SASARAN KINERJA
PEGAWAI (SKP)
Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2019 tentang
Penilaian Kinerja PNS dan Permen PANRB No. 8
Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Kinerja
PNS
BKN| 2021
REFORMASI MANAJEMEN KINERJA PEGAWAI
UU No 5/2014
UU No 43/1999 tentang
tentang Perubahan Atas Tentang ASN
Undang-Undang Nomor 8
UU No 8/1974 tentang Tahun 1974 tentang Pokok-
tentang Pokok-Pokok Pokok Kepegawaian
Kepegawaian
PP 30/2019
PP 46/2011 Pe n i l a i a n K i n e r j a P N S
Pe n i l a i a n P r e s t a s I K e r j a
PP 10/1979 PN S SASARAN KINERJA PEGAWAI
Pencapaian (Hasil
dan akurat √
Monitoring dan supervisi √
Verifikasi berkas permohonan bantuan teknis
Pekerjaan
Pemerintah Daerah menggunakan aplikasi SIMBG
untuk penerbitan PBG/ IMB dan SLF √
Tidak ada dokumen pengusulan bantuan teknis yang
hilang √
Mengembangkan aplikasi SIMBG √
Ide dan inovasi untuk mengembangkan fitur SIMBG √
Rencana kinerja pada SKP Fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung √
harus dituliskan dalam Menyusun Draft Kebijakan terkait Bangunan Gedung √
bahasa pencapaian (hasil Respon terhadap permintaan bantuan teknis dilakukan dengan
cepat dan memuaskan √
kerja) bukan aktivitas Pengawasan √
maupun kategori pekerjaan Hasil analisis kebutuhan biaya disampaikan tepat
√
waktu
Kepuasan instansi pengusul √
Menjawab panggilan untuk konsultasi dengan
pemerintah daerah √
Periode I Periode II
11
CONTOH Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Periode Penilaian: 1 Juli sd 31 Desember 2021
(NAMA INSTANSI)
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol
Pangkat/Gol Ruang Ruang
Jabatan Direktur II Jabatan Direktur Jenderal III
Unit Kerja Direktorat III Unit Kerja Direktorat Jenderal III
NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
(1) (2) (3) (4)
A. KINERJA UTAMA
1. Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin Persentase Pemda Kabupaten/Kota yang Nilai Indeks Penyelenggaraaan 30%
keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bagi BangunanGedung minimal Baik
penggunanya.
2. Percepatan pembangunan Pos Lintas Batas Negara terpadu dan Jumlah Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan sarana prasarana penunjang 3 unit
sarana prasarana penunjang kawasan perbatasan. kawasanperbatasan yang terbangun, laik fungsi, dan telah diserahterimakan.
Tingkat kepuasan pengguna dan operator Pos Lintas Batas Negara terhadap 3,5 dari skala 5
fasilitas Pos Lintas Batas
3. Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Pengembangan Presentase pengelolaan keuangan (anggaran) yang bebas dari temuan material 100%
Infrastruktur Permukiman yang optimal.
4. Terlaksananya strategi/rencana aksi dalam rangka pencapaian Persentase penyelesaian strategi/rencana aksi yang berkontribusi langsung 80%
sasaran dan indikator kinerja utama organisasi dalam perjanjian terhadap
Kinerja. pencapaian indikator perjanjian kinerja direktur II sesuai target waktu yang
ditetapkan
5. Terlaksananya direktif pencapaian perjanjian kinerja Direktorat II Persentase penyelesaian direktif yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian 80%
indikator perjanjian kinerja Direktorat II sesuai target waktu yang ditetapkan
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - -
(NAMA) (NAMA)
NI NI
P P
SISTEM MANAJEMEN KINERJA
PNS
4 Tahapan Utama
SISTEM
INFORMASI
KINERJA
PEGAWAI
01
PERENCANAAN KINERJA
02
Melakukan penyelarasan kinerja (lingkup PEMBINAAN KINERJA
peran Mengukur Kinerja
dan kendali) Memberikan feedback
Menetapkan rencana, indikator, dan target Melakukan tinjauan kemajuan kinerja
kinerja Mengatasi kinerja yang buruk
Mengapresiasi kinerja yang baik
03 04
PENILAIAN KINERJA TINDAK LANJUT
Menilai capaian kinerja Memberikan penghargaan terhadap kinerja baik
Melakukan pemeringkatan kinerja Memberikan sanksi untuk kinerja buruk
diatur lebih lanjut (mekanisme, format dan contoh) pada PermenPANRB 8/21 Sistem Manajemen Kinerja PNS
CONTOH SIKLUS MANAJEMEN KINERJA
PNS
N-1 JAN …… MAR JUN … SEP … DES … Maks FEB
(N + 1)
PENYUSUN
AN PK PELAKSANAAN, PELAPORAN
OLEH UNIT
PENGUKURAN* DAN KINERJA
PERENCANAAN
PEMBINAAN KINERJA 1. Pelaporan Dokumen
1. Dilakukan pengukuran kinerja periodik oleh PNS Penilaian Kinerja
PENYUSUNAN berdasarkan dokumentasi output periodik/renaksi 2. Pemeringkata
SKP dan pengukuran perilaku periodik menghasilkan n Kinerja
(MAX AKHIR JAN) suatu nilai
1. SKP JPT (Berdasarkan PK/Renstra/RKT) 3. Penentuan Tindak
Kemudian dilakukan dialog kinerja berjenjang
2. Dilakukan bimbingan kinerja PENILAIA Lanjut
menyusun dan menentukan
guna strategi (peran- 3. Dilakukan penilaian kompetensi N
hasil/rencana output) individu yang menjadi : 4. Diajukan tindak lanjut (perubahan SKP)
2. KINERJA UTAMA KETUA TIM KERJA (Administrator/JF
KINERJA
selaku Ketua Tim/Pengawas) 1. Penilaian SKP
Kemudian ketua tim kerja melakukan dialog kinerja 2. Penilaian Perilaku Kerja
untuk menentukan strategi (peran – hasil/rencana
ouput) individu / anggota Tim yang menjadi : 3. Penilaian Ide Baru
3. KINERJA UTAMA Anggota TIM KERJA 4. Penialian Kinerja
4. Disertai penyusunan IKI dan Target Kinerja
5. Harus direview oleh Pejabat Pengelola
Kinerja sebelum ditetapkan (dan Tim Penilai AK bagi
JF)
Model Dasar/Inisiasi
Rencana S K P
Pejabat Pimpinan
Tinggi dan Unit Model Pengembangan
Kerja Mandiri
PENYUSUNAN
RENCANA
SKP
JENIS
JABATAN BERDASARKAN MEMPERHATIKAN DISETUJUI
JENIS
KINERJA JA
2 KINERJA TAMBAHAN
DAN JF
Kinerja yang tidak terkait TUSI namun masih terkait
dengan kompetensi dan kapasitas pegawai dalam rangka
pencapaian sasaran organisasi dan dibuktikan dengan
surat penugasan atau dokumen lainnya. Dapat berupa
(a) development commitment dan (b) community
involvement
IKI (Indikator Kinerja Individu) adalah ukuran/tolak ukur yang digunakan untuk menentukan seberapa baik pegawai
menghasilkan produk atau layanan. Ukuran terdiri atas Aspek Indikator dan IKI.
KUANTITA
S
Aspek indikator disusun berdasarkan kepentingannya dan tidak harus seluruh aspek digunakan. Atasan langung dan pegawai yang
bersangkutan menetapkan aspek indikator yang paling sesuai dan tepat untuk mengukur setiap rencana kinerja.
MENENTUKAN
ASPEK IKI
Aspek kuantitas mencakup
PENYUSUNAN IKI
Jumlah/ banyaknya 1. Tuliskan atau catat ukuran khusus yang
keluaran (output) dan/atau Kuantitas Biaya bersifat spesifik, terukur, realistis,
manfaat (outcome) yang memiliki batas waktu pencapaian; dan
harus ada dalam setiap menyesuaikan kondisi internal dan
target kinerja. Aspek ini
eksternal organisasi.
harus ada di setiap rencana Aspek biaya mencakup dana
kinerja.
2. Jika ukurannya berupa angka, tuliskan
yang dibutuhkan untuk satuan apa yang akan dipantau.
menyelesaikan kegiatan dan 3. Jika ukurannya deskriptif, identifikasi
tidak selalu harus ada dalam
penilai dan buat daftar faktor-faktor yang
target kinerja, disesuaikan
jenis dan karakteristik dikuantifisir dan akan dicari penilai
kegiatan yang dilaksanakan. untuk mengamati dan memverifikasi
kinerja.
TARGET
01. PENENTUAN TARGET 02. BUKAN STANDAR MUTLAK
Hasil yang diharapkan
akan dicapai pada Target kinerja idealnya tidak
MENENTUKAN Kebijakan yang berlaku
bernilai absolut dan
TARGET KINERJA pelaksanaan rencana
Data terkini/baseline data
memungkinkan adanya
YANG TEPAT UNTUK Ekspektasi penerima layanan
toleransi kesalahan / room of
kinerja. Target disusun Rasionalitas dan Challenging
INDIVIDU error
Direktif pimpinan
berdasarkan IKI yang Dikecualikan untuk pekerjaan
Kondisi internal dan eksternal
yang yang berkaitan dengan
telah ditetapkan organisasi
nyawa, cedera, pelanggaran
keamanan nasional, dan
kerugian moneter yang besar
TA H A P 1 TA H A P 2 TA H A P 3
TA H A P 1 TA H A P 2 TA H A P 3 TA H A P 4
RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET PERSPEKTIF RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
3 HAL 4 HAL
UTAMA UTAMA
CONTOH SKP JPT
MODEL DASAR/INISIASI
78
Sasaran Program Indikator Kinerja Individu Target
Tabel 1.3 Meningkatnya manajemen kinerja ASN yang efektif di
1 1. Indeks Efektifitas Pembinaan Manajemen Kinerja ASN 90
Perjanjian Kinerja instansi pemerintah di Instansi Pusat dan Daerah
Direktur Kinerja ASN Terwujudnya pembinaan dan pelayanan kepegawaian 2. Indeks Kepuasan Instansi penerima layanan pembinaan
Tahun 2021 2 90
yang berkulitas prima manajemen kinerja ASN berbasis IT
Tersusun nya standar dan pedoman penilaian kinerja 3. Presentase Instansi yang melaporkan penilaian kinerja ASN
3 85
ASN melalui E-Lapkin
CONTOH
TAHAP 1 Implementasi sistem manajemen kinerja ASN pada 4. Jumlah rumusan standard dan pedoman untuk mendukung
4 4
instansi penerapan sistem manajemen kinerja ASN
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian : …. Januari ….. s.d. ….. Desember …....
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama : Dr. Achmad Slamet Hidayat, S.Pd., M.Si. Nama : Drs. Haryomo Dwi Putranto, M. Hum.
NIP : 197202281999121001 NIP : 196509141992031001
Pangkat/Gol Ruang : IV/c Pangkat/Gol Ruang : IV/e
Jabatan : Direktur Kinerja ASN Jabatan : Deputi Bidang PMK
Unit Kerja : Direktorat Kinerja ASN Unit Kerja : Kedeputian Bidang PMK
NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
(1) (2) (3) (4)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya Manajemen Kinerja ASN yang efektif di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah Indeks Efektifitas Pembinaan Manajemen Kinerja ASN 90
Indeks Kepuasan Instansi Penerima Layanan Pembinaan Manajemen Kinerja ASN Berbasis
2 Terwujudnya Pembinaan dan Pelayanan Kinerja yang Berkualitas Prima 90
IT
Prosentase Instansi Yang melaporkan Penilaian Kinerja ASN melalui E-lapkin 85
3 Tersusunnya Pedoman Penilaian Kinerja ASN Sesuai Regulasi Jumlah Rumusan pedoman untuk mendukung penerapan sistem manajemen kinerja ASN 4
Prosentase Instansi Pemerintah Yang telah menggunakan Sistem Informasi Kinerja ASN
4 Implementasi Sistem Manajemen Kinerja ASN di Instansi yang Optimal 95
dengan Kriteria Minimal Baik
5 Terwujudnya Pengelolaan Data dan Informasi Hasil Penerapan Kinerja ASN Jumlah Laporan Pengelolaan data dan informasi hasil penerapan Kinerja ASN 1
6 Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Direktorat Kinerja ASN Jumlah laporan monitoring dan evaluasi kegiatan direktorat kinerja ASN 1
7 Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembinaan Manajemen Kinerja Jumlah Layanan Manajemen Kinerja yang menggunakan Tekhnologi Informasi 12
8 Terwujudnya ASN yang Profesional di Lingkup Direktorat Kinerja Indeks profesionalitas ASN Direktorat Kinerja 77
9 Tersedianya Sistem Informasi ASN yang Handal dan Mudah Diakses Prosentase pemanfaatan sistem informasi yang terstandard 100
Terwujudnya Birokrasi di Lingkup Direktorat Kinerja ASN yang Efektif dan efisien dan berorientasi
10 Prosentase Pemenuhan Dokumen AKIP 100
pelayanan Prima
11 Terkelolanya Anggaran Di Lingkup Direktorat Kinerja ASN secara Efisien dan Akuntabel Prosentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Direktorat Kinerja ASN 96
Prosentase Tindak Lanjut Hasil Audit Inspektorat / BPK 100
B. KINERJA TAMBAHAN
1 Keikutsertaan sebagai Anggota dalam Kegiatan Kerja Sama ASEAN (ACCSM) Jumlah kegiatan kerjasama yang diikuti 2
Keikutsertaan sebagai Ketua Pokja Akuntabilitas Kinerja dalam Kegiatan Reformasi Birokrasi
2 Instansi Prosentase terselesaikan dokumen RB pokja akuntabilitas 100
Keikutsertaan sebagai Ketua Pokja Zona Integritas dalam Kegiatan Reformasi Birokrasi di
3 Kedeputian PMK Prosentase terselesaikan dokumen ZI Kedeputian PMK 100
CONTOH SKP JPT
MODEL PENGEMBANGAN
80
SASARAN KINERJA PEGAWAI (JPT)
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian : …. Januari ….. s.d. ….. Desember …....
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama : Dr. Achmad Slamet Hidayat, S.Pd., M.Si. Nama : Drs. Haryomo Dwi Putranto, M. Hum
NIP : 197202281999121001 NIP : 196509141992031001
Pangkat/Gol Ruang : IV/c Pangkat/Gol Ruang : IV/e
Jabatan : Direktur Kinerja ASN Jabatan : Deputi Bidang PMK
Unit Kerja : Direktorat Kinerja ASN Unit Kerja : Kedeputian Bidang PMK
PERSPEKTIF NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
Meningkatnya Manajemen Kinerja ASN yang efektif di Instansi
1 Pemerintah Pusat dan Daerah Indeks Efektifitas Pembinaan Manajemen Kinerja ASN 90
Penerima Indeks Kepuasan Instansi Penerima Layanan Pembinaan Manajemen Kinerja ASN
Layanan/ Stakeholder 2 Terwujudnya Pembinaan dan Pelayanan Kinerja yang Berkualitas Prima Berbasis IT 90
Penguatan Internal 9 Tersedianya Sistem Informasi ASN yang Handal dan Mudah Diakses Prosentase Pemanfaatan Sistem Informasi ASN yang Terstandar 100
10 Terwujudnya Birokrasi di Lingkup Direktorat Kinerja ASN yang Efektif Prosentase Pemenuhan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 100
dan efisien dan berorientasi pelayanan Prima (AKIP)
Terkelolanya Anggaran Di Lingkup Direktorat Kinerja ASN secara Efisien
11 Prosentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Direktorat Kinerja ASN 96
Anggaran dan Akuntabel
Prosentase Tindak Lanjut Hasil Audit Inspektorat / BPK 100
B. KINERJA TAMBAHAN
Keikutsertaan sebagai Anggota dalam Kegiatan Kerja Sama ASEAN
(ACCSM) Jumlah Kegiatan kerjasama yang diikuti 2
- 1
Keikutsertaan sebagai Ketua Pokja Akuntabilitas Kinerja dalam Kegiatan Prosentase terselesaikan dokumen Reformasi Birokrasi Pokja Akuntabilitas 100
- 2 Reformasi Birokrasi Instansi Kinerja
Keikutsertaan sebagai Ketua Pokja Zona Integritas dalam Kegiatan
Prosentase terselesaikan dokumen ZI Kedeputian PMK 100
- 3 Reformasi Birokrasi di Kedeputian PMK
2. REVIU RENCANA SKP JPT
RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET PERSPEKTIF RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
CASCADING KINERJA
ORGANISASI
KE KINERJA INDIVIDU
RPJMN/RPJMD
UU 17/2007; Perpres 18/2020; dan
Permen PPN 9/2019
RENSTRA
UU 5/2014,
Dapat mengcascade/mengintervensi
Perpres 29/2014, dan
PK
PermenPARB 53/2014
SKP
JPT
PP 30/2019 jo PermenPANRB
8/2021 tentang Sistem Manajemen
Kinerja PNS SKP SKP
JA JF
PERENCANAAN
KINERJA INDIVIDU DIALOG
KINERJA
CASCADING DIRECT
STARTEGI
(metode)
2. Wilayah
3. Beban Target Kuantif
1. Layanan
2. Produk
1. Atasan (JPT) dan bawahan (Ketua Tim beserta anggota) melaksanakan dialog kinerja
guna menentukan strategi pencapaian kinerja (melakukan penyelarasan dengan 2 metode)
RENCANA SKP
RENCANA KINERJA
KINERJA UTAMA PEGAWAI)
INDEKS
INDEKS KEBERSIHAN KEBERSIHAN KOTA
KOTA A A
NON - DIRECT
KETUA TIM I KETUA TIM II KETUA TIM I KETUA TIM II
BENCHMARK RANPERDA
LAYANAN KEBERSIHAN KOTA
KEBERSIHAN KE A SIAP
DAERAH LAIN DIHARMONISASI
Kinerja (peran) individu dituangkan dalam Matriks Peran-Hasil. Matriks peran hasil adalah sebuah tabel yang mengidentifikasi hasil
yang harus dihasilkan oleh setiap anggota unit kerja untuk mendukung pencapaian tim kerja berdasarkan cascading
kinerja.
Langkah 1 Langkah 4
Setelah mengetahui peran individu tuliskan
Tuliskan intermediate outcome/ produk/
pencapaian/hasil kerja yang menggambarkan
layanan tim kerja di baris paling atas tabel.
ekspektasi atas kinerja dimaksud
Langkah 2
Langkah 5
Daftar setiap anggota tim kerja atau setiap Pencapaian dari peran individu akan menjadi
pekerjaan posisikan ke bawah kolom kiri rencana kinerja di dalam SKP pegawai
matriks.
Langkah 3
Untuk setiap sel tabel, ajukan pertanyaan ini: Apa yang harus
dihasilkan atau dilakukan oleh anggota unit (misalkan:
menyelesaikan…) untuk mendukung suatu produk atau layanan?
BKN| 2021
KETUA TIM KERJA PERAN HASIL (RENCANA PERAN HASIL (RENCANA PERAN HASIL (RENCANA
KINERJA) KINERJA) KINERJA)
Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja) N/A
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) N/A • Peran hasil (rencana kinerja)
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
CONTOH MATRIKS PEMBAGIAN PERAN DAN HASIL
NAMA DAN
JABATAN PEGAWAI INTERMEDIATE OUTCOME / PRODUK DAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
RIAN, KASUBDIT II/ APLIKASI SIMBG MENJALANKAN BISNIS PROSES DAN SLA RESPONS YANG CEPAT DAN AKURAT ATAS SEMAKIN BANYAK PEGAWAI DINAS PU DAN PTSP
JF SELAKU KOORD (SERVICE LEVEL AGREEMENT) SESUAI NSPK YANG RELIABLE PENGADUAN MASYARAKAT TERKAIT LAYANAN PEMDA KAB/KOTA YANG BISA MELAYANI PENERBITAN
DAN USER-FRIENDLY PENERBITAN PBG/IMB DAN SLF MELALUI PBG/IMB DAN SLF MELALUI SIMBG SECARA. CEPAT
APLIKASI SIMBG DAN AKURAT
Lingga, JF Teknik Tata • Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk arsitektur aplikasi yang Pengguna dan Pengelola Layanan SIMBG dapat • Modul materi peningkatan kapasitas pengelola layanan
Bangunan dan lengkap dan sesuai NSPK mengetahui progress/tindak lanjut pengaduannya secara penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG tersusun
Perumahan Muda up-to-date melalui aplikasi SIMBG secara lengkap dan sesuai standar penyusunan modul
Telaahan jawaban atas pengaduan masyarakat tersusun • Peserta peningkatan kapasitas memahami dan dapat
secara cepat dan akurat (berdasarkan objek atau jenis mempraktekan materi yang disampaikan
masalah atau berdasarkan wilayah) • Pelatih/Narasumber peningkatan kapasitas layanan penerbitan
PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG kompeten dan tercukupi
sesuai kebutuhan
• Peserta mendapatkan pelayanan yang memadai selama proses
pelaksanaan peningkatan kapasitas
Ali, Pranata Komputer • Aplikasi SIMBG dapat dioperasikan pada saat soft launching aplikasi Perbaikan aplikasi berdasarkan hasil survey, masukan,
SIMBG kepada pemerintah daerah terpilih dan saran pengguna aplikasi serta berdasarkan data
• Manual book dan simulasi penggunaan aplikasi SIMBG memuat informasi permasalahan teknis aplikasi.
yang jelas, lengkap, mutakhir dan mudah dipahami Jawaban atas pertanyaan terkait teknis aplikasi dari
• Telaahan berdasarkan hasil simulasi fitur-fitur aplikasi SIMBG agar pengelola aplikasi di daerah disampaikan dengan respon
dapat dioperasikan pada saat soft launching cepat dan akurat
• Pengguna mendapatkan akses username dan password
sesuai prosedur, mudah, dan cepat
Gina, Pengelola Data • Data pengguna aplikasi SIMBG terdokumentasi secara akurat, reliable, dan Data pengaduan masyarakat terdokumentasi secara Data peserta, narasumber, notulensi, dokumentasi, dan
dimutakhirkan secara berkala akurat, mutakhir, dan dilaporkan dengan cepat. pertanggungjawaban administrasi peningkatan kapasitas
• Data monitoring penggunaan aplikasi tersedia secara akurat, reliable, terdokumentasi secara lengkap, akurat, dan dapat
mutakhir, dan disajikan secara informatif dipertanggungjawabkan
• Data permasalahan teknis aplikasi tersedia secara akurat, mutakhir, dan Data pre- dan posttest peserta peningkatan kapasitas
dilaporkan secara berkala untuk ditindaklanjuti perbaikannya oleh tim IT. terdokumentasi secara lengkap
• Data masukan, saran, dan keluhan dari pengguna aplikasi terdokumentasi
secara akurat, reliable, dan mutakhir
Mustafa, Pengelola • Telaahan pengembangan fitur aplikasi SIMBG agar reliable dan user- Progress penyelesaian pengaduan Data hasil pre- dan posttest peserta peningkatan kapasitas
Monev friendly masyarakat dievaluasi dan dilaporkan secara berkala dievaluasi untuk perbaikan modul materi dan metode bimbingan
• Data pengguna aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara berkala teknis.
• Data penggunaan aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara berkala Pelaksanaan peningkatan kapasitas dievaluasi dan dilaporkan
• Data permasalahan teknis aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara sebagai bahan peningkatan proses kerja selanjutnya.
berkala.
• Data masukan, saran, dan keluhan dari pengguna aplikasi dievaluasi
dan dilaporkan secara berkala
Contoh Matriks Peran Hasil
Pegawai INTERMEDIATE OUTCOME/PRODUK DAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
Koordinator Evaluasi Dan BIMBINGAN TEKNIS PEMBINAAN MANAJEMEN KINERJA PADA EVALUASI PEMBINAAN DAN PENGUKURAN EFEKTIFITAS
Samsul
Bimbingan SELURUH K/L/D SESUAI DENGAN TARGET PADA POK PEMBINAAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA YANG VALID
Meningkatnya Pelayanan Bimbingan, coaching klinik dan asistensi Tersusunnya Instrument Evaluasi untuk mengukur
Analis Kepegawaian Muda
Eka penilaian kinerja bagi instansi yang mengajukan pada minggu keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Kinerja pada
(Sub Koordinator) ketiga dan keempat K/L/D
Tersedianya layanan pendaftaran bimbingan, coaching klinik dan Kelengkapan Pengarsipan dokumen setiap pelaksanaan
Analis Kepegawaian Pertama Taufik
asistensi yang responsif kegiatan evaluasi ataupun pengukuran
BKN| 2021
Tersediannya layanan pendaftaran bimbingan, coaching klinik dan
Analis Kepegawaian Muda Zahara -
asistensi yang responsif
MATRIKS PERAN HASIL
INTERMEDIATE OUTCOME / PRODUK DAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
PERAN HASIL PERAN HASIL PERAN HASIL
KETUA TIM KERJA
(RENCANA KINERJA) (RENCANA KINERJA) (RENCANA KINERJA)
Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja) N/A
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) N/A • Peran hasil (rencana kinerja)
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
FORM SKP
RENCANA KINERJA ATASAN
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
LANGSUNG YANG
DIINTERVENSI*
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. KINERJA UTAMA
1 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kuantitas
dituangkan dalam matriks peran dan hasil
serta sesuai dengan tugas pokok Kualitas
jabatan)
Waktu
2 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kuantitas
dituangkan dalam matriks peran dan hasil
serta sesuai dengan tugas pokok Kualitas
jabatan) Waktu
B. KINERJA TAMBAHAN
1. (diisi dengan rencana kinerja yang telah
dituangkan dalam matriks peran dan
hasil/direktif/ penugasan diluar tugas
pokok jabatan)
TAHAPAN PENYUSUNAN
SKP JA DAN JF
TA H A P 4 TA H A P 6 TA H A P 7
TA H A P 1 TA H A P 2 TA H A P 3 TA H A P 8
dan 5
Menentukan Cara
5 HAL
UTAMA
CONTOH SKP JA/JF
MODEL
DASAR/INISIASI
82
SASARAN KINERJA PEGAWAI (JA/JF)
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian : …. Januari ….. s.d. ….. Desember …....
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama : Samsul Hidayat, S.S., M.PSDM. Nama : Dr. Achmad Slamet Hidayat
NIP : 19760514 2001121001 NIP : 197202281999121001
Pangkat/Gol Ruang IV/A Pangkat/Gol IV/c
: Ruang :
Jabatan : Analis Kepegawaian Madya Jabatan : Direktur Kinerja
Unit Kerja : Direktorat Kinerja Unit Kerja : Kedeputian PMK
RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
YANG DI INTERVENSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. KINERJA UTAMA
Jumlah Instansi yang sudah menerapkan Manajemen
Kuantitas 204
Bimbingan Teknis Pembinaan Kinerja
Manajemen Kinerja pada seluruh K/L/D Persentase 5 Aspek Manajemen Kinerja yang Sudah
sesuai dengan target pada POK Kualitas 40%
diterapkan Secara Utuh
Meningkatnya Manajemen Kinerja ASN Waktu Ketepatan Waktu Pelaksanaan Bimtek Sesuai Jadwal 9 bulan
yang efektif di Instansi Pemerintah Pusat Jumlah Instansi yang akan Dilaksanakan Evaluasi Hasil
1 dan Daerah (SS.1) Kuantitas 204
Pembinaan dan Efektifitas
Evaluasi Pembinaan dan pengukuran Persentase Instansi yang Menerima Pembinaan Secara
Kualitas 80
efektifitas pembinaan Sistem Efektif
Manajemen Kinerja Bulan
Waktu Waktu Pelaksanaan Pengukuran dan Evaluasi Pembinaan November
2021
Kuantitas Jumlah Instansi yang Menerima Layanan Pembinaan 284
Terwujudnya Pembinaan dan Kepuasan Instansi dalam Menerima Manajemen Kinerja ASN dengan Baik
2 Pelayanan Kepegawaian yang Layanan Pembinaan Manajemen Kinerja Indeks Kepuasaan Instansi yang Menerima
ASN Kualitas 80
Berkualitas Prima (SS.2) Layanan Pembinaan Manajemen Kinerja ASN
Waktu Kesesuaian Waktu Layanan dengan Jadwal Pelaksanaan 12 Bulan
Kuantitas Jumlah Instansi yang Memanfaatkan IT 284
Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Meningkatnya Instansi yang
Persentase Instansi yang Sudah Menerapkan 4 Aspek
3 Informasi dalam Pembinaan Memanfaatkan IT dalam Mendukung Kualitas Manajemen Kinerja Didukung IT 65
Manajemen Kinerja (SS.7) Manajemen Kinerja
Waktu -
B. KINERJA TAMBAHAN
1
CONTOH SKP JA/JF
MODEL PENGEMBANGAN
84
SASARAN KINERJA PEGAWAI (JA/JF)
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian : …. Januari ….. s.d. ….. Desember …....
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama : Samsul Hidayat, S.S., M.PSDM. Nama : Dr. Achmad Slamet Hidayat
NIP : 19760514 2001121001 NIP : 197202281999121001
Pangkat/Gol Ruang : IV/A Pangkat/Gol Ruang : IV/c
Jabatan : Analis Kepegawaian Madya Jabatan : Direktur Kinerja
Unit Kerja : Direktorat Kinerja Unit Kerja : Kedeputian PMK
KATEGORI /STANDAR PENILAIAN SUMBER DATA
(DIBACA DARI ATAS KE BAWAH)* UNTUK
NO RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET KURANG/JAUH PENGUKURAN
CUKUP/SEDIKIT DI DAN
DI BAWAH
BAWAH TARGET PEMANTAUAN*
TARGET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. KINERJA UTAMA
Kuantitas Jumlah Instansi yang sudah menerapkan Manajemen 204 153 184 Dokumen POK
Kinerja
Bimbingan Teknis Pembinaan
Manajemen Kinerja pada seluruh Kualitas Presentase 5 aspek manajemen kinerja yang sudah 40% 30% 36% Instrumen
K/L/D sesuai dengan target pada diterapkan secara utuh
POK
Meningkatnya Manajemen Kinerja ASN Waktu Ketepatan waktu pelaksanaan Bimtek sesuai Jadwal 9 bulan 6 Bulan 8 Bulan Penilaian Pimpinan
yang efektif di Instansi Pemerintah Pusat
1 dan Daerah (SS.1)
Jumlah Instansi yang akan dilaksanakan evaluasi hasil
Kuantitas 204 153 184 Dokumen POK
pembinaan dan efektifitas
Evaluasi Pembinaan dan Presentase instansi yang menerima pembinaan secara
pengukuran efektifitas pembinaan Kualitas 80 60 72 Instrumen
Sistem Manajemen Kinerja efektif
Waktu pelaksanaan pengukuran dan evaluasi Bulan Oktober Bulan Desember Bulan November
Waktu Penilaian Pimpinan
pembinaan 2021 2021 2021
B. KINERJA TAMBAHAN
1
REVIEW
RENCANA SKP
OLEH
REVIU SKP PEJABAT
JA DAN JF
PENGELOLA
KINERJA
FORMAT
REVIU
RENCANA
SKP JA dan
JF 1. Aspek keselarasan kinerja
2. Aspek kesetaraan kualitas
dan tingkat kendali kinerja
LAMPIRAN KETERKAITAN
SKP JF DENGAN ANGKA
KREDIT
90
SASARAN KINERJA PEGAWAI (JF)
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian : …. Januari ….. s.d. ….. Desember …....
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama : Samsul Hidayat, S.S., M.PSDM. Nama : Dr. Achmad Slamet Hidayat
NIP : 19760514 2001121001 NIP : 197202281999121001
Pangkat/Gol
Pangkat/Gol Ruang : IV/A : IV/c
Ruang
Jabatan : Analis Kepegawaian Madya Jabatan : Direktur Kinerja
Unit Kerja : Direktorat Kinerja Unit Kerja : Kedeputian PMK
RENCANA KINERJA ATASAN
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
LANGSUNG YANG DI INTERVENSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. KINERJA UTAMA
Jumlah Instansi yang sudah menerapkan Manajemen
Kuantitas 204
Bimbingan Teknis Pembinaan Kinerja
Manajemen Kinerja pada seluruh K/L/D Presentase 5 aspek manajemen kinerja yang sudah
Kualitas 40%
sesuai dengan target pada POK diterapkan secara utuh
Meningkatnya Manajemen Kinerja ASN Waktu Ketepatan waktu pelaksanaan Bimtek sesuai Jadwal 9 bulan
yang efektif di Instansi Pemerintah Pusat Jumlah Instansi yang akan dilaksanakan evaluasi hasil
1 Kuantitas 204
dan Daerah (SS.1) pembinaan dan efektifitas
Evaluasi Pembinaan dan pengukuran Presentase instansi yang menerima pembinaan secara
Kualitas 80
efektifitas pembinaan Sistem Manajemen efektif
Kinerja Bulan
Waktu Waktu pelaksanaan pengukuran dan evaluasi pembinaan Novemver
2021
Jumlah Instansi yang menerima pelayanan Pembinaan
Kuantitas 300
Manajemen Kinerja ASN
Kepuasan Instansi dalam Menerima
Terwujudnya Pembinaan dan Pelayanan Indeks pengukuran kepuasan Instansi yang menerima
2 Layanan Pembinaan Manajemen Kinerja Kualitas 80
Kepegawaian Berkualitas Prima (SS.2) layanan
ASN
Bulan Oktober
Waktu Waktu pelaksanaan pengukuran kepuasan pelayanan
2021
Jumlah Layanan Manajemen Kinerja yang menggunakan
Kuantitas 300
Meningkatnya Pemanfaatan teknologi Kepuasan Instansi dalam Menerima Tekhnologi Informasi
3 informasi dalam Pembinaan Manajemen Layanan Manajemen Kinerja yang Indeks pengukuran kepuasanan Layanan Manajemen
Kualitas 80
Kinerja (SS.7) Menggunakan Tekhnologi Informasi Kinerja yang menggunakan Tekhnologi Informasi
Waktu - -
B. KINERJA TAMBAHAN
1
CONTOH
Lampiran SKP JF - Keterkaitan SKP dengan Angka Kredit
Periode Penilaian: 7 Januari sd 25 Desember 2021
(NAMA INSTANSI)
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Samsul Hidayat, S.S., M.PSDM.
Nama Nama Dr. Achmad Slamet Hidayat, S.Pd., M.Si.
NIP 19760514 2001121001 NIP 197202281999121001
Pangkat/Gol
IV/A Pangkat/Gol Ruang IV/c
Ruang
Jabatan Analis Kepegawaian Madya Jabatan Direktur Kinerja ASN
Unit Kerja Direktorat Kinerja Unit Kerja Direktorat Kinerja ASN
NO. RENCANA KINERJA BUTIR KEGIATAN OUTPUT ANGKA KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
(Nama)
MODEL DASAR/INISIASI (NIP)
REVIU SKP
JA DAN JF
FORMAT
VERIFIKASI
KETERKAITAN
RENCANA SKP
DENGAN BUTIR
KEGIATAN
REVIU SKP
Arahnya adalah Jabatan
Fungsional. Selama belum ada,
Instansi dapat membentuk Tim
Pengelola Kinerja
Tugas Utama
Melaksanakan Reviu SKP
sebelum ditetapkan
PEJABAT
PENGELOLA Reviu dimaksud meliputi :
PEMBENTUKAN
JENIS
JABATA KINERJA UTAMA REVIU PENGELOLA KINERJA
N
1. Berdasarkan PK Unit Kerja yang dipimpinnya dengan
memperhatikan Renstra/RKT, dapat ditambahkan
2. Direktif
REVIU SKP JPT 3. Rencana Aksi/Inisiatif Stratgis
KETERANGAN:
1. Bobot digunakan dalam menghitung nilai akhir SKP seorang pegawai
2. Bagi JPT yang tidak memiliki kinerja tambahan memiliki total bobot sebesar 100 dengan pembagian:
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja hasil (PK/Renstra/Direktif) minimal 60 dan;
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja pengungkit (Renaksi/Inisiatif Strategis) adalah maksimal 40
3. Bagi JPT yang memiliki kinerja tambahan diberikan total bobot maksimal sebesar 110 dengan pembagian:
• Bobot total nilai capaian kinerja hasil (PK/Renstra/Direktif) minimal 60,
• bobot total nilai capaian kinerja pengungkit (Renaksi/Inisiatif Strategis) adalah maksimal 40 dan
• Bobot total nilai kinerja tambahan adalah maksimal 10.
KETENTUAN BOBOT PENILAIAN KINERJA
Metode Ketentuan JA Rencana Kinerja Ada/Tidak Pembagian Bobot
Cascading
KETERANGAN
1. Bobot digunakan dalam menghitung nilai akhir SKP seorang pegawai
2. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 100 poin
• Nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi tidak diperhitungkan dalam penilaian.
3. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode non-direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 80 poin
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi adalah maksimal 20 poin
3. Jika terdapat kinerja tambahan maka bobot total untuk nilai capaian kinerja tambahan adalah maksimal 10 poin.
KETENTUAN BOBOT PENILAIAN
Metode
Cascading
Ketentuan KINERJARencana
JF Kinerja Ada/Tidak Total Bobot
KETERANGAN
1. Bobot digunakan dalam menghitung nilai akhir SKP seorang pegawai
2. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 100 poin
• Nilai capaian kinerja atasan/organisasi/unit kerja yang diintervensi tidak diperhitungkan dalam penilaian.
3. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode non-direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 80 poin
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja atasan/organisasi/unit kerja yang diintervensi adalah maksimal 20 poin
3. Jika terdapat kinerja tambahan maka bobot total untuk nilai capaian kinerja tambahan adalah maksimal 10 poin.
PENETAPAN PERILAKU KERJA
SKP Ditandatangani
PNS dan
Orientasi Pelayanan
ditetapkan oleh
Pejabat Penilai
Kinerja PNS Komitmen
Insiatif Kerja
Penetapan Kerja sama
SKP
dituangkan
Penetapan Ditetapkan pada
dalam SKP Bulan Januari
Kepemimpinan
DOKUMEN
SKP
Semesteran
Harian Mingguan Bulanan Triwulan Tahunan
dan/atau
PEMANTAUAN KINERJA
Dapat
dilakukan
PENGUKURAN KINERJA
Dengan cara
Melalui
DATA
DUKUNG
PEMBINAAN KINERJA
- Confidential -
PEMBINAAN KINERJA – BIMBINGAN KINERJA
PNS
Tujuan : Menjamin Pencapaian Kinerja dalam SKP
PRA BIMBINGAN pengisian format persiapan bimbingan kinerja oleh pegawai yang
KINERJA dinilai
Pejabat dengan fungsi konseling 3. menetapkan konselor independen yang ditunjuk Instansi Pemerintah untuk melakukan
Konselor Indepen yang ditetapkan Unit konseling kinerja; dan
Kepegawaian 4. menetapkan jadwal dan tempat konseling kinerja secara individualdengan
memperhatikan prinsip kerahasiaan dan tanggungjawab.
Setelah konseling kinerja selesai dilaksanakan, Konselor atau pihak yang memberikan
Dilaksanakan berdasarkan hasil konseling kinerja harus mengisi dan menandatangani Format Pelaksanaan Konseling Kinerja
Pemantauan Kinerja yang memuat rekaman informasi hasil konseling dan digunakan sebagai bahan pertimbangan
bimbingan, pelatihan, penugasan khusus, diusulkan mutasi, dan/atau direkomendasikan
untuk diproses penjatuhan hukuman disiplin
Tahapan II : Pelaksanaan, Pemantauan dan Pembinaan Kinerja
P E R U B A H A NS K
melalui pengajuan
Ppdeamnb/ ai nt aa ua nh ka isni le rrjeak o mk iennedr aj as i pemantauan dan
KRITERIA KETENTUAN
01 02
Pejabat penilai kinerja dan/atau manajer kinerja dapat melakukan Perubahan SKP hanya dapat dilakukan untuk:
perubahan SKP apabila dalam tahun berjalan terdapat kondisi 1. pengurangan/ penambahan rencana kinerja;
tertentu:
2. penyesuaian indikator kinerja individu; dan/atau
1. perubahan pemangku jabatan
2. perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan 3. penyesuaian target
dan sasaran (perubahan program, kegiatan, dan alokasi anggaran)
3. perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan
dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran,
4. perubahan dikarenakan sakit dan cuti yang waktunya lebih dari 1
(satu) bulan, 03 MANAJER KINERJA
5. perubahan dikarenakan penugasan kedinasan lain dari pimpinan Manajer kinerja melakukan reviu sebagaimana
unit kerja yang menyebabkan pegawai tidak dapat melaksanakan yang dilakukan untuk penetapan SKP.
tugas dan fungsinya yang waktunya lebih dari 1 (satu bulan)
meliputi: pengembangan kompetensi dan/atau penugasan untuk
mewakili institusi dan/atau negarakondisi tertentu lainnya dengan
persetujuan Menteri.
6 Membangun semangat kelompok besar dan nilai tambah dalam pelaksanaan tugas.
7 Secara aktif menjaga motivasi dan hubungan yang positif dalam organisasi.
Standar Perilaku Kerja
5. KEPEMIMPINAN
01
kesesuaian tingkah Level perilaku yang
oleh Pejabat penilai tanpa Pengamatan Pejabat
laku, sikap, atau diperoleh kemudian
mempertimbangkan rekan kerja Penilai Kinerja
tindakan pegawai dikonversi menjadi
setingkat dan bawahan langsung dengan indikator suatu nilai perilaku
perilaku kerja yang kerja
dipersyaratkan dalam
jabatan
02
kesesuaian tingkah laku,
oleh Pejabat penilai dengan Survey tertutup Level perilaku yang
sikap, atau tindakan
mempertimbangkan rekan kerja diperoleh kemudian
pegawai dengan perilaku
setingkat dan bawahan langsung dikonversi menjadi
kunci pada indikator
suatu nilai perilaku
perilaku kerja yang
kerja
dipersyaratkan dalam
jabatan
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja
Contoh:
Seorang pejabat pimpinan tinggi pratama menilai perilaku kerja bawahan langsungnya yang merupakan seorang pejabat administrator pada aspek
orientasi pelayanan. Standar/Level perilaku kerja yang dipersyaratkan untuk seorang pejabat administrator adalah 4 – 5. Maka dalam penilaian
perilaku akan diujikan kesesuaian indikator perilaku kerja dari level 4 sampai dengan 6. Berdasarkan hasil pengamatannya diperoleh:
Langkah NO
1
SITUASI
Menentukan level perilaku kerja yang Berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan
☑ 5
percepatan penanganan masalah.
diperoleh berdasarkan pengamatan
Mengevaluasi dan mengantisipasi kebutuhan pihak-pihak yang dilayani. ❌
untuk setiap situasi.
2 Ketika membangun hubungan dengan Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah
☑
pihak-pihak yang dilayani. dalam pelayanan.
1. Sesuai standar, Berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan 6
☑
percepatan penanganan masalah.
2. Di atas standar (1 level diatas
Mengevaluasi dan mengantisipasi kebutuhan pihak-pihak yang dilayani.
standar yang dipersyaratkan), ☑
atau 3 Ketika diharapkan memberikan nilai- Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah
nilai tumbuh atas layanan yang dalam pelayanan. ☑
diberikan kepada pihak-pihak yang
3. Di bawah standar (1 level dibawaj dilayani. Berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan 4
standar yang dipersyaratkan) percepatan penanganan masalah. ❌
4 Ketika beradaptasi dengan Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah
menggunakan teknologi digital. dalam pelayanan. ❌
5 Ketika diharapkan dengan benturan Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah
☑
kepentingan. dalam pelayanan.
Berdasarkan hasil pengamatan untuk aspek perilaku orientasi pelayanan diperoleh level sebagai berikut:
ASPEK
PERILAKU L EV EL YANG
NO SITUASI
KERJA DI PEROL EH
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengamatan pejabat penilai Kinerja, perilaku kerja pejabat administrator aspek
orientasi pelayanan berada pada level 4,6 (sesuai standar)
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja
Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai
perilaku.
Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai
perilaku.
Bagi Pejabat JPT Pratama, JA, dan JF (Standar Perilaku Kerja adalah level 3 - 6)
Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai
perilaku.
Langkah
Langkah
5. Bagi pegawai yang melaksanakan tugas belajar namun masih melaksanakan tugas jabatan di unit kerja, maka penilaian kinerja pegawai yang
bersangkutan tetap berdasarkan penilaian kinerja bukan sebagai PNS yang melaksanakan tugas belajar.
KETENTUAN AKREDITASI UNIVERSITAS, PROGRAM STUDI DAN RANGE IPK
UNIVERSITAS DALAM NEGERI UNIVERSITAS LUAR NEGERI
S1 (Strata 1) Kriteria Penilaian Kinerja seperti pada Universitas Luar Negeri dengan ketentuan
adalah :
PENILAIAN PENETAPAN
PENGAJUAN IDE USULAN IDE
BARU IDE BARU
BARU
Memberikan
PERTIMBANGAN
ATAS DASAR HASIL
PENILAIAN KINERJA PPK Pasal 48, Ayat
1
PERTIMBANGAN UNTUK:
TIM PENILAI KINERJA PNS
Pengangkatan
berasal dari: Pasal 48, Ayat
2 Pemindahan
Unit Kerja yang membidangi
kepegawaian Pemberhentian dalam jabatan
Unit Kerja yang membidangi Pengembangan kompetensi
pengawasan internal
Pemberian penghargaan bagi PNS
Unit Kerja lain yang
dipandang
perlu oleh PyB
PyB
Bertanggung jawab
Dibentuk Pasal 47, Ayat 1 dan
3 kepada
oleh
Sekretariat
Dibantu
oleh UNIT KERJA YANG MEMBIDANGI
Pasal 48, Ayat PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN
3
PELAPORAN KINERJA PYB
TIM PENILAI
KINERJA
PNS
Dilakukan TAHUNAN
Pemeringkatan
Kinerja
Membandingkan
Oleh TPK - NILAI KINERJA
Pasal 52, Ayat
- PREDIKAT KINERJA
5
GUNA :
Menentukan prioritas pengembangan
Kompetensi dan Karir
Pasal 52, Ayat Pasal 52, Ayat 6
4
SANKSI
6 bulan untuk
memperbaiki kinerja
Jika tidak
memperbaiki kinerja
SANKSI
6 bulan untuk
memperbaiki
kinerja
Setelah satu tahun tidak tersedia Jika tidak
lowongan pegawai memperbaiki kinerja
diberhentikan dengan hormat
UJI
KOMPETEN
SI
KEMBALITidak tersedia jabatan
Ditempatkan sementara pada jabatan lain sesuai
tertentu dalam waktu paling lama 1 kompetensi / jabatan
(satu) tahun. yang lebih
rendah
SISTEM INFORMASI KINERJA PNS
PERENCANAAN KINERJA
SISTEM Pasal
60
INFORMASI PELAKSANAAN, PEMANTAUAN
KINERJA, DAN PEMBINAAN KINERJA
KINERJA PNS
INFORMASI:
MEMUAT
PENILAIAN KINERJA
TINDAK LANJUT