Anda di halaman 1dari 40

Registrasi Fasyankes

melalui SIMONA
Akses website SIMONA simona.kemkes.go.id

klik Daftar
Daftar User/Akun Fasyankes Isi data yang diperlukan :

Pilih Fasyankes

Masukan Kode FASYANKES


(cek slide selanjutnya)
tekan enter untuk
memverifikasi kode
fasyankes

Email (sebaiknya email


Fasyankes)

Password

Confirm Password

Klik Daftar
Aturan KODE FASYANKES
Fasyankes Penjelasan Kode FASYANKES Contoh KODE FASYANKES
RS KODE RS terdaftar pada SIRS Yankes 1107014 untuk RS Umum Daerah
(http://sirs.yankes.kemkes.go.id/fo/) Cut Nyak Dhien (Aceh)
terdiri atas 7 DIGIT angka
Klinik KODE klinik terdaftar pada Direktorat Yankes PRIMER 1211024 untuk Klinik Cempaka
https://registrasifasyankes.kemkes.go.id/ Lima (Aceh)
terdiri atas 7 DIGIT angka
Puskesmas KODE pada Kepmenkes tentang DATA PUSAT 1031316 untuk Puskesmas
KESEHATAN MASYARAKAT TERREGISTRASI, SAWANGAN (Kota Depok)
terdiri atas 7 DIGIT angka
Apotek KODE SARANA pada aplikasi SIPNAP AP6472-0160 untuk Apotek Gabjav
https://sipnap.kemkes.go.id/
terdiri atas 11 digit, AP, 4 digit angka, - , 4 digit angka
Toko Obat KODE Toko Obat pada aplikasi SIMADA, TO-13710027 untuk Toko Obat Vita
terdiri atas 11 digit, TO- dan 8 digit angka (Aceh)

Jika bingung mencari Kode Puskesmas, silakan chat Admin SIMONA


Puskesmas, Apotek dan Toko Obat: 0813 9880 0246
Notifikasi ketika pendaftaran:
• Pastikan kode Fasyankes ditulis
dengan benar
• Klinik tidak bisa mendaftar
menggunakan kode SIPNAP, tapi
Mungkin karena data kode Yankes primer
Fasyankes belum masuk ke • Jika masih tidak bisa maka
database atau mungkin salah kode treatment-nya berbeda-beda,
Atau tulisan “Whoops” tergantung kasus.
• Sehingga harus kontak Admin
SIMONA untuk solusinya.

Maka ada kesalahan di


Pastikan sesuai, atau
kode sarana atau
reset password
password Ketika login
https://simona.kemkes.go.id/downloadJuklak/6
Login dan Pengisian Laporan Tahunan
(Self-Assessment)
Login Faskes

Masukan Kode
dan password
yang telah
didaftarkan

Kemudian klik Login


Pengisian Self-Assesment

Klik Form self-assessment


Klik “Isi Form”
Troubleshooting beberapa kendala (“whoops…”)

• Seluruh isian harus diisi walaupun kenyataannya tidak ada data/informasi, misal
apoteker bukan APJ. Hal seperti ini bisa diisi dengan tanda “-” atau dipilih pada
isian “tidak”, atau tanggal diisi “2020-12-01”.
• Field isian yang berupa angka, harus diisi angka murni, misal 0 (nol).
• Field isian jam praktik (--:--), formatnya hh:mm, misal 08:00. Jika menggunakan
browser selain google chrome, sering muncul format (--:-- --) dan ini tidak bisa
diisi dengan isian seperti diatas.
• Mohon pastikan semua bullet pertanyaan diisi, dan mengetik ulang pada field
isian sehingga menjadi lebih singkat.
• Puskesmas BLUD merupakan puskesmas pada
SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas. BLUD memungkinkan Puskesmas
untuk mengelola sumber daya manusia (SDM)
sendiri sehingga Puskesmas mempunyai
kewenangan untuk mempekerjakan tenaga
profesional non PNS dan memberikan imbalan
jasa sesuai dengan kontribusinya terhadap
pelayanan Puskesmas.
Surat Tanda Registrasi Apoteker adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada
Apoteker yang telah diregistrasi, dilengkapi
dengan nomor dan masa berlakunya surat tanda
registrasi tersebut.

Surat Izin Praktik Apoteker adalah surat izin yang


diberikan kepada Apoteker untuk dapat
melaksanakan praktik.
• Apabila tidak ada Apoteker
Penanggungjawab tapi ada Apoteker yang
bertugas di Puskesmas (misal : Apoteker
Kontrak, Apoteker Nusantara Sehat,
Apoteker Relawan, Apoteker Pendamping,
Apoteker Perbantuan)
• Bila tidak ada, data diisi ”-”
• Tanggal STRA dan SIPA diisi “2020-01-01”
• Kontak diisi “0”
• Apabila Puskesmas tidak ada Apoteker
Penanggungjawab tapi ada Apoteker yang
ditunjuk oleh Dinkes Kab/Kota untuk
menjadi PJ sementara (misal : Apoteker
Kontrak, Apoteker Nusantara Sehat,
Apoteker Relawan, Apoteker Pendamping,
Apoteker Perbantuan)
• Bila tidak ada, data diisi ”-”
• Tanggal STRA dan SIPA diisi “2020-01-01”
• Kontak diisi “0”
• Jika tidak ada Apoteker, ditulis 00.00 s.d. 00.00

• Rerata (resep, kunjungan, waktu tunggu obat


jadi, dan waktu tunggu obat racikan) ialah rerata
pada bulan-1 pengisian tilik, misal jika tilik (self-
assessment) diisi bulan Juni, maka dihitung
rerata bulan Mei
• Puskesmas dengan Program Rujuk Balik merupakan
pelayanan pemberian obat-obatan untuk peserta BPJS
penderita penyakit kronis di Faskes Tingkat Pertama
(FKTP) atas rekomendasi atau rujukan dari Dokter
Spesialis/Sub Spesialis. Program ini memudahkan
pasien penderita penyakit kronis untuk mendapatkan
obat-obatan yang diresepkan untuk pemeliharaan
kondisi kronisnya selama tiga bulan berturut-turut tanpa
perlu kembali merujuk ke Dokter Spesialis/Sub-
Spesialis di Faskes Rujuk Tingkat Lanjutan (Rumah
Sakit).
• Sistem elektronik, misal SIMPUS dan/atau aplikasi berbasis
elektronik/web/local-web lainnya
• Untuk memudahkan jika dibutuhkan untuk kroscek
assessment daring oleh Dinkes, puskesmas bisa
memberikan foto/video terkait kondisi bangunan ke
Dinkes Kab/Kota melalui email dan/atau media daring
lainnya
• Untuk memudahkan jika
dibutuhkan untuk kroscek
assessment daring oleh
Dinkes, puskesmas bisa
memberikan foto/video terkait
kondisi ruang farmasi ke
Dinkes Kab/Kota melalui email
dan/atau media daring lainnya
• Untuk memudahkan jika
dibutuhkan untuk kroscek
assessment daring oleh
Dinkes, puskesmas bisa
memberikan foto/video terkait
kondisi ruang/fasilitas
penyimpanan ke Dinkes
Kab/Kota melalui email
dan/atau media daring lainnya
• Untuk memudahkan jika
dibutuhkan untuk kroscek
assessment daring oleh
Dinkes, puskesmas bisa
memberikan foto/video terkait
kondisi prasarana ke Dinkes
Kab/Kota melalui email
dan/atau media daring lainnya
• Untuk memudahkan jika
dibutuhkan untuk kroscek
assessment daring oleh
Dinkes, puskesmas bisa
memberikan foto/video terkait
tempat penyimpanan
narkotika/psikotropika/vaksin
ke Dinkes Kab/Kota melalui
email dan/atau media daring
lainnya
• Untuk memudahkan jika
dibutuhkan untuk kroscek
assessment daring oleh
Dinkes, puskesmas bisa
memberikan foto/scan terkait
data ketenagaan ke Dinkes
Kab/Kota melalui email
dan/atau media daring lainnya
• Tanda pengenal apoteker
merupakan bagian dari SOP
praktik profesi
• Pendidikan berkelanjutan
dapat diusulkan ke
Kemkes/Pemda
• Struktur organisasi perlu ditampilkan
di ruang farmasi
