Anda di halaman 1dari 3

ALUR PELAYANAN

IMUNISASI BAYI
No Dokumen : SOP/UKM/
S
O No Revisi :
PEMERINTAH P TglTerbit :
KABUPATEN NIAS
BARAT Halaman :1/3

UPT. PUSKESMAS
NON RAWAT INAP TIORISMANI ZAI
MANDREHE BARAT NIP.19770129200605 2 001

1. Pengertian Alur pelayanan imunisasi bayi adalah suatu kegiatan pemberantasan dan
pencegahan penyakit menular yaitu PD3I (Penyakit yang dapat dicegah
dengan Imunisasi) dengan memberikan kekebalan pada bayi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan alur
pelayanan imunisasi bayi.
3. Kebijakan KeputusanKepala UPT. Puskesmas Non Rawat Inap Mandrehe Barat
Nomor : /…../PKM-MB/ /2022 Tentang alur pelayanan imunisasi bayi.
4. Referensi 1. PERMENKES NO 12 TAHUN 2017 tentang penyelenggaraan Imunisasi
2. Kementerian Kesehatan RI, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Tentang Buku Ajar Imunisasi
3. JUKNIS Pelayanan Imunisasi pada masa pandemic Covid-19 tahun 2020
5. Langkah- ALAT DAN BAHAN
langkah 1. Cool pack
2. Cool chain
3. Kapas DTT
4. Vaksin yang sesuai dengan sasaran dimasukkan dalam cold chain
(vaksin carrier)

PERSIAPAN :

1. Petugas memakai APD kemudian Menyiapkan termos es


( dikeringkan ), 4 buah cool pack disusun mengelilingi cool chain,
untuk menjaga suhu vaksin 2-8 derajat celcius.
2. Membuka lemari es < 5 menit untuk mengambil vaksin yang
disesuaikan pemakaian rata-rata tiap hari pelayanan.
3. Menyimpan vaksin dalam cool chain ( dikelilingi cool pack ),
digunakan juga spon / busa untuk menaruh vaksin yang akan dan
telah digunakan ditaruh di tengah pada spon / busa.
4. Menutup cool chain dan mencatat pengeluaran dalam kartu batch
selanjutnya dibawa ke tempat pelayanan.
5. Meletakan termos es di atas meja / trooly dan menghindari terkena
sinar matahari langsung.
6. Memberi tanggal, jam : pengoplosan vaksin, dan saat vaksin
terbuka. Didalam termos es tidak boleh ada air yang merendam
vaksin. Ini untuk mencegah kontaminasi vaksin dari bakteri lain.
7. Menggunakan vaksin yang telah dibuka dengan ketentuan :
 Vaksin DPT-HB, TT, DT : 4 minggu
 Vaksin POLIO : 2 minggu.
 Vaksin BCG : 3 jam.
 Vaksin Campak : 6 jam
8. Mengembalikan vaksin yang telah dibuka dengan ketentuan :
 Vaksin tidak melewati tanggal kadaluarsa.
 Vaksin tidak pernah tercampur / terendam air.
 VVM baik.
 Tidak ada perubahan fisik ( Warna / mengendap ).
 Botol vaksin diberi tanggal pemakaian.
 Diletakkan pada suhu 2 – 8 0C.
9. Kebijakan setelah pemakaian di lapangan ( Posyandu/SD ) semua
vaksin yang telah dipakai tidak boleh dipakai lagi, kecuali vaksin
yang telah dibuka. Vaksin utuh diberi tanda dan dimasukkan lagi
dan diprioritaskan segera dipakai pada pelayanan berikutnya.

PELAKSANAAN

1. Pendaftaran
2. Pasien dipanggil sesuai urutan nomor antrian
3. Ruang Imunisasi
4. Timbang Berat Badan
5. Anamnesa
- Kelengkapan
- RM/KIA
- Keadaan Umum
- Riwayat Imunisasi
6. Pemeriksaan umum Bayi
6. Pemberian imunisasi
- Penyiapan alat dan vaksin
- Menghisap vaksin dalam spuit sesuai ketentuan dosis
- Desinfeksi tempat penyuntikan dengan kapas air hangat
- Vaksin disuntikan sesuai jenisnya (vaksin polio diteteskan peroral)
- Pemberian antipiretik
7. Penyuluhan
- Efek samping imunisasi
- Kembali bila ada keluhan
- Jadwal imunisasi berikutnya
8. Rekam medis
9. Selesai
6. Diagram alir Pasien datang Pendaftaran Ruang Imunisasi

Anamnesa

-Menimbang berat badan dan tinggi badan


- Mengukur suhu tubuh, nadi , pernapasan

Pemberian layanan Imunisasi sesuai


jadwal yang dibutuhkan

Pengisian KMS, buku register


dan rekam medis

Pasien Pulang

7. Unit Terkait  Ruang Imunisasi


 Puskesmas
8. Rekaman Tanggalmulaidibe
Historis No Yang diubah Isi Perubahan
rlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai