Anda di halaman 1dari 23

Perizinan Berusaha Aktivitas Rumah

Sakit Pemerintah dan Swasta


Berbasis Resiko

Oleh : Ratna Kawuri, SH


KEPALA DPMPTSP PROVINSI JAWA TENGAH
Semarang, 26 Agustus 2022
VISI VISI & MISI
“Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari, PROVINSI JAWA TENGAH
tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”

MISI
1. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religius, toleran,
dan guyup untuk menjaga Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
2. Mempercepat reformasi birokrasi serta memperluas sasaran
ke Pemerintah Kabupaten/ Kota;
3. Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan memperluas
lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran; dan
4. Menjadikan masyarakat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar,
lebih berbudaya, dan mencintai lingkungan.
PERAN
DPMPTSP

Peningkatan pertumbuhan nilai penanaman modal melalui


penyelenggaraan pelayanan perizinan yang cepat, mudah,
transparan dan akuntabel

web.dpmptsp.jatengprov.go.id Dinas Pmptsp ptspjateng DPMPTSPJateng


KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PERIZINAN
BERUSAHA DI PROVINSI JAWA TENGAH
Diproses Melalui OSS dan SIAP Jateng ( bagi perizinan Non OSS )

PEMERINTAH PUSAT

BUPATI Mendelegasikan Pergub Jateng No 4


kewenangan Tahun 2022 Tentang
Pemerintah Daerah Kabupaten GUBERNUR Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Provinsi Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha Dan
Kew Provinsi kepada Pelayanan Terpadu Satu
Kepala DPMPTSP Pintu Di Provinsi Jawa
Provinsi Jawa Tengah Tengah
WALIKOTA
Pemerintah Daerah Kota

Meliputi : 1.359 Perizinan OSS, 77 PBUMKU OSS dan 48


Perizinan Non OSS, 4 PBUMKU Non OSS serta 3 Perizinan
lainnya.
PERBAIKANLAYANAN

• Peningkatan sarana prasarana layanan


• Peningkatan kualitas layanan online
• Peningkatan kualitas SDM
• Fasilitasi pembangunan MPP Kabupaten/Kota
• Penyelenggaraan klinik investasi dan pendampinganLKPM
• Penyelenggaraan Central Java Investment Business
Forum secara hybrid
• Peningkatan fasilitasi kemitraan UMB-UMK

PENYEDERHANAAN REGULASI
1. UU Cipta Kerja
2. PP No. 5/ 2021
3. PP No.6/2021
4. Permendagri No. 25/ 2021
TINDAK
LANJUT

Pergub Jateng No 4/2022 Revisi Pergub Jateng No 72/


Revisi Perda Provinsi Jateng Revisi Pergub Jateng No 2016 tentang Organisasi
No 7/ 2010 tentang tentang Penyelenggaraan
52/ 2015 tentang RUPM dan TataKerja Dinas
Penanaman Modal Perizinan Berusaha dan
Provinsi Jawa Tengah Penanaman Modal dan
di Provinsi Jawa Tengah Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Tahun 2012-2025 Pelayanan Terpadu Satu
(Prolegda Tahun 2021) di Provinsi Jawa Tengah
Pintu

PROSES RENCANA TELAH TERBIT


21
KELEMBAGAAN
PERCEPATANPELAKSANAAN BERUSAHA
Tim terdiri dari :
1. Wagub (Ketua)
Pembentukan Tim Satgas Percepatan Pelaksanaan Berusaha Di 2. Sekda (Ketua Harian)
Prov. Jateng 3. Inspektur (Wk.Ketua Harian)
(SK Gubernur No. 561/101 tahun 2017 tgl 28 Desember 2017) 4. Ka. DPMPTSP (Sekretaris)
5. Desk Subsektor Perizinan Berusaha (15 Ka.OPD)
6. Desk Supporting (14 Ka.OPD)

Pembentukan Tim Sekretariat Pelaksanana Satgas


Tim terdiri dari : EVALUASI SATGAS TERKAIT KINERJA PTSP
Percepatan Pelaksanaan Berusaha Di Prov. Jateng 1. Ka.DPMPTSP (Ketua)
(SK Gubernur No. 561/30 tahun 2018 tgl 23 April 2018) 2. Kabid Wasdal DPMPTSP (Wk.Ketua) PROGRAM KERJA SATGAS
3. Kabid PPL (Sekretaris)
4. Pejabat administrator dan pengawas dari OPD • Inventarisasi perizinan
Teknis (anggota) • Pemantauan proses
5. Pejabat administrator dan pengawas DPMPTSP perizinan berusaha
Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi :
(anggota)
• Identifikasi regulasi
• Pembentukan satgas percepatan pelaksanaan
berusaha di 35 Kabupaten/Kota
perizinan berusaha
• Pembentukan 12 MPP Kab/Kota • Pembinaan dan
pengawasan pembinaan
kemudahan investasi
• Penyelesaian permasalahan
penanaman modal dalam
rangka percepatan pelaksanaan
berusaha

SK SATGAS SK SEK. SATGAS


RUANGSEKRETARIATSATGAS
17
Peran Perizinan
Pemerintah
Mengatur
ketertiban

Pengendalian
Pengawasan
Pembinaan
02
AKTIVITAS
MASYARAKAT

Kepastian Hukum & Hak

Perlindungan kegiatan
usaha

Legalitas Usaha
https://oss.go.id
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

1. UNDANG-UNDANG 4. PERATURAN MENTERI

UU No. 11Tahun 2020 TentangCipta Kerja Peraturan Menteri/Kepala Lembaga yang terkait dengan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko (Permenkes 14 Tahun 2021)

2. PERATURAN PEMERINTAH
5. PERBAN BKPM

PP No. 5/2021 Ttg Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Peraturan BKPM No. 3/2021 : Sistem Perizinan
Berusaha Berbasis B.R Terintegrasi SecaraElektronik
PP No. 6/2021 Ttg Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah
PP No. 16/2021 Ttg Bangunan Gedung Peraturan BKPM No. 4/2021 : Pedoman dan TataCara
PP No. 22/2021 Ttg Penyelengg, Perlindungan & Pengelolaan Lingk Hidup Pelayanan Perizinan Berusaha B.R dan Fasilitas
Penanaman Modal
3. PERATURAN PRESIDEN
Peraturan BKPM No. 5/2021: Pedoman dan Tata Cata
Perpres No 10/2021 Ttg Bid Usaha Penanaman Modal yang telah Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko
dirubah dgn Perpres No. 49 Tahun 2021
Pemahaman tentang
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS
RISIKO
Prinsip
Trust but Verify

POST AUDIT
q Perizinan dimudahkan
q Pengawasan terkoordinasi
q Transparan dan akuntabel
PEMBAGIANKEWENANGANPENERBITANPBBRBERDASARKANKEGIATANUSAHA

Administrator
Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah Kab/Kota KEK & Badan
Pengusahaan
KPBPB
1. Berlokasi di lintas propinsi 1. Berlokasi di lintas kab/kota dalam 1. Berlokasi dikabupaten/kota
2. Terkait dengan SDA yang tidak satu propinsi 2. Penanaman modal yang
terbarukan 2. Penanaman modal yang didelega- dipertugasbantukan kepada
3. Industri prioritas tinggi pada skala sikan dari pem.pusat kepada pemerintah Kab/Kota.
3. Penanaman modal yang menjadi Mencakup kewenangan pemerintah
nasional gubernur.
kewenangan pemerintah Kab/ kabupaten/kota dan dilaksanakan
4. Terkait dengan fungsi pemersatu 3. Penanaman modal yang menjadi
berdasarkan pelimpahan/
dan penghubung antar wilayah kewenangan pemerintah propinsi Kota sesuai peraturan perundangan
4. Industri yang diklasifikasikan pendelegasian kewenangan dari
5. Terkait dengan strategi pertahanan sesuai peraturan perundangan Pemerintah Pusat/Pemerintah
dan keamanan nasional 4. Industri yang diklasifikasikan sebagai industri menengah dan kecil
kecuali utk jenis industri yang Daerah dan memperhatikan
6. PMA / penanam modal yang sebagai industri besar, kecuali utk peraturan perundang-undangan
menggunakan modal asing jenis industri yang menjadi menjadi kewenangan Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Propinsi terkait KEK dan KPBPB.
7. Penanaman modal yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
urusan pemerintah pusat menurut
Undang-Undang

Poin No. 3, Industri prioritas tinggi meliputi


: 5) Ind. yang berdampak penting terhadap lingkungan
1) Ind. strategis 6) Ind. PMA/yang menggunakan modal asing berdasarkan perjanjian
2) Ind. teknologitinggi Pemerintah RI dgn negaralain
3) Ind. minumanberalkohol
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DIDAERAH

1
NSPK Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dalam OSS merupakan acuan tunggal bagi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pelaku Usaha.

Pemerintah Daerah wajib menggunakan sistem OSS dalam pelayanan Perizinan Berusaha
2 dan bagi yang tidak melaksanakan akan diberikan sanksi administratif secara berjenjang
sesuai ketentuan
Pemerintah daerah dapat mengembangkan sistem internal sebagai pendukung dalam

3 melakukan verifikasi Perizinan Berusaha (OSS) seperti pemenuhan persyaratan atau pembayaran retribusi
daerah sesuai dengan standar yang ditetapkan Pemerintah Pusat.

Gubernur atau bupati/wali kota mendelegasikan kewenangan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha

4 yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota kepada Kepala DPMPTSP
Provinsi/Kabupaten/Kota. (Pasal 4 dan Pasal 5 PP No. 6/2021)

5
• Kepala DPMPTSP Provinsi sebagai koordinator pengawasan terintegrasi untuk kewenangan
provinsi
• Kepala DPMPTSP Kab/kota sebagai koordinator pengawasan terintegrasi untuk
kewenangan Kab/kota.
TINGKAT RISIKO & JENIS PERIZINAN BERUSAHA

KRITERIA RISIKO TINGKAT RISIKO PERIZINAN BERUSAHA

2 3
KESELAMATAN LINGKUNGAN
RENDAH NIB
1 4

KESEHATAN KETERBATASAN MENENGAH NIB + SertifikatStandar


SUMBERDAYA Rendah

MENENGAH NIB + SertifikatStandar


Tinggi ( Terverifikasi)
5
ASPEKRISIKO LAINNYA
DISESUAIKANDENGANSIFAT
TINGGI NIB +IZIN (+ SS )
KEGIATAN USAHA
DEFINISI
Perizinan Berusaha
Perizinan BerusahaBerbasis Pelaku Usaha
Legalitas yang diberikan kepada pelaku usaha Risiko
untuk memulai dan menjalankan kegiatan usaha.
Perizinan berusaha berdasakan tingkat Orang perseoranganatau badanusaha
Perizinan berusaha mencakup : risiko kegiatan usaha yang melakukan kegiatan usaha pada
1. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko : NIB, bidang tertentu
Sertifikat Standar, & Izin.
2. Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan
Usaha (UMKU) *)

Nomor Induk Berusaha (NIB) Sertifikat Standar Izin

Bukti registrasi/pendaftaran pelaku usaha Perizinan berusaha berupa pernyataan lzin adalah persetujuan Pemerintah Pusat
untuk melakukan kegiatan usaha dan dan/atau bukti pemenuhan standar atau Pemerintah Daerah untuk
sebagai identitas bagi pelaku usaha dalam pelaksanaan kegiatan usaha pelaksanaan kegiatan usaha yang wajib
pelaksanaan kegiatan usahanya. dipenuhi oleh Pelaku Usaha sebelum
melaksanakan kegiatan usahanya

*) mencakup standar usaha dan/atau standar produk yg dapat diajukan sebelum dan/atau sesudah tahap operasional/komersial sesuai ketentuan
kementerian/lembaga
JENIS LAYANAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

Layanan Penerbitan Perizinan Layanan Fasilitas Penanaman


Berusaha B.R Modal

1. Layanan FasilitasFiskal
1. Validasi Data Pelaku Usaha dan Rencana 1) Pembebasan bea masuk impor
Usaha mesin/barang/bahan
2) Tax Holiday
2. Penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
3) TaxAllowance
3. Penerbitan PerizinanBerusaha 4) Fasilitas fiskal di kawasan KEK
untuk Menunjang Kegiatan 5) Pemberian fasilitas fiskal untuk
Usaha penyelenggaraan kegiatan penelitian
6) Pemberian fasilitas fiskal untuk
4. Penerbitan PerizinanBerusaha penyelenggaraan kegiatan praktik
Berbasis Risiko untuk UMK kerja/pemagangan
7) InvestmentAllowance
5. Perubahan Data Usaha
2. Layanan Fasilitas Non Fiskal
6. PengembanganUsaha 1) Rekomendasi alih status izin tinggal kunjungan
menjadi izin tinggal terbatas
7. Penggabungan, peleburan, & pembubaran
Usaha 2) Rekomendasi alih status izin tinggalterbatas
• menjadi izin tinggal tetap
Untuk Memulai dan Melakukan Kegiatan
Usaha, Pelaku Usaha Wajib Memenuhi :

Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha

1) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (daratan, laut, dan/atau kawasan hutan)

2) Persetujuan Lingkungan

3) Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) & Sertifikat Laik Fungsi (SLF)


Bila pelaku usaha memerlukan bangunan Gedung, maka wajib memiliki PBG & SLF
PBG & SLF bukan prasyarat terbitnya NIB, Sertifikat Standar dan Izin.

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

1) Nomor Induk Berusaha (NIB)


2) Sertifikat Standar (SS)
3) Izin
DASAR HUKUM
PENYELENGGARAAN PTSP

Perizinan Berusaha
Sektor Kesehatan Sub
Sektor Aktivitas Rumah
Sakit Pemerintah dan
Swasta
NSPK ( Norma Standar Prosedur dan Ketentuan )
PERIZINAN AKTIVITAS RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAN
SWASTA

Permenkes Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Standar


Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
Jenis Aktivitas Rumah Sakit Berdasar KBLI
Ø Kelompok ini mencakup kegiatan perawatan kesehatan dan pengobatan fisik, baik
untuk perawatan jalan maupun rawat inap (opname), yang dilakukan rumah sakit
umum, rumah bersalin, rumah sakit khusus (sanatorium, rumah sakit kusta) yang
dikelola pemerintah.
Ø Ruang Lingkup :
Ø RS Pemerintah Kelas C dan D (Kewenangan Kota/Kab)
86101 (Aktivitas Rumah
Ø RS pemerintah Kelas B (Kewenangan Provinsi)
Sakit Pemerintah) Ø RS Pemerintah Kelas A (Kewenangan Pemerintah Pusat)
Ø Tingkat Resiko : Tinggi
Ø SLA : 28 Hari
Ø Masa Berlaku : 5 Tahun
Ø Bentuk : BLU/BLUD
Keg Usaha Pendukung /
Penunjang Ø Kelompok ini mencakup kegiatan perawatan kesehatan dan pengobatan fisik, baik
untuk perawatan jalan maupun rawat inap (opname), yang dilakukan rumah sakit
umum swasta, rumah bersalin swasta, rumah sakit khusus swasta.
Ø Ruang Lingkup :
Ø RS Swasta Kelas C dan D (Kewenangan Kota/Kab)
Ø RS Swasta Kelas B (Kewenangan Provinsi)
86103 (Aktivitas Rumah Ø RS Swasta Kelas A (Kewenangan Pemerintah Pusat)
Sakit Swasta) Ø Tingkat Resiko : Tinggi
Ø SLA : 28 Hari
Ø Masa Berlaku : 5 Tahun
Ø Bentuk : Perkumpulan, Yayasan, dan Perseroan Terbatas
CUSTOMER
SERVICE
KEMENTERIAN
INVESTASI/
BKPM RI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai