Anda di halaman 1dari 66

URUSAN MUTASI DAN

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

Oleh:
Batam, 14 – 16 November 2019

Biro Kepegawaian Kepala Bagian Mutasi dan


Sekretariat Jenderal Penilaian Kinerja Pegawai
Kementerian Kesehatan RI
PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PNS berdasarkan
49.514 orang Jabatan
Jumlah PNS per 12 November 2019
STRUKTURAL

2.252
PNS berdasarkan jenis Pendidikan
JFT
PNS berdasarkan Jenis
Kelamin 26.101
314 698 7.150
18.583 30.931 JFU
D-I/II D-III S-1 S-3 21.161
264 14.399 11.908 530
1.462 12.789
D-IV S-2
PNS berdasarkan jenis Golongan
PNS berdasarkan
Gol 1 323 Jenis Kantor
Gol 2 8.504 PNS berdasarkan Jenis Jabatan • Kantor Pusat
Gol 3 33.807 4.041
Gol 4 6.880 Nakes Non Nakes
27.331 22.183 • UPT
45.473

* Sumber data SIMKA


SEBARAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PER UNIT UTAMA

281, 1%
49.514 orang
1016, 2%
Jumlah PNS per 12 November 2019

Sekretariat Jenderal

9473, 19% Inspektorat Jenderal


1253, 3%
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
238, 0%
520, 1%
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
4342, 9%

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat


32218, 65%

Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan

Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan

* Sumber data SIMKA


PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
GAMBARAN UMUM TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS
DI LINGKUNGAN KEMENKES

 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN


 PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS
 PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
 Per Ka BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan PP Nomor
46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS  Hasil penilaian Pestasi Kerja Pegawai merupakan dasar untuk
 PP Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS

tujuan / manfaat
pembinaan karier Pegawai sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Hasil penilaian Pestasi Kerja Pegawai merupakan dasar untuk
Permenkes Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pedoman pemberian tunjangan kinerja tahun berikutnya sesuai dengan
Penilaian Prestasi Kerja PNS di Lingkungan Kemenkes ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Penilaian Pestasi Kerja Pegawai atau kinerja merupakan salah satu
 Setiap Pegawai wajib menyusun SKP pada bulan Januari unsur dalam penerapan sistem Merit dan penilaian Reformasi
setiap tahun berjalan Birokrasi
 Penilaian Prestasi Kerja Pegawai dilakukan setiap akhir Desember  Hasil penilaian Pestasi Kerja Pegawai merupakan salah satu syarat
pada tahun yang bersangkutan dan paling lama akhir Januari dari seluruh proses pengurusan administrasi kepegawaian.
tahun berikutnya
 Penilaian Prestasi Kerja Pegawai dilakukan dengan cara  Penilaian Pestasi Kerja Pegawai merupakan turunan dari target
menggabungkan penilaian SKP (60%) dengan penilaian perilaku kinerja organisasi secara cascading.
kerja (40%)
 Penilaian Perilaku Kerja Pegawai dilakukan dengan menggunakan
metode 360o melalui pengamatan dari Pejabat Penilai, Sejawat,
dan Bawahan
49.514 orang
Jumlah PNS per 12 November 2019

Belum Entry SKP,


12,565, 25%

Sudah Entry SKP,


36,949, 75%

Sudah Entry SKP Belum Entry SKP

* Sumber data PPKPNS tanggal 12 November 2019


No Satuan Organisasi Jumlah Kontrak Kerja SKP Tugas Sipeka
Pegawai Sudah Belum Belajar * Sudah Belum
1 Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan 182 58 124 10 21 161
2 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer 50 26 24 4 0 50
3 Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan 67 26 41 6 0 67
4 Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional 41 9 32 3 0 41
5 Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan 58 34 24 4 0 58
6 Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan 54 6 48 3 0 54
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
7 3018 2678 340 4 3 3015
Jakarta
8 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung 2017 1170 847 60 2 2015

9 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta 1907 1859 48 22 12 1895

10 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang 1592 1227 365 48 1 1591

11 Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar 1748 1160 588 0 7 1741

12 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar 1254 750 504 0 7 1247

13 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta 1665 819 846 14 2 1663

14 Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta 1209 1153 56 14 2 1207

15 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohamad Hoesin Palembang 1345 904 441 13 6 1339
No Satuan Organisasi Jumlah Kontrak Kerja SKP Tugas Sipeka
Pegawai Sudah Belum Belajar * Sudah Belum
16 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang 1199 513 686 37 5 1194

17 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten 759 515 244 3 3 756

18 Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 1214 33 1181 4 4 1210

19 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan 1456 1438 18 8 1 1455

20 Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta 1229 778 451 6 3 1226

21 Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta 757 587 170 3 3 754

22 Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta 936 562 374 17 10 926

23 Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung 364 275 89 0 2 362

24 Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta 488 343 145 1 5 483

25 Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga 347 233 114 2 5 342

26 Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung 240 225 15 4 3 237

27 Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor 326 214 112 5 6 320

28 Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta 376 278 98 3 1 375

29 Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang 611 484 127 10 6 605

30 Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang 678 673 5 33 0 678
No Satuan Organisasi Jumlah Kontrak Kerja SKP Tugas Sipeka
Pegawai Sudah Belum Belajar * Sudah Belum
31 Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi Bogor 672 489 183 7 12 660
32 Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta 279 218 61 3 9 270
33 Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi 448 293 155 5 1 447
34 Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar 382 266 116 10 4 378
35 Rumah Sakit Kusta Sitanala Tangerang 380 102 278 8 3 377
36 Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang 310 178 132 7 4 306

37 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang 76 59 17 1 3 73

38 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya 90 71 19 1 2 88

39 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar 87 64 23 1 2 85

40 Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta 92 92 0 2 72 20

41 Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya 75 49 26 0 5 70

42 Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Medan 57 57 0 0 0 57

43 Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 63 35 28 4 61 2

44 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta 139 124 15 1 5 134

45 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar 111 75 36 1 6 105


No Satuan Organisasi Jumlah Kontrak Kerja SKP Tugas Sipeka
Pegawai Sudah Belum Belajar * Sudah Belum
46 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung 128 69 59 4 6 122

47 Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek 59 59 0 0 6 53

48 Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar 78 78 0 0 5 73

49 Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jayapura 11 0 11 1 0 11


50 Rumah Sakit Umum Ratatotok Buyat 113 87 26 2 6 107
51 Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta 501 278 223 7 0 501

52 Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surakarta 33 32 1 0 4 29

53 Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru 23 23 0 0 3 20


54 Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta 675 401 274 10 6 669
55 Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan 32 32 0 0 3 29

56 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 73 14 59 3 0 73


57 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Johannes Leimena Ambon 0 0 0 0 0 0

Total 32174 22275 9899 419 348 31826

* Catatan:
Bagi PNS Tugas Belajar tidak membuat SKP namun langsung membuat penilaian SKP pada periode akhir tahun/saat selesai Tugas Belajar.
No Satuan Organisasi Jumlah Kontrak Kerja SKP Tugas Sipeka
Pegawai Belajar *
Sudah Belum Sudah Belum

1 Sekretariat Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 122 122 0 2 116 6

2 Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 70 70 0 2 0 70

3 Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan 70 70 0 3 0 70

4 Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan 81 81 0 2 0 81

5 Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan 57 57 0 0 43 14

6 Sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia 15 15 0 0 14 1

7 Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta 117 113 4 2 31 86

8 Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto 95 95 0 2 74 21

9 Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar 79 73 6 5 73 6

10 Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang 72 72 0 0 57 15

11 Balai Pelatihan Kesehatan Semarang 74 67 7 1 61 13

12 Balai Pelatihan Kesehatan Batam 35 33 2 2 31 4

13 Poltekkes Kemenkes Surakarta 255 227 28 14 17 238

14 Poltekkes Kemenkes Semarang 522 522 0 16 474 48

15 Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya 232 220 12 12 190 42


No Satuan Organisasi Jumlah Kontrak Kerja SKP Tugas Sipeka
Pegawai Belajar *
Sudah Belum Sudah Belum

16 Poltekkes Kemenkes Bandung 438 421 17 31 26 412

17 Poltekkes Kemenkes Jakarta III 216 210 6 18 38 178

18 Poltekkes Kemenkes Medan 375 328 47 33 211 164

19 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 305 305 0 13 146 159

20 Poltekkes Kemenkes Makassar 347 347 0 0 265 82

21 Poltekkes Kemenkes Malang 331 282 49 37 171 160

22 Poltekkes Kemenkes Surabaya 447 447 0 40 417 30

23 Poltekkes Kemenkes Jakarta II 247 240 7 9 114 133

24 Poltekkes Kemenkes Jakarta I 137 137 0 16 24 113

25 Poltekkes Kemenkes Denpasar 242 235 7 5 216 26

26 Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang 303 286 17 23 7 296

27 Poltekkes Kemenkes Palembang 318 311 7 9 311 7

28 Poltekkes Kemenkes Bengkulu 189 178 11 12 95 94

29 Poltekkes Kemenkes Padang 252 248 4 9 224 28

30 Poltekkes Kemenkes Kupang 294 286 8 18 261 33


No Satuan Organisasi Jumlah Kontrak Kerja SKP Tugas Sipeka
Pegawai Belajar *
Sudah Belum Sudah Belum

31 Poltekkes Kemenkes Pontianak 226 211 15 34 22 204

32 Poltekkes Kemenkes Samarinda 135 127 8 11 125 10

33 Poltekkes Kemenkes Banjarmasin 206 206 0 6 143 63

34 Poltekkes Kemenkes Manado 220 217 3 9 123 97

35 Poltekkes Kemenkes Kendari 139 135 4 6 57 82

36 Poltekkes Kemenkes Jayapura 190 32 158 9 100 90

37 Poltekkes Kemenkes Aceh 333 318 15 1 293 40

38 Poltekkes Kemenkes Banten 97 95 2 2 54 43

39 Poltekkes Kemenkes Jambi 206 149 57 7 188 18

40 Poltekkes Kemenkes Riau 131 126 5 8 132 -1

41 Poltekkes Kemenkes Mataram 172 172 0 4 169 3

42 Poltekkes Kemenkes Palu 185 177 8 11 66 119

43 Poltekkes Kemenkes Palangkaraya 112 104 8 16 76 36

44 Poltekkes Kemenkes Maluku 167 154 13 15 138 29

45 Poltekkes Kemenkes Ternate 105 24 81 7 48 57


No Satuan Organisasi Jumlah Kontrak Kerja SKP Tugas Sipeka
Pegawai Belajar *
Sudah Belum Sudah Belum

46 Poltekkes Kemenkes Gorontalo 125 115 10 7 98 27

47 Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang 70 61 9 7 58 12

48 Poltekkes Kemenkes Pangkal Pinang 79 79 0 9 58 21

49 Poltekkes Kemenkes Mamuju 82 77 5 11 35 47

50 Poltekkes Kemenkes Sorong 95 85 10 3 89 6

Total 9412 8762 650 519 5779 3633

* Catatan:
Bagi PNS Tugas Belajar tidak membuat SKP namun langsung membuat penilaian SKP pada periode akhir tahun/saat selesai Tugas Belajar.
AMANAT PP NO 30 TAHUN 2019
TENTANG PENILAIAN KINERJA PNS
MANAJEMEN KINERJA: PENILAIAN
KINERJA PNS
(PP No. 30 Tahun 2019)

DASAR HUKUM
PENILAIAN KINERJA PNS

UU 5 TAHUN 2014 PP 11 TAHUN 2017


APARATUR SIPIL NEGARA MANAJEMEN PNS

PASAL 78 PASAL 230

Ketentuan lebih lanjut mengenai Ketentuan lebih lanjut mengenai


penilaian kinerja diatur dengan penilaian kinerja PNS dan disiplin
Peraturan Pemerintah. PNS diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
PERBANDINGAN
PP 46 TAHUN 2011 DENGAN PP 30 TAHUN 2019 #1

PP 46 TAHUN 2011 PP 30 TAHUN 2019


SUBSTANSI
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS PENILAIAN KINERJA PNS
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS SISTEM MANAJEMEN KINERJA PNS
suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh suatu proses sistematis yang terdiri dari perencanaan
pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kinerja; pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan
kerja PNS. kinerja; penilaian kinerja; tindak lanjut; dan sistem
informasi kinerja.
KETENTUAN UMUM

PRESTASI KERJA KINERJA PNS


hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada satuan organisasi hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada
sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja. organisasi/unit sesuai dengan SKP dan Perilaku Kerja.

SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP)


rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS. rencana kinerja dan target yang akan dicapai oleh
seorang PNS yang harus dicapai setiap tahun.

TARGET TARGET
jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan jumlah hasil kerja yang akan dicapai dari setiap
tugas jabatan. pelaksanaan tugas jabatan.
PERBANDINGAN
PP 46 TAHUN 2011 DENGAN PP 30 TAHUN 2019 #2
PP 46 TAHUN 2011 PP 30 TAHUN 2019
SUBSTANSI
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS PENILAIAN KINERJA PNS
TIM PENILAI KINERJA PNS
tim yang dibentuk oleh PyB untuk memberikan pertimbangan kepada PPK usulan pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian dalam jabatan, pengembangan kompetensi, serta pemberian
penghargaan bagi PNS.
PEMANTAUAN KINERJA
serangkaian proses yang dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja PNS untuk mengamati pencapaian target
KETENTUAN UMUM

kinerja yang terdapat dalam SKP.


BIMBINGAN KINERJA
suatu proses terus-menerus dan sistematis yang dilakukan oleh atasan langsung dalam membantu PNS
agar mengetahui dan mengembangkan kompetensi PNS, dan mencegah terjadinya kegagalan kinerja.
KONSELING KINERJA
proses untuk melakukan identifikasi dan membantu penyelesaian masalah perilaku kinerja yang dihadapi
PNS dalam mencapai target kinerja.
PEMERINGKATAN KINERJA
perbandingan antara kinerja PNS dengan PNS lainnya dalam 1 (satu) unit kerja dan/atau instansi.
SISTEM INFORMASI KINERJA PNS
tata laksana dan prosedur pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian, pemanfaatan, dan
pendokumentasian data kinerja PNS secara terintegrasi.
PENGELOLA KINERJA
pejabat yang menjalankan tugas dan fungsi pengelolaan kinerja PNS.
PERBANDINGAN
PP 46 TAHUN 2011 DENGAN PP 30 TAHUN 2019 #3
PP 46 TAHUN 2011 PP 30 TAHUN 2019
SUBSTANSI
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS PENILAIAN KINERJA PNS
SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP)
memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus memuat kinerja utama yang harus dicapai seorang
dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat PNS setiap tahun dan dapat memuat kinerja
nyata dan dapat diukur. tambahan.
PERENCANAAN KINERJA

Kinerja utama dan kinerja tambahan paling sedikit


memuat:
a. Indikator Kinerja Individu; dan
b. Target kinerja.

PENYUSUNAN SKP PENYUSUNAN SKP


didasarkan pada rencana kerja tahunan instansi. memperhatikan:
a. perencanaan strategis Instansi Pemerintah;
b. perjanjian kinerja;
c. organisasi dan tata kerja;
d. uraian jabatan; dan/atau
e. SKP atasan langsung.
PERBANDINGAN
PP 46 TAHUN 2011 DENGAN PP 30 TAHUN 2019 #4
PP 46 TAHUN 2011 PP 30 TAHUN 2019
SUBSTANSI
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS PENILAIAN KINERJA PNS
ASPEK ASPEK
a. orientasi pelayanan; a. orientasi pelayanan;
b. integritas; b. komitmen;
c. komitmen; c. inisiatif kerja;
PERILAKU KERJA

d. disiplin; d. kerja sama; dan


e. kerja sama; dan e. kepemimpinan.
f. kepemimpinan.

PENILAIAN PENILAIAN
dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai a. Penilaian Perilaku Kerja dilakukan oleh
dan dapat mempertimbangkan masukan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS, dan dapat
pejabat penilai lain yang setingkat di lingkungan berdasarkan penilaian rekan kerja
unit kerja masing-masing. b. setingkat dan/atau bawahan langsung.
PERBANDINGAN
PP 46 TAHUN 2011 DENGAN PP 30 TAHUN 2019 #5
PP 46 TAHUN 2011 PP 30 TAHUN 2019
SUBSTANSI
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS PENILAIAN KINERJA PNS
BOBOT PENILAIAN BOBOT PENILAIAN
 Unsur SKP 60%  Unsur SKP 70% dan perilaku kerja 30%
 Perilaku kerja 40%  Unsur SKP 60% dan perilaku kerja 40%*
*) bagi Instansi Pemerintah yang menerapkan penilaian 360˚

REALISASI KERJA REALISASI KINERJA


Jika melebihi target maka penilaian SKP dapat lebih dari 100 Realisasi kinerja PNS yang melebihi Target kinerja, nilai capaian kinerja
paling tinggi pada angka 120.
PENILAIAN KINERJA

WAKTU PENILAIAN WAKTU PENILAIAN


Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh pejabat penilai Penilaian kinerja didasarkan pada pengukuran kinerja yang dapat
sekali dalam 1 tahun. dilakukan setiap bulan, triwulanan, semesteran, atau tahunan serta
didokumentasikan dalam dokumen pengukuran kinerja sesuai kebutuhan
organisasi.
NILAI NILAI
Nilai prestasi kerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutan: Penilaian Kinerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutan/predikat:
a. 91 – ke atas (sangat baik) a. Sangat Baik (nilai 110 ≤ 120 dan menciptakan ide baru dan/atau
b. 76 – 90 (baik) cara baru dalam peningkatan kinerja yang memberi manfaat bagi
c. 61 – 75 (cukup) organisasi atau negara)
d. 51 – 60 (kurang) b. Baik, nilai 90 < x < 110
e. 50 ke bawah (buruk) c. Cukup, nilai 70 x < 90
d. Kurang, nilai 50 < x < 70
e. Sangat Kurang, nilai < 50
SISTEM MANAJEMEN KINERJA:
PENILAIAN KINERJA PNS #1
(PP No. 30 Tahun 2019)
PASAL 5

Penilaian Kinerja PNS dilaksanakan dalam suatu Sistem Manajemen Kinerja PNS

PELAKSANAAN, SISTEM
PERENCANAAN PEMANTAUAN PENILAIAN TINDAK INFORMASI
KINERJA DAN PEMBINAAN KINERJA LANJUT KINERJA
KINERJA PNS

yang akan/ sedang Sistem dapat dilaksanakan dengan


Pasal

Ayat
6

membangun Manajemen Keputusan Menteri


Instansi Kinerja PNS
Pemerintah selain yang
yang telah diatur dalam dilakukan evaluasi bersama dan hasilnya ditetapkan
Pasal

Ayat
6

membangun PP 30 2019 dengan Keputusan Menteri


SISTEM MANAJEMEN KINERJA:
PENILAIAN KINERJA PNS #2
(PP No. 30 Tahun 2019)

Pasal 6
Sistem Manajemen Kinerja PNS terdiri atas:
a. perencanaan kinerja;
b. pelaksanaan, pemantauan kinerja, dan pembinaan kinerja;
c. penilaian kinerja;
d. tindak lanjut; dan
e. Sistem Informasi Kinerja PNS.

Pasal 7 Ayat 1

Setiap Instansi Pemerintah harus menerapkan Sistem Manajemen Kinerja PNS.

Pasal 7 Ayat 2

Pimpinan Instansi Pemerintah melakukan pengawasan terhadap penerapan Sistem Manajemen


Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah masing-masing.

Pasal 7 Ayat 3

Menteri melakukan pengawasan terhadap penerapan Sistem Manajemen Kinerja PNS.


SISTEM MANAJEMEN KINERJA:
PENILAIAN KINERJA PNS #3
(PP No. 30 Tahun 2019)

Pasal 63
KETENTUAN PERALIHAN:
Bagi Instansi Pemerintah yang telah memiliki Sistem Manajemen Kinerja PNS dapat tetap
melaksanakan sampai dengan ditetapkannya Keputusan Menteri atas hasil evaluasi Bersama.

Pasal 64 Ayat 2

Ketentuan penilaian kinerja PNS dalam Peraturan Pemerintah ini dilaksanakan 2 (dua) tahun setelah
diundangkan.

Pasal 64 Ayat 3

Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun
sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.

Pasal 64 Ayat 4

Penilaian Perilaku Kerja berdasarkan penilaian rekan kerja setingkat dan bawahan langsung
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 41 ayat (3) harus dilaksanakan instansi pemerintah
paling lambat 5 (lima) tahun sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.
PELAKSANAAN, PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN KINERJA

PEMANTAUAN PENGUKURAN KONSELING


KINERJA KINERJA KINERJA
serangkaian proses yang pengukuran kinerja yang dapat proses untuk melakukan
dilakukan oleh Pejabat Penilai dilakukan setiap bulan, identifikasi dan membantu
Kinerja PNS untuk mengamati triwulanan, semesteran, atau penyelesaian masalah perilaku
pencapaian target kinerja yang tahunan serta didokumentasikan kinerja yang dihadapi PNS dalam
terdapat dalam SKP dalam dokumen pengukuran mencapai target kinerja
kinerja sesuai kebutuhan
organisasi

SIPEKA
(Sistem Pengukuran Kinerja Pegawai)
PEMBERHENTIAN PNS
(Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2018)

26
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun Pegawai Negeri
Sipil dan Pensiun Janda/Duda Pegawai Negeri Sipil.
4. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun
2018 tentang Penetapan Kode Pengenal Nomor
Pertimbangan Teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional
BKN dan Nomor Keputusan Pejabat Pembina
Kepegawaian Instansi Pusat dan Instansi Daerah tentang
Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Pensiun
Janda/Duda Pegawai Negeri Sipil.
5. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Nomor HK.02.02/IV/1206/2018 Tanggal 6 September 2018
A. Mencapai Batas Usia Pensiun

B. Atas Permintaan Sendiri

C. Tidak Cakap Jasmani dan/atau Rohani

D. Meninggal Dunia (Pensiun Janda/Duda)

E. Tewas (Pensiun Janda/Duda)

F. Mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi presiden dan wakil


presiden, ketua, wakil ketua, dan anggota dewan perwakilan rakyat,
ketua, wakil ketua, dan anggota dewan perwakilan daerah, gubernur
dan wakil gubernur, bupati/walikota, wakil bupati/wakil walikota

J. Menjadi anggota dan/atau menjadi pengurus parpol


 58 tahun bagi:
a. Pejabat Administrasi
b. Pejabat Fungsional Ahli Muda
c. Pejabat Fungsional Ahli Pertama
d. Pejabat Fungsional Keterampilan
Pemberhentian PNS karena
Mencapai Batas Usia Pensiun  60 tahun bagi:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi
b. Pejabat Fungsional Madya

 65 tahun bagi: Pejabat Fungsional Ahli


Utama
Update
SIMKA

Usul Online
(Satker) Tanpa berkas
(Lesspaper)

Verifikasi dan Validasi Unit Utama SK Pensiun

Verval dan
Persetujuan
Entry Usul pada BKN
SAPK (Ropeg) Teknis BKN
PEMBERHENTIAN ATAS PERMINTAAN SENDIRI
sedang dalam proses peradilan karena diduga melakukan
tindak pidana kejahatan

terikat kewajiban bekerja pada Instansi Pemerintah


berdasarkan ketentuan peraturan perundang undangan

dalam pemeriksaan pejabat yang berwenang memeriksa


karena diduga melakukan pelanggaran disiplin PNS
DITOLAK
sedang mengajukan upaya banding administratif karena
dijatuhi hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan
dgn menyebutkan TMT berhenti
YBS mengajukan permohonan

hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS

sedang menjalani hukuman disiplin; dan/atau

alasan lain menurut pertimbangan PPK

Paling lama 1 tahun


DITUNDA
apabila PNS yang bersangkutan masih diperlukan untuk
kepentingan dinas
DISETUJUI
12 Bulan sebelum pensiun

Usulan telah
Masuk
ke Ropeg

32
YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Satker dan unit utama harus aktif memperhatikan data


kepegawaian dan data pribadi PNS yang akan berhenti di
lingkungannya masing-masing.  Data SIMKA.
2. PNS yang bersangkutan harus pro aktif terhadap proses
pengusulan pemberhentiannya menjelang BUP.
3. Pengusulan pemberhentian bagi PNS yang akan
memcapai BUP dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu)
tahun sebelum TMT BUP.
4. Biro Kepegawaian hanya akan melakukan proses
pemberhentian PNS terhadap usulan yang telah
memenuhi persyaratan dan diusulkan melalui Unit Utama.
5. Biro Kepegawaian tidak akan memproses dan akan
mengembalikan usulan pensiun yang tidak dilakukan
secara online dan tidak lengkap persyaratannya kepada
Unit Utama satker yang bersangkutan.
6. Surat pernyataan tidak menguasai/menggunakan BMN
menjadi dokumen pesyaratan pembuatan SKPP.
PEMINDAHAN/MUTASI PNS
(Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 5 Tahun 2019)

34
PERENCANAAN MUTASI

memperhatikan

 Kompetensi PNS dengan persaratan jabatan


 Klasifikasi jabatan
 Pola karir
 Kebutuhan organisasi
 Prinsip larangan konflik kepentingan
 Ketersediaan anggaran
Mutasi paling singkat 2 (dua) tahun paling lama 5 (lima) tahun (PP 11/2017)
Untuk CPNS2018 mutasi antar instansi paling singkat 10 (sepuluh) tahun (Permenpan
36/2018)
1. Pemindahan PNS antar SatuanKerja
2. Pemindahan PNS Kantor Pusat antar Unit
Utama
3. Pemindahan PNS antar Instansi
4. Pemindahan PNS Kantor Pusat didalam Unit
Utama
ALUR PEMINDAHAN ANTAR SATKER/ANTAR UNIT
UTAMA

Persetujuan
SPP
SATKER/UPT UNIT UTAMA
Surat PENERIMA PENERIMA
Permohonan
Lolos Butuh
SPP
Lolos
Butuh

PEGAWAI YANG
BERSANGKUTAN ROPEG SK PINDAH

Persetujuan
SATKER/UPT SPP UNIT UTAMA
ASAL ASAL
Surat Permohonan
+ Lolos butuh
ALUR PEMINDAHAN ANTARINSTANSI
(PINDAH MASUK)
Surat Permohonan Pindah +SPP
SATKER/UPT
INSTANSI
ASAL(PPK)
Permohonan
Persetujuan Surat Permohonan
Pindah Persetujuan Pindah

PEGAWAI YANG
BKN ROPEG SKPINDAH
BERSANGKUTAN

Surat Persetujuan Surat Permohonan


Pindah Persetujuan Pindah

Lolos Butuh Surat Permohonan


SATKER/UPT Persetujuan UNITUTAMA
PENERIMA PENERIMA
ALUR PEMINDAHAN ANTAR INSTANSI (PINDAH KELUAR)

INSTANSI/PEMDA SPP Keluar


PENERIMA
Surat
Permohonan
Lolos Butuh

Lolos
Butuh

BIRO
PNS YBS KEPEGAWAIAN

Usul SPP

Persetujuan
SATKER/UPT SPP UNIT UTAMA
ASAL ASAL
Surat Permohonan
+ Lolos butuh
PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN KEMBALI JABATAN
FUNGSIONAL

Keputusan
Mutasi
PPK PPK
Instansi Instansi
Asal Penerima

Keputusan
Keputusan
pemberhentian
pengangkatan
dari jabatan
dalam jabatan
Pemberhentian dan Pengangkatan Kembali Jabatan Fungsional

Keputusan
Mutasi
PPK PPK
Instansi Instansi
Asal Penerima

Keputusan
Keputusan
pemberhentian
pengangkatan
dari jabatan
dalam jabatan
* Bagi PNS yang mengikuti seleksi
terbuka instansi lain dan memenuhi syarat
untuk mengisi jabatan wajib dilakukan
mutasi
* Persetujuan mengikuti seleksi terbuka
dipersamakan persetujuan pindah instansi
PERMASALAHAN
1. Berkas Persyaratan Mutasi PNS
2. Instansi Asal tidak berkenan memberhentikan JFT PNS yang
bersangkutan.
3. Tidak tersedianya Formasi Jabatan di Instansi Penerima sesuai hasil ABK
dan Anjab.
4. Tidak Tersedianya anggaran gaji.
5. Sedang Berproses Kenaikan Pangkat.
6. PNS yang bertugas di instansi lain agar segera diinventarisir oleh Unit
Utama, untuk segera diproses status kepegawaiannya.
PENUGASAN PNS
(Peraturan Menpan RB Nomor 35 Tahun 2018)

44
DASAR HUKUM

• UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG


APARATUR SIPIL NEGARA
• PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2017
TENTANG MANAJEMEN PNS
• PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI RI NOMOR 35 TAHUN
2018 TENTANG PENUGASAN PNS PADA INSTANSI DAN DI
LUAR INSTANSI PEMERINTAH

45
KRITERIA PENUGASAN
(PASAL 6 PERMENPAN RB NO. 35 TAHUN 2018)

Memiliki kualifikasi dan kompetensi tertentu

Memiliki integritas dan moralitas yang baik

Memiliki SKP baik dalam2 (dua) tahun terakhir

Memenuhi persyaratan jabatan yang akan diduduki

Dibutuhkan organisasi
JENIS-JENIS PENUGASAN

• PENUGASAN PADA INSTANSI PEMERINTAH


• PENUGASAN KHUSUS DI LUAR INSTANSI PEMERINTAH
• PENUGASAN PADA PERWAKILAN REPUBLIK
INDONESIA DI LUAR NEGERI

47
BAB VIII
Penugasan Khusus pada Instansi Pemerintah
DASAR-DASAR DAN TATA CARA PEMBERHENTIAN

Pada Instansi Pemerintah yang Tidak ada PPK

Penetapan oleh PPK untuk yang melaksanakan tugas jabatan khusus dan Penetapan
oleh PyB Untuk melaksanakan tugas jabatan bersifat pendukung / administrasi

Penetapan oleh PPK untuk yang melaksanakan tugas jabatan khusus dan Penetapan
oleh PyB Untuk melaksanakan tugas jabatan bersifat pendukung / administrasi

Penugasan Khusus dilakasanakan paling lama 3 tahun


dan dapat diperpanjang 2 tahun

48
CONTOH PENUGASAN KHUSUS

• PROYEK PEMERINTAH ANTARA LAIN MELIPUTI PROYEK


INFRASTRUKTUR, TRANSPORTASI, ATAU SUMBER DAYA MINERAL
YANG DIDANAI DAN DIKELOLA OLEH PEMERINTAH
• ORGANISASI PROFESI ANTARA LAIN MELIPUTI ORGANISASI
PROFESI DOKTER, ADVOKAT, DAN BENTUK LAINNYA YANG
TELAH MENDAPATKAN IZIN KEMENTERIAN YANG BERTANGGUNG
JAWAB DI BIDANG HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
• ORGANISASI INTERNASIONAL ANTARA LAIN MELIPUTI
INTERNATIONAL MONETARY FUND (IMF), WORLD TRADE
ORGANIZATION (WTO), ATAU WORLD HEALTH ORGANIZATION
(WHO)
PEMBINAAN PNS
• PNS YANG MELAKSANAKAN PENUGASAN PADA INSTANSI PEMERINTAH ATAU
PENUGASAN KHUSUS DI LUAR INSTANSI PEMERINTAH DIBERHENTIKAN DARI
JABATANNYA DAN TIDAK KEHILANGAN STATUSNYA SEBAGAI PNS.
• PNS YANG DIBERHENTIKAN DARI JABATANNYA SEBAGAIMANA DIMAKSUD
DALAM POINTER DI ATAS DIKECUALIKAN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL YANG
MASIH MELAKSANAKAN TUGAS JABATAN FUNGSIONALNYA.

• PNS YANG TELAH SELESAI MELAKSANAKAN TUGAS DAPAT DIANGKAT KE


DALAM JABATAN YANG LOWONG
• PNS YANG TELAH SELESAI MENJALANKAN PENUGASAN DIANGKAT DALAM
JABATAN DENGAN MEMPERHATIKAN PENGEMBANGAN KARIR SELAMA
PENUGASAN DAM SEPANJANG MEMENUHI PERSYARATAN SESUAI KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• MASA JABATAN DALAM PENUGASAN DIPERHITUNGKAN MASA JABATAN
TERAKHIR INSTANSI INDUK
PASAL 7 AYAT (5) PERMENPAN 35 TAHUN 2018
PNS YANG MELAKSANAKAN PENUGASAN PADA
INSTANSI PEMERINTAH ATAU PENUGASAN
KHUSUS DI LUAR INSTANSI PEMERINTAH
DIBERHENTIKAN DARI JABATANNYA DAN TIDAK
KEHILANGAN STATUSNYA SEBAGAI PNS.

PASAL 1 PP 11 TAHUN 2017


YANG DIMAKSUD DENGAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN ADALAH
PEMBERHENTIAN YANG MENGAKIBATKAN PNS TIDAK LAGI MENDUDUKI
JA, JF, ATAU JPT
DISIPLIN PNS

PENUGASAN KHUSUS
PENUGASAN DI DI LUAR INSTANSI
INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH
1. Pemeriksaan dilakukan oleh
1. Pemeriksaan dan keputusan instansi Penerima
penjatuhan hukuman disiplin 2. Keputusan penjatuhan hukdis
dilakukan oleh instansi dilakukan oleh instansi
penerima penugasan penerima
2. HD pemberhentian 3. PNS wajib mentaati n orma
ditetapkan oleh instansi Induk disiplin sebagaimana diatur
3. Bahan penjatuhan HD berat dalam peraturan perundangan
berdasarkan BAP dari Instansi tentang Disiplin PNS dan norma
Penerima yang berlaku di instansi yang
menerima penugasan
PENILAIAN KINERJA PNS

PENUGASAN KHUSUS
PENUGASAN DI DI LUAR INSTANSI
INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH

Penilaian kinerja dilakukan oleh Penilaian kinerja dilakukan


instansi penerima oleh instansi penerima dengan
standar penilaian dari instansi
induk
MASA KERJA

• MASA
MasaKERJA
kerja PNS
PNS SELAMA
selama MELAKSANAKAN
melaksanakan penugasan
PENUGASAN
tetapDIPERHITUNGKAN
TETAP diperhitungkan sebagai
SEBAGAImasa
MASAkerja PNS
KERJA PNS

Pembinaan

• Instansi yang menerima penugasan wajib memberikan


pembinaan kepada PNS sesuai ketentuan perundang-
undangan
CUTI PNS

PENUGASAN DI PENUGASAN KHUSUS


INSTANSI PEMERINTAH DI LUAR INSTANSI
1. Cuti diberikan oleh Pyb di
PEMERINTAH
instansi penerima penugasan
kecuali Cuti di luar
tanggungan negara 1. Cuti diberikan oleh Pyb di
instansi penerima penugasan
2. Jenis cuti berdasarkan 2. Jenis cuti berdasarkan
Peraturan Perundangan di Bid Peraturan Perundangan di Bid
Kepegawaian Kepegawaian dengan
3. CLTN menjadi kewenangan penyesuaian di instansi yang
PPK Instansi Induk menerima penugasan
PENGHASILAN

PENUGASAN KHUSUS
PENUGASAN DI DI LUAR INSTANSI
INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH

1. Gaji pokok sesuai peraturan


1. Gaji pokok sesuai peraturan perundangan yang mengatur
perundangan yang mengatur mengenai penggajian PNS
mengenai penggajian PNS 2. Tunjangan sesuai ketentuan
2. Tunjangan sesuai dengan instansi yang menerima
peraturan perundangan penugasan
PEMBERHENTIAN PNS

PENUGASAN DI PENUGASAN KHUSUS


INSTANSI PEMERINTAH DI LUAR INSTANSI
PEMERINTAH
1. PNS yang menjalankan
penugasan dapat 1. PNS yang menjalankan
diberhentikan dengan hormat penugasan dapat
atau tidak dengan hormat diberhentikan dengan hormat
sebagai PNS sesuai ketentuan atau tidak dengan hormat
peraturan perundang- sebagai PNS sesuai ketentuan
undangan peraturan perundang-
2. Kewenangan pemberhentian undangan
ada pada PPK di instansi 2. Kewenangan pemberhentian
induk ada pada PPK di instansi induk
REALISASI PENSIUN DAN PINDAH
(PER OKTOBER 2019)

No Produk Jumlah
1. SK Pensiun 1.572
2. SK Pindah 1.523
KENAIKAN
PANGKAT
INOVASI PENYELENGGARAAN KENAIKAN
PANGKAT BIRO KEPEGAWAIAN

SEJAK OKTOBER 2017, SUDAH MENERAPKAN


KENAIKAN PANGKAT OTOMATIS (KPO)

USUL KENAIKAN PANGKAT MELIBATKAN PERAN DARI


SEKRETARIAT UNIT UTAMA SEBAGAI PEMBINA
PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

SEJAK APRIL 2017, SK KENAIKAN PANGKAT


DISERAHKAN KE UNIT UTAMA
ALUR PROSES KENAIKAN PANGKAT
REALISASI KENAIKAN PANGKAT 2017-2019

2017 2018 2019


NO UNIT UTAMA
APRIL OKTOBER APRIL OKTOBER APRIL OKTOBER
1 SETJEN 94.26 % 97.05 % 98.71 % 100.00 % 98.10 % 98.11 %

2 ITJEN 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 97.67 %

3 DITJEN P2P 93.61 % 91.47 % 99.37 % 93.12 % 98.65 % 96.65 %

4 DITJEN YANKES 97.49 % 99.46 % 99.51 % 99.68 % 99.39 % 94.71 %

5 DITJEN KESMAS 98.31 % 93.33 % 100.00 % 100.00 % 95.68 % 100.00 %

6 DITJEN FARMALKES 100.00 % 100.00 % 97.73 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %

7 BADAN LITBANGKES 90.00 % 100.00 % 98.85 % 98.82 % 100.00 % 91.25 %

8 BADAN PPSDM KESEHATAN 97.46 % 98.06 % 99.89 % 100 % 99.88 % 95.29 %


PERMASALAHAN DALAM KENAIKAN
PANGKAT

A. BERKAS TIDAK LENGKAP


B. BERKAS TIDAK MEMENUHI C. PERMASALAHAN UMUM:
SYARAT:  Perbedaan data pegawai SIMKA vs BKN
Pendidikan baru tidak sesuai dengan jabatan (KP  Usul KP tidak sesuai (JFT diusulkan KP
PI) Reguler atau sebaliknya)
Melampaui pangkat atasan langsung (KPO)  Kurangnya respon satker atau Unit Utama
Sudah mencapai pangkat puncak dalam TL masalah KP

Masa kerja tidak cukup  Pengiriman usul KP JF terlalu mepet


dengan batas waktu usul KP
Sedang menjalani hukuman disiplin
 Keterbatasan Nota Ralat KP yg diberikan
Nilai SKP terdapat nilai CUKUP BKN
Angka kredit tidak memenuhi ketentuan
Penilaian dan Penetapan PAK sudah kadaluwarsa
PERSYARATAN PENCANTUMAN GELAR

 FC SK KENAIKAN PANGKAT TERAKHIR


 FC LEGALISIR IJAZAH DAN TRANSKRIP NILAI
 SURAT IJIN BELAJAR / TUGAS BELAJAR
 AKREDITASI PROGRAM STUDI TAHUN MASUK
PENDIDIKAN
 SK PINDAH JIKA PADA SAAT IJIN BELAJAR / TUGAS
BELAJAR DIMUTASIKAN
KELAS JAUH

KELAS SABTU MINGGU


IJAZAH TIDAK
KELAS KHUSUS DIAKUI
IJAZAH LULUSAN LUAR NEGERI
YANG BELUM DISETARAKAN

IJAZAH BELUM TERAKREDITASI


SELESAI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai