Item 2
47% = 139/294
Sistem Manajemen Kinerja PNS
1
UU No 5/2014 tentang ASN
Dan
PP No 11/2017 tentang
UU No 43/1999 tentang Manajemen PNS
Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-Pokok
UU No 8/1974 tentang PP 30/2019
Kepegawaian
tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian PP 46/2011 Penilaian Kinerja PNS
PP 10/1979 Penilaian Prestasi
Kerja PNS SASARAN KINERJA PEGAWAI
Daftar Pernyataan
DP3
Kecakapan Pegawai
Negeri PERMENPANRB NO 8/2021
PERKA BKN NO 1/2013 TENTANG SISTEM MANAJEMEN
KETENTUAN PELAKSANAAN PP 46 KINERJA PNS
TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN
PRESTASI KERJA
PP 30/2019 jo
PP 46/2011 Jo PERMENPANRB 8/2021
Perka 1 Tahun 2013 Sistem Manajemen Kinerja
PNS
Sasaran Kerja Pegawai
SKP Sasaran Kinerja Pegawai
MEMUAT MEMUAT
Periode I Periode II
Penilaian SKP
Penilaian Perilaku Kerja
periode I
DASAR HUKUM
PENILAIAN KINERJA PNS
(PERATURAN PEMERINTAH 30 TAHUN 2019)
SISTEM
INFORMASI
KINERJA
PEGAWAI
01 02
Melakukan penyelarasan kinerja (lingkup peran PEMBINAAN KINERJA
dan kendali individu) Mengukur Kinerja
Menetapkan rencana, indikator, dan target Memberikan feedback (bimbingan/konseling)
kinerja Melakukan tinjauan kemajuan kinerja
Mekanisme, Format dan Contoh diatur dalam PermenPANRB No 8/2021 tentang Sistem Manajemen Kinerja PNS
ONTOH SIKLUS MANAJEMEN KINERJA PNS
PENYUSUNAN
PK PELAKSANAAN, PENGUKURAN* PELAPORAN
OLEH UNIT DAN PEMBINAAN KINERJA KINERJA
PERENCANAAN
1. Dilakukan pengukuran kinerja periodik oleh PNS 1. Pelaporan Dokumen
berdasarkan dokumentasi output periodik/renaksi Penilaian Kinerja
PENYUSUNAN SKP dan pengukuran perilaku periodik menghasilkan
suatu nilai 2. Pemeringkatan
(MAX AKHIR JAN) Kinerja
2. Dilakukan bimbingan kinerja
1.SKP JPT (Berdasarkan PK/Renstra/RKT)
3. Penetuan Tindak
3. Dilakukan penilaian kompetensi PENILAIAN Lanjut
Kemudian dilakukan dialog kinerja berjenjang guna 4. Diajukan tindak lanjut (perubahan SKP)
menyusun dan menentukan strategi (peran- KINERJA
hasil/rencana output) individu yang menjadi : 1. Penilaian SKP
2.KINERJA UTAMA KETUA TIM KERJA (Administrator/JF
2. Penilaian Perilaku Kerja
selaku Ketua Tim/Pengawas)
Kemudian ketua tim kerja melakukan dialog kinerja
3. Penilaian Ide Baru
untuk menentukan strategi (peran – hasil/rencana 4. Penialian Kinerja
ouput) individu / anggota Tim yang menjadi :
3.KINERJA UTAMA Anggota TIM KERJA
4.Disertai penyusunan IKI dan Target Kinerja
5.Harus direview oleh Pejabat Pengelola Kinerja
sebelum ditetapkan (dan Tim Penilai AK bagi JF)
2
POIN– POIN PERENCANAAN KINERJA INDIVIDU
RPJMN/RPJMD
UU 17/2007; Perpres 18/2020; dan
Permen PPN 9/2019
RENSTRA
Dapat mengcascade/mengintervensi
UU 5/2014,
Perpres 29/2014, dan
PK
PermenPARB 53/2014
SKP JPT
KEBERHASILAN PENGELOLA
KINERJA
MATRIKS PEMBAGIAN PERAN - HAS
DIALOG KINERJA
KINERJA INDIVIDU
Antara atasan dan
bawahan dalam rangka
melakukan penyelarasan
kinerja (cascading) /
menentukan startegi
pencapaina kinerja
STARTEGI
(metode)
(PENYUSUNAN SKP) 1. Aspek/Tahapan
2. Wilayah
3. Beban Target Kuantif
1. Layanan
2. Produk
1. Atasan (JPT) dan bawahan (Ketua Tim beserta anggota) melaksanakan dialog kinerja guna
menentukan strategi pencapaian kinerja (melakukan penyelarasan dengan 2 metode)
RENCANA KINERJA
(KINERJA UTAMA PEGAWAI)
SKP
INDEKS
INDEKS KEBERSIHAN KEBERSIHAN KOTA
KOTA A A
NON - DIRECT
KETUA TIM I KETUA TIM II KETUA TIM I KETUA TIM II
INDEKS KEBERSIHAN INDEKS KEBERSIHAN
DIRECT
BENCHMARK RANPERDA
LAYANAN KEBERSIHAN KOTA
KEBERSIHAN KE A SIAP
DAERAH LAIN DIHARMONISASI
1. NILAI ASPEK PENATAAN PERUU 1. NILAI ASPEK MANAJEMEN 1. NILAI ASPEK SISTEM 1. NILAI ASPEK AKUNTABILITAS
2. NILAI ASPEK PENATAAN PERUBAHAN MANAJEMEN SDM 2. NILAI ASPEK PENGAWASAN
PENGUATAN ORGANISASI 2. PENTAAN TATA LAKSANA 3. NILAI ASPEK PENGUATAN
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Kinerja (peran) individu dituangkan dalam Matriks Peran-Hasil. Matriks peran hasil hanyalah sebuah tabel yang mengidentifikasi hasil yang harus
dihasilkan oleh setiap anggota unit kerja untuk mendukung pencapaian tim kerja berdasarkan cascading kinerja.
Langkah 1 Langkah 4
Setelah mengetahui peran individu tuliskan
Tuliskan intermediate outcome/ produk / layanan tim kerja pencapaian/hasil kerja yang menggambarkan ekspektasi
di baris paling atas tabel. atas kinerja dimaksud
Langkah 2 Langkah 5
Pencapaian dari peran individu akan menjadi rencana
Daftar setiap anggota tim kerja atau setiap pekerjaan kinerja di dalam SKP pegawai
posisikan ke bawah kolom kiri matriks.
Langkah 3
Untuk setiap sel tabel, ajukan pertanyaan ini: Apa yang
harus dihasilkan atau dilakukan oleh anggota unit
(misalkan: menyelesaikan…) untuk mendukung suatu
produk atau layanan?
CONTOH MATRIKS PERAN-HASIL
NAMA DAN JABATAN PEGAWAI INTERMEDIATE OUTCOME/PRODUK DAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
Anggota Tim Kerja •Peran hasil (rencana kinerja) N/A •Peran hasil (rencanakinerja)
•Peran hasil (rencana kinerja) •Peran hasil (rencanakinerja)
CONTOH MATRIKS PEMBAGIAN PERAN DAN HASIL
NAMA DAN
JABATAN PEGAWAI INTERMEDIATE OUTCOME / PRODUK DAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
RIAN, KASUBDIT II/ APLIKASI SIMBG MENJALANKAN BISNIS PROSES DAN SLA RESPONS YANG CEPAT DAN AKURAT ATAS SEMAKIN BANYAK PEGAWAI DINAS PU DAN PTSP
JF SELAKU KOORD (SERVICE LEVEL AGREEMENT) SESUAI NSPK YANG RELIABLE PENGADUAN MASYARAKAT TERKAIT LAYANAN PEMDA KAB/KOTA YANG BISA MELAYANI PENERBITAN
DAN USER-FRIENDLY PENERBITAN PBG/IMB DAN SLF MELALUI PBG/IMB DAN SLF MELALUI SIMBG SECARA. CEPAT
APLIKASI SIMBG DAN AKURAT
Lingga, JF Teknik Tata • Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk arsitektur aplikasi yang Pengguna dan Pengelola Layanan SIMBG dapat • Modul materi peningkatan kapasitas pengelola layanan
Bangunan dan lengkap dan sesuai NSPK mengetahui progress/tindak lanjut pengaduannya penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG tersusun
Perumahan Muda secara up-to-date melalui aplikasi SIMBG secara lengkap dan sesuai standar penyusunan modul
Telaahan jawaban atas pengaduan masyarakat • Peserta peningkatan kapasitas memahami dan dapat
tersusun secara cepat dan akurat (berdasarkan objek mempraktekan materi yang disampaikan
atau jenis masalah atau berdasarkan wilayah) • Pelatih/Narasumber peningkatan kapasitas layanan
penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG kompeten
dan tercukupi sesuai kebutuhan
• Peserta mendapatkan pelayanan yang memadai selama
proses pelaksanaan peningkatan kapasitas
Ali, Pranata Komputer • Aplikasi SIMBG dapat dioperasikan pada saat soft launching aplikasi Perbaikan aplikasi berdasarkan hasil survey,
SIMBG kepada pemerintah daerah terpilih masukan, dan saran pengguna aplikasi serta
• Manual book dan simulasi penggunaan aplikasi SIMBG memuat berdasarkan data permasalahan teknis aplikasi.
informasi yang jelas, lengkap, mutakhir dan mudah dipahami Jawaban atas pertanyaan terkait teknis aplikasi dari
• Telaahan berdasarkan hasil simulasi fitur-fitur aplikasi SIMBG agar pengelola aplikasi di daerah disampaikan dengan
dapat dioperasikan pada saat soft launching respon cepat dan akurat
• Pengguna mendapatkan akses username dan password sesuai
prosedur, mudah, dan cepat
Gina, Pengelola Data • Data pengguna aplikasi SIMBG terdokumentasi secara akurat, Data pengaduan masyarakat terdokumentasi secara Data peserta, narasumber, notulensi, dokumentasi, dan
reliable, dan dimutakhirkan secara berkala akurat, mutakhir, dan dilaporkan dengan cepat. pertanggungjawaban administrasi peningkatan kapasitas
• Data monitoring penggunaan aplikasi tersedia secara akurat, reliable, terdokumentasi secara lengkap, akurat, dan dapat
mutakhir, dan disajikan secara informatif dipertanggungjawabkan
• Data permasalahan teknis aplikasi tersedia secara akurat, mutakhir, Data pre- dan posttest peserta peningkatan kapasitas
dan dilaporkan secara berkala untuk ditindaklanjuti perbaikannya oleh terdokumentasi secara lengkap
tim IT.
• Data masukan, saran, dan keluhan dari pengguna aplikasi
terdokumentasi secara akurat, reliable, dan mutakhir
Mustafa, Pengelola • Telaahan pengembangan fitur aplikasi SIMBG agar reliable dan user- Progress penyelesaian pengaduan masyarakat Data hasil pre- dan posttest peserta peningkatan kapasitas
Monev friendly dievaluasi dan dilaporkan secara berkala dievaluasi untuk perbaikan modul materi dan metode
• Data pengguna aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara berkala bimbingan teknis.
• Data penggunaan aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara berkala Pelaksanaan peningkatan kapasitas dievaluasi dan
• Data permasalahan teknis aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara dilaporkan sebagai bahan peningkatan proses kerja
berkala. selanjutnya.
• Data masukan, saran, dan keluhan dari pengguna aplikasi dievaluasi
dan dilaporkan secara berkala
A Penyusunan Rencana SKP
TAHAPAN PENYUSUNAN SKP
untuk JPT dan Pimpinan Unit Kerja
B Reviu Rencana SKP
Madiri
C Penetapan SKP
RENCANA SKP JPT
RENCANA SKP JPT
FORMAT
REVIU SKP JPT
25
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
UnitKerja UnitKerja
N
O RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
B.KINERJA TAMBAHAN
- (dapat ditambahkan pada tahun - -
berjalan)
FORM Reviu SKP JPT Model Inisiasi/Dasar
27
REVIU
RENCANA SKP
OLEH PEJABAT
REVIU SKP PENGELOLA
JPT
KINERJA
FORMAT
REVIU SKP JPT
29
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
UnitKerja UnitKerja
N
O RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
B.KINERJATAMBAHAN
- (dapat ditambahkan pada tahun - -
berjalan)
(NAMA) (NAMA)
NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011004
SKP A Penyusunan Rencana SKP JA dan JF
Reviu oleh
Pejabat Pengelola Kinerja Reviu oleh
Pejabat Pengelola Kinerja
DIRECT
METODE NON - DIRECT
CASCADING CASCADING
Kinerja dicascading dengan METODE Kinerja dicascading dalam
CASCADING II
pendekatan :
I CASCADING
bentuk:
pembagian aspek
layanan (metode
pembagian wilayah layanan)
(melalui dialog kinerja)
pembagian beban produk (metode alur
target kuantitatif kerja)
Langkah 4
Langkah 1
Setelah mengetahui peran individu tuliskan
Tuliskan intermediate outcome/ produk / layanan tim kerja pencapaian/hasil kerja yang menggambarkan ekspektasi
di baris paling atas tabel. atas kinerja dimaksud
CONTOH
Langkah 2 Langkah 5
TAHAP 2 Pencapaian dari peran individu akan menjadi rencana
Daftar setiap anggota tim kerja atau setiap pekerjaan kinerja di dalam SKP pegawai
MENUANGKAN posisikan ke bawah kolom kiri matriks.
KINERJA INDIVIDU
DALAM MATRIKS Langkah 3
PERAN - HASIL
Untuk setiap sel tabel, ajukan pertanyaan ini: Apa yang
harus dihasilkan atau dilakukan oleh anggota unit
(misalkan: menyelesaikan…) untuk mendukung suatu
produk atau layanan?
CONTOH MATRIKS PERAN-HASIL
NAMA DAN JABATAN PEGAWAI INTERMEDIATE OUTCOME/PRODUKDAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
2 KINERJA
JENIS KINERJA TAMBAHAN
JA DAN JF
Kinerja yang tidak terkait TUSI namun masih
terkait dengan kompetensi dan kapasitas
pegawai dalam rangka pencapaian sasaran
organisasi dan dibuktikan dengan surat
penugasan atau dokumen lainnya. Dapat
berupa (a) development commitment dan (b)
community involvement
IKI (Indikator Kinerja Individu) adalah ukuran/tolak ukur yang digunakan untuk menentukan seberapa baik pegawai
menghasilkan produk atau layanan. Ukuran terdiri atas Aspek Indikator dan IKI.
KUANTITAS
Aspek indikator disusun berdasarkan kepentingannya dan tidak harus seluruh aspek digunakan. Atasan langung dan pegawai yang
bersangkutan menetapkan aspek indikator yang paling sesuai dan tepat untuk mengukur setiap rencana kinerja.
MENENTUKAN
ASPEK IKI
Aspek kuantitas mencakup
PENYUSUNAN IKI
Jumlah/ banyaknya 1. Tuliskan atau catat ukuran khusus yang
keluaran (output) dan/atau Kuantitas Biaya bersifat spesifik, terukur realistis,
manfaat (outcome) yang
memiliki batas waktu pencapaian; dan
harus ada dalam setiap
target kinerja. Aspek ini menyesuaikan kondisi internal dan
harus ada di setiap rencana eksternal organisasi.
kinerja. Aspek biaya mencakup dana 2. Jika ukurannya berupa angka, tuliskan
yang dibutuhkan untuk satuan apa yang akan dipantau pantau.
menyelesaikan kegiatan dan 3. Jika ukurannya deskriptif, identifikasi
tidak selalu harus ada dalam
target kinerja, disesuaikan penilai dan buat daftar faktor-faktor yang
jenis dan karakteristik dikuantifisir dan akan dicari penilai
kegiatan yang dilaksanakan. untuk mengamati dan memverifikasi
kinerja.
TAHAP 3
TARGET
01. PENENTUAN TARGET 02. BUKAN STANDAR MUTLAK
Hasil yang diharapkan
akan dicapai pada Target kinerja idealnya tidak
MENENTUKAN Kebijakan yang berlaku
bernilai absolut dan
pelaksanaan rencana Data terkini/baseline data
TARGET KINERJA
memungkinkan adanya
Ekspektasi penerima layanan
YANG TEPAT UNTUK kinerja. Target disusun Rasionalitas dan Challenging
toleransi kesalahan / room of
INDIVIDU error
Direktif pimpinan
berdasarkan IKI yang Dikecualikan untuk pekerjaan
Kondisi internal dan eksternal
yang yang berkaitan dengan
telah ditetapkan organisasi
nyawa, cedera, pelanggaran
keamanan nasional, dan
kerugian moneter yang besar
39
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
UnitKerja UnitKerja
RENCANAKINERJAATASAN
NO LANGSUNGYANGDIINTERV RENCANAKINERJA ASPEK INDIKATORKINERJAINDIVIDU TARGET
ENSI*
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A.KINERJA UTAMA
FORM RENCANA
1 (diisi dengan rencana kinerja yang telah
SKP JA Dituangkan dalam matriks peran dan hasil Kuantitas
Serta sesuai dengan tugas pokok jabatan) Kualitas
MODEL Waktu
B.KINERJA TAMBAHAN
1. (diisi dengan rencana kinerja yang telah
Dituangkan dalam matriks peran dan
hasil/direktif/penugasan diluar tugas pokok
jabatan)
*Dalam hal JA mengintervensikinerja JPT/ PimpinanUnit Kerja Mandiri maka dituliskanRencana Kinerja beserta Indikator Kinerja JPT/PimpinanUnit Kerja Mandiri yang diintervensi
FORM SKP JA Model Inisiasi/Dasar
41
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
UnitKerja UnitKerja
RENCANAKINERJAATASAN
NO LANGSUNGYANGDIINTERV RENCANAKINERJA ASPEK INDIKATORKINERJAINDIVIDU TARGET
ENSI*
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A.KINERJAUTAMA
FORM SKP JA 1 (diisi dengan rencana kinerja yang telah
Dituangkan dalam matriks peran dan hasil Kuantitas
Serta sesuai dengan tugas pokok jabatan) Kualitas
MODEL Waktu
B.KINERJATAMBAHAN
1. ( (diisi dengan rencana kinerja yang telah
Dituangkan dalam matriks peran dan
hasil/direktif/penugasan diluar tugas pokok
jabatan) (tempat, tanggal penetapan)
PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,
(NAMA) (NAMA)
*Dalam hal JA mengintervensikinerja JPT/ PimpinanUnit Kerja Mandiri maka dituliskanRencana Kinerja beserta Indikator Kinerja JPT/PimpinanUnit Kerja Mandiri yang diintervensi
FORM RENCANA SKP JF Model Inisiasi/Dasar
43
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
UnitKerja UnitKerja
ANGKA
NO. RENCANA KINERJA BUTIR KEGIATAN YANG TERKAIT OUTPUT
KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5)
A.KINERJA UTAMA
1
FORM 2 : RENCANA
LAMPIRAN SKP JF
2
MODEL 3
DASAR/INISIASI
(Nama)
(NIP)
REVIEW
RENCANA SKP
OLEH PEJABAT
REVIU SKP JA PENGELOLA
DAN JF
KINERJA
FORMAT
REVIU
RENCANA SKP
JA DAN JF
REVIU SKP JA
DAN JF
JABATAN ADMINISTRATOR, PENGAWAS, JF SELAKU KETUA TIM/ KOOR/ SUBKOOR
JENIS KINERJA Kinerja Utama paling kurang berupa:
JA DAN JF – 1. outcome antara; dan/atau
ASPEK 2. output kendali sedang.
KESETARAAN 3. output lain dengan kendali paling kurang sesuai dengan jenjang jabatan
KUALITAS dan butir kegiatan Jabatan Fungsional.
FORMAT
VERIFIKASI
KETERKAITAN
RENCANA SKP
DENGAN BUTIR
KEGIATAN
KETERKAITAN KINERJA UTAMA DENGAN BUTIR KEGIATAN
RENCANA KINERA
HARUS TERKAIT
Dalam menghasilkan suatu output
kinerja, terdapat substansi butir2
Kinerja Utama yang diperoleh dengan cascading kegiatan tugas jabatan JF yang terkait
REVIU SKP JF memperhatikan rentang kendali jabatan fungsional untuk menghasilkan output dimaksud.
HUBUNGAN
KINERJA
UTAMA JF
BUTIR – BUTIR KEGIATAN
DENGAN BUTIR
KEGIATAN
HARUS TERKAIT Butir – butir kegiatan tugas Jabatan JF yang terkait
Butir - butir kegiatan tugas jabatan JF
mendukung pencapaian output rencana
dengan kinerja utama pada SKP seoarang JF
kinerja JF
Keterkaitan diverifikasi oleh Tim Penilai Angka Kredit, jika kinerja tidak terkait maka
kinerja digolongkan sebagai kinerja tambahan.
SKP Model Pengembangan
50
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAIYANGDINILAI EJABATPENILAIKINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan DirekturII Jabatan Direktur Jenderal III
UnitKerja DirektoratIII UnitKerja Direktorat Jenderal III
PERSPEKTIF N RENCANAKINERJA INDIKATORKINERJAINDIVIDU TARGET
O
(1) (2) (3) (4) (5)
A.KINERJAUTAMA
FORM SKP JPT Penerima 1.
Layanan/Stakeholder
2.
MODEL
3.
PENGEMBANGAN Proses Bisnis 4.
5.
6.
7.
Penguatan Internal 8.
9.
Anggaran 10.
B.KINERJATAMBAHAN
(tempat), (tanggal penetapan)
(NAMA) (NAMA)
NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011004
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
UnitKerja UnitKerja
KATEGORIPENILAIANDIBAWAHTARGET
SUMBERDATAUNTUK
KURANG/JAUH CUKUP/SEDIKIT PENGUKURAN/
RENCANA KINERJA ATASAN DIBAWAH DIBAWAHTARGET PEMANTAUAN
NO YANG DIINTERVENSI** RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATORKINERJAINDIVIDU TARGET TARGET KINERJA
A.KINERJA UTAMA
1 (diisidenganrencanakinerjayangtelah
Dituangkan dalam matriks peran dan Tingkatkesesuaianfitur
Hasil serta sesuai dengan tugas aplikasidenganNSPK 70–80% 60–69%
70–80% Penilaianatasan
FORM SKP JA pokok Kualitas
Kuantitas
Persentasepenyelesaian
aplikasiSIMBGyangsiap
80–90%sistem
aplikasisiap
70–79%sistem
aplikasisiap
80–90%sistem
aplikasisiap
Penilaianatasan
jabatan)
digunakan digunakan Datalaunching
Waktu digunakan 85–90%sesuai Pertengahan
digunakan
aplikasi
Ketepatanwaktu denganSLA Desember2020
November2020
penyelesaianaplikasisesuai
MODEL
2 (diisi dengan rencana kinerja yang Kuantitas
PENGEMBANGAN telah
Dituangkan dalam matriks peran dan
Waktu
Persentasepenyelesaian
80–90%dari Dataaktifpegawai
jumlah 70–79%dari 80–90%dari Pemdayang
Hasil serta sesuai dengan tugas pengaduanmasyarakatatasatas
pengaduanyang jumlahpengaduan jumlahpengaduan mengelolaaplikasi
pokok operasionalisasiaplikasiSIMBG
1–2harisetelah 3–4harisetelah 1–2harisetelah SIMBG
jabatan) Rata-ratawaktuyangdibutuhkan
permohonan/ pengaduan pengaduan Hasilevaluasi
|KinerjaUtamaBersama untukmemproseslayanan
pengaduan disampaikan disampaikan kepatuhan
pengaduanmasyarakat
disampaikan KementerianPUPR
B.KINERJA TAMBAHAN
(diisi dengan rencana (tempat),(ta nggalpenetapan)
Kinerja yang telah
Dituangkan dalam
matriks
Peran danhasil/direktif/
PNS yang dinilai,
penugasandiluartugas Pejabat Penilai,
pokokjabatan)
(NAMA) (NAMA)
NIP 196801201992011004
kurang (tidak dapat diterima). Kategori Sangat Kurang adalah apabila realisasi di bawah kategori Kurang dan kategori Sangat Baik adalah realisasi di atas Target.
**Dalam hal atasan langsung adalah JPT maka dituliskan Rencana Kinerja berserta IKI JPT yang diintervensi
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
UnitKerja UnitKerja
KATEGORIPENILAIANDIBAWAHTARGET*
RENCANA KINERJA
ATASAN/ORGANISASI/ KURANG/JAUH CUKUP/SEDIKIT SUMBERDATAUNTUK
UNIT KERJA YANG DIBAWAH DIBAWAHTARGE PENGUKURAN/
NO DIINTERVENSI** RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET TARGET T PEMANTAUANKINERJA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A.KINERJA UTAMA
B.KINERJATAMBAHAN
diisidenganrencanakinerjayang
telahdituangkandalammatriks
perandanhasil/direktif/
penugasandiluartugaspokok (tempat), (tanggal penetapan)
PNSjabatan
yang dinilai, Pejabat Penilai,
(NAMA) (NAMA)
NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011004
*Contoh ini adalah form apabila ditetapkan adanya 5 kategori penilaian/standar kinerja yakni Sangat Baik (diatas target), Baik (sesuai target), Cukup (sedikit di bawah target), Kurang (Jauh dibawah target), dan Sangat
kurang (tidak dapat diterima). Kategori Sangat Kurang adalah apabila realisasi di bawah kategori Kurang dan kategori Sangat Baik adalah realisasi di atas Target.
**Dalam hal atasan langsung adalah JPT maka dituliskan Rencana Kinerja berserta IKI JPT yang diintervensi
Lampiran SKP JF - Keterkaitan SKP dengan Angka Kredit
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan KepalaSubdirektoratII Jabatan DirekturII
UnitKerja DirektoratII UnitKerja DirektoratJenderalIII
NO. RENCANAKINERJA BUTIRKEGIATANYANGTERKAIT OUTPUT ANGKA
KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5)
A.KINERJAUTAMA
FORM LAMPIRAN ProsesbisnisaplikasiSIMBGdalambentukarsitektur Merumuskansistemdibidangtatabangunan Tiaprumusan 2,5
SKP JF aplikasiyanglengkapdansesuaiNSPK danperumahanyangmengandungnilainilai
pembaharuan
2 MonitoringdanEvaluasi TiapKonsep/Laporan 0,54
Penggunadanpengelolalayananaplikasidapat
FORM 2 – MODEL mengetahuiprogress/tindaklanjutpengaduannya
MelakukanEvaluasi TiapLaporan 0,22
secarauptodatemelaluiaplikasiSIMBG
PENGEMBANGAN 3 Menyusunkonseppotensidanmasalah Laporan 0,72
Telaahanjawabanataspengaduanpenggunadan
pemantauanbangunan
pengelolaaplikasitersusunsecaracepatdanakurat
(berdasarkanobjekataujenismasalahatau Melaksanakanadvisorypembangunan Laporan 0,54
berdasarkanwilayah) lingkungandankawasan
4 Menyusunmateripenyuluhan Paket 0,27
Modulmateripeningkatankapasitaspengelola Menyusunsubstansimateripelatihan Laporan 1,362
layananpenerbitanPBG/IMBdanSLFmelalui
SIMBGtersusunsecaralengkapdansesuaistandar Menyusunbahanmetoda Laporan 0,54
penyusunanmodul
5 Pesertapeningkatankapasitasmemahamidandapat MonitoringdanEvaluasi TiapKonsep/Laporan 0,54
mempraktekanmateriyangdisampaikan MelakukanEvaluasi TiapLaporan (tempat), (tanggal penetapan)
0,22
Pegawai yang Dinilai,
(Nama)
(NIP)
PELAKSANAAN, PEMANTAUAN DAN
PEMBINAAN KINERJA INDIVIDU
Setelah perencanaan kinerja, setiap pegawai melaksanakan
rencana kinerja disertai pendokumentasian output rencana kinerja
dan/atau renaksi, dilakukan pemantauan oleh pejabat penilai
dibantu manajer kinerja dan terhadap hasil pemantauan dilakukan
pengukuran kemajuan atau progress pencapaian skp. Pembinaan
kinerja juga harus dilaksanakan untuk memastikan kinerja tidak
mengalami penyimpangan atau hambatan.
3
- Confidential -
1. Dilaksanakan setelah penetapan SKP 1. Adanya reviu kemajuan kinerja paling kurang 1. Pengukuran kinerja dilakukan dalam
2. Dilaksanakan pendokumentasian 1x dalam setiap semester suatu sistem pengukuran kinerja
terhadap output/end-product dari 2. Pemantauan kinerja juga diharapkan 2. Sistem pengukuran kinerja dapat
dilakukan secara insidentil terhadap capaian dilakukan bulanan, triwulanan atau
rencana kinerja SKP
kinerja pegawai. semesteran atau tahunan sesuai
3. Adanya penyusunan rencana aksi/inisiatif dengan kebijakan IP
strategis untuk kinerja yang tidak bisa 3. Dilakukan dengan mengamati capaian
3. Pengukuran Kinerja dilakukan terhadap
diukur sesuai periode pengukuran kinerja melalui dokumentasi kinerja yang capaian SKP dan perilaku kerja
terdapat dalam SI non-elektronik dan/atau 4. Pengukuran SKP berdasarkan capaian
(bulanan/ triwulan/ semesteran)
sistem informasi elektronik dan dapat juga kinerja dilakukan dengan
4. Renaksi adalah inisatif pegawai dalam
dilakukan dengan dialog kinerja. membandingkan realisasi dengan terget
mencapai rencana kinerja 4. Dilakukan oleh pejabat penilai kinerja kinerja
5. Renaksi harus berupa output dan dibantu oleh manajer kinerja 5. Pengukuran Perilaku Kerja dilakukan
memiliki target penyelesaian dalam 5. Tindak lanjut dari hasil pemantauan kinerja dengan penilaian perilaku kerja (bisa
kurun waktu tertentu. adalah : 3600)
6. Penyusunan rencana aksi dilakukan oleh Rekomendasi Perubahan SKP 6. Instansi pemerintah menetapkan
Pegawai melalui dialog kinerja Bimbingan Kinerja periode pengukuran kinerja yang
berlaku di lingkungan instansinya.
Konseling Kinerja
7. Pengukuran berdasarkan
bukti/dokumentasi
ENGUKURAN KINERJA PERIODIK PNS Tidak perlu menyusun rencana
YA capaian periodik KU
aksi
KINERJA bisa diukur periodik
UTAMA
Menyusun rencana aksi/ inisiatif capaian rencana aksi/inisiatif strategis
TIDAK (ouput antara) startegis dalam (ouput antara)
mencapai Kinerja Utama
TIDAK
TIDAK
JA & JF
Tidak perlu menyusun rencana
aksi capaian periodik KT
YA
KINERJA TAMBAHAN
JA DAN JF bisa diukur periodik
Menyusun rencana aksi/ inisiatif capaian rencana aksi/inisiatif strategis
(ouput antara) startegis dalam (ouput antara)
TIDAK mencapai Kinerja Tambahan
- Confidential -
PEMBINAAN KINERJA – BIMBINGAN KINERJA PNS
Tujuan : Menjamin Pencapaian Kinerja dalam SKP
PRA BIMBINGAN pengisian format persiapan bimbingan kinerja oleh pegawai yang
KINERJA dinilai
konseling
OLEH
konseling kinerja
Pejabat dengan fungsi konseling 3. menetapkan konselor independen yang ditunjuk Instansi Pemerintah untuk melakukan
Konselor Indepen yang ditetapkan Unit konseling kinerja; dan
Kepegawaian 4. menetapkan jadwal dan tempat konseling kinerja secara individual dengan
memperhatikan prinsip kerahasiaan dan tanggungjawab.
Setelah konseling kinerja selesai dilaksanakan, Konselor atau pihak yang memberikan
konseling kinerja harus mengisi dan menandatangani Format Pelaksanaan Konseling Kinerja
Dilaksanakan berdasarkan hasil
yang memuat rekaman informasi hasil konseling dan digunakan sebagai bahan pertimbangan
Pemantauan Kinerja
bimbingan, pelatihan, penugasan khusus, diusulkan mutasi, dan/atau direkomendasikan
untuk diproses penjatuhan hukuman disiplin
Tahapan II : Pelaksanaan, Pemantauan dan Pembinaan Kinerja PNS
PERUBAHAN SKP
melalui pengajuan dan/atau hasil rekomendasi pemantauan dan
pembinaan kinerja kinerja
01 KRITERIA KETENTUAN
02
Pejabat penilai kinerja dan/atau manajer kinerja dapat melakukan Perubahan SKP hanya dapat dilakukan untuk:
perubahan SKP apabila dalam tahun berjalan terdapat kondisi 1. pengurangan/ penambahan rencana kinerja;
tertentu: 2. penyesuaian indikator kinerja individu; dan/atau
1. perubahan pemangku jabatan
3. penyesuaian target
2. perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan
dan sasaran (perubahan program, kegiatan, dan alokasi anggaran)
3. perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan
dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran,
4. perubahan dikarenakan sakit dan cuti yang waktunya lebih dari 1
(satu) bulan, 03 MANAJER KINERJA
5. perubahan dikarenakan penugasan kedinasan lain dari pimpinan Manajer kinerja melakukan reviu sebagaimana
unit kerja yang menyebabkan pegawai tidak dapat melaksanakan yang dilakukan untuk penetapan SKP.
tugas dan fungsinya yang waktunya lebih dari 1 (satu bulan)
meliputi: pengembangan kompetensi dan/atau penugasan untuk
mewakili institusi dan/atau negarakondisi tertentu lainnya dengan
persetujuan Menteri.
3
PENILAIAN KINERJA PNS
Dilakukan setiap akhir Bulan Desember pada tahun berjalan dan
paling lama akhir bulan Januaritahun berikutnya. PEJABAT
PENILAI
KINERJA PNS
Dilakukan pejabat penilai kinerja atau atau pejabat lain yang
diberi pendelegasian kewenangan.
I II III IV
MENGHITUNG CAPAIAN IKI MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN MENENTUKAN BOBOT TOTAL MENGHITUNG NILAI SKP
(CIKI) DAN NILAI CAPAIAN IKI (NCIKI) CAPAIAN IKI DAN NILAI
TERTIMBANG
Menghitung capaian IKI Konversi capaian setiap Untuk Capaian IKI KU berupa: Mengitung nilai SKP
pada KU dan KT. IKI menjadi nilai capaian Min • Capaian IKI PK berdasarkan nilai
IKI 60 • Capaian IKI Renstra tertimbang capaian IKI
100 • Capaian IKI RKT KU dan KT
• Capaian IKI Direktif
Capaian IKI = Berdasarkan tabel
Perbandingan realisasi konversi capaian IKI Maks
IKI dengan target IKI 40 Untuk Capaian IKI KU berupa:
menjadi nilai capaian • Capaian IKI Rencana Aksi
pada SKP IKI
+ • Capaian IKI Insisiatif Strategis
formula
CAPAIAN IKI KONDISI NORMAL
(MAXIMISE)
T
capaian semakin R< T R>T capaian semakin formula CAPAIAN IKI KONDISI KHUSUS
buruk baik
Ket:
(MINIMISE)
T = Target
R = Realisasi Semakin tinggi rendah realisasi IKI maka
semakin baik capaian kinerjanya (capaian
melampaui target)
CONTOH IKI:
T
1. Indeks Sistem Merit capaian semakin
R< T R>T capaian semakin
2. Jumlah IP yang memiliki nilai RB baik buruk
Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Baik (5) atau pada range 101% - 110% maka Nilai Capaian IKI adalah :
NCIKI = 110 + [(120 -110)/(110% - 101%) x (Capaian IKI – 101%)] Apabila capaian IKI adalah 100% dan target adalah
target maksimal yang dapat dicapai pada IKI tersebut
Apabila capaian IKI berada kategori Baik (4) atau 100% maka Nilai Capaian IKI adalah : maka capaian IKI berada pada kategori Sangat baik (5)
dengan NCIKI = 120.
NCIKI = 109
Apabila capaian IKI berada kategori Cukup (3) atau pada range 80% - 99% maka Nilai Capaian IKI adalah :
Apabila capaian IKI berada kategori Kurang (2) atau pada range 60% - 79% maka Nilai Capaian IKI adalah :
Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Kurang (1) atau pada range 0% - 59% maka Nilai Capaian IKI adalah :
Apabila capaian IKI > 110% maka berada pada kategori Sangat Baik (5) dan Nilai Capaian IKI adalah :
TABEL MENETUKAN KATEGORI DAN NILAI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP(*opsional)
PANGKAT/GOLRUANG PANGKAT/GOLRUANG
JABATAN DirekturJenderalIII JABATAN Menteri
Capaian Rencana Kinerja JPT terlihat pada setiap capaian IKI Rencana Kinerja (Kinerja Utama dan Kinerja Tambahan). Bobot
adalah besarnya angka yang ditetapkan sebagai pengali nilai capaian IKI (NCIKI). Bobot tergantung pada jenis kinerja JPT.
σ(Bobot∗ x NCIKI kinerja tambahan SKP) Maks Bobot** x Rata - rata NCIKI pada kinerja
10 utama SKP yang berdasarkan:
*Pengaturan Bobot untuk NCIKI KT ada di slide selanjutnya 1. Capaian PK/Renstra
2. Capaian Direktif
Maks **Bobot ditentukan oleh masing – masing IP
40 Min
NILAI TERTIMBANG CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI KU 2 60
Bobot** x Rata – Rata NCIKI kinerja utama SKP
yang yang berdasarkan
1. Capaian Rencana Aksi dan/atau
2. Capaian Inisaitif Srategis
Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Kurang (2) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
NIP NIP(*opsional)
PANGKAT/GOLRUANG PANGKAT/GOLRUANG
dimana :
Nilai KU
Nilai KT
Apabila perolehan nilai SKP lebih dari 120, maka nilai SKP dikonversi menjadi 120 dengan menambahkan keterangan.
TABEL MENGHITUNG KTEGORI DAN NILAI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP(*opsional)
PANGKAT/GOLRUANG PANGKAT/GOLRUANG
KETERANGAN
(Opsional) Terdapat3(tiga)indikatorKinerjaindividu(IKI)yangberadapadalevel3(cukup)yaitu:
1.PresentasepenyelesaianrevisiUndang-UndangRepublikIndonesiaNo.28Tahun2002tentangBangunanGedungsampaitahapharmonisasidiKemenkumhamadalah80%
dimanasuratpermohonanharmonisasibelumdiajukan
2.PresentasepenyelesaianRPPtentangPeraturanPelaksanaanUUNo.6Tahun2017tentangArsiteksampaiadalah95%dimanakebijakanmasihdalamtahapfinalisasi
harmonisasidiKemenkumhan
3.NilaiIndikatorKinerjaPelaksanaanAnggaranDirektoratJenderalIIImemilikicapaiansedikitdibawahtargetyakni93
PENILAIAN KINERJA JA DAN JF
Model Dasar
LANGKAH – LANGKAH PENILAIAN SKP JA DAN JF (MODEL DASAR)
Berdasarkan pengukuran tahunan
I II III IV
MENENTUKAN CAPAIAN IKI MENENTUKAN KATEGORI DAN MENGHITUNG NILAI MENGHITUNG NILAI SKP
RENCANA KINERJA NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA TERTIMBANG CAPAIAN
RENCANA KINERJA
Konversi capaian IKI Mengitung nilai SKP
Perhitungan capaian IKI Nilai capaian kinerja
menjadi nilai capaian berdasarkan nilai
pada KU dan KT. akan dibobotkan
kinerja dan nilai capaian capaian Kinerja
menjadi nilai kinerja
kinerja tertimbang
tertimbang
formula
CAPAIAN IKI KONDISI NORMAL
(MAXIMISE)
Semakin tinggi nilai realisasi IKI maka
semakin baik capaian kinerjanya (capaian Realisasi IKI
Capaian IKI = × 100%
melampaui target) Target
formula CAPAIAN IKI KONDISI KHUSUS
T
capaian semakin R< T R>T capaian semakin
(MINIIMISE)
buruk baik
Semakin tinggi rendah realisasi IKI maka
Ket:
T = Target semakin baik capaian kinerjanya (capaian
R = Realisasi
melampaui target)
T
R< T R>T capaian semakin
capaian semakin
CONTOH:
1. Ketepatan waktu penyelesaian laporan
2. Persentase complain yang masuk
3. Frekuensi kesahalan penulisan nota dinas
KATEGORI
CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI
101% - 110% Sangat Baik (5)
Pengecualian
100% Baik (4)
Apabila capaian IKI adalah 100% dan target adalah target 80% - 99% Cukup (4)
maksimal yang dapat dicapai pada IKI tersebut makan Kurang (2)
capaian Iki berada pada kategori 5 (Sangat baik)
60 – 79%
0 - 59% Sangat Kurang (1)
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN IKI DAN KATEGORI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP(*opsional)
PANGKAT/GOLRUANG PANGKAT/GOLRUANG
JABATAN Kepala Sub direktorat II JABATAN DirekturII
NO RENCANAKINERJA RENCANAKINERJA ASPEK INDIKATORKINERJAINDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIANIKI KATEGORI
UNITKERJA
ATASANLANGSUNG Direktorat II UNITKERJA DirektoratJenderalIII CAPAIANIKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A.KINERJAUTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi SIMBG Kualitas 75% 100% Baik
Bangunan gedung yang Menjalankan bisnis Kuantitas 70–80% 87% 100% Baik
Menjamin keselamatan, Proses dan SLA(service Waktu Tingkat kesesuaian fitur aplikasi dengan NSPK 80–90% fitur 7bulan 100% Baik
kesehatan, kenyamanan, levelagreement) sesuai Persentase penyelesaian fitur aplikasi SIMBG yang siap Aplikasi siap
Dan kemudahan bagi NSPKyang reliable dan digunakan digunakan
penggunanya. user-friendly Ketepatan waktu penyelesaian fitur aplikasi sesuai 7–8 bulan
dengan Jadwal yang ditetapkan Setelah NSPK
terbit
2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat dan Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan masyarakat dan 80–90% dari 95% 106% SangatBaik
Bangunan gedung yang Akurat atas pengaduan Waktu Pengelola SIMBG atas layanan PBG/IMB dan SLF jumlah 2hari 100% Baik
Menjamin keselamatan, Masyarakat dan Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memproses Pengaduan
kesehatan, kenyamanan, Pengelola simbg terkait Layanan pengaduan masyarakat dan pengelola SIMBG yang
Dan kemudahan bagi Layanan penerbitan diajukan
penggunanya PBG/IMB dan SLF 1–2 hari
Melalui aplikasi SIMBG setelah
permohonan/
pengaduan
disampaikan
3 Meningkatnya kualitas Semakin Kualitas Persentase kesalahan dokumen PBG/IMB dan SLF yang 90–95% 90% 100% Baik
Bangunan gedung yang banyakpegawai Kuantitas Diterbitkan melalui aplikasi SIMBG dokumen 85% 100% Baik
Menjamin keselamatan, Dinas PU dan PTSP Persentase Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang diprosestanpa
kesehatan, kenyamanan, Pemda kab/kota yang Memiliki pegawai dalam jumlah yang ideal yang bisa kesalahan
Dan kemudahan bagi Bisa melayani Mengoperasikan aplikasi SIMBG 80–90%Pemda
penggunanya penerbitan
PBG/IMBdanSLF
Melalui SIMBG secara
Cepat dan akurat
B.KINERJATAMBAHAN
- - - - - - - - -
II. MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN RENCANA KINERJA
Berdasarkan capaian IKI berserta kategorinya ditentukan capaian rencana kinerja berdasarkan tabel konversi dibawah ini :
CAPAIANRENCANA
KETENTUAN KINERJA
KATEGORI NILAI
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "SangatBaik", dan/atau
Tidak ada Capaian IKI yang berada dibawah kategori “Baik”. SANGAT BAIK 120
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "Baik",dan/atau tidak
Lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Cukup"serta tidak ada Capaian IKI berada BAIK 100
Pada kategori “Kurang”atau “SangatKurang”.
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori“Cukup”,dan/atau tidak
Lebih dari 1 Capaian IKI yang berada pada kategori "Kurang“ serta tidak ada Capaian IKI CUKUP 80
Berada pada kategori "Sangat Kurang"
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Kurang”dan/atau tidak
KURANG 60
Lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "SangatKurang"
Dua atau lebih Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang" SANGAT KURANG 25
Dalam hal suatu rencana kinerja hanya memiliki satu Indikator Kinerja Individu, maka capaian IKI merupakan capaian rencana kinerja.
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN IKI DAN KATEGORI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT KERJA Direktorat II UNIT KERJA Direktorat Jenderal III
KATEGORI CAPAIAN RENCANA KINERJA
RENCANA KINERJA
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN
ATASAN LANGSUNG KATEGORI NILAI
IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100
bangunan gedung yang menjalankan bisnis dengan NSPK
menjamin keselamatan, proses dan SLA Kuantitas Persentase penyelesaian fitur aplikasi 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
kesehatan, (service level SIMBG yang siap digunakan aplikasi siap
kenyamanan, dan agreement) sesuai Ketepatan waktu penyelesaian fitur digunakan
kemudahan bagi NSPK yang reliable Waktu aplikasi sesuai dengan jadwal yang 7 – 8 bulan 7 bulan 100% Baik
penggunanya. dan user-friendly ditetapkan setelah NSPK
terbit
2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan 80 – 90% dari 95% 106% Sangat BaikSangat Baik 120
bangunan gedung yang dan akurat atas masyarakat dan pengelola SIMBG atas jumlah
menjamin keselamatan, pengaduan layanan PBG/IMB dan SLF pengaduan
kesehatan, masyarakat dan yang diajukan
kenyamanan, dan pengelola Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari 2 hari 100% Baik
kemudahan bagi simbg terkait layanan untuk memproses layanan pengaduan setelah
penggunanya penerbitan PBG/IMB masyarakat dan pengelola SIMBG permohonan /
dan SLF melalui pengaduan
aplikasi SIMBG disampaikan
3 Meningkatnya kualitas Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100
bangunan gedung yang pegawai dinas PU dan PBG/IMB dan SLF yang diterbitkan dokumen
menjamin keselamatan, PTSP pemda kab/kota melalui aplikasi SIMBG diproses
kesehatan, yang bisa melayani tanpa
kenyamanan, dan penerbitan PBG/IMB kesalahan
kemudahan bagi dan SLF melalui Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah 80 – 90% 85% 100% Baik
penggunanya SIMBG secara cepat Kabupaten/ Kota yang memiliki Pemda
dan akurat pegawai dalam jumlah yang ideal yang
bisa mengoperasikan aplikasi SIMBG
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - - -
III. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG CAPAIAN RENCANA KINERJA
Nilai tertimbang berfungsi untuk mengikat kinerja individu dengan kinerja organisasi atau kinerja bawahan dengan kinerja atasan langsung. Bobot adalah
besarnya angka yang ditetapkan sebagai pengali nilai capaian Rencana Kineja. Bobot tergantung pada Metode Penyelarasan Kinerja yang digunakan.
•20/100 x NCRKAL
•20/100 x NCRKAL
Cukup*
•10% x NCRKAL
Kurang*
•5% x NCRKAL
Sangat Kurang*
Atasan
•1% x NCRKAL
Keterangan:
NCRKP = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA PEGAWAI
NCRKAL = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG/ RATA – RATA NILAI CAPAIAN IKI JPT YANG DIINTERVENSI
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN IKI DAN KATEGORI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT KERJA Direktorat II UNIT KERJA Direktorat Jenderal III
CAPAIAN RENCANA KINERJA
KATEGORI
RENCANA KINERJA NILAI
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN
ATASAN LANGSUNG KATEGORI NILAI TERTIMBANG
IKI
*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100 104
bangunan gedung yang menjalankan bisnis dengan NSPK
menjamin keselamatan, proses dan SLA Kuantitas Persentase penyelesaian fitur aplikasi 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
kesehatan, (service level SIMBG yang siap digunakan aplikasi siap
kenyamanan, dan agreement) sesuai Ketepatan waktu penyelesaian fitur digunakan
kemudahan bagi NSPK yang reliable Waktu aplikasi sesuai dengan jadwal yang 7 – 8 bulan 7 bulan 100% Baik
penggunanya. dan user-friendly ditetapkan setelah NSPK
terbit
2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik Sangat Baik 120 120
bangunan gedung yang dan akurat atas masyarakat dan pengelola SIMBG atas jumlah
menjamin keselamatan, pengaduan layanan PBG/IMB dan SLF pengaduan
kesehatan, masyarakat dan yang diajukan
kenyamanan, dan pengelola Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari 2 hari 100% Baik
kemudahan bagi simbg terkait layanan untuk memproses layanan pengaduan setelah
penggunanya penerbitan PBG/IMB masyarakat dan pengelola SIMBG permohonan /
dan SLF melalui pengaduan
aplikasi SIMBG disampaikan
3 Meningkatnya kualitas Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100 104
bangunan gedung yang pegawai dinas PU dan PBG/IMB dan SLF yang diterbitkan dokumen
menjamin keselamatan, PTSP pemda kab/kota melalui aplikasi SIMBG diproses
kesehatan, yang bisa melayani tanpa
kenyamanan, dan penerbitan PBG/IMB kesalahan
kemudahan bagi dan SLF melalui Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah 80 – 90% 85% 100% Baik
penggunanya SIMBG secara cepat Kabupaten/ Kota yang memiliki Pemda
dan akurat pegawai dalam jumlah yang ideal yang
bisa mengoperasikan aplikasi SIMBG
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - - - -
Keterangan:
*Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Utama Kepala Subdirektorat II yang teridiri dari :
1. Aplikasi SIMBG menjalankan bisnis proses dan SLA (service level agreement) sesuai NSPK yang reliable dan user-friendly) mengintervensi Kinerja
utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
kemudahan bagi penggunanya” yang memiliki NCIKI adalah
2. Respons yang cepat dan akurat atas pengaduan masyarakat dan pengelola simbg[TR1] terkait layanan penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui
aplikasi SIMBG mengintervensi Kinerja utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penggunanya”
3. Semakin banyak pegawai dinas PU dan PTSP pemda kab/kota yang bisa melayani penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG secara cepat
dan akurat mengintervensi Kinerja utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penggunanya”
KINERJA UTAMA ATASAN NILAI KINERJA METODEC ASCADING KINERJA UTAMA KEPALA NILAI KINERJA UTAMA KEPALA NILAI TERTIMBANG
LANGSUNG YANG UTAMA ATASAN SUB DIREKTORATII SUB DIREKTORAT II
DIINTERVENSI LANGSUNG
1 120 non-direct 1 100 (80/100×100)+(20/100×120)=104
Nilai Capaian KT
Apabila perolehan nilai SKP lebih dari 120, maka nilai SKP dikonversi menjadi 120 dengan menambahkan keterangan.
TABEL MENGHITUNG NILAI SKP
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT KERJA Direktorat II UNIT KERJA Direktorat Jenderal III
CAPAIAN RENCANA KINERJA
RENCANA KATEGORI
NILAI
NO KINERJA ATASAN RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN
KATEGORI NILAI TERTIMBAN
LANGSUNG IKI
G*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100 104
kualitas bangunan menjalankan bisnis dengan NSPK
gedung yang proses dan SLA Kuantitas Persentase penyelesaian fitur 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
menjamin (service level aplikasi SIMBG yang siap aplikasi siap
keselamatan, agreement) sesuai digunakan digunakan
kesehatan, NSPK yang reliable Waktu Ketepatan waktu penyelesaian fitur 7 – 8 bulan 7 bulan 100% Baik
kenyamanan, dan dan user-friendly aplikasi sesuai dengan jadwal yang setelah NSPK
kemudahan bagi ditetapkan terbit
penggunanya.
2 Meningkatnya Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian 80 – 90% dari 95% 106% Sangat BaikSangat Baik 120 120
kualitas bangunan dan akurat atas pengaduan masyarakat dan jumlah
gedung yang pengaduan pengelola SIMBG atas layanan pengaduan
menjamin masyarakat dan PBG/IMB dan SLF yang diajukan
keselamatan, pengelola 2 hari 100% Baik
kesehatan, simbg terkait Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari
kenyamanan, dan layanan penerbitan untuk memproses layanan setelah
kemudahan bagi PBG/IMB dan SLF pengaduan masyarakat dan permohonan
penggunanya melalui aplikasi pengelola SIMBG / pengaduan
SIMBG disampaikan
3 Meningkatnya Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100 104
kualitas bangunan pegawai dinas PU dan PBG/IMB dan SLF yang diterbitkan dokumen
gedung yang PTSP pemda kab/kota melalui aplikasi SIMBG diproses
menjamin yang bisa melayani tanpa
keselamatan, penerbitan PBG/IMB kesalahan
kesehatan, dan SLF melalui Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah 80 – 90% 85% 100% Baik
kenyamanan, dan SIMBG secara cepat Kabupaten/ Kota yang memiliki Pemda
kemudahan bagi dan akurat pegawai dalam jumlah yang ideal
penggunanya yang bisa mengoperasikan aplikasi
B.KINERJATAMBAHAN
- - - - - - - - - - -
109,3
(Nama)
(NIP)
PENILAIAN KINERJA JA DAN JF
Model Pengembangan
LANGKAH – LANGKAH PENILAIAN SKP JA (MODEL PENGEMBANGAN)
Berdasarkan pengukuran tahunan
I II III IV
MENENTUKAN CAPAIAN IKI MENENTUKAN KATEGORI DAN NILAI MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG MENGHITUNG NILAI SKP
RENCANA KINERJA CAPAIAN RENCANA KINERJA CAPAIAN RENCANA KINERJA
Keterangan:
1. Kategori penilaian/standar Kinerja sangat kurang sampai dengan
sangat baik adalah suatu urutan kategori penilaian/standar
Kinerja dalam menilai capaian Kinerja.
2. Pada kategori penilaian Kinerja pegawai sangat kurang/tidak
dapat diterima tercantum realisasi Kinerja yang tidak dapat
diterima dan merupakan kategori untuk menilai capaian Kinerja.
3. Pada kategori penilaian Kinerja sangat baik/melampaui target
tercantum realisasi Kinerja yang melampaui target dan
merupakan kategori tertinggi untuk menilai capaian Kinerja.
4. Pedoman ini menggunakan kategori penilaian “baik” sebagai
kategori yang mencantumkan target Kinerja.
Contoh Kasus:
Seorang pegawai dengan rencana Kinerja “Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk arsitektur aplikasi yang lengkap dan sesuai NSPK”
memiliki 5 kategori penilaian (Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang).
KATEGORIPENILAIAN/STANDARKINERJA
(DIBACADARIATASKEBAWAH)
SANGAT KURANG/ CUKUP/ SANGATBAIK/
KURANG/ JAUH SEDIKIT MELAMPAUI
CONTOH TIDAKDAPAT DIBAWAH DIBAWAH TARGET KATEGORI
KASUS RENCANAKINERJA ASPEK INDIKATORKINERJAINDIVIDU TARGET DITERIMA TARGET TARGET REALISASI CAPAIANIKI
I Proses bisnis aplikasi Kualitas 80-90% sesuai <50% 50–69% 70–79% >90% 95% SangatBaik
SIMBG dalam bentuk Kuantitas Tingkat kesesuaian proses bisnis 80-90% selesai <50% 50-69% 70–79% >90% 90% Baik
Arsitektur aplikasi yang Waktu Aplikasi SIMBG dengan NSPK 7-8 bulans etelah >11 10–11 9–10 <7 7,5bulan Baik
Lengkap dan sesuai Persentase penyelesaian NSPKterbit
NSPK dokumen
Arsitektur aplikasi SIMBG sesuai
NSPK
Tingkat ketepatan waktu
Penyelesaian dokumen arsitektur
Aplikasi untuk diserahkan ketim
IT
KETENTUAN CAPAIANRENCANAKINERJA
KATEGORI NILAI
Dua atau lebihCapaian IKI paling kurang berada pada kategori "SangatBaik",
dan/atau tidak ada Capaian IKI yang berada dibawah kategori “Baik”. SANGAT BAIK 120
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori"Baik",
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Cukup“ serta BAIK 100
Tidak ada Capaian IKI berada pada kategori “Kurang”atau“Sangat Kurang”.
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Cukup”,
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI yang berada pada kategori"Kurang" CUKUP 80
Serta tidak ada Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang"
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Kurang”
KURANG 60
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang"
Dua atau lebih Capaian IKI berada pada kategori"Sangat Kurang" SANGAT KURANG 25
Dalam hal suatu rencana kinerja hanya memiliki satu Indikator Kinerja Individu, maka capaian IKI merupakan capaian rencana kinerja.
Contoh Kasus:
Seorang pegawai dengan rencana Kinerja “Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk arsitektur aplikasi yang lengkap dan sesuai NSPK”
memiliki 5 kategori penilaian (Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang).
KATEGORIPENILAIAN/STANDARKINERJA CAPAIANRENCANA
(DIBACADARIATASKEBAWAH) KINERJA
SANGAT KURANG/ CUKUP/ SANGATBAIK/
KURANG/ JAUH SEDIKIT MELAMPAUI
TIDAKDAPA DIBAWAH DIBAWAH TARGET
T TARGET TARGET
CONTOH DITERIMA KATEGORI KATEGORI NILAI
KASUS RENCANAKINERJA ASPEK INDIKATORKINERJAINDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIANIKI
I Proses bisnis Kualitas 80-90%sesuai <50% 50–69% 70–79% >90% 95% SangatBaik
Aplikasi SIMBG Kuantita Tingkat kesesuaian proses bisnis 80-90%selesai <50% 50-69% 70–79% >90% 90% Baik
Dalam bentuk Waktu Aplikasi SIMBG dengan NSPK 7-8 bulan >11 10–11 9–10 <7 7,5bulan Baik
Arsitektur aplikasi Persentase penyelesaian Setelah NSPK
Yang lengkap dan dokumen terbit
Sesuai NSPK Arsitektur aplikasi SIMBG sesuai
Baik 100
NSPK
Tingkat ketepatan waktu
Penyelesaian dokumen arsitektur
Aplikasi untuk diserahkan ketim
IT
•20/100 x NCRKAL
•20/100 x NCRKAL
Cukup*
•10% x NCRKAL
Kurang*
•5% x NCRKAL
Sangat Kurang*
Atasan
•1% x NCRKAL
Keterangan:
NCRKP = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA PEGAWAI
NCRKAL = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG/ RATA – RATA NILAI CAPAIAN IKI JPT YANG DIINTERVENSI
TABEL MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAIYANGDINILAI PEJABATPENILAIKINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP
PANGKAT/GOL PANGKAT/GOL
RUANG RUANG
JABATAN KepalaSubdirektoratII JABATAN DirekturII
UNITKERJA Direktorat II UNITKERJA DirektoratJenderalIII
Nilai Capaian KT
Apabila perolehan nilai SKP lebih dari 120, maka nilai SKP dikonversi menjadi 120 dengan menambahkan keterangan.
TABEL MENGHITUNG NILAI SKP
NIP NIP
PANGKAT/GOLRUANG PANGKAT/GOLRUANG
1 Meningkatnya Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur 80–90% <60% 60–69% 70–79% >90% 85% Baik Baik 100 104
Kualitas Menjalankan bisnis Kuantitas Aplikasi dengan NSPK 80–90% <70% 60–69% 70–79% >90% 85% Baik
bangunan Proses dan SLA Waktu Persentase penyelesaian Sistem >12 11-12 9-10 <7 7bulan Baik
Gedung yang (servicelevel Aplikasi SIMBG yang siap aplikasi
menjamin agreement) sesuai digunakan Siap
keselamatan, NSPK yang reliable Ketepatan waktu digunakan
kesehatan, Dan user-friendly Penyelesaian aplikasi 7–8bulan
kenyamanan, dan sesuai
Kemudahan bagi Dengan jadwal yang
penggunanya. ditetapkan
2 Kuantitas Persentase penyelesaian <60% 60–69% 70–79% >90% 95% SangatBaik Sangat 120 120
Respons yang cepat
Meningkatnya Waktu Pengaduan masyarakat 80–90%dari >7 6–7 4-5 <2 2hari Baik Baik
Dan akurat atas
Kualitas dan jumlah
pengaduan
bangunan Pengelola SIMBG atas pengaduan
Masyarakat dan
Gedung yang Layanan PBG/IMB dan Yang
pengelola
menjamin SLF diajukan
Simbg terkait
keselamatan, Rata-rata waktu yang 2–3 hari
Layanan
kesehatan, Dibutuhkan untuk setelah
penerbitan
kenyamanan, dan Memproses layanan permohonan/
PBG/IMB dan SLF
Kemudahan bagi Pengaduan masyarakat pengaduan
Melalui aplikasi
penggunanya dan disampaikan
SIMBG
Pengelola SIMBG
3 Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan 90–95% <78% 78–83% 84–89% >95% 90% Baik Baik 100 104
Meningkatnya
Pegawai dinas PU Kuantitas Dokumen PBG/IMB dan dokumen <70% 60–69% 70–79% >90% 85% Baik
Kualitas
dan SLF Diproses
bangunan
PTSP pemda Yang diterbitkan melalui tanpa
Gedung yang
kab/kota yang bisa Aplikasi SIMBG kesalahan
menjamin
Melayani Persentase Pemerintah 80–90%
keselamatan,
penerbitan Daerah Kabupaten/Kota Pemda
kesehatan,
PBG/IMB dan SLF Yang memiliki pegawai
109,3
(Nama)
(NIP)
PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS
PERILAKU KERJA STANDAR PERILAKU KERJA
Orientasi Pelayanan
Standar/Level
Komitmen
Jabatan Jenjang Jabatan yang
Insiatif Kerja dipersyaratkan
Kerja sama Jabatan Pimpinan Utama 7
Kepemimpinan
Tinggi Madya 6–7
Pratama 5–6
Jabatan Administrator 4–5
Administrasi Pengawas 3–4
Pelaksana 1–2
Jabatan Utama 5–6
Fungsional Madya 4–5
Keahlian Muda 3–4
Pertama 2–3
Ditetapkan berdasarkan Standar
Jabatan Penyelia 3–4
Perilaku yang berlaku dalam jabatan
Fungsional Mahir 2–3
Keterampilan Terampil 1–2
Pemula 1–2
Standar Perilaku Kerja
1. Orientasi Pelayanan
5 Menyusunrencana,tindakantaktismaupunlangkahantisipasiterhadap
permasalahanrutin.Menyusunperbaikanberkelanjutan,danmenghargaiorang
lain.
6 Merancangrencanajangkapendek,adaptasiideuntukmeningkatkanKinerja,
danmemberikandukunganterhadaporanglain.
7 Merancangrencanayangkomprehensif,berorientasijangkapanjang,
mempertimbangkankesuksesananggotaorganisasi,sertamembuatterobosan
baru.
Standar Perilaku Kerja
4. KERJA SAMA
ASPEKPERILAKUKERJASAMA
DEFINISI Kemauandankemampuanpegawaiuntukbekerjasamadenganrekankerja,atasan,bawahandalamunitkerjanyasertainstansilaindalam
menyelesaikansuatutugasdantanggungjawabyangditentukan,sehinggamencapaidayagunadanhasilgunayangsebesar-besarnya.
5 Berkomitmenterhadappenyelesaiantugasdanmemberikandukungansecaraaktif
terhadapanggotatimyanglebihbesardanberagam.
6 Membangunsemangatkelompokbesardannilaitambahdalampelaksanaantugas.
7 Secaraaktifmenjagamotivasidanhubunganyangpositifdalamorganisasi.
Standar Perilaku Kerja
5. KEPEMIMPINAN
ASPEKPERILAKUKEPEMIMPINAN
DEFINISI Kemampuandankemauanpegawaiuntukmemotivasidanmempengaruhibawahanatauoranglainyangberkaitandenganbidang
tugasnyademitercapainyatujuanorganisasi.
LEVEL INDIKATORPERILAKUKERJA SITUASI
PERILAKU
KERJA
1 Memahamidanmenunjukkansikapkepedulian,memberikanarahantugas,serta a.Ketikamenjadipemimpininformaldalamunit
pertimbanganatasrisiko. kerja/organisasi.
2 Menunjukkanperilakupositif,memberikanbimbingandanmotivasi,sertakeberanian b.Ketikadiharapkanmenjadipenyemangatrekan
mengambilrisikopersonal. kerja/bawahan.
c.Ketikaterjadiperselisihandalamkelompok/unit
3 Bersediauntukmemberikanpengarahan,memotivasi,danmenunjukkankomitmen kerja/organisasi.
atasperilakupositifdankeberaniandalammengambilrisiko. d.Ketikamengaturpelaksanaantugas/pekerjaan
4 Memberikandukunganterhadaporanglainsertamenunjukkantekaduntuk bawahan.
mengambilrisiko. e.Ketikamempengaruhioranglainuntuk
mencapaitujuan.
5 Menunjukkankepercayaandirisertasikapyangadildanprofesionaldalamsegala
f.Ketikadihadapkandengansituasiyangtidak
situasi,sertabersediauntukmengambilresiko.
pasti(terdapatkemungkinanmendatangkan
6 Menunjukkankemandiriandankemampuanmenjadikatalisator hasilyangnegatif).
7 Menjaditeladandalamkepemimpinanorganisasi. g.Ketikaterjadiperubahan-perubahanyang
spesifikdalamorganisasi.
Mekanisme Penilaian Perilaku Kerja
02
kesesuaian tingkah laku,
oleh Pejabat penilai dengan Survey tertutup Level perilaku yang
sikap, atau tindakan
mempertimbangkan rekan kerja diperoleh kemudian
pegawai dengan perilaku
setingkat dan bawahan langsung dikonversi menjadi
kunci pada indikator
suatu nilai perilaku
perilaku kerja yang
kerja
dipersyaratkan dalam
jabatan
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja
Contoh:
Seorang pejabat pimpinan tinggi pratama menilai perilaku kerja bawahan langsungnya yang merupakan seorang pejabat administrator pada aspek
orientasi pelayanan. Standar/Level perilaku kerja yang dipersyaratkan untuk seorang pejabat administrator adalah 4 – 5. Maka dalam penilaian
perilaku akan diujikan kesesuaian indikator perilaku kerja dari level 4 sampai dengan 6. Berdasarkan hasil pengamatannya diperoleh:
ASPEKPERILAKUKERJA:1.ORIENTASIPELAYANAN
1 Ketikamemberikanpelayanankepada Memberikanpelayanandiatasstandardanmembangunnilaitambah ☑
pihak-pihakyangdilayani dalampelayanan.
Menentukan level perilaku kerja yang Berusahamemenuhikebutuhanmendasardalampelayanandan ☑
diperoleh berdasarkan pengamatan percepatanpenangananmasalah.
Berusahamemenuhikebutuhanmendasardalampelayanandan Tidakdiujikan
percepatanpenangananmasalah.
Mengevaluasidanmengantisipasikebutuhanpihak-pihakyangdilayani. Tidakdiujikan
3
5 Ketikadiharapkandenganbenturan Memberikanpelayanandiatasstandardanmembangunnilaitambah ☑
kepentingan. dalampelayanan.
Berusahamemenuhikebutuhanmendasardalampelayanandan ☑
percepatanpenangananmasalah.
Mengevaluasidanmengantisipasikebutuhanpihak-pihakyangdilayani. ❌
5
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja
Berdasarkan hasil pengamatan untuk aspek perilaku orientasi pelayanan diperoleh level sebagai berikut:
ASPEK
LEVELYANG
PERILAKU NO SITUASI
DIPEROLEH
KERJA
Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai perilaku.
Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai perilaku.
Bagi Pejabat JPT Pratama, JA, dan JF (Standar Perilaku Kerja adalah level 3 - 6)
Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai perilaku.
Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai perilaku.
Langkah
Menghitung Nilai Akhir Perilaku Kerja
PENILAIAN PNS TUGAS BELAJAR
Penilaian Kinerja Bagi Pegawai yang menjalankan Tugas Belajar
1. Penilaian kinerja bagi pegawai yang melaksanakan tugas belajar dilakukan menggunakan dua indikator yaitu Indeks Prestasi Kumulatif dan
ketepatan waktu lulus pegawai.
2. Indikator nilai Indeks Prestasi Kumulatif setiap tahun akademik digunakan untuk menilai kinerja PNS selama masih mengikuti kegiatan
pembelajaran.
3. Bagi universitas luar negeri yang tidak mengeluarkan nilai prestasi akademik berupa Indeks Prestasi, maka penilaian kinerja pegawai selama
melaksanakan tugas belajar dapat menggunakan Predikat Akademik atau sebutan lain yang berlaku pada universitas tersebut.
4. Indikator ketepatan waktu kelulusan terbagi dalam 2 (dua) kategori:
• Pegawai yang lulus tepat waktu atau sesuai jangka waktu tertentu (batas waktu normatif program studi)
• Pegawai yang lulus tidak tepat waktu atau adanya perpanjangan jangka waktu tugas belajar sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
5. Ketentuan konversi IPK dan ketepatan waktu lulus menjadi predikat kinerja pegawai dilakukan berdasarkan pembobotan. Bobot IPK adalah 60
dan bobot ketepatan waktu lulus adalah 40.
5. Bagi pegawai yang melaksanakan tugas belajar namun masih melaksanakan tugas jabatan di unit kerja, maka penilaian kinerja pegawai yang
bersangkutan tetap berdasarkan penilaian kinerja bukan sebagai PNS yang melaksanakan tugas belajar.
- Confidential -
Akreditasi
Akreditasi
B
Profesi, S2, S3
Sangat
Program Sangat Baik Baik Cukup
Universitas Kurang
Studi SangatBaik Baik Cukup SangatKurang
A Minimal C 3,51 – 4,00 3,20 – 3,50 3,00 – 3,19 < 3,00
3,51–4,00 3,20–3,50 3,00–3,19 <3,00
B Minimal C 3,61 – 4,00 3,25 – 3,60 3,00 – 3,24 < 3,00
C Minimal B 3,71 – 4,00 3,30 – 3,70 3,00 – 3,29 < 3,00
• Seorang pegawai menjalankan tugas belajar dan memulai pembelajaran pada semester ganjil tahun akademik 2019/2020 pada program studi magister Ilmu Komunikasi di
Universitas Indonesia, Indeks Prestasi semester 1 pegawai tersebut adalah 3,32 dan pada semester 2 adalah 3,45. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pegawai pada tahun akademik
2020/2021 adalah 3,39. Maka, nilai kinerja pegawai untuk tahun akademik tersebut adalah 3,39 dengan predikat kinerja “Baik”
• Selanjutnya pada tahun akademik 2020/2021 pegawai tersebut mendapatkan Indeks Prestasi semester 3 dan semester 4 masing masing sebesar 3,43 dan 3,50. IPK pegawai pada
tahun akademik tersebut adalah 3,43. Maka, nilai kinerja pegawai untuk tahun akademik tersebut adalah 3,43. Jika pada tahun akademik yang sama pegawai yang bersangkutan
berhasil lulus dari studinya, maka ketepatan waktu lulus pegawai akan menjadi pertimbangan dalam penetuan predikat kinerja pegawai.
• Nilai tertimbang yang diperoleh dari Tabel Nilai Tertimbang Berdasarkan Predikat IPK dan Waktu Kelulusan adalah 4 maka predikat kinerja berdasarkan Tabel Konversi Hasil
Pembobotan ke Predikat Kinerja adalah Baik. Sehingga, nilai kinerja pegawai adalah 3,43 dengan predikat kinerja Baik
5
PENGEMBANGAN KARIER PNS
PENTINGNYA MANAJEMEN Mutasi, Promosi dan
Pengembangan Kompetensi
KINERJA PNS berdasarkan kinerja
MANAJEMEN TALENTA
Kinerja pegawai harus 01
menjadi salah satu dasar
penempatan talent pool
TUNJANGAN KINERJA
04
Tunjangan Kinerja dibayarkan
berdasarkan pencapaian kinerja
03 KINERJA
PEGAWAI
PENGHARGAAN digunakan untuk
pemberian penghargaan
berdasarkan pada penilaian kinerja
yang objektif dan transparan.
02
SANKSI
penilaian kinerja PNS yang tidak 05
mencapai target kinerja dikenakan
sanksi administrasi sampai dengan
pemberhentian
- Confidential -
TIM PENILAI
KINERJA PNS
PENGHARGAAN
SANKSI KINERJA
YA
JPT DENGAN dipindahkan pada jabatan lain sesuai
KINERJA TIDAK 6 Bulan untuk dengan kompetensi yang dimiliki
TERCAPAI memperbaiki kinerjanya
TIDAK Uji Kompetensi Kembali
TIDAK ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Predikat Kinerja : undangan.
CUKUP, KURANG ATAU
SANGAT KURANG
https://bit.ly/MateriSKPBinjai