Anda di halaman 1dari 22
Pd T-12-2003 PEDOMAN Konstruksi dan Bangunan Pedoman Teknis Perencanaan Perambuan Sementara untuk Pekerjaan Jalan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Pd 7-12-2003 Perambuan sementara untuk pekerjaan jalan 4 Ruang lingkup Pedoman teknis perencanaan perambuan sementara bagi pekerjaan jalan, jembatan dan fasiltas prasarana perkotaan merupakan acuan atau tatacara untuk penempatan rambu sementara meliputi deskripsi, Ketentuan umum, ketentuan teknis, dan cara perencanaan bagi pinak yang terkait dengan pekerjaan jalan. Pekerjaan jalan tersebut mengambil ‘sebagian atau seluruh dari DAMIJA yang diperkirakan bisa mengganggu arus lalu lifts dan keselamatan pemakai jalan 2 Acuan normatif Tela cara perencancan perambuan sementara untuk pekerjaan jalan Oe Juk pada buku sebagai berikut my 2.1. S.K. Menteri Perhubungan No.61 Tahun 1993, tentang rapier alu lintas di jalan. 2.2. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jen« naa 1997 o% 2.3. Traffic Signs Manual, Departement of the Er ‘London. 3. Istilah dan definisi 34 rambu Salah satu dari perlengkapan jalan berupa huruf, fambang, angka, kalimat dan atau perpaduan dantaranya, sobagaiperingatan larangan, prin atau petunuk bagi pemaa jalan 32 perambuan sementaté fambu yang spiny separa, bisa cpindeh-pindahsesua dengan kebutuhan a? 34 perambuanlunfik pekerjaan jalan pemasangan raibu-rambu sementara untuk mengatur ll lintas sehubungan ada pekerjaan jalatijembatan atau gangguan pada jalan 35 pekerjaan jalan dan jembatan kKegiatan berupa pemeliharaan dan pembangunan, survel pada daerah milk jalan (DAMIJA) 3.6 kecepatan rencana kecepatan maksimum yang aman dan dapat dipertahankan di sepanjang bagian jalan tersebut 1 dari 21 Pd T-12-2003, 37 kecepatan rata-rata kecepatan rata-rata operasional yang bisa dikembangkan kendaraan di sepanjang bagian jalan tersebut 3.8 apasitas arus lalu lintas maksimum yang dapat dilayani suatu bagian jalan pada kondisi tertentu, ) panjang taper 3 ak panjang lajur lalu lintas mutai terjadi porverntanha > 3.24 a ¢ daerah pendekat (C) Od daerahjerak antara tempat muleinya cipatngfambu (ada pekerjaan jalan) sampai dengan awal taper awal ¥ é 3.25 daerah menjauh (B) f \aeralvjarak antara akhir tapes, akhir hingga akhir pekerjaan yang dipasang rambu akhir pekerjaan f} 3dari 21 Pd T-12-2003 4 Ketentuan Pedoman teknis perencanaan perambuan sementara bagi pekerjaan jalan, jembatan dan fasiltas prasarana perkotaan memuat ketentuan umum, ketentuan teknis dan ketentuan cara perencanaan. 44 Ketentuan umum 444 Jenis Konstruksi = Galian dan timbunan = Pekerjaan permukaan = Pemasangan instalasi = Jembatan / gorong-gorong = Pekerjaan bangunan atas = Survel lau lintas + Bencana alam / kerusakan jalan Jenis penanganan pekerjaan jalan yang perlu menggunakan perambuan ov wah 4.1.2 Penempatan rambu Datam penempatan rambu perlu mempertimbangkan 4, My ~ Kecepatan operasional kendaraan ‘es! ~ Kondisi geometrik jalan = Lingkungan sisi jalan = Jarak pandang operasional pengemudi = Manuver kendaraan Spe ne = Efisiensi jumiah rambu (jumish berlebiti In cenderung mengurangi daya guna dari rambu). 44.3 Pesan rambu = Mudah dithat a, = Adanya kebutuhan - Menarik perhatian 3 Oy? ~ Mempunyai art yang'jelas dan sederhana - Dipatuhi oleh sétiap pemakai jalan ~ Menyediakan cukup'waktu untuk ditanggapi secara benar = Memenun keselamatan, Kelancaran,efisien dan nyaman 4.1.4. Perubafian arus lalu lintas = Sosialisasi tentang adanya perubahan arus kepada pemakai jalan - Apabila berdampak lebih luas pada arus lalu lintas perlu analisa lebih lanjut. 4.4.5. Jalur pejalan kaki = Menjaga kesinambungan jalur pejalan kaki - Kemudahan bagi penyandang cacat. 4 dari 24 Pa 7-12-2003 4.2. Ketentuan teknis 4.2.1 Ketentuan rambu 1 Arti dari pesan rambu ; - Rambu peringatan,’digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya atau ternpat berbahaya pada bagian jalan di depannya - Rambu larangan, digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan - Rambu perintah, digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pematal lan ma’ ~ Rambu petunjuk, digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenal juniéan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan dan lain-lain YQ Nae? Rambu harus memenuhi ; % = Mudah dipasang Oy oe YY ~ Tidak mudah rusak ay - Memenuhi kestabilan konstruksi - Tidak membahayakan pengguna jalan iy Faktor bentuk, bahan, warn, ukuran, x ethpatan, keterangan, tuisan dan arti dari rambu diatur dalam keputusan Mer ungan Nomor 61 Tahun 1993, tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalar Ketentuan_ukuran rambu_yang neh “iSesuaikan dengan kecepatan rata-ata perasona Kenderaan,Ktervan kur mb trsbut ereatum pada bel —— Ukuran rambu pas ‘Ukuran luar (A) No a Ururan rambu | satuan dalam centimeter i ade P esi 8 [2 A050" ~Sedang, 75 3 760 Besar 30 S dari 21 Pd T-12-2003 4.2.2. Perencanaan perambuan we) € sm, Perambuan sementara diperuntukan bagi, péhgaturan alu lintas selama ada kegiatan pekerjaan jalan, yang secara umum bentuk layout pengaturan lalu lintas dan bagian-bagian daerah adalah sebagai berikut: Daerah Taper Awal Rambu akhir (a) Daerah Pendekat Daerah Menjauh _Pekedaan Rambu awal pokerjaan Daerah Taper Akhir (D) Gambar 2. Layout perambuan sementara 6 dari 24 Pd 7-12-2003 4.2.2.1 Tinggi posisi rambu Tinggi posisi rambu dari sisi bagian bawah sampai permukaan perkerasan jalan (1), didasarkan atas kecepatan operasional kendaraan, lihat tabel 2. % Gambar3. Tinggi postal amb ee reoa!2 Tops SBS [ Kecepatan rata-rata - Tinggi minimum dart a ‘operasional perkerasan (!) Kilometer per jam |. Centimeter 7 < 40 Kea 25 2 40-605 Sedang 35, 3 > 60% e Besar 40 oe, 1222 eam splig? Rambu semertata ea umumnya harus ctempatkan pada bahu jain, sebelah kl arah lau lintas 4.2.23 .Arah,rémbu rah. posisi rambu harus mengarah (berorientasi) tegak lurus terhadap arah perjalanan (sumbu jalan). 4.2.2.4 Pemasangan rambu Rambu sementara dipasang pada trotoar atau bahu minimal jarak d = 0,60 Meter dari tepi perkerasan jalan, lihat gambar 4 dan § dan jika dipasang pada pemisah arah minimal jarak d = 0,30 Meter, lihat gambar 6. 7 dari 24 Pd 7-12-2003 bahu Perkerasan jalan Gambar 5. Penempatan rambu pada bahu 8 dari 21 Pd 7-12-2003 Perkerasan jalan yy Median b Gambar 6. Penempatan rambu pada pomygiara seal 422.5 Pemasangan di tempat lain b Pemasangan rambu selain di tempat trotoar, orn ;pemisah arah, dapat dipasang dengan pertimbangan + Keterbatasan bagian-bagian jalan * Bahu jalan digunakan untuk lajur alu ntara, Perkerasan jalan 4 4.2.2.6 Daerah pendekat (C) Panjang daerah pendekat dan jumiah rambu berdasarkan atas Kecepatan operasional Kendarson that shel oe Tabel 3, ¢#Bhelapan jumiah rambu pada daerah pendekat Kecepatan rata- | Daerah pendekat (C) Minimum jumlah rata Meter Ukuran rambu rambu Kilometer perjam_| Bush < oy 50 sid 120 | Kecil 2atau3 40,sid-60 120 sid 300 Sedang Satau 4 >60 300 sid 600 Besar | 4 Ketentuan iain yang mengatur pada daerah pendekat adalah 1) Jenis rambu yang digunakan disesuaikan dengan kondisi pekerjaan dan pengaturan lalu lintas yang akan terjadi di depan. 9 deri 21 Pd T-12-2003 2) Jenis rambu yang biasa digunakan adalah ‘+ Rambu peringatan yang menunjukan akan adanya pekerjaan jalan, penyempitan jumiah lajur © ® ‘+ Rambu perintah akan adanya lajur yang harus diikuti, pen; batas kecepatan ‘+ Rambu peringatan hati-hat. 4227 moron (8) De Panjang daeran menjauh ditentukan berdasarkan atas kecepatan operasional,lihat tabel 4 Tabel 4, Penjang daerah menjauh (B ) Kecepatan ratarata Panjang daerah menjauh(B) | Kilometer per jam _ Meter < 40 10 - 20 40 sid 60 30 - 45 > 60 45 - 80 40 dari 24 Pd 7-12-2003 i ujung daerah menjauh dipasang rambu yang menunjukan adanya pekerjaan jalan yang dibarengi dengan rambu kata-kata AKHIR PEKERJAAN. roe ~~» f™ © > 4.22.8 Dacrah taper awal (A) oe Panjang daerah taper awal didasarkan atas kecepatan ketentuan lain yang mengatur pada daerah taper sepesty didasarkan ates kecepatan operasional kendar bel 6. kendaraan, lihat tabel 5, Tabol 5. Penetapan panjang taper a jerah A) dan perlengkapan bantu Kecepatan rata rata ; Operasional | ashok paca, | Panlangdan | Satuan Kilometer per jam si Taper 738 Meter <40 Cones 17 Buah aa hy Lampu 6 Buah | Teper 182 | Meter 40 sid 60¢ h Cones 2 | Buah _ Lampu 8 Buah bd Taper 274 Meter ~G, Cones 31 Buah et _Lampu_ a Buah 4.2.2.9 *Dadtali taper akhir ( D ) Panjahg daerah taper akhir minimal § meter dan maksimal 30 meter, ketentuan lain yang mengatur pada daerah taper akhir adalah 1) Garis taper dimulai dari ujung daerah pekerjaan ke jalur jalan normal lagi 2) Garis taper diberi traffic cones dengan jarak antara cone § meter. 11 dari 21 Pd 7-12-2003 4.2.3. Pengaturan lalu lintas 4.2.3.4 Pengurangan jumiah lajur Pengurangan jumlah lajur harus memperhatikan kapasitas lajur, lihat MKJI 1) Pengaturan dua arah bergantian ka anti akibat pergerakan yang ada trad antian surah maleihi 0 meter 2) Apabia bute satu dan dua di atas tak bisa dloksanakan maka harus menempuh langkah ¢Melakukankegiatan pekerjan a ur jam sbuk ll tintas(mlam hari) Menggunakan bahu jalan sebagai laut lal lintas \ Menggunakan sebagian lajur lawan ND Menggunakan lajur darurat Menggunakan lintasanvjaian alternatif 4.2.3.2 Pengaturan lalu lintas 1) Segala rambu tetap dengan dipasangnya rambu sementara, fare! ip mejadi tidak berlaku (rambu tetap harus ditutup kain). sy, 2). Tidak periu menambah marka baru «? 3) Pengaturan Lalu lintas harus dipandu dengan tenaga otha man), yang dilengkapi bendera, baterei dan rompi pengaman. 4 3 4) Perambuan sementara jka pekerjaan “tor dart jetan, ‘ 4.2.3.3 Denah Pengaturan a ee te Berikut ini beberapa tipikal layout Slugs lintas dalam beberapa tipe jalan sehubungan dengan adanya eka palpn : Gambar.7 _ Perambuan sementaray/Penyempitan satu lajur pada tipe jalan dua lajur satu arah Gambar. 8 Perambuan semféfter ra, Penyempitan satu lajur pada tipe jalan dua lajur dua arah Gambar. 9 Perambuad sv ra, Penyempitan satu lajur pada tipe jalan dua lajur satu arah Gambar. 10 Berm sh sSmentara, Penyempitan satu lajur pada tipe jalan dua lajur dua ara 2%, Gambar. 11. Petarhibuian sementara, Penyempitan satu lajur pada tipe jalan dua lajur satu rah, Gambar. 12. "Perantbuan sementara, Penyempitan salu lajur pada tipe jalan tiga lajur satu arah Gambar. 13° Perambuan sementara, Penyempitan satu lajur pada tipe jalan tigaa lajur é ‘menggunakan satu lajur lawan Gambar. 14 Perambuan sementara, Penyempitan satu lajur pada tipe jalanisimpang dua lajur diatur dengan lampu 12. dari 21 Pd 7-12-2003 5 Cara perencanaan 5.1 Identifikasi lokasi / pengumpulan data \dentifkasi lokasi metiputi penetapan skala pekerjaan 41) Kondisi daerah pekerjaan 2) Peta situasi daerah dengan skala 1 : 100 3) Kecepatan operasional kendaraan rata-rata, volume (Kend per Jam), untuk masing- ‘masing arah dan tajur lalulintas. 5.2. Memilih jonis rambu ‘ ee eee rn selanjutnya lihat tabel 3 sid 6. Selelah set layout dan penetapan jumish rambu, jes ranbu init gdmbu, langkah selanjutnya dibuatkan gambar teknik dengan skala 1-500. = 5.3 Gambar denah oO ct torttergueamcwan SO Melakukan koordinasi dengan instansi yang mee BoLANTAS dan LLAL 13 dari 21 tz uep pL anp uejel eped anfe| mes ueydwiekued 1§ UENqUIeIeg InOKET Z “IeqUIED e00e-Zh-a Pd beep sh ese enp nfe] enp uejef eped unfey nes ueydwiokuod eupjUeleg UeNquieieg ynofe] g ~ueqUIED & & © I 10 Sl i. ® 3 Se 6 | = | yese mes anfe] enp were! euequewieg UengUut OO oa Tow oe oe 6 66 800Z-ZH-L Pd £002-Zh-L Pd 002-21 Pd beep 6b ere mes anfe} eB uejel eped snfe] mes ueydwofueg eieuowos uenquieiod nokey ZL “reqUIED 002-2. Pd ueme} anfe] ueyeun6Buaw anfey ed anfey nyes uedwekued eizjuowieg UENquIeeg jnoKeT EL ~FeqUIED oo. lv eld S$ SS20i0°% ” | fog ZL f : a _ | | fi ee O58OS Sse x 8002-Zb-L Pd

Anda mungkin juga menyukai