Peraturan lainnya :
• Perkalan No. 31 Tahun 2014 tentang Standar Kompetensi JFAK
• Perkalan No. 32 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Formasi JFAK
• Perkalan No. 27 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Penilaian Kualitas Hasil Kegiatan AK
• Perkalan No. 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan JFAK
• Perkalan No. 14 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kualitas Hasil Kegiatan Analis Kebijakan
• Perkalan No. 14 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kualitas Hasil Kegiatan Analis Kebijakan
• Perkalan No. 9 Tahun 2017 tentang Pengangkatan PNS ke dalam JFAK melalui Penyesuaian/Inpassing
• Peraturan LAN No. 22 Tahun 2017 tentang Pedoman Tata Kerja Tim Penilai JFAK dan Penilaian Angka Kredit Analis
Kebijakan
• Peraturan LAN No. 28 Tahun 2017 tentang Pedoman Penulisan KTI bagi Analis Kebijakan
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PROVINSI JAWA TIMUR
900
800
700
552
600
500
923
400
300 610
4329
200 392
Kementerian Lembaga
100
Utilisasi JFAK,
Tantangan Dan Strategi Kedepan
Penugasan Kelompok
PROVINSI JAWA TIMUR
Penugasan Individu
PROVINSI JAWA TIMUR
Pengembangan kompetensi JFAK menjadi tanggung jawab bersama antara instansi pembina
dengan instansi di mana para analis kebijakan bekerja. Instansi pembina memiliki peran utama
dalam upaya mengembangkan kompetensi melalui pelatihan fungsional, sedangkan untuk
pengembangan kompetensi teknis melalui pelatihan non-fungsional dapat dilakukan secara
mandiri oleh instansi ataupun oleh JFAK sendiri. Instansi dapat melakukan berbagai jenis
pengembangan kompetensi baik dengan metode klasikal maupun non klasikal sesuai ketentuan
yang berlaku. Pimpinan instansi memiliki peran penting dalam membentuk lingkungan
pembelajar secara terintegrasi (embedded) dengan kebutuhan pengembangan kompetensi
JFAK di unit kerjanya
Best Practice Tugas dan Fungsi JFAK dalam mendukung
Kebijakan Pemerintah Daerah di Pemprov Jawa Timur
• Dalam proses Agenda Setting
terkait Pembentukan Badan Riset
dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa
Timur, JFAK di Balitbang
berkolaborasi denga para
fungsional Peneliti untuk
mengidentifikasi dan merumuskan
masalah pembentukan BRIDA
• Berdasarkan arahan dari Kepala
Balitbang, Peneliti dan JFAK
Menyusun Naskah Akademik
Pembentukan BRIDA Jawa Timur
yang kemudian diusulkan kepada
Gubernur Jatim
• Tindak lanjut pembahasan BRIDA
didiskusikan kembali dengan Biro
Organisasi dan Biro Hukum
Terima Kasih