Anda di halaman 1dari 153

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN MOTIVASI

BELAJAR PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI


ASUHAN

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S1 Psikologi

Oleh:
Ita Kuariah Sofyana
06 320 217

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2012
HALAMAN PERSEMBAHAN

Subhanallah walhamdulillah walaa ilaa ha illallah wallahu akbar, akhirnya


satu langkah penting dalam hidupku berhasil kuraih. Dengan segala macam
cobaan selama menempuh ilmu di Program Studi Psikologi Universitas Islam
Indonesia telah berhasil kulewati dan akhirnya skripsi ini bisa kuselesaikan.

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk:

Ayahanda Suwarsono dan Ibunda Sutini

Atas semua cinta kasih, doa, perhatian dan dukungannya yang tidak pernah putus

Love you mom and dad

Kakakku beserta istri Iril Sofyan, ST. dan Budi Aji Lestari

Keponakanku yang lucu dan pintar

Ryandika Syah Putra, S.E.

Atas semua doa dan dukungan serta inspirasi yang membuat hidupku menjadi
lebih indah
MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”

(QS. AL-Insyirah : 6-8)

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasalam bersabda:

‫ﻦ َﯾﺤْﯿَﻰ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ‬
ُ ‫ﺣﻜِﯿﻢٍ ْﺑ‬
َ ‫ﻦ َﯾﺤْﯿَﻰ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ‬
ُ ‫ﻋﻦْ ﺳَﻌِﯿﺪٍ ْﺑ‬
َ ِ‫ﻋﻤَﺮَ ْﺑﻦِ اﻟﻠﱠﮫِ ﻋُﺒَ ْﯿﺪ‬
ُ ْ‫ﻋﻦ‬
َ ِ‫ﻋﻦْ ﺳَﻌِﯿﺪٍ أَﺑِﻲ ْﺑﻦِ ﺳَﻌِﯿﺪ‬
َ

ِ‫ﻋﻦْ أَﺑِﯿﮫ‬
َ ‫ﺢ ﻗَﺎلَ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻋََﻠﯿْﮫِ اﻟﻠﱠ ُﮫ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫِ رَﺳُﻮلَ أَنﱠ ھُﺮَﯾْﺮَةَ أَﺑِﻲ‬
ُ ‫ﺤﺴَﺒِﮭَﺎ ﻟِﻤَﺎﻟِﮭَﺎ ﻟِﺄَرْ َﺑﻊٍ اﻟﻨﱢﺴَﺎ ُء ﺗُﻨْ َﻜ‬
َ ِ‫وَﻟ‬

‫ﻇﻔَﺮْ وَِﻟﺪِﯾﻨِﮭَﺎ َوﻟِﺠَﻤَﺎﻟِﮭَﺎ‬


ْ ‫ﯾَﺪَاكَ ﺗَﺮِ َﺑﺖْ اﻟﺪﱢﯾﻦِ ﺑِﺬَاتِ ﻓَﺎ‬

Artinya: Wanita dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya,

kecantikannya, dan karena agamanya. Maka, menangkanlah wanita yang

mempunyai agama, engkau akan beruntung. (HR. Bukhari, Muslim).


PRAKATA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sembah sujud dan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Hubungan Antara Harga Diri Dan Motivasi Belajar Pada Remaja

Yang Tinggal Di Panti Asuhan ini dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai

gelar Sarjana pada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Program Studi

Psikologi, Universitas Islam Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi seluruh masyarakat pada umumnya dan ilmu pengetahuan bidang

psikologi pada khususnya. Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis dibantu

dan didukung oleh banyak pihak sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Sus Budiharto, S.Psi, M.Si, Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi dan

Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.

2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi, M.soc.Sc., selaku Ketua Program Studi

Psikologi Universitas Islam Indonesia.

3. Ibu Retno Kumolohadi, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing penulis dalam menimba ilmu pengetahuan.

4. Bapak Drs. Sumedi Priyana Nugraha, Ph.D., Psi. selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dalam


menyelesaikan skripsi. Terima kasih untuk doa, saran serta bantuan yang

sangat luar biasa. Semoga Allah memberikan balasan terbaik-Nya untuk

kebaikan Bapak dan keluarga.

5. Dosen-dosen Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

yang baik hati, semoga dari ilmu yang diberikan mampu melahirkan tokoh-

tokoh bangsa.

6. Staf karyawan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam

Indonesia.

7. Pengurus Panti Asuhan “SM”, terima kasih telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian di sana.

8. Teman-teman anak asuh di Panti Asuhan “SM” yang telah membantu dalam

pengisian angket.

9. Ayahanda Suwarsono yang selalu memberikan dukungannya kepada penulis

untuk terus semangat menyelesaikan skripsi ini dan Ibunda Sutini untuk doa

yang tak pernah putus dikirimkan untuk penulis.

10. Mas Iril dan mbak Tari serta keponakanku yang lucu, terima kasih atas doa,

kasih sayang, dan dukungannya.

11. Akang Riko, terima kasih atas doa, perhatian serta nasehat yang diberikan

kepada penulis. Dan terima kasih telah menjadi pacar, kakak, sekaligus

sahabat yang baik bagiku sehingga membuat hidupku menjadi lebih berwarna.

12. Keluarga besar Bpk. Mujianto Ali, oom Ali, tante Eryanti, Vy, Arin, Tara, dan

dik Ugah terima kasih atas doa dan semangat yang luar biasa saat penulis

merasa lelah.
13. Encis, Fika, Ayu, mbak Tya, dik Eja, dan dik Aning terima kasih atas

dukungan dan bantuannya. Semoga tali silaturahmi yang terjalin tidak akan

putus sampai kapanpun.

14. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Psikologi angkatan 2006, Putri,

Cici, Wuri, Diny, Ratna, dan mbak Vivi, serta teman-teman lainnya yang tidak

bisa disebutkan satu-persatu. Terima kasih atas kebersamaannya.

15. Semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.

Penulis sangat menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan

yang dimiliki sehingga dengan rendah hati penulis mengakui bahwa skripsi ini

masih sangat jauh dari suatu kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun yang dapat penulis gunakan

dalam penulisan karya-karya selanjutnya. Namun penulis juga berharap bahwa

hasil penelitian yang telah diperoleh sekarang ini dapat berguna bagi penelitian-

penelitian selanjutnya.

Wabillahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi

Wabarakatu.

Yogyakarta, 31 Juli 2012

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. ii
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….. iii
PERSEMBAHAN…………………………………………………………. iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………….. v
PRAKATA………………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………..... xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..... xii
INTISARI………………………………………………………………….. xiii
BAB I PENGANTAR……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1
B. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 7
C. Manfaat Penelitian………………………………………………….. 7
D. Keaslian Penelitian…………………………………………………. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………… 15
A. Motivasi Belajar……………………………………………………. 15
1. Pengertian Motivasi………………………………………… 15
2. Pengertian Belajar………………………………………….. 16
3. Pengertian Motivasi Belajar………………………………… 17
4. Aspek-aspek Motivasi Belajar………………………………. 18
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar…….... 19
B. Harga Diri…………………………………………………………… 21
1. Pengertian Harga Diri ………………………………………. 21
2. Aspek-Aspek Harga Diri…………………………………… 22
C. Hubungan Antara Harga Diri Dan Motivasi Belajar Pada Remaja Yang
Tinggal Di Panti Asuhan…………………………………………… 24
D. Hipotesis…………………………………………………………… 26
Halaman
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………. 27
A. Identifikasi Variabel Penelitian……………………………………. 27
B. Definisi Operasional……………………………………………….. 27
1. Harga Diri………………………………………………….. 27
2. Motivasi Belajar……………………………………………. 28
C. Subjek Penelitian…………………………………………………… 28
D. Metode Pengumpulan Data………………………………………… 29
1. Skala Harga Diri……………………………………………. 29
2. Skala Motivasi Belajar…………………………………….. 30
E. Metode Analisis Data……………………………………………… 32
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN……………….... 33
A. Orientasi Kancah dan Penelitian………………………………….. 33
1. Orientasi Kancah…………………………………………… 33
2. Persiapan…………………………………………………… 34
a. Persiapan Administrasi…………………………….. 34
b. Persiapan Alat Ukur………………………………… 34
3. Pelaksanaan Penelitian…………………………………….. 35
B. Hasil Penelitian…………………………………………………… 36
1. Deskripsi Subjek Penelitian……………………………….. 36
2. Deskripsi Data Penelitian………………………………….. 37
3. Uji Asumsi…………………………………………………. 41
a. Uji Normalitas……………………………………… 41
b. Uji Linearitas………………………………………. 42
4. Uji Hipotesis……………………………………………….. 42
C. Pembahasan……………………………………………………….. 43
BAB V PENUTUP………………………………………………………… 47
A. Kesimpulan………………………………………………………… 47
B. Saran………………………………………………………………… 47
DAFRTAR PUSTAKA……………………………………………………. 49
LAMPIRAN……………………………………………………………….. 52
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1 Sebaran aitem Skala Harga Diri…………………………………. 30

Tabel 2 Sebaran aitem Skala Motivasi Belajar…………………………… 31

Tabel 3 Distribusi Angket Skala Harga Diri Setelah Uji Coba………….. 35

Tabel 4 Distribusi Angket Skala Motivasi Belajar Setelah Uji Coba……. 36

Tabel 5 Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia……………………………… 36

Tabel 6 Deskripsi Subjek Berdasarkan Lama Tinggal……………………. 37

Tabel 7 Deskripsi Statistik Data Penelitian……………………………….. 37

Tabel 8 Rumus Kategorisasi………………………………………………. 38

Tabel 9 Kriteria Kategorisasi Variabel Harga Diri……………………….. 39

Tabel 10 Kriteria Kategorisasi Variabel Motivasi Belajar………………… 40


DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Skala Uji Coba………………………………………..... 52
Lampiran 2. Tabulasi Data Uji Coba………………………………… 54
Lampiran 3. Skala Pengambilan Data……………………………….. 67
Lampiran 4. Tabulasi Data Setelah uji Coba………………………… 69
Lampiran 5. Skor Total Kedua Skala………………………………… 79
Lampiran 6. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas…………………….. 82
Lampiran 7. Statistik Deskriptif………………………………………. 88
Lampiran 8. Perhitungan Mean Hipotetik……………………………. 90
Lampiran 9. Hasil Uji Asumsi………………………………………... 95
Lampiran 10. Hasil Uji Hipotesis………………………………………. 98
Lampiran 11. Surat Keterangan Ijin Penelitian………………………… 100
Lampiran 12. Surat Keterangan Selesai Penelitian…………………….. 103
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR PADA
REMAJA DI PANTI ASUHAN

Ita Kuariah Sofyana


Sumedi P. Nugraha

INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebutuhan akan harga
diri dan motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan SM Yogyakarta
yang berumur 13-21 tahun. Skala kebutuhan akan harga diri berdasarkan aspek-
aspek harga diri menurut teori Coopersmith (Gufron & Risnawita, 2010) dan skala
motivasi belajar yang mengacu pada aspek-aspek motivasi belajar menurut
Nuzlan (Ekawati, 2004). Metode analisis data menggunakan teknik Korelasi
Product Moment. Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara kebutuhan akan
harga diri dan motivasi belajar pada remaja dipanti asuhan. (r = 0.686; p < 0.01)

Kata Kunci : Harga diri, Motivasi belajar.


CORRELATION BETWEEN SELF-ESTEEM AND LEARNING OF
MOTIVATION IN ADOLESCENTS LIVING IN ORPHANAGES

Ita Kuariah Sofyana


Sumedi P. Nugraha

ABSTRACT
The aim of this research is to find the correlation between self-esteem and
learning of motivation in adolescents living in orphanages. The subjects of this
research are teen who live in orphanages, aged 13-21 years. Method that is used
for collecting data are self-esteem scale from Coopersmith’s theory (Gufron &
Risnawita, 2010) and learning of motivation scale from Nuzlan’s theory (Ekawati,
2004). The analysis method used Product Moment correlation. As the result, it
shows that there is a correlation between self-esteem and learning of motivation in
adolescents living in orphanages. (r = 0.686; p < 0.01)

Keywords: Self-esteem, Learning of motivation.


BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar, motivasi bukan hanya sebagai penggerak tingkah

laku, tetapi juga sebagai pengarah dan penguat tingkah laku dalam belajar.

Pemikiran yang sama dikemukakan oleh Winkel (Hardiyanti & Putri, 2008),

bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri

seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu

tujuan. Sedangkan Santrock (2004), mengemukakan bahwa siswa yang tidak

punya motivasi tidak akan berusaha keras untuk belajar. Mereka yang bermotivasi

tinggi akan senang ke sekolah dan menyerap proses belajar. Jadi, motivasi dalam

belajar merupakan keseluruhan alat penggerak tingkah laku untuk mencapai hasil

belajar yang diinginkan.

Pada remaja motivasi belajar sangat diperlukan untuk memenuhi tuntutan

prestasinya. Menurut Sardiman (2001), mengatakan bahwa remaja yang memiliki

motivasi tinggi memiliki beberapa indikator, meliputi tekun dalam menghadapi

tugas, ulet menghadapi kesulitan belajar dalam arti tidak pantang menyerah,

menunjukkan minat terhadap belajar, mandiri, dan dapat mempertahankan

pendapatnya. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri motivasi tersebut, maka akan

sangat penting dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar akan berhasil baik jika

individu tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan

hambatan secara mandiri. Sebaliknya, individu yang belajar dengan tidak baik
akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas. Tinggi rendahnya motivasi seseorang

tidak terlepas dari faktor yang mempengaruhi motivasi belajar itu sendiri.

Salah satu faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar bagi

remaja adalah orang tua. Orang tua adalah lingkungan pertama yang ditemui

remaja ketika lahir di dunia. Ini berarti bahwa keikutsertaan orang tua terhadap

belajar anak-anaknya adalah penting. Hamalik (Apriani, 2008), mengemukakan

bahwa orang tua turut bertanggungjawab atas kemajuan anak-anaknya. Sebagai

salah satu bentuk rasa tanggung jawab itu orang tua bisa memberikan perhatian

dan dukungan untuk meningkatkan motivasi belajar remaja. Perhatian orang tua

membuat anak merasa dianggap dan dihargai. Sedangkan, dukungan orang tua

merupakan salah satu kebutuhan psikologis, jika kebutuhan ini terpenuhi maka

akan dapat meningkatkan motivasi belajar remaja.

Berbeda dengan remaja yang berada di panti asuhan, mereka adalah

remaja yang kurang beruntung, karena keadaan ekonomi keluarga mereka yang

lemah. Orang tua terlalu sibuk mempertahankan hidup secara ekonomi, membuat

karakter remaja di panti asuhan berbeda dengan remaja pada umumnya, karena

tidak mendapatkan perhatian dari orang tua. Sedangkan, di panti asuhan kalaupun

ada, hal itu tidak cukup memadai dan tidak maksimal karena keterbatasan

pengasuh. Inilah yang menjadi salah satu faktornya. Penelitian ini tertarik untuk

mengkaji lebih dalam tentang motivasi belajar pada remaja di panti asuhan karena

remaja di panti berbeda dengan remaja yang tinggal bersama orang tua. Mereka

yang tinggal di panti asuhan kurang mendapat perhatian dari orang tua dan

keluarga, sehingga menarik untuk diteliti.


Hasil wawancara dengan bapak Hardjanto salah satu pengurus di panti

asuhan Sinar Melati 2, Sleman, Yogyakarta (wawancara pribadi, 20 Oktober

2011), menyatakan bahwa motivasi belajar pada remaja di panti asuhan sebagian

termasuk dalam kategori rendah. Hardjanto melaporkan bahwa banyak perilaku

malas belajar yang karena pengaruh dari teman yang malas, laporan hasil belajar

di sekolah yang rendah, dan pihak sekolah melaporkan bahwa mereka sering tidur

dan ramai di kelas. Ditunjukkan pula dari berhentinya les private yang

diselenggarakan oleh pihak panti asuhan. Penyebabnya kurangnya minat dari

anak-anak untuk mengikuti les tersebut. Jam belajar yang dianjurkan oleh pihak

panti pun sebagian anak yang melakukannya dan sebagian tidak.

Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan anak asuh yang bernama

Dindin, mengatakan bahwa motivasi belajarnya terkadang rendah namun ada

saatnya juga termotivasi untuk belajar. Penyebabnya antara lain karena pengaruh

teman, rasa malas dari dalam diri, kurangnya perhatian, dan rasa minder yang

terkadang dialami oleh anak asuh. Hal ini juga dibenarkan oleh temannya yang

bernama Heni dan Fatimah yang duduk di kelas 3 SMP. Mereka menambahkan

bahwa terkadang juga kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah. Minimnya

buku panduan membuat mereka terkadang saling bertanya kepada teman sekelas

di sekolah. Namun, jika tidak menemukan penyelesaiannya, mereka akhirnya

malas untuk mengerjakan tugas dan kurang termotivasi dalam mengerjakan tugas

sekolah yang diberikan. Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan bisa dikatakan rendah.
Hal yang sama tentang kehidupan di panti asuhan juga diteliti oleh

Fribasari (2006), bahwa hubungan anak asuh yang tinggal di panti asuhan masih

kurang baik. Misalnya, hubungan antara anak-anak panti asuhan yang kurang

akrab antara yang satu dengan yang lain, atau kurang bersikap terbuka dan jarang

menceritakan masalah yang mereka hadapi dengan pihak panti. Sifat negatif

lainnya seperti, mereka cenderung lebih bersifat individu, memikirkan diri sendiri,

dan kurang mempunyai rasa empati terhadap apa yang dialami oleh teman-teman

mereka. Dalam hubungan pertemanan, kebanyakan dari mereka hanya memiliki

beberapa teman dekat saja dan kurang bisa melakukan hubungan yang

baik dengan anak-anak yang lain. Sehingga, bagi kelompok minoritas yang

kurang bisa berteman merasa kurang diperhatikan dan merasa kurang percaya diri.

Hubungan yang kurang akrab dan cenderung individualis itu, dapat menghambat

adanya rasa saling memotivasi atau memberi dorongan satu sama lain. Misalnya,

bagi anak yang motivasinya rendah akan malas dalam belajar, karena kurang

mengerti dalam memahami pelajaran. Mereka tidak bisa bertanya kepada

temannya yang lebih tahu dikarenakan kurang mengenal atau akrab satu sama

lain. Dari uraian di atas, hubungan antara anak asuh yang kurang baik itu dapat

mempengaruhi tinggi-rendahnya motivasi belajar.

Motivasi belajar merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang

untuk melakukan kegiatan belajar guna mencapai hasil belajar. Tidak diragukan

lagi bahwa dorongan belajar mempunyai peranan besar dalam menumbuhkan

semangat seseorang untuk belajar. Djamarah (2002), mengemukakan bahwa

dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas

belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak

menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum

tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan

kebutuhannya. Salah satu komponen dari motivasi belajar adalah kebutuhan. Hal

yang sama yang dikemukakan oleh Maslow (Djamarah, 2002), bahwa Maslow

sangat percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh

kebutuhan-kebutuhan tertentu, seperti fisiologis, rasa aman, rasa cinta,

penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang mampu

memotivasi tingkah laku individu. Djamarah (2002), menambahkan bahwa dalam

kehidupan anak didik membutuhkan penghargaan. Dia tidak ingin dikucilkan.

Berbagai peranan dalam kehidupan yang dipercayakan kepadanya sama halnya

memberikan rasa percaya diri kepada anak didik. Mereka merasa berguna,

dikagumi, atau dihormati oleh orang lain. Perhatian, ketenaran, status, martabat,

dan sebagainya merupakan kebutuhan yang wajar bagi anak didik. Dengan

demikian, penghargaan diri yang diberikan tersebut dapat memberikan motivasi

bagi anak dalam belajar.

Ali dan Asrori (2005), mengemukakan seseorang yang memiliki harga diri

yang tinggi akan lebih percaya diri, lebih mampu, dan lebih produktif. Sebaliknya,

orang yang tidak cukup memiliki harga diri akan cenderung merasa rendah diri,

tidak percaya diri, tidak berdaya, dan bahkan kehilangan inisiatif atau kebuntuan

pikiran. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki harga diri, ia akan termotivasi
untuk mencapai tujuan dalam belajar. Namun, seseorang yang kurang memiliki

harga diri maka ia kurang termotivasi dalam proses belajar.

Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri seseorang perlu diperkuat terus

menerus. Siswa kehilangan motivasi dalam belajar dan kehilangan keberanian

untuk mencoba hal-hal yang baru, karena mereka selalu dibayangi perasaan tidak

mampu. Perasaan ini bisa membuat seseorang menjadi kurang percaya diri dalam

melakukan kegiatan. Rasa percaya diri yang lemah akan menurunkan motivasi

seseorang dalam belajar. Akibatnya, individu akan merasa kurang memiliki

keberanian, kurang mampu, dan tidak cukup memiliki harga diri untuk

meningkatkan prestasinya dalam proses belajar. Maslow (Rifki, 2008),

menyatakan bahwa rasa percaya diri bisa timbul apabila adanya pemenuhan

kebutuhan dihargai dan menghargai. Hal ini akan menumbuhkan kekuatan,

kemampuan, motivasi, dan perasaan berguna. Sehingga, jika kebutuhan ini tidak

terpenuhi akan memunculkan perasaan minder, rendah diri, tidak berdaya, malas,

dan putus asa. Sehingga dapat menimbulkan kurangnya rasa motivasi belajar.

Hamalik (2000), menambahkan bahwa harga diri seseorang timbul dalam

hubungannya dengan orang lain. Hal ini erat hubungannya dengan statusnya di

dalam kelompok dan penghargaan orang lain terhadapnya. Seseorang akan merasa

dirinya dihargai orang lain kalau ia merasa bahwa dirinya dianggap penting.

Sedangkan Clemes dan Bean (2001), menjelaskan bahwa seseorang dengan harga

diri rendah cenderung mendapat sedikit kepuasan dari sekolah. Mereka dengan

mudah kehilangan motivasi dan minat, dan cenderung terlalu banyak

menghabiskan energi pada hal-hal yang mempengaruhi perasaannya mengenai


diri sendiri. Remaja dengan harga dirinya rendah menghadapi persoalan dalam

belajar dengan rasa cemas dan menghambat proses belajar. Namun, jika harga diri

semakin kuat, kecemasan akan berangsur hilang sehingga ia dapat lebih

termotivasi untuk belajar.

Berdasarkan uraian di atas, suatu motivasi belajar tidak akan tumbuh jika

harga dirinya kurang. Sekarang yang menjadi suatu pertanyaan adalah: Apakah

ada hubungan antara harga diri dan motivasi belajar pada remaja yang tinggal di

panti asuhan.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara harga diri dan

motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan dalam

bidang psikologi pendidikan dan psikologi sosial, khususnya masalah

motivasi belajar dan harga diri pada remaja yang tinggal di panti asuhan.

b. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan atau referensi pustaka

terhadap ilmu psikologi dalam bidang pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara harga diri

dengan motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan.


b. Penelitian ini dapat memberikan informasi pada remaja mengenai

pentingnya harga diri sehingga hal tersebut dapat memotivasi remaja untuk

belajar.

D. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang harga diri dan motivasi belajar pada remaja yang tinggal

di panti asuhan adalah untuk menguji hubungan antara harga diri dan motivasi

belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Di mana variabel bebasnya

adalah harga diri dan variabel tergantungnya motivasi belajar. Penelitian tentang

motivasi belajar sebelumnya pernah dilakukan oleh beberapa ahli, namun variabel

dan karakteristik subjeknya berbeda. Penelitian tersebut antara lain motivasi

belajar pada remaja kecanduan komik oleh Cynthia Maya (2009), dengan subjek

seorang remaja yang kecanduan komik dan berumur 14 tahun. Hasil penelitian ini

adalah subjek yang kecanduan komik cenderung memiliki motivasi belajar yang

rendah. Subjek tergolong dalam remaja yang kecanduan komik dan komik

memberikan pengaruh yang cenderung besar terhadap motivasi belajar subjek.

Penelitian lain oleh Eko Putro Widoyoko (2006), dengan judul Analisis pengaruh

kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa, dengan subjek kelas 8 yang terdiri

dari kelas A, B, dan C yang berjumlah 130 siswa. Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah kinerja guru dalam kelas

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa.

Wita Hardiyanti dan Dona Eka Putri (2008), dengan judul peran homeschooling

terhadap motivasi belajar pada remaja. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja
yang mengikuti pendidikan homeschooling, berusia 12 sampai dengan 18 tahun.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan

observasi. Hasil dari penelitian ini yaitu berdasarkan dari hasil wawancara dan

observasi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peran homeschooling terhadap

motivasi belajar yang diterima oleh masing-masing subjek cukup bervariatif.

Penelitian tentang kebutuhan akan harga diri juga pernah dilakukan

sebelumnya namun dengan variabel dan karakteristik subjek yang berbeda.

Adinda Rizkiany Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiet (2009), dengan judul harga

diri dan prestasi belajar pada remaja yang obesitas. Subjek yang digunakan

dalam penelitian ini adalah remaja yang sedang duduk di Sekolah Menengah Atas

(SMA) yang berkisar antara 14-18 tahun dari berbagai tingkat ekonomi, sosial,

dan intelegensi yang mengalami obesitas. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak

adanya hubungan antara harga diri dan prestasi belajar pada remaja obesitas.

Kemudian oleh Citra Puspita Sari (2009), dengan judul harga diri pada remaja

putri yang telah melakukan hubungan seks pranikah. Subjek yang digunakan

berjumlah satu orang dengan karakteristik perempuan berada pada usia 12-21

tahun dan yang telah melakukan hubungan seks pranikah. Hasil penelitian yang

dilakukan diperoleh hasil bahwa alasan subjek melakukan hubungan seks

pranikah adalah tingkat religus subjek tergolong rendah, ketidakhadiran orang tua,

pergaulan subjek dengan teman-teman yang sudah melakukan hubungan seks

pranikah, Pengalaman pacaran, informasi tentang seks yang di rasa kurang dan

rasa penasaran. Subjek memiliki gambaran harga diri yang rendah. Subjek merasa

dirinya tidak dapat diterima apa adanya oleh pasangannya, setelah subjek terbuka
dengan pasangannya, Subjek merasa pasangannya tidak ada yang dapat menerima

subjek apa adanya. Hal itu membuat subjek merasa tidak berani lagi terbuka

dengan pasangannya dan subjek merasa dirinya tidak berharga dan kotor. Lalu

oleh Ihsana Sabriani Borualogo (2004), dengan judul hubungan antara persepsi

tentang figur attachment dengan self-esteem remaja panti asuhan

Muhammadiyah. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja dip anti asuhan

Muhamadiyah yang berumur 15-17 tahun. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tentang figur attachment

dengan self-esteem.

Beberapa penelitian di atas, berbeda dengan penelitian yang akan

dilakukan penulis yaitu hubungan antara harga diri dengan motivasi belajar

remaja yang tinggal di panti asuhan. Menyikapi hasil penelitian sebelumnya,

maka tema penelitian yang peneliti ajukan dipandang perlu. Penelitian ini dapat

dipertanggungjawabkan berdasarkan:

1. Keaslian Topik

Penelitian tentang motivasi belajar pernah dilakukan sebelumnya oleh

Cynthia Maya (2009), “motivasi belajar pada remaja kecanduan komik”.

Kemudian oleh Eko Putro Widoyoko (2006), dengan judul “Analisis pengaruh

kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa”. Wita Hardiyanti dan Dona Eka

Putri (2008), dengan judul “Peran homeschooling terhadap motivasi belajar pada

remaja”. Sedangkan penelitian tentang kebutuhan akan harga diri juga dilakukan

sebelumnya oleh Adinda Rizkiany Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiet (2009),

dengan judul “harga diri dan prestasi belajar pada remaja yang obesitas”. Lalu
Citra Puspita Sari (2009), dengan judul “Harga diri pada remaja putri yang telah

melakukan hubungan seks pranikah”. Ihsana Sabriani Borualogo (2004), dengan

judul “hubungan antara persepsi tentang figur attachment dengan self-esteem

remaja panti asuhan Muhammadiyah”. Sama halnya dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan yaitu tentang “Hubungan antara harga diri dan motivasi belajar

pada remaja yang tinggal di panti asuhan” dengan harga diri sebagai variabel

bebas dan motivasi belajar sebagai variabel tergantung.

2. Keaslian Teori

Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori motivasi

belajar menurut Winkel (Abror, 1996), adalah keseluruhan daya penggerak psikis

di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai

suatu tujuan dan untuk variabel harga diri mengacu pada teori Jess dan Gregory

(2009), menjelaskan bahwa harga diri mencakup penghormatan diri, kepercayaan

diri, kemampuan, dan pengetahuan yang orang lain hargai tinggi. Penelitian yang

dilakukan oleh Cynthia Maya (2009), “motivasi belajar pada remaja kecanduan

komik”, menggunakan teori dari Winkel (1996), yaitu keseluruhan daya

penggerak psikis dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar,

menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan

belajar demi mencapai suatu tujuan. Eko Putro Widoyoko (2006), dengan judul

“Analisis pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa” menggunakan

teori dari Woolfolk dan Nicolich (1984) yang mengatakan motivasi sebagai suatu

dorongan untuk melakukan tindakan. Lalu Wita Hardiyanti dan Dona Eka Putri
(2008), yang berjudul “Peran homeschooling terhadap motivasi belajar pada

remaja” menggunakan teori dari Winkel (1996). Sedangkan untuk harga diri oleh

Adinda Rizkiany Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiet (2009), dengan judul “harga

diri dan prestasi belajar pada remaja yang obesitas”, menggunakan teori dari

Baron dan Byrne (2004), yaitu harga diri adalah evaluasi seseorang akan dirinya

sendiri. Lalu Citra Puspita Sari (2009), dengan judul “Harga diri pada remaja putri

yang telah melakukan hubungan seks pranikah” menggunakan teori dari James

(dalam Baron dan Byrne, 2004), bahwa harga diri adalah evaluasi yang dibuat

oleh individu. Kemudian Ihsana Sabriani Borualogo (2004), dengan judul

“hubungan antara persepsi tentang figur attachment dengan self-esteem remaja

panti asuhan Muhammadiyah”, menggunakan teori dari Coopersmith (1967),

yaitu penilaian pribadi yang dilakukan individu mengenai perasaan berharga atau

berarti dalam sikap-sikap individu terhadap dirinya.

3. Keaslian Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini untuk skala motivasi

belajar menggunakan aspek dari Nuzlan (Ekawati, 2004) motivasi belajar; yaitu

(a) usaha yang terus-menerus, (b) keyakinan berhasil, (c) respon yang kuat, (d)

hasil upaya sendiri. Sedangkan aspek harga diri menggunakan aspek dari

Coopersmith (Gufron & Risnawita, 2010), harga diri; yaitu (a) keberartian diri

(significance), (b) kepemimpinan (power), (c) kebajikan (virtue), (d) kemampuan

(competence). Penelitian yang dilakukan oleh Cynthia Maya (2009),

menggunakan aspek dari Worrel dan Stiwwel (1998). Penelitian dari Eko Putro

Widoyoko (2006), menggunakan McClelland (1987), yang merumuskan cirri-ciri


individu dengan motivasi yang tinggi. Lalu, Wita Hardiyanti dan Dona Eka Putri

(2008), menggunakan aspek-aspek motivasi belajar dari Sardiman (Liswati,

1998), yang merumuskan enam aspek. Penelitian tentang kebutuhan harga diri

sendiri dilakukan oleh Adinda Rizkiany Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiet (2009),

menggunakan aspek dari Coopersmith Self-Esteem Inventory (SEI) (1967). Harga

diri diukur meliputi 4 domain, yaitu orang tua, teman sebaya, sekolah, dan diri

secara umum yang bersifat positif dan negatif. Citra Puspita Sari (2009) dengan

menggunakan aspek dari Felker (dalam Churaisin, 2004). Kemudian Ihsana

Sabriani Borualogo (2004), menggunakan Coopersmith Self-Esteem Inventory

(SEI) (1967).

4. Keaslian Subjek

Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini karakteristiknya remaja

berusia 13-21 tahun yang tinggal di panti asuhan SM Yogyakarta. Cynthia Maya

(2009), menggunakan subjek seorang remaja yang kecanduan komik dan berusia

14 tahun. Penelitian lain yang dilakukan oleh Eko Putro Widoyoko (2006),

menggunakan subjek siswa SMP Muhammadiyah Purworejo. Kemudian

penelitian yang dilakukan oleh Wita Hardiyanti dan Dona Eka Putri (2008),

menggunakan subjek remaja yang mengikuti jenis pendidikan homeschooling.

Sedangkan untuk harga diri oleh Citra Puspita Sari (2009), subjek yang digunakan

adalah satu orang dengan karakteristik perempuan berada pada usia 12-21 tahun

dan yang telah melakukan hubungan seks pranikah. Lalu Ihsana Sabriani

Borualogo (2004), karakteristik subjeknya adalah remaja panti asuhan

Muhamadiyah yang berusia 15-17 tahun. Kemudian oleh Adinda Rizkiany


Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiet (2009), menggunakan subjek dengan

karakteristik laki-laki dan perempuan yang sedang duduk di Sekolah Menengah

Atas (SMA) yang berkisar antara 14-18 tahun dari berbagai tingkat ekonomi,

sosial, dan intelegensi yang mengalami obesitas.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Motif merupakan daya dorong, daya gerak, atau penyebab seseorang untuk

melakukan berbagai kegiatan dan dengan tujuan tertentu. Seperti yang

dikemukakan oleh Purwanto (1993) motif ialah segala sesuatu yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Sartain (Purwanto, 1993), mengemukakan

bahwa motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme

yang mengarahkan tingkah laku/perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.

Sedangkan menurut Purwanto (1993), pengertian motivasi adalah suatu usaha

yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak

hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan

tertentu. Hamalik (2000) menambahkan bahwa motivasi berfungsi sebagai

penggerak, pengarah, dan mendorong timbulnya suatu perbuatan dan perubahan

sikap.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang muncul dari dalam diri individu yang

mengarah pada perilaku individu untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai.

2. Pengertian Belajar

Belajar merupakan bagian dari perkembangan hidup manusia. Dengan

belajar individu melakukan suatu perubahan-perubahan sehingga tingkah lakunya

berkembang. Individu belajar secara sadar atau tidak sadar, sedikit demi sedikit,
dan terus menerus. Good dan Brophy (Purwanto, 1993), mengemukakan bahwa

arti belajar dengan kata yang singkat, yaitu learning is the development of new

associations as a result of experience. Dari definisi yang dikemukakan itu, ia

menjelaskan bahwa belajar itu suatu proses yang benar-benar bersifat internal (a

purely internal event). Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat

dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami

belajar. Jadi, yang dimaksud dengan belajar bukan tingkah laku yang nampak,

tetapi yang terutama adalah prosesnya yang terjadi secara internal di dalam diri

individu dalam usahanya memperoleh hubungan-hubungan baru (new

associations). Hubungan-hubungan baru itu dapat berupa antara perangsang-

perangsang, antara reaksi-reaksi, atau antara perangsang dan reaksi.

Hilgard dan Brower (Hamalik, 2000), mendefinisikan belajar sebagai

perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek, dan pengalaman.

Dijelaskan juga oleh Morgan (Purwanto, 1993), bahwa belajar adalah setiap

perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu

hasil dari latihan atau pengalaman. Berelson dan Steiner (Abror, 1993),

mengemukakan bahwa belajar dalam pengertian yang lebih luas mengacu kepada

akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pengalaman, baik secara langsung maupun

secara simbolik, terhadap tingkah laku berikutnya.

Mahmud (Apriani, 2008), mengatakan bahwa belajar adalah suatu

perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena pengalaman. Sedangkan

menurut Gagne (Abror, 1993), belajar merupakan sejenis perubahan yang

diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku yang keadaannya berbeda dari


sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan

yang serupa itu. Abror (1993), menambahkan bahwa belajar menimbulkan suatu

perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan dilakukan lewat kegiatan yang

disengaja. Belajar adalah untuk mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu

sendiri, mendengarkan, dan mengikuti arah Harold Spears (Suryabrata, 1993).

Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan perilaku dan tingkah laku individu baik perubahan yang

tampak maupun tidak yang dilakukan individu sesuai dengan tujuan yang

biasanya terjadi karena pengalaman.

3. Pengertian Motivasi Belajar

Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya seseorang

melakukan aktivitas belajar tertentu tentu didukung oleh suatu keinginan yang ada

pada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Motivasi juga merupakan hal yang

sangat penting dalam proses belajar. Apriani (2008) mengemukakan bahwa

motivasi belajar merupakan proses tingkah laku yang bersumber dari dalam diri

individu yang terarah pada tujuan belajar. Hal ini karena motivasi sangat

menentukan keberhasilan belajar.

Winkel (Abror, 1993) mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri individu yang menimbulkan

kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah

pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Lalu Hamalik (2000),

mengemukakan bahwa motivasi belajar sangat penting dalam menentukan

kegiatan dalam belajar. Sedangkan menurut Sardiman (1986), motivasi belajar


adalah suatu dorongan atau selingan untuk belajar. Dalam kegiatan belajar,

motivasi dapat dikatakan sebagai penggerak di dalam diri individu yang

menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dalam belajar

dapat tercapai.

Jadi, dari pengertian di atas motivasi belajar merupakan suatu dorongan

yang berasal dari dalam maupun dari luar diri seseorang yang akan menciptakan

suatu perbuatan dalam melakukan kegiatan belajar untuk mencapai prestasi atau

untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

4. Aspek-aspek Motivasi Belajar

Individu akan mendapatkan hasil belajar yang optimal kalau ada motivasi.

Individu yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan berusaha keras demi

suksesnya belajar. Hal ini disebabkan karena individu memiliki harapan besar

untuk sukses.

Nuzlan (Ekawati, 2004), mengemukakan bahwa aspek motivasi belajar

yaitu:

a. Usaha yang terus-menerus

Selalu berusaha secara terus menerus sehingga tercapai tujuan yang

dicita-citakan. Gigih dalam berusaha mencapai apa yang diinginkan.

b. Keyakinan berhasil

Yakin akan berhasil dalam menyelesaikan setiap masalah belajar yang

dihadapi. Mempunyai keyakinan diri akan sukses dalam menyelesaikan setiap

kesulitan belajar yang dihadapi.


c. Respon yang kuat

Mempunyai respon yang kuat untuk menyelesaikan setiap persoalan

yang kelihatannya membutuhkan konsentrasi pikiran.

d. Hasil upaya sendiri

Menyukai pekerjaan atau menemukan pemecahan masalah dengan

pengarahan upaya kemampuan sendiri.

Dari uraian di atas, aspek-aspek motivasi belajar meliputi usaha yang

terus-menerus, keyakinan berhasil, respon yang kuat, dan hasil upaya sendiri. Jika

aspek-aspek tersebut dihubungkan dengan perilaku remaja di panti asuhan, maka

remaja yang tinggal di panti asuhan lebih gampang putus asa jika gagal dalam

belajar. Kegagalan dalam belajar itu membuat mereka kurang adanya keyakinan

untuk berhasil di ujian yang akan datang. Alhasil, respon terhadap tugas

berkurang sehingga dalam menyelesaikan tugasnya mereka bergantung pada yang

lain atau dengan kata lain bukan hasil upaya sendiri.

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Individu pasti mengalami masalah dalam proses belajar atau mengalami

suatu problem dalam motivasi belajarnya. Dalam setiap aktivitasnya individu

membutuhkan motivasi belajar dengan tujuan ingin meningkatkan prestasinya.

Keberhasilan suatu kegiatan belajar tentunya ada faktor-faktor yang

mempengaruhi di dalamnya. Azwar (Ariyanto, 2002), mengatakan bahwa individu

bertambah harga diri atau meningkat kepercayaan dirinya karenapenilaian dan

penerimaan serta penghargaan orang lain terhadap dirinya. Dipihak lain, Maslow
(Ariyanto, 2002), memasukkan harga diri sebagai salah satu faktor dalam teori

motivasinya.

Ariyanto (2002), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar, yaitu:

a. Harga Diri

Seseorang di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mendapatkan

penghargaan dari orang lain terhadap dirinya. Usaha itulah yang mendorong

seseorang untuk mewujudkannya. Karena penghargaan dari orang lain terhadap

dirinya berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang.

b. Afiliasi

Seseorang termotivasi untuk berusaha agar memenuhi suatu kebutuhan

sosialnya yaitu saling membagi perasaan dan membina hubungan interpersonal.

Wexley dan Yuki (Ariyanto, 2002), mengatakan bahwa affiliasi sebagai salah satu

faktor yang memepengaruhi orang dalam berusaha.

c. Motif berprestasi

Seseorang memiliki keinginan berprestasi untuk meningkatkan

kemampuan yang dimilikinya dan dengan belajar keinginan tersebut akan

terwujud. Wexley dan Yuki (Ariyanto, 2002), menambahkan bahwa seseorang

memiliki keinginan berprestasi untuk meningkatkan kemampuan yang

dimilikinya.
B. Harga Diri

1. Pengertian Harga Diri

Manusia sebagai salah satu makhluk hidup tidak terlepas dari berbagai

kebutuhan, baik kebutuhan primer maupun sekunder. Dalam rangka memenuhi

kebutuhan inilah yang melatarbelakangi berbagai macam perilaku manusia.

Manusia akan merasa puas jika satu kebutuhannya sudah terpenuhi, namun

merasa kurang pada sisi kebutuhan lainnya, sehingga mereka secara terus menerus

akan melengkapi kebutuhan-kebutuhannya tersebut sepanjang hidupnya. Sama

halnya yang dikemukakan oleh Maslow (Koswara, 1991), manusia sebagai

makhluk yang tidak pernah berada dalam keadaan sepenuhnya puas. Bagi manusia

kepuasan itu bersifat sementara. Jika suatu kebutuhan telah terpuaskan, maka

kebutuhan-kebutuhan yang lainnya akan muncul menuntut pemuasan, begitu

seterusnya. Itulah yang dimaksud dengan kepuasan sementara menurut Maslow.

Maslow (Jess & Gregory, 2009), beranggapan bahwa kebutuhan-

kebutuhan di level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi

terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di level lebih tinggi menjadi hal

yang memotivasi. Kebutuhan-kebutuhan dari Maslow tersebut sering kita kenal

sebagai teori kebutuhan bertingkat. Harga diri merupakan salah satu faktor yang

sangat menentukan perilaku individu. Setiap orang menginginkan penghargaan

yang positif terhadap dirinya. Stuart dan Sundeen (1991), mengatakan bahwa

harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan

menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan


bahwa harga diri menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya

sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.

Clemes dan Bean (2001), mengemukakan bahwa harga diri adalah

perasaan yang selalu ternyatakan dalam cara seseorang bertindak. Harga diri bisa

dilihat melalui apa dan bagaimana seseorang melakukan berbagai hal.

Gufron (2010), mengemukakan bahwa harga diri tidak terbentuk begitu

saja dalam diri seseorang. Harga diri sudah terbentuk pada masa kanak-kanak.

Proses selanjutnya dibentuk melalui perlakuan yang diterima individu dari

lingkungan sekitarnya. Coopersmith (Prawuri, 2011), mengemukakan bahwa

remaja yang mempunyai harga diri tinggi, memiliki hubungan yang erat dengan

orang tuanya. Sebaliknya, pengalaman kegagalan emosional yang terus menerus

seperti kehilangan kasih sayang dari orang tua, dihina, dan dijauhi teman sebaya

dapat menurunkan harga diri. Jess dan Gregory (2009), menjelaskan bahwa harga

diri mencakup penghormatan diri, kepercayaan diri, kemampuan, dan

pengetahuan yang orang lain hargai tinggi.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa harga diri adalah suatu

penghargaan dari seseorang yang diberikan kepada orang lain atas upayanya

dalam suatu hal. Yang mana penghargaan itu membuat individu merasa berarti

terhadap lingkungan sekitarnya.

2. Aspek-aspek Harga Diri

Coopersmith (Gufron & Risnawita, 2010), menjelaskan bahwa aspek-

aspek harga diri ada 4 yaitu:


a. Keberartian individu (significance)

Penilaian individu terhadap keberartian dirinya, keberhargaannya

termasuk penerimaan dan rasa berarti yang didapat dari lingkungan sekitarnya.

Adanya kepedulian, penilaian, dan afeksi yang diterima individu dari orang lain.

b. Kekuatan individu (power)

Meliputi kemampuan untuk mengontrol diri sendiri, mempengaruhi

dan mengendalikan orang lain, mengorganisir suatu kelompok dengan maksud

untuk mencapai tujuan, kemampuan membuat inisiatif yang baik, dan kemampuan

performance untuk mencapai prestasi.

c. Kebajikan (virtue)

Ketaatan mengikuti standar moral dan etika, ditandai oleh ketaatan

untuk menjauhi tingkah laku yang tidak diperbolehkan.

d. Kemampuan (competence)

Sukses memenuhi tuntutan prestasi.

Dari uraian aspek-aspek di atas, jika dihubungkan dengan perilaku

remaja di panti asuhan maka mereka yang tinggal di panti asuhan keberartian

dirinya dan rasa percaya diri mereka juga kurang. Penerimaan terhadap dirinya

dari orang lain dan perasaan untuk dihargai serta diterima oleh lingkungan

sekitarnya. Kemampuan yang dimiliki juga kurang didukung oleh adanya

perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Hubungan antar teman-teman di panti

asuhan yang kurang akrab dan cenderung memikirkan diri sendiri membuat

kurangnya rasa empati dan peduli pada teman-teman yang lain.


C. Hubungan Antara Harga Diri dan Motivasi Belajar pada Remaja

yang Tinggal di Panti Asuhan

Pada subbab sebelumnya, menurut Nuzlan (Ekawati, 2004),

mengemukakan bahwa aspek motivasi belajar yaitu: (a) usaha yang terus-

menerus; (b) keyakinan berhasil; (c) respon yang kuat; dan (d) hasil upaya sendiri.

Seseorang yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mencapai hasil belajar

yang maksimal. Mereka merasa terdorong untuk meningkatan motivasi di dalam

kegiatan belajarnya. Individu yang berprestasi akademis tinggi ditandai oleh

sikap-sikap yang lebih optimis dan pemusatan perhatiannya lebih tinggi terhadap

tujuan-tujuan masa mendatang (Hamalik, 2000). Sedangkan untuk harga diri

menurut Coopersmith (Gufron & Risnawita, 2010), mengemukakan aspek harga

diri yaitu: (a) keberartian individu; (b) kekuatan individu; (c) kebajikan; (d)

kemampuan. Dalam subbab ini, penulis akan menjelaskan keterkaitan antara harga

diri dan motivasi belajar yaitu bagaimana harga diri itu dapat mempengaruhi

motivasi belajar seseorang.

Pada variabel harga diri terdapat aspek keberartian individu, yaitu

penilaian individu terhadap keberartian dirinya, keberhargaannya termasuk

penerimaan dan rasa berarti yang didapat dari lingkungan sekitarnya, adanya

kepedulian, penilaian, dan afeksi yang diterima individu dari orang lain. Dalam

Djamarah (2002), mengemukakan bahwa penerimaan sosial yang mengikuti suatu

tingkah laku yang diinginkan dapat menjadi alat yang cukup dapat dipercaya

untuk mengubah prestasi dan tingkah laku ke arah yang diinginkan. Penerimaan

dan kata-kata pujian dari seseorang merupakan pembangkit motivasi yang besar.
Penerimaan sosial merupakan suatu penguat atau insentif yang relatif konsisten.

Seseorang yang memiliki keberartian diri lebih termotivasi untuk meningkatkan

belajarnya, karena dengan keberartian diri seseorang akan dihargai dan diterima

oleh masyarakat sehingga akan mendorong seseorang untuk belajar lebih giat.

Aspek yang kedua yaitu, kekuatan individu meliputi kemampuan untuk

mengontrol diri sendiri, mempengaruhi dan mengendalikan orang lain,

kemampuan membuat inisiatif yang baik, dan kemampuan performance untuk

mencapai prestasi. Seseorang akan memiliki motivasi belajar yang baik apabila

mempunyai kemampuan untuk mengontrol diri sendiri, membuat inisiatif, dan

memiliki kemampuan untuk mencapai prestasi belajarnya.

Kebajikan adalah ketaatan mengikuti standar moral dan etika, ditandai

oleh ketaatan untuk menjauhi tingkah laku yang tidak diperbolehkan. Seseorang

yang memiliki ketaatan dalam mengikuti standar moral dan etika lebih terdorong

untuk memotivasi dirinya untuk meningkatkan proses belajarnya. Hal itu

dikarenakan, seseorang yang motivasi belajarnya tinggi memiliki tingkah laku dan

sopan santun dalam masyarakat. Pada umumnya, mereka patuh dan taat kepada

aturan dan norma-norma yang berlaku, sehingga dalam proses belajarnya mereka

memiliki prestasi yang memuaskan.

Kemampuan adalah sukses dalam memenuhi tuntutan prestasi. Remaja di

panti asuhan dapat sukses dalam memenuhi tuntutan prestasinya dengan berupaya

dan adanya usaha. Hamalik (Djamarah, 2002), mengatakan bahwa perubahan

energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan

fisik. Karena itu seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka
seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala

upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Begitu juga motivasi belajar

seseorang, jika seseorang mempunyai tujuan dalam belajarnya atau ingin

mencapai prestasi belajar yang diinginkan, maka mereka akan termotivasi untuk

belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas tampak bahwa harga diri pada remaja

berpengaruh terhadap motivasi mereka dalam belajar. Mereka yang harga dirinya

kuat mempunyai usaha yang terus menerus dan memiliki keyakinan akan berhasil

yang kuat dalam proses belajarnya. Dengan kata lain, seseorang yang harga

dirinya rendah maka kurang dapat memotivasi dirinya untuk melakukan sesuatu

dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam memotivasi diri untuk belajar.

Begitu pula sebaliknya, individu yang mempunyai harga diri akan termotivasi

untuk belajar dan mencapai tujuan belajar. Dengan demikian, dapat ditarik

kesimpulan bahwa harga diri dapat mempengaruhi motivasi belajar individu.

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ada

hubungan positif antara kebutuhan akan harga diri dan motivasi belajar pada

remaja yang tinggal di panti asuhan.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan antara harga diri dan

motivasi belajar remaja yang tinggal di panti asuhan. Dalam penelitian ini variabel

yang hendak diteliti:

Variabel bebas : Harga Diri

Variabel tergantung : Motivasi Belajar

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Harga Diri

Harga diri adalah penghargaan/penilaian subjek yang bersifat positif

maupun negatif terhadap dirinya sendiri. Penghargaan itu biasanya muncul dari

diri sendiri, bagaimana seseorang menghargai dirinya sebagai makhluk sosial

yang berada di lingkungan sekitar. Penilaian diri ini juga dilakukan seseorang

terhadap dirinya yang didasarkan pada hubungannya dengan orang lain. Penilaian

itu meliputi aspek-aspek keberartian diri, kemampuan yang dimiliki, dan kekuatan

serta nilai yang dimiliki individu.

Tinggi dan rendahnya skor yang diperoleh subjek, menunjukkan harga diri

yang dimiliki oleh individu tersebut. Apabila skor yang didapat oleh subjek tinggi

maka harga diri yang dimiliki individu tersebut tinggi. Sebaliknya, apabila skor

yang didapat subjek rendah maka menunjukkan harga diri yang dimiliki oleh

individu tersebut juga rendah.


2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,

merangsang atau menggerakkan subjek untuk belajar sesuatu atau melakukan

kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar juga dapat diartikan

sebagai suatu kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong

oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang

datang dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus

menerus dalam rangka mencapai tujuan.

Tinggi dan rendahnya skor yang diperoleh subjek, menunjukkan motivasi

belajar yang dimiliki oleh individu tersebut, artinya apabila skor yang didapat oleh

subjek tinggi maka motivasi belajar yang dimiliki individu tersebut tinggi.

Sebaliknya, apabila skor yang didapat subjek rendah maka menunjukkan tingkat

motivasi belajar yang dimiliki oleh individu tersebut juga rendah.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan adalah remaja yang berumur 13-21

tahun yang tinggal di panti asuhan SM Yogyakarta.

Pengambilan subjek penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling

artinya subjek dipilih sesuai dengan karakteristik yang telah ditetapkan

sebelumnya.
D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode angket.

Metode angket merupakan metode yang dilakukan dengan menggunakan daftar

pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh subjek

penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Skala

yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam skala harga diri dan skala

motivasi belajar.

1. Harga Diri

Skala harga diri terbagi ke dalam lima pilihan jawaban. Pemberian skor

aitem favourable, yaitu skor 5 untuk sangat sesuai (SS), skor 4 untuk sesuai (S),

skor 3 untuk netral (N), skor 2 untuk tidak sesuai (TS), skor 1 untuk sangat tidak

sesuai (STS). Untuk aitem unfavourable, pemberian skor 1 untuk sangat sesuai

(SS), skor 2 untuk sesuai (S), skor 3 untuk netral (N), skor 4 untuk tidak sesuai

(TS), skor 5 untuk sangat tidak sesuai (STS). Skala harga diri dibuat untuk

mengetahui sejauh mana tingkat harga diri subjek. Aspek yang digunakan dalam

penyusunan skala harga diri adalah aspek yang dikemukakan oleh Coopersmith

(Gufron & Risnawita, 2010), harga diri; yaitu (a) keberartian diri (significance),

(b) kepemimpinan (power), (c) kebajikan (virtue), (d) kemampuan (competence).

Skala harga diri terdiri dari 50 aitem pernyataan favourable dan unfavourable.

Sebagaimana tercantum dalam Tabel 1.


Tabel 1
Sebaran Aitem Skala Harga Diri
Aspek Favourable Unfavourable Jumlah
Keberartian diri 1,3,9,10,11,12,17 2,4,5,8,13,14,15,16,18 16
Kepemimpinan 6,7,20,21,24,25,34 19,22,23,26,27,35 13
Kebajikan 28,30,32,33,39,47,50 29,31,40,48,49 12
Kemampuan 36,41,42,43,45,46 37,38,44 9
Jumlah 27 23 50

2. Motivasi Belajar

Skala motivasi belajar terbagi ke dalam aitem favourable dan

unfavourable dengan menggunakan empat pilihan jawaban. Favourable berarti

pernyataan yang bermakna positif, sedangkan unfavourable merupakan

pernyataan yang bermakna negatif. Pemberian skor aitem favourable, yaitu skor 5

untuk sangat setuju (SS), skor 4 untuk setuju (S), skor 3 untuk netral (N), skor 2

untuk tidak setuju (TS), skor 1 untuk sangat tidak setuju (STS). Untuk aitem

unfavourable, pemberian skor 1 untuk sangat setuju (SS), skor 2 untuk setuju (S),

skor 3 untuk netral (N), skor 4 untuk tidak setuju (TS), skor 5 untuk sangat tidak

setuju (STS).

Skala motivasi belajar dibuat untuk mengetahui motivasi belajar yang

dimiliki subjek. Aspek yang digunakan dalam penyusunan skala motivasi belajar

adalah aspek motivasi belajar yang dikemukakan oleh Nuzlan (Ekawati, 2004),

yaitu meliputi (a) usaha yang terus-menerus, (b) keyakinan berhasil, (c) respon

yang kuat, (d) hasil upaya sendiri. Skala motivasi belajar terdiri dari 46 aitem,

sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.


Tabel 2
Sebaran Aitem Skala Motivasi Belajar
Aspek Favourable Unfavourable Jumlah
Usaha yang terus-menerus 2,3,5,8,10,14,21 1,4,6,7,9,13,20 14
Keyakinan berhasil 11,12,15,16,17,19,28,33,36 18,22,29,31,34 14
Respon yang kuat 23,24,26,30,32 25,27,35,38,46 10
Hasil upaya sendiri 37,39,40,41 42,43,44,45 8
Jumlah 25 21 46

Sebelum kedua skala digunakan dalam penelitian, maka terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Validitas didefinisikan sebagai seberapa

cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2000). Dua prinsip dari

validitas yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Hadi (2000), validitas yaitu

kejituan dan unsur penelitian. Kejituan adalah seberapa jauh alat pengukur dapat

mengungkap dengan jitu gejala atau bagian gejala bagian yang hendak diukur,

sedang ketelitian adalah seberapa jauh alat pengukur dapat memberikan reading

yang teliti dan cermat.

Keandalan suatu alat ukur pada prinsipnya dapat dilihat sejauh mana hasil

suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang

sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2000). Dalam penelitian ilmiah

validitas dan reliabilitas alat ukur memegang peranan penting. Hal itu

menyebabkan sebelum alat ukur tersebut digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian, perlu diadakan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu.
3. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis mengenai

hubungan antara harga diri dan motivasi belajar remaja yang tinggal di panti

asuhan adalah dengan menggunakan korelasi Product moment dari Karl Pearson

alasannya untuk menganalisis data hasil penelitian dalam rangka mengkaji

kebenaran hipotesis dan memberikan kesimpulan. Teknik ini didukung dengan

bantuan SPSS 16.00 for Windows.


BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan SM Yogyakarta, dengan subjek

para anak asuh yang tinggal di panti. Panti Asuhan SM terletak di Lempongsari,

Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta. Titik awal berdirinya Panti Asuhan SM

adalah dibentuknya yayasan SM Yogyakarta pada tahun 1993. Drs. Budi

Parjiman, A.Ma, Pengasuh Panti Asuhan dan Pondok Pesantren SM 1

Yogyakarta, mendirikan yayasan SM bermodal awal uang empat ratus ribu rupiah

hasil penjualan sepeda motor, kini Panti Asuhan SM telah berkembang menjadi

lebih dari tiga puluh cabang yang tersebar di belahan provinsi di Yogyakarta,

hingga terjauh di Mantingan, Ngawi, Jawa Timur. Tahun 2002 adalah awal kali

SM membuka cabang, tepatnya di daerah Pakem, Sleman. Setelah itu, lahir di

beberapa tempat lain menyusul beberapa dermawan yang mewakafkan tanahnya

kepada Yayasan SM untuk dijadikan panti asuhan, atau setidaknya menjadi

cabang SM yang dikelola secara otonom, hingga sekarang telah ada Panti asuhan

SM 25. Panti asuhan SM telah melahirkan para sarjana-sarjana yang berhasil

menyelesaikan study dan sebagian besar remaja yang tinggal di sana sedang

menyelesaikan study baik SD, SMP, SMA, maupun Perguruan Tinggi. Oleh

karena itu, peneliti memilih Panti Asuhan SM ini sebagai tempat penelitian.

Namun, Dikarenakan keterbatasan ijin yang diberikan, peneliti hanya meneliti dua

cabang panti asuhan SM yang ada di Yogyakarta.


2. Persiapan Penelitian

a. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi adalah pengajuan permohonan ijin kepada bagian

akademik Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia,

kemudian surat pengantar penelitian dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi

dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia dengan Nomor

887/Dek/70/Div.Um&RT/VI/2012 pada 8 Juni 2012.

Persetujuan diberikan oleh pihak Panti Asuhan SM, proses selanjutnya

adalah mendiskusikan dengan pihak pengurus Panti Asuhan SM Yogyakarta

untuk menentukan subjek penelitian dan juga membicarakan karakteristik subjek

yang akan akan digunakan untuk penelitian serta ditentukan juga waktu

pelaksanaan.

b. Persiapan Alat Ukur

Skala harga diri disusun oleh peneliti melalui cara memodifikasi skala

harga diri menurut teori Coopersmith (Gufron & Risnawita, 2010). Aitem yang

diberikan berjumlah 50 aitem. Sedangkan, Skala motivasi belajar disusun oleh

peneliti melalui cara memodifikasi skala motivasi belajar menurut teori Nuzlan

(Ekawati, 2004). Aitem yang diberikan berjumlah 46 aitem. Kemudian, skala

harga diri dan skala motivasi belajar terlebih dahulu dilakukan uji coba terlebih

dahulu terhadap subjek yang memiliki karakteristik penelitian. Uji coba terhadap

subjek dilakukan pada 40 remaja di panti asuhan SM pada tanggal 20 Juni 2012.
3. Pelaksanaan Penelitian

Setelah dilakukan uji coba, maka alat ukur tersebut disebar kepada subjek

yang memiliki karakteristik seperti subjek penelitian yaitu remaja umur 13-21

tahun mulai tanggal 26 Juni 2012. Jumlah subjek untuk penelitian adalah 46

orang. Aitem skala harga diri terdiri dari 50 aitem favourable dan unfavourable.

Setelah dilakukan uji coba kemudian dilakukan analisis data dengan SPSS 16.0

for Windows menghasilkan aitem yang valid sebanyak 27 aitem, sedangkan aitem

yang gugur sebanyak 23 aitem dengan tingkat reliabilitas skala sebesar 0.858.

Lalu, skala motivasi belajar dari 46 aitem yang disebar terdapat hasil untuk aitem

yang valid sebanyak 35 aitem dan untuk aitem yang gugur sebanyak 11 aitem

dengan tingkat reliabilitas 0.925. Aitem-aitem yang valid dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3
Distribusi Angket Harga Diri Setelah Uji Coba
Aspek Butir Favourable Butir Unfavourable
Nomor Butir Jumlah Nomor Butir Jumlah
1.Keberartian (1)*,(3)*,(9)*,10 7 (2)*,(4)*,(5)*,(8)*, 9
individu ,11,(12)*,(17)* (13)*,14,15,16,18

2. Kepemimpinan (6)*,7,(20)*,21, 7 19,(22)*,23,(26)*, 6


(24) *,25,34 27,35

3. Kebajikan (28)*,30,32,33, 7 (29)*,31,40,48,(49)* 5


39,47,50

4. Kemampuan (36)*,(41)*,(42) 6 37,38,44 3


*, (43)*,45,(46)*
Keterangan: ( )* adalah aitem yang gugur
Table 4
Distribusi Angket Motivasi Belajar Setelah Uji Coba
Butir Favourable Butir Unfavourable
Aspek
Nomor Butir Jumlah Nomor Butir Jumlah

1.Usaha yang 2,3,5,(8)*,10,14,21 7 1,4,(6)*,(7)*,9,13,20 7


terus menerus

2.Keyakinan 11,(12)*,15,16,17,19, 9 (18)*,22,29,(31)*,34 5


berhasil 28,(33)*,36

3.Respon yang 23,24,26,30,32 5 25,27,35,38,46 5


kuat

4.Hasil upaya (37)*,(39)*,40,(41)* 4 42,43,44,(45)* 4


sendiri
Keterangan: ( )* adalah aitem yang gugur

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah remaja perempuan yang berumur 13-21 tahun terdiri

dari SMP, SMA, hingga mahasiswa tinggal di Panti Asuhan SM Yogyakarta.

Subjek penelitian hanya perempuan karena dalam pelaksanaan penelitian, peneliti

mengalami kesulitan dalam perizinan untuk mengambil data pada penghuni panti

asuhan yang laki-laki. Gambaran deskripsi subjek dapat dilihat pada Tabel 5 dan

Tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 5.
Deskripsi Subjek berdasarkan usia
Usia Jumlah
13-15 11
16-18 22
19-21 13
Tabel 6
Deskripsi Subjek berdasarkan lama tinggal
Lama (Tahun) Jumlah
≤ 1 Tahun 10
1-3 Tahun 26
4-6 Tahun 10

2. Deskripsi Data Penelitian

Gambaran umum data penelitian dapat dilihat pada Tabel statistik

deskripsi data penelitian pada variabel harga diri dan motivasi belajar terdapat

pada Tabel 7 berikut ini:

Tabel 7
Deskripsi Statistik Data Penelitian
Hipotetik Empirik
Variabel Min Max Mean Standar Min Max Mean Standar
Deviasi Deviasi
Harga 27 135 81 18 70 120 99.63 10.034
diri
Motivasi 35 175 105 23.33 89 156 128.09 15.589
belajar
Keterangan:

 Hipotetik

X min = jumlah aitem x skor minimal

X max = jumlah aitem x skor maksimal

Mean (µ) = X min + X max

2
 Empirik

Nilai X min, X max, mean, dan SD empirik dapat dilihat pada output

hasil analisis Program Computer Statistical Programe for Social Science

(SPSS) 16.00 for Windows.

Berdasarkan deskripsi data penelitian di atas dapat diketahui kategori pada

variabel harga diri dan motivasi belajar subjek. Untuk memperoleh kategori perlu

ditentukan terlebih dahulu batasan yang akan digunakan berdasarkan nilai deviasi

standar dengan memperhitungkan rentangan nilai maksimum dan minimum

teoritisnya. Tujuan pengkategorian ini adalah untuk menempatkan subjek dalam

kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum

berdasarkan atribut yang diukur. Kategorisasi dibuat menjadi lima golongan, yaitu

sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Untuk menentukan

batasan kategori akan digunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 8
Rumus Kategorisasi
Kategori Nilai
Sangat Tinggi X > (µ + 1.8 σ)
Tinggi (µ + 0.6 σ) < X ≤ (µ + 1.8 σ)
Sedang (µ - 0.6 σ) < X ≤ (µ + 0.6 σ)
Rendah (µ - 1.8 σ) ≤ X ≤ (µ - 0.6 σ)
Sangat Rendah X < (µ - 1.8 σ)
Keterangan:

 = mean hipotetik

 = standar deviasi
Kategorisasi variabel harga diri ditentukan berdasarkan skor total subjek

pada angket harga diri. Angket tersebut terdiri dari 27 aitem dengan skor

minimum 1 dan skor maksimum 5. Berdasarkan data tersebut, kategorisasi untuk

variabel harga diri pada subjek adalah sebagai berikut:

Tabel 9
Kriteria Kategorisasi Variabel Harga diri
Kategorisasi Norma Jumlah Subjek Persentase
Sangat Tinggi X > 113.4 5 10.87%
Tinggi 91.8 < X ≤ 113.4 31 67.39%
Sedang 70.2 < X ≤ 91.8 9 19.57%
Rendah 48.6 ≤ X ≤ 70.2 1 2.17%
Sangat Rendah X < 48.6 - -
Keterangan:

µ = mean

= (27 x 5) + (27 x 1) = 81

σ = standar deviasi

= (27 x 5) – (27 x 1) = 18

Dari Tabel 8 diketahui bahwa untuk variabel harga diri pada anak asuh,

sebagian besar subjek penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi (31 subjek

67.39%).

Kategorisasi variabel motivasi belajar adalah sebagai berikut:


Tabel 10
Kriteria Kategorisasi Variabel Motivasi Belajar
Kategorisasi Norma Jumlah Subjek Persentase
Sangat Tinggi X > 146.99 4 8.7 %
Tinggi 118.99< X ≤ 146.99 27 58.7 %
Sedang 91.01 < X ≤ 118.99 14 30.43%
Rendah 63.01 ≤ X ≤ 91.01 1 2.17%
Sangat Rendah X <63.01 - -
Keterangan:

µ = mean

= (35 x 5) + (35 x 1) = 105

σ = standar deviasi

= (35 x 5) – (35 x 1) = 23.33

Tabel 9 menunjukkan bahwa untuk variabel motivasi belajar (4 subjek 8.7%)

termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan kategori tinggi (27 subjek

58.7%), dan kategori sedang (14 subjek 30.43%), untuk kategori rendah (1 subjek

2.17%). Sedangkan untuk kategori sangat rendah tidak ada. Jadi, dapat diketahui

untuk variabel motivasi belajar pada anak asuh, sebagian besar subjek penelitian

ini termasuk dalam kategori tinggi.

3. Uji Asumsi

Uji asumsi meliputi uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat untuk

menentukan uji hipotesis. Uji asumsi dilakukan dengan menggunakan program


Program Computer Statistical Programe for Social Science (SPSS) 16.00 for

Windows.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi sebaran variabel

bebas dan variabel tergantung normal atau tidak. Uji normalitas sebaran

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test (K-S Z).

Pedoman yang digunakan adalah jika p > 0.05 maka sebarannya normal dan jika p

< 0.05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal (Hadi, 1993).

Hasil uji normalitas sebaran dari variabel harga diri dan motivasi belajar

sebagai berikut :

1) Hasil uji normalitas sebaran variabel harga diri diperoleh K-S Z = 0.594

dengan p = 0.872 (p > 0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel harga

diri mempunyai sebaran normal.

2) Hasil uji normalitas sebaran variabel motivasi belajar diperoleh K-S Z =

0.877 dengan p = 0.425 (p > 0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel

motivasi belajar mempunyai sebaran normal.

Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa skor kedua skala tersebut

mempunyai sebaran normal, artinya tidak ada perbedaan antara sebaran skor

sampel dan skor populasi, hasil uji coba normalitas sebaran secara lengkap dapat

dilihat pada lampiran.


b. Uji Linieritas

Uji linieritas merupakan pengujian garis regresi antara variabel bebas dan

variabel tergantung. Uji linieritas ini bertujuan untuk memastikan sebaran nilai

variabel-variabel ini dapat ditarik garis lurus (linier) yang menunjukkan adanya

hubungan yang linier antara variabel-variabel penelitian (Hadi, 1996). Dalam

penelitian ini pengujian linieritas hubungan dilakukan dengan menggunakan

teknik analisis varian. Kaidah yang digunakan dengan menggunakan linier atau

tidaknya suatu hubungan adalah jika p linearity di atas 0.05 (p > 0.05) maka

hubungan antara dua variabel tersebut tidak linier sedangkan jika p linearity di

bawah 0.05 (p < 0.05) maka hubungan diantara kedua variabel tersebut linier.

Dalam penelitian ini, hasil uji linieritas diperoleh hasil F = 53.156 dengan

p = 0.000 (p< 0.05)maka hubungannya dikatakan linier.

4. Uji Hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi

product moment dari Pearson yang bertujuan untuk mengetahui korelasi antara

variabel harga diri dengan motivasi belajar. Berdasarkan hasil analisis diketahui

bahwa besarnya koefisien korelasi antara kedua variabel adalah {r} = 0.686

dengan (p) = 0.000 (p < 0.01).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hipotesis yang

menyatakan ada hubungan antara kebutuhan akan harga diri dan motivasi belajar

pada remaja yang tinggal di panti asuhan dapat diterima. Hal ini ditunjukkan
dengan analisis korelasi yang dilakukan dengan menggunakan teknik korelasional

product moment dari Pearson yang menunjukkan koefisien korelasi sebesar r =

0.686 dan p = 0.000 (p < 0.05). Artinya ada hubungan sangat signifikan antara

kebutuhan akan harga diri dan motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti

asuhan. Artinya, jika harga diri seseorang itu rendah, maka motivasi belajarnya

juga rendah. Sebaliknya, apabila harga dirinya tinggi, maka motivasi belajarnya

pun tinggi.

Dari hasil analisis, diketahui koefisien determinasi (R squared) variabel

harga diri terhadap motivasi belajar remaja di panti asuhan sebesar 0.470. Hal ini

berarti bahwa sumbangan efektif harga diri terhadap motivasi belajar adalah

sebesar 47.0% sedang sisanya 53.0% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak

termasuk dalam variabel di atas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga diri subjek termasuk dalam

kategorisasi tinggi yaitu sebesar 67.39% dan motivasi belajar berada dalam

kategorisasi tinggi yaitu sebesar 58.7%. Hasil ini berarti bahwa remaja yang

tinggal di panti asuhan dengan tingkat harga diri yang tinggi memiliki motivasi

belajar yang tinggi. Harga diri yang tinggi yang dimiliki remaja panti asuhan akan

membuat mereka cenderung memiliki motivasi belajar yang bagus, dorongan akan

belajar besar, dan kesadaran diri untuk mengerjakan tugas-tugas tinggi. Sehingga

para remaja yang memiliki tingkat harga diri yang tinggi cenderung memiliki

motivasi yang tinggi dalam belajar.

Dalam penelitian ini didapatkan hasil harga diri pada remaja panti asuhan

berada pada tingkat rendah sejumlah 1 orang (2.17%), tingkat sedang sejumlah 9
orang (19.57%), sedangkan lainnya berada pada tingkat tinggi sejumlah 31 orang

(67.39%), dan tingkat sangat tinggi sejumlah 5 orang (10.87%). Berdasarkan

kategorisasi di atas, tingkat harga diri pada remaja panti asuhan dalam kategori

tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada aspek kebutuhan akan harga

diri pada remaja panti asuhan yang mempersepsikan bahwa penghargaan

terhadap diri dianggap suatu kondisi yang penting sehingga harus dilakukan dan

dikembangkan, karena remaja memiliki tingkat harga diri yang tinggi membuat

mereka lebih merasa percaya diri, tidak minder, dan merasa diterima

dilingkungan.

Hasil penelitian ini juga menyebutkan tingkat motivasi belajar pada remaja

panti asuhan mayoritas berada pada tingkat tinggi sejumlah 27 orang (58.7%),

sedangkan lainnya berada pada tingkat sangat tinggi sejumlah 4 orang (8.7%),

tingkat sedang sejumlah 14 orang (30.43%), dan tingkat rendah sejumlah 1 orang

(2.17%), sehingga dapat diketahui bahwa para remaja di panti asuhan memiliki

motivasi belajar yang tinggi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Maslow (Rifki, 2008), menyatakan bahwa

rasa percaya diri bisa timbul apabila adanya pemenuhan kebutuhan dihargai dan

menghargai. Hal ini akan menumbuhkan kekuatan, kemampuan, motivasi, dan

perasaan berguna. Sehingga, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akan

memunculkan perasaan minder, rendah diri, tidak berdaya, malas, dan putus asa.

Tingginya tingkat harga diri dan tingginya motivasi belajar remaja semakin

menguatkan hipotesis yang diajukan peneliti yaitu semakin tinggi harga diri yang
dimiliki oleh remaja di panti asuhan maka semakin tinggi motivasi belajar

mereka. Remaja dengan harga diri yang tinggi akan bereaksi positif dalam proses

belajarnya, seperti rasa percaya diri yang tinggi, merasa mampu dalam

mengerjakan tugas, dan yakin akan kemampuan yang dimiliki.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari Adinda Rizkiany

dan Miranda (2009), yang mengambil judul Harga Diri dan Prestasi Belajar pada

Remaja yang Obesitas. Hasil penelitian dari Adinda Rizkiany dan Miranda

menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri

dan prestasi belajar pada remaja yang obesitas. Hasil ini dapat disebabkan adanya

faktor lain yang terkait dengan harga diri dan prestasi belajar serta kemampuan

lain yang dimiliki subjek.

Penelitian ini masih memiliki kelemahan, yaitu terbatasnya waktu dan

kesibukan yang dimiliki para anak asuh saat pengisian alat ukur, sehingga penulis

merasa kesulitan untuk mengumpulkan anak-anak yang berada di panti. Oleh

karena itu, pihak panti asuhan menyarankan dalam penyebaran angket dilakukan

dengan cara dititipkan kepada pihak pengasuh panti untuk dibagikan kepada anak

asuh. Akibatnya, peneliti tidak bisa melihat ekspresi dan keseriusan subjek pada

saat pengisian angket. Sehingga, dikhawatirkan dalam pengisian angket subjek

tidak serius.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan

antara harga diri dan motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan,

maka hipotesis diterima. Jika skor harga diri rendah, maka akan rendah motivasi

belajar pada remaja. Sebaliknya, semakin tinggi skor harga diri maka akan tinggi

tingkat motivasi belajar remaja di panti asuhan. Koefisien determinasi (R squared)

variabel harga diri terhadap motivasi belajar remaja di panti asuhan sebesar 0.470.

Hal ini berarti bahwa sumbangan efektif harga diri terhadap motivasi belajar pada

remaja di panti asuhan adalah sebesar 47.0%.

B. Saran-Saran

Ada beberapa saran yang dikemukakan peneliti berkaitan dengan hasil

penelitian, antara lain:

1. Bagi Panti Asuhan

Bagi pihak panti asuhan agar terus memberi dukungan bagi anak-anak. Ini

dilakukan agar anak asuh yang motivasinya kurang akan lebih termotivasi dan

yang motivasinya sudah tinggi agar bisa mempertahankan serta terus

meningkatkan motivasinya. Untuk tetap mempertahankan motivasi belajar anak,

bisa dengan memberikan hadiah atau penghargaan pada anak yang berprestasi

serta mempertahankan jam belajar dan les private agar motivasi belajarnya tetap

tinggi.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperhatikan validitas alat ukur

dengan subjek yang akan diteliti. Artinya, validiti alat ukurnya harus disesuaikan

dengan mencerminkan karakteristik subjek yang akan dipakai.


DAFTAR PUSTAKA
Abror, R. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana

Ali, M. & Asrori, M. 2005. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik.


Jakarta: PT Bumi Aksara

Apriani, F. 2008. Peran Dukungan Orang tua dan Teman sebaya terhadap
Motivasi Belajar siswa SMP Negeri 1 Kampar. Skripsi. Yogyakarta:
Fakultas Psikologi UII (tidak diterbitkan)

Ariyanto. 2002. Hubungan Antara Harga Diri dengan Motivasi Memilih


Pekerjaan. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII (tidak
diterbitkan)

Azwar, Saifuddin. 2000. Metode Penelitian Kuantitaif. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar

Borualogo, I. S. 2004. Hubungan antara Persepsi tentang Figur Attachment


dengan Self-Esteem Remaja Panti Asuhan Muhammadiyah. Jurnal
Psikologi, 13, 1

Clemes, H. & Bean, R. 2001. Membangkitkan Harga Diri Anak. Jakarta: Mitra
Utama

Cynthia, M. 2009. Motivasi Belajar pada Remaja Kecanduan Komik. Diunduh


pada tanggal 20 Februari 2012 dari
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009
/Artikel_10503222.pdf

Djamarah, S. B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Asdi Mahastya

Ekawati, D. 2004. Hubungan antara Berpikir Positif dengan Motivasi Belajar


Siswa SMU. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII (tidak
diterbitkan)

Fribasari, W. 2006. Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Bidang


Bimbingan Sosial untuk Meningkatkan Hubungan Interpersonal
Remaja di Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang Tahun 2005.
Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang (tidak diterbitkan)

Gufron, M.N. & Risnawita, R. 2010. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz


Media

Hadi, S. 2000. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset


Hamalik, O. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo

Hardiyanti, W. & Putri, D.E. 2008. Peran Homeschooling terhadap Motivasi


Belajar pada Remaja. Diunduh pada tanggal 15 Juli 2010 dari
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2008
/Artikel_10503206.pdf

Jess, F. & Gregory, J. F. 2010. Theories of Personality. New York: Avenue of the
Americas

Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco

Mighwar, M.A. 2006. Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia

Panuju, P. & Umami, I. 1999. Psikologi Remaja. Yogyakarta: PT Tiara Wacana

Poduska, B. 1990. Empat Teori Kepribadian. Jakarta: Radar Jaya Offset

Prawuri, D. 2011. Hubungan antara Harga diri dengan Orientasi Masa Depan
Remaja. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII (tidak
diterbitkan)

Purwanto, N. 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosadakarya

Rasyid, 2008, Konsep dasar Motivasi. Paper, dipresentasikan pada seminar


Sumber Daya Manusia. Jakarta: Universitas Mercu Buana

Rifki, M. 2008. Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di
Sma Islam Almaarif Singosari Malang. Skripsi. Malang: Fakultas
Tarbiyah Universitas Islam Negeri (tidak diterbitkan)

Santrock, J.W. 2004. Educational Psychology. New York: McGraw-Hill

. 2003. Adolescence. New York: McGraw-Hill Company

Sari, C. P. 2009. Harga Diri Pada Remaja Putri Yang Telah Melakukan Hubungan
Seks Pranikah. Jurnal Psikologi, 1-14. Diunduh pada tanggal 30 April
2012, dari
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/industrial-
technology/2009/Artikel_10504036.pdf

Sardiman, A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:


Rajawali
Sefind. 2010. Motivasi Dalam Belajar. Diunduh pada tanggal 1 Mei 2012 dari
http://visya.student.umm.ac.id/9-motivasi-dalam-belajar/

Stuart & Sundeen. 1991. Harga Diri. Diunduh pada tanggal 30 April 2012 dari
http://www.zimbio.com/member/joesafira/articles/6DvSnj3Ot3g/Penge
rtian+Harga+Diri

Sutjijoso, A.R. & Zarfiel, M.D., Harga Diri dan Prestasi Belajar Pada Remaja
yang Obesitas. Jurnal Psikologi, 3, 1

Suryabrata, S. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Widoyoko, E.P. 2006. Analisis Pengaruh Kinerja Guru terhadap Motivasi


Belajar Siswa. Diunduh pada tanggal 15 Juli 2010 dari
http://www.umpwr.ac.id/web/download/publikasi-
ilmiah/Analisis%20Pengaruh%20Kinerja%20Guru%20Terhadap%20
Motivasi%20Belajar%20Siswa.pdf
LAMPIRAN 1
SKALA UJI COBA
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Jl. Kaliurang KM 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta 55584, Telp.
0274-898444,
Email: fpisb@uii.ac.id

Dengan hormat,
Perkenankan saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden penelitian dengan mengisi skala ini. Penelitian ini bertujuan
untuk keperluan ilmiah sehingga tidak akan merugikan Bapak/Ibu.
Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan dijamin kerahasiaannya sesuai
dengan kode etik penelitian ilmiah.
Skala ini akan menyajikan beberapa pernyataan yang berkaitan
dengan keadaan diri Bapak/Ibu. Bacalah setiap pernyataan dengan
teliti dan pilihlah tanggapan yang Bapak/Ibu rasa paling sesuai dengan
diri Bapak/Ibu. Tidak ada jawaban yang dianggap salah, semua
jawaban dianggap benar. Saya mengharap kejujuran dan keterbukaan
Bapak/Ibu dalam mengisi skala ini.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu
untuk mengisi skala ini, saya ucapkan banyak terima kasih.

Hormat saya,

Ita Kuariah Sofyana


IDENTITAS RESPONDEN

Nama (boleh inisial) :………………………………


Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia :……………………….Tahun
Kelas :………………………………
Lama Tinggal di Panti :……………………….Tahun
PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

1. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang


menggambarkan keadaan Anda. Pilihlah jawaban yang paling
sesuai dengan diri Anda dan jangan sampai ada yang
terlewatkan.
2. Berikan pilihan jawaban yang sesuai diri Anda dengan
memberikan tanda ceklist () atau silang (X) pada pilihan
jawaban:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
N : Netral
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai

No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya mempunyai banyak teman
2 Saya berharap menjadi orang lain
3 Saya suka berkata apa adanya
4 Saya memandang rendah diri saya
Saya merasa hasil karya saya
5 tidak begitu dihargai oleh
lingkungan saya
Saya tahu apa yang harus saya
6
ucapkan kepada orang lain
Saya mampu berbicara di depan
7
kelas dengan lancer
No Pernyataan SS S N TS STS
Sulit bagi saya berada diantara
8
orang-orang baru
Saya merasa diri saya lebih baik
9
daripada orang lain
Saya adalah orang yang sangat
10
menyenangkan
11 Saya sangat memahami diri saya
Di saat ada masalah, teman-teman
12 bersedia mendengarkan keluhan
saya
Saya merasa teman-teman tidak
13
mendukung saya
Saya merasa apa yang telah saya
14 lakukan tidak berarti bagi
lingkungan sekitar saya
Saya merasa malu terhadap diri
15
saya sendiri
Teman-teman saya dapat
16
menerima saya
17 Teman-teman menyukai saya
Saya adalah orang yang tidak
18
menyenangkan
Teman-teman tidak menghargai
19
setiap pendapat saya
Pendapat saya menjadi
20 pertimbangan bagi orang-orang
ketika ada permasalahan di panti
Saya tidak mudah marah ketika
21
orang mengkritik saya
Saya tidak mampu mengendalikan
22
keinginan saya
Saya mudah bosan ketika berada
23
di panti
No Pernyataan SS S N TS STS
Saya memikirkan terlebih dahulu
24 sebelum berbicara dengan orang
lain
Teman-teman biasanya mengikuti
25
gagasan saya
26 Saya merasa mudah emosi
Setiap omongan dan cerita saya
27 kurang didengar oleh teman-
teman
Saya menyesal ketika melakukan
28
kesalahan
Saya mengabaikan kesalahan-
29 kesalahan kecil yang saya lakukan
ketika melakukan tugas
30 Saya selalu berkata jujur
Saya mudah terpengaruh oleh hal
31
yang buruk
Saya menaati norma-norma yang
32
telah saya pelajari
Saya rajin melakukan
33
sembahyang
Saya bertanggungjawab dalam
34 melakukan tugas dan kewajiban
saya
Saya merasa tidak dapat bekerja
35
sama dengan baik
Kelak saya akan menjadi orang
36
sukses
Saya tidak memiliki keahlian
37 apapun yang menunjang saya
untuk masa yang akan datang
No Pernyataan SS S N TS STS
Saya senang mengandalkan orang
38 lain dalam melakukan pekerjaan
sehari-hari
Saya menghindari pulang malam
39
sesuai aturan yang ada
Saya sering melanggar peraturan
40
di panti
Saya mampu meraih keinginan
41
saya
42 Saya adalah orang yang mandiri
Saya memulai pekerjaan ketika
43 ada yang member aba-aba pada
saya
Saya sering merasa gagal dalam
44
hidup saya
Saya memiliki prestasi yang
45
membanggakan
Saya merasa mampu melakukan
46
sendiri dalam sebagian pekerjaan
Saya berusaha untuk mematuhi
47
peraturan yang ada di panti
Saya sengaja datang terlambat
48
ketika diadakan belajar bersama
Saya jarang mengikuti les private
49
yang diadakan di panti
Saya selalu melakukan hal yang
50 sesuai dengan aturan yang ada di
panti
PETUNJUK PENGISIAN SKALA II

1. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang


menggambarkan keadaan Anda. Pilihlah jawaban yang paling
sesuai dengan diri Anda dan jangan sampai ada yang
terlewatkan.
2. Berikan pilihan jawaban yang sesuai diri Anda dengan
memberikan tanda ceklist () atau silang (X) pada pilihan
jawaban:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
N : Netral
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai

No Pernyataan SS S N TS STS
Saya termasuk orang yang
1
malas mengerjakan tugas
Saya berusaha terus menerus
2 dalam proses belajar sampai
saya berhasil
Saya belajar secara terus
3 menerus untuk memperoleh
hasil yang saya inginkan
Jika mengalami kesulitan dalam
4 belajar, saya gampang menyerah
No Pernyataan SS S N TS STS
Saya berusaha menyelesaikan
5 sampai berhasil setiap tugas-
tugas yang diberikan guru
Jika saya gagal, saya tidak
6 bersemangat untuk mencoba
lagi
Saya krang tertarik kepada
7 tugas-tugas sulit yang diberikan
guru
Jika saya kurang mengerti
terhadap suatu mata pelajaran
8
tertentu, saya berusaha bertanya
kepada guru/teman
Saya tidak bersungguh-sungguh
9 dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
Saya selalu bersungguh-
sungguh dalam mengerjakan
10
tugas yang diberikan oleh guru
sampai selesai
Saya bisa memperoleh nilai
yang optimal terhadap mata
11
pelajaran yang dipandang sulit
oleh teman-teman
Saya tidak pernah merasa gagal
12
dalam pelajaran tertentu
Saya tidak bersungguh-sungguh
mengikuti beberapa mata
13
pelajaran tertentu yang
diberikan guru
Saya berusaha mencari buku
14 untuk mendukung proses belajar
saya
No Pernyataan SS S N TS STS
Saya akan berhasil mendapatkan
15 nilai yang baik karena usaha
yang saya lakukan selama ini
Saya akan mendapatkan nilai
16 yang memuaskan pada saat
ujian akhir nanti
Saya bisa menyelesaikan tugas-
17
tugas yang diberikan oleh guru
Saya merasa nilai yang saya
capai dalam ujian akhir nanti
18
tidak begitu memuaskan karena
pelajarannya sulit
Saya mampu bersaing dengan
19 teman-teman dalam
mengerjakan tugas dari guru
Jika ada yang menyuruh, saya
20
baru belajar
Dalam belajar, saya berusaha
21
sampai mengerti dengan jelas
Saya merasa tidak bisa
mendapatkan nilai sesuai
22
dengan target yang saya
harapkan
Saya senang jika guru
23
memberikan tugas-tugas baru
Saya tertarik dengan tugas-tugas
24 yang keliatannya harus
membutuhkan konsentrasi
Apabila selesai mengerjakan
suatu tugas yang saya anggap
25
sulit, saya tidak ingin diberi
tugas yang lebih sulit lagi
No Pernyataan SS S N TS STS
Pelajaran yang sulit makin
26 membuat saya tertarik dan
berusaha mempelajarinya
Saya sudah bosan bila
mendapatkan tugas/pelajaran
27
yang harus membutuhkan
konsentrasi
Saya merasa yakin
menyelesaikan setiap
28
persoalan/masalah belajar yang
saya hadapi
Saya merasa tidak yakin bisa
mengerjakan sampai selesai
29
setiap tugas yang diberikan oleh
guru
Saya bertanya kepada
30 guru/teman jika ada tugas yang
kurang saya mengerti
Saya merasa tidak yakin
terhadap kemampuan saya
31
dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan guru
Saya merespon tugas yang
diberikan oleh guru dengan
32
langsung mencari buku panduan
di perpustakaan
Apabila saya mengalami
kesulitan suatu tugas yang
33 diberikan guru, saya tetap
merasa yakin akan dapat
menemukan pemecahannya
No Pernyataan SS S N TS STS
Saya merasa tidak mampu
34 dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang saya anggap sulit
Saya tidak menyukai tugas-
35
tugas yang kelihatannya sulit
Sesulit apapun tugas yang
diberikan guru kepada saya,
36
saya yakin akan berhasil
mengerjakannya
Setiap diadakan ulangan harian,
37
saya mengerjakan sendiri
Saya tidak berminat dalam
38 mempelajari beberapa mata
pelajaran yang sulit
Saya lebih percaya pada
jawaban saya sendiri daripada
39
melihar jawaban orang lain
pada saat ulangan
Apabila guru member tugas
mempelajari beberapa buku di
40 perpustakaan, saya segera
mencari dan mempelajarinya
sendiri
Saya merasa dapat menemukan
41 pemecahan masalah/tugas
dengan kemampuan sendiri
Apabila ada tugas pekerjaan
42 rumah, biasanya saya
mencontoh pekerjaan teman
Saya suka mengharapkan buah
pikiran orang lain dalam
43
mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan guru
No Pernyataan SS S N TS STS
44 Ketika ulangan tiba, saya sering
mencontek jawaban teman
45 Saya sering kerja sama dalam
mengerjakan tugas sekolah
yang diberikan oleh guru
46 Saya malas mengerjakan tugas
yang saya anggap sulit saya
pelajari

Mohon periksa kembali, pastikan tidak ada jawaban yang


terlewat…

^ Terima Kasih Banyak ^


LAMPIRAN 2

TABULASI DATA UJI COBA


S
k
a
l
a

H
a
r
g
a

D
i
r
i
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAi i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i
i i i i i i i i i t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t
Nt t t t t t t t t e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e
A e e e e e e e e e mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mm m m m m m m m m 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
A1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
S
u
b
j
e
k
13 42434 34 4 34 43 4 43 353 3 44 4 2 3 44 2 2 3 32 3 3 4 44 4 4 3 35 453 43 44
S
u
b
j
e
k
24 54344 33 3 33 34 4 43 444 2 33 3 4 3 33 3 3 4 34 5 4 3 53 3 4 3 55 333 34 43
S
u
b
j
e
k
35 44433 23 3 34 44 4 44 444 3 43 3 4 3 44 4 4 3 44 4 4 4 44 4 4 4 54 343 44 34
S
u
b
j
e
k
45 55232 34 4 44 54 4 24 434 3 44 4 5 4 24 5 5 5 44 4 4 3 54 5 4 3 44 444 25 44
S3 43444 53 3 45 44 5 54 544 3 55 4 5 3 43 3 4 5 54 5 5 4 54 5 5 5 34 344 34 55
u
b
j
e
k
5
S
u
b
j
e
k
6 5 44555 33 3 45 45 5 55 555 4 33 3 5 3 34 4 3 3 44 5 4 3 55 5 5 5 44 344 34 34
S
u
b
j
e
k
7 4 44443 33 3 43 44 4 54 345 3 43 5 5 4 54 4 3 3 44 5 4 4 44 4 4 4 44 453 44 54
S
u
b
j
e
k
8 5 44434 24 2 34 34 3 34 434 3 43 2 2 3 33 4 2 3 24 5 4 3 54 4 4 3 44 332 44 34
S
u
b
j
e
k
9 4 54443 44 1 34 34 4 44 344 3 33 4 4 3 34 5 4 3 44 4 4 4 55 4 4 4 54 454 54 45
S
u
b
j
e
k
1
0 5 43344 33 1 25 33 4 25 435 2 54 5 3 3 54 5 4 3 45 5 5 4 55 5 5 4 43 344 45 44
S
u
b
j
e
k
1
1 3 44343 22 2 33 34 4 54 334 2 24 3 4 3 24 5 2 4 34 4 5 2 55 4 4 4 44 333 44 44
S
u 5 23245 42 3 34 44 4 44 454 3 44 3 4 3 24 5 4 3 44 5 4 4 55 5 5 4 54 443 45 55
b
j
e
k
1
2
S
u
b
j
e
k
1
3 4 54444 33 3 34 54 4 44 334 3 55 3 5 3 34 5 4 4 44 4 4 3 54 5 5 5 34 453 35 44
S
u
b
j
e
k
1
4 5 34345 35 4 33 44 4 44 344 1 33 3 4 3 44 5 3 3 43 4 5 4 54 5 5 5 54 444 15 55
S
u
b
j
e
k
1
5 5 23344 34 2 34 33 4 33 333 3 34 2 4 3 33 4 3 3 33 3 3 4 54 4 4 4 43 343 34 34
S
u
b
j
e
k
1
6 5 54534 43 4 35 34 4 44 344 3 13 5 4 3 13 5 1 3 43 4 4 3 45 5 5 3 33 433 45 35
S
u
b
j
e
k
1
7 5 13442 33 2 12 34 2 34 345 3 24 3 4 2 14 3 4 3 32 4 5 3 44 5 4 3 54 334 44 45
S
u
b
j
e
k 5 43334 43 1 33 44 4 34 434 3 43 3 3 3 43 5 5 3 33 5 4 4 53 4 5 4 33 433 15 54
1
8
S
u
b
j
e
k
1
9 5 34344 33 3 34 44 4 34 445 3 33 4 4 3 43 2 5 4 44 5 5 3 53 3 5 5 45 334 44 55
S
u
b
j
e
k
2
0 5 33433 33 3 35 44 3 33 334 3 33 4 4 3 23 5 4 4 43 4 4 4 54 5 5 4 44 334 45 55
S
u
b
j
e
k
2
1 5 55344 33 3 34 54 4 45 344 3 44 4 4 3 34 2 4 3 55 5 5 4 55 5 5 5 54 454 45 55
S
u
b
j
e
k
2
2 5 44444 34 3 34 44 4 44 344 2 44 3 5 3 44 5 4 3 44 4 4 4 55 4 4 4 44 454 25 45
S
u
b
j
e
k
2
3 5 44444 34 2 34 44 4 44 444 3 32 3 4 3 44 2 4 3 33 4 4 4 54 4 5 4 44 443 35 44
S
u
b
j
e
k
2
4 4 54235 44 2 34 44 3 34 433 3 33 2 4 3 33 5 3 3 14 4 4 3 53 3 5 4 55 343 34 34
S
u 5 54344 34 2 34 45 4 45 454 4 54 4 4 3 34 1 4 3 44 5 4 4 54 4 4 4 34 343 34 44
b
j
e
k
2
5
S
u
b
j
e
k
2
6 5 43333 23 2 13 24 3 43 334 4 32 2 4 2 33 3 4 3 33 4 4 3 55 5 5 2 34 453 34 44
S
u
b
j
e
k
2
7 5 34444 33 2 44 44 3 44 434 3 32 3 4 3 23 4 4 3 34 4 4 4 54 3 3 4 33 333 44 34
S
u
b
j
e
k
2
8 5 34244 34 2 44 45 5 55 555 4 42 4 3 4 25 5 4 4 44 5 5 4 55 5 5 5 55 354 45 44
S
u
b
j
e
k
2
9 5 44443 33 3 34 44 4 44 444 3 33 3 3 3 33 4 3 3 44 5 3 4 34 4 5 4 34 443 45 44
S
u
b
j
e
k
3
0 5 54415 34 1 44 55 3 54 455 2 33 4 4 3 43 4 3 4 44 4 4 4 55 4 5 4 34 343 15 54
S
u
b
j
e
k 5 44434 24 2 34 34 3 34 434 3 24 2 4 3 33 4 2 3 24 5 4 3 53 3 4 3 44 332 44 34
3
1
S
u
b
j
e
k
3
2 5 44534 33 3 45 54 4 54 444 3 43 4 3 4 44 5 4 2 34 5 3 4 54 4 5 3 54 354 45 44
S
u
b
j
e
k
3
3 4 54554 54 2 34 54 4 54 334 5 34 4 4 4 34 4 4 3 34 3 4 4 54 4 4 4 44 444 44 43
S
u
b
j
e
k
3
4 5 34234 32 3 33 54 3 24 433 4 43 3 5 3 43 5 3 3 34 5 5 2 54 4 4 4 55 333 45 45
S
u
b
j
e
k
3
5 5 44324 24 2 34 54 4 55 332 5 44 4 5 2 33 4 1 3 55 4 5 4 53 2 5 3 44 213 45 24
S
u
b
j
e
k
3
6 5 33243 34 2 34 44 4 44 444 3 44 2 4 3 34 4 4 3 33 4 3 4 43 4 4 4 33 333 34 44
S
u
b
j
e
k
3
7 5 44353 43 2 35 35 5 44 253 3 53 1 4 3 43 3 3 4 54 5 5 5 55 4 5 5 55 443 45 55
S
u 4 42445 54 1 55 21 4 54 555 3 53 5 5 3 54 5 1 5 55 5 5 5 55 5 5 5 55 455 45 55
b
j
e
k
3
8
S
u
b
j
e
k
3
94 44544 34 2 34 43 4 34 344 2 44 5 4 3 34 2 2 3 54 4 4 4 54 4 4 4 44 445 34 45
S
u
b
j
e
k
4
05 44444 34 2 34 44 4 44 444 3 32 3 4 3 44 2 4 3 33 4 4 4 54 4 5 4 44 443 35 44
S
k
a
l
a

M
o
t
i
v
a
s
i

B
e
l
a
j
a
r
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAi i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i
i i i i i i i i i t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t
Nt t t t t t t t t e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e
A e e e e e e e e e mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mm m m m m m m m m 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
A1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6
S
u
b
j
e
k
14 44334 34 4 44 44 3 34 443 3 44 4 4 3 33 2 2 4 34 3 3 3 44 4 4 3 43 344 3
S
u
b
j
e
k
23 44333 33 4 33 33 4 34 333 4 43 3 3 3 33 4 4 4 42 4 3 2 25 3 5 3 52 232 3
S
u
b
j
e
k
35 54445 44 5 43 34 4 54 434 4 45 4 4 4 44 4 4 4 43 4 4 3 43 5 4 3 44 443 4
S
u4 44232 24 4 43 24 4 54 444 5 42 4 4 2 22 2 2 4 44 4 4 4 44 4 4 4 44 222 2
b
j
e
k
4
S
u
b
j
e
k
5 5 44444 35 4 43 34 3 45 553 5 54 3 3 3 44 4 4 4 44 5 4 4 45 5 5 5 44 454 4
S
u
b
j
e
k
6 3 44443 34 4 33 33 4 55 443 4 43 3 3 3 33 4 2 4 44 4 4 3 34 3 4 4 33 442 3
S
u
b
j
e
k
7 4 43554 34 5 54 44 4 45 443 5 44 4 4 4 44 3 4 5 43 4 4 4 45 4 1 4 45 444 5
S
u
b
j
e
k
8 2 42244 34 3 32 44 4 44 444 3 43 2 2 2 33 4 4 4 42 4 3 2 25 4 5 3 52 232 3
S
u
b
j
e
k
9 3 55444 44 4 33 34 4 45 444 4 45 3 3 4 44 4 4 4 43 4 4 4 44 4 4 4 44 434 4
S
u
b
j
e
k
1
0 3 42555 35 4 43 24 5 44 442 5 43 3 4 4 54 4 4 5 34 5 4 5 53 5 3 3 24 333 4
S
u
b
j 3 44433 44 3 43 44 5 54 434 4 33 3 4 4 34 4 4 4 54 4 4 4 43 3 4 4 43 334 5
e
k
1
1
S
u
b
j
e
k
1
2 4 55454 33 5 54 44 5 55 455 5 55 4 4 4 44 5 4 5 44 4 4 4 54 4 4 4 34 544 4
S
u
b
j
e
k
1
3 3 44335 44 4 43 34 4 54 443 4 34 4 4 4 44 4 4 4 43 3 4 4 44 4 4 3 34 343 4
S
u
b
j
e
k
1
4 5 44545 45 4 43 34 3 33 453 4 53 5 4 4 33 3 4 5 43 4 4 4 34 4 4 4 34 353 4
S
u
b
j
e
k
1
5 3 44334 34 3 33 33 3 43 343 3 34 3 4 3 43 4 4 4 43 4 4 3 33 3 4 3 33 322 2
S
u
b
j
e
k
1
6 4 55444 34 4 43 44 3 44 333 4 43 4 3 3 34 3 3 4 43 3 3 4 34 3 4 3 34 443 4
S
u
b
j
e
k
1
7 4 45434 34 4 33 24 3 33 233 4 53 3 3 3 22 3 3 4 43 4 4 3 33 3 5 4 34 442 4
S
u
b
j
e
k
1
8 4 53555 45 5 43 34 4 55 433 4 44 4 4 5 45 4 3 4 44 4 3 3 33 4 4 4 34 443 5
S
u
b
j
e
k
1
9 3 44444 44 4 43 33 4 44 444 4 43 4 4 3 43 4 3 4 34 4 3 4 44 3 4 4 44 452 3
S
u
b
j
e
k
2
0 4 55344 34 4 43 34 5 44 544 4 44 3 3 3 33 4 3 4 43 3 3 3 44 4 5 4 35 443 3
S
u
b
j
e
k
2
1 4 55453 35 4 54 35 4 55 554 5 53 5 3 4 53 5 4 5 34 4 5 4 54 4 5 4 45 553 3
S
u
b
j
e
k
2
2 4 44444 44 4 43 34 4 43 444 4 44 3 4 4 44 5 4 4 44 5 4 4 44 4 4 4 44 444 4
S
u
b
j
e
k
2
3 4 54444 34 4 44 44 5 44 443 4 44 4 4 3 44 4 4 4 44 3 4 4 54 4 4 4 34 443 4
S
u
b
j 4 55454 45 4 55 24 5 55 344 4 53 5 5 2 53 5 3 4 34 5 4 3 55 2 5 3 53 442 3
e
k
2
4
S
u
b
j
e
k
2
5 4 34444 44 4 53 34 4 44 443 4 54 3 3 3 44 5 4 4 44 5 3 4 44 4 4 4 34 443 4
S
u
b
j
e
k
2
6 4 45455 45 5 51 13 5 43 353 4 53 3 3 1 34 3 3 3 44 4 4 3 33 3 5 4 33 333 3
S
u
b
j
e
k
2
7 2 44334 34 4 43 34 4 44 453 4 44 3 3 2 43 4 4 5 43 4 4 3 45 3 5 3 35 553 3
S
u
b
j
e
k
2
8 4 55454 24 4 54 44 4 55 454 4 45 3 4 4 44 5 5 4 54 5 5 2 55 5 5 4 54 441 5
S
u
b
j
e
k
2
9 4 44444 34 4 44 33 4 43 342 4 33 3 3 2 32 3 2 4 23 4 3 3 32 3 3 3 23 333 3
S
u
b
j
e
k
3
0 4 44354 25 5 43 55 5 43 533 5 44 5 5 1 35 4 5 5 55 4 5 5 45 5 5 5 24 453 4
S
u
b
j
e
k
3
1 2 42244 34 3 32 44 4 44 434 3 32 3 3 2 22 4 4 4 42 4 3 2 25 3 5 3 52 232 3
S
u
b
j
e
k
3
2 4 55434 34 4 24 24 3 45 343 4 44 4 3 3 43 4 4 4 43 4 4 4 33 1 4 4 34 454 3
S
u
b
j
e
k
3
3 4 44444 45 4 43 32 4 43 434 4 44 3 5 3 43 4 4 4 44 4 4 4 34 3 5 4 44 453 4
S
u
b
j
e
k
3
4 4 55454 45 4 54 34 5 55 534 4 53 4 5 4 54 5 3 5 45 5 4 4 54 4 4 5 54 441 5
S
u
b
j
e
k
3
5 5 55444 55 3 43 12 5 23 424 4 42 4 3 2 53 4 2 5 25 2 2 4 44 1 4 5 24 442 2
S
u
b
j
e
k
3
6 3 33334 34 4 33 32 4 33 334 4 43 3 3 2 33 3 3 4 34 4 3 3 43 2 3 3 33 332 3
S
u
b
j 1 55545 33 5 53 25 5 45 454 5 43 4 3 4 44 4 5 4 52 1 5 4 53 4 5 4 45 532 5
e
k
3
7
S
u
b
j
e
k
3
85 55555 45 5 55 44 5 55 545 4 54 5 5 4 54 4 4 5 35 5 4 4 55 5 5 3 43 453 4
S
u
b
j
e
k
3
93 54444 35 4 44 34 4 55 444 4 44 4 4 3 34 4 4 4 34 4 4 3 35 4 5 4 44 452 3
S
u
b
j
e
k
4
04 54444 34 4 44 44 4 44 443 4 44 4 4 3 44 4 4 4 44 3 4 4 54 4 4 4 34 443 4
LAMPIRAN 3
SKALA PENGAMBILAN DATA
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Jl. Kaliurang KM 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta 55584, Telp. 0274-898444,
Email: fpisb@uii.ac.id

Dengan hormat,
Perkenankan saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden penelitian dengan mengisi skala ini. Penelitian ini bertujuan
untuk keperluan ilmiah sehingga tidak akan merugikan Bapak/Ibu.
Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan dijamin kerahasiaannya sesuai
dengan kode etik penelitian ilmiah.
Skala ini akan menyajikan beberapa pernyataan yang berkaitan
dengan keadaan diri Bapak/Ibu. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti
dan pilihlah tanggapan yang Bapak/Ibu rasa paling sesuai dengan diri
Bapak/Ibu. Tidak ada jawaban yang dianggap salah, semua jawaban
dianggap benar. Saya mengharap kejujuran dan keterbukaan Bapak/Ibu
dalam mengisi skala ini.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk
mengisi skala ini, saya ucapkan banyak terima kasih.

Hormat saya,

Ita Kuariah Sofyana


IDENTITAS RESPONDEN

Nama (boleh inisial) :………………………………


Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia :……………………….Tahun
Kelas :………………………………
Lama Tinggal di Panti :……………………….Tahun
PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

1. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan


jawaban yang menggambarkan keadaan Anda.
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri
Anda dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
2. Berikan pilihan jawaban yang sesuai diri Anda
dengan memberikan tanda ceklist () atau silang
(X) pada pilihan jawaban:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
N : Netral
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
No Pernyataan SS S N TS STS
Saya mampu berbicara di depan
1
kelas dengan lancar
Saya adalah orang yang sangat
2
menyenangkan
3 Saya sangat memahami diri saya
Saya merasa apa yang telah saya
4 lakukan tidak berarti bagi
lingkungan sekitar saya
No Pernyataan SS S N TS STS
Saya merasa malu terhadap diri
5
saya sendiri
6 Teman-teman saya dapat
menerima saya
7 Saya adalah orang yang tidak
menyenangkan
Teman-teman tidak menghargai
8
setiap pendapat saya
Saya tidak mudah marah ketika
9
orang mengkritik saya
Saya mudah bosan ketika berada
10
di panti
Teman-teman biasanya
11
mengikuti gagasan saya
Setiap omongan dan cerita saya
12 kurang didengar oleh teman-
teman
13 Saya selalu berkata jujur
Saya mudah terpengaruh oleh
14
hal yang buruk
Saya menaati norma-norma
15
yang telah saya pelajari
Saya rajin melakukan
16
sembahyang
Saya bertanggungjawab dalam
17
melakukan tugas dan kewajiban
No Pernyataan SS S N TS STS

Saya merasa tidak dapat bekerja


18
sama dengan baik
Saya tidak memiliki keahlian
19 apapun yang menunjang saya
untuk masa yang akan datang
Saya senang mengandalkan
20 orang lain dalam melakukan
pekerjaan sehari-hari
21 Saya menghindari pulang
malam sesuai aturan yang ada
22 Saya sering melanggar peraturan
di panti
23 Saya sering merasa gagal dalam
hidup saya
Saya memiliki prestasi yang
24
membanggakan
Saya berusaha untuk mematuhi
25
peraturan yang ada di panti
Saya sengaja datang terlambat
26
ketika diadakan belajar bersama
Saya selalu melakukan hal yang
27 sesuai dengan aturan yang ada
di panti
PETUNJUK PENGISIAN SKALA II

1. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban


yang menggambarkan keadaan Anda. Pilihlah jawaban
yang paling sesuai dengan diri Anda dan jangan sampai
ada yang terlewatkan.
2. Berikan pilihan jawaban yang sesuai diri Anda dengan
memberikan tanda ceklist () atau silang (X) pada pilihan
jawaban:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
N : Netral
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
No Pernyataan SS S N TS STS
Saya termasuk orang yang
1
malas mengerjakan tugas
Saya berusaha terus menerus
2 dalam proses belajar sampai
saya berhasil
Saya belajar secara terus
3 menerus untuk memperoleh
hasil yang saya inginkan
No Pernyataan SS S N TS STS

Jika mengalami kesulitan


4 dalam belajar, saya gampang
menyerah
Saya berusaha menyelesaikan
5 sampai berhasil setiap tugas-
tugas yang diberikan guru
Saya tidak bersungguh-
6 sungguh dalam mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru
Saya selalu bersungguh-
sungguh dalam mengerjakan
7
tugas yang diberikan oleh guru
sampai selesai
Saya bisa memperoleh nilai
yang optimal terhadap mata
8
pelajaran yang dipandang sulit
oleh teman-teman
Saya tidak bersungguh-
sungguh mengikuti beberapa
9
mata pelajaran tertentu yang
diberikan guru
Saya berusaha mencari buku
10 untuk mendukung proses
belajar saya
No Pernyataan SS S N TS STS

Saya akan berhasil


mendapatkan nilai yang baik
11
karena usaha yang saya
lakukan selama ini
Saya akan mendapatkan nilai
12 yang memuaskan pada saat
ujian akhir nanti
Saya bisa menyelesaikan
13 tugas-tugas yang diberikan
oleh guru
Saya mampu bersaing dengan
14 teman-teman dalam
mengerjakan tugas dari guru
Jika ada yang menyuruh, saya
15 baru belajar
Dalam belajar, saya berusaha
16
sampai mengerti dengan jelas
Saya merasa tidak bisa
mendapatkan nilai sesuai
17
dengan target yang saya
harapkan
Saya senang jika guru
memberikan tugas-tugas baru
18
No Pernyataan SS S N TS STS
Saya tertarik dengan tugas-
19 tugas yang kelihatannya harus
membutuhkan konsentrasi
Apabila selesai mengerjakan
suatu tugas yang saya anggap
20
sulit, saya tidak ingin diberi
tugas yang lebih sulit lagi
Pelajaran yang sulit makin
21 membuat saya tertarik dan
berusaha mempelajarinya
Saya sudah bosan bila
mendapatkan tugas/pelajaran
22
yang harus membutuhkan
konsentrasi
Saya merasa yakin
menyelesaikan setiap
23
persoalan/masalah belajar yang
saya hadapi
Saya merasa tidak yakin bisa
mengerjakan sampai selesai
24
setiap tugas yang diberikan
oleh guru
Saya bertanya kepada
25 guru/teman jika ada tugas yang
kurang saya mengerti
Saya merespon tugas yang
diberikan oleh guru dengan
26
langsung mencari buku
panduan di perpustakaan
Saya merasa tidak mampu
27 dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang saya anggap sulit
Saya tidak menyukai tugas-
28
tugas yang kelihatannya sulit
Sesulit apapun tugas yang
diberikan guru kepada saya,
29
saya yakin akan berhasil
mengerjakannya
Saya tidak berminat dalam
30 mempelajari beberapa mata
pelajaran yang sulit
Apabila guru memberi tugas
mempelajari beberapa buku di
31 perpustakaan, saya segera
mencari dan mempelajarinya
sendiri
Apabila ada tugas pekerjaan
32 rumah, biasanya saya
mencontoh pekerjaan teman
Saya suka mengharapkan buah
pikiran orang lain dalam
33
mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan guru
No Pernyataan SS S N TS STS
Ketika ulangan tiba, saya
34 sering mencontek
jawaban teman
Saya malas mengerjakan
35 tugas yang saya anggap
sulit saya pelajari

Mohon periksa kembali, pastikan tidak ada jawaban


yang terlewat…

^ Terima Kasih Banyak ^


LAMPIRAN 4
TABULASI DATA SETELAH UJI COBA
S
K
A
L
A

H
A
R
G
A

D
I
R
I
N A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i
M t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t
A e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e
m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
S 4 3 3 4 5 5 3 5 4 1 4 5 3 3 4 3 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3
u
b
j
e
k

1
S 4 2 2 3 2 4 2 4 2 1 2 1 2 2 3 4 4 1 2 2 4 2 1 4 4 2 4
u
b
j
e
k

2
S 5 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 2 4 5 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4
u
b
j
e
k

3
S 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5
u
b
j
e
k

4
S 3 4 4 3 4 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 5 4
u
b
j
e
k

5
S 4 4 3 5 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
u
b
j
e
k

6
S 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
u
b
j
e
k

7
S 4 3 3 2 2 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4
u
b
j
e
k
8
S 5 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
u
b
j
e
k

9
S 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3
u
b
j
e
k

1
0
S 3 3 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 5 4 3
u
b
j
e
k

1
1
S 4 3 4 4 5 5 5 4 5 2 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 5
u
b
j
e
k

1
2
S 3 4 5 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4
u
b
j
e
k
1
3
S 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 5 5 4 3 4 2 4 4 3
u
b
j
e
k

1
4
S 2 3 3 3 3 4 4 4 3 5 3 4 5 4 5 5 4 3 5 4 2 3 4 3 4 3 3
u
b
j
e
k

1
5
S 4 4 4 5 5 4 5 5 2 5 3 5 4 2 4 5 4 4 5 5 2 2 5 5 5 4 2
u
b
j
e
k

1
6
S 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 3 4 5 4 3 3 5 5 4
u
b
j
e
k

1
7
S 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3
u
b
j
e
k

1
8
S 4 4 3 3 2 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 5 1 5 4 4 3 5 5 5
u
b
j
e
k

1
9
S 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3
u
b
j
e
k

2
0
S 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
u
b
j
e
k

2
1
S 4 4 4 4 5 4 5 5 3 2 3 4 4 2 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 5 4 3
u
b
j
e
k

2
2
S 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5
u
b
j
e
k

2
3
S 4 4 3 3 2 4 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5
u
b
j
e
k

2
4
S 4 4 4 5 5 4 5 5 2 5 3 5 4 2 3 5 4 5 5 5 2 2 5 4 3 3 4
u
b
j
e
k

2
5
S 4 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 1 4 4 4 3 3 3 5 4 4 3 4 3 4
u
b
j
e
k

2
6
S 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3
u
b
j
e
k

2
7
S 2 4 3 3 2 5 3 2 4 4 2 3 3 5 5 4 5 4 3 2 5 3 1 3 5 2 5
u
b
j
e
k

2
8
S 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 1 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 4 4
u
b
j
e
k

2
9
S 3 4 5 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
u
b
j
e
k

3
0
S 5 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3
u
b
j
e
k

3
1
S 5 3 5 3 5 4 3 3 4 3 3 3 5 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 2 5 4 5
u
b
j
e
k
3
2
S 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4
u
b
j
e
k

3
3
S 5 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 3 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4
u
b
j
e
k

3
4
S 4 3 4 5 5 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 2
u
b
j
e
k

3
5
S 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3
u
b
j
e
k

3
6
S 3 4 3 4 3 5 4 4 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 4 4 3
u
b
j
e
k

3
7
S 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
u
b
j
e
k

3
8
S 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4
u
b
j
e
k

3
9
S 5 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 5 4 3
u
b
j
e
k

4
0
S 4 4 5 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3
u
b
j
e
k

4
1
S 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4
u
b
j
e
k

4
2
S 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3
u
b
j
e
k

4
3
S 5 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 5 3 5 5 3
u
b
j
e
k

4
4
S 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4
u
b
j
e
k

4
5
S 5 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 2 3 5 3 3
u
b
j
e
k

4
6
S
K
A
L
A

M
O
T
I
V
A
S
I

B
E
L
A
J
A
R
N A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A T
A i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i O
Mt t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t T
A e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e A
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5
S 2 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 1
u 4
b 2
j
e
k
1
S 2 4 2 1 4 2 2 4 2 4 4 5 4 2 1 4 2 4 2 1 2 1 4 2 2 2 1 1 4 2 3 2 2 4 1 8
u 9
b
j
e
k
2
S 2 4 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4 4 4 2 3 2 2 4 3 2 2 3 3 1
u 0
b 6
j
e
k
3
S 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 2 5 5 4 4 4 4 5 1
u 5
b 0
j
e
k
4
S 4 4 4 3 5 5 4 3 5 5 4 3 5 3 5 4 4 5 5 1 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 1
u 4
b 9
j
e
k
5
S 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 1
u 2
b 0
j
e
k
6
S 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 1
u 1
b 3
j
e
k
7
S 2 3 3 4 2 4 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 2 2 2 1 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 4 4 2 9
u 7
b
j
e
k
8
S 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 4 4 1
u 4
b 2
j
e
k
9
S 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 1
u 1
b 6
j
e
k
1
0
S 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 5 3 3 3 4 3 5 5 4 4 4 1
u 3
b 9
j
e
k
1
1
S 4 5 5 4 5 4 5 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1
u 4
b 1
j
e
k
1
2
S 3 5 5 3 4 3 3 4 3 4 5 5 4 4 3 5 2 3 4 2 3 2 5 3 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 1
u 2
b 7
j
e
k
1
3
S 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 5 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1
u 1
b 0
j
e
k
1
4
S 3 3 3 4 3 4 3 1 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 5 4 3 1
u 0
b 5
j
e
k
1
5
S 2 5 2 2 4 5 5 4 2 2 5 5 5 5 2 3 4 2 2 2 3 4 5 4 5 5 4 2 5 4 3 5 1 5 2 1
u 2
b 5
j
e
k
1
6
S 4 5 3 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 1
u 4
b 2
j
e
k
1
7
S 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 1
u 1
b 0
j
e
k
1
8
S 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 1
u 5
b 6
j
e
k
1
9
S 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 1
u 4
b 3
j
e
k
2
0
S 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1
u 3
b 3
j
e
k
2
1
S 2 3 3 2 4 3 4 3 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 4 1 2 2 4 2 3 5 5 5 2 1
u 1
b 4
j
e
k
2
2
S 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 3 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 1
u 4
b 2
j
e
k
2
3
S 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 1
u 3
b 4
j
e
k
2
4
S 3 5 3 4 4 5 4 3 2 3 4 5 5 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 2 2 1 1 5 2 1
u 2
b 5
j
e
k
2
5
S 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 3 5 5 2 5 3 5 3 4 4 4 3 5 2 3 3 4 4 3 1
u 4
b 2
j
e
k
2
6
S 3 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1
u 3
b 7
j
e
k
2
7
S 5 5 5 4 4 3 4 3 2 5 2 3 4 4 4 4 2 4 3 2 5 3 4 2 5 5 2 4 3 1 5 4 4 4 2 1
u 2
b 5
j
e
k
2
8
S 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 5 4 5 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 5 3 3 3 4 3 3 5 4 5 4 1
u 1
b 7
j
e
k
2
9
S 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 1
u 1
b 5
j
e
k
3
0
S 3 4 4 4 4 5 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 1
u 3
b 1
j
e
k
3
1
S 4 5 5 5 5 5 5 3 2 5 5 5 5 5 1 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 2 4 5 1
u 4
b 9
j
e
k
3
2
S 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 5 4 1
u 1
b 7
j
e
k
3
3
S 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 1
u 4
b 3
j
e
k
3
4
S 3 4 4 3 4 3 4 1 4 5 3 3 4 4 5 5 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 4 2 2 4 2 1
u 1
b 7
j
e
k
3
5
S 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 1
u 2
b 1
j
e
k
3
6
S 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 1
u 1
b 5
j
e
k
3
7
S 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1
u 3
b 2
j
e
k
3
8
S 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
u 4
b 1
j
e
k
3
9
S 2 3 4 3 3 4 3 3 1 5 4 4 4 5 4 4 2 5 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 1
u 2
b 7
j
e
k
4
0
S 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 1
u 2
b 2
j
e
k
4
1
S 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 1
u 3
b 9
j
e
k
4
2
S 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 1
u 3
b 8
j
e
k
4
3
S 3 5 5 5 4 4 3 5 3 3 5 5 4 4 4 3 4 5 5 3 5 3 5 5 4 3 4 3 5 3 3 3 5 5 5 1
u 4
b 3
j
e
k
4
4
S 4 5 5 5 4 3 4 4 1 5 5 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 4 5 4 1
u 4
b 4
j
e
k
4
5
S 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 5 3 3 1
u 0
b 7
j
e
k
4
6
LAMPIRAN 5
SKOR TOTAL KEDUA SKALA
TOTAL

No. HARGA DIRI MOTIVASI BELAJAR

104 142
1
70 89
2
93 106
3
120 150
4
108 149
5
102 120
6
92 113
7
89 97
8
101 142
9
97 116
10
99 139
11
114 141
12
101 127
13
101 110
14
98 105
15
109 125
16
100 142
17
95 110
18
104 156
19
103 143
20
88 133
21
102 114
22
115 142
23
106 134
24
107 125
25
90 142
26
104 137
27
92 125
28
86 117
29
98 115
30
100 131
31
109 149
32
88 117
33
118 143
34
88 117
35
91 121
36
84 115
37
106 132
38
115 141
39
108 127
40
87 122
41
104 139
42
106 138
43
99 143
44
104 144
45
88 107
46
LAMPIRAN 6
HASIL UJI RELIABILITA DAN VALIDITAS
Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 46 57.5


a
Excluded 34 42.5

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.858 27

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

hargadiri1 3.85 .894 46

hargadiri2 3.67 .668 46

hargadiri3 3.78 .728 46

hargadiri4 3.83 .739 46

hargadiri5 3.72 1.047 46

hargadiri6 4.13 .499 46

hargadiri7 3.83 .797 46

hargadiri8 3.87 .749 46

hargadiri9 3.33 .790 46

hargadiri10 3.07 1.063 46

hargadiri11 3.09 .463 46

hargadiri12 3.50 .913 46


hargadiri13 3.26 .855 46

hargadiri14 3.41 1.002 46

hargadiri15 3.65 .706 46

hargadiri16 4.02 .745 46

hargadiri17 3.93 .646 46

hargadiri18 3.67 .732 46

hargadiri19 4.04 .842 46

hargadiri20 3.96 .759 46

hargadiri21 3.85 .918 46

hargadiri22 3.43 .807 46

hargadiri23 3.72 1.004 46

hargadiri24 3.41 .832 46

hargadiri25 4.17 .643 46

hargadiri26 3.78 .758 46

hargadiri27 3.65 .795 46

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

hargadiri1 95.78 95.907 .227 .859

hargadiri2 95.96 94.265 .460 .852

hargadiri3 95.85 95.287 .343 .855

hargadiri4 95.80 98.472 .113 .861

hargadiri5 95.91 93.059 .323 .857

hargadiri6 95.50 98.433 .202 .858

hargadiri7 95.80 91.050 .591 .847

hargadiri8 95.76 93.919 .428 .852

hargadiri9 96.30 94.705 .348 .855

hargadiri10 96.57 91.229 .410 .853


hargadiri11 96.54 97.054 .374 .855

hargadiri12 96.13 89.938 .572 .847

hargadiri13 96.37 92.149 .476 .851

hargadiri14 96.22 90.929 .458 .851

hargadiri15 95.98 95.400 .347 .855

hargadiri16 95.61 92.821 .509 .850

hargadiri17 95.70 95.239 .398 .853

hargadiri18 95.96 93.554 .466 .851

hargadiri19 95.59 90.159 .614 .846

hargadiri20 95.67 94.180 .402 .853

hargadiri21 95.78 95.907 .219 .859

hargadiri22 96.20 92.605 .478 .851

hargadiri23 95.91 87.503 .648 .844

hargadiri24 96.22 94.352 .349 .855

hargadiri25 95.46 97.943 .183 .859

hargadiri26 95.85 92.265 .539 .849

hargadiri27 95.98 96.244 .244 .858

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

99.63 100.683 10.034 27


Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 46 57.5


a
Excluded 34 42.5

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.925 35

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

motivasi1 3.35 .875 46

motivasi2 4.11 .767 46

motivasi3 3.80 .859 46

motivasi4 3.63 .951 46

motivasi5 3.98 .715 46

motivasi6 3.89 .795 46

motivasi7 3.70 .756 46

motivasi8 3.17 .877 46

motivasi9 3.11 .971 46

motivasi10 3.85 .788 46


motivasi11 4.26 .713 46

motivasi12 4.15 .816 46

motivasi13 3.85 .666 46

motivasi14 3.85 .788 46

motivasi15 3.72 .911 46

motivasi16 3.89 .674 46

motivasi17 3.43 .981 46

motivasi18 3.48 .809 46

motivasi19 3.57 .981 46

motivasi20 3.07 .952 46

motivasi21 3.41 .933 46

motivasi22 3.46 .836 46

motivasi23 3.93 .646 46

motivasi24 3.65 .795 46

motivasi25 4.11 .737 46

motivasi26 3.39 .881 46

motivasi27 3.59 .858 46

motivasi28 3.17 .825 46

motivasi29 3.78 .758 46

motivasi30 3.30 1.008 46

motivasi31 3.57 .779 46

motivasi32 3.59 .858 46

motivasi33 3.67 .944 46

motivasi34 4.11 .737 46

motivasi35 3.50 .960 46


Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

motivasi1 124.74 227.219 .570 .922

motivasi2 123.98 228.244 .612 .921

motivasi3 124.28 226.118 .625 .921

motivasi4 124.46 224.787 .607 .921

motivasi5 124.11 228.455 .650 .921

motivasi6 124.20 228.650 .571 .922

motivasi7 124.39 227.443 .658 .921

motivasi8 124.91 231.414 .406 .924

motivasi9 124.98 234.422 .257 .926

motivasi10 124.24 236.408 .247 .925

motivasi11 123.83 230.191 .569 .922

motivasi12 123.93 234.018 .334 .924

motivasi13 124.24 234.097 .416 .924

motivasi14 124.24 235.119 .301 .925

motivasi15 124.37 231.438 .388 .924

motivasi16 124.20 233.583 .436 .923

motivasi17 124.65 226.899 .513 .923

motivasi18 124.61 232.243 .410 .924

motivasi19 124.52 222.166 .680 .920

motivasi20 125.02 229.533 .436 .924

motivasi21 124.67 226.802 .546 .922

motivasi22 124.63 224.949 .693 .920

motivasi23 124.15 231.865 .545 .922

motivasi24 124.43 229.362 .541 .922

motivasi25 123.98 230.688 .526 .922

motivasi26 124.70 232.172 .375 .924

motivasi27 124.50 226.700 .603 .921


motivasi28 124.91 228.392 .559 .922

motivasi29 124.30 228.305 .617 .921

motivasi30 124.78 225.952 .529 .922

motivasi31 124.52 229.411 .551 .922

motivasi32 124.50 232.122 .388 .924

motivasi33 124.41 236.648 .189 .927

motivasi34 123.98 235.488 .309 .925

motivasi35 124.59 222.870 .670 .920

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

128.09 243.014 15.589 35


LAMPIRAN 7
STATISTIK DESKRIPTIF
SKALA HARGA DIRI DAN SKALA MOTIVASI BELAJAR

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

totalhargadiri 46 99.63 10.034 70 120

totalmotivasi 46 128.09 15.589 89 156


LAMPIRAN 8
PERHITUNGAN MEAN HIPOTETIK
PERHITUNGAN MEAN HIPOTETIK

(HARGA DIRI)

Rentang Skor : 1 – 5

Skor Max :5

Skor Min :1

Jumlah Aitem : 27

μ = (jumlah aitem . skor max) + (jumlah aitem . skor min)


2

μ = (27 . 5) + (27 . 1) = 135 + 27


2 2
μ = 81

σ = (jumlah aitem . skor max) - (jumlah aitem . skor min)


6 SD

σ = (27 . 5) - (27 . 1) = 135 - 27


6 6
σ = 18

Sangat Rendah X < μ – 1.8 σ

X < 85 – 1.8 (18)

X < 85 – 32.4

X < 48.6
Rendah μ – 1.8 σ ≤ X ≤ μ – 0.6 σ

81 – 1.8 (18) ≤ X ≤ 81 – 0.6 (18)

81 – 32.4 ≤ X ≤ 81 – 10.8

48.6 ≤ X ≤ 70.2

Sedang μ – 0.6 σ < X ≤ μ + 0.6 σ

81 – 0.6 (18) < X ≤ 81 + 0.6 (18)

81 – 10.8 < X ≤ 81 + 10.8

70.2 < X ≤ 91.8

Tinggi μ + 0.6 σ < X ≤ μ + 1.8 σ

81 +0.6 (18) < X ≤ 81 + 1.8 (18)

81 + 10.8 < X ≤ 81 + 32.4

91.8 < X ≤ 113.4

Sangat Tinggi X > μ + 1.8 σ

X > 81 + 1.8 (18)

X > 81 + 32.4

X > 113.4
PERHITUNGAN MEAN HIPOTETIK

(MOTIVASI BELAJAR)

Rentang Skor : 1 – 5

Skor Max :5

Skor Min :1

Jumlah Aitem : 35

μ = (jumlah aitem . skor max) + (jumlah aitem . skor min)


2

μ = (35 . 5) + (35 . 1) = 175 + 35


2 2
μ = 105

σ = (jumlah aitem . skor max) - (jumlah aitem . skor min)


6 SD

σ = (35 . 5) - (35 . 1) = 175 - 35


6 6
σ = 23.3

Sangat Rendah X < μ – 1.8 σ

X < 105 – 1.8 (23.3)

X < 105 – 41.99

X < 63.01
Rendah μ – 1.8 σ ≤ X ≤ μ – 0.6 σ

105 – 1.8 (23.3) ≤ X ≤ 105 – 0.6 (23.3)

105 – 41.99 ≤ X ≤ 105 – 13.99

63.01 ≤ X ≤ 91.01

Sedang μ – 0.6 σ < X ≤ μ + 0.6 σ

105 – 0.6 (23.3) < X ≤ 105 + 0.6 (23.3)

105 –13.99 < X ≤ 105 + 13.99

91.01 < X ≤ 118.99

Tinggi μ + 0.6 σ < X ≤ μ + 1.8 σ

105 + 0.6 (23.3) < X ≤ 105 + 1.8 (23.3)

105 + 13.99 < X ≤ 105 + 41.99

118.99 < X ≤ 146.99

Sangat Tinggi X > μ + 1.8 σ

X > 105 + 1.8 (23.3)

X > 105 + 41.99

X > 146.99
LAMPIRAN 9
HASIL UJI ASUMSI
UJI ASUMSI

(UJI NORMALITAS)

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

totalhargadiri 46 99.63 10.034 70 120

totalmotivasi 46 128.09 15.589 89 156

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

totalhargadiri totalmotivasi

N 46 46
a
Normal Parameters Mean 99.63 128.09

Std. Deviation 10.034 15.589

Most Extreme Differences Absolute .088 .129

Positive .067 .088

Negative -.088 -.129

Kolmogorov-Smirnov Z .594 .877

Asymp. Sig. (2-tailed) .872 .425

a. Test distribution is Normal.


UJI ASUMSI

(UJI LINIERITAS)

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

totalmotivasi * totalhargadiri 46 57.5% 34 42.5% 80 100.0%

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

totalmotivasi * totalhargadiri Between Groups (Combin


9097.119 26 349.889 3.616 .003
ed)

Linearity 5143.677 1 5143.677 53.156 .000

Deviatio
n from 3953.442 25 158.138 1.634 .138
Linearity

Within Groups 1838.533 19 96.765

Total 10935.652 45

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

totalmotivasi * totalhargadiri .686 .470 .912 .832


LAMPIRAN 10
HASIL UJI HIPOTESIS
UJI HIPOTESIS

(UJI KORELASI)

Correlations

totalhargadiri totalmotivasi
**
totalhargadiri Pearson Correlation 1 .686

Sig. (1-tailed) .000

N 46 46
**
totalmotivasi Pearson Correlation .686 1

Sig. (1-tailed) .000

N 46 46

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).


LAMPIRAN 11
SURAT KETERANGAN IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 12
SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai