Anda di halaman 1dari 4

Tongue Twister

 Blue bluebird.
 Red lorry, yellow lorry. (Truk merah, truk kuning)
 Three free throws. (Tiga lemparan bebas)
 The big bug bit the little beetle. (Kumbang besar menggigit kumbang kecil)
 Fuzzy Wuzzy was a bear. Fuzzy Wuzzy had no hair. Fuzzy Wuzzy wasn’t very
fuzzy, was he? (Fuzzy Wuzzy adalah beruang. Fuzzy Wuzzy tidak memiliki rambut.
Fuzzy Wuzzy tidak terlalu kabur, bukan?)
 Which witch is which? (Penyihir yang mana?)
 She sees cheese. (Dia melihat keju)
 Really leery, rarely Larry.
 Cooks cook cupcakes quickly. (Koki memasak kue mangkuk dengan cepat)
 I scream, you scream,
We all scream for ice cream.
 Black background, brown background (Latar belakang hitam, latar belakang coklat)
 She sells seashells by the seashore. (Dia menjual kerang di tepi pantai)
 Toy boat. Toy boat. Toy boat
 I saw a kitten eating chicken in the kitchen
 Peter Piper picked a peck of pickled peppers. How many pickled peppers did Peter
Piper pick? (Peter Piper memetik sesendok acar paprika. Berapa banyak acar paprika
yang dipetik Peter Piper?)
Buanglah Sampah pada Tempatnya

Sampah merupakan isu yang cukup meresahkan di Indonesia. Rasanya masih terlalu banyak
sampah kecil berserakan di sekitar kita. Terkadang banyak orang menyepelekan bahwa sampah
kecil itu tanpa mengetahui dampak yang akan ditimbulkannya. Sekecil apa pun, sampah ya
sampah.
Sampah yang kita buang di mana saja tidak akan hilang sendiri. Apalagi jika sampah tersebut
merupakan sampah anorganik atau sampah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah.
Namun, bukan berarti kita dapat membuang sampah organik ke mana saja. Sampah terurai tetap
tidak akan menghilang secara instan. Membuang sampah di mana saja tetap berisiko
mengundang penyakit yang tidak diinginkan.
Belum lagi dampak langsung yang membuat kita tidak nyaman. Baunya akan sampai ke hidung
kita juga yang membuangnya. Sebelum mengeluh, keluhkanlah diri sendiri yang tidak
membuang sampah ke tempatnya.
Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempatnya. Sesederhana itu, maka berbagai dampak
negatifnya akan terhindarkan. Hargailah orang-orang yang selama ini berjasa menjaga
kebersihan. Mereka bangun dan bekerja jauh lebih awal dari kita, kedinginan, kelelahan, karena
ulah kita yang membuang sampah sembarangan.
Menghargai mereka sama dengan kita menghargai diri sendiri karena saat kita membuang
sampah sembarangan, kita akan menjadi pribadi yang kotor seperti sampah itu sendiri. Mari
buang sampah pada tempatnya dan jagalah kebersihan.
Cerdas Memilih Pemimpin

Indonesia adalah negara yang berlandaskan demokrasi dalam memilih pemimpinnya. Satu di
antara mekanisme pemilihannya adalah melalui pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah.
Siapa yang memilih? Tentunya kita sebagai rakyat Indonesia yang menentukan siapa pimpinan
kita sendiri. Maka dari itu, merupakan suatu kewajiban bagi kita semua untuk mengetahui siapa
saja calon pemimpin yang akan melaksanakan aspirasi masyarakat demi kemajuan bangsa.
Bagaimana tidak, baik presiden maupun kepala daerah yang terpilih setidaknya akan menentukan
nasib bangsa selama empat tahun ke depan. Jika kita tidak memilih dengan tepat, maka
dampaknya kita pula yang merasakan.
Lalu bagaimana cara memilih pemimpin yang tepat? Memilih dengan cerdas. Hal ini berarti kita
harus memilih calon prmimpin yang memiliki latar belakang baik, riwayat pengalaman yang
teruji, hingga visi dan misi yang terarah dan objektif bagi kebaikan negara. Melalui cara tersebut
kita dapat memastikan bahwa calon pemimpin akan membawa perubahan besar yang positif
terhadap kehidupan bangsa.
Mari kita memilih pemimpin dengan cerdas dan mengabaikan perasaan subjktif seperti hanya
menyukainya saja, apalagi karena dorongan orang lain. Evaluasi objektif adalah cara yang jauh
lebih baik daripada hanya mengandalkan omongan manis atau ajakan orang lain saja.
Apalagi, dunia politik adalah dunia yang kerap manis di depa, namun getir dan menghanyutkan
di belakang. Pilihlah pemimpin melalui analisis dan penilaian yang efektif dengan mengenal apa
yang pernah ia lakukan, apa yang bisa ia lakukan, dan apa yang dapat dibawanya ke kehidupan
bangsa.
Selalu hindari berbagai pemberitaan tidak bertanggung jawab, yang menyatakan suatu hal yang
mengherankan mengenai berita politik. Apalagi kalau sumber yang diambil adalah media sosial
atau media pemberitaan yang tidak jelas sumbernya.
Jangan hanya baca judulnya saja dan selalu bandingkan dengan sumber lain. Hoaks dapat dengan
mudah menepiskan pilihan objektif kita sebagai pemilih yang cerdas. Sebagai pemilih yang
cerdas, kita akan selalu melakukan evaluasi objektif terhadap bakal calon pemimpin dan partai
yang mengusungnya. Mulai saat ini, mari kita cerdas memilih.
 
Pendidikan

 Pengenalan isu
Pendidikan adalah bidang yang seluruh masyarakat tempuh untuk membuka wawasan.
Semua lini masyarakat pasti pernah terkait dengan pendidikan, baik sebagai peserta didik
maupun sebagai pihak penyelenggara pendidikan. Semua orang memiliki kesetaraandi
mata pendidikan, seluruh rakyat padu ekosistem pendidikan sepanjang hayat. Siapapun
harus menjadi penggerak pendidikan baik untuk skala kecil maupun besar kapanpun dan
dimanapun.

 Rangkaian Argumen
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan dengan melihat pada
kenyataan dari perkembangan sumber daya manusia merupakan faktor terbesar dalam
meraih kesuksesan. Semakin banyak orang yang sukses maka ekonomi bangsa akan
menjadi lebih baik. Berbagai sektor dapat dikelola dengan baik ketika memiliki ilmu
yang diperoleh dari pendidikan.

Pendidikan akan membawa pada kehidupan yang lebih baik. Contoh nyatanya dapat
dilihat di Negeri Jepang. Negara tersebut dapat berdiri kembali dengan cepat setelah
kehancurannya saat bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Sektor pendidikan adalah satu di antara hal utama yang diperhatikan Jepang pasca
bencana kemanusiaan tersebut. Hal itu membuat Jepang dapat bangkit menjadi negara
dengan perekonomian yang kuat di dunia walaupun kalah dalam perang dunia kedua.

 Pernyataan ajakan
Contoh tersebut hanyalah salah satu dari ribuan bahkan jutaan kesukesan yang diawali
dari terselenggaranya pendidikan dengan baik. Segala segi kehidupan di dunia ini tidak
pernah terlepas dari pemaksimalan sistem pendidikannya. Pendidikan bukan hanya dari
segi ilmu pengetahuannya saja, akan tetapi dari pendidikan karakter dan kemajuan mental
masyarakat.

 Penegasan Kembali
Kiranya cukup jelas apa yang saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mari kita
bersama-sama saling mengingatkan sembari mewujudkan pendidikan yang baik di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai