Anda di halaman 1dari 12

DINAS KESEHATAN Gudang Farmasi

KABUPATEN OGAN ILIR Kabupaten Ogan Ilir

BOOKLET

PENGELOLAAN
VAKSIN
OUR TEAM

01
ANISYA ANGGUN KINANTI
10011381924155

02
DINDA MARSELA
10011381924137

FAHRUL ROZIQIN
03 10011381924138

04 PITA
10011181924188

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
OUTLINE.

01 PENYIMPANAN VAKSIN

02 PEMANTAUAN SUHU

03 PENGELOLAAN VAKSIN
Penyimpanan Vaksin
Prosedur Penyimpanan
Penyimpanan vaksin adalah
suatu kegiatan pengaturan
terhadap vaksin yang diterima
agar aman, terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia
dan mutunya dipertahankan
sesuai dengan standar yang
ditetapkan.

Tiga jenis prosedur penyimpanan vaksin :


Sensitif beku (freeze sensitive), vaksin jenis ini perlu disimpan
pada suhu 2–8 ºC.
Sensitif panas (heat sensitive). Perlu disimpan dalam suhu -15 ºC
– -25 ºC. Seperti Vaksin BCG, polio, campak, dan moderna.
Ultra Cold Chain (UCC), disimpan dalam suhu -70 ke atas ºC.
Contoh nya yaitu Vaksin pfizer

Sistem Cold Chain


Cold Chain merupakan sebuah sistem rantai pasok yang
mempertimbangkan tingkatan suhu dalam prosesnya. Cold chain
untuk menjaga produk beku atau dingin dalam lingkungan dengan
temperatur tertentu baik selama produksi, penyimpanan, transportasi,
proses dan penjualan. Dalam penyimpanan vaksin, cold chain adalah
prosedur yang diterapkan untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah
ditentukan (2ºC–8ºC), sehingga menjamin kualitas vaksin.
Tempat Penyimpanan Vaksin
Berdasarkan Sistem Cold Chain

01 Refrigerator
Umumnya bertemperatur 2
ºC – 8 ºC. Untuk menyimpan
vaksin yang memiliki
sensitivitas terhadap beku.

02 Freezer
Digunakan untuk menyimpan
vaksin yang membutuhkan
temperatur di bawah 0 ºC dan
sensitif terhadap paparan
cahaya.

Beberapa freezer yang dapat digunakan:


Lab Freezer milik Thermofisher scientific: Untuk menyimpan
vaksin dengan suhu rentang -20 ºC – 40 ºC.
Freezer series UFV milik Binder: Freezer ini memiliki pengontrol
suhu dari -40 ºC hingga -90 ºC.
Cold box: Kotak pendingin berinsulasi yang dilapisi dengan
kantong es.
Vaccine carrier: Digunakan pada pendistribusian lebih pendek.
Water pack: Wadah plastik berbentuk datar dan dapat diisi air.
Penyimpanan Vaksin dalam
Vaccine Refrigerator
Berdasarkan Prosedur/manajemen penyimpanan vaksin covid 19 terbagi menjadi 3 yaitu :

1. VAKSIN COVID-19 DENGAN SUHU PENYIMPAN 2–8 ºC

>> Terhindar dari sinar matahari langsung


>> Disimpan terpisah dalam rak/keranjang
>> Penyimpana vaksin yang belum memiliki
vaccine Refrigerator maka dapat menggunakan
lemari es domestik/rumah tangga
>> Vaksin tidak boleh diletakan di dekat evaporator

2. VAKSIN COVID-19 DENGAN SUHU PENYIMPAN -20ºC


(VAKSIN MRNA, MODERNA)

>> Terhindar dari sinar matahari langsung


>> Disimpan terpisah dalam rak/keranjang
>> Vaksin bisa bertahan 30 hari pada suhu 2-8ºC
>> Letakan vaksin dekat evaporator

3. VAKSIN COVID-19 DENGAN SUHU PENYIMPAN -70ºC


(VAKSIN MRNA, PFIZER)

>> Membutuhkan sarana Ultra Cold Chain (UCC)


>> Terhindar dari sinar matahari langsung
>> Alat transportasi vaksin UCC (berupa kontainer pasif)
yaitu kotak dingin berupa PCM (Phase Change Materials)
Macam -Macam PCM (Phase Change Materials)
1. PCM khusus freezer ULT (-80°C) untuk UCC
2. Cairan CO2/dry ice (-78°C) untuk UCC
3. Air/es (0°C) untuk Cold Chain Tradisional
Pemantauan Suhu

Suhu dalam penyimpanan vaksin harus terjaga


sesuai dengan yang direkomendasikan dengan
dilakukan pemantauan suhu menggunakan alat
pemantauan suhu.

