Anda di halaman 1dari 10

1. Perhatikan tabel berikut ini!

Nomor Simbol Nomor massa Konfigurasi e-


atom
13 A 27 2, 8. 3
14 B 29 2, 8, 4
18 C 40 2, 8, 8
19 D 39 2, 8, 8, 1
20 E 40 2, 8, 8, 2

Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir unsur B adalah ….


A. n = 3, l = 0, m = 0, s = - ½
B. n = 3, l = 1, m = -1, s = - ½
C. n = 3, l = 1, m = 0, s = + ½
D. n = 3, l = 1, m = -1, s = + ½
E. n = 3, l = 1, m = +1, s = + ½

B : [10Ne] 3s2 3p2


14
3p2 ↿ ↿
- 0 +1
1
n = 3, l = 1, m = 0, s = + ½
Jawaban: C

2. Konfigurasi elektron ion M2+ adalah [Ar] 3d3, Pernyataan yang tepat untuk atom M adalah ....
A. memiliki tiga kulit yang berisi elektron
B. terletak pada periode 3
C. terletak pada golongan IIIB
D. merupakan kelompok unsur logam transisi dalam
E. memiliki nomor atom 23
M2+ : [Ar] 3d3
M : [Ar] 4s2 3d3
- memiliki 4 kulit berisi elektron
- terletak pada periode 4 (kulit terbesar)
- terletak pada golongan VB
- merupakan kelompok unsur logam transisi, bukan transisi dalam (lantanida / aktinida)
- memiliki nomor atom = 18 + 2 + 3 = 23

3. Di antara senyawa-senyawa kovalen berikut:


1) PH3
2) CH3Cl
3) XeF2
4) SF6
Diketahui : Z H = 1, C = 6, F = 9, P = 15, S = 16, Cl = 17, Xe = 54
Senyawa yang bersifat polar adalah …..
A. Senyawa 1 dan 2
B. Senyawa 1 dan 4
C. Senyawa 2 dan 3
D. Senyawa 2 dan 4
E. Senyawa 3 dan 4
PEI PEB Bentuk Momen
molekul dipol
PH3 3 1 Segitiga ≠0
piramid
CH3Cl 4 0 Tetrahedral ≠0
XeF2 2 3 linier =0
SF6 6 0 Oktahedral =0
Polar jika momen dipol ≠ 0
e valensi atom pusat −PEI
PEB =
2
Jawaban: A
4. Molekul yang dibentuk oleh unsur POCl 3 memiliki tiga buah ikatan kovalen tunggal dan satu
buah ikatan koordinasi. Bentuk molekul dari POCl3 adalah ….
A. piramida segitiga
B. tetrahedral
C. bentuk T
D. segiempat datar
E. piramida segi empat

PEI = 4
PEB = 0

Bentuk molekul : tetrahedral


Jawaban: B
5. Xenon merupakan gas mulia yang dapat bereaksi dengan unsur halogen paling elektronegatif
yaitu fluor pada suhu tinggi, salah satu rumus molekul senyawa yang terbentuk dari xenon adalah
XeF2. Geometri dan tipe hibridisasi dari molekul senyawa xenon tersebut adalah ….
A. Linier dan sp
B. Huruf V dan sp2
C. Huruf V dan sp3
D. Linier dan sp3d
E. Segiempat planar dan sp3d2

XeF2, atom pusat Xe memiliki 2 pasang elektron ikatan dan 3 pasang elektron bebas.
Bentuk molekul: linier
Tipe hibridisasi = 2 + 3 = 5 (sp3d)
6. Diketahui 2 senyawa yakni eter, (C2H5)2O dan alkohol, C2H5OH dan nomor atom H = 1, O = 8
dan C = 6, alasan yang paling tepat untuk menjelaskan titik didih alkohol, lebih tinggi dari eter
adalah ….
A. molekul alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekul
B. molekul alkohol memiliki massa molekul lebih ringan
C. molekul eter memiliki ikatan kovalen lebih lemah
D. molekul eter memiliki kepolaran lebih besar
E. molekul eter memiliki gaya dispersi lebih kuat
Senyawa dengan interaksi antar molekul (ikatan hidrogen) akan memiliki titik didih lebih tinggi
dari senyawa lain dengan perbedaaan massa molekul relatif yang tidak besar.
Jawaban: A
7. Perhatikan reaksi berikut ini:
a Pb3O4 → b PbO + c PbO2
setelah disetarakan dengan perbandingan koefisien terkecil, maka nilai ….
A. a = b + c
B. a + b = c
C. a = b – c
D. 2a = b + c
E. 2a = b + 2c
1 Pb3O4 → 2 PbO + 1 PbO2
a = 1, b = 2, c = 1
a=b–c
Jawaban: C
8. Unsur A dan B membentuk dua senyawa. Senyawa I mengandung 25% massa A dan senyawa II
memiliki 40% massa B. Perbandingan massa A pada kedua senyawa menurut hukum Dalton
adalah ….
A. 1 : 2
B. 1 : 3
C. 2 : 3
D. 2 : 5
E. 2 : 9
Belerang Oksigen Oksida belerang
30 g = 105 – 30 = 75 g 105 g
30 75
Perbandingan tetap
2 5
Massa awal 50 g 120 g
Massa bereaksi 48 g 120 g 48 + 120 = 168 g
Massa sisa 2g -
Jawaban: C
9. Sebanyak 8 L campuran gas propana dan butena dibakar sempurna dengan oksigen berlebih
membentuk 29 L gas karbondioksida dan sejumlah uap air. Jika semua gas diukur pada P,T yang
sama. Volume gas oksigen yang bereaksi pada proses tersebut adalah ….
A. 25 L
B. 29 L
C. 30 L
D. 35 L
E. 45 L
C3H8 (g) + 5 O2 (g)  3CO2 (g) + 4 H2O (g)
xL 3x L
C4H8 (g) + 6 O2 (g)  4CO2 (g) + 4 H2O (g)
yL 4y L
x+y=8 dikali 4: 4x + 4y = 32
3x + 4y = 29 3x + 4y = 29
---------------- -
x=3
y=5
V O2 = 5x + 6y = 15 + 30 = 45 L
Jawaban: E
10. Jika kadar atom O pada senyawa oksida besi (Mr = 160) adalah 30%. Index atom O pada
oksida tersebut adalah …. (Ar O = 16)
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

indexO . 16
30% =
160
Index O = 3
Jawaban: C

11. Perhatikan gambar berikut:

3L 5L
Mg (s) O2
T = 1270C T = 1270C

Dua tabung dihubungkan seperti gambar di atas. Tabung yang berisi gas O 2 mula-mula
mempunyai tekanan 6,56 atm (R = 0,082 L atm mol -1 K-1), sedangkan tekanan awal pada tabung
yang berisi serbuk Mg diabaikan. Saat keran dibuka sebagian gas O 2 bereaksi dengan serbuk Mg.
Jika tekanan total pada kedua tabung menjadi 1,64 atm dan semua gas dianggap gas ideal, jumlah
mol gas O2 yang diserap oleh Mg adalah ….

A. 0,4 mol

B. 0,5 mol

C. 0,6 mol

D. 0,7 mol

E. 0,8 mol

Pada tabung berisi gas O2


P,V=n.R.T
6,56 . 5 = n . 0,082 . (127 + 273)
6,56 . 5 = n . 0,082 . 400
n = 1 mol
saat kerang dibuka, V total = 8 L
P.V=n.R.T
1,64 . 8 = n . 0,082 . 400
n = 0,4 mol
mol O2 yang bereaksi dengan Mg = 1 – 0,4 = 0,6 mol
Jawaban: C

12. Sebuah tabung bervolume tetap berisi 16 g gas O 2 (Ar O = 16) memiliki tekanan 5 atm pada
temperatur tertentu. Ke dalam tabung tersebut ditambahkan gas Ar (Ar Ar = 40), sehingga tekanannya
menjadi 15 atm tanpa mengubah temperatur. Massa gas total dalam tabung tersebut adalah ....
A. 26 g

B. 56 g

C. 96 g

D. 146 g

E. 286 g

16
mol O2 = = 0,5 mol
32
P O2 = 5 atm
saat tabung berisi gas O2 ditambahkan gas Ne, (O2 dan Ne tidak bereaksi) tekanannya menjadi 15
atm, artinya P Ne = 15 – 5 = 10 atm
P.V=n.R.T
P 1 P2
=
n1 n2
5 atm 10 atm
=
0,5 mol mol Ne
mol Ne = 1 mol
massa Ne = 1 x 40 = 40 g
massa gas total dalam tabung = massa O2 + massa Ne = 16 + 40 = 56 g
Jawaban: B
13. Larutan kalsium hidroksida bereaksi dengan larutan asam phosphat menurut reaksi:
Ca(OH)2 (aq) + H3PO4 (aq) → Ca3(PO4)2 (s) + H2O (l) (belum setara)

Jika 200 mL larutan kalsium hidroksida 0,3 M direaksikan dengan 500 mL larutan asam phosphat
0,1 M, massa endapan yang terbentuk adalah ….. (Ar Ca = 40, P = 31, dan O = 16)

A. 3,10 g

B. 6,20 g

C. 7,75 g

D. 9,30 g

E. 15,5 g

mol Ca(OH)2 mula2 = M . V = 0,3 . 0,2 = 0,06 mol


mol H3PO4 mula2 = M . V = 0,1 . 0,5 = 0,05 mol
3Ca(OH)2 (aq) + 2H3PO4 (aq)  Ca3(PO4)2 (s) + 6H2O (l)

mula2 0,06 mol 0,05 mol


reaks 0,06 mol 0,04 mol 0,02 mol 0,12 mol
i

sisa - 0,01 mol 0,02 mol 0,12 mol

Massa endapan, Ca(OH)2 (s) = 0,02 . 310 = 6,2 g


Jawaban: B
14. Oksida besi seperti Fe2O3 dapat direaksi dengan gas CO menurut reaksi:
Fe2O3 (s) + 3CO (g) → 2Fe (s) + 3CO2 (g)

Jika persentase hasil reaksi di atas hanya 80%, maka massa logam Fe yang diperoleh pada reduksi
320 g Fe2O3 dengan 67,2 L gas CO (STP) adalah …. (Ar Fe = 56, O = 16)

A. 44,8 g

B. 89,6 g

C. 112 g

D. 140 g

E. 224 g

320
mol Fe2O3 mula2 = = 2 mol
160
67,2
mol gas CO (STP) = = 3 mol
22,4
Fe2O3 (s) + 3CO (g)  2Fe (s) + 3CO2 (aq)

mula2 2 mol 3 mol

reaks 1 mol 3 mol 2 mol 3 mol


i

sisa 1 mol - 2 mol 3 mol

Massa Fe secara teoritis (sesuai perhitungan) = 2 . 56 = 112 g


Massa Fe (80% hasil) = 80% . 112 g = 89,6 g
Jawaban: B

15. Diketahui reaksi :


2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g) ∆H = -483,6 kJ
Pernyataan berikut yang benar adalah ....
(1) perubahan entalpi pembentukan uap air 483,6 kJ
(2) pembentukan 1 mol uap air diperlukan 241,8 kJ
(3) pembakaran 1 mol gas H2 diperlukan 241,8 kJ
(4) pembentukan 2 mol uap air dilepaskan 483,6 kJ

Pernyataan yang benar adalah ….


A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (4) saja
E. (1), (2), (3), dan (4)

Reaksi termokimia:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g) ∆H = -483,6 kJ
Berarti pada:
1) Pada pembentukan 2 mol uap air, H2O (g) dilepaskan kalor sebesar 483,6 kJ, atau
Pembentukan 1 mol uap air dilepaskan kalor sebesar 241,8 kJ, atau
Perubahan entalpi pembentukan standar uap air = - 241,8 kJ/mol, ∆H0f H2O (g) = - 241,8
kJ/mol
2) Pada pembakaran 2 mol gas hidrogen dilepaskan kalor sebesar 483,6 kJ, atau
Pembakaran 1 mol gas hidrogen dilepaskan kalor sebesar 241,8 kJ/mol, atau
Perubahan entalpi pembakaran standar gas hidrogen = -241,8 kJ/mol, ∆H0c H2O (g) = - 241,8
kJ/mol
Jawaban: D
16. Diketahui data termokimia sebagai berikut.
2C (s) + O2 (g) → 2CO (g) ∆Ho = -220 kJ
C (s) + O2 (g) → CO2 (g) ∆Ho = -393 kJ
Berdasarkan data tersebut, besarnya kalor reaksi:
CO2 (g) → CO (g) + ½O2 (g) adalah ....
A. +173 kJ
B. +283 kJ
C. -173 kJ
D. -283 kJ
E. +228 kJ

2C (s) + O2 (g) → 2CO (g) ∆Ho = -220 kJ (dikali ½)


C (s) + O2 (g) → CO2 (g) ∆Ho = -393 kJ (dibalik)

C (s) + ½ O2 (g) → CO (g) ∆Ho = -110 kJ


CO2 (g) → C (s) + O2 (g) ∆Ho = +393 kJ
----------------------------------------------------------- +
CO2 (g) → CO (g) + ½ O2 (g) ∆Ho = +283 kJ
Jawaban: B
17. Reaksi pembentukan gas NO2F dari gas NO2 dan F2 mengikuti persamaan berikut.
2NO2(g) + F2(g) → 2NO2F(g)
Reaksi ini berorde 1 terhadap setiap reaktan dengan nilai tetapan laju reaksi sebesar 0,75 M -1s-1.
Jika ke dalam 250 mL labu dimasukkan 20 mmol NO 2 dan 15 mmol F2, laju reaksi setelah 50%
NO2 bereaksi adalah....
A. 3,0 x 10-3 Ms-1
B. 2,4 x 10-3 Ms-1
C. 1,8 x 10-3 Ms-1
D. 1,2 x 10-3 Ms-1
E. 0,6 x 10-3 Ms-1
V = 0,75 [NO2]1 . [F2]1

2NO2 (g) + F2 (g) → 2NO2F (g)

mula2 20 mmol 15 mmol

reaksi 10 mmol 5 mmol

sisa 10 mmol 10 mmol

50% NO bereaksi = 50% . 20 mmol = 10 mmol


10 mmol 10 mmol
V = 0,75 [ ¿ .[ ] = 0,75 . 0,04 . 0,04 = 1,2 x 10-3 M s-1
250 mL 250 ml
Jawaban: D
18. Asam oksalat adalah asam berbasa dua. Sebanyak 25 mL larutan asam oksalat diencerkan dengan
air sampai volumenya 100 mL. Larutan ini digunakan untuk menitrasi 10 mL larutan NaOH 0,1
M dengan indikator bromtimol biru. Bila titik akhir titrasi diperoleh saat volume asam oksalat
mencapai 25 mL, maka konsentrasi larutan asam oksalat awal adalah ....
A. 0,08 M
B. 0,40 M
C. 0,80 M
D. 1,60 M
E. 3,20 M

Asam oksalat, H2C2O4 (berbasa dua) karena memiliki 2 H+ yang dapat dilepaskan
V asam oksalat awal = 25 mL
M awal = ….? (x)
Terjadi pengenceran dengan V akhir = 100 mL
M akhir = ….? (y)
Asam oksalat dititrasi dengan NaOH
M asam . V asam . jumlah H+ = M basa . V basa . jumlah OH-
(y) M . 25 mL . 2 = 0,1 M . 10 mL . 1
(y) = 0,02 M
Lanjutkan ke rumus pengenceran yang terjadi di awal soal
M awal . V awal = M akhir . V akhir
M awal . 25 mL = 0,02 M . 100 mL
M awal = 0,08 M
Jawaban: A
19. Pemutih pakaian mengandung senyawa NaClO yang terbentuk dari asam hipoklorit (HClO) dan
NaOH. Bila 20 mL larutan HClO 0,4 M (Ka = 2 x 10-8) direaksikan dengan 20 mL larutan Ca(OH) 2
0,2 M, maka pH akhir larutan adalah ....
A. 3,5 + log 1
B. 3,5 – log 1
C. 3,5 – log 2
D. 10,5 + log 1
E. 10,5 – log 2
2HClO + Ca(OH)2 → Ca(ClO)2 + 2H2O

20 mL 0,4 M 20 mL 0,2 M

M 8 mmol 4 mmol - -

R 8 mmol 4 mmol 4 mmol

S - - 4 mmol

Terbentuk larutan garam basa terhidrolisis parsial.


4 mmol
M garam, Ca(ClO)2 = =¿ 0,1 M
( 20+20 ) mL

[OH-] =
√ Kw
Ka
. M garam . 2

[OH-] =

[OH ] = 10-3,5
-
10−14
2 . 10
−8
.0,1. 2

pOH = 3,5
pH = 14 – 3,5 = 10,5
Jawaban: D

20. Perhatikan grafik kelarutan berikut;

Seorang siswa melarutkan 40 gram serbuk kalium klorida dan 40 gram serbuk kalium dikromat
dalam 100 gram air bersuhu 70°C. Suhu larutan kemudian diturunkan menjadi 20°C sehingga
terbentuk endapan. Endapan tersebut adalah ....
A. 7 gram kalium klorida
B. 7 gram kalium dikromat
C. 29 gram kalium klorida
D. 29 gram kalium dikromat
E. 7 gram kalium klorida dan 29 gram kalium dikromat

 Perhatikan grafik kelarutan (dalam g) garam kalium klorida, KCl dan kalium dikromat,
K2Cr2O7 dalam 100 g air.
 Pada grafik KCl pada suhu 200C, jumlah KCl yang larut sekitar 33 g, maka massa KCl yang
tidak larut (mengendap) = massa awal – massa yang larut = 40 g – 33 g = 7 g
 Pada grafik K2Cr2O7, pada suhu 200V, jumlah K2Cr2O7 yang larut sekitar 10 g, maka massa
K2Cr2O7 yang tidak larut (mengendap) = 40 g – 11 g = 29 g

Jawab: E

Anda mungkin juga menyukai