Anda di halaman 1dari 2

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menutup sementara kegiatan belajar tatap muka (PTM) di

29 sekolah tingkat SMA dan SMK. Hal itu terkait masih adanya 52 kasus virus Corona atau
COVID-19 di sekolah-sekolah tersebut.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Uswatun
Hasanah, kepada detik Jateng saat ditanya soal rencana pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat
meningkatnya kasus Corona. Data yang diberikan merupakan data terakhir hari Sabtu (5/2).

"Kasus positif SMA 40, SMK 11, SLB 1, jumlah 52. Satuan Pendidikan yang ditutup
sementara SMA 22, SMK 7, SLB 0, jumlah 29," begitu bunyi data yang diberikan kepada
detikJateng melalui pesan singkat, Senin (7/2/2022).

"Itu data terakhir, hari ini belum," imbuh Uswatun.

Masih dari data tersebut, diketahui PTM di Kota Semarang dilakukan secara jarak jauh
selama dua minggu atau sampai 18 Februari 2022. Untuk diketahui hal itu sesuai aturan dari
pemerintah daerah setempat.

Dari data tersebut diketahui juga terdapat 6 SMA dan 3 SMK di Kota Semarang yang
memiliki kasus COVID-19. Sedangkan di Solo ada di 13 SMA dan 2 SMK. Kasus-kasus itu
terdiri dari murid dan guru.

Selain itu Uswatun juga mengungkapkan dua kota di Jateng memberlakukan PJJ 100 persen
yakni Semarang dan Solo.

Sekretaris Disdikbud Jawa Tengah, Suyanta, menambahkan untuk daerah lainnya masih
mengikuti aturan sesuai dengan level PPKM masing-masing. Contoh di Demak PTM
dilakukan dengan kuota 50 persen.

"PTM 50 persen ada di Demak, Jepara. PJJ Kota Semarang dan Solo 2 minggu ke depan dan
akan dievaluasi. Yang lainnya tergantung leveling masing-masing daerah. Kalau level 1 maka
boleh PTM 100 persen," kata Suyanta.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebelumnya menjelaskan proses pelajaran tingkat
SMA sederajat yang menjadi wewenang Pemprov Jateng tetap harus mengikuti kebijakan
daerah masing-masing contohnya Kota Semarang dan Solo yang melaksanakan PJJ mulai
hari ini.

"Ketika Solo sama Semarang melakukan PJJ ya kita ngikut. Biar level setiap kebijakan tidak
berbenturan maka kita minta untuk mengikuti per kabupaten/kota yang ada," kata Ganjar,
Sabtu (5/2).

Untuk diketahui Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi), juga memutuskan PJJ
berlaku untuk tingkat TK, SD, SMP untuk antisipasi penyebaran kasus COVID-19. Begitu
pula Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, akan melakukan evaluasi setelah PJJ
diberlakukan selama sepekan mulai hari ini.
1. Bagaimana pemecahan masalah dari kasus diatas?
2. Bagaimana Pengambilan keputusannya?
3. Bagaimana team work menangani masalah tersebut?

Pembahasan
1. Pemecahan kasus diatas yaitu dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menutup
sementara kegiatan belajar tatap muka (PTM) di 29 sekolah tingkat SMA dan SMK.
Selain itu dua kota di Jateng memberlakukan PJJ 100 persen yakni Semarang dan
Solo. Sekretaris Disdikbud Jawa Tengah, Suyanta, menambahkan untuk daerah
lainnya masih mengikuti aturan sesuai dengan level PPKM masing-masing. Contoh di
Demak PTM dilakukan dengan kuota 50 persen.
2. Keputusan yang diambil dari kasus diatas yaitu adalah dengan menutup sementara
kegiatan belajar tatap muka dan memutuskan diberlakukan PJJ untuk semua tingkat
yaitu TK, SD, dan SMP dan SMA di Solo dan Semarang untuk antisipasi penyebaran
COVID-19. Tetapi di daerah di Demak dan Jepara masih mengikuti aturan sesuai
dengan level PPKM masing-masing yaitu PTM 50%. Sementara yang lainnya
tergantung leveling masing-masing daerah, kalau level 1 maka boleh PTM 100% .
3. Kerja sama untuk menangani masalah tersebut adalah dengan Gubernur Jawa Tengah
mengikuti keputusan Wali Kota Semarang dan Solo untuk PJJ. Wali Kota Solo juga
akan melakukan evaluasi setelah PJJ diberlakukan selama sepekan.

Anda mungkin juga menyukai