• Formularium puskesmas disusun
bersama Tim pelayanan kesehatan
• Puskesmas yang belum menyusun
Forpus dapat mengikuti pelatihan
standar pelayanan kefarmasian yang
diselenggarakan BPPK Ciloto
Formularium puskesmas ditetapkan oleh SK Kepala
Puskesmas Kemenkes
• SOP merupakan hal penting dalam sistem
pemastian mutu pelayanan kesehatan
• Dokumen SOP harus disetujui oleh Kepala
Puskesmas
• SOP Pengelolaan Obat Rusak dan
Kedaluwarsa perlu disusun oleh Puskesmas
dan merupakan salah satu penilaian
pemenuhan standar pelayanan kefarmasian
di Puskesmas
• Rencana Kebutuhan Obat perlu disusun oleh
Puskesmas juga, tidak hanya disusun oleh
Dinkes Kab/Kota
Apakah pendistribusian sediaan farmasi
dan BMHP dilakukan dengan cara
pemberian obat sesuai resep yang
diterima (floor stock), pemberian obat
per sekali minum (dispensing dosis unit)
dan pendistribusian ke jaringan
puskesmas dilakukan dengan cara
penyerahan obat sesuai kebutuhan
(floor stock).
Floor stock adalah stok obat yang ada
di setiap nurse station yang berisi
bahan medis dan alkes yang digunakan
habis pakai.
• SOP pelayanan klinis harus disusun
mengacu pada struktur
pelaksanaannya pada standar
pelayanan kefarmasian
• SOP harus disetujui oleh
Kapuskesmas
• Standar lembar resep menyesuaikan
dengan keperluan dan sistem
pelayanan di puskesmas
• Pemberian informasi obat
merupakan bagian dari pengkajian
dan pelayanan resep
• Pemberian informasi obat berbeda
dengan Pelayanan Informasi Obat
(PIO)
• Masing-masing SOP harus dapat
menjelaskan skema dan
pelaksanaannya
• Etiket sekurang-kurangnya meliputi:
Informasi pasien, tanggal etiket
dikeluarkan, cara pakai, ED, dan BUD
(beyond use date)
• Label “kocok dahulu” pada sediaan bentuk
suspensi atau emulsi
PIO oleh Apoteker Puskesmas untuk
pemberdayaan masyarakat:
• PIO Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan,
Buang) obat kepada masyarakat, masyarakat
dapat mengetahui bagaimana seharusnya
obat digunakan, disimpan, atau dibuang
termasuk ketika dipakai di rumah.
• PIO Penggunaan Obat Rasional
• PIO terkait obat-obat high alert dan LASA
yang mungkin ada di rumah, akan dapat
menghindarkan masyarakat dari kesalahan
penggunaan obat.
• PIO terhadap obat bebas dan obat bebas
terbatas, tentunya akan dapat memberikan
pemahaman masyarakat terkait swamedikasi
sekaligus menghindarkan masyarakat dari
penyalahgunaan obat, khususnya yang
mengandung prekursor dan
dekstrometorphan.
Self-assessment
diselesaikan dengan
meng-klik tombol Kirim
Puskesmas akan masuk ke halaman rekapitulasi nilai, namun
karena validasi perhitungan belum selesai, silakan hiraukan
nilai yang tercantum disini
ß Silakan lanjutkan dengan klik tombol “Back”
Puskesmas telah berhasil
Selesai melakukan self assessment

Jika ada icon “pinsil”, artinya self-assessment belum selesai


Silakan klik icon tersebut untuk melanjutkan

PERHATIAN:
SELF-ASSESSMENT HANYA DILAKSANAKAN SATU TAHUN SATU KALI
Terimakasih

Admin SIMONA Puskesmas, Apotek dan Toko Obat:


0813 9880 0246

Admin SIMONA Klinik dan RS:


0896 6896 2532

Whatsapp chat only


Jam 09.00 – 15.00 WIB, hari kerja

Anda mungkin juga menyukai