Outline
03 Manajemen Vaksin dan Logistik
06 Manajemen Limbah
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
vaksin dan stok maksimal untuk menentukan Stok maksimal 2 bulan termasuk stok minimal 1
bulan
batas di setiap tingkat penyimpanan, sbg
berikut : Puskesmas
Alergi streptomisin, √
Kontraindikasi neomisin atau
polimiksin B
dan Perhatian Khusus
Gangguan Perdarahan √
pada Pemberian IPV (rekomendasi dokter)
1. Menyiapkan kantong plastik kuning atau plastik lain, safety box dan tempat sampah tertutup.
2. Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau plastik lain dengan label/logo limbah medis/infeksius.
3. Masukkan limbah berupa vial vaksin yang sudah dipakai atau dibuka dan dirusak label/kemasannya, masker,
sarung tangan, APD lainnya ke dalam plastik kuning atau plastik lain dengan label/logo limbah medis/infeksius.
Bila kantong plastik sudah ¾ penuh segera diikat dan diganti dengan yang baru.
4. Tempatkan limbah medis/infeksius di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 (TPSLB3) yang dilengkapi
dengan lemari pendingin (suhu < 0°C) bila menyimpan lebih dari 48 jam.
5. Angkut limbah medis/infeksius ke TPSLB3 secara hati-hati sehingga tidak terjadi tumpahan atau ceceran.
6. Pengolahan limbah medis sesuai dengan beberapa alternatif yaitu:
a. Bekerjasama dengan perusahaan pengolah limbah berizin
b. Menggunakan incinerator, autoclave atau microwave yang dilengkapi pencacah
c. Untuk daerah yang tidak terjangkau perusahaan pengolah limbah berizin maka dapat dilakukan
penguburan dengan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat.
Pencatatan dan Pelaporan
Monitoring Suhu
Suhu yang dicatat secara berkala 2x sehari. Dapat
menggunakan temperature logger dan juga
Internet of Things (IoT) yang terintegrasi dengan
aplikasi SMILE
Pemantauan
SUPERVISI PELAKSANAAN
Melalui tautan
https://linktr.ee/data_analytics_team
EVALUASI
Laporan KIPI
Aspek yang menyebabkan terjadinya KIPI