Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS PENDIDIKAN
KELOMPOK KERJA GURU GUGUS SEKOLAH
KECAMATAN LECES – KABUPATEN PROBOLINGGO

PENILAIAN AKHIR SEMESTER II


TAHUN PELAJARAN 2021-2022

Mata pelajaran : Bhs. Indonesia Nama : .......................


Kelas : IV (Empat) Nomor : .......................

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau Ddi depan jawaban yang benar !
(Puisi soal no 1 dan 2)
Aku Sahabatmu

Kau dan hatimu


Menemani hilir hulu hidupku
Tak perduli dalam panas dan hujan
Dalam gelap dan terang
Kau ada dalam jemari kehidupanku
Menjadi huruf – huruf di lembaran ceritaku
Dan aku menatap haru, Saat kau berkata
Aku sahabatmu, Kini dan nanti.
1. Tema puisi di atas adalah…
a. Sahabat c. Keluarga
b. Teman d. Kakak
2. Berapa baris puisi yang terdapat pada puisi” Aku Sahabatku”…
a. 8 c. 2
b. 4 d. 6
3. Bunyi vokal akhir pada baris-baris puisi disebut…
a. Bait c. Baris
b. Rima d. Irama
Puisi untuk soal nomor 4
Hidupku Penuh Warna
Karya: D. Karitas
Bukit-bukit itu membiru dari jauh
Laut itu pun membiru dari jauh
Mereka terlihat sama
Walaupun berbeda
Keduanya indah
Keduanya memesona
Walaupun berbeda
Keduanya tak terpisah
Aku, kamu, dan kalian
Cita-cita kita mungkin berbeda
Bukan siapa yang berlebihan
Tapi kita akan bersama meraihnya
Hidupku penuh warna
Seperti pelangi di bawah langit
Berbeda itu indah
Yang membuat kita bersyukur pada Ilahi
4. Berapa bait puisi yang berjudul “ Hidupku Penuh Warna”
a. 4 c. 8
b. 6 d. 12

(Teks bacaan soal No 5- 6)


Suku Bangsa di Indonesia
Sejak dahulu kala bangsa Indonesia hidup dalam keragaman. Kalimat Bhinneka Tunggal Ika pada
lambang negara Garuda Pancasila bukan cuma slogan. Penduduk Indonesia terdiri atas beragam
suku bangsa, agama, bahasa, adat, dan budaya tetapi semua dapat hidup rukun berdampingan.
Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, bangsa Indonesia terdiri atas
1.331 suku. Berdasarkan sensus itu pula, suku bangsa terbesar adalah Suku Jawa yang meliputi
40,2 persen dari penduduk Indonesia. Suku Jawa ini merupakan gabungan dari suku-suku bangsa
di Pulau Jawa, yaitu: Jawa, Osing, Tengger, Samin, Bawean, Naga, dan suku-suku lainnya. Suku
yang paling sedikit jumlahnya adalah Suku Nias dengan jumlah 1.041.925 jiwa atau hanya 0,44
persen dari jumlah penduduk Indonesia. Namun, suku-suku Papua yang terdiri atas 466 suku,
jumlahnya hanya 2.693.630 jiwa atau 1,14 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan
etnis Tionghoa jumlahnya 2.832.510 jiwa atau 1,2 persen penduduk Indonesia.
(Sumber: http://bobo.kidnesia.com. diunduh 1 September 2016)
5. Berdasarkan teks di atas suku terbesar yang ada di Indonesia adalah..
a. Suku nias c. Etnis tionghoa
b. Suku jawa d. Suku papua
6. Pokok pikiran daru paragraf pertama adalah..
a. Keragaman bangsa Indonesia c. Keragaman suku bangsa di Indonesia
b. Keragaman agama di Indonesia d. Keragaman adat istiadat di Indonesia
7. Teks bacaan “ Suku Bangsa di Indonesia” adalah..
a. Teks fiksi c. Dongeng
b. Teks nonfiksi d. Legenda
8. Berdasarkan teks di atas suku terbesar yang ada di Indonesia adalah..
a. Suku nias c. Suku batak
b. Suku jawa d. Etnis tionghoa

Soal No 9-12
Si Pitung
Suatu sore Si Pitung melihat kelakuan anak buah Babah Liem yang sewenang-wenang. Babah
Liem adalah tuan tanah di daerah tempat tinggal Si Pitung. Dia dan anak buahnya sering
merampas harta rakyat dan menarik pajak tinggi. Sebagian hasil rampasan itu diberikan kepada
pemerintah Belanda.
Si Pitung bertekad untuk melawan anak buah Babah Liem. Kemudian, dia berguru kepada Haji
Naipin, seorang ulama yang juga pandai ilmu bela diri. Si Pitung cepat menguasai semua ilmu
yang diajarkan oleh Haji Naipin.
”Pitung, gunakan ilmu yang kuberikan untuk membela orang-orang yang tertindas. Jangan
sekali-kali kau gunakan ilmumu ini untuk menindas orang lain,” pesan Haji Naipin.
Sekarang Si Pitung sudah siap melawan anak buah Babah Liem. Dia menghentikan ulah anak
buah Babah Liem yang sedang merampas harta rakyat jelata.
”Heh, Anak Muda! Siapa kau? Beraninya menghentikan kami!” tanya salah satu anak buah
Babah Liem.
”Kalian tak perlu tahu siapa aku. Yang jelas, aku akan menghentikan ulah kalian selamanya,”
jawab Si Pitung.
Anak buah Babah Liem menyerang Si Pitung. Namun, Si Pitung bisamengalahkan mereka semua.
Sejak saat itu, nama Si Pitung terkenal di kalangan penduduk.
Si Pitung memutuskan untuk mengabdikan hidupnya pada rakyat jelata. Dia bertekad untuk
mengambil kembali hak yang sudah dicuri oleh tuan tanah dan mengembalikannya kepada
rakyat. Dia mengajak beberapa temannya untuk bergabung dengannya.
Kelakuan Si Pitung tidak disukai oleh tuan tanah dan juga pemerintah Belanda. Mereka
mengeluarkan perintah untuk menangkap Si Pitung. Namun, Si Pitung amat cerdik. Dia selalu
berpindah tempat sehingga pemerintah Belanda dan juga tuan tanah tidak bisa menangkapnya.
Karena kesal, pemerintah Belanda menggunakan cara licik. Mereka menangkap Pak Piun, ayah
Si Pitung dan Haji Naipin.
Salah satu pejabat pemerintah Belanda yang bernama Schout Heyne mengumumkan bahwa jika
Si Pitung tak menyerah, Pak Piun dan Haji Naipin akan dihukum.
Si Pitung mendengar berita tentang penangkapan ayah dan gurunya itu. Kemudian, dia
menghadap Schout Heyne dan menyerahkan diri. Dia tak mau ayah dan gurunya menderita.
”Pitung, kau telah meresahkan banyak orang dengan kelakuanmu itu. Untuk itu, kau harus
dihukum tembak,” kata Schout Heyne.
”Kau tidak keliru? Bukannya kau dan tuan tanah itu yang meresahkan orang banyak? Aku tidak
takut dengan ancamanmu!” jawab Si Pitung.Schout Heyne benar-benar melaksanakan
ancamannya. Si Pitung
dihukum tembak. Hidup Si Pitung berakhir di ujung peluru. Namun, kisah kepahlawanannya
tetap dikenang. Si Pitung, si pahlawan rakyat jelata.
Sumber: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014.
9. Tokoh utama dalam cerita “Si Pitung” adalah…
a. Haji naipin c. Babah liem
b. Pak piun d. Si pitung
10. Tokoh antagonis pada cerita “Si Pitung” adalah…
a. Haji naipin c. Babah liem
b. Pak piun d. Si pitung
11. Tokoh yang bernama Haji Naipin pada cerita “ Si Pitung” merupakan tokoh..
a. Deutragonis c. Antagonis
b. Campuran d. Protagonis
12. Watak si pitung di dalam cerita adalah…
a. Pemberani dan Peduli c. Peduli dan baik hati
b. Pemberani dan penyabar d. Baik hati dan penyabar
Soal no 13 dan 14
Lala: maaf pak bolehkan saya meminta waktu bapak sebentar
Bapak Camat : iya,  ada apa ya?
Lala : begini pak, saya…..ingin mewawancarai bapak, apa boleh?
Bapak Camat : oh iya, silahkan
Lala : kalau boleh tahu sudah berapa lama bapak menjabat sebagai Camat?
Bapak Camat : sekitar …tahun
Lala : apa bapak menikmati pekerjaan bapak selama menjadi camat?
Bapak Camat : oh iya tentu
Lala : kalau boleh tahu, sehari hari bapak pergi ke kantor mengendarai apa?
Bapak Camat : kalau saya naik mobil
Lala : apakah bapak mempunyai anak, kelas berapa sekarang?
Bapak Camat : ya saya mempunyai seorang anak laki laki, sekarang kelas 4 SD
Lala : ya sudah pak, saya rasa ini cukup. maaf telah mengganggu bapak, terima kasih
Bapak Camat : iya sama sama
13. Narasumber yang terdapat pada teks wawancara di atas…
a. Teman lala c. Bapak camat
b. Wakil camat d. Lala
14. Teks wawancara yang di atas menceritakan tentang…
a. Kehidupan bapak camat c. Anak bapak camat
b. Kehidupan masyarakat desa d. Profesi bapak camat
15. Sebelum melakukan wawancara hal yang harus dilakukan adalah…
a. Mempersiapkan diri secara matang dan harus siap dalam memberikan pertanyaan.
b. Mempersiapkan diri secara matang dan belum siap dalam memberikan pertanyaan
c. Mempersiapkan diri dan tidak harus siap dalam memberikan pertanyaan
d. Mempersiapkan diri secara matang dan tidak harus siap dalam memberikan pertanyaan
16. Yang bukan merupakan jesnis cerita adalah …..
a. Dongeng c. Mitos
b. Cerpen d. Majalah
17. Cerita khayalan (fiksi) yang biasanya bersifat menghibur dan mengandung nilai pendidikan juga
diceritakan turun temurun.
a. Legenda c. Mitos
b. Dongeng d. Sejarah
18. Cerita “Si Kancil dan Petani” merupakan salah satu cerita …..
a. Legenda c. Mitos
b. Dongeng d. Sejarah
19. Tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh
yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.
a. Tokoh utama c. Tokoh antagonis
b. Tokoh Pembantu d. Tokoh protagonis
20. Tempat dimana tokoh atau si pelaku mengalami kejadian atau peristiwa didalam cerita. Seperti
misalnya: Didalam bangunan tua, di sebuah gedung, dan lain sebagainya disebut ….
a. Latar belakang c. Latar waktu
b. Latar tempat d. Background

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat


21. Jenis paragraf berdasarkan gagasan pokok, kecuali …..
22. Sebuah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada di bagian akhir Paragraf, yaitu ….
23. Mari hemat air bersih ! adalah bentuk kalimat . . . .
24. Tadi malam tanteku melahirkan di rumah sakit. Aku menjenguk ke sana. Aku dan ibuku
menunggu di ruang bersalin. Tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi. Setelah beberapa saat kami
masuk ruangan. Tanteku telah melahirkan dengan selamat. Bayinya sangat lucu. Kami merasa
bahagia.
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah ...
25. Jum’at bersih merupakan kebiasaan baik sekolah kami. Setiap hari kami membersihkan ruangan
kelas dan merawat taman secara bersama-sama. Aku terbiasa mendapat bagian menyiram
tanaman. Aku sangat gembira karena bersentuhan dengan bunga-bunga yang indah di waktu itu.
Inti pada teks di atas berada pada …..

III. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !


(Puisi soal 1- 2)
Cita-Citaku
Karya: M. Ridwan Hafidz
Cita-citaku ingin menjadi dokter
Agar dapat menyembuhkan orang yang sakit
Cita-citaku ingin menjadi dokter
Agar anak-anak menjadi sehat
Aku harus belajar dengan sungguh-sungguh
Agar dapat menggapai citaku itu
Aku harus belajar dengan sungguh-sungguh
Agar menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa
26. Apakah tema puisi yang berjudul” Cita- citaku”
Jawab :…………………………………………………………………………………………....
27. Bercerita tentang apa puisi tersebut..
Jawab :…………………………………………………………………………………………....
(Teks bacaan soal No 3 dan 4)
Urang Kanekes, Si Suku Baduy
Banten merupakan sebuah provinsi di Pulau Jawa bagian barat. Provinsi Banten memiliki
kekayaan alam dengan pemandangan indah, termasuk pegunungan dan pantai. Di pegunungan
Kendeng dengan ketinggian 600 m dari permukaan air laut, tinggal masyarakat adat yang biasa
kita sebut suku Baduy. Namun, masyarakat suku Baduy lebih senang menyebut diri mereka urang
Kanekes. Dalam bahasa Sunda, urang berarti orang.
Masyarakat Kanekes dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tangtu dan panamping.
Kelompok tangtu dikenal sebagai Kanekes Dalam atau Baduy Dalam. Sebaliknya, kelompok
panamping dikenal sebagai Kanekes Luar atau Baduy Luar.
Kelompok Kanekes Dalam atau Baduy Dalam tinggal di tiga desa, yaitu Cikertawana,
Cikeusik, dan Cibeo. Masyarakat Kanekes Dalam masih sangat teguh dalam memegang tradisi.
Mereka tidak menggunakan alat-alat elektronika, tidak menggunakan alas kaki, tidak
menggunakan kendaraan sebagai alat transportasi, serta mengenakan pakaian adat yang ditenun
dandijahit sendiri. Mereka menganut kepercayaan tradisional “sunda wiwitan” dan dipimpin oleh
seorang Pu’un. Pu’un juga berkedudukan sebagai pemimpin masyarakat Kanekes.
Kelompok panamping sedikit berbeda dari masyarakat Kanekes Dalam. Masyarakat
Kanekes Luar atau Baduy Luar telah mengenal teknologi dan alat elektronik. Mereka juga
mengenakan pakaian modern. Namun, masyarakat Baduy Luar masih bisa dikenali dari ciri khas
mereka, yaitu mengenakan ikat kepala berwarna hitam.
(Sumber: http://m.detik.com)
28. Sebutkan Ide pokok yang terdapat pada paragraf terakhir!
Jawab :…………………………………………………………………………………………....
29. Sebutkan dan jelaskan pembagian masyarakat kanekes yang ada di jawa barat!
Jawab :…………………………………………………………………………………………....
30. Sebutkan pikiran utama paragraf kedua!
Jawab :…………………………………………………………………………………………....

Anda mungkin juga menyukai