Pertumbuhan dan perkembangan pelayanan kesehatan di rumah sakit semakin pesat dan
melibatkan berbagai profesi, baik profesi kesehatan maupun non kesehatan. Pelayanan
kesehatan yang canggih harus diikuti pula dengan peradaban yang senantiasa menjaga cita-
cita luhur profesi tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan rumah sakit.
Setiap insan rumah sakit harus selalu mengingat tentang sejarah timbulnya pelayanan
kesehatan yang dilandasi oleh getaran nurani yang selalu ingin menolong, dan
mengedepankan kepentingan orang yang dilayani, melalui pelayanan profesional yang
merupakan interaksi berbagai profesi.
Walaupun budaya dan norma dalam pergaulan sehari-hari mungkin berubah, seyogyanya
tidak akan menggeser nilai luhur profesi tenaga kesehatan dan pelayanan rumah sakit.
Kesadaran untuk mempertahankan nilai luhur pelayanan kesehatan harus dimiliki oleh
semua insan rumah sakit, walaupun dalam perkembangannya saat ini rumah sakit tumbuh
sebagai suatu industri.
Rumah sakit merupakan suatu institusi yang melibatkan banyak profesi di dalamnya.
Tujuan utama dari rumah sakit adalah memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada
para pelanggannya. Pelayanan tersebut dapat terwujud melalui interaksi berbagai profesi
yang bekerja pada rumah sakit, ditunjang dengan berbagai peralatan, baik peralatan medik
maupun non medik, yang sederhana sampai peralatan canggih.
Adanya interaksi antar manusia yang terjadi dalam lingkup pelayanan rumah sakit, maupun
interaksi dengan para pelanggan, memerlukan suatu pengaturan agar interaksi yang terjadi
dapat selaras dan tidak ada pihak yang dirugikan. Salah satu bentuk pengaturan yang
diperlukan adalah ditetapkannya etika bagi seluruh sumber daya manusia rumah sakit,
sehingga akan menumbuhkan rasa saling percaya dengan landasan saling menghargai.
Etika Pegawai Rumah Sakit diperlukan sebagai pengaturan interaksi yang terjadi dalam
pelayanan profesi dalam melaksanakan tugas masing-masing, disamping Etika Profesi
sebagai pedoman tenaga kesehatan dalam melaksanakan profesinya. Etika Pegawai Rumah
Sakit merumuskan norma moral dasar bagi seluruh sumber daya manusia rumah sakit, yang
mengacu dari etika umum yang berlaku universal. Dengan demikian Etika Pegawai Rumah
Sakit merupakan kaidah khusus sebagai pedoman setiap sumber daya manusia rumah sakit
dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari di rumah sakit.
Berlandaskan pada kesadaran itu, Rumah Sakit Islam - menetapkan Etika Pegawai Rumah
Sakit Islam - yang memuat rangkuman nilai-nilai dan norma yang dijadikan pegangan oleh
setiap pegawai Rumah Sakit Islam - dalam melaksanakan tugas profesinya dan saat
berinteraksi dengan pelanggan, baik pelanggan eksternal, internal maupun perantara.
1
ETIKA PEGAWAI RUMAH SAKIT ISLAM -
URAIAN
2. Prinsip KERAHASIAAN
o Pegawai RSI - berkewajiban menjaga dan melindungi segala informasi yang
diketahuinya tentang rumah sakit, dan dilarang menyampaikan informasi kepada
pihak ketiga tanpa sepengetahuan manajemen rumah sakit.
o Pegawai RSI - berkewajiban menjaga dan melindungi kehormatan para pelanggan
rumah sakit, dengan tidak menyebar luaskan hal-hal yang diketahuinya berkaitan
dengan kondisi kesehatan atau hal-hal yang bersifat pribadi.
o Pegawai RSI - berkewajiban menyimpan dan menjaga agar dokumen yang memuat
data-data pelanggan tidak berada pada yang tidak berhak.
2
4. Prinsip KEJUJURAN
o Pegawai RSI - menjunjung tinggi kejujuran dalam menjalankan tugas profesinya,
dengan tidak melakukan manipulasi terhadap data ataupun kejadian yang
sesungguhnya terjadi.
o Pegawai RSI - selalu terbuka dalam menerima saran dan kritik yang positif demi
peningkatan kompetensi dan mutu pelayanan.
o Pegawai RSI - dalam melaksanakan kewajibannya tidak menyalah gunakan
kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk kepentingan pribadi.
o Pegawai RSI - tidak menggunakan dana, fasilitas dan barang milik rumah sakit
untuk kepentingan pribadi tanpa tata cara dan prosedur yang berlaku.
3
8. Prinsip KETERBATASAN KETERANGAN
o Pegawai RSI - dalam memberikan keterangan senantiasa berlandaskan pada
kewenangan yang dimiliki, sehingga tidak dibenarkan menyampaikan informasi
yang diketahuinya namun bukan merupakan kewenangannya kepada pihak lain
yang tidak berhak.
o Pegawai RSI - dalam menyampaikan penjelasan dan keterangan selalu berlandaskan
azas kepatutan dan profesionalisme, dan tidak memberikan opini pribadi terhadap
informasi yang disampaikan.
PENUTUP
Nilai-nilai dan norma yang terkandung di dalam Etika Pegawai Rumah Sakit ini,
hendaknya dipahami dan selalu merupakan landasan perilaku sehari-hari seluruh pegawai
RSI -, sehingga dapat menampilkan sosok insan yang profesional dengan nilai Islami.
Adanya pedoman Etika Pegawai Rumah Sakit ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi
seluruh sumber daya manusia rumah sakit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari,
sehingga mampu memberikan nilai moral yang tinggi dalam pelaksanaan tugas profesinya.
Walaupun kaidah etika tidak mempunyai sanksi yang nyata, namun pelanggaran etika dapat
berakibat mengakibatkan pelanggaran hukum yang mempunyai sanksi yang tegas dan
nyata. Seluruh sumber daya manusia rumah sakit diharapkan menaati etika yang berlaku,
berdasarkan hati nurani, nilai moral dan akhlak luhur masing-masing individu.
PENGERTIAN
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti adat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, cara berpikir.
Beberapa definisi etika yang relevan adalah :
4
Tuntunan mengenai perilaku, sikap dan tindakan yang diakui, sehubungan dengan suatu
jenis kegiatan manusia.
Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
Pedoman kelakuan, sikap atau tindakan yang dapat diterima, sehubungan dengan
kegiatan manusia dari golongan tertentu (the rules of conduct, recognized in respect to a
particular class of human actions).
Prinsip dasar moral setiap individu (moral principles of an individual).