Disusun Oleh :
NIM : 194900
Minggu,3 Juli
Libur
2022
ii
2022
Selasa, 12 Juli
Libur UAS
2022
Rabu,13 Juli
1. Diskusi tema sosialisasi
2022
Kamis,21 Juli
1. Pelepasan mahasiswa KKN Baturetno
2022
iii
Catatan Dosen Pembimbing Lapangan:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
iv
NILAI LAPANGAN KULIAH KERJA NYATA – PPMSEKOLAH TINGGI
PARIWISATA AMBARRUKMOYOGYAKARTA
Ket : 80 - 100 = A
65 - 79 = B
55 - 64 = C
45 - 54 = D
0 - 44 = E
Yogyakarta,
NIDN : 0527066301
v
LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA – PPM
Disusun Oleh :
vi
IDENTITAS PESERTA KULIAH KERJA NYATA - PPM
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO
YOGYAKARTA
NIM : 194900
NIDN :
vii
LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA - PPM
YOGYAKARTA
NIM : 194900
JURUSAN : S1 Pariwisata
Mengetahui Mengetahui
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat, karunia, serta kasihNya
sehingga penulis bisa menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan Baturetno,
Kepanewon, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta sampai selesai.
Selama kegiatan dan penyusunan Laporan Kuliah Kerja Nyata penulis memperoleh banyak
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dan rasa syukur
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan KKN, antara lain kepada :
1. Bapak Dr. Suhendroyono,SH.,MM.,M.Par.,CHE,CGSP selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta, yang telah memberikan pengarahan dan
dukungan.
2. Bapak Moch. Nur Syamsu, S.Pt.,M.Par.,CHE,CGSP selaku kaprodi S1 Pariwisata yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan, dan dukungan dalam pembentukan teknik-teknik
pembuatan laporan KKN.
3. Bapak Sabda Elisa Priyanto,M.Par selaku dosen pembimbing lapangan.
4. Bapak Sarjaka selaku Lurah Baturetno yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada kami kelompok KKN STIPRAM
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian laporan KKN.
Penulis berharap ada kritikan dan saran yang membangun untuk pembuatan laporan ini.
Yogyakarta,
Putri Sulistiowati
ix
DAFTAR ISI
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UUD No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara dasar inilah yang digunakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dalam perwujudannya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pengabdian mahasiswa terhadap
masyarakat dan merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan
diadakannya KKN, diharapkan seseorang mahasiswa semakin matang dengan disiplin
keilmuannya. KKN juga berupaya mewujudkan pendidikan yang lebih efektif yaitu
pendidikan yang langsung dialami oleh mahasiswa. Jadi tidak hanya sekedar materi tetapi
yang lebih penting adalah aplikasi teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah yang
harus diterapkan dalam lingkungan masyarakat karena terkadang teori- teori yang telah
didapat di bangku kuliah tidak sama dengan kenyataan yang ada di lingkungan masyarakat.
Melalui kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan mampu untuk mengenal lingkungan
masyarakat secara langsung dengan segala permaslahan yang terjadi. Dengan ditemukannya
permasalahan, mahasiswa akan berpikir dan berusaha untuk mencari solusi atas
permasalahan tersebut. Melalui kegiatan ini pula, diharapkan dapat menjadi jembatan bagi
mahasiswa menuju ke dunia kerja yang cakupannya lebih luas daripada dunia perkuliahan.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka kegiatan KKN dianggap penting
dan harus diselenggrakan.
Berdasarkan hal diatas, Kuliah Kerja Nyata STIPRAM 2022 sebagai bentuk aplikasi
keilmuan yang dimiliki mahasiswa terhadap masyarakat dalam mengembangkan
kompetensinya di bidang Pariwisata, diharapkan sudah selayaknya siap untuk menghadapi
tantangan yang sedang berkembang pada era globalisasai seperti sekarang ini.
1
Dalam praktek, mahasiswa diterjunkan langsung ditengah-tengah masyarakat.
Dengan tujuan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan cara penerapan setiap
bidang ilmu yang diperoleh selama bangku kuliah.
Program KKN dilaksanakan dari tanggal 2 Juli 2022 sampai 19 Juli 2022. Kegiatan
KKN dilaksanakan bukan satu bulan melainkan selama 18 Hari karena terkait adanya
pandemi Covid-19. Berhubungan dengan masa pandemi Covid-19, selama kegiatan KKN
bertempat di Kelurahan Baturetno, Kepanewon, Banguntapan, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta, peserta KKN yang berjumlah 10 orang tetap menerapkan protokol kesehatan
sesuai dengan aturan dari pemerintah dan desa setempat.
B. Tujuan Kegiatan
1. Terbentuknya mahasiswa yang mampu menganalisis masalah dan mampu memecahkan
berbagai masalah yang timbul di masyarakat
2. Melakukan pendekatan kepada masyarakat dan memberikan dampak positif bagi
masyarakat setempat
3. Meningkatkan daya kreatifitas dan apresiasi mahasiswa
4. Menjalin kekeluargaan serta komunikasi antar kelompok KKN dengan masyarakat
setempat
5. Menambah wawasan masyarakat dalam berbagai berbagai bidang terutama pariwisata
melalui keterlibatan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari diadakannya kegiatan KKN STIPRAM 2022 adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Menambah pengalaman baru serta ikut dalam proses penerjunan kerja ke masyarakat
langsung untuk membantu dan mendapatkan soslusi atas masalah yang ada di tempat
KKN serta menerapkan ilmu yang telah diajarkan selama dibangku perkuliahan.
2. Bagi masyarakat
Masyarakat mendapatkan ilmu baru dan hal-hal yang baru, serta masyarakat di Desa
Wisata Baturetno, Kelurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul,
2
Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat bantuan baik berupa fisiki maupun non fisik
untuk menyelesaikan masalah yang ada.
1. Lokasi dari pelaksanaan kegiatan KKN-PPM STIPRAM tahun 2022, bertempat di Desa
Wisata Baturetno, Kelurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Waktu pelaksanaan kegiatan KKN-PPM STIPRAM tahun 2022, dimulai dengan
pelepasan mahasiswa KKN pada tanggal 2 Juli 2022 sampai dengan 19 Juli 2022, lalu
untuk penarikan mahasiswa KKN pada tanggal 21 Juli 2022.
3
BAB II
Desa Banguntapan, dengan luas wilayah 8,33 km2, Desa Baturetno dengan luas wilayah
3,94 km2, Desa Singosaren dengan luas wilayah 0,67 km2, Desa Jagalan dengan luas
wilayah 0,27 km2, Desa Tamanan dengan luas wilayah 3,75,km2, Desa Wirokerten dengan
luas wilayah 3,86 km2, Desa Potorono dengan luas wilayah 3,90 km2, Desa Jambidan
dengan luas wilayah 3,76 km2. Dengan kondisi geografisnya daerah Istimewa Yogyakarta
(Perda DIY) Nomor 1 tahun 1958 (1/1958) tentang : Perubahan Batas dan Nama
Kapanewon-kapanewon Imogiri, Gondowulung, dan Kotagede dalam Kabupaten Bantul,
Kecamatan Banguntapan beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis
dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan
Banguntapan adalah 37ºC dengan suhu terendah 24ºC.
Untuk aksebelitas di Desa Baturetno terutama untuk sala satu tempat wisatanya yaitu
Telaga Baturetno belum memadai dikarnakan kondisi tempat yang masih dalam tahap
pengembangan tetapi sudah ada beberapa yang sudah di siapkan sesuai kebutuhan untuk saat
ini seperti lapak penjual makanan dan minuman lalu ada fasilitas pendukung untuk
menikmati keindahan telaga seperti perahu bebek yang sudah di siapkan untuk para
pengunjung dan untuk yang belum memadai seperti gazebo yang masi kurang jumlahnya.
