Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL ANALISIS PRODUK

PEMBELAJARAN FISIKA

“ANALISIS KONSEP BUNYI PADA ALAT MUSIK GITAR”

OLEH:
Dewa Komang Gede Nharayana (01)
Gede Bagas Paramudya (05)
I Komang Widiarta (11)
I Nyoman Suka Sulaksana Putra (14)
I Nyoman Widnyana Putra (15)

XI MIPA 7
SMA Negeri 1 Kuta Selatan
Badung, 27 April 2022
Nama Alat Musik yag dianalisis: Gitar
Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya
menggunakan jari maupun plektrum (pick gitar). Kata “gitar” atau guitar dalam bahasa Inggris,
pada mulanya diambil dari nama alat musik petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun
1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Alat musik ini kemudian berkembang menjadi
berbagai macam model gitar kuno yang dikenal dengan istilah umum tanbur. Pada tahun 300 SM
Tanbur Persia dikembangkan oleh bangsa Yunani dan enam abad kemudian oleh bangsa Romawi
(Bellow, 1970:54-55).
Gitar dimainkan secara dipetik atau juga bisa digesek. Tubuh gitar terdiri dari tiga bagian
utama yaitu kepala, leher dan badan. Pada bagian kepala terdapat mesin penala dawai. Dawai
gitar yang berjumlah enam utas masing-masing diikatkan pada enam buah pasak yang
merupakan bagian dari mesin penala.
Bagian leher terdapat di antara kepala dan badan. Bagian muka leher yang masuk hingga
kira-kira seperempat papan muka dari badan gitar, merupakan papan jari yang memiliki 19
pembatas dari logam yang dikenal dengan sebutan fret. Fungsinya adalah untuk memproduksi
tingkat ketinggian nada yang berbeda dengan jalan menempatkan jari-jari pada ruang-ruang di
antara logam-logam fret.
Bagian badan gitar berfungsi sebagai tabung resonator untuk memperbesar bunyi yang
dihasilkan oleh getaran dawai. Papan muka pada badan gitar yang bahan kayunya lebih tipis
dibanding papan belakang dan samping, disebut juga sebagai papan suara. Pada papan suara
terdapat lubang suara untuk mengeluarkan hasil produksi bunyi. Pada dasarnya bunyi gitar
dihasilkan oleh getaran dawai-dawai yang terentang di antara batang penyanggah dawai yang
merupakan pembatas antara kepala dan leher (disebut nut) dengan gading pembatas (disebut
bridge) pada pangkal pengikat dawai di atas papan suara (disebut base).
Gitar merupakan salah satu jenis alat musik dengan sistem dawai. Gitar memiliki 6 dawai
yang menghasilkan suara yang berbeda beda, suara yang berbeda tersebut disebabkan oleh
ukuran yang berbeda beda setiap dawainya. Semakin berat massa dawai maka frekuensi yang
dihasilkan semakin rendah, begitu juga sebaliknya. Ketika dawai tersebut dipetik, dawai akan
bergetar. Getaran dawai tersebut menyebabkan udara di dalam tabung gitar bergetar sehingga
terciptalah bunyi. Untuk menaikkan frekuensi pada gitar, kita harus menekan dawai agar
panjangnya berkurang. Untuk itu ada alat khusus yang biasa digunakan yaitu capo. Setiap
dinaikkan 1 fret, nada yang dihasilkan akan naik setengah nada.
Ini merupakan salah satu chord dalam gitar yaitu kunci A. Dalam posisi polos (tanpa
capo) seperti ini, gitar akan mengeluarkan suara sesuai chordnya yaitu nada A.

Sedangkan gambar ini menunjukkan chord yang sama yaitu A. Tetapi dalam posisi ini
(berisi capo), Suara yang dihasilkan yaitu A#, karena dipasangkan capo di fret 1 dan nada naik
setengah.
https://youtu.be/WiJtM-6I7vY
dari, K. (2004). alat musik dawai. [online] Wikipedia.org. Available at:
https://id.wikipedia.org/wiki/Gitar [Accessed 14 May 2022].

Anjani, A. (2021). Dari Mana Asal Bunyi? Ini Penjelasan Mengenai Energi Bunyi. [online]
detikedu. Available at: https://www.detik.com/edu/sekolah/d-5675358/dari-mana-asal-bunyi-ini-
penjelasan-mengenai-energi-
bunyi#:~:text=Gitar%20menghasilkan%20suara%20dari%20senar,gitar%20bergetar%20sehingg
a%20terciptalah%20bunyi. [Accessed 14 May 2022].

Anda mungkin juga menyukai