Disampaikan pada Orientasi bagi Petugas Imunisasi dalam rangka Pelaksanaan Imunisasi RV dan HPV
Jakarta, 21 dan 24 Juli 2023
TOPIK
PEMBAHASAN ◉IMUNISASI ROTAVIRUS
(RV)
◉IMUNISASI HUMAN
PAPILLOMA VIRUS (HPV)
Teknis
Pelaksanaan ◉ Vaksin RV yang digunakan
◉ Distribusi vaksin, peralatan dan
Imunisasi logistik
◉ Manajemen vaksin dan logistik
Rotavirus RV ◉ Pengelolaan vaksin pada saat & setelah
pelayanan
◉ Jadwal, dosis, cara pemberian dan
kontra indikasi
◉ Manajemen limbah
◉ Kesimpulan
VAKSIN ROTAVIRUS YANG AKAN DIGUNAKAN
• Jika pendistribusian bersamaan dengan vaksin freeze sensitive maka pendistribusian menggunakan
penahan suhu berupa cool pack.
• Dropper didistribusikan bersama dengan logistik imunisasi rutin lainnya, tidak dimasukkan ke dalam cold
box/vaccine carrier.
• Distribusi vaksin juga dilengkapi dengan SBBK, VAR dan Packing Slip
MANAJEMEN VAKSIN DAN LOGISTIK [1]
Pkm Fasyankes :
•dalam refrigerator suhu 2 - 8 0C, vaksin dapat
bertahan selama 6 bulan.
03
MANAJEMEN VAKSIN & LOGISTIK RV[2]
Bila vaksin mencair pada kondisi tertentu (misalnya pada saat
1 distribusi, gempa bumi, pemadaman listrik), maka vaksin dapat
disimpan kembali pada suhu beku
• Siapkan vaksin • vaccine carrier Vaksin yang akan Vaksin yang telah
sejumlah sasaran jangan terpapar dipakai harus dibuka ditulis dan
• Pastikan vaksin sinar matahari berkualitas baik yaitu tanggal waktu buka
berkualitas baik langsung. • Kondisi VVM A dan harus
• Gunakan Vaccine • Kondisi vaccine atau B, ditempatkan pada
Carrier dilengkapi carrier bersih • Belum kadaluarsa, busa dalam
cool pack sebelum • Label masih utuh, vaccine carrier saat
digunakan. • Tidak terendam air. menunggu sasaran
berikutnya
.
[1]
Pengelolaan Vaksin Setelah Pelayanan
Luar Gedung
1 Hitung kembali dan catat vaksin RV yang digunakan, pastikan vial yang
masih utuh dan yang sudah digunakan dibawa kembali ke puskesmas
Jumlah vial vaksin yang
sudah digunakan
Jumlah vaksin yang dibawa ke pos
pelayanan
Jumlah vaksin utuh
PENTING!!
CATAT JUMLAH VAKSIN RV YANG DIGUNAKAN
2. Untuk vaksin yang belum digunakan (masih dalam keadaan tertutup) harus dikembalikan ke Puskesmas
untuk disimpan dalam vaccine refrigerator pada suhu yang direkomendasikan
3. Vaksin diberi tanda “K” dan didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya dengan tetap
memperhatikan tanggal kadaluarsa.
[2]
Pengelolaan Vaksin Setelah Pelayanan
Luar Gedung
Keterangan:
▸ Vaksin RV dosis pertama dan kedua diberikan
bersamaan dengan vaksin OPV, DPT-HB-Hib dan
PCV.
▸ Vaksin RV dosis ketiga diberikan bersamaan dengan
vaksin OPV, DPT-HB-Hib dan IPV.
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN VAKSIN RV
Vaksin RV diberikan secara ORAL, dengan dosis 0,5 ml (5 tetes)
Lakukan skrining kesehatan, pastikan bayi dalam kondisi sehat dan tidak
memiliki kontra indikasi
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand
sanitizer sebelum dan sesudah melakukan imunisasi pada setiap sasaran
imunisasi
Siapkan vaksin RV yang akan digunakan
Bayi diposisikan yang nyaman, digendong dengan posisi bayi setengah duduk
sehingga pada saat diteteskan tidak tersedak dan tidak muntah. Berikan
dahulu imunisasi oral yaitu OPV lalu RV dan dilanjutkan imunisasi suntik yaitu
Penta, PCV/IPV
Catat hasil layanan imunisasi RV dengan menuliskan tanggal pemberian dan
no batch vaksin pada buku register kohort/rekam medis dan buku KIA, dan
dicatat secara elektronik dalam Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).
CARA MEMPERSIAPKAN VAKSIN RV
CARA PEMBERIAN IMUNISASI RV
Pemberian
Imunisasi
Ganda
Perhatian Khusus
Penderita defisiensi imun dan kontak erat dengan penderita defisiensi
imun, pemberian imunisasi dapat dikonsultasikan dengan dokter ahli.
Demam, infeksi saluran pencernaan, maka pemberian imunisasi
ditunda
MANAJEMEN LIMBAH
• Masukkan limbah berupa vial vaksin yang sudah
dipakai atau dibuka dan dirusak label kemasannya
Siapkan kantong plastik dengan cara melepas atau mencoret barcode
label/informasi vaksin, masker, sarung tangan,
kuning atau plastik lain dan APD lainnya ke dalam plastik kuning atau plastik
lain dengan label/logo limbah medis/infeksius.
tempat sampah tertutup • Bila kantong plastik sudah ¾ penuh segera diikat
. dan diganti dengan yang baru
a) Vaccine carrier
Periksa vaccine carrier yang akan digunakan, dan pastikan sesuai dengan standar, tidak terdapat keretakan
pada dindingnya, mempunyai spon penutup, dan dapat ditutup rapat
c) Vaksin
Siapkan vaksin sesuai dengan jumlah sasaran yang akan diimunisasi dibagi dengan Diganti gam
Indeks Pemakaian (IP) vaksin bagi vaksin multidosis. baru
Vaksin yang digunakan untuk imunisasi HPV saat ini adalah kemasan single dose.
e) Safety Box
Satu safety box 2,5 liter untuk 50 alat suntik atau 5 liter untuk 100 alat suntik (0,5 ml maupun 5 ml)
f) Peralatan Anafilaksis
Untuk mengantisipasi apabila terjadi reaksi anafilaksis pasca imunisasi
g) Format Pencatatan dan Pelaporan
Siapkan format pencatatan dan pelaporan sesuai dengan lampiran pada Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Imunisasi BIAS sebagai back-up.
h) Kartu Imunisasi Anak Sekolah atau Buku Rapor Kesehatanku
untuk merekam status imunisasi
untuk membantu petugas dalam menentukan status imunisasi anak sekolah dan jadwal imunisasi selanjutnya
Kartu ini disimpan seumur hidup
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV
Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
2. PENDATAAN SASARAN DAN RIWAYAT STATUS IMUNISASI
Pada awal tahun ajaran meminta data jumlah anak sekolah SD/MI atau
sederajat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Untuk anak usia sekolah yang tidak bersekolah, data diperoleh dari Dinas
Sosial/Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak/Kanwil Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia atau pendataan langsung oleh kader dari rumah ke rumah.
Data anak usia kelas 5 dan 6 diperlukan untuk menghitung kebutuhan logistik
vaksin HPV.
Melalui surat pemberitahuan dari kepala sekolah, orang tua siswa kelas 5 dan 6
diminta untuk mengisi Data Riwayat Imunisasi Anak. Data ini akan diisikan oleh
Guru pada kolom catatan yang ada di kartu imunisasi anak sekolah atau rapor
kesehatan anak. Rencana dan Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV
FORM DATA RIWAYAT
IMUNISASI ANAK YANG
HARUS DISI OLEH ORANG TUA
*Bagi daerah yang melaksanakan imunisasi HPV mulai tahun 2023, sasaran
imunisasi HPV hanya anak perempuan usia kelas 5 SD/MI/sederajat
Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
3. SKRINING KESEHATAN
Imunisasi HPV wajib diberikan, namun jika anak sedang sakit, maka imunisasi dapat ditunda dan
akan diberikan di Puskesmas terdekat dengan membawa surat pengantar dari sekolah
Melakukan penyuluhan
Pengaturan sasaran imunisasi
Pastikan Vaksin masih berkualitas/poten
Gunakan alat suntik sekali pakai
Dosis dan cara pemberian imunisasi HPV
1) Ambil vaksin sebanyak 0,5 ml dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam ADS
2) Bersihkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi dengan air matang atau kapas kering. Tunggu hingga
kering
3) Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari telunjuk
4) Suntikkan secara intramuskular di sepertiga atas lengan atas (otot deltoid) dengan sudut 900 terhadap
permukaan kulit
5) ADS bekas langsung dimasukkan dalam safety box tanpa ditutup kembali (no recapping).
6. Jika ada perdarahan kapas ditekan pada lokasi suntikan hingga perdarahan berhenti. Jangan memijat-mijat
daerah bekas suntikan.
7. Catat tanggal pemberian imunisasi HPV dalam kartu imunisasi anak sekolah atau buku rapor kesehatanku.
8. Anak diminta untuk tidak meninggalkan sekolah 30 menit setelah penyuntikan. Petugas kesehatan harus
tinggal di sekolah 30 menit setelah penyuntikan imunisasi yang terakhir untuk memantau apabila terjadi
reaksi anafilaksis.
9. Vial vaksin yang sudah dibuka/bekas harus dikumpulkan, dicatat dan dibawa kembali ke Puskesmas untuk
dimusnahkan