Desa Baturetno adala salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul. Dengan aktifitas pariwisata yang cukup ramai namun terganggu dengan
keadaan pandemi saat ini yang membuat kegiatan sosial yang cukup terbatas yang membuat
4
aktifitas pariwisata yang cukup terganggu di tambah dengan keadaan Desa Wisata Baturetno
yang masih dalam tahap pengembanganya, namun dilihat dari keadaan destinasi yang terletak
di Desa Baturetno saat ini yaitu Telaga Baturetno yang memiliki potensi yang cukup besar
untuk kelangsungan berjalanya desa wisata karna jumlah pengunjung yang ramai meskipun
tidak setiap harinya terutama di akhir pekan, jumlah pengunjung yang sangat ramai didukung
dengan kegiatan akhir pekan di Telaga Baturetno yang selalu mengadakan event sebagai sala
satu cara promosi.
Masyarakat di wilayah Desa Baturetno pada dasarnya tergolong maju dalam hal
ekonomi. Masyarakat selain memiliki pekerjaan utama, kebanyakan dari anggota
masyarakat Baturetno juga memiliki usaha sampingan. Masyarakat memiliki profesi yang
beragam seperti Pegawai Negri Sipil, Swasta, Buruh dan Pelaku usaha kecil seperti
Warung, Burjo, Angkringan, Peternakan, Budidaya ikan air tawar, Petani dan usaha
lainnya. Serta ada beberapa masyarakat yang berjualan di Telaga Baturetno seperti
membuka lapak kecil yang menyediakan makanan dan minuman.
2. Pekerjaan
Pelajar/mahasiswa 2810 Oranag, Pensiunan 270 Orang, Pegawai Negeri Sipil 631 Orang,
Tentara Nasional Indonesia 66 Orang, Kepolisian RI 58 Orang, Perdagangan 25 Orang,
Petani/Pekebun 74 Orang, Peternak 1 Orang, Transportasi 1 Orang, Karyawan swasta
1927 Orang, Karyawan BUMN 41 Orang, Karyawan BUMD 4
Orang, Karyawan Honorer 10 Orang, Buruh Harian Lepas 1752 Orang, Buruh
Tani/Perkebunan 798 Orang, Buruh Nelayan/Perikanan 1 Orang, Pembantu Rumah
Tangga 1 Orang, Tukang Cukur 1 Orang, Tukang Batu 2 Orang, Tukang Sol Sepatu 1
Orang, Tukang Jahit 11 Orang, Penata Rias 1 Orang, Mekanik 1 Orang, Seniman 2
Orang, Penterjemah 1 Orang, Pendeta 5 Orang, Wartawa 1 Orang, Juru masak 1 Orang,
Dosen 32 Orang, Guru 85 Orang, Pengacara 6 Orang, Arsitek 1 Orang, Konsultan 2
5
Orang, Dokter 18 Orang, Bidan 5 Orang, Perawat 9 Orang, Apoteker 3 Orang,
Psikiater/Psikolog 2 Orang, Penyiar Radio 1 Orang, Pelaut 1 Orang, Sopir 11 Orang,
Pedagang 39 Orang, Perangkat Desa 15 Orang, Wiraswasta 2650 Orang.
Keadaan sosial di Desa Baturetno memiliki beragam golongan dari skala menengah
maupun atas, terbukti dari berbagai macam aktifitas yang mereka lakukan di telaga dan
fasilitas yang bisa dinikmati oleh semua golongan (makanan dan hiburan). Masyarakat di
desa ini cukup aktif dan sering berinteraksi satu sama lain dan ikut berpartisispasi dalam
kegiatan apapun seperti perayaan Maulid Nabi, Jumat berkah, hingga kerja bakti bersama.
Kondisi sosial juga sudah terbilang baik secara ekonomi dan juga kehidupan sehari-
harinya.
2. Pemerintah
kemasyarakatan, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat setempat. Disisi lain pemerintahan desa Baturetno juga bekerjasama denga
6
a. Pemerintah Kapanewon Banguntapan
1) Sesuai wilayah telaga, berdiri di Kapanewon Banguntapan otomatis bekerjasama
dengan kantor tersebut.
2) Kapanewon Banguntapan juga sudah memulai menggunakan telaga desa dalam
salah satu acara besanya “Gemar Ikan” untuk pencegahan stunting, dimana acara
tersebut diselenggarakan oleh ibu-ibu PKK Kapanewon dengan mengajak Ibu
Bupati Bantul dan merupakan program yang didukung juga dari Dinas Perikanan
Bantul.
b. Telaga desa juga bekerjasaa dengan DLH, khususnya dalam penyediaan Ruang
Terbuka Hijau.
c. Dalam pencegahan meluapnya air sungai juga sedang bekerjasama dengan dinas
terkait untuk pembangunan talud di sisi barat embung.
d. Dinas Pariwisata, sedang dalam proses pengajuan legalitas sebagai desa wisata.
e. Dinas Kebudayaan, karena Baturetno termasuk ke 6 Kalurahan yang terpilih dan
tercatat sebagai Rintisam Desa Budaya.
f. Sedangkan proses pengajuan kerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Paniradyo
D.I.Yogyakarta.
g. Sudah beberapa event mengundang pihak dari Gusti Kanjeng Ratu Hemas untuk
engikuti acara di Telaga, jadi Desa Wisata Baturetno sudah ada relasi secara tidak
langsung dengan Pemerinta Provinsi.
7
BAB III
A. Masalah Fisik
Adapun masalah yang dihadapi pada saat kegiatan KKN STIPRAM 2022 di Desa Wisata
Baturetno antara lain :
Untuk menuju Desa Wisata Baturetno jalan sudah tertata dengan baik. Pencahayaan
jalanan baik dan bersih, tetapi tidak semua jalan aspal mulus dan baik tetapi masih
terdapat beberapa jalan yang aspalnya rusak, salah satunya adalah jalan ke Telaga
Baturetno dari sisi utara. Masih banyaknya polisi tidur di dalam gang desa, akan tetapi
hal ini juga bertujuan agar pengguna jalan berhati-hati dan tidak mengendarai dengan
kecepatan tinggi dikarenakan disekitar jalan desa banyak anak-anak yang bermain
dijalan. Untuk sarana seperti petunjuk arah di Desa Wisata Baturetno sendiri masih
kurang, terutama untuk tempat – tempat yang memiliki potensi baik potensi wisata,
potensi kuliner, maupun potensi yang lainnya.
Lingkungan yang berada di Desa Wisata Baturetno sudah cukup bersih, tetapi untuk
di tempat wisatanya masih ada sampah yang dibuang sembarangan di beberapa area
Telaga Desa Baturetno. Sebenarnya untuk pengelola sudah memperhatikan kebersihan
dengan menyediakan tempat sampah di berbagai titik, sayangnya masih adanya
pengunjung yang kurang bertanggung jawab yamg mengabaikan hal tersebut sehingga
masih terdapat sampah di beberapa area embung. Letak tempat pembuangan sampah
yang berada di Telaga juga terlalu berdekatan dengan gubuk kuliner dan dapat terlihat
oleh wisatawan, sehingga hal ini dapat menjadi sebuah permasalahan kebersihan.
8
3. Bidang Pendidikan dan Keagamaan
Dari segi pendidikan Desa Wisata Baturetno sudah bagus, terbukti dengan adanya
sekolah-sekolah yang berlokasi dekat dengan kantor Kelurahan Baturetno. Dari segi
religi sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dengan adanya beberapa masjid, serta warga
desa Baturetno biasanya melakukan kegiatan TPA yang salah satunya dilaksanakan setiap
senin sore.
Potensi wisata di Desa Wisata Baturetno ini memiliki banyak sekali potensi
wisatanya, namun untuk pengelolaan dan juga pengembangannya masih belum
maksimal.
Desa Wisata Baturetno sendiri sudah memiliki susunan organisasi atau kelembagaan
yang sudah terbagi menjadi beberapa bidang, akan tetapi dikarenakan terlalu banyak
bidang yang terbentuk sehingga membuat susunan organisasi ini berjalan kurang
maksimal, serta kesibukan aktor dalam setiap bidangnya membuat beberapa pengurus
menjalankan peran ganda / tumpang tindih kepengurusan yang membuat kepengurusan
menjadi kurang optimal.
9
3. Bidang Keagamaan
Di Desa Wisata Baturetno sendiri sudah ada untuk kegiatan TPA yang diadakan
setiap hari senin sore, kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah warga dan dihadiri
oleh anak – anak yang ada di Desa Baturetno. Permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan kegiatan TPA ini adalah kurang efektivitasnya kegiatan ini dilaksanakan,
karena belum adanya wadah atau tempat khusus sehingga kegiatan TPA tidak terlaksana
dengan maksimal dan kurangnya pengajar ataupun guru yang ada disana.
Desa Baturetno sendiri sudah memiliki akun sosial media berupa instagram yang
dikelola oleh pihak pengelola Desa Wisata Baturetno dan anggota kelurahan, tetapi masih
kurang dalam mengelolanya, dapat dilihat dari isinya sendiri kebanyakan hanya berisi
tentang kegiatan rutinitas warga masyarakat di sekitar Desa Wisata Baturetno khususnya
di telaga yang dilakukan pada hari sabtu dan minggu saja, masih kurangnya informasi
detail mengenai tempat wisata yang ada di Desa Wisata Baturetno untuk menarik
pengunjung.
6. Pandemi COVID-19
Pandemi menjadi masalah yang sangat umu dihadapi oleh sektor pariwisata, pada
Desa Wisata Baturetno masa pandemi COVID-19 sangat menjadi permasalahan, karena
10
Desa Wisata Baturetno senidri merupakan desa wisata yang sedang atau baru saja
dibentuk, sehinga dengan adanya pandemi COVID-19 ini membuat desa wisata ini sulit
untuk mempromosikan wisatanya yang tentunya akan berpengaruh pada jumlah
kunjungan wisatawan di Desa Wisata Baturetno.
11
BAB IV
A. Kegiatan di bidang
Sesuai dengan program kerja dari kelompok 44 ini yaitu kelembagaan, maka
didapati program kerja yaitu mengadakan sosialisasi di desa Wisata Baturetno. Selain
itu, kami melakukan wawancara ke beberapa perangkat desa dan bagiannya. Untuk
program kerja individu saya mewawancarai Ibu Sutinah selaku masyarakat lokal yang
memproduksi emping melinjo sebagai salah satu kuliner di desa Wisata Baturetno.
Selain mempunyai potensi wisata, di desa wisata baturetno terdapat juga berbagai
kuliner yang salah satunya adalah emping melinjo. Beberapa masyarakat setempat
memproduksi emping melinjo yang dilakukan di rumahnya masing-masing.
Emping adalah sejenis camilan atau makanan ringan Indonesia berupa kerupuk
yang terbuat dari biji melinjo atau belinjo (Gnetum gnemon). Emping memiliki rasa
khas sedikit rasa pahit. Emping tersedia di pasaran dalam berbagai varian rasa, seperti
polos (asli), asin, pedas atau manis, tergantung dari penambahan garam atau karamel
gula.
12
tipis biasanya memiliki varian rasa polos atau asin, sedangkan emping tebal biasanya
manis, dilapisi gula karamel atau dibumbui dengan cabe rawit.
Penulis banyak sekali melakukan wawancara pada Ibu Sutinah terkait peran
produsen emping melinjo di Desa Wisata Baturetno. Adapun hasil dari wawancara yang
telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut.
13
Biodata Narasumber
Nama Sutinah
Umur 67 tahun
Pertanyaan
14
panas bisa dijemur berhari-hari. Jika tidak dijemur nanti emping akan berjamur
h) apakah emping ini tidak menggunakan bahan pengawet?
Iya betul, emping ini tidak menggunakan bahan pengawet
i) apakah ada kendala dalam pembuatan emping?
Untuk kendala saya rasa tidak ada ya
j) emping dapat bertahan berapa lama?
Cukup lama, dapat bertahan hingga 3 bulan
k) proses pembuatan emping dilakukan oleh berapa orang?
Untuk pembuatan emping ini saya lakukan sendiri saja, karena tidak ada penerus yang bisa
bantu
l) berapa harga jual emping?
untuk harga jual emping, 1 kg dijual dengan harga Rp. 70.000
B. Alokasi Pendanaan
Untuk alokasi pendanaan dari kelompok 44 didapati dari pembagian uang pembayaran
KKN yang dimana perorangnya mendapatkan dana sebesar Rp. 200.000. Berikut rincian
anggarannya :
15
Uang Kebersihan Gedung Rp. 50.000
Print undangan dan amplop Rp.20.000
Plakat 1 Rp. 75.000
Baju panitia takbiran 1 Rp. 50.000
TOTAL Rp. 755.000
C. Faktor Pendorong
1. Dukungan pengurus Telaga Baturetno dan Masyarakat sekitar terhadap program yang
dilaksanakan.
2. Dukungan dari DPL yang selalu memberi arahan
3. Komunikasi dan silaturahmi yang baik antara peserta KKN dan masyarakat sekitar
sehingga memudahkan untuk melaksanakan program.
4. Respon anak-anak sekitar Telaga Baturetno yang baik selama kegiatan KKN
berlangsung.
5. Kekompakan dan kerja sama yang baik dari anggota kelompok yag saling mendukung
dan menguatkan.
D. Faktor Penghambat
1. Kurangnya komunikasi antar anggota dalam pelaksanaan program kerja.
2. Kesibukan setiap anggota yang berbeda-beda menjadikan jalannya program kerja sedikit
terhambat.
3. Kesibukan narasumber sehinga sulit untuk diwawancarai bahkan tidak bisa
diwawancarai.
4. Kurangnya waktu KKN sehinga ilmu yang didapat masih kurang maksimal.
16
E. Capaian Program
Kelompok kelembagaan berfokus pada kelembagaan yang ada di Desa Wisata Baturetno,
sehingga program kerja kami meliputi:
1. Wawancara setiap bidangnya untuk menentukan tujuan pokok, fungsi, kendala, dan
kebutuhan tim.
2. Sosialisasi dengan tema “Pengenalan Homestay dan Optimalisasi Pengembangan
Masyarakat Sadar Wisata”
17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desa Wisata Baturetno terletak di Kelurahan Baturetno, Kecamatan Banguntapan.
Berada pada lintang 7°49’29” dan bujur 110°24’12” . Berdasarkan data statistik tahun 2015
luas wilayah Kecamatan Banguntapan adalah 28,48 km2. Untuk kendala yang ada pada Desa
Wisata Baturetno ini sediri masih terdapat kendala fisik meliputi aksesibilitas, sarana dan
prasarana, sosial media dan non fisik seperti kepengurusan yang berjalan kurang optimal,
kepengetahuan masyarakat terhadap pariwisata yang masih minim, serta pandemi Covid-19
yang menghambat perkembangan Desa Wisata Baturetno.
B. Saran
1. Pengelola Desa Wisata Baturetno, agar selalu memperhatikan dan menunjang sarana dan
prasarana dalam meningkatkan kunjungan di Desa Wisata Baturetno, hal ini betujuan
untuk meningkatakan jumlah wisatawan yang akan berdampak pada pendapatan
masyarakat setempat.
2. Pemerintahan desa Baturento, agar selalu memberikan dukungan berupa pendanaan yang
bersumber dari BUMDES, hal ini bertujuan untuk memperoleh PADes Desa Wisata
Baturetno dan menjadi desa panutan bagi desa-desa tetangga.
3. Pengelola Desa Wisata Baturetno, agar lebih memperhatikan lagi mengenai kebersihan di
lingkungan telaga Baturetno, hal ini sangat penting dalam meningkatakan kunjungan bagi
wisatawan.
4. Mahasiswa dan mahasiswi yang akan melaksanakan kegiatan KKN di Desa Wisata
Baturento agar selalu memberikan dukungan dalam hal teknis serta penerapan ilmu
pengetahuan yang didapatkan di Kampus untuk membantu pengelola dan masyarakat
setempat dalam hal pengelolaan, pengembangan, dan promosi pariwisata.
18
LAMPIRAN
Gambar 1. Wawancara salah satu masyakarat lokal yang memproduksi Emping Melinjo
19
Gambar 3. Diskusi mengenai acara penyuluhan
20
Gambar 5. Wawancara Ketua Bamuskal
21