Anda di halaman 1dari 90

KAJIAN RISIKO

PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR


OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)

Kubu Raya

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat


Tahun 2022
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KONTEKS PROFIL RISIKO


UNIT INDUK WILAYAH KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2022

A. KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL TAHUN 2021


1. Konteks Internal
a. Terjadinya keterlambatan proyek PLN dan IPP sebesar ... MW.
b. Telah diterbitkan Perdir ... tentang pengadaan di PLN, namun masih belum dipahami dengan baik oleh para pengguna
c. dan
… pelaksana pengadaan.
d. …
2. Konteks Eksternal
a. Adanya wabah COVID-19 sehingga berdampak pada perekonomian dan operasional Unit.
b. Peningkatan kurs nilai tukar terutama US$ secara signifikan dari ... menjadi ....
c. …
d. …

B. KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL TAHUN 2022


1. Konteks Internal
a. Keterlambatan proyek PLN dan IPP diperkirakan masih terjadi sebesar ... MW.
b. Telah diterbitkan Perdir ... tentang pengadaan di PLN, namun masih belum dipahami dengan baik oleh para pengguna
c. dan
… pelaksana pengadaan.
d. …
2. Konteks Eksternal
a. Wabah COVID-19 diperkirakan masih berlangsung meskipun vaksin sudah ditemukan, tetapi masih dalam tahap
b. distribusi.
Kurs nilai tukar terutama US$ diperkirakan masih fluktuatif berkisar di antara ... sampai dengan ... selama tahun n.
c. …
d. …

C. SASARAN STRATEGIS TAHUN 2022


Sasaran strategis tahun 2022 adalah :
1. Peningkatan kesehatan keuangan Perusahaan.
2. Peningkatan kapasitas dan sustainability pasokan tenaga listrik.
3. Peningkatan efisiensi penyediaan tenaga listrik.
4. Peningkatan reputasi perusahaan melalui GCG.

D. RINCIAN SASARAN TAHUN 2022


NO RINCIAN SASARAN TARGET
1 SAIDI ... menit/plg
2 SAIFI ... kali/plg
3 …

E PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDER) UTAMA


NO STAKEHOLDER UTAMA KAITAN KEPENTINGAN
berwenang dalam penyusunan/pengeloaan kebijakan …,
1 Kementerian ESDM
persetujuan …
2 Kementerian Keuangan
3 ….
4 ….

F DOKUMEN REFERENSI
1. RUPTL …
2. RJP …
3. RKAP …
4. Laporan …

Jakarta, …

Disetujui oleh : Disusun oleh :


General Manager (Risk Leader) Ketua Tim Manajemen Risiko (Perwakilan Risk Champion)

(Nama) (Nama)

Page 2 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KONTEKS KAJIAN RISIKO


PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3
PLTD TEPUAI)

A. JUDUL KEGIATAN/USULAN/KEPUTUSAN
Pengadaan Spare Parts Dan Jasa Major Overhaul (Mitsubishi #2 dan #3 PLTD Tepuai)

B. SASARAN KEGIATAN/USULAN/KEPUTUSAN
1. Meningkatkan Daya mampu mesin #2 dan #3 PLTD Tepuai dari total 2.000 kW menjadi 2.400 kW dengan daya
2. terpasang sebesar
Meningkatkan 2.660
efisiensi kW.
masing-masing mesin (SFC dari 0,274 L/kWh menjadi 0,270 liter/kWh).

C. LATAR BELAKANG, KONTEKS INTERNAL, DAN KONTEKS EKSTERNAL


1. Latar Belakang & Spesifikasi
PLN UIW Kalimantan Barat mengelola 45 PLTD isolated, dengan jumlah mesin 219 unit, sehingga hal ini perlu
penanganan khusus untuk mengantisipasi apabila suatu waktu terjadinya gangguan yang mengakibatkan terjadinya
pemadaman. Untuk mengantisipasi gangguan PLTD tersebut diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan
kehandalan diantaranya adalah dengan melaksanakan pemeliharaan tepat waktu sesuai jam operasi pemeliharaan
(JSO).
PLN UIW Kalbar di tahun 2023 menargetkan sebanyak 2 Unit mesin yang akan dilaksanakan pemeliharaan dengan
status Major Overhaul (MO) dengan rincian sebagai berikut:

Daya
Daya Jam Jatuh Jenis
Terpas Jatuh Tempo Tahun
No UP3 Lokasi Mampu Jam Operasi Tempo Pemelihar
ang Pemeliharaan Operasi
(kW) Pemeliharaan aan
(kW)

UP3 PLTD Tepuai Baru #02 Desember


1 1,330 1,131 5,018 20,000 MO 2017
Sanggau (MITSUBISHI) 2023

UP3 PLTD Tepuai Baru #03 Desember


2 1,330 1,131 4,761 20,000 MO 2017
Sanggau (MITSUBISHI) 2023

Capasitiy Factor (CF)


No UP3 Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

UP3 PLTD Tepuai Baru #02 - 33.85 46.81 47.03 50.77 44.51 51.64
1
Sanggau (MITSUBISHI)

UP3 PLTD Tepuai Baru #03 - 36.99 44.43 55.36 57.91 50.99 55.13
2
Sanggau (MITSUBISHI)

Sebelum MO Eetimasi setelah MO

No UP3 Lokasi kWh


kWh Produksi Pemakaian Pemakaian
SFC (Ltr/kWh) Produksi SFC (Ltr/kWh)
(kWh) BBM (Ltr) BBM (Ltr)
(kWh)
UP3 PLTD Tepuai Baru #02
1 426,175 116,637 0.274 465,947 125,658 0.270
Sanggau (MITSUBISHI)

UP3 PLTD Tepuai Baru #03


2 454,967 124,482 0.274 497,755 134,198 0.270
Sanggau (MITSUBISHI)

Realisasi SFC Mesin Mitsubishi #2 dan #3 PLTD Tepuai pada bulan Juni 2022 adalah sebesar 0,274 L/kWh. Salah satu upaya
untuk menurunkan SFC adalah dengan melakukan pemeliharaan periodik yaitu dengan melaksanakan Major Overhaul tepat waktu
dan pemeliharaan tersebut dapat meningkatkan daya mampu dan kehandalan pembangkit. Kondisi saat ini Daya terpasang untuk
mesin Mitsubishi #2 dan #3 PLTD Tepuai masing-masing adalah sebesar 1.330 kW dengan daya mampu aktual masing-masing
sebesar 1130,5 kW sehingga dengan melakukan major Overhaul daya mampu mesin ditargetkan meningkat menjadi 1236,4 kW.

2. Konteks Internal
a. Mesin sudah melampaui jam jatuh tempo pemeliharaan MO (>20000 Jam (Mitsubishi)) *berdasarkan KKP akan
jatuh tempo pada desember 2023
b. PLTD Tepuai masih isolated
c. Peningkatan Daya Mampu Pembangkit

3. Konteks Eksternal
a. Pandemi Covid-19
b. Permintaan kebutuhan energi listrik meningkat

D. RUANG LINGKUP KAJIAN RISIKO


Keseluruhan proyek termasuk kelayakan proyek, antara lain: Perencanaan, Pengadaan dan Pelaksanaan Pekerjaan

E. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


General Manager UIW Kalimantan Barat (RASCI)

F. PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDER) UTAMA


NO STAKEHOLDER UTAMA KAITAN KEPENTINGAN
1 Direktorat Bisnis Regional SumKal Penanggung Jawab Operasi Sistem SumKal
2 EVP KRR Penanggung Jawab Evaluasi Kajian Resiko
3 EVP RSP Penanggung Jawab Perencanaan Regional SumKal
4 EVP MKA Penanggung Jawab Evaluasi Manajemen Keuangan dan Aset Unit
5 EVP RSD Penanggung Jawab Distribusi/ Wilayah Regional SumKal
6 General Manager Pemilik Kebijakan Pengelolaan Anggaran
7 SRM Perencanaan Penanggung Jawab Perencanaan Anggaran
8 SRM Distribusi Penanggung Jawab Kegiatan
9 Manager UP3 Pemilik kebijakan pengelolaan keuangan & anggaran
10 MB Perencanaan Penanggung Jawab Usulan Proyek
11 MB Pembangkitan Penanggung Jawab Pengoperasian dan Pemeliharaan
12 Manager ULP Penanggung Jawab Lapangan
13 Mitra Kerja / Vendor Pemenuhan Persyaratan Pekerjaan dan Pelaksana Pekerjaan

G. DOKUMEN REFERENSI
1 Usulan RKAP 2023
2 SKKI 2023
3 Dokumen KKP
4 Realisasi NKO Desember 2021
5 Dokumen Kajian Kelayakan Proyek
6 Laporan Pengusahaan Pembangkit
7 Data Historis Gangguan

H. FASE / TAHAPAN / PROSES BISNIS / ASPEK KEGIATAN


TENGGAT WAKTU
NO LINGKUP/SASARAN KAJIAN ASPEK/TAHAPAN/SUMBER RISIKO
(JIKA ADA)
1 Perencanaan - Perencanaan Kebutuhan Agustus 2022
Pengadaan - Kontrak Barang & Jasa Mei 2023
2 Pelaksanaan - Pemilihan Vendor November 2023
3 Pelaksanaan - Kualitas Material November 2023
4 Pelaksanaan - Penyelesaian pekerjaan November 2023
Pelaksanaan - Proses Pengoperasian November 2023

Kubu Raya, 8 Agustus 2022

Disetujui oleh : Disusun oleh : Direview oleh :


Pemrakarsa (Maker) Pemrakarsa (Maker) Reviewer
GENERAL MANAGER SRM PERENCANAAN VP RISK SUMKAL

JOHANES AVILLA ARI DARTOMO I GEDE ADHI WIRATMA LUCKY ARIE WIBOWO

Page 3 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN RISIKO
PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)

RINGKASAN KAJIAN RISIKO


1. Tanggal Penyampaian : Agustus 2022
2. Disampaikan oleh : General Manager UIW Kalimantan Barat
3. Berdasarkan konteks pada halaman sebelumnya, telah teridentifikasi risiko sejumlah*:
Risiko Sangat Risiko
Risiko Ekstrem - - Risiko Tinggi 7 - Risiko Rendah - Total Risiko 7
Tinggi Moderat
4. Konteks/Isu yang penting:
a. Peningkatan Daya Mampu Pembangkit

RISIKO-RISIKO UTAMA
Risiko-risiko utama yang teridentifikasi antara lain:

No/ID Risk Deskripsi dan Tingkat Risiko Uraian mengenai Risiko Rencana Perlakuan Risiko

WKBB.22.O.10. Jadwal pemeliharaan tidak sesuai dengan limit jam operaInternal: Mitigasi penyebab:
01.001 Tingkat Risiko Residu Tinggi P1. Tidak dapat melakukan pemadaman 1. Usulan ulang jadwal pemeliharaan (P1,
P2. Tidak tersedianya material pemeliharaan P2, P3)
Tingkat Risiko Target Rendah
2. Koordinasi dengan stakeholder eksternal
Eksternal: terkait pemadaman (P1, P2, P3)
P3. Adanya agenda kegiatan Pemda
Mitigasi Dampak:
3. Relokasi mesin (D1,D2, D3)
4. Kanibalisasi sparepart (D1,D2, D3)

WKBB.22.P.3.4 Pelelangan Gagal Internal: Mitigasi Penyebab :


-.002 Tingkat Risiko Residu Tinggi P1. Peserta pengadaan barang dan jasa tidak 1. Melakukan Monitoring Perencanaan
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis Pelelangan (P2) (P3) (P4)
Tingkat Risiko Target Rendah P2. Perencanaan pengadaan kurang akurat 2. Melakukan workshop atau pelatihan
P3. Pembuatan dokumen pengadaan tidak pengadaan barang dan jasa untuk pengguna
akurat (justifikasi yang salah dari pengguna dan pelaksana barang dan jasa (P2) (P3)
dan pelaksana pengadaan barang dan jasa) 3. Mencari referensi ke Unit atau Kantor
P4. Waktu pengadaan sempit Induk lain yang pernah melakukan
P5. Penetapan harga tidak kompetitif pengadaan serupa (P5)
P6. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil
WKBB.22.O.6.3 Vendor Tidak Kompeten menurunkan
Internal : harga penawaran maksimal sama Mitigasi
Mitigasi dampak :
penyebab:
-.003 dengan HPS. dalam proses pelelangan /
P1. Kesalahan 4.
1. Pengadaan
PengawasanUlang (D1)
progres (D2)
pekerjaan vendor di
Tingkat Risiko Residu Tinggi
pemilihan penyedia barang dan jasa lapangan (P2) (P3)
Tingkat Risiko Target Rendah P2.Eksternal:
Tidak ada pengawas di lapangan
P7. Menurut Vendor harga penawaran terlalu
rendah
Eksternal :
P8.
P3. Tidak ada
Kondisi Vendor vendor
peralatan yang memasukkan
tidak memadai
penawaran
P4. Teknisi tidak memiliki sertifikasi
P9. Terjadi
kompetensi perubahan rencana kerja dan
mengakibatkan perubahan kebutuhan
barang/jasa

WKBB.22.O.6.3 Material tidak berkualitas Internal : Mitigasi penyebab:


-.004 Tingkat Risiko Residu Tinggi P1. Kesalahan dalam proses pelelangan / 11. Melakukan pemeriksaan / pengujian
pemilihan penyedia barang dan jasa kualitas barang ketika tiba di gudang (P2)
Tingkat Risiko Target Rendah P2. Ketidaktelitian petugas dalam pemeriksaan 2. Pengawasan progres pekerjaan vendor di
/ pengujian barang lapangan (P2) (P3)

Eksternal :
P3. Kelalaian dalam proses pengiriman barang

WKBB.22.O.6.3 Keterlambatan penyelesaian pekerjaan Internal: Mitigasi Penyebab:


-.005 P1. Jadwal pemadaman tidak sesuai dengan 11. Pengaturan jadwal pemadaman antara
Tingkat Risiko Residu Tinggi jadwal pekerjaan UP3 dan UP3 (P1)
P2. Hasil pekerjaan tidak sesuai dengan 12. Pengawas pekerjaan harus detail dan
Tingkat Risiko Target Rendah ketentuan kontrak teliti jika terdapat permasalahan di lapangan
(P2)
Eksternal:
P3. Vendor tidak profesional
P4. Force Majeure
P5. Kendala kondisi georafis, lingkungan dan
cuaca

Page 4 of 90
WKBB.22.O.6.3 Internal: Mitigasi Penyebab:
-.005 P1. Jadwal pemadaman tidak sesuai dengan 11. Pengaturan jadwal pemadaman antara
jadwal pekerjaan UP3 dan UP3 (P1)
P2. Hasil pekerjaan tidak sesuai dengan 12. Pengawas pekerjaan harus detail dan
ketentuan kontrak teliti jika terdapat permasalahan di lapangan
(P2)
Eksternal:
P3. Vendor tidak profesional
P4. Force Majeure
P5. Kendala kondisi georafis, lingkungan dan
cuaca

WKBB.22.O.2.3 Internal: Mitigasi Penyebab:


-.006 Kecelakaan Kerja P1. Instruksi Kerja dan SOP tidak lengkap/ 1. Memasang rambu-rambu K3 (P2) (P3)
tidak tersedia 2. Menginstruksikan kepada semua pekerja
Tingkat Risiko Residu Tinggi P2. Tenaga kerja belum memahami instruksi di lapangan memakai perlengkapan safety
Tingkat Risiko Target Moderat kerja dan SOP (P2) (P3) (P4)
P3. Pekerja tidak melaksanakan sesuai SOP 3. Updating dan penerapan SOP dalam
K2 K3 melakukan pekerjaan (P1)
P4. Pekerja tidak memliki kesadaran terhadap
keselamatan kerja
P5. Kompetensi pekerja tidak mumpuni
P6. Pengawas K3 tidak ada
P7. Kurangnya sosialisasi K3 oleh PLN ke
mitra dan masyarakat
P8. Keterbatasan personil/ pegawai yang
WKBB.22.O.6.2 Pengoperasian tidak sesuai SOP bersertifikasi di bidang K3 pelaksana
Internal: Mitigasi Penyebab:
-.007 P9. Instruksi
P1. Instalasi Jaringan
Kerja dantidak
SOPstandar
tidak lengkap/ M1. Melakukan Upskilling Petugas terkait
Tingkat Risiko Residu Tinggi
tidak tersedia (P1)
Tingkat Risiko Target Rendah Eksternal:
P2. Tenaga kerja belum memahami instruksi M2. Melakukan Workshop terkait zona
P10.
kerja Force Majeure
dan SOP bahaya (P2)
P3. Pengawas Lapangan tidak ada
P4. Petugas tidak Kompeten

Eksternal:

REKOMENDASI:
1. Agar realisasi mitigasi risiko yang direncanakan dapat dilaksanakan dan dipantau
2. Agar pemantauan KRI direalisasikan sesuai target dengan threshold sebagai early warning
3.
Agar dilakukan pemantauan dan pelaporan untuk kajian risiko secara
berkala yang memuat antara lain :
a. Progres pelaksanaan mitigasi.
b. Update Key Risk Indicator (KRI).
c. Posisi risiko setelah pelaksanaan mitigasi.
d. Efektivitas penanganan risiko.
e. Besar deviasi terhadap sasaran yang diharapkan

* Tingkat Risiko Residu

Page 5 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat
KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISH
RISK REGISTER

PEMETAAN SUMBER RISIKO IDENTIFIKASI RISIKO


Sasaran/ Usulan
Kegiatan/ Sub Sasaran Sumber Risiko No/ ID Risk
Keputusan

1 2 3 4

2 001 Meningkatkan Proses Internal: Man, WKBB.22.O.10.01.


Daya mampu Perencanaan Method 001
Pasok mesin dari penentuan jadwal
75% Daya pemeliharaan Eksternal: Sosial
Terpasang
menjadi 90% Daya
Terpasang.

3 002 Meningkatkan Proses Pengadaan Internal: Man WKBB.22.P.3.4


Daya mampu Barang & Jasa -.002
Pasok mesin dari Eksternal: Legal
75% Daya
Terpasang
menjadi 90% Daya
Terpasang.
4 003 Meningkatkan Proses Internal : Man, WKBB.22.O.6.3
Daya mampu Pelaksanaan -.003
Pasok mesin dari Pemilihan Vendor
66% Daya
Terpasang
menjadi 100%
Daya Terpasang.

5 004 Meningkatkan Proses Internal : Man, WKBB.22.O.6.3


Daya mampu Pelaksanaan Material -.004
Pasok mesin dari Kualitas Material
66% Daya
Terpasang
menjadi 100%
Daya Terpasang.

6 005 Meningkatkan Penyelesaian Internal: Man, WKBB.22.O.6.3


Daya mampu Pekerjaan Method, Material -.005
Pasok mesin dari
75% Daya
Terpasang
menjadi 90% Daya
Terpasang.
7 006 Meningkatkan Penyelesaian Internal : Man, WKBB.22.O.2.3
Daya mampu Pekerjaan Method -.006
Pasok mesin dari
75% Daya
Terpasang
menjadi 90% Daya
Terpasang.

8 007 Meningkatkan WKBB.22.O.6.2


Daya mampu -.007
Pasok mesin dari
66% Daya
Terpasang
menjadi 100%
Daya Terpasang.

WKBB.22..
9 009 WKBB.22..009
### 010 WKBB.22..010
### 011 WKBB.22..011
### 012 WKBB.22..012
### 013 WKBB.22..013
### 014 WKBB.22..014
### 015 WKBB.22..015
### 016 WKBB.22..016
### 017 WKBB.22..017
### 018 WKBB.22..018
### 019 WKBB.22..019
### 020 WKBB.22..020
### 021 WKBB.22..021
### 022 WKBB.22..022
### 023 WKBB.22..023
### 024 WKBB.22..024
### 025 WKBB.22..025
### 026 WKBB.22..026
### 027 WKBB.22..027
### 028 WKBB.22..028
### 029 WKBB.22..029
### 030 WKBB.22..030
### 031

HALAMAN INI TIDAK DICETAK, UNTUK PENGISIAN RISK REGISTER


Jangan insert baris, copy paste dari baris eksisting yang ada rumus apabila
ASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)

TIFIKASI RISIKO
Risiko/
Taksonomi
Deskripsi Risiko Opportunit Pemilik Risiko
Risiko
y

5 6 7 8

Jadwal pemeliharaan Risiko R : MB KIT O.10.01 -


tidak sesuai dengan limit A : MUP3 Peramalan dan
jam operasi S : MB KU Perencanaan
C : MB REN
I : MB KIT

Pelelangan Gagal Risiko R : MB KIT P.3.4 -


A : MUP3 Pengadaan -
S : MB KU Risiko Proses
C : MB REN Pengadaan
I : PJ LAKDAN
Vendor Tidak Kompeten Risiko R : MB KIT O.6.3 - Efisiensi
A : MUP3 Distribusi
S : MB KU
C : MB REN
I : MB KIT

Material tidak berkualitas Risiko R : MB KIT O.6.3 - Efisiensi


A : MUP3 Distribusi
S : MB KU
C : MB REN
I : MB KIT

Keterlambatan Risiko R : MB KIT O.6.3 - Efisiensi


penyelesaian pekerjaan A : MUP3 Distribusi
S : MB KU
C : MB REN
I : MB KIT
Kecelakaan Kerja Risiko R : MB KIT O.2.3 - Kesehatan
A : MUP3 dan Keselamatan
S : MB KU Kerja
C : MB REN
I : PJ K3L

Pengoperasian tidak Risiko R : MB KIT O.6.2 - Keandalan


sesuai SOP A : MUP3 Jaringan Distribusi
S : MB KU
C : MB REN
I : MB KIT
GISIAN RISK REGISTER
sisting yang ada rumus apabila tidak cukup.
ANALISIS RISIKO
Penyebab Risiko Dampak Risiko Tingkat Risiko Inheren

Tingkat
Tingkat
Kemungki
dampak
nan

9 10 11 12

Internal: Produk & Layanan: Sangat Signifikan


P1. Tidak dapat melakukan D1. EAF tidak tercapai Besar
pemadaman D2. Komplain Pelanggan & Masyarakat
P2. Tidak tersedianya material
pemeliharaan KEUANGAN & PASAR :
D3. Penjualan menurun
Eksternal:
P3. Adanya agenda kegiatan Pemda

Internal: Produk & layanan: Besar Signifikan


P1. Peserta pengadaan barang dan D1. Pekerjaan tidak terlaksana
jasa tidak memenuhi persyaratan D2. Pekerjaan terlambat / tertunda
administrasi dan teknis
P2. Perencanaan pengadaan kurang
akurat
P3. Pembuatan dokumen pengadaan
tidak akurat (justifikasi yang salah dari
pengguna dan pelaksana pengadaan
barang dan jasa)
P4. Waktu pengadaan sempit
P5. Penetapan harga tidak kompetitif
P6. Negosiasi yang dilakukan tidak
berhasil menurunkan harga penawaran
maksimal sama dengan HPS.

Eksternal:
P7. Menurut Vendor harga penawaran
terlalu rendah
P8. Tidak ada Vendor yang
memasukkan penawaran
P9. Terjadi perubahan rencana kerja
dan mengakibatkan perubahan
kebutuhan barang/jasa
Internal : Produk dan Layanan : Sangat Signifikan
P1. Kesalahan dalam proses D1. Pekerjaan tidak berkualitas Besar
pelelangan / pemilihan penyedia barang
dan jasa
P2. Tidak ada pengawas di lapangan

Eksternal :
P3. Kondisi peralatan vendor tidak
memadai
P4. Teknisi tidak memiliki sertifikasi
kompetensi

Internal : Produk dan Layanan : Sangat Signifikan


P1. Kesalahan dalam proses D1. Pekerjaan tidak berkualitas Besar
pelelangan / pemilihan penyedia barang D2. Titik gangguan sulit terdeteksi
dan jasa karena material yang tidak berkualitas
P2. Ketidaktelitian petugas dalam sehingga tidak berfungsi dengan baik
pemeriksaan / pengujian barang
Pelanggan:
Eksternal : D3. Durasi padam pelanggan menjadi
P3. Kelalaian dalam proses pengiriman lebih lama karena lokasi gangguan sulit
barang terdeteksi

Keuangan dan Pasar :


D4. Kerugian finansial PLN

Internal: Produk & layanan: Besar Signifikan


P1. Jadwal pemadaman tidak sesuai D1. Pekerjaan Tidak Terlaksana
dengan jadwal pekerjaan D2. Pekerjaan terlambat / tertunda
P2. Hasil pekerjaan tidak sesuai dengan
ketentuan kontrak Keuangan & Pasar:
D3. Kerugian finansial PLN
Eksternal:
P3. Vendor tidak profesional
P4. Force Majeure
P5. Kendala kondisi georafis,
lingkungan dan cuaca
Internal: Produk & layanan: Sedang Sangat
P1. Instruksi Kerja dan SOP tidak D1. Pekerjaan terkendala Signifikan
lengkap/ tidak tersedia
P2. Tenaga kerja belum memahami Keuangan & Pasar:
instruksi kerja dan SOP D2. Kerugian finansial PLN
P3. Pekerja tidak melaksanakan sesuai
SOP K2 K3 SDM:
P4. Pekerja tidak memliki kesadaran D3. Korban luka / cacat / meninggal
terhadap keselamatan kerja dunia
P5. Kompetensi pekerja tidak mumpuni
P6. Pengawas K3 tidak ada Kepemimpinan:
P7. Kurangnya sosialisasi K3 oleh PLN D4. Citra Perusahaan menurun
ke mitra dan masyarakat D5. Adanya pengurangan pada NKO
P8. Keterbatasan personil/ pegawai
yang bersertifikasi di bidang K3
pelaksana
P9. Instalasi Jaringan tidak standar

Eksternal:
P10. Force Majeure

Internal: Produk & layanan: Besar Signifikan


P1. Instruksi Kerja dan SOP tidak D1. Pekerjaan terkendala
lengkap/ tidak tersedia
P2. Tenaga kerja belum memahami Keuangan & Pasar:
instruksi kerja dan SOP D2. Kerugian finansial PLN
P3. Pengawas Lapangan tidak ada
P4. Petugas tidak Kompeten SDM:
D3. Korban luka / cacat / meninggal
Eksternal: dunia
ko Inheren Kontrol Eksisting Tingkat Risiko Residu

Efektivita
Tingkat Pertimbangan Tingkat
Program / Alat Kendali s Tingkat
Risiko Penentuan Tingkat Kemungk
Saat Ini Pengend Dampak
Inheren Risiko Inheren inan
alian
13 14 15 16 17 18

Sangat Tingkat Kemungkinan: Kontrol penyebab: Sebagian Besar Medium


Tinggi Hampir dapat dipastikan 1. Pedoman dan Petunjuk Efektif
akan terjadi Pemeliharaan PLTD – Januari
1994 & SPLN K6.005: 2015
tentang Komisioning Pusat
Tingkat Dampak: Listrik Tenaga Diesel/Mesin
Cakupan pada 1 sub- Gas (PLTD/MG); (P1,P2, P3)
sistem besar pada satu 2. SOP Pemeliharaan Mesin
waktu Pembangkit (P1,P2, P3)
3. inspeksi berkala oleh Supv.
Kit & Yankit (P1,P2, P3)

Kontrol Dampak:
3. Pengoptimalan pola operasi
(D1,D2, D3)

Sangat Tingkat Kemungkinan: Kontrol penyebab : Sebagian Sedang Medium


Tinggi Probaliatas 60% s.d 1. Peraturan direksi Efektif
80% (Kemungkinan No.022.P.DIR.2020 tentang
besar akan terjadi) pedoman umum pengadaan
barang dan jasa (P1) (P2) (P3)
Tingkat Dampak: 2. Melakukan rapat penjelasan
Deviasi thdp target : (aanwijzing) (P1) (P7) (P8)
5% - 10% 3. Melakukan pengawasan dan
evaluasi berjenjang dalam
pembuatan dokumen
pengadaan (P2) (P3)

Kontrol dampak :
-
Sangat Tingkat Kemungkinan: Kontrol Penyebab : Sebagian Sedang Medium
Tinggi Hampir dapat dipastikan 1. Peraturan direksi Efektif
akan terjadi No.022.P.DIR.2020 tentang
pedoman umum barang dan
jasa (P1)
Tingkat Dampak: 2. Pelaksana pengadaan teliti
1% - 2% dari dalam menyeleksi penyedia
pendapatan Perusahaan barang dan jasa (P1)
satu tahun 3. Melakukan gelar peralatan
sebelum pelaksanaan
pekerjaan (P3)
4. Gelar peralatan sebelum
dimulai pekerjaan (P3)

Sangat Tingkat Kemungkinan: Kontrol Penyebab : Sebagian Sedang Medium


Tinggi Hampir dapat dipastikan 1. Peraturan direksi Efektif
akan terjadi No.022.P.DIR.2020 tentang
pedoman umum barang dan
jasa (P1)
Tingkat Dampak: 2. Pelaksana pengadaan teliti
1% - 2% dari dalam menyeleksi penyedia
pendapatan Perusahaan barang dan jasa (P1)
satu tahun

Sangat Tingkat Kemungkinan: Kontrol Penyebab: Sebagian Sedang Signifikan


Tinggi Kemungkinan besar 1. Melakukan supervisi proses Efektif
akan terjadi pekerjaan (P2)
2. Monitoring dan evaluasi
Tingkat Dampak: progress pekerjaan secara
1% - 2% dari berkala (P2)
pendapatan Perusahaan
satu tahun
Sangat Kemungkinan sama Kontrol Penyebab: Sebagian Kecil Signifikan
Tinggi antara akan terjadi dan
1. Peraturan Direksi Nomor Efektif
tidak terjadi. 0175.P/DIR/2019 tentang
Pedoman Keselamatan dan
Tingkat Dampak: Kesehatan Kerja (K3) (P1 s.d
1% - 2% dari P9)
pendapatan Perusahaan 2. SPLN U1.011:2018 tentang
satu tahun Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Bidang Distribusi –
Pekerjaan Pelayanan Teknik
dan Pasang Baru (P1 s.d P9)
3. Sertifikasi SMK3 di Unit dan
implementasinya (P1 s.d P9)
4. In House Training Pengawas
K2K3 untuk meningkatkan
pemahaman dan penerapan
budaya K3 (P2) (P3) (P4)
5. Sertifikasi AK3U (P5) (P8)
6. SLO jaringan (P9)
7. Pembentukan Tim P2K3
(P5) (P6)

Kontrol Dampak:
1. SOP Penanganan
Kecelakaan Kerja (D1, D2, D3,
D4, D5)

Sangat Tingkat Kemungkinan: Kontrol Penyebab: Sebagian Sedang Signifikan


Tinggi Kemungkinan besar 1. Menerapkan standar baku Efektif
akan terjadi Memantauan berjalannya SOP

Tingkat Dampak: Kontrol Dampak:


1% - 2% dari 1. Melakukan COC pada setiap
pendapatan Perusahaan awal sebelum memulai
satu tahun pekerjaan

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
EVALUASI RISIKO
siko Residu Peluang Bermanfaat Keputusan / Opsi

Tingkat
Pertimbangan Penentuan
Risiko
Tingkat Risiko Residual
Residu

19 20 21 22

Tinggi Tingkat Kemungkinan: - Meningkatkan EAF Ambil Risiko


Kemungkinan besar akan terjadi - Meningkatkan Daya
Mampu
Tingkat Dampak: - Meningkatkan
Cakupan beberapa Gardu Induk penjualan
atau sistem sedang pada satu
waktu

Tinggi Tingkat Kemungkinan: - Meningkatkan EAF Ambil Risiko


Probaliatas 40% s.d 60% - Meningkatkan Daya
(kemungkinan sama antara akan Mampu
terjadi dan tidak terjadi) - Meningkatkan
penjualan
Tingkat Dampak:
Deviasi thdp target :
2,5% - 5%
Tinggi Tingkat Kemungkinan : Menurunkan ENS Ambil Risiko
Kemungkinan sama antara akan
terjadi dan tidak terjadi.

Tingkat Dampak:
0,5% - 1% dari pendapatan
Perusahaan satu tahun

Tinggi Tingkat Kemungkinan : Menurunkan ENS Ambil Risiko


Kemungkinan sama antara akan
terjadi dan tidak terjadi.

Tingkat Dampak:
0,5% - 1% dari pendapatan
Perusahaan satu tahun

Tinggi Tingkat Kemungkinan : Menurunkan ENS Ambil Risiko


Kemungkinan sama antara akan
terjadi dan tidak terjadi.

Cakupan pada 1 sub-sistem besar


pada satu waktu

Tingkat Dampak:
1% - 2% dari pendapatan
Perusahaan satu tahun
Tinggi Tingkat Kemungkinan : Menurunkan ENS Ambil Risiko
Kemungkinan kecil akan terjadi

Tingkat Dampak:
0,5% - 1% dari pendapatan
Perusahaan satu tahun

Tinggi Tingkat Kemungkinan : Peningkatan Keandalan Ambil Risiko


Kemungkinan sama antara akan Jaringan Distribusi 20
terjadi dan tidak terjadi. KV

Cakupan pada 1 sub-sistem besar


pada satu waktu

Tingkat Dampak:
1% - 2% dari pendapatan
Perusahaan satu tahun

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
RENCANA PERLAKUAN DAN PEMANTAUAN RISIKO
Strategi Perlakuan Kebutuhan
Rencana Perlakuan Risiko PIC
Risiko Sumber Daya

23 24 25 26

Mitigasi [M] Mitigasi penyebab: MB KIT 81,195,344


1. Usulan ulang jadwal Tambahkan
pemeliharaan (P1, P2, P3) R=
2. Koordinasi dengan A=
stakeholder eksternal terkait S=
pemadaman (P1, P2, P3) C=
I=
Mitigasi Dampak:
3. Relokasi mesin (D1,D2, D3)
4. Kanibalisasi sparepart (D1,D2,
D3)

Mitigasi [M] Mitigasi Penyebab : PJ LAKDAN (A) Kebutuhan SDM :


1. Melakukan Monitoring PJ Lakdan
Perencanaan Pelelangan (P2) Tambahkan
(P3) (P4) R=
2. Melakukan workshop atau A=
pelatihan pengadaan barang dan S =
jasa untuk pengguna dan C=
pelaksana barang dan jasa (P2) I=
(P3)
3. Mencari referensi ke Unit atau
Kantor Induk lain yang pernah
melakukan pengadaan serupa
(P5)

Mitigasi dampak :
4. Pengadaan Ulang (D1) (D2)
Risiko dimitigasi [M] Mitigasi penyebab: MB REN UP3(R.) -
1. Pengawasan progres PJ Lakdan (R.)
pekerjaan vendor di lapangan
(P2) (P3) Tambahkan
R=
A=
S=
C=
I=

Risiko dimitigasi [M] Mitigasi penyebab: MB REN UP3, MB -


11. Melakukan pemeriksaan / KIT (R.)
pengujian kualitas barang ketika
tiba di gudang (P2) Tambahkan
2. Pengawasan progres R=
pekerjaan vendor di lapangan A=
(P2) (P3) S=
C=
I=

Risiko dimitigasi [M] Mitigasi Penyebab: MB KIT UP3 (R.) -


11. Pengaturan jadwal
pemadaman antara UP3 dan Tambahkan
UP3 (P1) R=
12. Pengawas pekerjaan harus A=
detail dan teliti jika terdapat S=
permasalahan di lapangan (P2) C=
I=
Risiko dimitigasi [M] Mitigasi Penyebab: P.J K3 UP3 (R.) Rp 72,943,750.00
1. Memasang rambu-rambu K3
(P2) (P3) Tambahkan
2. Menginstruksikan kepada R=
semua pekerja di lapangan A=
memakai perlengkapan safety S=
(P2) (P3) (P4) C=
3. Updating dan penerapan SOP I=
dalam melakukan pekerjaan (P1)

Risiko dimitigasi [M] Mitigasi Penyebab: MB OPSIS Rp 10,000,000


M1. Melakukan Upskilling
Petugas terkait (P1) Tambahkan
M2. Melakukan Workshop terkait R=
zona bahaya (P2) A=
S=
C=
I=
TINGKAT RISIKO TARGET
Tingkat Tingkat Pertimbangan
Target Tingkat
Rencana Pemantauan Risi Kemungki Risiko Penentuan Tingkat
Waktu Dampak
nan Target Risiko Target
Frekuensi
Media
Pemantau
Pemantauan
an

27 28 29 30 31 32 33

Jan-23 Pemantauan Mingguan Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan:


langsung dan Via Kemungkinan kecil akan
Aplikasi terjadi

Tingkat Dampak:
Cakupan
pemadaman 1 Gardu
Induk atau sistem kecil

5/1/2023 Pemantauan Mingguan Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan:


langsung dan Via Probaliatas 20% s.d
Aplikasi 40% (Kemungkinan kecil
akan terjadi)

Tingkat Dampak:
Deviasi thdp target :
0.5% - 2.5%
12/31/2023 Pemantauan Bulanan Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan:
langsung/via Kemungkinan kecil akan
aplikasi terjadi

Tingkat Dampak:
0,1% - 0,5% dari
pendapatan Perusahaan
satu tahun

12/31/2023 Pemantauan Bulanan Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan:


langsung/via Kemungkinan kecil akan
aplikasi terjadi

Tingkat Dampak:
0,1% - 0,5% dari
pendapatan Perusahaan
satu tahun

12/31/2023 Pemantauan Bulanan Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan:


langsung/via Kemungkinan kecil akan
aplikasi terjadi

Tingkat Dampak:
0,1% - 0,5% dari
pendapatan Perusahaan
satu tahun
12/31/2023 Pemantauan Bulanan Kecil Medium Moderat Tingkat Kemungkinan:
langsung/via Kemungkinan kecil akan
aplikasi terjadi

Tingkat Dampak:
0,1% - 0,5% dari
pendapatan Perusahaan
satu tahun

12/31/2023 Pemantauan Harian Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan:


langsung/via Kemungkinan kecil akan
aplikasi terjadi

Tingkat Dampak:
Kerusakan aset ringan.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KEY RISK INDICATOR (KRI)
Indikator Risiko
Target Threshold Threshold
Utama (KRI)

Batas Bawah Batas Atas


(Lower Threshold) (Upper Threshold)

34 35 36 37

SFC 0.270 0.264 0.278

Score peserta lelang 100% 90% 100%


Sertifikasi kompetensi 100% 80% 90%
tenaga teknik kelistrikan

Hasil pemeriksaan 100% 90% 95%


kualitas barang

Progres penyelesaian 100% 90% 95%


pekerjaan
Cheklist penggunaan 100% 100% 100%
APD

Kesalahan 0 0 0
Pengoperasian
Tindak Lanjut Tindak Lanjut
Batas yang Perlu Tindak
Parameter Terhadap Sistem Terhadap Sistem
Dicapai Lanjut?
Peringatan Peringatan

Ya/Tidak Preventif / Responsif Uraian Tindak Lanjut

38 39 40 41 42

Liter/kWH 0 Tidak - -

Persen 0 Tidak - -
% 100% Tidak N/A N/A

% 100% Tidak N/A N/A

% 100% Tidak N/A N/A


1% 0 Tidak N/A N/A

Kali n/a Tidak N/A N/A

Ya N/A N/A
Ya N/A N/A
Ya N/A N/A

Ya N/A N/A
Ya N/A N/A
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat Pemetaan Tingkat Risiko

PETA RISIKO

KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)

Menampilkan: Tingkat Risiko Residual

Sangat
E
Besar

E.1 E.2 E.3 E.4 E.5

Besar D

D.1 D.2 D.3 D.4 D.5


TINGKAT KEMUNGKINAN

3 4 5 6 8

Sedang C

C.1 C.2 C.3 C.4 C.5

Kecil B

B.1 B.2 B.3 B.4 B.5

Sangat
A
Kecil

A.1 A.2 A.3 A.4 A.5

1 2 3 4 5
Tidak Signifikan Minor Medium Signifikan Sangat Signifikan
TINGKAT DAMPAK

DAFTAR RISIKO

No Tingkat Risiko Tingkat Risiko Tingkat Risiko


ID Risk Deskripsi Risiko
Urut Inheren Residu Target
4 8 13 19 32

1
2 WKBB.22.O.10.01.001 Jadwal pemeliharaan tidak sesuai dengan limit jam operasi Sangat Tinggi (E4) Tinggi (D3) Rendah (B2)
3 WKBB.22.P.3.4 -.002 Pelelangan Gagal Sangat Tinggi (D4) Tinggi (C3) Rendah (B2)
4 WKBB.22.O.6.3 -.003 Vendor Tidak Kompeten Sangat Tinggi (E4) Tinggi (C3) Rendah (B2)
5 WKBB.22.O.6.3 -.004 Material tidak berkualitas Sangat Tinggi (E4) Tinggi (C3) Rendah (B2)
6 WKBB.22.O.6.3 -.005 Keterlambatan penyelesaian pekerjaan Sangat Tinggi (D4) Tinggi (C4) Rendah (B2)
7 WKBB.22.O.2.3 -.006 Kecelakaan Kerja Sangat Tinggi (C5) Tinggi (B4) Moderat (B3)
8 WKBB.22.O.6.2 -.007 Pengoperasian tidak sesuai SOP Sangat Tinggi (D4) Tinggi (C4) Rendah (B2)

Page 42 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)
IDENTIFIKASI RISIKO

Sasaran/Sumber Risiko Identifikasi Risiko


Sasaran/ Usulan Kegiatan/
No/ ID Risk Deskripsi Risiko Pemilik Risiko Taksonomi Risiko Penyebab Risiko Dampak Risiko
Keputusan
1 4 5 7 8 9 10

#N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A

Meningkatkan Daya mampu WKBB.22.O.10. Jadwal pemeliharaan tidak R : MB KIT O.10.01 - Peramalan dan Internal: Produk & Layanan:
Pasok mesin dari 75% Daya 01.001 sesuai dengan limit jam A : MUP3 Perencanaan P1. Tidak dapat melakukan pemadaman D1. EAF tidak tercapai
Terpasang menjadi 90% Daya operasi S : MB KU P2. Tidak tersedianya material pemeliharaan D2. Komplain Pelanggan & Masyarakat
Terpasang. C : MB REN
I : MB KIT Eksternal: KEUANGAN & PASAR :
P3. Adanya agenda kegiatan Pemda D3. Penjualan menurun

Meningkatkan Daya mampu WKBB.22.P.3.4 Pelelangan Gagal R : MB KIT P.3.4 - Pengadaan - Risiko Internal: Produk & layanan:
Pasok mesin dari 75% Daya -.002 A : MUP3 Proses Pengadaan P1. Peserta pengadaan barang dan jasa tidak memenuhi D1. Pekerjaan tidak terlaksana
Terpasang menjadi 90% Daya S : MB KU persyaratan administrasi dan teknis D2. Pekerjaan terlambat / tertunda
Terpasang. C : MB REN P2. Perencanaan pengadaan kurang akurat
I : PJ LAKDAN P3. Pembuatan dokumen pengadaan tidak akurat (justifikasi yang
salah dari pengguna dan pelaksana pengadaan barang dan jasa)
P4. Waktu pengadaan sempit
P5. Penetapan harga tidak kompetitif
P6. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil menurunkan harga
penawaran maksimal sama dengan HPS.
Eksternal:
P7. Menurut Vendor harga penawaran terlalu rendah
P8. Tidak ada Vendor yang memasukkan penawaran
P9. Terjadi perubahan rencana kerja dan mengakibatkan
perubahan kebutuhan barang/jasa

Meningkatkan Daya mampu WKBB.22.O.6.3 Vendor Tidak Kompeten R : MB KIT O.6.3 - Efisiensi Distribusi Internal : Produk dan Layanan :
Pasok mesin dari 66% Daya -.003 A : MUP3 P1. Kesalahan dalam proses pelelangan / pemilihan penyedia D1. Pekerjaan tidak berkualitas
Terpasang menjadi 100% S : MB KU barang dan jasa
Daya Terpasang. C : MB REN P2. Tidak ada pengawas di lapangan
I : MB KIT
Eksternal :
P3. Kondisi peralatan vendor tidak memadai
P4. Teknisi tidak memiliki sertifikasi kompetensi

Meningkatkan Daya mampu WKBB.22.O.6.3 Material tidak berkualitas R : MB KIT O.6.3 - Efisiensi Distribusi Internal : Produk dan Layanan :
Pasok mesin dari 66% Daya -.004 A : MUP3 P1. Kesalahan dalam proses pelelangan / pemilihan penyedia D1. Pekerjaan tidak berkualitas
Terpasang menjadi 100% S : MB KU barang dan jasa D2. Titik gangguan sulit terdeteksi karena material yang tidak
Daya Terpasang. C : MB REN P2. Ketidaktelitian petugas dalam pemeriksaan / pengujian barang berkualitas sehingga tidak berfungsi dengan baik
I : MB KIT
Eksternal : Pelanggan:
P3. Kelalaian dalam proses pengiriman barang D3. Durasi padam pelanggan menjadi lebih lama karena lokasi
gangguan sulit terdeteksi

Keuangan dan Pasar :


D4. Kerugian finansial PLN

Page 43 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)
IDENTIFIKASI RISIKO

Sasaran/Sumber Risiko Identifikasi Risiko


Sasaran/ Usulan Kegiatan/
No/ ID Risk Deskripsi Risiko Pemilik Risiko Taksonomi Risiko Penyebab Risiko Dampak Risiko
Keputusan
1 4 5 7 8 9 10
Meningkatkan Daya mampu WKBB.22.O.6.3 Keterlambatan penyelesaian R : MB KIT O.6.3 - Efisiensi Distribusi Internal: Produk & layanan:
Pasok mesin dari 75% Daya -.005 pekerjaan A : MUP3 P1. Jadwal pemadaman tidak sesuai dengan jadwal pekerjaan D1. Pekerjaan Tidak Terlaksana
Terpasang menjadi 90% Daya S : MB KU P2. Hasil pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan kontrak D2. Pekerjaan terlambat / tertunda
Terpasang. C : MB REN
I : MB KIT Eksternal: Keuangan & Pasar:
P3. Vendor tidak profesional D3. Kerugian finansial PLN
P4. Force Majeure
P5. Kendala kondisi georafis, lingkungan dan cuaca

Meningkatkan Daya mampu WKBB.22.O.2.3 Kecelakaan Kerja R : MB KIT O.2.3 - Kesehatan dan Internal: Produk & layanan:
Pasok mesin dari 75% Daya -.006 A : MUP3 Keselamatan Kerja P1. Instruksi Kerja dan SOP tidak lengkap/ tidak tersedia D1. Pekerjaan terkendala
Terpasang menjadi 90% Daya S : MB KU P2. Tenaga kerja belum memahami instruksi kerja dan SOP
Terpasang. C : MB REN P3. Pekerja tidak melaksanakan sesuai SOP K2 K3 Keuangan & Pasar:
I : PJ K3L P4. Pekerja tidak memliki kesadaran terhadap keselamatan kerja D2. Kerugian finansial PLN
P5. Kompetensi pekerja tidak mumpuni
P6. Pengawas K3 tidak ada SDM:
P7. Kurangnya sosialisasi K3 oleh PLN ke mitra dan masyarakat D3. Korban luka / cacat / meninggal dunia
P8. Keterbatasan personil/ pegawai yang bersertifikasi di bidang K3
pelaksana Kepemimpinan:
P9. Instalasi Jaringan tidak standar D4. Citra Perusahaan menurun
Meningkatkan Daya mampu WKBB.22.O.6.2 Pengoperasian tidak sesuai R : MB KIT O.6.2 - Keandalan Jaringan Internal: Produk & layanan:
Pasok mesin dari 66% Daya -.007 SOP A : MUP3 Distribusi P1. Instruksi Kerja dan SOP tidak lengkap/ tidak tersedia D5.
D1. Adanya pengurangan
Pekerjaan terkendala pada NKO
Eksternal:
Terpasang menjadi 100% S : MB KU P2. Tenaga kerja belum memahami instruksi kerja dan SOP
P10. Force Majeure
Daya Terpasang. C : MB REN P3. Pengawas Lapangan tidak ada Keuangan & Pasar:
I : MB KIT P4. Petugas tidak Kompeten D2. Kerugian finansial PLN

Eksternal: SDM:
D3. Korban luka / cacat / meninggal dunia

0 WKBB.22..009 0 0 0 0 0

Page 44 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)
ANALISIS RISIKO

IDENTIFIKASI RISIKO ANALISIS RISIKO


Tingkat Risiko Inheren Kontrol Eksisting
No/ ID Risk Deskripsi Risiko Pertimbangan Penentuan Tingkat Risiko
Tingkat Kemungkinan Tingkat dampak Tingkat Risiko Inheren Program / Alat Kendali Saat Ini
Inheren
4 5 11 12 13 14 15

#N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A

WKBB.22.O.10.01.001 Jadwal pemeliharaan tidak Sangat Besar Signifikan Sangat Tinggi Tingkat Kemungkinan: Kontrol penyebab:
sesuai dengan limit jam Hampir dapat dipastikan 1. Pedoman dan Petunjuk Pemeliharaan PLTD –
operasi akan terjadi Januari 1994 & SPLN K6.005: 2015 tentang
Komisioning Pusat Listrik Tenaga Diesel/Mesin Gas
(PLTD/MG); (P1,P2, P3)
Tingkat Dampak: 2. SOP Pemeliharaan Mesin Pembangkit (P1,P2, P3)
Cakupan pada 1 sub-sistem besar pada 3. inspeksi berkala oleh Supv. Kit & Yankit (P1,P2, P3)
satu waktu
Kontrol Dampak:
3. Pengoptimalan pola operasi (D1,D2, D3)

WKBB.22.P.3.4 -.002 Pelelangan Gagal Besar Signifikan Sangat Tinggi Tingkat Kemungkinan: Kontrol penyebab :
Probaliatas 60% s.d 80% (Kemungkinan 1. Peraturan direksi No.022.P.DIR.2020 tentang
besar akan terjadi) pedoman umum pengadaan barang dan jasa (P1) (P2)
(P3)
Tingkat Dampak: 2. Melakukan rapat penjelasan (aanwijzing) (P1) (P7)
Deviasi thdp target : (P8)
5% - 10% 3. Melakukan pengawasan dan evaluasi berjenjang
dalam pembuatan dokumen pengadaan (P2) (P3)

Kontrol dampak :
-
WKBB.22.O.6.3 -.003 Vendor Tidak Kompeten Sangat Besar Signifikan Sangat Tinggi Tingkat Kemungkinan: Kontrol Penyebab :
Hampir dapat dipastikan 1. Peraturan direksi No.022.P.DIR.2020 tentang
akan terjadi pedoman umum barang dan jasa (P1)
2. Pelaksana pengadaan teliti dalam menyeleksi
penyedia barang dan jasa (P1)
Tingkat Dampak: 3. Melakukan gelar peralatan sebelum pelaksanaan
1% - 2% dari pendapatan Perusahaan satu pekerjaan (P3)
tahun 4. Gelar peralatan sebelum dimulai pekerjaan (P3)

WKBB.22.O.6.3 -.004 Material tidak berkualitas Sangat Besar Signifikan Sangat Tinggi Tingkat Kemungkinan: Kontrol Penyebab :
Hampir dapat dipastikan 1. Peraturan direksi No.022.P.DIR.2020 tentang
akan terjadi pedoman umum barang dan jasa (P1)
2. Pelaksana pengadaan teliti dalam menyeleksi
penyedia barang dan jasa (P1)
Tingkat Dampak:
1% - 2% dari pendapatan Perusahaan satu
tahun

Page 45 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)
ANALISIS RISIKO

IDENTIFIKASI RISIKO ANALISIS RISIKO


Tingkat Risiko Inheren Kontrol Eksisting
No/ ID Risk Deskripsi Risiko Pertimbangan Penentuan Tingkat Risiko
Tingkat Kemungkinan Tingkat dampak Tingkat Risiko Inheren Program / Alat Kendali Saat Ini
Inheren
4 5 11 12 13 14 15
WKBB.22.O.6.3 -.005 Keterlambatan penyelesaian Besar Signifikan Sangat Tinggi Tingkat Kemungkinan: Kontrol Penyebab:
pekerjaan Kemungkinan besar akan terjadi 1. Melakukan supervisi proses pekerjaan (P2)
2. Monitoring dan evaluasi progress pekerjaan secara
Tingkat Dampak: berkala (P2)
1% - 2% dari pendapatan Perusahaan satu
tahun

WKBB.22.O.2.3 -.006 Kecelakaan Kerja Sedang Sangat Signifikan Sangat Tinggi Kemungkinan sama antara akan terjadi dan Kontrol Penyebab:
tidak terjadi. 1. Peraturan Direksi Nomor 0175.P/DIR/2019 tentang
Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (P1
Tingkat Dampak: s.d P9)
1% - 2% dari pendapatan Perusahaan satu 2. SPLN U1.011:2018 tentang Keselamatan dan
tahun Kesehatan Kerja (K3) Bidang Distribusi – Pekerjaan
Pelayanan Teknik dan Pasang Baru (P1 s.d P9)
3. Sertifikasi SMK3 di Unit dan implementasinya (P1
s.d P9)
4. In House Training Pengawas K2K3 untuk
meningkatkan pemahaman dan penerapan budaya K3
(P2) (P3) (P4)
WKBB.22.O.6.2 -.007 Pengoperasian tidak sesuai Besar Signifikan Sangat Tinggi Tingkat Kemungkinan: 5. Sertifikasi
Kontrol AK3U (P5) (P8)
Penyebab:
SOP Kemungkinan besar akan terjadi 6. Menerapkan
1. SLO jaringanstandar
(P9) baku Memantauan berjalannya
7. Pembentukan Tim P2K3 (P5) (P6)
SOP
Tingkat Dampak:
Kontrol Dampak:
1% - 2% dari pendapatan Perusahaan satu Kontrol Dampak:
tahun 1. SOP Penanganan
Melakukan Kecelakaan
COC pada Kerja
setiap awal (D1, D2,
sebelum D3,
memulai
D4, D5)
pekerjaan

WKBB.22..009 0 0 0 - 0 0

Page 46 of 90
AN #3 PLTD TEPUAI)

ANALISIS RISIKO
Kontrol Eksisting
Efektivitas Pengendalian
16

#N/A

Sebagian Efektif

Sebagian Efektif

Sebagian Efektif

Sebagian Efektif

Page 47 of 90
AN #3 PLTD TEPUAI)

ANALISIS RISIKO
Kontrol Eksisting
Efektivitas Pengendalian
16
Sebagian Efektif

Sebagian Efektif

Sebagian Efektif

Page 48 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)
EVALUASI RISIKO

IDENTIFIKASI RISIKO EVALUASI RISIKO


Tingkat Risiko Residu
No/ ID Strategi Perlakuan
Deskripsi Risiko Pertimbangan Penentuan Tingkat Risiko Peluang Bermanfaat Keputusan / Opsi
Risk Tingkat Kemungkinan Tingkat Dampak Tingkat Risiko Residu Risiko
Residual
4 5 17 18 19 20 21 22 23

#N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A

WKBB.2 Jadwal pemeliharaan tidak Besar Medium Tinggi Tingkat Kemungkinan: - Meningkatkan EAF Ambil Risiko Mencegah risiko dengan
2.O.10.0 sesuai dengan limit jam Kemungkinan besar akan terjadi - Meningkatkan Daya Mampu mengendalikan
1.001 operasi - Meningkatkan penjualan penyebabnya dan
Tingkat Dampak: menyiapkan tindakan
Cakupan beberapa Gardu Induk atau sistem respon cepat jika
sedang pada satu waktu pencegahan gagal

WKBB.2 Pelelangan Gagal Sedang Medium Tinggi Tingkat Kemungkinan: - Meningkatkan EAF Ambil Risiko Mitigasi [M]
2.P.3.4 Probaliatas 40% s.d 60% (kemungkinan - Meningkatkan Daya Mampu
-.002 sama antara akan terjadi dan tidak terjadi) - Meningkatkan penjualan

Tingkat Dampak:
Deviasi thdp target :
2,5% - 5%

WKBB.2 Vendor Tidak Kompeten Sedang Medium Tinggi Tingkat Kemungkinan : Menurunkan ENS Ambil Risiko Risiko dimitigasi [M]
2.O.6.3 Kemungkinan sama antara akan terjadi dan
-.003 tidak terjadi.

Tingkat Dampak:
0,5% - 1% dari pendapatan Perusahaan
satu tahun

WKBB.2 Material tidak berkualitas Sedang Medium Tinggi Tingkat Kemungkinan : Menurunkan ENS Ambil Risiko Risiko dimitigasi [M]
2.O.6.3 Kemungkinan sama antara akan terjadi dan
-.004 tidak terjadi.

Tingkat Dampak:
0,5% - 1% dari pendapatan Perusahaan
satu tahun

Page 49 of 90
EVALUASI RISIKO

IDENTIFIKASI RISIKO EVALUASI RISIKO


Tingkat Risiko Residu
No/ ID Strategi Perlakuan
Deskripsi Risiko Pertimbangan Penentuan Tingkat Risiko Peluang Bermanfaat Keputusan / Opsi
Risk Tingkat Kemungkinan Tingkat Dampak Tingkat Risiko Residu Risiko
Residual
4 5 17 18 19 20 21 22 23
WKBB.2 Keterlambatan penyelesaian Sedang Signifikan Tinggi Tingkat Kemungkinan : Menurunkan ENS Ambil Risiko Risiko dimitigasi [M]
2.O.6.3 pekerjaan Kemungkinan sama antara akan terjadi dan
-.005 tidak terjadi.

Cakupan pada 1 sub-sistem besar pada


satu waktu

Tingkat Dampak:
1% - 2% dari pendapatan Perusahaan satu
tahun
WKBB.2 Kecelakaan Kerja Kecil Signifikan Tinggi Tingkat Kemungkinan : Menurunkan ENS Ambil Risiko Risiko dimitigasi [M]
2.O.2.3 Kemungkinan kecil akan terjadi
-.006
Tingkat Dampak:
0,5% - 1% dari pendapatan Perusahaan
satu tahun

WKBB.2 Pengoperasian tidak sesuai Sedang Signifikan Tinggi Tingkat Kemungkinan : Peningkatan Keandalan Jaringan Ambil Risiko Risiko dimitigasi [M]
2.O.6.2 SOP Kemungkinan sama antara akan terjadi dan Distribusi 20 KV
-.007 tidak terjadi.

Cakupan pada 1 sub-sistem besar pada


satu waktu

Tingkat Dampak:
1% - 2% dari pendapatan Perusahaan satu
tahun
WKBB.2 0 0 0 - 0 0 0 0
2..009

Page 50 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)
RENCANA PERLAKUAN RISIKO

RENCANA PERLAKUAN DAN PEMANTAUAN RISIKO


No/ ID Keputusan Strategi Rencana Pemantauan Risiko
Deskripsi Risiko Kebutuhan
Risk / Opsi Perlakuan Risiko Rencana Perlakuan Risiko PIC Target Waktu Media Frekuensi
Sumber Daya
Pemantauan Pemantauan
4 5 22 23 24 25 26 27 28 29

#N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A

WKBB.22 Jadwal pemeliharaan tidak Ambil Risiko Mitigasi [M] Mitigasi penyebab: MB KIT 81195343.55 44927 Pemantauan Mingguan
.O.10.01. sesuai dengan limit jam 1. Usulan ulang jadwal pemeliharaan (P1, P2, Tambahkan langsung dan Via
001 operasi P3) R= Aplikasi
2. Koordinasi dengan stakeholder eksternal A=
terkait pemadaman (P1, P2, P3) S=
C=
Mitigasi Dampak: I=
WKBB.22 Pelelangan Gagal Ambil Risiko Mitigasi [M] 3. Relokasi
Mitigasi mesin (D1,D2,
Penyebab : D3) PJ LAKDAN (A) Kebutuhan 45047 Pemantauan Mingguan
.P.3.4 4. Melakukan
1. KanibalisasiMonitoring
sparepart Perencanaan
(D1,D2, D3) SDM : PJ Lakdan langsung dan Via
-.002 Pelelangan (P2) (P3) (P4) Tambahkan Aplikasi
2. Melakukan workshop atau pelatihan R=
pengadaan barang dan jasa untuk pengguna A=
dan pelaksana barang dan jasa (P2) (P3) S=
3. Mencari referensi ke Unit atau Kantor Induk C=
WKBB.22 Vendor Tidak Kompeten Ambil Risiko Risiko dimitigasi lain yangpenyebab:
Mitigasi pernah melakukan pengadaan serupa I=
MB REN UP3(R.) 0 45291 Pemantauan Bulanan
.O.6.3 [M] (P5)
1. Pengawasan progres pekerjaan vendor di PJ Lakdan (R.) langsung/via
-.003 lapangan (P2) (P3) aplikasi
Mitigasi dampak : Tambahkan
4. Pengadaan Ulang (D1) (D2) R=
A=
S=
WKBB.22 Material tidak berkualitas Ambil Risiko Risiko dimitigasi Mitigasi penyebab: C=
MB REN UP3, MB KIT 0 45291 Pemantauan Bulanan
.O.6.3 [M] 11. Melakukan pemeriksaan / pengujian kualitas I=
(R.) langsung/via
-.004 barang ketika tiba di gudang (P2) aplikasi
2. Pengawasan progres pekerjaan vendor di Tambahkan
lapangan (P2) (P3) R=
A=
S=
WKBB.22 Keterlambatan penyelesaian Ambil Risiko Risiko dimitigasi Mitigasi Penyebab: C=
MB KIT UP3 (R.) 0 45291 Pemantauan Bulanan
.O.6.3 pekerjaan [M] 11. Pengaturan jadwal pemadaman antara UP3 I= langsung/via
-.005 dan UP3 (P1) Tambahkan aplikasi
12. Pengawas pekerjaan harus detail dan teliti R=
jika terdapat permasalahan di lapangan (P2) A=
S=
C=
WKBB.22 Kecelakaan Kerja Ambil Risiko Risiko dimitigasi Mitigasi Penyebab: I=
P.J K3 UP3 (R.) 72943750 45291 Pemantauan Bulanan
.O.2.3 [M] 1. Memasang rambu-rambu K3 (P2) (P3) langsung/via
-.006 2. Menginstruksikan kepada semua pekerja di Tambahkan aplikasi
lapangan memakai perlengkapan safety (P2) R=
(P3) (P4) A=
3. Updating dan penerapan SOP dalam S=
melakukan pekerjaan (P1) C=
I=

Page 51 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)
RENCANA PERLAKUAN RISIKO

RENCANA PERLAKUAN DAN PEMANTAUAN RISIKO


No/ ID Keputusan Strategi Rencana Pemantauan Risiko
Deskripsi Risiko Kebutuhan
Risk / Opsi Perlakuan Risiko Rencana Perlakuan Risiko PIC Target Waktu Media Frekuensi
Sumber Daya
Pemantauan Pemantauan
4 5 22 23 24 25 26 27 28 29
WKBB.22 Pengoperasian tidak sesuai Ambil Risiko Risiko dimitigasi Mitigasi Penyebab: MB OPSIS 10000000 45291 Pemantauan Harian
.O.6.2 SOP [M] M1. Melakukan Upskilling Petugas terkait (P1) langsung/via
-.007 M2. Melakukan Workshop terkait zona bahaya Tambahkan aplikasi
(P2) R=
A=
S=
C=
I=

WKBB.22 0 0 0 0 0 0 0 0 0
..009

WKBB.22 0 0 0 0 0 0 0 0 0
..010

Page 52 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)
TINGKAT RISIKO TARGET & INDIKATOR RISIKO

TINGKAT RISIKO TARGET INDIKATOR RISIKO


Threshold
No/ ID Risk Deskripsi Risiko Rencana Perlakuan Risiko Tingkat Tingkat Risiko Indikator Risiko
Tingkat Dampak Pertimbangan Tingkat Risiko Target Target Batas Bawah Batas Atas
Kemungkinan Target Utama (KRI)
(Lower Threshold) (Upper Threshold)
1 2 3 25 26 27 28 34 35 36 37

#N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A

WKBB.22.O. Jadwal pemeliharaan tidak Mitigasi penyebab: Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan: SFC 0.27 0.2641 0.278
10.01.001 sesuai dengan limit jam 1. Usulan ulang jadwal pemeliharaan (P1, P2, P3) Kemungkinan kecil akan terjadi
operasi 2. Koordinasi dengan stakeholder eksternal terkait
pemadaman (P1, P2, P3) Tingkat Dampak:
Cakupan
Mitigasi Dampak: pemadaman 1 Gardu Induk atau
3. Relokasi mesin (D1,D2, D3) sistem kecil
4. Kanibalisasi sparepart (D1,D2, D3)
WKBB.22.P.3 Pelelangan Gagal Mitigasi Penyebab : Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan: Score peserta lelang 1 0.9 1
.4 -.002 1. Melakukan Monitoring Perencanaan Pelelangan (P2) Probaliatas 20% s.d 40%
(P3) (P4) (Kemungkinan kecil akan terjadi)
2. Melakukan workshop atau pelatihan pengadaan barang
dan jasa untuk pengguna dan pelaksana barang dan jasa Tingkat Dampak:
(P2) (P3) Deviasi thdp target :
3. Mencari referensi ke Unit atau Kantor Induk lain yang 0.5% - 2.5%
pernah melakukan pengadaan serupa (P5)

Mitigasi dampak :
4. Pengadaan Ulang (D1) (D2)

WKBB.22.O. Vendor Tidak Kompeten Mitigasi penyebab: Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan: Kemungkinan Sertifikasi kompetensi 1 0.8 0.9
6.3 -.003 1. Pengawasan progres pekerjaan vendor di lapangan kecil akan terjadi tenaga teknik
(P2) (P3) kelistrikan

Tingkat Dampak:
0,1% - 0,5% dari pendapatan
Perusahaan satu tahun
WKBB.22.O. Material tidak berkualitas Mitigasi penyebab: Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan: Kemungkinan Hasil pemeriksaan 1 0.9 0.95
6.3 -.004 11. Melakukan pemeriksaan / pengujian kualitas barang kecil akan terjadi kualitas barang
ketika tiba di gudang (P2)
2. Pengawasan progres pekerjaan vendor di lapangan
(P2) (P3) Tingkat Dampak:
0,1% - 0,5% dari pendapatan
Perusahaan satu tahun

WKBB.22.O. Keterlambatan penyelesaian Mitigasi Penyebab: Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan: Kemungkinan Progres penyelesaian 1 0.9 0.95
6.3 -.005 pekerjaan 11. Pengaturan jadwal pemadaman antara UP3 dan UP3 kecil akan terjadi pekerjaan
(P1)
12. Pengawas pekerjaan harus detail dan teliti jika
terdapat permasalahan di lapangan (P2) Tingkat Dampak:
0,1% - 0,5% dari pendapatan
Perusahaan satu tahun

Page 53 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)
TINGKAT RISIKO TARGET & INDIKATOR RISIKO

TINGKAT RISIKO TARGET INDIKATOR RISIKO


Threshold
No/ ID Risk Deskripsi Risiko Rencana Perlakuan Risiko Tingkat Tingkat Risiko Indikator Risiko
Tingkat Dampak Pertimbangan Tingkat Risiko Target Target Batas Bawah Batas Atas
Kemungkinan Target Utama (KRI)
(Lower Threshold) (Upper Threshold)
1 2 3 25 26 27 28 34 35 36 37
WKBB.22.O. Kecelakaan Kerja Mitigasi Penyebab: Kecil Medium Moderat Tingkat Kemungkinan: Kemungkinan Cheklist penggunaan 1 1 1
2.3 -.006 1. Memasang rambu-rambu K3 (P2) (P3) kecil akan terjadi APD
2. Menginstruksikan kepada semua pekerja di lapangan
memakai perlengkapan safety (P2) (P3) (P4)
3. Updating dan penerapan SOP dalam melakukan Tingkat Dampak:
pekerjaan (P1) 0,1% - 0,5% dari pendapatan
Perusahaan satu tahun
WKBB.22.O. Pengoperasian tidak sesuai Mitigasi Penyebab: Kecil Minor Rendah Tingkat Kemungkinan: Kemungkinan Kesalahan 0 0 0
6.2 -.007 SOP M1. Melakukan Upskilling Petugas terkait (P1) kecil akan terjadi Pengoperasian
M2. Melakukan Workshop terkait zona bahaya (P2)

Tingkat Dampak:
Kerusakan aset ringan.

WKBB.22..00 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0
9

Page 54 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

KRITERIA KEMUNGKINAN KEJADIAN RISIKO (LIKELIHOOD)


UNTUK ANALISIS RISIKO PADA KAJIAN RISIKO
PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI
#2 DAN #3 PLTD TEPUAI)

Parameter
Deskripsi
Probabilitas
Tingkat/ Kualitatif
Kemungkinan
Hampir dapat dipastikan
E Sangat Besar > 80% - 100%
akan terjadi

D Besar > 60% - 80% Kemungkinan besar akan terjadi

Kemungkinan sama antara akan


C Sedang > 40% - 60%
terjadi dan tidak terjadi.

B Kecil > 20% - 40% Kemungkinan kecil akan terjadi

Hampir dapat dipastikan


A Sangat Kecil 0% - 20%
tidak akan terjadi

Page 55 of 90
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat
KRITERIA DAMPAK RISIKO (CONSEQUENCE)
UNTUK ANALISIS RISIKO PADA KAJIAN RISIKO
PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)

KATEGORI/ PARAMETER TIDAK


NO MINOR MEDIUM SIGNIFIKAN SANGAT SIGNIFIKAN
DAMPAK SIGNIFIKAN

1 KEPEMIMPINAN :
a. SDM Keluhan pegawai Ketidakpuasan Protes pegawai yang Demo pegawai dengan Terjadi mogok kerja
secara individu sekelompok pegawai melibatkan Serikat pemogokan terbatas dalam skala luas
Pekerja.

b. Insiden Insiden memerlukan Insiden memerlukan Insiden memerlukan Insiden membutuhkan Insiden menimbulkan
penanganan oleh penanganan oleh pihak penyelidikan oleh pihak penjelasan ke pihak permasalahan hukum.
atasan langsung. manajemen (internal) independen (eksternal) berwajib/ Pemerintah

c. Citra / Reputasi Dampak tidak berarti, Dampak minimum Komplain, Sorotan media yang Sorotan secara
tidak menimbulkan berupa komplain atau ketidakpuasan, luas di daerah, memicu nasional, dibutuhkan
gangguan operasional ketidakpuasan, tidak demonstrasi dan tanggapan pemerintah, kebijakan khusus
permanen. mengganggu sorotan media memicu operasional bisnis pemerintah, ancaman
operasional bisnis. tanggapan stakeholder, terhenti beberapa saat, terhadap bisnis jangka
operasional bisnis diperlukan penanganan panjang.
terganggu. segera.

d. Fraud (Kecurangan) TIDAK DITOLELIR

2 PROSES BISNIS INTERNAL :


a. K-3 / Critical Asset Kerusakan critical asset Kerusakan critical asset Kerusakan critical asset Kerusakan critical asset Kerusakan critical asset
hanya membutuhkan membutuhkan membutuhkan membutuhkan membutuhkan
perbaikan minor perbaikan hingga 1 hari perbaikan hingga 1 perbaikan 1-6 bulan perbaikan > 6 bulan,
bulan atau penggantian
b. K-3 / Keselamatan Aset Kerusakan aset ringan. Kerusakan aset ringan. Kerusakan aset sedang, Aset rusak berat (perlu Aset rusak berat (tidak
perbaikan). dapat digunakan lagi).
c. K-3 / Keselamatan Jiwa TIDAK DITOLELIR

d. Lingkungan Tidak ada teguran dari Teguran dari KLH Peringatan dari KLH Denda dari KLH Penutupan lokasi, atau
KLH pemidanaan oleh KLH

Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran
lingkungan namun lingkungan namun lingkungan di luar lingkungan di luar lingkungan di luar
masih dalam ambang masih dalam ambang ambang batas KLH dan ambang batas KLH dan ambang batas KLH dan
batas KLH dan dampak batas KLH dan dampak dampak terhadap dampak lingkungan dampak lingkungan
terhadap lingkungan terhadap lingkungan lingkungan dapat bersifat permanen, tidak bersifat permanen, tidak
dapat diatasi segera dapat diatasi < 1 bulan diatasi (>1 bulan) dapat diatasi segera dapat diatasi

e. Kelangsungan Usaha Kegiatan perusahaan Kegiatan perusahaanKegiatan perusahaan Kegiatan perusahaan Kegiatan perusahaan
tidak terganggu . terganggu pada 1 unit,
terganggu secara terganggu pada terganggu secara luas
tidak mempengaruhi terbatas dalam 1 unit, beberapa unit (nasional).
pelayanan dan mempengaruhi
pelayanan
f. Tuntutan Hukum Pihak Ketiga Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan
dilakukan melalui dilakukan melalui dilakukan melalui dilakukan melalui dilakukan melalui
musyawarah. musyawarah, dengan alternatif penyelesaian proses peradilan, mulai proses Peninjauan
peran mediator. sengketa. dari Pengadilan Negeri, Kembali Mahkamah
Banding Pengadilan Agung RI.
Tinggi, dan Kasasi
Mahkamah Agung RI

g. Pencapaian Kinerja Operasional Deviasi thdp target : Deviasi thdp target : Deviasi thdp target : Deviasi thdp target : Deviasi terhadap
(untuk Kinerja Finansial mengacu < 0.5% 0.5% - 2.5% 2.5% - 5% 5% - 10% target :
3 pada
PRODUKKategori Keuangan
& LAYANAN : dan >10%
Pasar)
a. Luasan Area/Sistem Padam Cakupan pada Cakupan Cakupan beberapa Cakupan pada 1 sub- Cakupan pada 1 Sistem
beberapa penyulang pemadaman 1 Gardu Gardu Induk atau sistem besar pada satu besar pada satu waktu /
pada satu waktu Induk atau sistem kecil sistem sedang pada waktu blackout sistem
satu waktu

b. Keluhan Pelanggan Keluhan pelanggan ke Keluhan pelanggan Keluhan pelanggan Keluhan pelanggan Demonstrasi oleh
contact center dengan mendatangi melalui surat pembaca/ disorot oleh media pelanggan/ class action
kantor PLN secara media sosial nasional/ tuntutan oleh sekelompok
langsung hukum oleh pelanggan pelanggan
secara individu

4 KEUANGAN & PASAR :


Opportunity Profit/Loss (dalam <0,1% dari pendapatan 0,1% - 0,5% dari 0,5% - 1% dari 1% - 2% dari >2% dari pendapatan
persen) Perusahaan satu tahun pendapatan pendapatan pendapatan Perusahaan satu tahun
Perusahaan satu tahun Perusahaan satu tahun Perusahaan satu tahun

Opportunity Profit/Loss Tingkat < Rp345 Miliar Rp345 Miliar - Rp1,73 Rp1,73 Triliun - Rp, Rp3,45 Triliun - Rp6,91 > Rp6,91 Triliun
Korporat (dalam Rupiah) Triliun Triliun Triliun

Page 56 of 90
RENCANA PERLAKUAN RISIKO (RISK MITIGATION PLAN)
Berdasarkan Kajian Risiko atas usulan : Pengadaan Spare Parts Dan Jasa Major Overhaul (Mitsubishi #2 dan #3 PLTD Tepuai)
Nota Analisa Nomor : Tanggal :
Pemrakarsa (Maker) … : Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat
Pengambil Keputusan (Approver) :

RENCANA PERLAKUAN RISIKO KEBUTUHAN TARGET


NO/ID RISK DESKRIPSI RISIKO PIC KETERANGAN
NO. URAIAN SUMBER DAYA WAKTU
1 ……….... …….. ……….. ……….. ………..

Tingkat Risiko Residual: 2 (diisi penanggung jawab program (diisi program (diisi sesuai (diisi target (diisi dengan
mitigasi/ perlakuan risiko) mitigasi/ kebutuhan, misal waktu) keterangan lain, bila
perlakuan kebutuhan anggaran) ada)
risiko)
3
Tingkat Risiko Target: 4
5
6
7
8
9
10

WKBB.22.O.10.01. Jadwal pemeliharaan tidak sesuai 1 ……….... …….. ……….. ……….. ………..
001 dengan limit jam operasi

Tingkat Risiko Residual: 2


Tinggi 3
Tingkat Risiko Target: 4
Rendah 5
6
7
8
9 -
10

WKBB.22.P.3.4 Pelelangan Gagal 1 ……….... …….. ……….. ……….. ………..


-.002
Tingkat Risiko Residual: 2
Tinggi 3
Tingkat Risiko Target: 4
Rendah 5
6
7
8
9 -
10

WKBB.22.O.6.3 Vendor Tidak Kompeten 1 ………....(diisi program mitigasi/ …….. ……….. ……….. ………..
-.003 Tingkat Risiko Residual: 2 perlakuan risiko) (diisi sesuai (diisi target (diisi dengan
kebutuhan, misal waktu) keterangan lain, bila
kebutuhan anggaran) ada)
Tinggi 3
Tingkat Risiko Target: 4
Rendah 5
6
7
8
9
10

WKBB.22.O.6.3 Material tidak berkualitas 1 ……….... …….. ……….. ……….. ………..


-.004

Tingkat Risiko Residual: 2


Tinggi 3
Tingkat Risiko Target: 4
Rendah 5
6
7
8
9 -
10

WKBB.22.O.6.3 Keterlambatan penyelesaian 1 ……….... …….. ……….. ……….. ………..


-.005 pekerjaan
Tingkat Risiko Residual: 2
Tinggi 3
Tingkat Risiko Target: 4
Rendah 5
6
7
8
9 -
10

WKBB.22.O.2.3 Kecelakaan Kerja 1 ………....(diisi program mitigasi/ …….. ……….. ……….. ………..
-.006 perlakuan risiko)
Tingkat Risiko Residual: 2 (diisi sesuai (diisi target (diisi dengan
kebutuhan, misal waktu) keterangan lain, bila
kebutuhan anggaran) ada)
Tinggi 3
Tingkat Risiko Target: 4
Moderat 5
6
7
8
9
10

WKBB.22.O.6.2 Pengoperasian tidak sesuai SOP 1 ……….... …….. ……….. ……….. ………..
-.007 Tingkat Risiko Residual: 2
Tinggi 3
Tingkat Risiko Target: 4
Rendah 5

Page 57 of 90
RENCANA PERLAKUAN RISIKO (RISK MITIGATION PLAN)
Berdasarkan Kajian Risiko atas usulan : Pengadaan Spare Parts Dan Jasa Major Overhaul (Mitsubishi #2 dan #3 PLTD Tepuai)
Nota Analisa Nomor : Tanggal :
Pemrakarsa (Maker) …
WKBB.22.O.6.2 : Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat
-.007
Pengambil Keputusan (Approver) :

RENCANA PERLAKUAN RISIKO KEBUTUHAN TARGET


NO/ID RISK DESKRIPSI RISIKO PIC KETERANGAN
NO. URAIAN SUMBER DAYA WAKTU
6
7
8
9 -
10

WKBB.22..009 0 1 ……….... …….. ……….. ……….. ………..

Tingkat Risiko Residual: 2


- 3
Tingkat Risiko Target: 4
- 5
6
7
8
9 -
10

..... (kota), .... (tanggal)

Disusun Oleh Diverifikasi Oleh

[Jabatan Pemrakarsa] [Jabatan Pengulas]


[Nama Pemrakarsa] [Nama Pengulas]

Disetujui Oleh

[Jabatan PIC 1] [Jabatan PIC 2] [Jabatan PIC 3]


[Nama PIC 1] [Nama PIC 2] [Nama PIC 3]

[Jabatan PIC 4] [Jabatan PIC 5] [Jabatan PIC 6]


[Nama PIC 4] [Nama PIC 5] [Nama PIC 6]

Page 58 of 90
Taksonomi Risiko
S.01.01 - Tarif Listrik
S.01.02 - Subsidi Listrik
S.01.03 - Peraturan Perundangan
S.01.04 - Regulasi Pemerintah Pusat
S.01.05 - Regulasi Pemerintah Daerah
S.01.06 - Politik
S.01.07 - Perubahan Pemerintahan
S.01.08 - Lainnya
S.02.01 - Target Setting/Vision/Goals
S.02.02 - RUPTL
S.02.03 - RJPP
S.02.04 - RKAP
S.02.05 - Pengembangan Strategi
S.02.06 - Komunikasi Arahan Strategis Direksi
S.02.07 - Rasionalisasi
S.03.01 - Reputasi Korporasi
S.03.02 - Reputasi Tindakan Unit Induk
S.03.03 - Reputasi Tindakan Anak Perusahaan
S.03.04 - Reputasi Tindakan Mitra Bisnis
S.03.05 - Risiko Reputasi Di Mata Pemerintah
S.03.06 - Reputasi - Risiko Reputasi Di Mata Investor
S.03.07 - Risiko Reputasi Di Mata Masyarakat
S.04.01 - Perubahan Organisasi Korporat
S.04.02 - Perubahan Organisasi Unit Induk
S.04.03 - Perubahan Organisasi Anak Korporat
S.05.01 - Anak Perusahaan
S.05.02 - Kerjasama Strategis
S.05.03 - Pengalihan Aset
S.05.04 - Penugasan Pemerintah
S.05.05 - Penugasan Anak Perusahaan
S.05.06 - Perusahaan Afiliasi
S.06.01 - Manajemen Ketahanan Bisnis
S.06.02 - Manajemen Keberlanjutan Bisnis
S.06.03 - Pertumbuhan Konsumsi Energi Listrik
S.06.04 - Inovasi/ Teknologi Disrupsi
S.06.05 - Pertumbuhan Pembangkit IPP
S.06.06 - Risiko Wilayah Usaha
S.07.01 - Tarif Perjanjian Jual Beli Listrik
S.07.02 - Peluang Pertumbuhan Perusahaan
S.07.03 - Bisnis Baru
S.07.04 - Pembentukan JVC/SPC
S.08.01 - Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
S.08.02 - Pengorganisasian
S.08.03 - Pengendalian
S.09.01 - Tahapan Manajemen Proses Bisnis
F.01.01 - Perubahan Kurs Valas
F.01.02 - Perubahan Inflasi
F.01.03 - Rating Investment
F.02.01 - Harga Batubara
F.02.02 - Harga Gas
F.02.03 - Harga BBM
F.02.04 - Harga Panas Bumi (Uap)
F.02.05 - Harga Energi Primer Lainnya
F.03.01 - Ketersediaan Likuiditas
F.03.02 - Pembayaran Kewajiban
F.03.03 - Piutang Pelanggan
F.03.04 - Piutang Non Pelanggan
F.04.01 - Covenant
F.04.02 - Suku Bunga
F.04.03 - Debt Repayment
F.05.01 - Pendapatan Penjualan
F.05.02 - Pendapatan Lain-lain
F.06.01 - Pajak
F.06.02 - Retribusi
F.07.01 - Share Holder Loan
F.07.02 - Setoran Modal
F.07.03 - Kepemilikan Saham
F.08.01 - Kebijakan Asuransi
F.08.02 - Pengadaan Asuransi
F.08.03 - Evaluasi Pelaksanaan Asuransi
F.08.04 - Cakupan Asuransi
F.08.05 - Premi Asuransi
F.08.06 - Survey Asuransi
F.09.01 - Risiko Impairment Aset
F.09.02 - Risiko Revaluasi Aset
F.09.03 - Hasil evaluasi asset kurang akurat
F.10.01 - Pedoman system anggaran tidak relevan
F.10.02 - Kebijakan akuntansi tidak update
F.10.03 - Strategi dan system keuangan korporat tidak tepat
F.10.04 - Pengendalian anggaran tidak optimal
F.10.05 - Penetapan Anggaran Tidak Akurat
F.10.06 - Laporan Realisasi Anggaran Terlambat
O.01.01 - Kontinyuitas Pasokan Batubara
O.01.02 - Kualitas Batubara
O.01.03 - Kontinyuitas Pasokan Gas
O.01.04 - Kontinyuitas Pasokan BBM
O.01.05 - Bauran Energi (Fuelmix)
O.01.06 - Kontinyuitas Pasokan Panas Bumi
O.01.07 - Kualitas Air
O.01.08 - Kontinyuitas Pasokan Air
O.01.09 - Kontinyuitas Pasokan BBM
O.01.10 - Kualitas BBM
O.01.11 - Kontinuitas Pasokan BBN
O.01.12 - Kualitas Pasokan BBN
O.01.13 - Kuantitas Batubara
O.01.14 - Kuantitas Pasokan Gas
O.01.15 - Penyaluran IGT (Independent Gas Tranporter)
O.01.16 - Kuantitas Pasokan BBM
O.01.17 - Kuantitas Pasokan BBN
O.02.01 - Kompetensi SDM
O.02.02 - Jumlah SDM
O.02.03 - Kesehatan dan Keselamatan Kerja
O.02.04 - Kesejahteraan Pekerja
O.02.05 - Outsourcing
O.02.06 - Perencanaan Suksesi
O.02.07 - Hubungan Industrial
O.02.08 - Ketenagakerjaan
O.02.09 - Renumerasi dan Hak Pekerja
O.02.10 - Rekrutmen dan Retensi
O.02.11 - Kepemimpinan
O.02.12 - Keanekaragaman
O.02.13 - Insentif Kinerja
O.02.14 - Komunikasi
O.02.15 - Demografi/Komposisi SDM
O.03.01 - Cadangan Daya Listrik
O.03.02 - Take or Pay
O.03.03 - Optimalisasi Operasi
O.03.04 - Sistem Dispatch
O.04.01 - Ketersediaan Pembangkitan
O.04.03 - Derating Pembangkit
O.04.04 - Efisiensi Pembangkitan
O.04.05 - Perencanaan Operasi Pemeliharaan
O.04.06 - Keandalan Pembangkit
O.05.01 - Ketersediaan Penyaluran
O.05.02 - Keandalan Penyaluran
O.05.03 - Efisiensi Penyaluran
O.05.04 - Penyaluran IPT (Independent Power Transporter)
O.06.01 - Ketersediaan Jaringan Distribusi
O.06.02 - Keandalan Jaringan Distribusi
O.06.03 - Efisiensi Distribusi
O.07.01 - Penyambungan baru / Tambah Daya
O.07.02 - Pembacaan Meter
O.07.03 - Pelayanan Gangguan
O.07.04 - Keterbatasan Suplai
O.07.05 - Ekspektasi Pelanggan
O.07.06 - Kualitas Layanan
O.07.07 - Penggunaan Listrik Ilegal
O.07.08 - Perjanjian dengan Pelanggan
O.08.01 - Obsolete Teknologi
O.08.02 - KeamananTeknologi
O.09.01 - Bencana Lokal
O.09.02 - Bencana Nasional (Force Majeur)
O.09.03 - Risiko Demostrasi / Terorisme
O.10.01 - Peramalan dan Perencanaan
O.10.02 - Karakteristik Produk
O.10.03 - Proses Supply Chain
O.10.04 - Infrastruktur Supply Chain
O.10.05 - Lingkungan Eksternal
O.10.06 - SDM Supply Chain
O.10.07 - Risiko Retail
O.10.08 - Risiko Distribusi
O.10.09 - Risiko Manufaktur
O.10.10 - Risiko Suplier
O.11.01 - Manajemen Data
O.11.02 - Keamanan Data
O.11.03 - Pengembangan Sistem Informasi
O.11.04 - Pemeliharaan Sistem Informasi
O.11.05 - Ketersediaan Informasi
O.11.06 - Integritas Data
O.11.07 - Service Delivery
O.11.08 - Interface dengan Pihak Ketiga
O.11.09 - Berbagi Informasi Rahasia
O.11.10 - Keandalan Aplikasi
O.11.11 - Keandalan Jaringan Komputer
O.11.12 - Serangan Siber
O.12.01 - Posisi Kompetitif
O.12.02 - Riset Pasar
O.12.03 - Citra Produk
O.12.04 - Merk Dagang
O.12.05 - Jaringan Aliansi Strategis
O.12.06 - Penetapan Harga/Biaya
O.12.07 - Paten
O.12.08 - Riset dan Pengembangan
O.12.09 - Portofolio Produk
O.12.10 - Tanggung Gugat Produk
O.13.01 - Bisnis Jasa Ketenagalistrikan
O.13.02 - Bisnis Supporting
O.14.01 - Perencanaan Kebutuhan
O.14.02 - Pengadaan
O.14.03 - Inventarisasi
O.14.04 - Penyimpanan dan Penataan
O.14.05 - Penggunaan
O.14.06 - Pemeliharaan
O.15.01 - Efektifitas Sistem Manajemen
O.15.02 - Efektifitas Proses Bisnis
O.16.01 - Akurasi Hasil Penelitian/Survei/Studi
O.16.02 - Pemanfaatan Hasil Penelitian/Survei/Studi
O.16.03 - Standardisasi
P.01.01 - Kelayakan Proyek
P.01.02 - Desain Proyek
P.01.03 - Pengadaan/pelelangan
P.01.04 - Proyeksi Keuangan & Kajian Risiko
P.01.05 - Keselarasan Sistem Ketenagalistrikan
P.01.06 - Risiko Keselarasan Proyek Terkait
P.01.07 - Risiko Pelaksanaan Proyek
P.01.08 - Risiko Pembebasan Lahan
P.01.09 - Risiko Perijinan
P.02.01 - Sumber Pendanaan Proyek
P.02.02 - Financial Closing
P.02.03 - Disbursement
P.02.04 - Ketersediaan Likuiditas
P.02.05 - Penganggaran
P.02.06 - Cost Over Run
P.02.07 - Pemanfaatan Dana
P.03.01 - Nilai Proyek (HPS)
P.03.02 - Ketersediaan, Kualifikasi & Kinerja Kontraktor
P.03.04 - Gagal Lelang
P.03.05 - Persyaratan dan Spesifikasi Pengadaan
P.03.05 - Proses Pengadaan
P.03.06 - Kontrak/Perjanjian
P.04.01 - Waktu Penyelesaian Proyek
P.04.02 - Kualitas Material / Jasa
P.04.03 - Pembayaran Termin Proyek
P.04.04 - Organisasi dan SDM Proyek
P.04.05 - COD Proyek
P.04.06 - Risiko Biaya Total Proyek
P.05.01 - Serah Terima Proyek
P.05.02 - Kinerja Pasca Proyek
P.05.03 - Garansi Hasil Pekerjaan
P.05.04 - Risiko Benefit Akhir Proyek
K.01.01 - Kerjasama Pihak Ketiga
K.01.02 - Risiko Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
K.01.03 - Risiko Tuntutan Hukum
K.01.04 - Risiko Perijinan
K.01.05 - Risiko Pembebasan Tanah
K.01.06 - Risiko Ligitasi
K.01.07 - Risiko Hukum (Legal)
K.02.01 - Risiko Etika
K.02.02 - Risiko Kecurangan (Fraud Risk)
K.02.03 - Risiko Kerahasiaan Informasi/ Data
K.03.01 - Risiko Dampak Lingkungan
K.03.02 - Risiko Sosial / Politik / Budaya
K.04.01 - Risiko Pelaporan Keuangan
K.04.02 - Risiko Pelaporan Operasional
K.04.03 - Risiko Kontrol Internal
K.04.04 - Risiko Pelaporan Aset Tetap
K.05.01 - Perencanaan Audit
K.05.02 - Proses & Hasil Audit
K.05.03 - Benefit Akhir Audit

Tingkat Kemungkinan
Sangat Kecil
Kecil
Sedang
Besar
Sangat Besar

Kategori Risiko
Produk & Layanan
Pelanggan
Keuangan & Pasar
SDM
Proses Bisnis Internal
Kepemimpinan

Frekuensi Pemantauan
Tiga Bulanan
Enam Bulanan
Tahunan

Efektifitas Kontrol
Tidak Diketahui
Tidak Efektif
Kurang Efektif
Sebagian Efektif
Efektif
Sangat Efektif

Tipe Risk Register


Kajian Risiko
Profil Risiko

Trw 1
Trw 2
Trw 3
Trw 4



Ya/Tidak
Ya
Tidak

KEPUTUSAN
Ambil Risiko
Tolak Risiko

Stategi Perlakuan Risiko


M = Mitigasi Risiko
B = Berbagi
T = Pertahankan Kontrol Eksisting

FREKUENSI
Harian
Setiap 2 hari
Setiap 3 Hari
Beberapa hari sekali
2 kali seminggu
Mingguan
Setiap 2 Minggu
Bulanan
Setiap 2 bulan
Triwulanan
Semesteran
Tahunan
Kondisional

Status Pemantauan
PP = Perlu Perbaikan
TP = Tidak Perlu Perbaikan

Status Perlakuan
BP = Perlakuan Belum Diterapkan
BS = Perlakuan Risiko Diterapkan Sebagian
PS = Perlakuan Risiko Diterapkan Seluruhnya

Risiko
Peluang
S.01.01
S.01.02
S.01.03
S.01.04
S.01.05
S.01.06
S.01.07
S.01.08
S.02.01
S.02.02
S.02.03
S.02.04
S.02.05
S.02.06
S.02.07
S.03.01
S.03.02
S.03.03
S.03.04
S.03.05
S.03.06
S.03.07
S.04.01
S.04.02
S.04.03
S.05.01
S.05.02
S.05.03
S.05.04
S.05.05
S.05.06
S.06.01
S.06.02
S.06.03
S.06.04
S.06.05
S.06.06
S.07.01
S.07.02
S.07.03
S.07.04
S.08.01
S.08.02
S.08.03
S.09.01
F.01.01
F.01.02
F.01.03
F.02.01
F.02.02
F.02.03
F.02.04
F.02.05
F.03.01
F.03.02
F.03.03
F.03.04
F.04.01
F.04.02
F.04.03
F.05.01
F.05.02
F.06.01
F.06.02
F.07.01
F.07.02
F.07.03
F.08.01
F.08.02
F.08.03
F.08.04
F.08.05
F.08.06
F.09.01
F.09.02
F.09.03
F.10.01
F.10.02
F.10.03
F.10.04
F.10.05
F.10.06
O.01.01
O.01.02
O.01.03
O.01.04
O.01.05
O.01.06
O.01.07
O.01.08
O.01.09
O.01.10
O.01.11
O.01.12
O.01.13
O.01.14
O.01.15
O.01.16
O.01.17
O.02.01
O.02.02
O.02.03
O.02.04
O.02.05
O.02.06
O.02.07
O.02.08
O.02.09
O.02.10
O.02.11
O.02.12
O.02.13
O.02.14
O.02.15
O.03.01
O.03.02
O.03.03
O.03.04
O.04.01
O.04.03
O.04.04
O.04.05
O.04.06
O.05.01
O.05.02
O.05.03
O.05.04
O.06.01
O.06.02
O.06.03
O.07.01
O.07.02
O.07.03
O.07.04
O.07.05
O.07.06
O.07.07
O.07.08
O.08.01
O.08.02
O.09.01
O.09.02
O.09.03
O.10.01
O.10.02
O.10.03
O.10.04
O.10.05
O.10.06
O.10.07
O.10.08
O.10.09
O.10.10
O.11.01
O.11.02
O.11.03
O.11.04
O.11.05
O.11.06
O.11.07
O.11.08
O.11.09
O.11.10
O.11.11
O.11.12
O.12.01
O.12.02
O.12.03
O.12.04
O.12.05
O.12.06
O.12.07
O.12.08
O.12.09
O.12.10
O.13.01
O.13.02
O.14.01
O.14.02
O.14.03
O.14.04
O.14.05
O.14.06
O.15.01
O.15.02
O.16.01
O.16.02
O.16.03
P.01.01
P.01.02
P.01.03
P.01.04
P.01.05
P.01.06
P.01.07
P.01.08
P.01.09
P.02.01
P.02.02
P.02.03
P.02.04
P.02.05
P.02.06
P.02.07
P.03.01
P.03.02
P.03.04
P.03.05
P.03.05
P.03.06
P.04.01
P.04.02
P.04.03
P.04.04
P.04.05
P.04.06
P.05.01
P.05.02
P.05.03
P.05.04
K.01.01
K.01.02
K.01.03
K.01.04
K.01.05
K.01.06
K.01.07
K.02.01
K.02.02
K.02.03
K.03.01
K.03.02
K.04.01
K.04.02
K.04.03
K.04.04
K.05.01
K.05.02
K.05.03

Tingkat Dampak Tingkat RisKK KD Tingkat Dampak


Tidak Signifikan Rendah A 1 Sangat Kecil
Minor Moderat B 2 Sangat Kecil
Medium Tinggi C 3 Sangat Kecil
Signifikan Sangat TingD 4 Sangat Kecil
Sangat Signifikan Ekstrem E 5 Sangat Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Besar
Besar
Besar
Besar
Besar
N/A Sangat Besar
1 Sangat Besar
0.75 Sangat Besar
0.5 Sangat Besar
0.25 Sangat Besar
0.1
Tingkat Risiko KK KD Tingkat Risiko Tingkat Risiko Kode #Inheren #Residual #Target
Tidak Signifikan A 1 Rendah Rendah (A1) 1100 0 0 0
Minor A 2 Rendah Rendah (A2) 1200 0 0 0
Medium A 3 Moderat Moderat (A3) 1300 0 0 0
Signifikan A 4 Tinggi Tinggi (A4) 1400 0 0 0
Sangat Signifikan A 5 Tinggi Tinggi (A5) 1500 0 0 0
Tidak Signifikan B 1 Rendah Rendah (B1) 2100 0 0 0
Minor B 2 Rendah Rendah (B2) 2200 0 0 6
Medium B 3 Moderat Moderat (B3) 2300 0 0 1
Signifikan B 4 Tinggi Tinggi (B4) 2400 0 1 0
Sangat Signifikan B 5 Sangat Tinggi Sangat Tinggi (B5) 2500 0 0 0
Tidak Signifikan C 1 Rendah Rendah (C1) 3100 0 0 0
Minor C 2 Moderat Moderat (C2) 3200 0 0 0
Medium C 3 Tinggi Tinggi (C3) 3300 0 3 0
Signifikan C 4 Tinggi Tinggi (C4) 3400 0 2 0
Sangat Signifikan C 5 Sangat Tinggi Sangat Tinggi (C5) 3500 1 0 0
Tidak Signifikan D 1 Rendah Rendah (D1) 4100 0 0 0
Minor D 2 Moderat Moderat (D2) 4200 0 0 0
Medium D 3 Tinggi Tinggi (D3) 4300 0 1 0
Signifikan D 4 Sangat Tinggi Sangat Tinggi (D4) 4400 3 0 0
Sangat Signifikan D 5 Ekstrem Ekstrem (D5) 4500 0 0 0
Tidak Signifikan E 1 Moderat Moderat (E1) 5100 0 0 0
Minor E 2 Moderat Moderat (E2) 5200 0 0 0
Medium E 3 Tinggi Tinggi (E3) 5300 0 0 0
Signifikan E 4 Sangat Tinggi Sangat Tinggi (E4) 5400 3 0 0
Sangat Signifikan E 5 Ekstrem Ekstrem (E5) 5500 0 0 0
Max 3 3 6
Rendah 0 0 6
Moderat 0 0 1
Tinggi 0 7 0
Sangat Tinggi 7 0 0
Ekstrem 0 0 0
Total 7 7 7
ENTITAS KERJA
Direktorat Bisnis Regional Jawa Madura Bali
Direktorat Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara
Direktorat Bisnis Regional Sumatera Kalimantan
Direktorat Energi Primer
Direktorat Keuangan dan Manajemen Risiko
Direktorat Manajemen Sumber Daya Manusia
Direktorat Mega Project
Direktorat Niaga dan Manajemen Pelanggan
Direktorat Perencanaan Koporat
Direktur Utama
Divisi Akuntansi
Divisi Anggaran
Divisi Batubara
Divisi Distribusi Regional Jawa, Madura dan Bali
Divisi Distribusi Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara
Divisi Distribusi Regional Sumatera Kalimantan
Divisi Enjiniring dan Teknologi
Divisi Gas dan BBM
Divisi Independent Power Producer
Divisi Kepatuhan
Divisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Keamanan dan Lingkungan
Divisi Keuangan Korporat
Divisi Komunikasi Korporat dan CSR
Divisi Konstruksi Jawa, Madura, Bali, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara
Divisi Konstruksi Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
Divisi Kontrak dan Legal Business Partner
Divisi Legal, Pengamanan dan Pemeliharaan Aset Properti
Divisi Manajemen Digital
Divisi Manajemen Nilai Aset (Penilaian Aset - Asset Valuation)
Divisi Manajemen Perubahan
Divisi Manajemen Portofolio
Divisi Manajemen Rantai Pasok
Divisi Manajemen Regulator
Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur
Divisi Manajemen Risiko Operasi dan Proyek
Divisi Manajemen Risiko Regional
Divisi Manajemen Risiko Strategis dan Keuangan
Divisi Pelayanan Human Capital
Divisi Pelayanan Pelanggan Korporat dan Institusi Besar
Divisi Pelayanan Pelanggan Retail
Divisi Pemasaran dan Pengembangan Produk
Divisi Pembangkitan dan EBT
Divisi Pembangkitan dan EBT Regional Jawa, Madura dan Bali
Divisi Pembangkitan dan EBT Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara
Divisi Pembangkitan dan EBT Regional Sumatera Kalimantan
Divisi Pengadaan EPC dan IPP EBT
Divisi Pengembangan Talenta
Divisi Pengendalian Kinerja Korporat
Divisi Perbendaharaan
Divisi Perencanaan dan Enjiniring EBT
Divisi Perencanaan dan Enjiniring Konstruksi
Divisi Perencanaan dan Pengendalian Regional Jawa, Madura dan Bali
Divisi Perencanaan dan Pengendalian Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara
Divisi Perencanaan dan Pengendalian Regional Sumatera Kalimantan
Divisi Perencanaan Korporat
Divisi Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan
Divisi Project Management Office
Divisi Pusat Kebijakan
Divisi Pusat Keunggulan Niaga dan Pelayanan Pelanggan
Divisi Regulasi dan Bantuan Hukum
Divisi Retail Regional Jawa, Madura dan Bali
Divisi Retail Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara
Divisi Retail Regional Sumatera Kalimantan
Divisi Sistem dan Teknologi Informasi
Divisi Strategi Human Capital
Divisi Tarif dan Subsidi
Divisi Transmisi dan Distribusi
Divisi Transmisi Regional Jawa, Madura dan Bali
Divisi Transmisi Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara
Divisi Transmisi Regional Sumatera Kalimantan
Divisi Umum
Inspektorat Audit Investigasi
Inspektorat Audit Jawa, Madura dan Bali
Inspektorat Audit Kantor Pusat 1
Inspektorat Audit Kantor Pusat 2
Inspektorat Audit Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara
Inspektorat Audit Sumatera Kalimantan
Inspektorat Metodologi, Jaminan Kualitas, dan Pelaporan
PT Haleyora Power
PT Indonesia Comnet Plus
PT Indonesia Power
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam
PT Pelayaran Bahtera Adiguna
PT Pembangkitan Jawa Bali
PT PLN Batubara
PT PLN Geothermal
PT PLN Tarakan
PT Prima Layanan Nasional Enjiniring
Profil Risiko Korporat
Profil Risiko Korporat Jangka Panjang
Pusat Manajemen Proyek
Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pusat Sertifikasi
Satuan Pengawasan Intern
Satuan Pusat Keunggulan
Sekretariat Perusahaan
Sub Direktorat Hukum Korporat
Sub Direktorat Manajemen Aset
Sub Direktorat Manajemen Risiko
Unit Induk Distribusi Bali
Unit Induk Distribusi Banten
Unit Induk Distribusi Jakarta Raya
Unit Induk Distribusi Jawa Barat
Unit Induk Distribusi Jawa Tengah
Unit Induk Distribusi Jawa Timur
Unit Induk Distribusi Lampung
Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan
Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi
Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B
Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat
Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah
Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali
Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat
Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Tengah
Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur
Unit Induk Pembangunan Maluku Papua
Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara
Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera
Unit Induk Pembangunan Sulawesi
Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan
Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah
Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara
Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera
Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura, dan Bali
Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat
Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah
Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali
Unit Induk Wilayah Aceh
Unit Induk Wilayah Bangka Belitung
Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat
Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah
Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Utara
Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara
Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat
Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur
Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat
Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau
Unit Induk Wilayah Sulselrabar
Unit Induk Wilayah Suluttenggo
Unit Induk Wilayah Sumatera Barat
Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu
Unit Induk Wilayah Sumatera Utara
Wakil Direktur Utama
KODE
ZJMB
ZSMN
ZSKL
ZEPI
ZKMR
ZHCM
ZPRO
ZAGA
ZREN
ZDRT
ZAKT
ZANG
ZBAT
ZRJD
ZRMD
ZRSD
ZPET
ZGBM
ZIPP
ZPKP
ZK3L
ZKEU
ZKOM
ZMKJ
ZMKS
ZHLB
ZKLP
ZMDG
ZKPA
ZCMO
ZPFM
ZMRP
ZMRU
ZKRI
ZKRP
ZKRR
ZKRS
ZHSC
ZAPK
ZAPR
ZAPP
ZPKT
ZRJK
ZRMK
ZRSK
ZMPE
ZHTD
ZPKK
ZPBH
ZEBT
ZMRE
ZRJP
ZRMP
ZRSP
ZRKO
ZSIS
ZPMO
ZKPJ
ZAPN
ZHRB
ZRJR
ZRMR
ZRSR
ZSTI
ZHST
ZATS
ZPTD
ZRJT
ZRMT
ZRST
ZMUM
ZINV
ZSJB
ZSK1
ZSK2
ZSSM
ZSSK
ZSMP
APHA
APIC
APIP
APBT
APBA
APJB
APBB
APGG
APTR
APEJ
KORP
KRJP
PMKI
PPKL
PPDL
PPDP
PSER
ZSPI
ZPKU
ZPER
ZHKK
ZAST
ZMRO
DJBI
DBTN
DDKI
DJBB
DJTY
DJBT
DLPG
KLKT
KLSW
KSBS
KSBU
KTJB
UJBB
UJBT
UJTB
UKBB
UKBG
UKBT
UMPA
UNTG
UKSU
USLW
USBS
USBG
USBU
P3BS
P2BJ
TJBB
TJBT
TJTB
WNAD
WBBL
WKBB
WKST
WKTU
WMMU
WNTB
WNTT
WP2B
WRKR
WSSB
WSUT
WSBB
WSJB
WSBU
ZWDT
KRITERIA PENGUKURAN KEEFEKTIFAN INTERNAL KONTROL

Indikator I Indikator II Indikator III


Apakah Kontrol dapat Apakah Kontrol resmi Apakah Kontrol telah
langsung menangani telah didokumentasikan diterapkan dalam
penyebab/ dampak Risiko? dan dikomunikasikan kegiatan secara konsisten?
secara formal?

Ya 1 1 1
Sebagian 3 2 2
Tidak 6 3 3

3 2 2 7

Poin Deskripsi Keefektifan Skor


Belum ada kontrol, rancangan kontrol kurang memadai, tidak
terdokumentasi, dan tidak dilaksanakan.
Poin terbaik (skor: 7), belum ada kontrol. Poin terburuk
7 - 12 (skor: 12), rancangan kontrol kurang memadai, dan tidak Tidak Efektif TE 1
tersistem & terdokumentasikan dan tidak dilaksanakan.

Desain kontrol kurang memadai, sebagian terdokumentasi


dan tersosialisasi, ada yang dilaksanakan. Sistematisasi dan
6 implementasinya memerlukan banyak perbaikan Kurang Efektif LE 0.75

Desain kontrol kurang memadai, sebagian terdokumentasi


dan tersosialisasi, serta sebagian dilaksanakan (tidak
5 sepenuhnya). Sistematisasi dan implementasi perlu perbaikan. Sebagian Efektif PE 0.5

Desain kontrol cukup memadai, terdokumentasi dan


terinternalisasi, serta sebagian dilaksanakan (tidak
4 sepenuhnya). Sistematisasi dan implementasi perlu sedikit Efektif E 0.25
perbaikan.

Kontrol telah dirancang secara memadai*, terdokumentasi


dan terinternalisasi dengan baik, serta konsisten dilaksanakan.
*Desain kontrol memadai artinya kontrol relevan dan
3 Very Effective VE 0.1
berdampak langsung terhadap penyebab/dampak Risiko
KRITERIA SUMBER PENYEBAB/FAKTOR RISIKO

INTERNAL
Ketidakcukupan jumlah

Ketidaksesuaian
kualitas

Pimpinan, Manajer, Supervisor, dan Ketidaksesuaian biaya


Tenaga Kerja (Man)
Karyawan
Pemogokan
Pencurian
Sabotase
Demo Anarkis
Pembunuhan

Kecelakaan kerja & penyakit

Cara Kerja (Method)

Kegiatan Inti (Utama) & Kegiatan Penunjang

Sarana & Prasarana


(Machine)

Alat Kerja Utama

Alat Kerja

Alat Kerja Penunjang

Site/Tempat Kerja & Fasilitasnya


Bahan Utama

Bahan inputan kegiatan


(Material)
Bahan Penunjang

Data/informasi

Dana/Anggaran Biaya Ketidaksesuaian jumlah

(Money) Ketidaktepatan waktu (ketidaktersediaan)

Kurangnya pengamanan aset


L EKSTERNAL
pan jumlah

Ketidakcukupan pengetahuan & keterampilan


Sosial, Politik, Budaya &
Demotivasi
Keamanan
Ketidaktaatan terhadap ketentuan/disiplin
Ketidakmampuan fisik
Ketiadaan integritas & nilai

aian biaya

s Ekonomi & Pasar


n

kerja & penyakit

Ketidaksesuaian pengorganisasian &


koordinasi/komunikasi
Ketidakakuratan estimasi
Ketidaksesuaian metode pelaksanaan
Kelemahan perencanaan Hubungan dengan
Kelemahan pelaksanaan Pelanggan
Kelemahan monitoring & supervise
Ketidakcukupan jumlah
Hubungan dengan
Kekurangandalan Pemasok, Sub-
Ketidaksesuaian biaya pemeliharaan/ Kontraktor & Mitra
pengoperasiannya Bisnis Lainnya
Kurangnya pengamanan asset
Kapasitas menganggur
Pencurian
Hukum
Sabotase
Ketidakcukupan jumlah
Kekurangandalan
Ketidaksesuaian biaya pemeliharaan/
pengoperasiannya
Kurangnya pengamanan aset
Kapasitas menganggur
Peristiwa Alam
Pencurian
Sabotase
Keterlambatan izin
Kendala kondisi geo teknik
Kendala lokasi di daerah tertentu
Kondisi site yang tidak diketahui Teknologi
Teknologi
Kendala ketersediaan
Ketidaksesuaian biaya
Ketidaksesuaian mutu
Ketidaktepatan waktu (ketidaktersediaan)
Kurangnya pengamanan aset
Pencurian
Sabotase
Kendala ketersediaan
Ketidaksesuaian biaya
Ketidaksesuaian mutu
Ketidaktepatan waktu (ketidaktersediaan)
Kurangnya pengamanan aset
Pencurian
Sabotase
Ketersediaan
Kecukupan
Kualitas
Kemutakhiran
Keamanan
EKSTERNAL
Wabah penyakit

Kerusuhan massal
Terorisme
Tindak kriminal
Gangguan masyarakat sekitar
Stabilitas politik

Perubahan kurs mata uang

Kenaikan suku bunga uang


Inflasi/kenaikan harga dan penurunan daya beli
masyarakat
Kelambatan pertumbuhan ekonomi
Meningkatnya persaingan
Tertundanya permintaan

Berkurangnya kebutuhan pengguna

Perubahan demografis
Resesi
Kelemahan isi perjanjian
Pelanggaran perjanjian
Terputusnya hubungan
Kegagalan Pembayaran
Kelemahan isi perjanjian
Pelanggaran perjanjian
Terputusnya hubungan kerja
Kegagalan Pembayaran
Kendala standar/ketentuan internasional/negara lain
Kendala hukum di tingkat Pusat
Kendala hukum di tingkat Daerah
Perbedaan penafsiran hukum/regulasi
Adanya gugatan hukum
Gempa bumi
Banjir
Badai
Tanah longsor
Hujan
Petir
Tsunami
Usangnya teknologi yang dimiliki
Spesifikasi tidak standar
Kesalahan pemilihan teknologi
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

PEMANTAUAN PERLAKUAN RISIKO PERIODE BULAN … TAHUN …


KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)

IDENTIFIKASI RISIKO RENCANA PERLAKUAN RISIKO PEMANTAUAN PERLAKUAN RISIKO TW .....


Perlu Tindak
No/ ID Catatan Perkembangan Tindak Lanjut Perlakuan
Deskripsi Risiko Uraian Perlakuan Risiko Status Lanjut?
Risk Perlakuan Risiko Risiko
Ya/Tidak
4 5 23

Masuk- (Otomatis) Input manual perlakuan risiko sesuai Risk Diisi progres perlakuan risiko BP=perlakuan belum Ya Diisi uraian kegiatan jika
kan Register (satu baris satu kegiatan) pada periode pelaporan diterapkan perlu tindak lanjut
No/ID BS = perlakuan risiko
Risk diterapkan sebagian
sesuai PS = perlakuan risiko
risk diterapkan seluruhnya
register

Err:509 1. Penyusunan Kebijakan mengenai Tata Nilai


Risiko termasuk didalamnya mengenai Four
Eyes Principle dalam manajemen risiko (P1, P2)

2. Penetapan kritera Risk Maturity untuk Unit,


Anak Perusahaan, dan Satuan Kerja (D1, D2)
3
4 5
5
6

Page 89 Kertas Kerja KAJIAN Risiko - Rev 16okt 2014.xlsx


PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat

PEMANTAUAN PERLAKUAN RISIKO PERIODE BULAN … TAHUN …


KAJIAN RISIKO PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA MAJOR OVERHAUL (MITSUBISHI #2 DAN #3 PLTD TEPUAI)

THRESHOLD PERLU TINDAK LANJUT? TINDAK LANJUT TERHADAP SISTEM PERINGATAN


No/ ID
Deskripsi Risiko Indikator Risiko Utama (KRI) Target Batas Bawah Batas Atas PARAMETER BATAS YANG DICAPAI
Risk Ya/Tidak Preventif / Responsif Uraian Tindak Lanjut
(Lower Threshold) (Upper Threshold)
4 5 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Masuk- (Otomatis) Input manual indikator risiko (KRI) sesuai Risk Input manual terget KRI sesuai Risk Register Input manual batas bawah KRI Input manual batas bawah KRI ??? ??? Ya Preventif ADA
kan No/ID Register (satu baris satu kegiatan) (satu baris satu kegiatan) sesuai Risk Register (satu baris satu sesuai Risk Register (satu baris satu 1. ….
Risk kegiatan) kegiatan) 2. ....
sesuai
risk Responsif
register 1. ….

Page 90 Kertas Kerja KAJIAN Risiko - Rev 16okt 2014.xlsx

Anda mungkin juga menyukai