TENTANG
BUPATI LUMAJANG,
1
c. bahwa dalam rangka penguatan sistem terkait
penyelenggaraan pengawasan Pemerintah Daerah
kepada Pemerintahan Desa, diperlukan Standar Dan
Prosedur sebagai pedoman penyelenggaraan
pemeriksaan atas penyelenggaraan pemerintahan
desa;
2
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2016 Tentang
Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara/ Daerah
Terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau
Pejabat Lain;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2016 Tentang
Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada
Pejabat Pemerintahan;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Kecamatan;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019, tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah ;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun
2007, tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik
Pejabat Pengawas Pemerintah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008
tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
23. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2009 tentang
Pedoman Kendali Mutu Audit Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah;
24. Peraturan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal
Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Pembangunan
Perdesaan Sehat di Daerah Tertinggal;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun
2014 tentang Pedoman teknis Peraturan Desa;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun
2014 Tentang Pemilihan Kepala Desa sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 65 Tahun 2017;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;
28. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
29. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
30. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015
tentang Pendampingan Desa;
3
31. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015
tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun
2015 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian
Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun
2017;
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016
Tentang Pengelolaan Aset Desa;
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2017
tentang Penataan Desa;
35. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2018
tentang Penetapan Prioritas Penggunaan dana Desa
Tahun 2019;
36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
37. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 1
Tahun 2015 tentang Pedoman Pemilihan Kepala Desa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Lumajang Nomor 15 Tahun 2018;
38. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 7
Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa;
39. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 15
Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan
Perangkat Daerah;
40. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 11 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Tanah Kas Desa;
41. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 26 Tahun 2015
tentang Pedoman Pendirian dan Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa;
42. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 35 Tahun 2016
Tentang Pedoman Susunan Organisasi Dan Tata Kerja
Pemerintah Desa;
43. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 36 Tahun 2016
Tentang Perangkat Desa;
44. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 1 Tahun 2017
tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di
Desa;
45. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa;
46. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 31 Tahun 2017
tentang Badan Permusyawaratan Desa;
47. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 42 Tahun 2017
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Di Desa;
48. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 72 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Lumajang
Nomor 42 Tahun 2015 tentang Pengawasan Internal di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang;
4
49. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 25 Tahun 2018
tentang Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak
Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
50. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 27 Tahun 2018
tentang Hari Kerja, Jam Kerja, Cuti, Pakaian Dinas
serta Atribut Kepala Desa dan Aparatur Pemerintah
Desa;
51. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 33 Tahun 2018
tentang Tata Cara Penganggaran Belanja Bantuan
Keuangan Khusus Kepada Pemerintah Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
52. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 37 Tahun 2018
tentang Pengawasan Setoran Pajak Bumi dan
Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan Berbasis
Web;
53. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 40 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana
Kerja Pemerintah Desa;
54. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 45 Tahun 2019
Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Lumajang
Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 1
Tahun 2015 Tentang Pedoman Pemilihan Kepala Desa
Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Lumajang Nomor 15 Tahun 2018;
55. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 59 Tahun 2018
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;
56. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 75 Tahun 2018
tentang Penghasilan tetap dan Tunjangan Lainnya Bagi
Kepala Desa dan Perangkat Desa;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Standar dan Prosedur Pemeriksaan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
5
KETIGA : Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Bupati
Lumajang Nomor :188.45/411/427.12/2017 tentang Pedoman
Teknis Penyelenggaraan Pemeriksaan atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Lumajang, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
PARAF KOORDINASI
Jabatan Paraf Tanggal Ditetapkan di Lumajang
pada tanggal 2 Agustus 2019
Pj.Sekda
Asisten BUPATI LUMAJANG,
Inspektur
ttd.
Kabag Hukum
H. THORIQUL HAQ, M.ML.
6
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN BUPATI LUMAJANG
NOMOR : 188.45/303/427.12/2019
TENTANG : STANDAR DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN ATAS
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Keputusan Bupati ini disusun dalam rangka mendorong
perwujudan penyelenggaraan Desa yang didasarkan pada asas
penyelenggaraan pemerintahan yang baik serta sejalan dengan asas
pengaturan Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa, antara lain kepastian hukum, tertib
penyelenggaraan pemerintahan, tertib kepentingan umum, keterbukaan,
profesionalitas, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, kearifan lokal,
keberagaman serta partisipasi. Dalam melaksanakan pembangunan
Desa, diutamakan nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan
kegotongroyongan guna mewujudkan perdamaian dan keadilan sosial.
Dimana hal-hal tersebut harus dijamin penyelenggaraannya dengan
pengawasan yang memadai, efektif dan berkualitas.
Keputusan Bupati ini menjadi pedoman bagi Inspektorat dan
Perangkat Daerah terkait, dan pemangku kepentingan lainnya dalam
melakukan pengawasan sehingga mampu mendorong pencapaian tujuan
penyelenggaraan Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yakni terwujudnya Desa yang maju,
mandiri, dan sejahtera tanpa harus kehilangan jati diri. Lebih lanjut
penyelenggaraan pengawasan sebagaimana dimaksud juga ditujukan
untuk menjamin/meningkatkan kinerja, kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan dan meningkatkan kualitas informasi atas
penyelenggaraan Pemerintahan Desa di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Lumajang. Dengan pedoman penyelenggaraan pemeriksaan
ini, diharapkan dapat terwujud pengawasan yang berkualitas dan efektif.
Untuk menjamin efektivitas hasil pengawasan dan tindaklanjut
serta sebagai upaya preventif sekaligus represif tindakan penyimpangan
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, maka dalam Keputusan
Bupati ini diatur sanksi bagi pelaku diantaranya berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pejabat Pemerintahan. Dan
Keputusan Bupati ini dibuat untuk menggantikan Keputusan Bupati
Lumajang Nomor : 188.4/411/427.12/2017 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Pemeriksaan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang perlu dilakukan
penyesuaian dengan ketentuan yang baru.
