permil E. 40-46 permil
B. 22-28 permil D. 34-40 permil

20. Pupuk yang digunakan untuk membudidayakan Skeletonema costatumdari


kelompok diatom yang berbeda dengan jenis phytoplankton dari kelompok lainnya adalah:
A. Na2SiO3 C. Na2HPO4 E. Kompos
B. FeCl3 D. Urea
21. Spirulina platensis membutuhkan pupuk sebagai sumber N adalah:
A. FeCl3 C. NaNO3 E. Kompos
B. H3BO3 D. Na2HPO4
22. Volume inokulan bibit Spirulina platensisuntuk kultur massal pada bak atau kolam yang bervolume
100 m3adalah:
A. 10 m3
B. 20 m3
C. 30 m3
D. 40 m3
E. 50 m3
23. Salinitas yang optimal untuk melakukan pemeliharaan Spirulina platensis adalah:
A. 15 g/l B. 20 g/l C. 25 g/l D. 30 g/l E. 40 g/l
24. Jenis Rotifera air tawar yang sudah dapat dibudidayakan secara massal adalah:
A. Brachionus sp C. Brachionus calyciflorus E. Rhodophyta
B. Brachionus plicatilis D. Brachionusrotundiformis
25. Dosis pupuk kandang yang digunakan untuk membudidayakan Brachionus calyciflorusagar tumbuh
optimal adalah:
A. 200 g/m3 C. 400 g/m3 E. 600 g/m3
3 3
B. 300 g/m D. 500 g/m
26. Populasi Rotifera yang dikultur dengan pupuk kotoran burung puyuh memberikan pertumbuhan
pada hari ketujuh sebanyak...
A. 50 individu/l D. 80 individu/l
B. 60 individu/l E. 90 individu/l
C. 70 individu/l

27. Siklus hidup Rotifera maksimal adalah:


A. 4 Hari C. 8 hari E. 12 hari
B. 6 hari D. 10 hari
28. Padat penebaran bibit Rotifera yang akan dilakukan kultur massal adalah:
A. 10-15 individu/l C. 20-25 individu/l E. 30-35 individu/l
B. 15-20 individu/l D. 25-30 individu/l
29. Ke dalaman wadah untuk Budidaya Daphnia secara massal minimal adalah:
A. 40 cm B. 50 cm C. 60 cm D. 70 cm E. 80 cm
o
30. Periode maturasi Daphnia pada media yang mempunyai suhu 25 C adalah:
A. 1 hari C. 3 hari E. 5 hari
B. 2 hari D. 4 hari
31. Jumlah anak yang di keluarkan dari satu induk bibit Daphniaadalah:
A. 26-27 ekor C. 28-29 ekor E. 30-31 ekor
B. 27-28 ekor D. 29-30 ekor
32. Siklus hidup Daphnia di kolam pemeliharaan berdasarkan pengamatan yaitu :
A. 28-33 hari C. 38-43 hari E. 48-53 hari
B. 33-38 hari D. 43-48 hari
33. Metode budidaya Daphnia dengan menggunakan pupuk kandang kering yang dimasukkan dalam
media kultur adalah:
A. Detrital system C. Resirkulasi sistem E. Biologi sistem
B. Autotrohic system D. Tropical system
34. Pergantian kulit (moulting) pada nauplius artemia dapat terjadi beberapa kali sebelum menjadi
dewasa dalam waktu delapan hari. Berapa kalikah proses moulting tersebut?
A. 10 kali C. 20 kali E. 30 kali
B. 15 kali D. 25 kali
35. Artemia dewasa bisa hidup selama tiga bulan dan dapat memproduksi nauplius setiap empat hari
sekali. Berapakah jumlah nauplius yang dihasilkan oleh artemia dewasa tersebut?
A. 100 ekor C. 300 ekor E. 500 ekor
B. 200 ekor D. 400 ekor
36. Salinitas media budidaya artemia yang dibutuhkan agar dapat menghasilan kista/kista adalah:
A. 60-80 permil C. 100-120 permil E. 140-160 permil
B. 80-100 permil D. 120-140 permil
37. Padat penebaran nauplius instar satu yang optimal pada proses pemeliharaan artemia di tambak
adalah:
A. 100 ekor/l C. 300 ekor/l E. 500 ekor/l
B. 200 ekor/l D. 400 ekor/l
38. Dosis larutan hipoklorit yang dipergunakan untuk menetaskan kista artemia dengan metode
dekapsulasi adalah:
A. 5 cc/1 gram kista C. 15 cc/1 gram kista E. 25 cc/1 gram kista
B. 10 cc/1 gram kista D. 20 cc/1 gram kista
39. Dalam pemeliharaan artemia di tambak sangat dibutuhkan makanan, jenis bahan baku yang
dipergunakan sebagai makanan tersebut dan memberikan pertumbuhan yang optimal adalah:
A. Ragi B. Tepung terigu C. Dedak
D. Bungkil kelapa E. Ampas tahu
40. Kecerahan ditambak artemia yang optimal adalah:
A. 10 cm B. 15 cm C. 20 cm D. 25 cm E. 30 cm
41. Pemanenan kista artemia yang dibudidayakan di tambak dapat dilakukan pada hari ke..... setelah
pemeliharaan.
A. 12 B. 15 C. 18 D. 21 E. 24

Anda mungkin juga menyukai