DISUSUN OLEH :
YULIA NINGSIH,
S.Pd 201507339013
salam tidak lupa penulis ucapkan kepada tauladan umat yakni Nabi Muhammad SAW.
Penulisan materi ajar ini bertujuan untuk membantu peserta didik dalam memahami
materi Archaeobakteria dan Eubakteria. Sehingga dengan adanya materi ajar ini diharapkan
siswa dapat belajar lebih aktif sehingga mampu mengkonstruksi pengetahuan secara mudah.
Selama penulisan materi ajar ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih.
Akhir kata penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca demi peningkatan
kualitas materi ajar ini. Penulis berharap agar materi ajar ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin Ya Rabbal‘alamin.
Penulis
i
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
DAFTAR ISI
DAFTAR
Halaman judul
Kata pengantar……….................………………………….………….……. i
Daftar isi.......................................................................................................... ii
Peta kedudukan materi ajar.......……………………………………..........… iii
Glosarium........................................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi singkat........................................................................... 1
B. Relevansi....................................................................................... 1
C. Petunjuk Belajar............................................................................ 2
D. Standar kompetensi dan kompetensi dasar.................................... 3
E. Waktu............................................................................................. 3
II. INTI
A. Capaian pembelajaran .................................................................... 4
B. Pokok materi.................................................................................. 5
C. Skenario Pembelajaran................................................................... 5
D. Uraian materi.................................................................................. 6
1. Uraian Kegiatan Belajar 1...................................................... 6
2. Forum Diskusi Kegiatan Belajar 1......................................... 22
3. Uraian Kegiatan Belajar 2...................................................... 23
4. Forum Diskusi Kegiatan Belajar 2......................................... 34
5. Uraian Kegiatan Belajar 3...................................................... 35
6. Forum Diskusi Kegiatan Belajar 3......................................... 40
III. EVALUASI
A. Rangkuman.................................................................................... 41
B. Tes Sumatif..................................................................................... 42
C. Kunci Jawaban Sumatif................................................................... 47
Daftar Pustaka..............................................................................................
ii
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
ii
i
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
iv
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
BAB I PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI SINGKAT
.
Eubacteria juga berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata Eu yang
berarti sejati/sesungguhnya dan bacteria yang berarti bakteri. Bakteri ini
dianggap sebagai bakteri sesungguhnya karena strukturnya benar-benar
berbeda dari sel Eukaryotik, sedangkan Archaeobacteria masih memiliki
beberapa kemiripan dengan sel Eukaryotik dan punya ciri khas tersendiri yang
memungkinkan mikroorganisme ini hidup pada lingkungan ekstrim.
Archaeobacteria dan Eubacteria dipisahkan menjadi dua kingdom karena
memiliki perbedaan pada kandungan dinding sel, struktur ribosom, dan
habitatnya.
B. RELEVANSI
1
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
C. PETUNJUK BELAJAR
Petunjuk Guru
Untuk membantu para siswa, guru hendaknya memerankan fungsi berikut ini.
Bantulah siswa dalam memahami konsep dan menjawab pertanyaan/kendala proses belajar.
Bimbinglah siswa dalam melakukan tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
Laksanakanlah penilaian, baik penilaian sikap, prilaku maupun tes.
Bacalah dengan seksama kompetensi dasar dan indikator yang tertera dalam materi ajar i
Perhatikan dan pahami konsep yang terdapat pada lembar kegiatan peserta didik untuk m
2
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
E. WAKTU
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan modul ini adalah 9 Jam Pelajaran (3 pertemuan @ 3 × 45 m
3
BAB II INTI
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
4
B. POKOK MATERI
Pada kegiatan belajar dari materi ajar tentang Archaebacteria dan Eubacteria, pokok-pokok materi
ciri, struktur sel dan cara reproduksi Archaeobacteria dan Eubacteria
Menjelaskan klasifikasi Archaeobacteria dan Eubacteria.
Menjelaskan peranan Eubacteria dan Archaeobac-teria dalam kehidupan
C. SKENARIO PERMASALAHAN
Sebenarnya termasuk pada kelompok jenis bakteri apa Listeria monocytogenes itu?
5
5 Fakta Brucellosis, Infeksi Bakteri yang Jangkiti Lebih dari 3.000 Orang di Tio
Liputan6.com, Lanzhou Wabah tengah menjangkiti lebih dari 3.000 orang di Lanzhou, Setelah d
.
Kejadian ini pun diduga akibat kebocoran sebuah perusahaan bio farmasi Zhongmu Lanzhou, yan
Penyakit ini sering kali berasal dari kontak dengan hewan ternak yang membawa brucella. Seban
Saat memproduksi vaksin Brucella untuk hewan, pabrik Zhongmu Lanzhou menggunakan disinfe
Gas limbah yang terkontaminasi, sebagaimana dilansir CNN, Minggu (20/9/2020) membentuk ae
Tak ayal, orang-orang di sana mulai melaporkan infeksi brucella pada November 2019. itu pun c
Institute telah terinfeksi brucellosis
6
D. URAIAN MATERI
1. URAIAN KEGIATAN BELAJAR 1
INDIKATOR
1. Menyebutkan ciri, struktur sel dan cara reproduksi
Archaeobacteria dan Eubacteria.
Tujuan pembelajaran:
1. Mengetahui ciri-ciri Archaeobacteria dan Eubacteria
2. Mengetahui struktur dasar dan struktur tambahan
Archaeobacteria dan Eubacteria
3. Mengetahui cara reproduksi Archaeobacteria
dan Eubacteria.
Apa manfaatnya
bagiku…..??!!
Dengan mengetahui ciri-ciri bakteri, kamu akan lebih mengenal bakteri sehingga dapat
BIOLOGI
7
Tahukah kamu!
Problem 1
8
Archaeobacteria dan Eubacteria dipisahkan menjadi dua kingdom padahal Archae
Archaezoa, (5) Chromista dan (6) Protozoa. Sistem pengelompokan tiga domain
ini dikenal juga dengan sistem klasifikasi delapan kingdom.
Archaeobacteria dan Eubacteria dipisahkan menjadi dua kingdom karena memiliki perbedaan pada
habitatnya. Perbedaan antara Archaeobacteria dan Eubacteria dapat kita lihat pada
10
Pernahkan anda berfikir mengapa
para ahli menciptakan mikroskop
sedangkan kita tahu Tuhan telah
menciptakan mata untuk melihat………
11
1. Ukuran sel
a. Archaeobacteria
Ukuran sel Archaeobacteria umumnya berdiameter 0,1-15 mikron, dan
beberapa diantaranya kerap berkumpul memanjang seperti kawat hingga 200
mikron.
b. Eubacteria
Ukuran sel Eubacteria bervariasi, mulai dari yang berdiameter 0,12 mikron
sampai dengan yang panjangnya ratusan mikron (1μm = 1/1000), namun
umumnya berukuran 1-5 mikron. Eubacteria yang paling kecil adalah
Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron dan yang terbesar adalah
Thiomargarita yang berukuran 200 mikron.
Bentuk sel
Bentuk dasar sel Archaeobacteria dan Eubacteria beraneka ragam, yaitu
coccus (bulat), basil (batang) dan spirila (spiral). Selain bentuk dasar tersebut,
juga terdapat bentuk coccobasil (antara coccus dan basil) dan berbentuk filamen.
Contoh Eubacteria coccobasil adalah Coxiella burneti (penyebab demam),
sedangkan contoh Eubacteria berbentuk filamen adalah kelompok Actinomycetes.
Bentuk sel coccus dan basil ada yang berdiri sendiri-sendiri, artinya tiap
sel terpisah-pisah, namun ada pula beberapa jenis sel Archaeobacteria dan
Eubacteria yang tidak terpisah setelah selnya membelah. Susunan sel
Archaebateria dan Eubacteria bermacam-macam, antara lain dua sel, empat sel,
bergerombol atau berderet seperti rantai. Sedangkan Archaeobacteria dan
Eubacteria yang berbentuk spirila hidup terpisah-pisah, namun memiliki beberapa
bentuk sel. Bentuk serta susunan sel Archaeobacteria dan Eubacteria ini dapat
dilihat pada Tabel 2.
12
Tabel 2. Bentuk dan Susunan Sel Archaeobacteria dan Eubacteria.
Bentuk Definisi Contoh Spesies Gambar
1. Coccus
a. Monococcus Satu sel coccus Chlamydia
trachomatis
(penyebab penyakit
mata)
Diplococcus
pneumoniae
(penyebab penya-kit
pneumonia)
Delapan sel
kokus
f. Sarkina berdempetan Thiosarcina rosea,
membentuk Sarcina sp.
kubus
13
Bentuk Definisi Contoh Spesies Gambar
2. Basil
a. Monobasil Sel basil tunggal Escherichia coli (pada
usus besar manusia),
Lactobacillus,
Salmonella typhosa
(penyebab penyakit
tifus).
3. Spirila
a. Spiral Bentuk sel Thiospirillopsis
bergelombang floridana, Spirilum
seperti spiral mino, Treponema
pallidum (penyebab
penyakit kelamin
sifilis)
b. Spiroseta Bentuk sel
seperti sekrup
14
Struktur sel Archaeobacteria dan Eubacteria
Struktur sel Archaeobacteria dan Eubacteria dapat dibagi menjadi struktur
dasar dan struktur tambahan. Struktur dasar dimiliki hampir semua jenis
Archaeobacteria dan Eubacteria. Sedangkan struktur tambahan hanya dimiliki
oleh Archaeobacteria dan Eubacteria tertentu. Struktur sel Archaeobacteria dan
Eubacteria dapat dilihat pada Gambar 1.
kapsul/
slime
Granula penyimpanan
nukleoid
membran plasma
mesosom ribosom
flagel
16
permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel dengan
lingkungannya.
c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel dan tempat berlangsungnya
metabolisme dalam sel. Sitoplasma mengandung:
1) Ribosom yang disusun oleh protein dan RNA, berfungsi untuk sintesis
protein.
Ribosom pada Archaeobacteria lebih mirip dengan ribosom pada
organisme Eukaryotik daripada ribosom pada sel Eubacteria.
2) Nukleoid yang berisi DNA. DNA merupakan materi genetik, berfungsi
sebagai pengatur aktivitas sel. Materi genetik pada Archaeobacteria
dan Eubacteria tidak dibungkus oleh membran inti.
3) Granula penyimpanan, berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan.
17
b. Flagel
Flagel atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau
spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagel tersusun dari protein. Flagel
berfungsi sebagai alat gerak pada beberapa jenis Archaeobacteria dan
Eubacteria yang berbentuk batang dan spiral. Flagel pada Archaeobacteria
terpisah dengan sistem sekresinya, sedangkan pada Eubacteria tidak.
Flagel pada Archaeobacteria dan Eubacteria ada yang berjumlah satu
(monotrik), banyak flagel di satu sisi (lofotrik), satu atau banyak flagel di
kedua ujung (amfitrik), atau tersebar di seluruh permukaan sel (peritrik).
Ilustrasinya dapat dilihat pada Gambar 2.
Peritrik Atrik
Gambar 2. Bentuk flagel sel bakteri (Akhyar, 2001)
c. Pilus
Pilus adalah struktur berbentuk seperti rambut-rambut halus yang
menonjol dari dinding sel. Pilus mirip dengan flagel namun lebih pendek,
kaku dan berdiameter lebih kecil. Pilus tersusun dari protein, yang
berfungsi sebagai penghubung saat Archaeobacteria ataupun Eubacteria
melakukan konjugasi (pertukaran materi genetik).
3. Klorosom
Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran
plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses
fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan
fotosintesis.
18
e. Vakuola gas
Vakuola gas umumnya terdapat pada Eubacteria yang hidup di air
dan melakukan fotosintesis, sehingga memungkinkan Eubacteria tersebut
mengapung di air untuk memperoleh cahaya matahari agar fotosintesis
dapat terjadi.
f. Endospora
Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis
bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak
menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit
sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal
tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap
kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi
lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri
baru.
Kita pasti tahu bahwa bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yangberb
19
Cara reproduksi Archaeobacteria dan Eubacteria
Archaeobacteria dan Eubacteria berkembang biak secara aseksual (tak
kawin), yaitu dengan membelah diri. Pembelahan sel ini merupakan pembelahan
biner (Gambar 3), yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Pusat penempelan ke membran sel
Membran sel
DNA
20
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus
bakteri).
21
2. FORUM DISKUSI KEGIATAN BELAJAR 1
Kasus susu formula (sufor) yang tercemar bakteri Sakazakii telah mengharu
biru opini publik Indonesia selama lebih satu bulan lebih. Kasus sufor yang
bermula dari penelitian ilmiah, bersifat akademik Dr.Sri Estuningsih dosen
Institut Pertanian Bogor (IPB), antara tahun 2003-2006. Hasilnya diumumkan
melalui website IPB tentang adanya lima dari 22 sample susu formula bayi
tercemar bakteri Enterobacter sakazakii (ES).Kasus ini akhirnya berimbas
pada Kementerian Kesehatan, Badan POMdan Lembaga DPR melakukan
rapat kerja untuk mencari kejelasan dan solusi. Oleh karena itu diperlukan
bagaimana cara penyajian susu formula yang benar. Silahkan ananda
diskusikan bagaimana cara penyajian susu formula yang benar!
22
2
INDIKATOR :
Menjelaskan klasifikasi Archaeobacteriadan Eubacteria.
Tujuan Pembelajaran:
Menyebutkan klasifikasi Archaeobacteriadan Eubacteria
1. Klasifikasi Archaeobacteria
Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaeobacteria dikelompokkan
menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri bakteri halofil (Halobacterium), metanogen
(Methanobacterium), dan bakteri termoasidofil (Archaeobacteria termoasidofil).
1. Halophiles (Halobakterium)
Halobakterium. Genus Halobacterium dan Halococcus mencakup bakteri
yang halofil ekstrem, bersifat aerob, dan heterotrof. Bakteri genus ini banyak
ditemukan di tambak garam laut.
Pada saat terjadi penggandaan sel dari halobakterium yang mengandung
karotenoid, air akan berwarna merah intensif. Selain itu, Halobakterium dan
23
Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl, 3,5 sampai 5 molar, serta
mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolisme tubuhnya. Koloni
Halofil membentuk suatu buih berwarna merah ungu yang dihasilkan oleh enzim
bakteriorhodopsin. Contoh Archaeobacteria Halofil yaitu: Halococcus,
Halorubrum, Haloarcula, Halobacterium.
Ciri-ciri dari kelompok ini adalah sebagai berikut ini.
Habitat di air yang sangat asin
Menggunakan garam untuk membantu menghasilkan ATP (energi)
Ditemukan di Laut mati, Great Salt Lake, dan lain-lain
Kebanyakan aerobik dan heterotrofik
2. Methanogens
Metanogen menghasilkan gas metana (CH4) dari gas hidrogen (H2) dan
karbon dioksida (CO2). Tempat-tempat mereka terdapat di bawah lapisan es di
Greenland serta di gurun yang panas dan kering. Contoh archaeobacteria jenis
ini: methanopyrus dan methanobac-terium. Secara lebih rinci karakteristik bakteri
metanogen disajikan pada Tabel 3:
Tabel 3. Karakteristik Bakteri Metanogen
Karakteristik Metanogen
Bentuk sel Batang, kokus, spirilla, filamen, sarkina
Sifat Gram + / Gram -
Klasifikasi Archaeobacteria
Struktur dinding sel Pseudomurein, protein, heteropolysaccharida
Metabolisme Anaerob
Sumber energi dan sumber karbon H2 + CO2, H2 + metanol, format, metilamin,
metanol(30 % diubah menjadi CH4), asetat
(80 % diubah menjadi CH4)
Produk katabolisme 4H2 + CO2 CH4 + 2H2O + ATP
Sumber: Dubey (2005)
24
Terdapat di saluran pencernaan herbivore dan Menghasilkan gas rawa atau gas
(metana) di usus
Digunakan dalam instalasi pengolahan limbah untuk membantu memecah
limbah.
Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga
menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya
Methanobacterium.
Apakah manusia dapat hidup pada suhu
90˚C sampai 113˚C?
Pasti anda menjawab tidak.
25
Ditemukan di sumber air panas di Taman Nasional Yellowstone dan di daerah
vulkanik (di darat dan laut)
Kebanyakan anaerobik dan kemoautotropik.
2. Klasifikasi Eubacteria
Berdasarkan perbedaan ketebalan lapisan peptidoglikan dinding selnya,
Eubacteria (bakteri) dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu bakteri Gram
positif dan Gram negatif. Perbandingan dinding sel bakteri Gram positif dan Gram
negatif dapat dilihat pada Gambar
7.
1
6
2
8
2 8
7
Gambar 7. Perbandingan struktur dinding sel bakteri Gram positif dan negatif (Talaro,
2002)
26
Keterangan gambar: (1) Peptidoglikan, (2) membran sel, (3) asam teikoat, (4)
asam lipoteikoat, (5) lapisan membran luar, (6) ruang periplasma, (7) lipoprotein,
(8) protein integral, (9) lipopolisakarida, (10) porin dan (11) phospholipid.
1) Filum Proteobacteria
Proteobacteria merupakan kelompok terbesar bakteri. Proteobacteria
dikelompokkan menjadi bakteri ungu yang bersifat fotoautotrof atau
fotoheterotrof, proteobacteria kemoautotrof dan proteobacteria kemoheterotrof.
Bakteri ungu mengandung bakterioklorofil yang terdapat pada membran
plasma, sebagai pengganti klorofil. Bakteri ini melakukan fotosintesis tetapi
tidak memproduksi oksigen. Beberapa jenis bakteri ungu memiliki flagel.
27
Sebagian besar bakteri ungu bersifat anaerob obligat dan hidup di dasar kolam,
danau, atau lumpur. Contoh bakteri ungu adalah Chromatium.
a) Proteobacteria kemoautotrof
Proteobacteria kemoautotrof hidup bersimbiosis dengan makhluk
hidup lain. Beberapa jenis proteobacteria kemoautotrof berperan penting
dalam siklus biogeokimia dalam suatu ekosistem, yaitu mengikat nitrogen
(mengubah N2 di atmosfer menjadi senyawa nitrogen yang dapat
digunakan tumbuhan). Contoh proteobacteria kemoautotrof adalah
Rhizobium yang hidup bersimbiosis dalam akar tanaman kacang-kacangan.
b) Proteobacteria kemoheterotrof
Proteobacteria kemoheterotrof meliputi bakteri yang hidup dalam
saluran pencernaan manusia dan hewan. Sebagian besar bakteri dalam
kelompok ini berbentuk batang dan anaerob fakultatif. Contoh
proteobacteria kemoautotrof adalah Escherichia coli dan Salmonella
(Gambar 8).
28
Anabaena di perairan.
29
bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya Nostoc dan Anabaena azollae.
Simbiosis antara Cyanobacteria dengan organisme lain saling memberi
keuntungan. Cyanobacteria terutama berperan dalam memberikan nutrisi organik
pada organisme simbiotiknya, sedangkan organisme simbiotiknya memberikan
kelembaban dan nutrisi anorganik pada Cyanobacteria.
3) Filum Spirochetes
Spirochetes berbentuk spiral dengan panjang 5-250 μm. Spirochetes
memiliki struktur unik yang disebut filamen aksial. Filamen aksial merupakan
semacam serabut di sepanjang sel Spirochetes yang terletak dalam selubung
terluar dan berada di luar dinding sel. Filamen aksial ini berfungsi untuk membuat
gerakan berputar.
Habitat Spirochetes bervariasi, ada yang hidup bebas di lumpur atau di air,
ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh manusia atau di dalam lambung
hewan memamah biak. Contoh Spirochetes antara lain Treponema pallidum
(penyebab penyakit sifillis) dan Leptospira interrogans (penyebab penyakit
leptospirasis).
4) Filum Chlamydias
Chlamydias merupakan kelompok bakteri yang memiliki ukuran paling
kecil (0,2-1,5 μm) dengan bentuk tubuh yang tidak beraturan. Chlamydias hanya
dapat hidup sebagai parasit dalam sel-sel makhluk hidup lain. Kelompok bakteri
ini memiliki dua bentuk sel dalam siklus hidupnya, yaitu badan dasar (elemantery
body) dan badan inisial (initial body). Badan dasar masuk ke dalam sel inang dan
berkembang menjadi badan inisial. Badan inisial tumbuh dan membelah diri.
Badan inisial membentuk badan dasar kembali dan dilepaskan dari sel inang yang
disertai dengan pecahnya sel inang. Contoh Chlamydias adalah Chlamydia
psittaci (penyebab penyakit mata, penyakit menular seksual dan beberapa jenis
penyakit pneumonia).
30
Mari kita pelajari Pengelompokan Eubacteria berdasarkan cara hidupnya
1) Bakteri saprofit
Bakteri saprofit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari
sisa-sisa organisme atau produk organisme lain. Sisa-sisa organisme,
misalnya daun yang gugur dan kotoran hewan. Sedangkan produk
organisme, misalnya susu dan daging. Sisa organisme atau produk
organisme akan mengalami proses penguraian. Bakteri saprofit merupakan
salah satu organisme pengurai (dekomposer) di alam. Contoh bakteri
saprofit adalah Lactobacillus bulgaricus (bakteri untuk pembuatan
yoghurt), Mycobacterium (bakteri pengurai sampah) dan Escherichia coli
yang merupakan bakteri pembusuk dalam saluran pencernaan manusia
(Gambar 10).
31
2) Bakteri parasit
Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari
inangnya. Inang tempat hidup bakteri dapat pada tumbuhan, hewan atau
manusia. Bakteri yang menimbulkan penyakit pada inangnya, disebut
sebagai bakteri patogen. Contoh bakteri parasit adalah Mycobacterium
tuberculosis (penyebab penyakit TBC pada manusia), Clostridium tetani
(penyebab tetanus) dan Bacillus anthracis merupakan penyebab penyakit
anthraks pada hewan ternak.
b. Bakteri autotrof
Bakteri autotrof (Yunani; auto= diri; trophos= memakan), meru-
pakan bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri. Berdasarkan
asal energi untuk mensintesis makanannya, bakteri autotrof dapat
dibedakan dalam dua kelompok, yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof.
1) Bakteri fotoautotrof
Bakteri fotoautatrof adalah bakteri yang menggunakan energi
cahaya matahari untuk membuat makanannya. Contoh bakteri
fotoautotrof adalah Thiocystis sp.
2) Bakteri kemoautotrof
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi
kimia untuk mensintesis makanannya. Energi kimia diperoleh dari
proses oksidasi senyawa anorganik.
Contoh bakteri kemoautotrof adalah sebagai berikut ini.
a) Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang
mengoksidasi senyawa amonia menjadi ion nitrit.
b) Nitrobacter (bakteri nitrat) yang mengoksidasi ion nitrit menjadi
ion nitrat.
c) Gallionella (bakteri besi) yang mengoksidasi ion fero menjadi ion
feri.
d) Hydrogenobacter (bakteri hidrogen) yang mengoksidasi gas
hidrogen menjadi air.
32
2. Kelompok bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
a. Bakteri aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen bebas
untuk memperoleh energinya. Contoh bakteri aerob adalah Nitrosomonas,
Nitrosococcus dan Nitrobacter. Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri
nitrit) adalah bakteri yang mengoksidasi amonia (nitrifikasi). Proses
nitrifikasi ini dapat dituliskan dalam bentuk reaksi kimia berikut ini.
2NH3 + 3O2 2HNO2 + 2H2O + energi
(amonia) (nitrit)
Bakteri Nitrobacter (bakteri nitrat) adalah bakteri yang mengoksidasi ion
nitrit. Proses oksidasi ion nitrit ini dapat dituliskan dalam bentuk reaksi
kimia berikut ini.
2HNO2 + O2 2HNO3
(nitrit) (nitrat)
b. Bakteri anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
bebas untuk memperoleh energinya. Energi diperoleh bakteri ini dari pro-
ses perombakan senyawa organik tanpa menggunakan oksigen
(fermentasi). Bakteri anaerob dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
anaerob obligat dan anaerob fakultatif.
1) Bakteri anaerob obligat
Bakteri anaerob obligat merupakan bakteri yang hanya dapat
hidup jika tidak ada oksigen. Oksigen merupakan racun bagi bakteri
anaerob obligat. Contohnya adalah Micrococcus denitrificans,
Clostridium botulinum dan Clostridium tetani.
2) Bakteri anaerob fakultatif.
Bakteri anaerob fakultatif merupakan bakteri yang masih dapat
hidup meskipun ada oksigen, namun dalam jumlah yang sedikit.
Contoh bakteri anaerob fakultatif adalah Escherichia coli dan
Lactobacillus
33
4. FORUM DISKUSI KEGIATAN BELAJAR 2
34
3
1. INDIKATOR:
Menjelaskan peranan Eubacteria dan Archaeobac-
teria dalam kehidupan.
Tujuan Pembelajaran:
1. Menjelaskan peran Eubacteria dan
Archaebacteria yang menguntungkan dan
yang merugikan dalam kehidupan.
2. Menjelaskan cara penanggulangan Archaeo-
bacteria dan Eubacteria yang merugikan.
1. Peranan Archaeobacteria
a. Peran menguntungkan
Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan
sehingga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya
Methanobacterium.
b. Peran merugikan
Archaeobacteria dapat merusak makanan yang diawetkan dengan
garam dan dapat menyebabkan cepatnya pembusukan pada ikan laut.
2. Peranan Eubacteria
a. Peran menguntungkan
Peranan Eubacteria yang menguntungkan antara sebagai berikut
ini.
35
1) Pembusukan (penguraian) sisa-sisa makhluk hidup. Contohnya adalah
Escherichia coli.
2) Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Contohnya adalah
Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada
pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan Nata de
Coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju dan yoghurt.
3) Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen, yaitu
Rhizobium leguminosorum yang hidup bersimbiosis dengan akar
tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4) Penyubur tanah. Contohnya adalah Nitrosococcus dan Nitrosomonas
yang berperan dalam proses nitrifikasi, menghasilkan ion nitrat yang
dibutuhkan tanaman.
5) Penghasil antibiotik. Contohnya adalah Bacillus polymyxa penghasil
antibiotik polymxyn B untuk pengobatan infeksi bakteri Gram negatif,
Bacillus subtillis penghasil antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri
Gram positif, Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin
untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC
dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik tetrasiklin untuk
berbagai infeksi bakteri.
6) Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang. Sebagai contoh,
dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia
bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan
hormon.
7) Pembuatan zat kimia, misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
aceto-butylicum.
8) Penghasil biopestisida, yaitu pestisida yang dihasilkan oleh makhluk
hidup, seperti yang dihasilkan oleh Bacillus thuringiensis.
b. Peran merugikan
Peranan Eubacteria yang merugikan antara lain:
1) Pembusukan makanan. Contohnya Clostridium botulinum.
36
2) Penyebab penyakit pada manusia. Contohnya Mycobacterium
tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Vibrio cholera (penyebab
penyakit kolera atau muntaber), Clostridium tetani (penyebab penyakit
tetanus) dan Mycobacterium (penyebab penyakit lepra).
3) Penyebab penyakit pada hewan. Contohnya Bacillus anthraxis
(penyebab penyakit antraks pada sapi).
4) Penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Contohnya Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung
dan tembakau), serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada
akar tanaman).
5) Penyebab penyumbatan pipa air yang terbuat dari besi. Bakteri ini
dikenal sebagai bakteri besi karena dapat mengubah senyawa besi yang
terlarut di dalam air menjadi senyawa berbentuk endapan, sehingga
dapat menyumbat aliran air dalam pipa besi.
6) Penyebab keroposnya pipa-pipa besi. Bakteri yang menyebabkan hal ini
adalah bakteri sulfur, karena ia mampu mengubah pipa-pipa besi
menjadi asam sulfat.
37
Pengolahan makanan yang dilakukan dengan cara pemanasan dapat
membunuh sebagian besar mikroorganisme penyebab penyakit yang terdapat pada
makanan dan minuman. Bentuk pemanasan makanan dan minuman dapat dilaku-
kan dengan cara dimasak seperti biasa atau dengan cara khusus, misalnya
pasteurisasi atau sterilisasi.
Pasteurisasi adalah pemanasan dengan suhu 63-720C selama 15-30 menit.
Pasteurisasi dilakukan pada susu untuk mematikan bakteri patogen, misalnya
Salmonella dan Mycobacterium. Selain itu, pasteurisasi juga dapat
mempertahankan rasa dan aroma khas susu.
Sterilisasi adalah pemanasan dengan menggunakan udara panas atau uap
panas bertekanan tinggi. Pada penelitian yang menggunakan mikroba, sterilisasi
diperlukan untuk memperoleh biakan murni. Beberapa cara yang digunakan
dalam sterilisasi antara lain sebagai berikut ini
a. Sterilisasi dengan udara kering
Sterilisasi dengan udara panas/kering menggunakan oven pada temperatur
170-1800C dengan waktu minimal dua jam. Cara ini digunakan untuk
mensterilkan peralatan gelas, serta bahan seperti kain dan kapas.
b. Sterilisasi dengan uap panas bertekanan tinggi
Sterilisasi dengan uap panas bertekanan tinggi dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut autoklav pada temperatur 115-1340C dengan
tekanan 15 psi selama 30 menit. Autoklav digunakan untuk sterilisasi
peralatan.
c. Sterilisasi dengan pemijaran
Cara ini terutama digunakan untuk sterilisasi jarum platina, ose dan
sebagainya yang terbuat dari platina atau nikrom. Cara sterilisasi ini dilakukan
dengan membakar alat-alat tersebut di atas lampu spiritus sampai berpijar.
d. Sterilisasi dengan penyaringan
Penyaringan yang biasa digunakan adalah filter bakteri, seperti pada serum
darah dan toksin.
38
2. Kebersihan dan Kesehatan Diri serta Lingkungan
Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme timbul karena cara hidup
yang kurang menjaga kebersihan. Penyakit juga lebih mudah menyerang orang
yang fisiknya lemah. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya untuk menjaga
kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan antara lain sebagai
berikut ini.
a. Menjaga kebersihan lingkungan.
b. Menjaga kebersihan badan dengan mandi dan mencuci tangan sebelum
makan.
c. Melakukan olahraga secara teratur.
d. Makan makanan bergizi.
e. Cukup istirahat.
3. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit
yang disebabkan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Imunisasi merangsang
kekebalan seseorang dengan memberikan mikroorganisme patogen yang telah
dilemahkan. Imunisasi disebut juga vaksinasi atau pemberian vaksin. Contoh
vaksin untuk pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri sebagai berikut
ini.
a. Vaksin kolera untuk mencegah penyakit kolera.
b. Vaksin tifus untuk mencegah penyakit tifus.
c. Vaksin BCG untuk mencegah penyakit TBC.
d. Vaksin DPT (Diphteria, Pertussis, Tetanus) mencegah difteri, pertusis/
batuk dan tetanus.
39
Perhatikan gambar dibawah ini, apa yang dapat ananda simpulkan dan silahkan dijel
40
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
41
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
B. TES SUMATIF
Berikut ini adalah salah satu cara untuk membuktikan bahwa bakteri adalah suatu makhluk hidup, yaitu den
Mengamati unsur-unsur kimia tubuhnya
Jawaban : …………………………
Perhatikanlah reaksi fiksasi nitrogen di bawah ini ! 2N2 + 6H2O –atp/bakteri→ 4NH3 + 3H2O
Golongan bakteri yang dapat melakukan proses tersebut adalah …
Nitrosobacter
Methanomonas
Azetobacter
Pseudomonas
Nitrosococcus
Jawaban : …………………..
42
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
Jawaban : …………………..
Makanan kaleng yang sudah kadaluarsa berbahaya jika dikonsumsi karena mengandung racun yang dihasi
Salmonella typhi
Escherichia coli
Bacillus anthraxis
Clostridium botulinum
Pseudomonas cocovenenans
Jawaban : ………………..
43
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
5. Pasangan yang tepat sesuai dengan peranan dari jenis Monera berikut adalah....
Jawaban : ………………………
Cyanobacteria (ganggang hijaubiru) berperan sebagai vegetasi perintis (pionir) yang memberikan kemungk
Jawaban : ……………
44
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
7. Seorang pasien rumah sakit mengalami suatu penyakit dengan gejala yaitu demam, sesak napas, b
dilihat pada gambar di bawah ini!
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut menderita penyaki
Asfiksi
Laringitis
Asma
Radang paru-paru
Emfisema
Jawaban : …………………
45
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
Bagian dari tubuh bakteri yang menunjukkan DNA, kapsul, dan flagel adalah ….
1, 2, dan 3
4, 5, dan 6
6, 7, dan 8
2, 7, dan 8
2, 6, dan 8
Jawaban : ………………………
46
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
1. D (25)
2. C (25)
4. D (25) 8 X 25 = 100
5. B (25)
6. B (25)
7. D (25)
8. D (25)
47
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
DAFTAR RUJUKAN
Akhyar, Salman. 2001. Biologi untuk SMU Kelas I. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Kimball, J.W. 1983. Biology, Fifth Edition. Addison – Wesley Publishing Company, Inc.
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Terjemahan Ratna Siri
Hadioetomo dkk. UI-Press. Jakarta.
Rost. Barbour. Stocking. Murphy. 2006. Plant Biology Second Edition. Thomson
Brooks/Cole. Canada.
Sudjadi, Bagod dan Laila, Siti. 2006. Biologi SMA Kelas X. Surabaya: Yudhistira.
Sudjino, Purnomo dan Sembiring, Langkah. 2005. Biologi 1a. Jakarta: Sunda Kelapa.
Talaro, Kathlen Park and Talaro, Arthur. 2002. Microbiology. North America: Mc.
Graw-Hill Company.