2. Ketentuan Umum
a) Standar pemeriksaan adalah kriteria atau ukuran mutu minimal
untuk melakukan kegiatan pemeriksaan yang wajib dipedomani oleh
Pemeriksa Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).
b) Kode etik adalah pernyataan tentang prinsip moral dan nilai yang
digunakan oleh pemeriksa sebagai pedoman tingkah laku dalam
melaksanakan tugas pengawasan.
c) Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan audit/pemeriksaan,
reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lainnya
terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa;
d) Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan
evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, obyektif dan
profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai
7
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektifitas, efisiensi, dan
keandalan informasi penyelenggaraan pemerintahan desa oleh auditi
dan melaporkannya kepada pihak-pihak terkait sesuai ketentuan.
e) Program Kerja Pengawasan Tahunan yang selanjutnya disingkat
dengan PKPT adalah program kerja yang berisi rencana
penyelenggaraan pengawasan dalam satu Tahun anggaran.
f) Pemeriksaan Reguler adalah Pemeriksaan yang dilakukan secara
berkala dan dapat direncanakan sebelumnya pada PKPT. Ruang
lingkup pemeriksaan reguler adalah seluruh aspek obyek pemeriksaan
dengan tujuan pemeriksaan secara umum;
g) Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu adalah Pemeriksaan yang
dilakukan pada waktu-waktu tertentu dan terkadang tidak dapat
direncanakan sebelumnya pada PKPT. Ruang lingkup pemeriksaan
dengan tujuan tertentu adalah satu atau beberapa aspek obyek
pemeriksaan yang secara spesifik dilakukan pemeriksaan dengan
tujuan pemeriksaan secara khusus.
h) Hari adalah hari kerja.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pejabat Pemerintahan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Tuntutan Ganti Kerugian Negara/ Daerah Terhadap Pegawai Negeri
Bukan Bendahara Atau Pejabat Lain;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Perangkat
Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019, tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah ;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan
Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pedoman Kendali Mutu
Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor 1 Tahun
2013 tentang Pedoman Pembangunan Perdesaan Sehat di Daerah
Tertinggal;
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
15. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman tata Tertib dan
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
16. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
8
Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa;
17. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan
dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;
18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan dana Desa Tahun 2015;
19. Peraturan menteri dalam negeri Nomor Nomor 7 Tahun 2008 tentang
pedoman tata cara pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan
desa;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Aset Desa;
21. Peraturan menteri dalam negeri Nomor Nomor 1 Tahun 2017 tentang
penataan desa;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007, tentang
Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011;
24. Peraturan menteri dalam negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa;
25. Peraturan menteri dalam negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman teknis Peraturan Desa;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 15 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah
27. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 15 Tahun 2018
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015
Tentang Pedoman Pemilihan Kepala Desa
28. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 7 Tahun 2016
Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
29. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 75 Tahun 2018 tentang
Penghasilan tetap dan Tunjangan Lainnya bagi Kepala Desa dan
Perangkat Desa;
30. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 45 Tahun 2019 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Lumajang Nomor 23 Tahun 2015
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten
Lumajang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pemilihan Kepala
Desa Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Lumajang Nomor 15 Tahun 2018
31. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 33 Tahun 2018 tentang Tata cara
penganggaran belanja bantuan keuangan khusus kepada pemerintah
desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
32. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 72 Tahun 2017 tentang
perubahan perbup Nomor 42 Tahun 2015 tentang Pengawasan
Internal di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang;
33. Peraturan menteri dalam negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
34. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 59 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa;
9
Pengawasan Setoran pajak bumi dan bangunan sektor pedesaan dan
perkotaan berbasis web;
37. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 27 Tahun 2018 tentang Hari
kerja, jam kerja, cuti, pakaian dinas serta atribut Kepala Desa dan
Aparatur Pemerintah Desa;
38. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 25 Tahun 2018 tentang Daftar
kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal
berskala desa;
39. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pedoman
pengelolaan tanah kas desa;
40. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 42 Tahun 2017 tentang pedoman
penyusunan peraturan di desa;
41. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pengelolaan Alokasi Dana Desa;
42. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 82 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian
Kepala Desa
43. Peraturan Menteri Dalam Negeri republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 112 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Kepala Desa
44. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 31 Tahun 2017 tentang tentang
Badan Permusyawaratan Desa;
45. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 36 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Desa;
46. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 26 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha milik Desa;
47. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman
tata cara pengadaan barang/jasa di Desa;
48. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa;
49. Kode Etik Auditor Intern Pemerintah Indonesia yang dikeluarkan
Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia;
50. Standar Auditor Intern Pemerintah Indonesia yang
dikeluarkanAsosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia;
51. Pedoman Telaah Sejawat Auditor Intern Pemerintah Indonesia yang
dikeluarkan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia.
C. PEMERIKSAAN REGULER
1. Standar Pemeriksaan, Kode Etik, Prosedur dan Standar Kendali Mutu
Pemeriksaan Reguler :
a. Standar Pemeriksaan, Kode Etik, Prosedur dan Standar Kendali Mutu
pada dasarnya menggunakan ketentuan yang berlaku dalam
pemeriksaan reguler Inspektorat kepada Perangkat Daerah/ Obyek
pemeriksaan yang disesuaikan dengan kondisi penyelenggaraan
pemerintahan desa, kecuali ditentukan lain dalam ketentuan ini
ataupun ketentuan khusus lainnya sejak perencanaan sampai dengan
tindaklanjut;
b. Dalam penyelenggaraan pemeriksaan reguler dilengkapi dengan
penandatanganan Pakta Integritas antara Pemeriksa dan Pihak yang
diperiksa;
c. Penyelenggaraan pemeriksaan reguler dilaksanakan kepada Seluruh
Pemerintahan Desa, namun tetap memperhatikan kemampuan
sumberdaya dan skala prioritas Inspektorat sehingga tetap dapat
berkualitas dan efektif.
2. Aspek/ Ruang Lingkup
10
Ruang lingkup/ aspek pemeriksaan ditentukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan diantaranya Kebijakan, keuangan,
kelembagaan, kepegawaian/perangkat desa, penyelenggaraan urusan,
kekayaan/barang desa dan atau aspek lainya.
3. Waktu Pemeriksaan
Pemerintahan Desa dapat dilakukan pemeriksaan sesuai PKPT yang
dialokasikan sepanjang Tahun dapat secara sendiri-sendiri atau
terintegrasi dengan obyek lain, namun diupayakan sebelum penetapan
Perdes Pertanggungjawaban APBDes.
4. Pemeriksaan dapat dilakukan lebih dari satu kali dengan lingkup yang
berbeda misalnya pemeriksaan reguler administrasi dan pemeriksaan
reguler khusus fisik/konstruksi atau lainnya.
5. Pemeriksaan dapat menggunakan teknis sampling berdasarkan
pertimbangan profesional Pemeriksa;
6. Laporan Hasil Pemeriksaan
a. LHP disampaikan kepada Bupati, dan dengan persetujuan Bupati
dapat disampaikan kepada Kepala Desa, Camat, BPD dan pihak
lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Simpulan hasil pemeriksaan diberikan terhadap seluruh aspek yang
diperiksa.
c. Format Laporan hasil pemeriksaan disajikan pada lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Keputusan ini;
d. LHP dapat dilampiri dengan laporan kekayaan desa/ laporan
pertanggungjawaban audited.
11
3) Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu dilakukan sesuai PKPT untuk
pemeriksaan yang sudah dapat direncanakan sebelumnya, dan untuk
PDTT yang tidak dapat ditentukan maka dilakukan secara insidentil
termasuk pemeriksaan investigatif untuk penegakan hukum dapat
dilakukan sesuai standar dan kode etik yang berlaku pada APIP. Khusus
untuk PDTT akhir jabatan Kepala Desa, pemeriksaan dilaksanakan pada
saat periode berakhirnya masa jabatan kepala desa dan atau dapat
diselenggarakan sejak laporan akhir masa jabatan kepala desa
disampaikan kepada Bupati dan atau sebelum proses pemilihan kepala
desa dimulai. Kecuali terdapat hal/ pertimbangan lain yang dapat
dipertanggungjawabkan maka dapat diselenggarakan pada waktu
lainnya.
4) Proses Pemeriksaan
Pada dasarnya proses pemeriksaan PDTT terhadap pemerintahan desa
sama dengan PDTT Inspektorat pada umumnya. Khusus PDTT akhir
masa jabatan kepada desa terdapat hal-hal sebagai berikut yang harus
diperhatikan :
a. Telah ada pemberitahuan BPD kepada Kepala Desa tentang akhir
masa jabatan yang disampaikan 6 (enam) bulan sebelum berakhir
masa jabatan dan tembusannya disampaikan kepada Bupati melalui
Camat;
b. Telah ada laporan akhir masa jabatan Kepala Desa kepada Bupati
disampaikan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
pemberitahuan akhir masa jabatan yang disusun sesuai Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Laporan
Kepala Desa atau ketentuan lainnya yang berlaku, dimana :
1) Laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa akhir masa jabatan
disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui
camat secara tertulis paling lambat 5 (lima) bulan sebelum akhir
masa jabatan;
2) Laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa akhir masa jabatan
memuat materi:
(a) Laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa selama masa
jabatan
Dimana Muatan materi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Akhir Tahun Anggaran setidaknya terdiri
dari:
(1) Pendahuluan;
(2) Program Kerja penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
(3) Program Kerja Pelaksanaan Pembangunan;
(4) Program Kerja Pembinaan Kemasyarakatan;
(5) Program Kerja Pemberdayaan Masyarakat;
(6) Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
(7) Keberhasilan yang dicapai, Permasalahan yang dihadapi dan
Upaya yang ditempuh; dan
(8) Penutup.
(b) Rencana kegiatan dalam masa kurun waktu 5 (lima) bulan sisa
masa jabatan. Dimana rencana kegiatan 5 (lima) bulan
dijadikan dasar penyusunan memori serah terima jabatan dan
pengawasan.
12
terlebih dahulu telah disusun sebagaimana dimaksud ketentuan
huruf b angka 2) huruf (a) angka (6) diatas dan merupakan lampiran
Laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa selama masa jabatan.
Laporan pertanggungjawaban realisasi APB Desa dilampiri dengan :
1. Laporan keuangan, terdiri atas:
a) Laporan realisasi APB Desa; dan
b) Catatan atas laporan keuangan yang dilampiri Rincian Aset
Tetap Desa lampiran lainnya.
2. Laporan realisasi kegiatan; dan
3. Daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya yang
masuk ke Desa.
Atau dokumen dengan nama lainnya secara informatif sebelum
terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Aset Desa atau
perkembangan ketentuan lainnya.
d. Kepala Desa yang berakhir masa jabatannya menandatangani
pernyataan tanggung jawab sebelum dilakukan pemeriksaan atas
seluruh pendapatan dan belanja selama menjabat, format pernyataan
menjadi satu kesatuan dalam keputusan ini;
e. Kepala Desa yang berakhir jabatannya menandatangani Pernyataan
terkait hasil pemeriksaan sementara (apabila diperlukan), serta
memberikan tanggapan atas hasil pemeriksaan sementara (P2HP),
format pernyataan menjadi satu kesatuan dalam keputusan ini.
Apabila Kepala Desa tidak bersedia menandatangani hasil
pemeriksaan sementara tanpa sebab yang jelas berdasar ketentuan,
hal tersebut tidak menghalangi pemeriksa mencantumkan dalam LHP
sepanjang dilengkapi dengan bukti yang memadai sesuai ketentuan;
f. Untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran/ penyimpangan
terhadap keuangan, barang/aset/kekayaan desa, dan atau
masyarakat setelah dilakukan pemeriksaan oleh pejabat kepala desa
yang berakhir masa jabatannya. Kepala desa yang baru dan atau
Perangkat Desa wajib melakukan pemeriksaan fisik atas keuangan
dan aset/ kekayaan desa serta melaporkan hasilnya kepada Bupati
melalui Camat dengan tembusan Inspektorat dan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa untuk bahan pengawasan;
g. Kepala Desa yang telah berakhir masa jabatannya, Penjabat kepala
desa/pejabat kepala desa sementara dilakukan pemeriksaan sesuai
dengan periode yang menjadi tanggungjawabnya dan dapat diberikan
Surat Keterangan Bebas dari Kewajiban Tindaklanjut
Pertanggungjawaban Keuangan dan Aset/Barang/Kekayaan Desa
apabila diperlukan jika hendak mencalonkan diri sebagai kepala desa.
Begitu pula untuk Perangkat Desa yang hendak mencalonkan diri
dapat terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan untuk diterbitkan Surat
Keterangan Bebas dari Kewajiban Tindaklanjut Pertanggungjawaban
Keuangan dan Aset/Barang/Kekayaan Desa berdasarkan permintaan
kades;
13
konfirmasi/permintaan keterangan tentang tanggungjawab yang
bersangkutan Terhadap pemerintahan desa. Jika Desa tempat mantan
kepala desa berada di luar Kabupaten Lumajang, maka Surat
Keterangan Bebas dari Kewajiban Tindaklanjut Pertanggungjawaban
Keuangan dan Kekayaan Desa diterbitkan oleh Inspektorat daerah
pada Pemerintah Daerah tempat mantan Kepala desa pernah
menjabat.
14
(a) Risiko adanya keuangan Pajak/ PBB dan atau program lainnya
yang dibawa Kepala Desa yang berakhir masa jabatannya/pihak
lain yang menjadi tanggungjawab kepala desa;
(b) Risiko adanya keuangan masyarakat yang dibawa Kepala Desa
/pihak lain yang menjadi tanggungjawab Kepala Desa terkait
pelayanan dan atau bantuan yang diberikan pemerintah desa;
(c) Risiko terdapat pungli pada desa;
(d) Risiko adanya pendapatan desa yang dilakukan penyimpangan
oleh Kepala Desa/pihak lain yang menjadi tanggung jawab
kepala desa termasuk risiko pendapatan hibah/reward PBB;
(e) Risiko adanya pendapatan tidak didukung dengan bukti yang
lengkap dan sah dan atau tidak akurat;
(f) Risiko adanya belanja yang belum dipertanggungjawabkan
sesuai ketentuan dan atau keuangan dibawa kepala desa/pihak
lain yang menjadi tanggungjawab kepala desa;
(g) Risiko adanya belanja fiktif/ tidak direalisasikan/tidak wajar
sedangkan keuangan dibawa kepala desa/pihak lain yang
menjadi tanggungjawab kepala desa;
(h) Risiko adanya kekurangan volume pekerjaan dan atau mark-up
harga;
(i) Risiko adanya utang desa yang telah dibayar sedangkan
keuangan belum dibayarkan namun dibawa kepala desa/pihak
lain yang menjadi tanggungjawab kepala desa;
(j) Risiko belanja mendahului anggaran/ realisasi belanja sesuai
tanggal pertanggungjawaban;
(k) Risiko adanya piutang desa yang telah ditagih sedangkan
keuangan tidak masuk rekening kas desa namun dibawa kepala
desa/pihak lain yang menjadi tanggungjawab kepala desa;
(l) Risiko adanya realisasi belanja yang tidak sesuai tugas, fungsi
ataupun kewenangan desa termasuk adanya
belanja/pengeluaran uang yang tidak sesuai ketentuan;
(m) Risiko adanya pencantuman nilai yang tidak akurat atau hal
lainnya yang mengakibatkan kerugian keuangan desa;
(n) Risiko adanya Penyertaan modal kepada BUMDes/ pihak
lainnya yang tidak sesuai ketentuan dan atau yang
mengakibatkan kerugian keuangan desa;
(o) Risiko lainnya.
15
g) Risiko terdapat pengadan barang/jasa yang tidak sesuai
ketentuan dan berpotensi mengakibatkan kerugian
desa/Negara yang merupakan tanggungjawab Kepala desa/
pihak lain yang menjadi tanggungjawab kepala desa;
h) Risiko adanya hibah kepada desa yang tidak masuk
aset/barang/kekayaan desa sesuai ketentuan yang mrupakan
tanggungjawab Kepala desa/ pihak lain yang menjadi
tanggungjawab kepala desa;
i) Risiko adanya aset/kekayaan/ barang desa yang digadaikan
atau dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman dan
merupakan tanggungjawab Kepala desa/ pihak lain yang
menjadi tanggungjawab kepala desa;
j) Risiko adanya hasil kerjasama desa yang bernilai material tidak
masuk desa aset/barang/kekayaan desa dan merupakan
tanggungjawab Kepala desa/ pihak lain yang menjadi
tanggungjawab kepala desa;
k) Risiko adanya Aset/ barang/ kekayaan desa tanpa bukti
kepemilikan atau laporan/catatan tidak akurat yang dapat
mengakibatkan kerugian desa/Negara;
l) Risiko adanya aset/kekayaan desa/Barang desa rusak yang
disebabkan kelalaian/penyimpangan oleh Kepala desa/ pihak
lain yang menjadi tanggungjawab kepala desa;
m) Risiko adanya Pemanfaatan barang/aset/kekayaan desa tidak
sesuai ketentuan oleh sebab Kepala desa/ pihak lain yang
menjadi tanggungjawab kepala desa;
n) Risiko adanya adanya penghapusan tidak sesuai sesuai
ketentuan yang berpotensi merugikan desa yang menjadi
tanggungjawab kepala desa;
o) Risiko adanya penyimpangan atas kekayaan desa yang
dipisahkan pada BUMDes/ pihak lainnya desa yang menjadi
tanggungjawab kepala desa;
p) Risiko lainnya.
16
berdampak pada kinerja/pelayanan, kerugian atau dampak
buruk lainnya;
h) Risiko Terdapat pengisian perangkat/staf desa yang kosong
namun tidak sesuai ketentuan dan berpotensi membuat
kegaduhan di masyarakat yang dilakukan/ menjadi
tanggungjawab kepala desa;
i) Risiko terdapat mutasi/rotasi yang dilakukan tidak sesuai
ketentuan dan berdampak buruk yang menjadi tanggungjawab
kepala desa;
j) Risiko terdapat perangkat desa yang tidak punya Nomor register
perangkat desa (NRP desa) namun dilakukan pembayaran;
perangkat/personil/tim;
k) Terdapat Pengerahan/pengarahan/pengkoordinasian
perangkat untuk kepentingan pribadi/kelompok yang tidak
sesuai ketentuan;
l) Risiko lainnya.
E. TINDAKLANJUT
1. Hasil pemeriksaan Tim Pemeriksa Inspektorat wajib ditindaklanjuti oleh
Penyelenggara Pemerintahan Desa sesuai ketentuan dan dapat
difasilitasi/ dikoordinasikan oleh Camat;
17
2. Tindaklanjut dan atau Pemutakhiran Hasil Pengawasan Pemerintahan
Desa diselenggarakan Inspektorat paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) Tahun;
3. Penyelenggara Pemerintahan Desa yang tidak menindaklanjuti dan atau
capaian tindaklanjutnya paling rendah diantara desa yang lainnya, dapat
dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Terkait adanya temuan kerugian keuangan dan atau
aset/barang/kekayaan desa/ masyarakat, apabila pejabat/ personil yang
diduga bersedia bertanggungjawab, mengakui dan bersedia
menandatangani Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTJM)
setelah dilakukan penilaian dan atau pembobotan oleh tim pemeriksa
(cara damai), maka pemeriksa dapat meminta jaminan dari personil yang
bertanggungjawab tersebut. Sedangkan apabila personil yang diduga
tersebut tidak bersedia bertanggungjawab, maka dapat dilimpahkan ke
majelis pertimbangan TP/TGR Pemerintah Daerah. Lebih lanjut, terkait
adanya kerugian masyarakat akibat pelanggaran yang dilakukan personil
dan nyata-nyata terkait dengan tugasnya dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa, Pemerintah Daerah dapat melakukan fasilitasi
penyelesaian, dan atau meminta pihak desa mengganti kerugian
masyarakat dimaksud lalu menagihnya/ membebankannya kepada
personil yang bertanggungjawab sesuai ketentuan;
5. Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTJM) dapat digunakan
sebagai bukti pengakuan piutang pada Laporan Kekayaan Desa,
sedangkan Bukti Pelunasan dapat digunakan sebagai bukti
pengurangan/pelunasan piutang. Lebih lanjut, jaminan atas
ditandatanganinya SKTJM (apabila ada) disimpan oleh Pemerintahan
Desa, Bagian Pemerintahan Desa dan atau Inspektorat, untuk nantinya
diserahkan kembali setelah dilakukan pelunasan;
6. Apabila seluruh rekomendasi material telah ditindaklanjuti khususnya
yang terkait keuangan dan kekayaan desa, maka dapat diberikan Surat
Keterangan Bebas dari Kewajiban Tindaklanjut Pertanggungjawaban
Keuangan dan Aset/barang/Kekayaan desa kepada Kepala Desa/mantan
kepala desa yang telah berakhir masa jabatannya dan hendak
mendaftarkan diri kembali sebagai Calon Kepala Desa. Surat Keterangan
Bebas dari Kewajiban Tindaklanjut Pertanggungjawaban Keuangan dan
Aset/barang/Kekayaan desa kepada Kepala Desa sebagaimana
dimaksud, merupakan Bukti bahwa kepala desa/mantan kepala desa
telah bebas dari tanggungan administrasi
keuangan/barang/aset/kekayaan desa selama masa jabatannya dan
menyelesaikan pertanggungjawaban yang berkaitan dengan administrasi
keuangan barang/aset/kekayaan desa selama masa jabatannya sebagai
persyaratan untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Desa selain sisa
pertanggungjawaban atas masa jabatan jika ada. Pemberian surat
keterangan juga dapat dipertimbangkan dengan terselesaikan atau
tidaknya tugas/ kewajiban Kepala Desa yang ditugaskan sesuai
ketentuan berdasarkan pertimbangan Kepala Daerah;
7. Untuk Kepala Desa yang akan dan telah berakhir masa jabatan walaupun
tidak berkesempatan dan atau berkeinginan mencalonkan diri kembali
sebagai Kepala desa tetap dilakukan pemeriksaan dan wajib
menindaklanjuti sesuai ketentuan sampai Bebas dari Kewajiban
Tindaklanjut Pertanggungjawaban Keuangan dan Aset/barang/Kekayaan
desa;
8. Apabila Pejabat/Personil yang bertanggungjawab tidak beritikad baik
mengembalikan kerugian Desa/Daerah/Negara/Masyarakat yang
18
diakibatkanya, maka Bupati dapat melimpahkannya ke aparat penegak
hukum sesuai ketentuan.
F. SANKSI
Terkait penyelenggaraan pengawasan atas penyelenggaraan
pemerintahan desa sehingga efektif dan memberikan efek jera, ditetapkan
sanksi baik sanksi disiplin, etik ataupun administratif sesuai peraturan
perundang-undangan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pelanggaran atas ketentuan peraturan perundang-undangan terkait
penyelenggaraan pemerintahan desa diberikan sanksi berupa teguran
lisan/ tertulis, pemberhentian sementara, dan atau pemberhentian tetap
ataupun sanksi lainnya sesuai ketentuan kepada Kepala Desa, Perangkat
Desa, dan atau Pejabat/Personil terkait penyelenggaraan pemerintahan
sebagai pelaku;
2. Penjatuhan Sanksi dapat diberikan oleh Bupati dan atau Camat kepada
Kepala Desa/Pejabat pemerintahan desa lainnya sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan, sedangkan Penjatuhan Sanksi kepada
Perangkat Desa diberikan oleh Kepala Desa sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan melaporkan pelaksanaannya kepada Bupati
melalui Camat kecuali ditentukan lain menurut peraturan perundang-
undangan;
3. Penjatuhan sanksi didahului dengan pemeriksaan oleh pejabat
berwenang dan atau tim pemeriksa Inspektorat Kabupaten Lumajang
melalui pemeriksaan reguler dan atau pemeriksaan dengan tujuan
tertentu, kecuali sanksi berupa teguran lisan/tertulis Pertama pada
seorang yang patut diduga melakukan pelanggaran/pelaku pada satu
Tahun tertentu dapat dilakukan tanpa pemeriksaan. Sedangkan untuk
Perangkat desa yang berstatus PNS dapat dilakukan penjatuhan sanksi
sesuai ketentuan yang berlaku pada PNS/ASN. Lebih lanjut dalam hal
terjadi pelanggaran terhadap ketentuan jam kerja oleh Kepala Desa dan
Perangkat Desa, maka sanksinya dapat dipersamakan dengan PNS/ASN
apabila tidak terdapat ketentuan yang mengatur secara khusus;
4. Untuk menjamin kesesuaian ketentuan, Camat mengoordinasikan
sebelum memberikan persetujuan/rekomendasi atas sanksi
pemberhentian tetap kepada Inspektorat Kabupaten Lumajang, dan atau
jika Inspektur tidak memberikan respons dalam waktu 7 (tujuh) hari
kerja, maka Inspektur Daerah dianggap telah menyetujui;
5. Sanksi administratif yang dijatuhkan kepada pelaku pelanggaran tidak
menghilangkan kerugian desa/ daerah/ negara/masyarakat yang
ditimbulkan sehingga harus tetap dilakukan pengembalian sesuai
ketentuan;
6. Penjatuhan sanksi berupa teguran lisan tetap dibuat secara tertulis, dan
teguran lisan/ tertulis secara umum masing-masing diberikan dengan
jarak/ tenggang waktu 1 (satu) bulan, kecuali untuk sanksi atas
pelanggaran tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah dan atau tidak
menaati jam kerja, maupun sanksi yang tenggang waktunya ditentukan
lain menurut peraturan perundang-undangan. Lebih lanjut, untuk
meningkatkan efektivitas pemberian sanksi berupa teguran lisan/
tertulis, maka sanksi tersebut hendaknya diberikan pada kesempatan
pertama telah dapat dijatuhkan sanksi kepada pelaku menurut peraturan
perundang-undangan;
7. Sanksi Pemberhentian sementara kepada Kepala Desa/ Perangkat Desa
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
19
a) Pemberhentian sementara dilakukan selama 1 (satu) bulan atau
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
b) Pejabat/ Personil yang diberhentikan sementara maka dibebas
tugaskan sementara dari jabatan dan kewenangannya, serta hanya
diperkenankan mendapatkan hak penghasilan tetap 50 % (lima puluh
persen) dari penghasilan tetap dan tidak berhak menerima tambahan
penghasilan tetap lainnya kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundangan;
c) Apabila pejabat yang diberhentikan sementara sampai dengan akhir
masa pemberhentian sementara tidak diangkat kembali oleh pejabat
berwenang, maka secara otomatis sanksi atas pejabat tersebut telah
berakhir dengan sendirinya dan dapat menjalankan tugas kembali
serta dikembalikan hak-haknya sesuai ketentuan;
8. Sanksi berupa Teguran Lisan dan atau teguran tertulis diberikan kepada:
a. Kepala Desa yang terbukti :
1) Tidak melaksanakan kewajiban dan atau melanggar larangan
sesuai ketentuan;
2) Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah dengan akumulasi
selama 7 (tujuh) hari s.d 30 hari baik berturut-turut ataupun tidak
dalam satu Tahun (1 hari disetarakan dengan 7 jam);
3) Tidak memberikan sanksi kepada Perangkat Desa yang seharusnya
dijatuhi sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
4) Tidak kooperatif dalam aktivitas pengawasan/ pemeriksaan dan
atau tidak menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan sesuai
ketentuan;
5) Melalaikan tugasnya sehingga merugikan Negara/ Daerah/ Desa/
Masyarakat Desa;
6) Melakukan penyimpangan keuangan dan atau kekayaan desa;
7) Melakukan pelanggaran terhadap ketentuan penyelenggaraan
pemerintahan desa dengan dampak ringan;
8) Berdasarkan sebab lainnya menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan.
20
Teguran lisan dapat diberikan sebanyak 3 (tiga) kali melalui surat
panggilan kepada kepala desa/perangkat desa yang diduga melanggar
larangan, hasil setiap pemanggilan dituangkan dalam berita acara dan
rentang waktu panggilan paling lama 3 (tiga) hari. Sedangkan teguran
tertulis dapat dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dengan rentang waktu tiap-
tiap teguran tertulis adalah 7 (tujuh) hari kerja untuk kemudian jika tidak
dilaksanakan/ tidak terdapat perbaikan maka dapat dilanjutkan dengan
pemberian pemberhentian sementara.
21
Pemberian sanksi berupa pemberhentian sementara dapat dilakukan
secara langsung bersamaan dengan pemberian teguran lisan dan/atau
teguran tertulis apabila diyakinkan tidak dapat dilaksanakan dan atau
tidak dilengkapi dengan instruksi.
22
14. Camat dapat menjatuhkan sanksi sampai dengan pemberhentian
sementara selama 1 (satu) bulan sesuai ketentuan berdasarkan perintah
Bupati dan atau persetujuan Bupati, serta melaporkan pelaksanaannya
kepada Bupati dengan tembusan Inspektorat, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, dan BPD terkait ataupun pihak lainnya sesuai
ketentuan;
15. Kepala Desa/ Perangkat Desa yang diduga melakukan pelanggaran,
namun tidak hadir pada saat pemeriksaan sampai 3 (tiga) kali
pemanggilan tanpa alasan yang sah, maka dapat dianggap mengakui
dugaan/ menyetujui hasil pemeriksaan;
16. Kepala Desa/ Perangkat Desa yang diduga melakukan pelanggaran dan
pada saat pemeriksaan tidak bersedia menandatangani berita acara
pemeriksaan dan atau dokumen lain terkait tanpa adanya pelanggaran
standar/prosedur oleh pemeriksa, maka berita acara dapat dianggap sah
walaupun tidak ditandatangani terperiksa asalkan dilengkapi dengan
daftar hadir terperiksa dan tanda tangan pemeriksa. Adanya pelanggaran
standar oleh pemeriksa disampaikan oleh terperiksa kepada Inspektur
paling lama 2 (dua) hari kerja setelah pemeriksaan dilakukan, dan apabila
tidak maka dianggap daluarsa;
17. Kepala Desa/ Perangkat Desa pelaku pelanggaran yang tidak
menandatangani bukti penyerahan sanksi dari pejabat berwenang, maka
penyerahan sanksi oleh pejabat berwenang dapat dilakukan melalui jasa
pengiriman ke alamat kantor dan atau tempat tinggal;
18. Kepala Desa/ Perangkat Desa dapat mengajukan keberatan atas sanksi
yang diberikan berupa pemberhentian sementara dan atau
pemberhentian tetap kepada Bupati maksimal 7 (tujuh) hari setelah
sanksi diterimakan dengan dilengkapi alasan dan bukti sesuai ketentuan;
19. Dalam hal SiLPA Dana Desa terdapat ketidakwajaran, Bupati dapat
memberikan sanksi administratif kepada Desa yang bersangkutan
berupa pengurangan dana desa sebesar SiLPA atau sebesar
penyimpangan yang dilakukan. Pengurangan Dana Desa menjadi dasar
pengurangan dana desa untuk Kabupaten Tahun anggaran berikutnya.
SiLPA Dana desa secara tidak wajar dapat terjadi karena :
a) Penggunaan dana desa tidak sesuai prioritas penggunaan Dana Desa,
Pedoman Umum, atau Pedoman Teknis Kegiatan; atau
b) Penyimpangan uang dalam bentuk deposito lebih dari 2 (dua) bulan;
dan
23
G. INDIKATOR DESA ANTI KORUPSI
Dalam rangka mendorong peningkatan kinerja penyelanggaraan
pemerintahan desa dapat dilakukan penilaian desa terintegrasi anti korupsi
yang berdasarkan indikator tertentu, dimana :
1) Penilaian dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan baik secara terang
terangan atau sembunyi sembunyi;
2) Tim Penilai berasal dari unsur Inspektorat dan atau melibatkan tim/
Unsur lain dan hasil penilaian tidak dapat diganggu gugat;
3) Desa terbaik sebagai desa anti korupsi dapat diberikan reward/
Penghargaan tertentu oleh Kepala Daerah dan atau Desa terburuk dapat
diberikan sanksi;
4) Reward antara lain dapat diberikan melalui penambahan ADD, BKK atau
reward lainya, sedangkan sanksi dapat diterapkan dengan pengurangan
ADD, BKK ataupun mekanisme lainnya. Reward dan punishment juga
dapat diberikan kepada Kecamatan sebagai fasilitator;
5) Dalam rangka penyelenggaraan desa terintegrasi anti korupsi,
Inspektorat kabupaten dapat melakukan pembinaan dan pengawasan
penerapannya;
6) Indikator desa terintegrasi anti korupsi secara akumulasi terdiri dari
dari:
a. Tidak terdapat temuan keuangan terindikasi kerugian Negara secara
material minimal 2 (dua) Tahun terakhir ;
b. Menindaklanjuti temuan Inspektorat minimal 75 (tujuh puluh lima)
persen;
c. Menyeleggarakan Sistem pengendalian internal secara memadai baik
desain maupun penerapannya;
d. Menyelenggarakan sistem anti korupsi termasuk anti pungli;
e. Menyeleggaraan pengelolaan gratifikasi;
f. Menyeleggarakan penanganan atas benturan kepentingan;
g. Menyelenggaran whistleblower system;
h. Ketepatan waktu dalam penetapan anggaran dan pelaporan
pertanggungjawaban;
i. Indeks Persepsi Korupsi self assessment minimal 3 (tiga);
j. Memiliki kinerja tinggi atas Rencana Pembangunan dan atau prestasi
minimal tingkat Kabupaten;
k. Menyelenggarakan budaya kerja dan inovasi pelayanan secara
memadai;
l. Didukung dengan sistem informasi secara memadai;
m. Mempunyai koordinasi yang baik dan harmonis dengan Kecamatan,
BPD dan pemangku kepentingan lainnya.
7) Indeks Indikator desa terintegrasi anti korupsi antara 1-4
diselenggarakan melalui instrument survei dengan terlebih dahulu
ditentukan nominasi dengan sistem nilai tertinggi.
24
I. FORMAT SURAT DALAM PEMERIKSAAN ATAS PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA
Format surat dalam pemeriksaan atas penyelenggaraan pemerintahan
desa adalah sebagai berikut :
25
SURAT PERNYATAAN
26
h) Saya bersedia dituntut sesuai ketentuan/ hukum yang berlaku, apabila
dikemudian hari tidak merealisasikan pernyataan saya sebagaimana
tersebut pada huruf …… sampai ……..pernyataan ini.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya di hadapan tim
pemeriksa Inspektorat Kabupaten Lumajang, dalam kondisi sadar dan tidak ada
paksaan dari siapapun terkait pemeriksaan akhir masa jabatan Kepala Desa
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
………….,
…………………………..
Mengetahui,
CAMAT ……………………….. Yang menyatakan,
Materai 6000
…………………………………….
NIP. ……………………………… …………………………….
2. ……………………………. 2................................
3. ……………………………. 3................................
4. ……………………………. 4................................
5. ……………………………. 5................................
27
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
INSPEKTORAT
Jl. Arif Rahman Hakim No. 1 Telp.(0334) 881485 Fax.(0334) 894125
LUMAJANG
Pada hari ini ……….. tanggal ………. bulan ……… Tahun ……………….,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
- (Pejabat Inspektorat Kabupaten Lumajang) berdasarkan Surat Perintah
Tugas dari Inspektur Kabupaten Lumajang tanggal ……….. Nomor
………………
telah melakukan pengecekan, penelitian dan penaksiran terhadap kerugian
desa/ daerah/ negara/ masyarakat desa (pilih salah satu) .................yang
diakibatkan :
a. Hilang / rusaknya barang/ kekayaan desa berupa ………………… (jenis
barang) ……………… (spesifikasi) ...........…………………… senilai........;
dan atau (*)
b. Adanya selisih kurang antara saldo buku kas dengan saldo kas fisik
……………… senilai Rp. ………….. ; dan atau (*)
c. Adanya selisih antara nilai yang tercatat dalam kartu persediaan dengan
sisa fisik barang pada Gudang Desa …………………. , berupa ………………
(jenis barang) ………………..... (spesifikasi ) sejumlah ………….. (satuan)
senilai Rp.…………… P ; dan atau (*)
d. Hilangnya uang Desa ………… , senilai Rp. ………………… ; dan atau (*)
e. Dst............
28
- Penilaian akibat selisih perbendaharaan dilakukan dengan pendekatan
perbandingan catatan pembukuan Bendahara / Penyimpan Barang
dengan fisik uang / barang persediaan. (*)
- Dasar lainnya.
………………………
Catatan :
(*) pilih salah satu / coret yang tidak perlu
29
SURAT KETERANGAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SKTJM)
Nomor : 961 / …… / 427. ..... / 20….
30
Demikian keterangan ini saya buat dalam keadaan sadar dan penuh
tanggung jawab, tanpa paksaan dari pihak manapun, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Lumajang, ………………………
Yang Menerangkan,
……………………………..
SAKSI SAKSI :
1. N a m a : ………………………………… Tanda tangan :
…………………….
N.I.P : ………………………………
Pangkat / Gol : …………………………… ( / )
Jabatan : BPD/ Pejabat Desa.............................................
Kabupaten Lumajang
31
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
INSPEKTORAT
Jl. Arif Rahman Hakim No. 1 Telp.(0334) 881485 Fax.(0334) 894125
LUMAJANG
Lumajang,
Nomor : 700/ /427.3/20..........
Sifat : Penting Kepada
Yth. Bapak Bupati Lumajang
Lampiran : 1 (satu) berkas di-
Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan LUMAJANG
32
digunakan sebagai salah satu bukti persyaratan mendaftar
sebagai calon Kepala Desa berikutnya bagi mantan Kepala Desa
yang lama.
B. Rekomendasi
33
dalam rekomendasi laporan hasil pemeriksaan ini
sebanyak................ Rekomendasi sebagaimana terlampir,
dengan rekomendasi utama (apabila ada) :
34
Demikian Laporan Hasil Pemeriksaan ini
dibuat,dimana secara lebih detail disajikan pada Lampiran
yang menjadi bagian tidak terpisahkan dalam LHP ini,
untuk mendapatkan perhatian dan terhadap hasil
pemeriksaan tersebut agar segera ditindaklanjuti dengan
dilengkapi bukti-bukti pendukung dan disampaikan
kepada Inspektur Kabupaten Lumajang baik secara
langsung ataupun melalui Sauadara Camat masing-masing
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah diterimanya
Laporan Hasil Pemeriksaan ini sebagaimana kepentingan
penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau obyek
pemeriksaan.
Lumajang,
INSPEKTUR
KABUPATEN LUMAJANG
...............................................
NIP. .......................................
35
LAMPIRAN
LHP Nomor : 700/ /427.3/20.....
Tanggal :
I. Data Umum
1. Dasar Pemeriksaan
a. .................................................;
b. .................................................;
c. Surat Perintah Tugas Inspektur Kabupaten Lumajang Nomor :
094/.........../427.3/20... tanggal .................... dengan Susunan Tim :
1) ............................. (Penanggungjawab/ Pengendali Mutu)
2) ............................. (Supervisor/ Pengendali Teknis)
3) ............................. (Ketua Tim)
4) ............................. (Anggota Tim)
5) ............................. (Anggota Tim)
6) ............................. (Anggota Tim)
7) ............................. (Anggota Tim)
36
desa;
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota
yang diserahkan pengaturannya kepada desa;
tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota; dan
urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-
undangan diserahkan kepada desa.
4. Batasan Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dengan batasan sebagai berikut :
a. Periode Pemeriksaan
Periode yang diperiksa ………..s.d …………. Pada tanggal ……………
s.d………………..
b. Ruang Lingkup dan Prosedur Pemeriksaan.
Pemeriksaan terhadap kewajaran, kinerja, dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan atas penyelenggaraan administrasi umum
pemerintahan desa dan penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang
dilakukan secara uji petik dokumen maupun uji petik lapangan atas
kebenaran formal dan kebenaran material.
c. Tanggung Jawab Pemeriksaan.
Tanggung jawab pemeriksaan terletak pada pengujian data, informasi,
temuan dan Rekomendasi, serta simpulan yang diungkapkan dalam
Laporan Hasil Pemeriksaan ini.
e. Pendekatan/Metodologi Pemeriksaan
Pemeriksaan telah dilakukan dengan mengumpulkan data melalui
pemeriksaan dokumen, fisik, tanya jawab, analisa prosedur dan menguji
data. Prosedur dan metode/teknik pemeriksaan ini memungkinkan
diperoleh keyakinan yang memadai bahwa hasil pemeriksaan telah
didukung dengan bukti yang kompeten sehingga dapat dirumuskan
permasalahan substansial yang ditemukan dalam pemeriksaan. Setiap
permasalahan substansial telah dikomunikasikan kepada pimpinan
Pemerintahan Desa yang diperiksa, sehingga memungkinkan diberikan
rekomendasi yang konstruktif terhadap setiap permasalahan substansial
tersebut.
f. Sistematika Pelaporan
Laporan hasil pemeriksaan ini disusun dengan bentuk surat.
g. Data Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
37
a) Data Umum Kelembagaan Desa
No PEMERINTAHAN DESA Nama
A PEMERINTAH DESA
1 KEPALA DESA
2 SEKRETARIS
3 KAUR PEMERINTAHAN
4 KAUR KEUANGAN
5 KAUR PEMBANGUNAN
6 KAUR UMUM
7 KAUR KESRA
8 BENDAHARA
9 KASUN .............................
10
KASUN .............................
11
KASUN .............................
12
KASUN .............................
13
KASUN .............................
14
KASUN .............................
B BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
1 KETUA BPD
2 WAKIL KETUA
3 SEKRETARIS
4 ANGGOTA
5
ANGGOTA
6
ANGGOTA
7
ANGGOTA
8
ANGGOTA
9
ANGGOTA
10
ANGGOTA
38
No. Data Keterangan
1 Nama
2 Tempat tanggal lahir
3 No. NPWP
4 Alamat
5 Riwayat Pekerjaan
6 Riwayat selama menjadi
Kepala Desa (Pencalolan,
pemilihan, penetapan,
pelantikan,
pengunduran diri) tgl
dan Nomor
7 Email
8 No HP/ TLP
Lainnya
Foto Ukuran 4 x 6
39
No Nama Akun pada Nilai Akun Tahun Keterangan
Laporan Kekayaan 20xx (Sampai akhir
Desa masa jabatan)
40
Uraian temuan terkait penyelenggaraan urusan pemerintahan desa.
F. Hal-hal yang harus diperhatikan
Uraian hal-hal yang harus diperhatikan terkait penyelenggaraan urusan
pemerintahan desa.
Lumajang,
INSPEKTUR
KABUPATEN LUMAJANG
………………………………………………
NIP. ………………………………….
41
BUPATI LUMAJANG
Lumajang,
Kepada
Nomor : 700/ /427.3/20……….. Yth. 1. Sdr.
Sifat : Penting ….………………………...
(Mantan kepala Desa…..)
Lampiran : 1 ( satu ) berkas 2. Sdr. Plt. Kepala Desa
Perihal : Hasil Pemeriksaan
…………………………….
denganTujuan Tertentu Akhir Kecamatan …………….
MasaJabatan Kepala Desa di –
LUMAJANG
……………..Kecamatan
…………………………..
Tahun………………………….
5. Dst.
42
Pada penyelenggaraan Pemerintahan Desa …………...yang
dipimpin Sdr. ……………….. selama periode ………. S.d ……………,
Secarakhusus (apabila ada temuan khusus yang menjadi
perhatian):
1. Saudara sebagai Kepala Desa yang berakhir masa jabatan agar
memperhatikan temuan :
a. ………………..(judul/uraian singkat temuan);
b. ………………..(judul/uraian singkat temuan);
c. Dst.
2. Saudara sebagai Kepala Desa penyelenggara pemerintahan desa
kedepan agar memperhatikan temuan :
a. ………………..(judul/uraian singkat temuan);
b. ………………..(judul/uraian singkat temuan);
c. Dst.
Untuk lebih jelasnya Saudara agar mempelajari dan
memperhatikan Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kabupaten
Lumajang secara lengkap sebagaimana terlampir, sehingga kedepan
tujuan penyelenggaraan pemerintahan pada Desa
…………………Kecamatan ……………………… Kabupaten Lumajang dapat
tercapai melalui:
1. Efektif dan efisien penyelenggaraan/operasi ;
2. Informasi dan komunikasi yang berkualitas ; serta
3. Kepatuhan terhadap peraturan perundangan.
Demikian untuk mendapatkan perhatian Saudara dan tindak lanjut
atas rekomendasi hasil pemeriksaan tersebut agar diselesaikan
selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) minggu sejak surat ini
diterima Kepada Inspektorat melalui Saudara Camat sebagaimana
kepentingan masing-masing obyek pemeriksaan.
BUPATI LUMAJANG
Tembusan : …………………………….
Kepada Yth.
1. Sdr. Kepala BPK R.I. Perwakilan di Sidoarjo ;
2. Sdr. Inspektur Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo;
3. Sdr. Inspektur Kabupaten Lumajang;
4. Sdr. Camat ………………………….;
5. Sdr. BPD ……………………………....
43
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
INSPEKTORAT
Jl. Arif Rahman Hakim No. 1 Telp.(0334) 881485 Fax.(0334) 894125
LUMAJANG
SURAT KETERANGAN
BEBAS DARI KEWAJIBAN TINDAKLANJUT
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAN ASET/BARANG/KEKAYAAN
DESA
Nomor : 700/ /427.3/20......
Pada hari ini ....... tanggal ...., yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :
INSPEKTUR
KABUPATEN LUMAJANG
………………………………………..
44
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
KECAMATAN ..................
Alamat ..............................
LUMAJANG
SURAT KETERANGAN
(apabila ada temuan berupa fisik/ barang)
Nomor : ................................
Pada hari ini ....... tanggal ...., yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan : Camat ......................................
CAMAT
………………………………………..
45
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
KOP DESA
Alamat ....................................................
LUMAJANG
SURAT KETERANGAN
BEBAS DARI PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAN ASET/BARANG/
KEKAYAAN DESA
(BAGI MANTAN KEPALA DESA YANG TIDAK MEMPUNYAI LHP AMJ)
Nomor : ...........................................
Pada hari ini ....... tanggal ...., yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :
Dengan ini menerangkan dengan sebenarnya bahwa :
Nama :
NIK :
Jabatan : Mantan Kepala Desa Periode ........................
Alamat :
……………………………………….. …………………………………
BUPATI LUMAJANG
ttd.
46
47