Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN

KEPERAWAT
AN SELAMA
PERSALINAN
SHINTA W., S.KEP., NS., M.KEP.,
SP.KEP.MAT
PENGKAJIAN

▪ KALA I???
▪ KALA II???
▪ KALA III???
▪ KALA IV???
KALA I PERSALINAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN KALA I

▪ Nyeri melahirkan b.d dilatasi serviks dd mengeluh nyeri, perineum


tertekan, ekspresi meringis, uterus teraba membulat
▪ Risiko Hipovolemi b.d kekurangan intake cairan
▪ Risiko cedera janin b.d kecemasan berlebihan pada proses persalinan
▪ Defisit perawatan diri b.d kelemahan dd minat melakukan perawatan
diri kurang, tidak mampu melakukan perawatan diri secara mandiri
▪ Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi, ketidaktahuan
menemukan informasi dd menanyakan masalah yang dihadapi,
menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
Nyeri melahirkan b.d dilatasi serviks dd mengeluh nyeri,
perineum tertekan, ekspresi meringis, uterus teraba
membulat

Manajemen nyeri
▪ Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
▪ Identifikasi skala nyeri, respon nyeri nonverbal, factor yang memperberat dan
meringankan nyeri
▪ Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
▪ Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
▪ Fasilitasi istirahat tidur
▪ Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
▪ Jelaskan strategi meredakan nyeri
▪ Kolaborasi pemberian analgetic jika perlu
Manajemen nyeri non farmakologi

▪ Counter Pressure
Manajemen nyeri non farmakologi

▪ Peremasan Pinggul
Manajemen nyeri non farmakologi

▪ Penekanan Lutut
Manajemen nyeri non farmakologi

▪ Effleurage
Manajemen nyeri non farmakologi

▪ TENS (TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE


STIMULATION)
Manajemen nyeri non farmakologi

Teknik Pernapasan 
▪ Atur posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi setengah duduk ditempat tidur atau dikursikan atau denggan
lying postion (posisi berbaring) di tempat tidur atau di kursi dengan satu bantal
▪ Fleksikan lutut klien untuk merilekskan otot abdomen
▪ Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen, tepat dibawah tulang iga
▪ Minta klien untuk menarik nafas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup hitung sampai 3 selama
inspirasi
▪ Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen sejauh mungkin, tetap kondisi rileks dan cegah lengkung
pada punggung. Jika ada kesulitan menaikan abdomen, tarik nafas dengan cepat, lalu nafas kuat lewat hidung
▪ Hembuskan udara lewat bibir, seperti meniup dan ekspirasikan secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk
suara hembusan tanpa menggembungkan pipi. Teknik pursed lip breathing ini meyebabkan resistensi pada
pengeluaran uadara paru, meningkatkan tekanan di bronkus (jalan nafas utama) dan meminimalkan kolapsnya
jalan nafas yang sempit
▪ Konsentrasi dan rasakan turunya abdomen dan konsentrasi abdomen ketika ekspirasi. Hitung sampai 7 selama
ekspirasi
Risiko Hipovolemi b.d kekurangan intake cairan

▪ Monitor status hidrasi (frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian


kapiler, kelembaban mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
▪ Catat intake dan output dan hitung balance cairan 24 jam
▪ Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
▪ Berikan cairan intravena jika perlu
Risiko cedera janin b.d kecemasan berlebihan
pada proses persalinan

▪ Identifikasi status, riwayat obstetric


▪ Periksa denyut jantung janin selama 1 menit
▪ Monitor TTV ibu
▪ Atur posisi pasien
▪ Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan dan informasikan hasilnya
▪ Kolaborasi pemberian resusitasi intrauterine
KALA II PERSALINAN
Diagnosa Keperawatan Kala II

▪ Nyeri persalinan b.d pengeluaran janin dd ibu mengeluh nyeri,


tampak meringis dan kesakitan
▪ Risiko Hipovolemi b.d kekurangan intake cairan
Nyeri persalinan b.d pengeluaran janin dd ibu
mengeluh nyeri, tampak meringis dan kesakitan

Tujuan: ibu dapat beradaptasi dengan nyeri pada kala II, dengan
criteria: ibu dapat mengedan dengan benar, ibu lebih tenang, ibu
dapat beristirahat diantara kontraksi.
▪ Berikan tindakan kenyamanan seperti massage daerah punggung
▪ Ajarkan klien/ pasangan untuk mengatur upaya mengedan
dengan spontan, selama adanya kontraksi
▪ Bantu klien dalam memilih posisi optimal (seperti jongkok atau
sim
▪ Anjurkan klien untuk berkemih tiap 1–2 jam
Risiko Hipovolemi b.d kekurangan intake cairan

▪ Monitor status hidrasi (frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian


kapiler, kelembaban mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
▪ Catat intake dan output dan hitung balance cairan 24 jam
▪ Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
▪ Berikan cairan intravena jika perlu
KALA III PERSALINAN
Diagnosa Keperawatan Kala III

▪ Risiko cedera pada ibu b.d kesulitan pelepasan plasenta


▪ Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (trauma jalan lahir)
▪ Risiko hipovolemi b.d perdarahan, intake tidak adekuat
▪ Risiko perdarahan b,d komplikasi pasca partum (retensio
plasenta)
Risiko cedera pada ibu b.d kesulitan pelepasan
plasenta

▪ Monitor TTV
▪ Lakukan manajemen aktif kala III dengan benar
▪ Lakukan manual plasenta
Risiko hipovolemi b.d perdarahan, intake tidak
adekuat

▪ Monitor status hidrasi (frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral,


pengisian kapiler, kelembaban mukosa, turgor kulit, tekanan
darah)
▪ Monitor jumlah perdarahan selama proses persalinan
▪ Catat intake dan output dan hitung balance cairan 24 jam
▪ Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
▪ Berikan cairan intravena jika perlu
▪ Kolaborasi pemberian antifibrinolitik seperti asam tranexamat,
kalnex jika perlu
Risiko perdarahan b,d komplikasi pasca partum
(retensio plasenta)

▪ Monitor tanda dan gejala perdarahan


▪ Monitor nilai hematokrit dan Hb sebelum dan sesudah kehilangan
darah
▪ Monitor TTV
▪ Monitor koagulasi
▪ Pertahankan bedrest
▪ Kosongkan kandung kemih
▪ Masase fundus uteri sampai kontraksi kuat
KALA IV PERSALINAN
Diagnosa Keperawatan Kala IV

▪ Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (trauma jalan lahir)


▪ Risiko Infeksi b.d peningkatan paparan organisme pathogen
lingkungan
▪ Risiko perdarahan b,d komplikasi pasca partum (atonia uteri)
▪ Risiko gangguan perlekatan b.d penghalang fisik (misal
incubator), kekhawatiran menajalankan peran sebagai orang tua
Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (trauma jalan
lahir)

▪ Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri


▪ Identifikasi skala nyeri, respon nyeri nonverbal, factor yang memperberat
dan meringankan nyeri
▪ Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
▪ Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
▪ Fasilitasi istirahat tidur
▪ Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
▪ Jelaskan strategi meredakan nyeri
▪ Kolaborasi pemberian analgetic jika perlu
Risiko Infeksi b.d peningkatan paparan organisme
pathogen lingkungan

▪ Inspeksi insisi atau robekan perineum


▪ Bantu klien dalam membersihkan perineum
▪ Pertahankan perineum tetap kering
▪ Berikan posisi yang nyaman
▪ Berikan kompres dingin jika perlu
▪ Berikan pembalut yang dapat menyerap cairan
▪ Ajarkan pasien dan keluarga mengobservasi tanda abnormal pada
perineum
▪ Kolaborasi pemberian antiinflamasi dan antibiotik
Risiko perdarahan b,d komplikasi pasca partum
(atonia uteri)

▪ Monitor tanda dan gejala perdarahan


▪ Monitor nilai hematokrit dan Hb sebelum dan sesudah kehilangan
darah
▪ Monitor TTV
▪ Monitor koagulasi
▪ Pertahankan bedrest
▪ Kosongkan kandung kemih
▪ Masase fundus uteri sampai kontraksi kuat
Risiko gangguan perlekatan b.d penghalang fisik (misal
incubator), kekhawatiran menajalankan peran sebagai
orang tua

▪ Monitor kegiatan menyusui


▪ Identifikasi kemampuan bayi dalam menghisap dan menelan ASI
▪ Identifikasi payudara ibu
▪ Diskusikan dengan ibu masalah selama proses menyusui

Anda mungkin juga menyukai