Anda di halaman 1dari 4

“ SUHU PENYIMPANAN VAKSIN “

 Penyimpanan pelarut vaksin pada suhu 2°C s.d. 8°C atau pada
suhu ruang terhindar dari sinar matahari langsung.
 Sehari sebelum digunakan, pelarut disimpan pada suhu 2°C s.d.
8°C.
 Beberapa ketentuan yang harus selalu diperhatikan dalam
pemakaian vaksin secara berurutan adalah paparan vaksin terhadap
panas, masa kadaluwarsa vaksin, waktu
pendistribusian/penerimaan serta ketentuan pemakaian sisa vaksin.
“ INDIKATOR VVM PADA VAKSIN “
“ PEMAKAIAN VAKSIN SISA “

 Vaksin sisa pada pelayanan statis (Puskesmas, Rumah Sakit atau


praktek swasta) bisa digunakan pada pelayanan hari berikutnya.
 Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah:
a. Disimpan pada suhu 2°C s.d. 8°C b.
b. VVM dalam kondisi A atau B
c. Belum kadaluwarsa
d. Tidak terendam air selama penyimpanan
e. Belum melampaui masa pemakaian.
“ PENCAIRAN BUNGA ES (DEFROSTING) “
 Pencairan bunga es dilakukan minimal 1 bulan sekali atau ketika
bunga es mencapai ketebalan 0,5 cm.
 Sehari sebelum pencairan bunga es, kondisikan cool pack (kotak
dingin cair), vaccine carrier atau cold box.
 Memindahkan vaksin ke dalam vaccine carrier atau cold box yang
telah berisi cool pack (kotak dingin cair).
 Mencabut steker saat ingin melakukan pencairan bunga es.
 Melakukan pencairan bunga es dapat dilakukan dengan cara
membiarkan hingga mencair atau menyiram dengan air hangat.
 Pergunakan lap kering untuk mengeringkan bagian dalam Vaccine
Refrigerator termasuk evaporator saat bunga es mencair.
 Memasang kembali steker dan jangan merubah thermostat hingga
suhu Vaccine Refrigerator kembali stabil (2°C s.d. 8°C).
 Menyusun kembali vaksin dari dalam vaccine carrier atau cold
box kedalam Vaccine Refrigerator sesuai dengan ketentuan setelah
suhu lemari es telah mencapai 2°C s.d. 8°C.
 Mencatat kegiatan pemeliharaan bulanan pada kartu pemeliharaan
Vaccine Refrigerator.

Anda mungkin juga menyukai