Jenis Alat Pemantauan Suhu


Alat pemantau suhu (termometer,
termometer muller, dan sebagainya)
Alat pemantau dan perekam suhu terus-
menerus.
Alat pemantau dan perekam suhu dengan
teknologi internet of things (IoT) terus-
menerus secara jarak jauh.
Mekanisme Pemantauan Suhu

Pemantauan suhu sebaiknya dilakukan lebih sering, lebih


dari 2 kali sehari, pastikan suhu tetap 2-8 C.
Catat hasil monitoring suhu pada grafik pemantauan
suhu.
Apabila menggunakan alat pemantau dan perekam suhu
terus-menerus secara jarak jauh yang sudah terhubung
dengan aplikasi SMILE, maka petugas dapat memantau
suhu dari jarak jauh melalui aplikasi.
Alat transportasi vaksin UCC harus dilengkapi dengan
data logger
Pengelolaan Vaksin
pada saat Pelayanan

01 Pengelola program imunisasi atau koordinator


imunisasi menyiapkan vaksin untuk dibawa ke
ruang vaksinasi atau tempat pelayanan. Vaksin
di bawah menggunakan kontainer persuasif
yaitu vaccine carrier atau untuk vaksin dengan
prosedur penyimpanan UCC menggunakan
Arktek dan PCM atau thermoshipper dan dry
ice.

Saat pelayanan, kontainer pasif jangan


02
terpapar sinar matahari langsung.
Pastikan kontainer pasif dalam
keadaan bersih sebelum digunakan.
Untuk penggunaan vaccine carrier,
vaksin yang sudah dipakai
ditempatkan pada spons atau busa
penutup vaccine carrier, sedangkan
vaksin yang belum dipakai tetap
disimpan dalam vaccine carrier.
Pengelolaan Vaksin
pada saat Pelayanan

03 Vaksin yang dipakai harus dipantau kualitasnya


dengan memperhatikan: belum kadaluarsa,
disimpan dalam suhu yang direkomendasikan, label
masih ada dan tidak terendam air. Vaksin yang
belum terbuka diberi tanda dan dibawa kembali ke
ruang penyimpanan untuk disimpan di dalam
vaccine refrigerator pada suhu yang
direkomendasikan. Vaksin tersebut didahulukan
penggunaannya pada pelayanan berikutnya.

Untuk vaksin dengan kemasan multidosis, penting untuk 04


mencantumkan tanggal dan waktu pertama kali vaksin
dibuka atau diencerkan.
Untuk pelayanan dalam gedung atau fasilitas pelayanan
kesehatan maka vaksin yang sudah dibuka dapat
bertahan selama 6 jam dalam vaccine carrier atau
kontainer pasif yang digunakan.
Untuk pelayanan luar gedung, vaksin yang sudah dibuka
dapat bertahan selama 6 jam atau kontainer pasif yang
digunakan, namun apabila sesi pelayanan selesai dalam
waktu kurang dari 6 jam maka vaksin yang sudah dibuka
harus dibuang, tidak boleh disimpan kembali di vaccine
refrigerator.
Pengelolaan Vaksin
pada saat Pelayanan

05 Vaksin yang belum dibuka sampai sesi pelayanan


harian sudah selesai, harus dikembalikan ke dalam
vaccine refrigerator dengan diberi tanda untuk
digunakan lebih dahulu pada pelayanan hari
berikutnya. Sedangkan vaksin yang masih tersisa
dalam vial yang sudah dibuka, tidak boleh
digunakan lagi.

Vaccine carrier disimpan kembali di ruang 06


penyimpanan di Puskesmas atau fasilitas
pelayanan kesehatan, sedangkan coolpad
dapat dimasukkan ke dalam vaccine
refrigerator untuk digunakan pada hari
berikutnya.

07 Safety box yang telah terisi disimpan di


ruangan/tempat khusus untuk menyimpan
sementara limbah medis sebelum
dikelola/dimusnahkan, jauh dari jangkauan
pengunjung terutama anak-anak. Jangan
menyimpan kembali vaksin yang sudah
dibuka/dilarutkan dalam tempat penyimpanan
vaksin.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai