Sedih, Sekolah Rusak Bikin Siswa-Guru di
Sekolah Ini Bersih-Bersih sebelum Belajar
Jakarta - Siswa dan guru di SMPN 5 Satu Atap
(Satap) Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara,
Sulawesi Utara mau tidak mau harus kerap
membersihkan ruang kelas dari kotoran hewan
sebelum belajar. Sebab, sejumlah bagian dari
bangunan sekolah rusak parah dan membuat
binatang tidur sekaligus membuang hajat di sana.
"Terkadang binatang tidur dan membuang kotoran
di kelas," ungkap Wakil Kepala Sekolah SMPN 5
Satap Likupang Barat, Robert (27/7/2022), dikutip
dari detikSulsel.
Robert mengatakan situasi seperti ini terjadi nyaris
setiap hari. Binatang bebas keluar masuk kelas
karena pintu dan jendela rusak, menyebabkanya
tidak dapat tertutup rapat.
Di sisi lain, Wakasek SMPN 5 Satap Likupang Barat
itu juga mencemaskan keselamatan siswa. Hal ini
tidak lain karena atap dan plafon sekolah yang
rusak, sehingga bagian-bagiannya rawan jatuh
menimpa siswa saat ada angin kencang.
"Kondisi sekolah kalau cuaca ekstrem kondisi di
sekolah sangat memprihatinkan," sebutnya.
Beberapa kondisi buruk lain di SMP mereka adalah
dinding yang sudah tampak retak dan WC yang tak
dapat digunakan. Dua toilet di sana tak befungsi
karena sudah penuh sampah.
"Bangunan juga sudah rawan gempa, karena sudah
retak," jelas Robert.
"WC sudah sama sekali tidak bisa difungsikan.
Siswa dan guru kalau mau buang air ke masyarakat
dan rumah guru-guru," tambah Robert.
Dia mengatakan bahwa kondisi rusak parah ini
sudah berlangsung sejak 4 tahun terakhir. Rencana
renovasi oleh pemerintah melalui Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat
belum direalisasikan.
Dinas Pendidikan Minahasa Utara pun diharapkan
dapat membantu mengawal perbaikan sekolah
tersebut.
"PUPR sudah turun, datang lihat kerusakan. Tahun
kemarin dibilang masuk tahun anggaran 2022, tapi
sampai sekarang belum," kata Robert.
Atap Masih Jebol, SDN Pancoranmas 3 Depok
Waswas Hujan Saat Jam Sekolah
Depok - SDN Pancoranmas 3 di Depok, Jawa
Barat, harus tetap menjalankan kegiatan belajar
mengajar di tengah kekurangan ruangan kelas. Di
lantai atas, ada dua atap sekolah yang masih
menganga dan belum juga diperbaiki oleh
pemerintah.
Kepala Operator SDN Pancoranmas 3, Yudhi
Syahwaludi, mengatakan ada 12 ruang kelas di
SDN Pancoranmas 3. Namun, dua kelas di lantai 2
sekolah tersebut belum bisa digunakan karena
atapnya masih ambruk akibat diterjang angin
kencang, April lalu.
Kondisi dua kelas yang atapnya ambruk itu
berdampak pada dua kelas di bawahnya di lantai 1.
Yudhi mengatakan, saat hujan turun, air dari kelas
itu akan merembes ke kelas yang berada tepat di
bawahnya.
"Memang yang ruangan atas itu atapnya udah
(ambruk) air pasti masuk walaupun itu dicor air itu
akan rembes ke bawah, kalau hujan itu seperti air
gerimis air hujan gitu karena emang menggenang,"
kata Yudhi di sekolahan ini, Senin (25/7/2022).
Dia mengatakan, ketika hujan turun, dua kelas di
lantai 1 yang berada tepat di bawah dua kelas yang
atapnya ambruk itu tidak bisa digunakan. Dia
menyebut sekolah bakal memulangkan siswa di dua
kelas itu saat hujan turun ketika kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
"Kalau ruangan sebenarnya ada 12, termasuk 2
yang atapnya ambruk berati kan tinggal 10, ada
ruangan yang rusak di bawahnya itu, jadi kalau
hujan itu air ngalir, bocor, walaupun itu dicor. Jadi
kan ada 2 (lagi yang rusak) berati ada 8 ya kan,"
tutur Yudhi.
"Tapi seumpama saat hujan kita pulangin siswa tapi
kalau nggak ada hujan seperti ini aman," imbuh
Yudhi.
Dia mengatakan para guru juga merasa cemas jika
hujan deras turun di malam hari. Dia menyebut
petugas kebersihan sekolah harus bersiap lebih
pagi untuk mengeringkan lantai kelas yang basah
akibat rembasan air dari dua kelas yang atapnya
ambruk.
"Iya (waswas) belum pernah kejadian. Semoga
jangan. Tapi kan antisipasinya gitu. Kalau malam
hujan aja kita udah mikir itu airnya," ucapnya.